BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, penggunaan teknologi mobile dengan kebutuhan akan transmisi data nirkabel (wireless) meningkat pesat. Bidang telekomunikasi dituntut untuk menyediakan teknologi yang mampu memberi solusi atas kebutuhan ini. Berbagai sistem diajukan dan Evolusi Jangka Panjang (Long Term Evolution, LTE) menjadi salah satu solusi. LTE merupakan teknologi sistem mobile yang memberikan pesat data tinggi bagi pengguna komunikasi selular. LTE menggunakan metode akses jamak pembagian frekuensi tegak lurus (Orthogonal Frequency Division Multiple Access, OFDMA) sebagai komunikasi arah unduh (downlink). OFDMA merupakan sebuah skema multipleks yang mampu memberikan pesat bit yang tinggi sekaligus menjawab tantangan efisiensi pada lebar pita frekuensi. OFDM diimplementasikan untuk komunikasi pita lebar (wideband) menggunakan teknik banyak pembawa (multicarrier). Rentang frekuensi pembawa tersebut dibagi-bagi menjadi beberapa sub pembawa yang saling ortogonal, sehingga pengolahan sinyal dilakukan secara paralel. Dengan prinsip paralel ini, data yang dibawa diproses secara bersamaan sehingga sistem mampu memberikan pesat bit yang tinggi. Penggunaan sub pembawa yang saling ortogonal memungkinkan spektrum frekuensi saling tumpang tindih (overlap) 1 2 tanpa menyebabkan interferensi satu sama lain, sehingga penggunaan lebar pita pada OFDM dapat lebih efisien. Teknologi OFDMA, seperti halnya teknologi transmisi pembawa jamak (multi-carrier) lainnya, memiliki nilai Nisbah Daya Puncak terhadap Daya Rerata (Peak-to-Average Power Ratio, PAPR) yang tinggi. PAPR yang tinggi merepresentasikan variasi daya yang sangat tinggi, sehingga jenis penguat daya yang digunakan adalah penguat linear. Penguat jenis linear merupakan jenis penguat yang tidak efisien dalam penggunaan daya. Ini menjadi suatu kerugian tersendiri bagi komunikasi mobile selular karena konsumsi energi yang efisien merupakan sesuatu yang sangat vital bagi piranti mobile. Dengan demikian, metode OFDMA tidak digunakan untuk komunikasi arah unggah (uplink) pada sistem LTE. Untuk menjawab tantangan mengenai nilai PAPR yang rendah untuk komunikasi arah unggah LTE, diperkenalkan metode Akses Jamak Pembagian Frekuensi Tegak Lurus Pembawa Tunggal (Single Carrier Frequency Division Multiple Access, SC-FDMA). SC-FDMA merupakan metode yang dimodifikasi dari metode OFDMA. SC-FDMA mampu memberikan nilai PAPR yang rendah, untuk menghindari penggunaan energi yang berlebihan pada piranti mobile dengan tetap memberikan pesat data yang tinggi. Salah satu maksud penelitian adalah mengetahui hasil impelementasi perangkat SC-FDMA, khususnya perangkat pengirim, sehinngga rancangan sistem perlu diuji atau disimulasikan dengan pengimplementasian pada sebuah perangkat elektronik yang dapat diprogram. Salah satu perangkat keras media 3 elektronika yang dapat digunakan untuk perancangan tersebut adalah FPGA (Field Programmable Gate Array), yaitu perangkat semikonduktor yang terdiri atas gerbang-gerbang logika dan sambungan yang dapat diprogram. FPGA dapat diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman deskripsi perangkat keras VHDL (Very high speed integrated circuit Hardware Description Language). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, ada beberapa pokok permasalahan yang menjadi bahasan pada skripsi ini. Permasalahan yang muncul diantaranya ialah bagaimana perancangan dan pengimplementasian sistem pengirim komunikasi SC-FDMA pada FPGA dan bagaimana tingkat keberhasilan serta penggunaan kapasitas FPGA Xilinx Spartan-3E untuk implementasi rancangan pengirim SC-FDMA. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dibuat batasan masalah terhadap hal-hal yang akan dibahas. Pembatasan ini bertujuan agar pembahasan dalam skripsi ini terfokus pada masalah yang dikaji. Skripsi ini berfokus pada perancangan, pembuatan, pengujian, dan analisis kebutuhan sumber daya (resources) model pengirim SC-FDMA. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan akhir dilakukan penelitian adalah sebagai berikut 1. Merancang blok pengirim SC-FDMA berdasar standar IEEE 802.11p pada perangkat keras FPGA Spartan-3E. 4 2. Mengetahui unjuk kerja simulasi pengirim SC-FDMA pada perangkat keras FPGA. 3. Memberikan analisis mengenai hasil implementasi sistem pada FPGA terkait kebutuhan gerbang logika, waktu tunda, serta akurasi data keluaran. 1.5 Metode Penelitian Penulisan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut. 1. Studi pustaka dengan mengumpulkan informasi dan mempelajari literatur dari buku, skripsi-skripsi terdahulu serta internet. 2. Perancangan dan pemrograman sistem menggunakan VHDL pada perangkat lunak Xilinx ISE 12.1. 3. Pengujian fungsional sistem pengirim SC-FDMA dengan bantuan ISE Simulator. 4. Implementasi dan pengujian terhadap sistem pengirim DSRC pada FPGA Xilinx Spartan-3E. 5. Melakukan analisis dan pembahasan atas hasil simulasi dan implementasi sistem yang telah dibuat. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan sistematika sebagai berikut. BAB I : Pendahuluan 5 Bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Dasar Teori Bab ini membahas mengenai konsep Single Carrier Frequency Diviion Multiple Access (SC-FDMA), standar standar yang digunakan, konsep dasar OFDM, proses IFFT pada SCFDM serta beberapa teori yang mendukung. BAB III : Perancangan Sistem Bab ini memuat gambaran sistem pengirim SCFDM yang akan diimplementasikan, perangkat perancangan, perancangan blokblok penyusun pengirim SCFDM serta blok-blok pendukung lainnya yang dibutuhkan dalam proses pengujian. BAB IV : Hasil Pengujian dan Pembahasan Bab ini berisi pembahasan mengenai hasil pengujian pada perangkat lunak Xilinx ISE yang berupa simulasi serta hasil pengujian impelementasi pada FPGA. BAB V : Penutup Bab ini berisi tentang beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil perancangan, pengujian, pembahasan, dan saran-saran yang diperlukan sehubungan dengan hasil tersebut, serta kaitannya dengan pengembangan lebih lanjut dari sistem