SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA’RIFAH PENGERTIAN • Menurut DFID (Department For International Development) sektor keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal dan informal di dalam perekonomian yang memberikan pelayanan keuangan kepada konsumen, para pelaku bisnis dan lembaga-lembaga keuangan lainnya • Dalam pengertian yang lebih luas, meliputi segala hal mengenai perbankan, bursa saham (stock exchanges), asuransi, credit unions, lembaga keuangan mikro dan pemberi pinjaman (money lender). MENGAPA SEKTOR KEUANGAN MEMILIKI PERAN YANG PENTING? • Semakin meningkatnya financial deepening atau pendalaman keuangan - Ukuran financial deepening suatu negara ditunjukkan oleh rasio antara jumlah kekayaan yang dinyatakan dengan uang (financial asset) dengan pendapatan nasional. - Semakin tinggi pendalaman keuangan semakin besar penggunaan uang dalam perekonomian dan semakin besar serta semakin meluas kegiatan lembaga keuangan maupun pasar uang • Semakin bervariasinya produk keuangan • Terjadinya globalisasi TAHAP PERKEMBANGAN SEKTOR KEUANGAN • Sektor keuangan mulai mengalami perkembangan. • Sektor perbankan semakin memegang peranan penting dalam penyaluran kredit • Semakin berkembangnya sektor keuangan nonbank, seperti asuransi, dana pensiun dan lembaga pembiayaan • Semakin berkembangnya bursa saham. SEKTOR KEUANGAN DIKATAKAN BERKEMBANG JIKA MEMENUHI KONDISI BERIKUT : • • • • • Efisiensi dan kekompetitifan sektor keuangan semakin meningkat. Cakupan pelayanan keuangan yang tersedia semakin meningkat. Diversifikasi lembaga keuangan semakin meningkat. Jumlah uang yang diperantarakan melalui sektor keuangan semakin meningkat. Tingkat pengalokasian modal oleh lembaga keuangan kepada badan usaha swasta dengan merespon sinyal pasar (dibanding pinjaman langsung pemerintah dari bank pemerintah) semakin meningkat. • Peraturan dan stabilitas sektor keuangan semakin meningkat PERAN SEKTOR PERBANKAN BAGI PEREKONOMIAN • Kegiatan bank dalam menghimpun atau memobilisasi dana yang menganggur dari masyarakat dan perusahaan-perusahaan kemudian disalurkan ke dalam usahausaha yang produktif untuk berbagai sektor ekonomi seperti pertanian, pertambangan, perindustrian, pengangkutan, perdagangan dan jasa-jasa lainnya akan meningkatkan pendapatan nasional dan pendapatan masyarakat. • Kegiatan dalam pemberian jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang dapat membantu memperbesar dan memperlancar arus barang-barang dan jasa-jasa dalam masyarakat. KEBIJAKAN PERBANKAN • Strategi resrukturisasi perbankan di Ind : 1. Program penyehatan perbankan 2. Pemantapan ketahanan sistem PROGRAM PENYEHATAN PERBANKAN • Kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi perbankan karena krisis 1. Program penjaminan pemerintah 2. Program rekapitalisasi 3. Program restrukturisasi kredit PROGRAM PENYEHATAN PERBANKAN 1. Program Penjaminan Pemerintah • adalah program pemerintah Indonesia untuk memberikan jaminan kepada nasabah / kreditur dalam dan luar negeri atas kewajiban pembayaran bank umum yang memiliki badan hukum Indonesia, termasuk kantor-kantornya di luar negeri; • Kewajiban yang dijamin meliputi seluruh kewajiban pembayaran dari bank umum, baik dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing dengan persyaratan tertentu, kecuali kewajiban yang secara tegas dinyatakan tidak dijamin. PROGRAM PENYEHATAN PERBANKAN 2. Program Rekapitalisasi • Tujuan program ini agar bank-bank memiliki kecukupan modal untuk operasi sebagai bank yang sehat • Contoh : pemerintah melakukan penyertaan modal melalui pembelian obligasi pemberian BLBI PROGRAM PENYEHATAN PERBANKAN 3. Program Restrukturisasi Kredit • upaya perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. • Restrukturisasi yang dilakukan antara lain melalui: a. penurunan suku bunga b. perpanjangan jangka waktu kredit c. pengurangan tunggakan bunga kredit d. pengurangan tunggakan pokok kredit e. penambahan fasilitas kredit PEMANTAPAN KETAHANAN SISTEM PERBANKAN • Program ini untuk membantu kembali sistem perbankan yang sehat dan kuat untuk mencegah terjadinya krisis di masa mendatang 1. Perbaikan infrastruktur perbankan 2. Penyempurnaan ketentuan dan pemantapan pengawasan PEMANTAPAN KETAHANAN SISTEM PERBANKAN 1. Perbaikan Infrastruktur Perbankan Langkah perbaikan ini diwujudkan dalam bentuk upaya pengembangan BPR, Bank Syariah, dan LPS • BPR berperan dalam penyaluran kredit modal kerja, pengusaha kecil, dll • • Bank syariah : baik Bank Umum maupun BPRS LPS diwajibkan bagi setiap bank PEMANTAPAN KETAHANAN SISTEM PERBANKAN 2. Penyempurnaan Ketentuan dan Pemantapan Pengawasan • Pendekatan dalam pengawasan bank lebih ditekankan pada penegakan peraturan dan penyempurnaan metode pengawasan dengan menitikberatkan pada identifikasi resiko yang dihadapi. • Disamping itu, dilakukan pula perbaikan tata kerja dan peningkatan kompetensi dan integritas pengawas bank INSTRUMEN DAN ANALISIS KEBIJAKAN MONETER • Instrumen bersifat Kuantitatif Tujuannya agar bank umum membatasi diri dalam pemberian kredit dan dapat menekan jumlah uang yang beredar 1. Operasi Pasar Terbuka Bank Sentral menjual/ membeli surat berharga dan menentukan suku bunga bank 2. Penentuan Cadangan Wajib Minimum (3 % dari DPK) 3. Penentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (12% dari total aset) INSTRUMEN DAN ANALISIS KEBIJAKAN MONETER • Instrumen bersifat Kualitatif Tujuannya agar Bank Umum lebih selektif dalam memberikan kredit 1. Pengawasan kredit selektif 2. Sosialisasi PEMBIAYAAN • Menurut undang – undang Perbankan NO.10 Tahun 1998 ”Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank atau lembaga pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang, dana atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil” JENIS-JENIS PEMBIAYAAN • Pembiayaan Produktif. Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi. Jenisnya : 1. Pembiayaan Modal Kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan perdagangan dan atau peningkatan produksi 2. Pembiayaan Investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal • Pembiayaan Konsumtif. Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kousumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. JENIS PEMBIAYAAN BERDASARKAN UNSUR BALAS JASA • PEMBIAYAAN KONVENSIONAL Dalam Perbankan Konvensional, pembiayaan lebih dikenal dengan istilah Kredit atau Pinjaman. Dalam penyaluran kredit tersebut pihak Bank akan membebankan bunga kepada Masyarakat yang menggunakan kredit dari Bank tersebut. Bunga kredit adalah suatu jumlah ganti rugi atau balas jasa atas penggunaan uang oleh nasabah JENIS PEMBIAYAAN BERDASARKAN UNSUR BALAS JASA • PEMBIAYAAN SYARIAH Pembiayaan Syariah merupakan kegiatan penyaluaran dana yang dilakukan Bank Syariah yang berprinsip pada konsep Perbankan Syariah atau Perbankan Islam yang didasari oleh larangan agama islam untuk meminjamkan dan dengan mengharapakan keuntungan yang berupa bunga, sebagaimana yang di kemukakan oleh Antonio (2001:39) ‘riba merupakan penambahan atas harta pokok karena unsur waktu’. Pembiayaan adalah transaksi dalam Perbankan Syariah yang merupakan bentuk penyaluran dana ke sektor riil MENGAPA MENGGUNAKAN ISTILAH PEMBIAYAAN? • Pinjaman hanyalah salah satu metode hubungan finansial dalam Islam. • Pinjaman dalam konteks Islam adalah akad sosial, bukan akad komersial. • Bank Syariah sebagai lembaga komersial yang mengharapkan keuntungan, tentu saja tidak dapat melakukan hal ini. - Bank Syariah dapat melakukan jual beli dimana Bank Syariah boleh mengambil keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli sesuai dengan akadnya. - Bank Syariah juga dapat melakukan bagi hasil, sewa, ataupun jenis jasa-jasa keuangan lainnya UNSUR-UNSUR PEMBIAYAAN • Kepercayaan Keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan benar – benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai jangka waktu yang sudah diberikan • Kesepakatan Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam akad pembiayaan dan ditandatangani kedua belah pihak. • Jangka Waktu Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. • Risiko Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian pembiayaan akan memungkinkan suatu risiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu pembiayaan • Balas Jasa Disamping balas jasa dalam bentuk bunga Bank juga membebankan kepada Nasabah biaya administrasi yang juga merupakan keuntungan Bank. PRINSIP PEMBERIAN PEMBIAYAAN • Character • Capacity • Capital • Collateral • Condition