ANALISA MUKA AIR BANJIR WILAYAH SUNGAI CILIWUNG, STA 0

advertisement
ANALISA MUKA AIR BANJIR WILAYAH SUNGAI CILIWUNG,
STA 0 + 000 s/d 7 + 646 DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE
HEC-RAS 4.1
Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1)
DISUSUN OLEH :
HANAN (41113010065)
Dosen Pembimbing : Ika Sari Damayanthi Sebayang ST,MT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2017
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Banjir di DKI Jakarta merupakan fenomena bencana alam akibat luapan sungai
dan genangan hujan, atau kenaikan muka air laut yang terjadi berulangulang. Banjir di Jakarta dalam sudut pandang lingkungan umumnya dimaknai
sebagai terganggunya sistem hidrologi pada lingkungan daerah aliran sungai
(DAS), yang menyebabkan meluapnya berbagai sungai maupun kenaikan muka
air laut serta tergenangnya bangunan atau lingkungan tempat tinggal manusia dan
berdampak pada terganggunya kerja ekosistem. Pelaksanaan pembangunan
memang kadang bersifat dilematis. Pada satu sisi, pembangunan mengkonversi
lahan dan mengubah peruntukan serta fungsi alaminya menjadi bangunan, gedung
bertingkat dan tutupan lahan lainnya. Konversi lahan berdampak pada kerusakan
ekosistem secara keseluruhan. Kaidah ini berlaku dalam konteks penanganan
masalah banjir di Jakarta. Ciliwung adalah salah satu sungai terpenting di Pulau
Jawa – Indonesia, terutama Karena melalui wilayah Ibukota DKI Jakarta, dan
kerap menimbulkan banjir tahunan di wilayah hilir. Panjang aliran utama sungai
ini adalah hampir 120 km dengan daerah tangkapan airnya (daerah aliran sungai)
seluas 387 km persegi. Sungai ini relatif lebar dan di bagian hilirnya dulu dapat
dilalui oleh perahu kecil pengangkut barang dagangan. Wilayah yang dilintasi
Ciliwung adalah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Jakarta. Hulu
Sungai ini berada di dataran tinggi yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor
dan Kabupaten Cianjur, atau tepatnya di Gunung Gede, Gunung Pangrango dan
daerah Puncak. Setelah melewati bagian timur Kota Bogor, sungai ini mengalir
I-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
ke utara, di sisi barat Jalan Raya Jakarta-Bogor, sisi timur Depok, dan memasuki
wilayah Jakarta sebagai batas alami wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Ciliwung bermuara di daerah Luar Batang, di dekat Pasar Ikan sekarang. Di
sebelah barat, DAS Ciliwung berbatasan dengan DAS Cisadane, DAS Kali
Grogol dan DAS Kali Krukut. Sementara di sebelah timurnya, DAS ini
berbatasan dengan DAS Kali Sunter dan DAS (Kali) Cipinang.
1.2
IDENTIFIKASI MASALAH
Bencana banjir yang terjadi di wilayah Jakarta masih menjadi salah satu masalah
yang belum bisa terselesaikan secara tuntas. Banyak faktor yang menyebabkan
terus berulangnya bencana ini. Bencana ini bisa merupakan akibat dari peristiwa
alam atau akibat aktifitas dan kegiatan manusia dan bahkan bisa bersamaan
diakibatkan oleh alam dan manusia.
1.3
PERUMUSAN MASALAH
Dalam Analisa tugas akhir untuk menganalisa hidrograf satuan Sungai Ciliwung
yang telah dijelaskan diatas, maka dirumuskan beberapa masalah dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :

Apakah di daerah STA 0+000 s/d 7+646 (dari wilayah Manggarai sampai
Bidara Cina) terjadi banjir?

Daerah Sungai Ciliwung untuk perencanaan apakah sudah tepat dengan
menggunakan Metode Hidrograf Satuan Statik Nakayasu dan Hidrograf
Satuan Statik Snyder ?
I-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN

Apakah hasil perhitungan software HEC-RAS 4.1 sudah sesuai dengan
kondisi nyata?
1.4
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
1.
Menganalisa tinggi muka air banjir dengan menggunakan software HECRAS 4.1.
2.
Dari hasil perhitungan hidrograf banjir kita dapat mengetahui daerah mana
yang berpotensi banjir dari STA 0+000 s/d 7+646 (dari wilayah Manggarai
sampai Bidara Cina).
1.5
MANFAAT PENELITIAN
Tugas Akhir ini diharapkan bisa memberikan informasi tentang bencana banjir
yang berada di Sungai Ciliwung dan dengan adanya perhitungan debit banjir,
maka akan didapat nilai debit banjir dan muka air banjir.
1.6
PEMBATASAN DAN RUANG LINGKUP MASALAH
Ruang lingkup pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.7
1.
Menggunakan hidrograf satuan sintetik Nakayasu dan Snyder.
2.
Analisa tinggi muka air banjir dengan menggunakan software HEC-RAS 4.1.
3.
Survei kecepatan sungai hanya dilakukan dipermukaannya saja.
SISTEMATIKA PENULISAN
Studi ini akan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
I-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, maksud
dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup dan pembatasan masalah,
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi referensi penelitian dan tinjauan teori.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi metode penelitian dan kerangka berpikir, tempat dan waktu
penelitian, beserta populasi dan instrumen penelitian.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
Bab ini berisi kajian elevasi hidrograf banjir dengan menggunakan software HECRAS 4.1.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari bab I sampai bab IV dan saran.
I-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download