1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi pada

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Komunikasi pada dasarnya adalah sebagai proses yang didalamnya
terdapat beberapa unsur seperti komunikator, pesan, komunikan, media dan efek.
Komunikasi tersebut lebih mengacu dan mengarah kepada komuikator sebagai
acuan, dimana yang akan dibahas adalah efek dari hasil komunikasi tersebut.
Seiring dengan berkembangnya pemikiran manusia, kini komunikasi memiliki
banyak cabang ilmu lagi dibawahnya, salah satunya adalah komunikasi sebagai
ilmu semiotika.
Pada komunikasi semiotika, kita tidak melihat komunikasi sebagai proses,
akan tetapi komunikasi sebagai pertukaran tanda dan makna. Semiotika
komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu
diantaranya mengasumsikan enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim,
penerima kode atau sistem tanda, pesan, saluran komunikasi dan acuan yang
dibicarakan.1
Komunikasi pada semiotika merupakan proses pertukaran tanda dan
makna. Hal ini akan menimbulkan sebuah proses transaksi, dimana akan terjadi
ketika seseorang telah berinteraksi dengan cara menerima ataupun mengartikan
perilaku orang lain. Pada beberapa kasus, semiotika bisa dilihat dalam beberapa
bidang komunikasi, salah satunya yaitu komunikasi massa. Pada dasarnya, studi
1
Indiawan Seto, komunikasi semiotika, mitra wacana media, Jakarta, 2013 hal 9
1
2
media massa mencakup pencarian pesan dan makna-makna dalam materinya,
karena sesungguhnya semiotika komunikasi, seperti halnya basis studi
komunikasi, adalah proses komunikasi dan intinya adalah makna.
Melihat dari perkembangan makna tanda yang kerap kali digunakan dalam
dunia komunikasi, menurut Pawito, secara singkat dapat menyatakan bahwa
analisi semiotika merupakan cara atau metode untuk menganalisis dan
memberikan makna-makna terhadap lambang-lambang yang terdapat pada suatu
paket pesan lambang-lambang pesan.2
Dari uraian tersebut, maka dibutuhkan suatu penelitian untuk melihat
apakah suatu tanda dalam sebuah iklan mempunyai tujuan tertentu dari produk
tersebut? Apakah tanda yang digunakan dalam sebuah iklan adalah faktor
kesengajaan? Apakah pengunaan tanda tersebut dapat membantu mencapai tujuan
iklan itu? Peneliti berpendapat bahwa hal tersebut dapat diteliti dan diamati
melalui sebuah analisi semiotika (pemaknaan).
Fungsi media massa sebenarnya tidak hanya sebatas menginformasikan
pesan secara verbal kepada khalayak, akan tetapi terdapat fungsi internal lainnya
yang disadari maupun tidak mampu telah menentukan pemikiran, persepsi, opini,
bahkan perilaku orang lain. Salah satu produk dari media massa yaitu periklanan.
Media iklan dalam semiotika bukan hanya untuk membujuk khalayak, tetapi
banyak sekali pesan linguistik, ikonik yang terkodekan sehingga pesan iklan
tersebut ditangkap oleh masing-masing interpretasi khalayaknya.
2
Pawito Ph.D. Penilitian Komunikasi Kualitatif, Lkis, Jakarta, 2007.Hal.155
3
Iklan dapat dipersepsi dan dimaknai dari berbagai sudut pandang karena
manusia memiliki kapasitas luar biasa dalam melihat sesuatu dengan berbagai
cara. Sebuah merek dapat dipahami menurut kerangka acuan yang digunakan dan
ini mengacu pada sifat atau pengalaman masa silam. Bagaimanapun iklan adalah
sekumpulan tanda-tanda yang bebas ditafsir. Citra yang dihasilkan bisa positif
atau negatif atau keduanya.
Iklan memiliki karakteristik tersendiri, sebuah iklan memerlukan sebuah
ide-ide dan konsep yang kreatif agar dapat mempersuasif khalayak. Begitu juga
dengan fungsinya, iklan tidak hanya memiliki fungsi untuk menginformasikan
suatu produk dan mempromosikannya. Iklan kini sudah mengalami perluasan
fungsi, yaitu menjadi alat untuk menanamkan makna simbolik melalui bahasa dan
visualisasi dalam pesan iklan.3
Jika dilihat lebih lanjut iklan itu sendiri merupakan suatu simbol yang
divisualisasikan melalui berbagai tanda aspek tanda komunikasi dan tersusun
dalam struktur iklan. Tanda-tanda yang ada dalam struktur teks, warna, maupun
gerak dalam iklan merupakan suatu sistem yang terdiri dari tanda-tanda verbal
maupun non-verbal, tanda-tanda tersebut disesuaikan dengan bentuk dan target
iklan tersebut untuk siapa.
Di dalam komunikasi periklanan, iklan tidak hanya menggunakan bahasa
atau kata-kata sebagai alatnya, tetapi juga alat komunikasi lainnya seperti gambar,
gerak tubuh, warna, dan bunyi4. Setiap hari pasti kita akan bertemu dengan
3
4
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014. Hal 44
Alex Sobur. Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, hal 14
4
berbagai macam iklan bahkan bisa mencapai ribuan. Iklan seakan-akan hidup dan
berada kapan saja disekitar lingkungan hidup kita, contohnya di media-media
seperti televisi dan cetak. Bentuk dan cara penyampaian iklan di televisi kini
sudah semakin berkembang seiring dengan berkembangnya ekonomi masyarakat,
kini iklan yang ditampilkan sudah berani menyampaikan makna pada iklannya
dengan secara tidak langsung dan perlu pemaknaan lebih mendalam.
Keberadaan iklan visual, biasanya ada bersama dengan audionya.
Komunikasi visual banyak menyisipkan simbol dan tanda, walaupun sudah
didukung dengan audio yang sangat baik. Iklan visual yang kini banyak tersaji di
masyarakat kini sudah masuk ke dalam budaya dan berpengaruh terhadap salah
satu komponen kehidupan yaitu gaya hidup manusia. Dalam iklan visual, terdapat
arti yang yang harus dimaknai dalam sekumpulan sisa bentuk, warna, dan gerak.
Unsur-unsur tersebut kini dikagumi sebagai tanda asing terlepas dari diri manusia
yang mengamati.5
Perkembangan periklanan di dalam masyarakat dewasa ini sudah menjadi
bagian hidup yang dapat dinikmati oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun iklan
itu berada. Khalayak akan memperbincangkan cerita yang ada dibalik pembuatan
sebuah iklan atau menganalisa isi dari iklan tersebut, hal ini disebabkan karena
banyak yang mengagumi kreativitas para pembuat iklan, sehingga pembahasan
tentang sebuah iklan menjadi sangat menarik.
Iklan yang berkembang kini sudah mengarah kepada iklan yang kreatif,
inovatif, dan mempertimbangkan betul siapa target dan segmentasi pasar mereka.
5
Sumbo Tinarbuko. Semiotika Komunikasi Visual, Yogyakarta: Jalasutra, 2008, hal 25
5
Proses kreatif iklan ini dipengaruhi oleh berkembangnya kualitas hidup
masyarakat di Indonesia sendiri. Iklan televisi tidak menampilkan secara langsung
maksud dari penyampaian makna pesan itu sendiri, melainkan kita sebagai
khalayak dituntut untuk lebih berfikir lagi apa maksud dari setiap frame di iklan
tersebut.
Beberapa hal diatas yang mendorong perkembangan iklan yang menjadi
begitu beragam dengan beberapa karakteristiknya. Dengan beberapa fungsi iklan
yang begitu banyak juga, iklan kini menjadi multifungsi yang menjadi konsumsi
khalayak. Pada kasus ini, memaknai sebuah iklan terkadang tidak sama antara
satu orang dengan orang lainnya. Terkadang iklan yang dibuat begitu unik sebagai
bentuk dari kreatifitas pembuatnya, justru hanya berupa representasi dari sebuah
fenomena yang harus dimaknai oleh penonton atau pembaca iklan tersebut. Dalam
kaitan representasi iklan dapat dikaji dalam ilmu semiotika.6
Pembuatan iklan yang tidak mengarahkan secara langsung isi dan makna
tersebut memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu agar iklan terlihat unik dan
akan terus diingat oleh khalayak. Hal tersebut akan menimbulkan multi fungsi,
termasuk salah satunya representasi dari masing-masing khalayak. Masyarakat
kini akan lebih respon terhadap iklan yang mempunyai makna yang tersembunyi
dan penuh makna. Salah satu iklan yang memiliki karakteristik tersebut adalah
iklan TVC Zalora versi #OWNTHENIGHT.
6
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014. Hal 44
6
Zalora Indonesia, menggunakan beberapa perangkat marketing dalam
memasarkan produk dan brandnya yang memiliki target masyarakat perkotaan.
Beberapa strategi yang digunakan yaitu dengan menggunakan kupon, COD (Cash
On Delivery) dan proaktif dalam menanggapi konsumen. Salah satunya digunakan
juga dalam iklan TVC Zalora versi #OWNTHENIGHT. Dalam iklan ini,
ditampilkan adegan dan talent yang menggambarkan masyarakat perkotaan yang
termasuk kedalam kategori hedonisme, ini merupakan salah satu strategi
pemasaran yang digunakan untuk mencapai target sasaran. Dimana iklan yang
ditampilkan yaitu tentang sekelompok laki-laki dan perempuan muda berpasangan
yang senang akan hura-hura dan berfoya-foya.
Iklan TVC Zalora yang berdurasi 1 menit 28 detik ini lebih mengarahkan
kepada iklan yang menunjukan betapa pentingnya dan praktisnya penggunaan
internet untuk proses jual beli. Di era modern sekarang ini, dimana kita masuk ke
dalam era informatika, internet sudah menjadi sebuah kebutuhan yang sangat vital
dan paling dibutuhkan. Masyarakat kita pun sebagian sangat tergantung akan
kehadiran internet ini. Internet digunakan untuk berbagai macam keperluan pada
beberapa bidang, diantaranya pendidikan, perkantoran, perdagangan dan bisnis.
Pada bidang perdagangan dan bisnis, internet memegang peran sangat penting,
karena dengan adanya internet perdagangan dan bisnis menjadi sangat praktis
termasuk di Indonesia.
Internet telah merubah wajah peradaban kita yang hidup di era modern.
Peradaban yang berubah adalah salah satunya cara berbelanja masyarakat kita
khususnya perkotaan. Di era internet ini, belanja melalui internet atau yang sering
7
disebut belanja online sangat digemari karena sangat praktis, hemat, efektif, dan
efesien dengan belanja yang tanpa harus datang ke tempat penjual, dibanding
belanja konvensional yang mengharuskan kita keluar rumah dan mendatangi
penjual. Belanja konvensional juga sudah makin ditinggalkan masyarakat
perkotaan termasuk yang menganut hedonisme, karena beberapa faktor termasuk
kesibukan mereka.
Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa website belanja online
terkemuka, diantaranya adalah Zalora, Tokopedia, Lazada, dan lain sebagainya.
Salah satu toko online yang termasuk digemari dan dikenal di Indonesia adalah
Zalora.co.id. Toko online zalora ini merupakan perusahaan yang berpusat di
Singapura dan membuka cabang di Indonesia. Zalora menjual produk utama
mereka berupa fashion dengan gaya pakaian dan model yang sesuai dengan gaya
hidup di perkotaan yang hedonisme.
Konten dan isi pada iklan TVC dan penggunaan tanda pagar pada iklan
Zalora
ini
membuat
peneliti
tertarik
meneliti
iklan
zalora
versi
#OWNTHENIGHT karena pada iklan ini banyak menampilkan sisi kehidupan
masyarakat perkotaan yang senang akan hura-hura. Iklan zalora ini juga
menimbulkan pelanggaran-pelanggaran jika melihat budaya daerah timur,
sehingga akan sangat tabu untuk diterima oleh masyarakat kita. Peneliti juga
tertarik meneliti serangkaian kode dan tanda dalam iklan TVC Zalora versi
#OWNTHENIGHT. Kode dan tanda adalah wilayah ilmu semiotika, sehingga
peneliti akan mengkaji dengan ilmu semiotika Charles Sanders Pierce.
8
Pemunculan adegan pada iklan adalah hakekatnya merupakan konstruksi
realitas yang dibuat oleh pembuat iklan sebagai proses dari pengerjaan isi media.
Oleh karena itu, kajian isi pesan iklan perlu dilakukan untuk memperoleh
gambaran detail tentang makna dan tanda yang terkonstruksi dalam iklan.
Pemilihan semiotika Charles Sanders Pierce ini karena peneliti akan lebih
menekankan pada pemaknaan tanda, objek, dan interpretasi terhadap beberapa
adegan yang menggambarkan gaya hidup hedonisme yang ditampilkan pada iklan
tersebut.
1.2.
Fokus Penelitian
Meneliti representasi gaya hidup hedonisme seperti apa yang tersaji pada
iklan TVC Zalora versi #OWNTHENIGHT dengan menggunakan analisis Charles
Sanders Pierce.
1.3.
Tujuan Penelitian
Mencari tahu bagaimana representasi gaya hidup hedonisme yang tersaji
pada iklan TVC Zalora versi #OWNTHENIGHT dengan menggunakan analisis
Charles Sanders Pierce.
1.4.
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Untuk pengembangan ilmu periklanan dan komunikasi pemasaran
khususnya tentang representasi gaya hidup hedonisme pada iklan TVC
Zalora versi #OWNTHENIGHT.
9
b. Manfaat Praktis
Penilitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
pada ilmu komunikasi, terutama dalam kajian semiotika yang
bermaksud memaknai suatu tanda dibidang periklanan yang berkaitan
dengan isi pesan iklan.
c. Manfaat Sosial
Penilitian ini diharapkan mampu memberikan beragam pandangan
kepada masyarakat akan pandangan gaya hidup hedonisme pada iklan
TVC Zalora versi #OWNTHENIGHT.
Download