BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhofer, ketika mengamati garis-garis hitam pada spektrum matahari.Spektroskopi serapan atom pertama kali digunakan pada tahun 1995 oleh Walsh. Sesudah itu, tidak kurang dari 65 unsur diteliti dan dapat dianalisi dengan cara tersebut. Spektroskopi serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit (trace) dan sangat kelumit (ultratrace). Cara analisis ini memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut. Pelaksanaannya relatif sederhana, dan interferensinya sedikit.Spektroskopi serapan atom didasarkan pada penyerapan energi sinar oleh atom-atom netral, dan sinar yang disn serap biasanya sinar tampak atau ultraviolet. Dalam garis besarnya prinsip spektroskopi serapan atom sama saja dengan spektrofotometri sinar tampak dan ultraviolet. Perbedaannnya terletak pada bentuk spectrum, cara peengerjaan sampel dan peralatannya (Rohman, 2007). Logam dapat menyebabkan timbulnya suatu bahaya pada mahluk hidup.Hal ini terjadi jika sejumlah logam mencemari lingkungan.Logam-logam tertentu sangat berbahaya bila ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam lingkungan (dalam air, tanah, dan udara), karena logam tersebut mempunyai sifat yang merusak jaringan tubuh mahluk hidup. Pencemaran lingkungan oleh logam berbahaya (Pb), dapat terjadi jika orang atau pabrik yang menggunkan logam tersebut untuk proes produksinya tidak memperhatikan keselamatan lingkungan (Darmono,1995). Kandungan logam dalam tanah sangat berpengaruh terhadap kandungan logam dalam tanaman yang tumbuh diatasnya, sehingga kandungan logam yang kurang atau berlebihan dalam jaringan tanaman akan mencerminkan kandungan logam dalam tanah. Tetapi ada kekecualian, yaitu dengan adanya suatu interaksi diantara logam itu sendiri, sehingga terjadi suatu hambatan penyerapan kandungan logam tersebut dalam tanaman (Darmono,1995). Timbal (Pb) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pb dengan nomor atom 82.Lambangnya diambil dari bahasa Latin yaitu Plumbum.Logam ini termasuk ke dalam kelompok logam – logam golongan IV – A pada Tabel Periodik unsur kimia. Timbal (Pb) atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah hitam.Timbal (Pb) adalah logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi.Keberadaan timbal juga berasal dari hasil aktivitas manusia, dimana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami yang terdapat pada kerak bumi.Unsur Pb digunakan dalam bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil (Widowati, 2008). Bahan pangan mengandung kontaminan Pb cukup tinggi adalah sayuran yang ditanam di tepi jalan raya dengan rata-rata sebesar 28,78 ppm, jauh diatas batas aman yang diizinkan oleh Dirktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan, yaitu sebesar 2 ppm. Kandungan Pb yang tinggi ditemukan dalam sayuran, terutama dalam sayuran hijau. Berapa bahan pangan dilaporkan mengandung Pb, di antaranya susu sapi, buah, dan sayuran (15-20 mirkro gram/kilo gram), an ikan (170 mikro gram/kilo gram ). Kelompok yang paling tinggi adalah kerangkerangan (molusca) dan udang-udangan (crustacea), yaitu rata-rata lebih tinggi dari 250 mikro gram/kilogram. Inilah satu tujuan saya menganalisa kadar logam Timbal (Pb) pada tepung tapioka secara spektrofotometri serapan atom, dimana Singkong yang ditanam ditepi jalan raya dapat mengakibatkan singkong mengandng timbal (Pb) (Palar, 1994). 1.2 Tujuan − Untuk mengetahui kadar timbal (Pb) pada tepung tapioka berdasarkan SNI 3451-2011. − Untuk mengetahui Kualitas tepung tapioka yang diuji. 1.3 Manfaat Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah: − Memberikan informasi tentang persentase kandungan timbal (Pb) yang terdapat pada tepung tapioka. − Memberikan informasi mengenai tepung tapioka sehingga hasil yang diperoleh dapat digunakan sebagai informasi kepada masyarakat.