PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN PDAM TIRTA PERWITASARI DI KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Arief fajarwati [email protected] Ridwan Baraba [email protected] Esti Margiyanti Utami [email protected] Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini mengangkat permasalahan Motivasi kerja terhadap Kepuasan kerja Karyawan pada PDAM Tirta Perwitasari, dengan tujuan untuk menguji pengaruh variabel‐variabel Kebutuhan Fisiologis (X1), Kebutuhan Keamanan (X2), Kebutuhan Sosial (X3), Kebutuhan Penghargaan Diri (X4) dan Kebutuhan Aktualisasi Diri (X5). Motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan‐kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Agar seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu, maka perlu diketahui kekurangan yang ada dalam diri individu berupa kebutuhan. Penelitian ini mengacu pada teori hirarki kebutuhan Maslow dan teori MSQ (Minnesota Satisfaction Questionnare). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PDAM Tirta Perwitasari di Kabupaten Purworejo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling jenuh dengan sampel populasi sebanyak 105 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang sudah diuji dan telah memenuhi syarat validitas dan realibilitas. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 21 diketahui bahwa Kebutuhan Fisiologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja dengan taraf signifikansi pvalue 0,011 < 0,05. Kebutuhan Keamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja dengan taraf signifikansi pvalue 0,016 < 0,05. Kebutuhan Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja dengan taraf signifikansi pvalue 0,000 < 0,05. Kebutuhan Harga diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja dengan taraf signifikansi pvalue 0,034 < 0,05. Kebutuhan Aktualisasi Diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan kerja dengan taraf signifikansi pvalue 0,040 < 0,05. Kata‐ kata kunci: Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin pesat, dimana manusia tetap memegang peranan yang menentukan dalam setiap kegiatan di dunia usaha. Oleh karena itu unsur manusia sangat diperlukan bagi perusahaan atau organisasi dalam tugas usahanya. Dewasa ini banyak orang sadar bahwa faktor Sumber Daya Manusia (SDM) sangat besar pengaruhnya, terhadap kepuasan kerja suatu organisasi. Sumber daya manusia dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi (Simamora, 2006). Untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas, maka suatu organisasi harus memperhatikan kepuasan kerja karyawan Untuk mencapai kepuasan kerja seorang karyawan biasanya telah mencukupi seluruh kebutuhanya. Setiap karyawan memiliki rasa puas yang berbeda. Ada karyawan yang puas dengan hanya memiliki pekerjaan saja dan ada juga karyawan yang merasa puas setelah mendapatkan motivasi dari pihak lain. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai kondisi emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2000). Seorang karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek‐aspek dalam pekerjaan dan dirinya mendukung, dan sebaliknya jika aspek‐aspek tersebut tidak mendukung, maka karyawan akan merasa tidak puas. Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi manajer, karena manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang‐orang yang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi (Handoko, 2002). Motivasi lima hirarki kebutuhan Abraham Maslow dan kepuasan kerja (job satisfaction) telah menjadi fenomena terkini dalam manajemen sumber daya manusia (Robbins dan Coulter 2005, Dessler 1986). Teori motivasi hirarki kebutuhan Abraham Maslow mengatakan bahwa manusia memiliki lima hirarki kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Lima kebutuhan manusia tersebut membentuk hirarki atau tangga dan masing‐masing kebutuhan itu hanya akan aktif apabila kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi. Jika tiap kebutuhan secara substansial terpuaskan, maka kebutuhan berikutnya akan menjadi dominan. 2 PDAM Tirta Perwitasari telah berupaya memenuhi kebutuhan‐ kebutuhan para karyawanya baik dari kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri. Bentuk motivasi kebutuhan fisiologis yang diberikan oleh PDAM kepada karyawanya yaitu dengan memberikan balas jasa berupa upah yang layak untuk kebutuhan sehari‐hari dan istirahat untuk bekerja. Kebutuhan keamanan diberikan dalam bentuk menyediakan fasilitas keamanan dengan standar yang sesuai. Perusahaan selalu memberikan perhatian kepada setiap kegiatan yang diadakan oleh karyawanya karena PDAM mempunyai rasa kekeluargaan yang kental dari tingkat atas sampai bawah. PDAM Tirta Perwitasari juga memberikan perhatian yang lebih ketika karyawan mengadakan acara diluar kegiatan operasional. Motivasi kebutuhan aktualisasi diri ditunjukan PDAM Tirta Perwitasari dengan memberikan kesempatan pendidikan untuk mencapai pengembangan diri secara berkelanjutan dan untuk menjadi kreatif. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengetahui pengaruh faktor‐faktor tersebut terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM, perlu dilakukan penelitian dengan judul :“Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo”. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka didapat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kebutuhan fisiologis berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja Karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo? 2. Apakah kebutuhan keamanan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja Karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo? 3. Apakah kebutuhan harga diri berpengaruh positif terhadap kepuasan Kerja Karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo? 4. Apakah kebutuhan sosial berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja Karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo? 5. Apakah kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja Karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo? 3 METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel penelitian Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan keamanan (X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan penghargaan diri (X4) dan kebutuhan aktualisasi diri (X5), sedangkan variabel terikat, yaitu kepuasan kerja (Y). 1. Kebutuhan fisiologis Kebutuhan fisiologis (phisiological needs) (X1). Kebutuhan fisiologis (X1) adalah kebutuhan tingkatan paling rendah dalam motivasi lima hirarki kebutuhan Abraham Maslow (Robinns dan Coulter 2005, Dessler 1986). Indikator kebutuhan fisiologis adalah (1) Kebutuhan makan (2) Kebutuhan minum (3) kebutuhan pakaian (4) kebutuhan perumahan (5) kebutuhan berkeluarga (6) kebutuhan istirahat (7) kebutuhan kesehatan (8) Kebutuhan rekreasi (9) Kebutuhan olahraga. 2. Kebutuhan keamanan Kebutuhan keamanan (Safety needs) (X2). Kebutuhan keamanan (X2) adalah kebutuhan tingkatan ke‐2 dalam motivasi lima hirarki kebutuhan Abraham Maslow (Robinns dan Coulter 2005, Dessler 1986). Indikator kebutuhan keamanan adalah (1) kebutuhan keamanan (Security) (2) kebutuhan perlindungan (protection) dari gangguan fisik (3) kebutuhan perlindungan (protection) dari gangguan emosi (4) kebutuhan kepastian terus terpenuhi kebutuhan fisiologis. 3. Kebutuhan sosial Kebutuhan sosial (Social needs) (X3). Kebutuhan soaial (X3) adalah kebutuhan tingkatan ke‐3 dalam motivasi lima hirarki kebutuhan Abraham Maslow (Robinns dan Coulter 2005, Dessler 1986). Indikator kebutuhan sosial adalah (1) Kebutuhan kasih sayang (affection) (2) Kebutuhan menjadi bagian dari kelompoknya (belongingness) (3) Kebutuhan diterima oleh teman‐teman (acceptance) (4) kebutuhan persahabatan (friendship). 4. Kebutuhan penghargaan diri Kebutuhan penghargaan diri (esteem needs) (X4). Kebutuhan penghargaan diri (X4) adalah kebutuhan tingkatan ke‐4 dalam motivasi lima hirarki kebutuhan Abraham Maslow (Robinns dan Coulter 2005, Dessler 1986). Indikator kebutuhan harga diri adalah (1) kebutuhan penghargaan diri (self‐respect) (2) kebutuhan otonomi (3) kebutuhan pencapaian prestasi (achievement) (4) kebutuhan ilmu 4 pengetahuan (science) (5) kebutuhan agama (6) kebutuhan percaya diri (7) kebutuhan status (8) Kebutuhan pengakuan (diorangkan) (recognition) (9) Kebutuhan perhatian (attention) (10) kebutuhan penghormatan dari orang lain. 5. Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan aktualisasi diri (self‐actualizations needs) (X5). Kebutuhan aktualisasi diri (X5) adalah kebutuhan tingkatan ke‐5 dalam motivasi lima hirarki kebutuhan Abraham Maslow (Robinns dan Coulter 2005, Dessler 1986). Indikator kebutuhan aktualisasi diri adalah (1) Kebutuhan pertumbuhan (growth) (2) Kebutuhan pemenuhan diri snediri (achieving one’s potential) (3) kebutuhan pemenuhan diri sendiri (self‐fulfillment) (4) kebutuhan dorongan untuk menjadi apa yang dia mampu capai. 6. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja didefinisikan sebagai sikap yang dimiliki secara umum oleh setiap orang atau individu dalam pekerjaannya (Robbin, 2001). Untuk mengukur dimensi kepuasan kerja The Minnesota Satisfaction Questionnare (MSQ) dikembangkan oleh Weiss, et.al. (1967) dalam Ghozali (2004). Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain: (1) Dapat bekerja terus sepanjang masa, (2) Kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan sendirian, (3) Kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berbeda dari waktu ke waktu, (4) Kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam kelompok, (5)Kemampuan pengawas dalam membuat keputusan, (6) Cara pimpinan menghadapi bawahan, (7) Dapat mengerjakan sesuatu yang tidak bertentangan dengan hati nurani, (8) Cara bekerja yang menjamin kemantapan pekerjaan, (9) Kesempatan untuk melakukan sesuatu untuk orang lain, (10) Kesempatan memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan, (11) Kesempatan mengerjakan sesuatu menggunakan kemampuan sendiri, (12) Cara perusahaan menerapkan kebijaksanaan, (13) Gaji dan jumlah pekerjaan yang dilakukan, (14) Kesempatan promosi (kenaikan pangkat) dalam pekerjaan, (15) Kebebasan memakai pendapat sendiri, (16) Kesempatan menggunakan metode sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan (17) Kondisi pekerjaan (18) Cara teman sekerja bergaul dengan yang lain, (19) Pujian yang diperoleh atas hasil pekerjaan yang bagus dan (20)Perasaan berprestasi yang diperoleh dari pekerjaan. 5 Subjek Penelitian Proses pengambilan data dilaksanakan pada bulan Desember 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo sejumlah 105 orang. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dalam populasi dilakukan dengan teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2004). Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data Pengujian validitas untuk skala kebutuhan fisiologis, skala kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, skala kebutuhan penghargaan diri, skala aktualisai diri dan skala kepuasan kerja dilakukan dengan validitas konstrak (construct validity). Sedangkan pengujian reliabilitas alat ukur diuji kembali dengan menggunakan analisis varian alpha cronbach. Analisis data untuk mengetahui koefisien validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS ver 21.00 for Windows. Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda (multiple regression). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Instrumen Penelitian a. Uji validitas Hasil uji validitas dalam hal ini menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi kerja dan kepuasan kerja dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi faktor positif > 0,3, maka dianggap hasil seluruh item dalam pertanyaan adalah valid. b. Uji reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa, koefisien (r) alpha hitung seluruh variabel lebih besar dibandingkan dengan kriteria yang dipersyaratkan sebesar 0,6, sehingga dapat dikatakan bahwa butir‐butir pertanyaan seluruh variabel dalam keadaan reliabel. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi merupakan teknik untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan 6 penghargaan diri, kebutuhan aktualisasi diri) terhadap variabel terikat (kepuasan kerja karyawan) yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika. Langkah dalam analisa regresi berganda adalah dengan menentukan persamaan garis regresi. Untuk melakukan analisis regresi linier berganda digunakan bantuan komputer program SPSS for Windows, dengan hasil seperti pada tabel berikut: Tabel 1 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients Variabel Standardized Coefficients Beta p value α (0,05) X1 0. 195 0,011 0,05 X2 0. 182 0,016 0,05 X3 0. 260 0,000 0,05 X4 0. 249 0,034 0,05 X5 0. 237 0,040 0,05 Sumber : Data primer diolah, 2014 Tabel 1 menunjukkan bahwa persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = 0,195X1 + 0,182 X2 + 0,260X3+ 0,249X4+ 0,237X5+ e Maka dapat dijelaskan bahwa: a. Nilai koefisien regresi sebesar 0,195. Hal ini berarti kebutuhan fisiologis berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. b. Nilai koefisien regresi sebesar 0,182. Hal ini berarti kebutuhan keamanan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. c. Nilai koefisien regresi sebesar 0,260. Hal ini berarti kebutuhan sosial berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. d. Nilai koefisien regresi sebesar 0,249. Hal ini berarti kebutuhan harga diri berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. e. Nilai koefisien regresi sebesar 0,237. Hal ini berarti kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Uji Hipotesis a. Uji pengaruh kebutuhan fisiologis terhadap kepuasan kerja. 7 Kebutuhan fisiologis memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,195 dengan nilai pvalue sebesar 0,011 (kurang dari 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti kebutuhan fisiologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo. b. Uji pengaruh kebutuhan keamanan terhadap kepuasan kerja. Kebutuhan Keamanan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,182 dengan nilai pvalue sebesar 0,016 (kurang dari 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti kebutuhan keamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo. c. Uji pengaruh kebutuhan sosial terhadap kepuasan kerja. Kebutuhan sosial memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,260 dengan nilai pvalue sebesar 0,000 (kurang dari 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti kebutuhan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo. d. Uji pengaruh kebutuhan harga diri terhadap kepuasan kerja. Kebutuhan harga diri memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,249 dengan nilai pvalue sebesar 0,034 (kurang dari 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti kebutuhan harga diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo. e. Uji pengaruh kebutuhan aktualisasi diri terhadap kepuasan kerja. Variabel kebutuhan aktualisasi diri memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,237 dengan nilai pvalue sebesar 0,040 (kurang dari 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo. Uji pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja. 8 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan pada karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kebutuhan fisiologis terhadap kepuasan kerja, kebutuhan keamanan terhadap kepuasan kerja, kebutuhan sosial terhadap kepuasan kerja, kebutuhan penghargaan diri terhadap kepuasan kerja, dan kebutuhan aktualisasi diri terhadap kepuasan kerja. Implikasi Implikasi praktis hasil penelitian adalah: Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel kebutuhan sosial yang terdiri dari kebutuhan kasih sayang (affection), kebutuhan menjadi bagian dari kelompoknya (belongingness), kebutuhan diterima oleh teman‐teman (acceptance) dan kebutuhan persahabatan (friendship) memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo. Sehingga perusahaan dapat tetap mempertahankan kebutuhan sosial tersebut untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, sedangkan kebutuhan keamanan yang terdiri dari kebutuhan keamanan (Security), kebutuhan perlindungan (protection) dari gangguan fisik, kebutuhan perlindungan (protection) dari gangguan emosi dan kebutuhan kepastian terus terpenuhi kebutuhan keamanan memiliki pengaruh yang paling sedikit terhadap kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo. Sehingga perusahaan harus meningkatkan dan memperhatikan kebutuhan keamanan berupa gangguan fisik saat bekerja dan tidak mengalami frustasi selama bekerja di PDAM Tirta Perwitasari, keamanan fisik maupun keamanan mental karyawan sangat penting. Agar kebutuhan keamanan karyawan dapat terpenuhi dan pada akhirnya akan mencapai kepuasan kerja karyawan PDAM Tirta Perwitasari Purworejo. 9 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Pendekatan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta Arrizal. 2012. Analisis pengaruh Motivasi lima Hirarki kebutuhan Abraham Maslow terhadap Kepuasan Kerja kasus pengusaha industri mikro kerupuk singkong Kecamatan Kamang Magrek, Kabupaten Agam. Skripsi. Program Studi Manajemen . Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang. Padang. As’ad, M. 2004. Psikologi Industri Seri Umum Sumber Daya Manusia Edisi 4. Yogyakarta : Liberty Dessler, Gary. 1986. Manajemen Personalia. Diterjemahkan oleh Agus Dharma, SH. Edisi ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Handoko, Hani, T. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta : BPFE Robbins, Stephens P. 1996. Perilaku Organisasi : Konsep Kontroversi, Aplikasi. Edisi Ketujuh.Edisi Bahasa Indonesia.Diterjemahkan oleh Hadyana Pujaatmaka.Jakarta : PT Prenhalindo Robbins, Stephens P dan Mary Coulter. 2005 Manajemen Edisi Bahasa Indonesia. Edisi ketujuh. Jilid 2. Jakarta : PT Indeks Group Gramedia Siagian, Sondang P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 1. Jakarta : Bumi Aksara Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III. Yogyakarta : STIE YKPN Sugiyono, 2004. Statistik untuk Penelitian. Cet. Ke 13.Bandung : Alfa Beta Sulaiman. 2011. Analisis Deferensiasi Kepuasan Kerja melalui Hierarki Kebutuhan Maslow studi kasus pegawai negeri sipil dan non pegawai negeri sipil RS. H.Marzoeki Mahdhi Bogor. Skripsi. Program Studi Manajemen. Fakultas Ekonomi. Institut Pertanian Bogor. Bogor 10