WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 PENGARUH SERVICE EXCELLENCE DAN SALES PROMOTION TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS CROWN LAUNDRY AKORDION) Oleh : Ni’matuz Zahro 1), Abd. Kodir Djaelani 2) 1) Alumni FE Unisma; 2) Dosen tetap FE Unisma Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang ABSTRACT The influences of service excellence and sales promotion toward customer loyalty (case study on Crown Laundry Akordion). The scope of this study is analyzing the variables of service excellence and sales promotion. The purpose of this study is to analyze the influence of service excellence and sales promotion toward customer loyalty. The data was taken by questionnaire. Method used in this study is regresi linier, where the data used hypotheses test including R2 test, F test, and T test. Therefore, the result of this study, based on statistics test, it can be conclude that all variables service excellence (rapidity, punctuality, amenity, pleasure) and sales promotion (F test) are influencing the loyalty of the customer itself. Keywords: service excellence, sales promotion, customer loyalty PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Di tengah ketatnya perkembangan usaha jasa menjadi tantangan tersendiri untuk selalu eksis dalam persaingan usaha yang serupa, sehingga usaha jasa harus terus memberikan pelayanan kepada pelanggan, untuk memberikan pelayanan tersebut tidaklah mudah karena dapat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.Pelayanan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan, pelayanan mampu memberikan dorongan khusus bagi para pelanggan untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan.Dengan demikian juga, usaha jasa harus memberikan pelayanan yang lebih dari sekedar pelayanan yaitu dengan memberikan service excellence (pelayanan prima). Hal ini dimaksudkan agar jasa yang ditawarkan mendapat tempat yang baik di masyarakat sebagai pelanggan ataupun calon pelanggan.Pemberian service excellence juga sebagai usaha untuk mencapai kepuasan dan loyalitas pelanggan, Pencapaian suatu service excellence itu pihak perusahaan harus memiliki kemampuan tertentu diantaranya mampu bekerja dengan tepat, cepat dan benar, bersikap ramah, mampu memanfaatkan waktu, serta mampu menciptakan rasa nyaman untuk para pelanggan. Masalah pokok yang dihadapi para pelaku usaha saat ini adalah bagaimana pelaku usaha tersebut menarik pelanggan dan mempertahankannya agar usaha tersebut dapat bertahan dan berkembang.Loyalitas pelanggan adalah tujuan utama para pemasar atas jasa atau pelayanannya, kekuatan dari pelanggan sebagai salah satu kunci sukses dalam bisnis. Selain service excellence adanya sales promotion yang dirancang suatu perusahaan dengan tujuan untuk merangsang pembelian jasa dan memaksimalkan penjualan, sehingga adanya sales promotion tersebut diharapkan mampu membuat konsumen loyal kepada perusahaan.Efektivitas sales promotion sangat tergantung dari pemilihan bentuk sales promotion itu sendiri antara lain sampel atau contoh, kupon atau voucher, premi dan paket harga, yang diperlukan terhadap produk jasa yang dipasarkannya. Suatu jenis produk jasa tertentu memerlukan bentuk sales promotion tertentu pula, dengan kata lain tidak semua bentuk sales promotion dapat cocok dan menjamin keberhasilan promosi tersebut apabila tidak sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu produk jasa. Oleh karena itu, harus dicari suatu bentuk sales promotion yang sesuai dengan kondisi suatu produk yang akan dipromosikan. 173 174 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: a) Apakah service excellence dan sales promotion berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Crown Laundry ?; b) Apakah service excellence dan sales promotion berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan Crown Laundry ?; c) Variabelmanakah yang berpengaruh dominan terhadap loyalitas pelanggan Crown Laundry ? Tujuan Penelitian Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang sudah kami uraikan, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: a) Untuk mendeskripsikan apakah service excellence dan sales promotion berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan Crown Laundry; b) Untuk mendeskripsikan apakah service excellence dan sales promotion berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas pelanggan Crown Laundry; c) Untuk mendeskripsikanmanakah yang berpengaruh dominan terhadap loyalitas pelanggan Crown Laundry. Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi: a) Sebagai bahan pertimbangan kepada perusahaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan khususnya mengenai service excellent yang diberikan perusahaan dan sales promotion yang diberikan perusahaan tersebut; b) Dapat digunakan sebagai informasi bagi peneliti lain untuk mengkaji penelitian lebih lanjut. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Hasil Penelitian Terdahulu Erlando (2009) “Analisis Pengaruh Pelayanan Prima (Service Excellence) Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada SPBU PERTAMINA 34-12708)”.Pengujian hipotesa dalam penelitian ini melalui tahapan analisa regresi berganda, yang menyatakan bahwa variabel pelayanan prima secara simultan mempengaruhi kepuasan pelanggan SPBU Pertamina 34-12708 Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan, variabel pelayanan prima secara parsial hanya variabel sikap, perhatian dan kenyamanan yang tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan SPBU Pertamina 34-12708 Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan dan variabel-variabel yang mempunyai hubungan paling kuat dengan kepuasan pelanggan adalah variabel ketepatan dan variabel yang mempunyai hubungan terlemah dengan kepuasan pelanggan adalah variabel tanggung jawab. Penelitian Kukuh (2009)“Pengaruh Variabel Pelayanan Prima (service excellence) Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada Bank Negara Indonesia Cabang Jalan Margonda Raya Depok)”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami mengenai perilaku para nasabah, tentang apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan. Pengujian hipotesa dalam penelitian ini melalui tahapan analisis regresi berganda, yang menyatakan bahwa variabel pelayanan prima secara simultan mempengaruhi kepuasan konsumen, dimana variabel tanggung jawab mempunyai tingkat hubungan paling kuat atau paling signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan variabel yang mempunyai hubungan terlemah atau kurang signifikan dengan kepuasan pelanggan adalah variabel ketepatan. Penelitian Fadilah, Choiri, Yuniarti (2013) “Analisis Pengaruh Faktor Pelayanan Prima (Service Excellence) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan publik yang dituntut mampu memberikan pelayanan prima demi kepuasan pajak.Hasil analisis regresi linier berganda faktor perhatian paling berpengaruh terhadap kepuasan wajib pajak dengan nilai standardized coefficients beta paling tinggi sebesar 0,315. Berdasarkan Importance Performance Analysis atribut yang diprioritaskan untuk ditingkatkan pelayanannya yaitu WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 tentang kemampuan komunikasi pegawai, perhatian terhadap kebutuhan wajib pajak, perhatian terhadap saran dan tanggung jawab pegawai terhadap kemudahan penyampaian pengaduan yang selanjutnya dianalisis penyebab permasalahannya dengan RCA sehingga dapat dibuat saran perbaikan sebagai upaya peningkatan kepuasan wajib pajak. TINJAUAN TEORI Service Excellence Menurut (Barata, 2004) pelayanan prima artinya adalah kepedulian kepada pelanggan dengan memberikan layanan terbaik untuk memfasilitasi kemudahan pemenuhan kebutuhan dan mewujudkan kepuasannya, agar mereka selalu royal kepada perusahaan.Menurut Barata (2004) pelayanan prima (service excellence) terdiri dari 6 unsur pokok, antara lain: 1) Kemampuan (Ability); 2) Sikap (Attitude); 3) Penampilan (Appearance); 4) Perhatian (Attention); 5) Tindakan (Action) dan 6) Tanggung jawab (Accounttability). Sedangkan menurut Tjiptono (2008) pelayanan prima (service excellence)terdiri dari 4 unsur pokok, antara lain: 1) Kecepatan; 2) Ketepatan; 3) Keramahan; 4) Kenyamanan. Sales Promotion Menurut Grewal and Levy (2008) sales promotion sebagai insentif spesial atau program-program menarik yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk dan jasa tertentu.Jadi, sales promotion (promosi penjualan) adalah aktifitas promosi yang terdiri dari insentif jangka pendek yang dilakukan untuk mendorong pembelian dengan segera dan meningkatkan penjualan perusahaan.Sedangkan Tjiptono (2008 : 546) sales promotion merupakan segala bentuk penawaran atau insentif jangka pendek yang ditujukan bagi pembeli, pengecer atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respons spesifik dan segera. Pemilihan bentuk sales promotion tentunya akan mempengaruhi loyalitas atau kesediaan konsumen untuk terus membeli barang atau menggunakan jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Seperti mengacu pada bentuk sales promotion menurut Kotler dan Keller (2008:269) bahwa ada beberapa bentuk sales promotion yaitu salah satunya kupon. Jika suatu perusahaan menawarkan bentuk sales promotion berbentuk kupon maka hal ini diharapkan akan meningkatkan kesediaan konsumen untuk kembali membeli barang atau menggunakan jasa, karena contohnya saja jika sebuah perusahaan jasa menawarkan jika konsumen telah lima kali datang dan menggunakan jasa perusahaan tersebut maka akan diberikan kupon gratis atau diberikan kupon undian berhadiah. Maka hal ini tentunya akan merangsang masyarakat pengguna jasa untuk menggunakan jasa perusahaan tersebut sebanyak lima kali. Tentunya setiap bentuk sales promotion memiliki keuntungan yang berbeda-beda tergantung tujuan perusahaan tersebut. Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan menurut Hasan (2009:81) istilah loyalitas sudah sering di perdengarkan oleh pakar marketing maupun praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan dalam konteks sehari-hari, tetapi menjadi lebih sulit ketika dianalisis maknanya.Loyalitas atau kesetiaan menurut Kotler dan Keller (2009:175) adalah komitmen yang dipegang kuat untuk membeli atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun ada pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan perubahan perilaku. Berbeda dari kepuasan, loyalitas dapat di definisikan berdasarkan prilaku pembeli. Menurut Griffin (2005:31) pelanggan yang loyal merupakan orang yang: 1. Melakukan pembelian ulang secara teratur. 2. Membeli antar lini produk dan jasa. 3. Mereferensikan kepada orang lain. 4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. 175 176 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh parsial antara service excellence dan sales promotion terhadap loyalitas pelanggan. 2. Terdapat pengaruh simultan antara service excellence dan sales promotion terhadap loyalitas pelanggan. 3. Service excellence adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap loyalitas pelanggan. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah para konsumen yang mencucikan pakaian di Crown Laundry pada bulan Februari 2015 sampai dengan Maret 2015.Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 104 orang.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling yaitu sampel diambil secara acak.Rumus pengambilan sampel ini mengacu pada rumus Slovindengan taraf signifikansi 5% yang kemudian diperoleh sampel sebesar 82. Operasionalisasi Variabel Adapun operasionalisasi variabel penelitian dan metode pengukurannya yaitu: a. Service Excellence(X1) adalah pelayanan penuh yang diberikan perusahaan kepada konsumen. Indikator untuk mengukur service excellence dalam penelitian adalah: 1) Kecepatan; 2) Ketepatan; 3) Keramahan; 4) Kenyamanan. b. Sales Promotion (X2) adalah sarana untuk mendorong konsumen agar melakukan pembelian terhadap sebuah produk atau jasa. Indikator untuk mengukur sales promotion adalah: 1) Consumer Promotion; 2)Trade Promotion-Buying Allowance; 3) Sales Force Promotion c. Loyalitas Pelanggan (Y) adalah kesetiaan yang diberikan konsumen kepada suatu perusahaan. Indikator untuk mengukur loyalitas pelanggan yaitu:1) Konsumen Crown Laundry akan melakukan pembelian secara berulang-ulang; 2) Melakukan transaksi ditoko selain pembelian; 3) Merekomendasikan ada pihak lain; 4) Tidak terpengaruh oleh tawaran pesaing. MODEL PENELITIAN Berdasarkan penelitian terdahulu dan kajian teoritis, maka model penelitian disusun sebagai berikut: Service Excellence Loyalitas Pelanggan Sales promotion Gambar 1Model Penelitian METODE ANALISIS DATA Pengujian Instrumen Agar instrumen yang dipakai dalam penelitian ini dapat berfungsi dengan baik seperti yang diharapkan, maka instrumen tersebut perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu angket.. Apabila rhitung >𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir angket dinyatakan valid dan apabila rhitung <𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir angket dinyatakan tidak valid. WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 b. Uji Reliabilitas Suatu angket dikatakan reliabelapabila nilai croanbach alpha (α) setiap variabelnya lebih besar dari 0,6. Namun apabila nilai croanbach alpha lebih kecil dari 0,6 maka kuesioner dianggap kurang dapat dipercaya. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pegaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Adapun bentuk persamaan regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 Keterangan: Y = Loyalitas pelanggan a = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi X1 = Service Excellence X2 = Sales Promotion b. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual atau secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen. Setelah dilakukan analisis data, maka selanjutnya membandingkan peluang t (signifikasi t) dengan taraf signifikansi 0,05 (5%) c. Uji F Uji F adalah salah satu tahap pengujian dalam statistik yang menguji apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen atau variabel terikat.Adapun untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis diterima atau ditolak adalah membandingkan peluang F (signifikasi F) dengan taraf signifikansi 0,05 (5%) Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi layak dipakai atas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak.Untuk menguji apakah sampel penelitian memiliki jenis distribusi data normal maka digunakan pengujian kolmogrov-smirnov terhadap masing-masing variabel. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui atau mendeteksi adanya multikolinieritas pada suatu data yang bisa dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) pada umumnya jika angka VIF ada di sekitar angka 1 maka model regresi ini tidak terdapat problem multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heterokedastistas dalam penelitian ini menggunakan uji park yaitu dengan meregresikan nilai log residual kuadrat sebagai variabel dependen dengan variabel independennya. 177 178 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Instrumen a. Uji Validitas Pada penelitian ini, tiap-tiap item variabel dinyatakan valid. Dengan taraf signifikansi 5% dan dengan sampel sebesar 82 maka diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0,3. Hasil yang diperoleh adalah semua item variabel adalah> 0,3. b. Uji Reliabilitas Suatu angket dikatakan dapat dipercaya apabila nilai croanbach alpha (α)lebih besar dari 0,6. Setelah melalui analisis data yang dilakukan melalui SPSS 16 diperoleh hasil seperti berikut: Tabel 1Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel Koefisien Reliabilitas Keterangan 1 Service Excellence (X1) 0,811 Reliabel 2 Sales Promotion (X2) 0,604 Reliabel 3 Loyalitas Pelanggan(Y) 0.824 Reliabel Sumber: Hasil Olahan SPSS (2015) Pengujian Hipotesis a. Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model 1 (Constant) X1 X2 Unstandardized Coef f icients B St d. Error -2.408 1.805 .254 .042 .526 .117 St andardized Coef f icients Beta .504 .373 t -1.334 6.079 4.498 Sig. .186 .000 .000 Sumber: Hasil Olahan SPSS (2015) Berdasarkan hasil analisis regresi diatas, dapat diperoleh persamaan regresinya sebagai berikut: Y = -2,408 + 0,254X1 + 0,526X2 b. Uji t Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil uji t sebagai berikut: Tabel 3Hasil Uji t Model 1 (Constant) X1 X2 Unstandardized Coef f icients B St d. Error -2.408 1.805 .254 .042 .526 .117 St andardized Coef f icients Beta .504 .373 t -1.334 6.079 4.498 Sig. .186 .000 .000 Sumber: Hasil Olahan SPSS (2015) t test antara X1 (Service excellence) dengan Y (Loyalitas pelanggan) menunjukkan t hitung = 6,079. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual =79) adalah sebesar 1,990. Karena t hitung > t tabel yaitu 6,079>1,990 atau nilai sig t (0,000) <α = 0.05 maka pengaruh X1 (Service excellence) terhadap Loyalitas pelangganadalahsignifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Loyalitas pelanggandapat dipengaruhi WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 secara signifikan oleh Service excellenceatau dengan meningkatkan Service excellencemaka Loyalitas pelangganakan mengalami peningkatan secara nyata. Hasil t test antara X2 (Sales promotion) dengan Y (Loyalitas pelanggan) menunjukkan t hitung = 4,498. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 79) adalah sebesar 1,990. Karena t hitung > t tabel yaitu 6,079>1,990 atau nilai sig t (0,000) <α = 0.05maka pengaruh X2 (Sales promotion) terhadap Loyalitas pelangganadalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Loyalitas pelanggandapat dipengaruhi secarasignifikan oleh Sales promotion atau dengan meningkatkan Sales promotion maka Loyalitas pelangganakan mengalami peningkatan secara nyata. c. Uji F Dalam penelitian ini, uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel service excellence dan sales promotuonberpengaruh secara simultan terhadap variabel loyalitas pelanggan. Tabel 4 Hasil Uji F ANOVAb Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 302.903 261.207 564.110 df 2 79 81 Mean Square 151.451 3.306 F 45.805 Sig. .000a a. Predictors: (ConstSPSS ant), (2015) X2, X1 Sumber: Hasil Olahan Berdasarkan tabel diatas, nilai F hitung sebesar 45,805. Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; b. Dependent Variable: Y db regresi = 2 : db residual = 79) adalah sebesar 3,112. Karena F hitung > F tabel yaitu45,805>3,112 atau nilai sig F (0,000) <α = 0.05 maka model analisis regresi adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat (Loyalitas pelanggan) dapat dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas (Service excellence (X1), Sales promotion(X2). d. Koefisien Determinasi (R2 ) Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh hasil untuk koefisien determinasi (R2 ) sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model 1 R .733 R Square .537 Adjusted R Square .525 Sumber: Hasil Olahan SPSS (2015) Berdasarkan tabel diatas, besarnya R square(R2 ) adalah 0,537 Artinya bahwa 53,7% variabel Loyalitas pelangganakan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu Service Excellence (X1) dan Sales Promotion(X2).Sedangkan sisanya 46,3% variabel Loyalitas pelangganakan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Hasil uji normalitas tersebut akan disajikan sebagai berikut: 179 180 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 Tabel 6 HasilOne-Sample Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Mean Std. Dev iat ion Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme Dif f erences Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) Unstandardiz ed Residual 82 .0000000 1.79576652 .072 .072 -.053 .654 .785 a. Test distribution is Normal. Dari hasil perhitungan didapat nilai sig.sebesar 0.785 atau lebih besar dari 0.05 maka b. Calculated f rom data. ketentuan H0 diterima yaitu bahwa asumsi normalitas terpenuhi. b. Uji Multikolinieritas Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh data sebagai berikut. Tabel 7 Hasil Uji Multikolinieritas Model 1 X1 X2 Collinearity Statistics Tolerance VI F .853 1.172 .853 1.172 Sumber: Hasil Olahan SPSS (2015) Berdasarkan tabel diatasdapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini memiliki nilai VIF dibawah 10 sehingga data pada variabel service excellence dan sales promotion tidak terdapat gejala multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Tabel 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coeffi ci entsa Model 1 (Constant) LNX1 LNX2 Unstandardized Coef f icients B St d. Error 3.749 3.167 -1.536 .907 .857 .677 St andardized Coef f icients Beta -.202 .151 t 1.184 -1.693 1.266 Sig. .240 .094 .209 a. Dependent Variable: LNUR Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa model regresi yang telah diuji nilai residualnya memiliki nilai sig.> 0,05 dikarenakan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% (0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwavariabel service excellence dan sales promotion tidak terdapat gejala heteroskedastisitas, sehingga variabel terikat benar-benar hanya dijelaskan oleh variabel bebasnya. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel Service Excellence (X1) memiliki koefisiensi regresi sebesar 0,254. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 6.079 dengan p-value sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Service Excellence (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada taraf kesalahan 5%. Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variabel Service Excellence (X1) memiliki pengaruh yang positif terhadap Loyalitas Pelanggan (Y).Semakin baik Service Excellence, maka Loyalitas Pelanggan semakin tinggi sehingga hipotesis variabel berpengaruh secara dominan terhadap Loyalitas WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 Pelanggan Crown Laundry dapat diterima. Kemudian, variabel Sales Promotion (X2) memiliki koefisien regresi sebesar 0,526. Dengan menggunakan bantuan software SPSS, didapatkan statistik uji t sebesar 4,498 dengan p-value sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sales Promotion (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel Loyalitas Pelanggan (Y) pada taraf kesalahan 5%. Koefisien regresi yang positif mengindikasikan bahwa variabel Sales Promotion (X2) memiliki pengaruh yang positif terhadap Loyalitas Pelanggan (Y).Semakin baik Sales Promotion, maka Loyalitas Pelanggan Crown Laundry semakin tinggi.Sehingga hipotesis variabel Sales Promotion berpengaruh secara parsial terhadap Loyalitas Pelanggan Crown Laundry dapat diterima. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: (1)Untuk mengetahui pengaruh secara individu (parsial) variabel bebas (service excellence (X1) dan Sales promotion (X2) terhadap Loyalitas pelanggandilakukan dengan pengujian t-test. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa kedua variabel mempunyai pengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan yaitu service excellence dan Sales promotion; 2) Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap variabel bebas terhadap Loyalitas pelanggandilakukan dengan pengujian F-test. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Loyalitas pelanggan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel Loyalitas pelanggandapat diterima.; 3) Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa variabelservice excellence mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling besar. Sehingga variabel service excellence mempunyai pengaruh yang paling kuat dibandingkan dengan variabel yang lainnya maka variabel service excellence mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Loyalitas pelanggan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka rekomendasi yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut: (1) Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan pelayanan terhadap service excellence, karena variabel service excellence mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi Loyalitas pelanggan, diantaranya yaitu dengan faktor kecepatan, ketepatan, kenyamanan dan keramahan sehingga Loyalitas pelanggan akan meningkat; 2) Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi Loyalitas pelanggandiharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi. Jakarta: Sinar Grafika Offset Azwar, Saifuddin, 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Barata, Atep Adya. 2004. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo. Buchory dan Saladin. 2010. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CV Offset Fadilah, Choiri Yuniarti. 2013. Analisis Pengaruh Faktor Pelayanan Prima Service Excellence) Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara). Ghozali, Imam 2007. Aplikasi Analisis dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip Grewal and Levy.2008”A Conceptual Model of ServiceQuality and its Implications for Future Research”.Dalam Journalof Marketing. Vol 49 (Fall 1985),41-50 181 182 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 Griffin, Jill. 2005 .Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan pelanggan. Jakarta:Erlangga. Hasan. 2009. Pemasaran bagi Dunia Usaha. Bandung: Rosdakarya Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta:Erlangga Kukuh, Silvester. 2009 Pengaruh Variable Pelayanan Prima ( Service Excellence ) Terhadap Kepuasan Konsumen Bank Negara Indonesia Cabang Jalan Margonda Raya Santoso dan Tjiptono. 2002. Strategi Pemasaran.Yogyakarta:CV Andi Offset Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Tjiptono, Fandy. 2008. Service Management : Mewujudkan layanan prima. Yogyakarta : Andi. Tsinidou. 2010. Dunia Pemasaran. Jakarta:Salemba Empat Utami. 2008. Sales and Promotion. Yogyakarta:CV Andi Offset