Minggu 4

advertisement
Tgl Efektif, 24 Mei 2009 dan 31 Mei 2009
Kepada : PPBA Universitas Mercubuana
Fakultas Ekonomi Program Strata S-1 Manajemen
KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN
Oleh :
Ryani Dhyan Parashakti.S.E,M.M
Created by Ryani D P
1
Minggu 9
Tugas Kelompok
Kunjungan Lapangan
Membuat laporan kunjungan dan rancangan usaha yang akan dijalankan dengan
memilih salah satu dalam sentra Industri tanaman hias, kain, makanan, kulit.
Dalam mengerjakan tugas kunjungan lapangan dengan menggunakan sistematik
laporan studi kelayakan pada umumnya yang berisi :
A. Pendahuluan
1. Latar belakang : (perusahaan apa, mengapa, untuk apa perusahaan ini didirikan).
2. Ruang lingkup : (aspek organisasi/manajemen, pemasaran, produksi, keuangan).
B. Organisasi/Manajemen
1. nama Perusahaan
:
2. Nama Pemilik/Pimpinan Perusahaan :
3. Bidang Usaha
:
4. Jumlah Karyawan/Tenaga kerja
:
orang
C. Pemasaran
1. Produk yang dipasarkan
:
2. Sasaran Konsumen/Pembeli
:
3. Wilayah Pemasaran
:
4. Rencana Penjualan Tahunan
:
unit
D. Teknik/Produksi/Operasi Usaha
1. Kapasitas Produksi
:
2. Ketersediaan bahan baku
:
3. Fasilitas dan Sarana Produksi
:
4. masa Implementasi
:
unit
thn/bln
2
e. Keuangan
1. Total Pembiayaan Proyek
: Rp
2. Modal Sendiri
: Rp
3. Pinjaman yang Diajukan
: Rp
4. Jangka Waktu Pengembalian
:
5. Penjualan per tahun
: Rp
6. Keuntungan per tahun
: Rp
7. Pengembalian atas Investasi
:
8. Titik Impas
:
thn/bln
Studi kelayakan usaha merupakan penilaian tentang layak atau tidaknya suatu usaha
dilaksanakan dan memberi keuntungan secara terus-menerus. Ada tiga kegunaan studi
kelayakan, yaitu :
1. Untuk merintis usaha baru.
2. Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada,
3. Untuk memilih jenis usaha/proyek yang paling menguntungkan. Oleh sebab itu,
studi kelayakan sangat penting bukan saja bagi para investor dan wirausaha
tetapi juga bagi pemerintah dan masyarakat umum.
Ada beberapa tahap/proses studi kelayakan usaha, yaitu : 1. Tahap perumusan
ide/gagasan, 2. Tahap formulasi tujuan, 3. tahap analisis, dan 4. tahap keputusan.
Adapun aspek-aspek yang harus dianalisis dalam studi kelayakan tersebut meliputi
aspek pasar, teknik, manajemen, dan keuangan. Sedangkan pada aspek keputusan,
secara ekonomi bisa dilakukan dengan menggunakan kriteria investasi, dengan cara
menilai kelayakan dari segi ;
1. Periode pengembalian kembali,
2. Nilai sekarang bersih,
3. Tingkat pengembalian internal, dan
4. Indeks probabilitas.
Created by Ryani D P
3
Tindak lanjut dari suatu studi kelayakan usaha adalah membuat proposal/usulan usaha,
baik untuk kepentingan perizinan maupun untuk kepentingan usulan dana. Ada
beberapa aspek yang harus dimuat dalam proposal usaha, diantaranya pendahuluan,
organisasi.manajemen,
pemasaran,
teknik
produksi/operasi
usaha,
dan
aspek
keuangan.
Disamping membuat studi kelayakan, yang tidak kalah pentingnya adalah membuat
perencanaan usaha, yang meliputi :
1. Ringkasan pelaksanaan usaha,
2. Deskripsi usaha,
3. Produk dan pelayanan yang disajikan
4. Analisis industri
5. Analisis pasar,
6. Strategi pemasaran yang ingin digunakan
7. Pengelolaan, dan
8. Operasi Usaha.
Ingat bahwa sebelum usaha dimulai, sebaiknya dilakukan evaluasi terhadap aspek
penting perusahaan, seperti misi, lingkungan, produk, pesaing, keunggulan, harga dan
kondisi keuangan, dan risiko yang mungkin terjadi.
Dalam melakukan kunjungan lapangan kiranya perlu memahami pentingnya studi
kelayakan usaha dan memahami prinsip-prinsip etika dan perilaku bisnis, memahami
standar etika bisnis, memahami macam-macam tanggung jawab perusahaan terhadap
pemilik kepentingan.
Etika Bisnis
Adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma
yang dijadikan tuntutan dalam berusaha.
Pemilik Kepentingan
Adalah Semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh terhadap
keputusan-keputusan perusahaan.
4
Ada dua jenis pemilik kepentingan yang berpengaruh terhadap perusahaan yaitu pemilik
kepentingan internal dan eksternal.
•
Yang merupakan kepentingan Internal adalah: Investor, Karyawan, Manajemen,
dan pimpinan perusahaan.
•
Yang merupakan kepentingan Eksternal adalah: Pelanggan, asosiasi dagang,
kreditor, pemasok, pemerintah, masyarakat umum, dan kelompok khusus yang
berkepentingan terhadap perusahaan.
Yang termasuk kelompok pemilik kepentingan yang mempengaruhi keputusan bisnis
Adalah : Para Pengusaha/Mitra Usaha, Petani dan Pemasok Bahan Baku, Organisasi
Pekerja, Pemerintah, Bank, Investor, Masyarakat Umum , serta Pelanggan dan
Konsumen.
1. Para Pengusaha/Mitra Usaha
Selain merupakan pesaing para pengusaha juga merupakan mitra, sebagai mitra para
pengusaha merupakan relasi usaha yang dapat bekerja sama dalam menyediakan
informasi atau sumber peluang misalnya akses pasar, bahan baku dan sumber daya.
Bahkan mitra usaha dapat sebagai pemasok, produsen, dan pemasar. Mereka bersama
menentukan harga jual atau harga beli, daerah pemasaran, dan standar barang serta
jasa. Loyalitas mitra usaha akan sangat bergantung pada kepuasan yang mereka terima
dari kepuasan pemilik kepentingan perusahaan.
2. Petani dan Perusahaan Pemasok bahan baku
Petani dan pemasok berperan dalam menyediakan bahan baku. Pasokan bahan baku
yang kurang bernutu dan lambat dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Bahan baku
yang berkualitassangat bergantung pada loyalitas para petani dalam menghasilkan
bahan baku..Sebaliknya loyalitas petani penghasil bahan baku yang tinggi sangat
bergantung pada tingkat kepuasan yang mereka terima, baik dalam menentukan
keputusan harga jual bahan baku maupun dalam bentuk insentif lainnya.
3. Organisasi Pekerja yang Mewakili Pekerja
Organisasi atau serikat pekerja dapat mempengaruhi keputusan melalui proses tawar
menawar secara kolektif. Tawar menawar tingkat upah, jaminan social, kesehatan,
kompensas, dan jaminan hari tua sangat berpengaruh langsung terhadap pengambilan
keputusan.
Created by Ryani D P
5
4. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha.
Peraturan dan perundang-undangan pemerintah sangat berpengaruh terhadap
iklim,usaha. Undang-undang monopoli, hak paten, hak cipta, dan peraturan yang
melindungi dan mengatur jalannya usaha sangat besar pengaruhnya terhadap dunia
usaha.
5. Bank penyandang dana perusahaan
Bank, selain berfungsi sebagai jantung perekonomian secara makro, juga berfungsi
sebagai lembaga yang dapat menyediakan dana perusahaan. Neraca-neraca
perbankan yang kurang likuid dapat mempengaruhi neraca-neraca perusahaan yang
tidak likuid. Sebaliknya neraca-neraca perusahaan yang kurang likuid dapat
mempengaruhi keputusan bank dalam menyediakan dana bagi perusahaan.
6. Investor penanam modal.
Investor dapat mempengaruhi perusahaan dalam penyandang dana melalui
serangkaian persyaratan yang diajukan. Persyaratan tersebut sangat mengikat dan
sangat mempengaruhi keputusan perusahaan.
7. Masyarakat umum yang dilayani.
Masyarakat umum yang dilayani dapat mempengaruhi keputusan bisnis. Masyarakat
akan menanggapi dan memberikan informasi tentang bisnis. Masyarakat juga
merupakan konsumen yang akan menentukan keputusan-keputusan perusahaan, baik
dalam menentukan produk barang dan jasa yang dihasilkan maupun teknik produksi
yang digunakan.
8. Pelanggan yang membeli produk.
Pelanggan yang membeli produk secara langsung dapat mempengaruhi keputusan
bisnis. Barang dan jasa yang akan dihasilkan, jumlah, dan teknologi yang memerlukan
sangat ditentukan oleh pelanggan dan mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis.
Menurut Zimmerer ada tiga norma etika, Yaitu:
1. Hukum, berlaku bagi masyarakat secara umum untuk mengatur perbuatan yang
boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
2. Kebijakan dan prosedur organisasi, memberi arahan khusus bagi setiap orang
dalam organisasi untuk mengambil keputusan sehari-hari. Para karyawan akan
bekerja sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan/organisasi.
Created by Ryani D P
6
3. Moral sikap mental individual, sangat penting untuk menghadapi suatu
keputusan yang diatur oleh aturan formal.
Menurut Zimmerer (1996), kerangka kerja etika dapat dikembangkan melalui tiga tahap :
Tahap pertama, mengakui dimensi-dimensi etika yang ada sebagai alternative atau
keputusan.
Tahap kedua, mengidentifikasi pemilik kepentingan kunci yang terlibat dalam
pengambilan keputusan. Setiap keputusan bisnis akan memengaruhi dandipengaruhi
oleh berbagai pemilik kepentingan.
Tahap ketiga, membuat pilihan alternative dan membedakan antara tanggapan etika
dan bukan etika.
Tahap
keempat,
adalah
memilih
tanggapan
etika
yang
terbaik
dan
mengimplementasikannya. Pilihan tersebut harus konsisten dengan tujuan,budaya, dan
system nilai perusahaan serta keputusan individu.
Menurut Zimmerer, pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika adalah manajer.
Oleh karena itu, ada tiga tipe manajer dilihat dari sudut etikanya, yaitu :
1. Manajemen Tidak Bermoral. Manajemen tidak bermoral didorong oleh kepentingan
dirinya sendiri, demi keuntungan sendiri atau perusahaan.
2. manajemen Amoral, tujuan utama dari manajemen amoral adalah laba, akan tetapi
tindakannya berbeda dengan manajemen immoral.
3.
Manajemen
bermoral,
Manajemen
bermoral
juga
bertujuan
untuk
meraih
keberhasilan, tetapi dengan menggunakan aspek legal dan prinsip-prinsip etika.
Prinsip-prinsip Etika dan Perilaku Bisnis
Ada 10 prinsip Etika yang mengarahkan perilaku, yaitu :
1, Kejujuran
2. Integritas
3. Memelihara janji
4. Kesetiaan
5. Kewajaran/keadilan
6. Suka membantu orang lain
7. Hormat kepada orang lain
7
8. Warga negara yang bertanggung jawab
9. Mengejar keunggulan
10. Dapat dipertanggungjawabkan.
Cara-cara mempertahankan Standar Etika
1. Ciptakan kepercayaan Perusahaan.
2. Kembangkan kode Etik.
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten.
4. Lindungi hak perorangan.
5. Adakan pelatihan etika.
6. Lakukan audit etika secara periodik.
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah.
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika
Tanggung Jawab Perusahaan
Menurut Zimmerer ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaan:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan .
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
3. Tanggung jawab terhadap pelanggan.
Menurut Zimmerer hak-hak pelanggan yang harus dilindungi meliputi :
1. Hak keamanan.
2. Hak mengetahui
3. Hak untuk didengar
4. Hak atas pendidikan
5. Hak untuk memilih
Tanggung jawab terhadap Investor, adalah menyediakan pengembalian investasi
yang menarik, seperti memaksimumkan laba.
Tanggung jawab terhadap masyarakat, adalah perusahaan harus bertanggung jawab
terhadap masyarakat sekitarnya.
Created by Ryani D P
8
Latihan
1. Jelaskan beda norma dan etika serta cara mempertahankan etika bisnis.
2. Indentifikasi beberapa prinsip etika dan bagaimana etika diwujudkan dalam
perilaku bisnis.
3. Siapa saja yang termasuk pemilik kepentingan internal dan eksternal.? Mengapa
mereka harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan perusahaan?
4. Jelaskan bagaimana hubunganantara diferensiasi dan kepuasan pemilik
kepentingan dengan loyalitas pemilik kepentingan.
5. Bagaimana cara mempertahankan standar etika bisnis yang baik sehingga
terjadi
hubungan
yang
harmonis
antara
perusahaan
dengan
pemilik
kepentingan?
6. Tanggung jawab apa saja yang harus dipikul perusahaan terhadap pemilik
kepentingan
9
Pertemuan ke 10
Usaha Berdasarkan Hobi
A.
Keunggulan usaha berdasarkan hobi
Merintis usaha berdasarkan hobi menjadi keuntungan ganda bagi pelakunya.
Setidaknya, seperti itulah yang dirasakan Lia Lau alias Liu Chun Ling ketika mendirikan
Jakarta International Oriental Music School (JIOMS), tiga tahun lalu.
Semua ini berawal saat dirinya menggemari permainan alat musik kecapi. Di setiap
waktu luang, dia selalu menyempatkan diri untuk memainkan alat musik tersebut. "Saya
bahkan sampai memperdalam ilmu bermain kecapi di luar negeri," ujarnya.
Setelah belajar selama sekian lama, lanjut Lia, dia mulai mengalami kesulitan
mendapatkan guru yang baik. "Dari situ akhirnya saya berpikir kenapa tak buat sendiri
saja tempat kursus musik yang berkualitas," dia menerangkan.
Berangkat dari ide itu, Lia bersama seorang rekannya kemudian mendirikan JIOMS.
"JIOMS sebenarnya adalah cabang dari Quan Zhru Art School di Fujian, Tiongkok. Di
sana sekolah ini menjadi sekolah musik unggulan dan punya kualitas sangat baik,"
katanya lagi.
Lia menambahkan, salah satu keistimewaan dari siswa siswi JIOMS adalah berhak
mendapatkan sertifikat langsung dari Quan Zhru Art School ketika lulus. Ditambah lagi,
seluruh pengajarnya juga berasal dari sana untuk menjamin kualitas para lulusannya.
"Itulah yang menjadi alasan kami menghadirkan JIOMS di Jakarta. Saya ingin punya
kontribusi terhadap perkembangan musik tradisional Tiongkok di Indonesia. Apalagi
saya yakin lima tahun ke depan masyarakat Indonesia sudah tak asing lagi dengan
bentuk dan bunyi alat musik tradisional Tiongkok," terangnya optimis.
Created by Ryani D P
10
B.
Mengelola usaha berdasarkan hobi
Mahasiswi UIB jurusan Managemen ini, memulai usahanya sekitar empat bulan
yang lalu. Yang bernama Magdalena, ia memilih membuka usaha Spa, yang berlokasi di
perumahan Rosedale. ''Saya ini termasuk orang yang tidak bisa diam. Saya salurkan ke
hal-hal yang positif, seperti membuka usaha sendiri. Sekalian bisa membantu suami,''
papar Magdalena, Pemilik Kampoeng Traditional SPA. Ide membuka spa ini, lanjut
Magda sapaan Magdalena, sudah ada sejak dua tahun lalu. Hanya saja baru bisa
terealisasi saat ini. Hal itu, dikarenakan pada saat ide membuka usaha itu muncul
dirinya
masih
memiliki
seorang
anak
yang
masih
butuh
perhatian.
''Waktu ide ini ada, anak saya baru berusia satu tahun. Jadi masih butuh perhatian,''
ungkapnya. Usaha Spa ini dipilih, dikarenakan Magda memang sejak masih kanakkanak sudah senang di massage. Sehingga, ia memilih membuka spa. Sebelumnya, ia
juga
sempat
menjalankan
usaha
grosiran.
Pilihan
spa
ini,
memang
sudah
direncanakannya sejak dulu. Sebelum membuka spa, Magda menuturkan, dirinya suka
hunting ke tempat-tempat spa baik di Batam, luar kota hingga ke luar negeri.
''Kebetulan hobi saya jalan-jalan, setiap ada kesempatan saya mencoba beberapa
treatmen. Saya tidak terlalu memaksakan diri, usaha ini mengalir begitu saja,'' tuturnya.
Spa itu, lanjut Magda, identik dengan seni dan servis. Karena bergerak dibidang jasa,
pelayanan harus lah yang terbaik. Di Kampoeng Traditional Spa memiliki standar
khusus pelayanan. Memulai usaha spa tentunya sangat sulit untuk mendapatkan
perhatian masyarakat yang gemar melakukan perawatan tubuh. Namun, Magda
mempunyai trik khusus dalam memasarkan usahanya. ''Saya sengaja memilih
membuka spa khusus wanita, sebab banyak wanita yang ingin melakukan perawatan
tanpa terganggu kehadiran para pria,'' ungkapnya. Karena itu, saat ini Kampoeng
Traditional Spa hanya bisa dinikmati para wanita saja. Sehingga konsumen yang
melakukan perawatan disana, bisa merasa tenang. Karena tidak perlu merasa was-was,
kalau-kalau ada konsumen pria datang. ''Saya memilih tempat diperumahan, karena
lokasi dan lingkungan tenang. Sehingga konsumen benar-benar bisa rileks,'' tukasnya.
Created by Ryani D P
11
C.
Mengembangkan usaha berdasarkan Hobi
Menjadi seorang wanita pebisnis tidak perlu harus berlatar belakang pendidikan
di bidang bisnis. Karena memulai karir menjadi pebisnis bisa di mulai dari hobi sendiri.
Hal itulah yang sekarang dilakukan ibu tiga anak itu.Adelima Maharinda, pemilik counter
Adelima Martapura di Mega Mall. ''Saya mulai bisnis ini, karena berdasarkan hobi dan
berawal dari orangtua yang hobi mengumpulkan permata,'' paparnya. Bisnis jual
permata sudah ditekuni wanita asal Kalimantan itu sejak tahun 1995. Mulanya, ia
menekuni bisnis jual batu permata di Jakarta. Untuk memulai usaha jual batu permata,
diakuinya, membutuhkan modal yang tidak sedikit. ''Bisnis batu permata ini saya mulai
sewaktu berada di Jakarta dan tidak terlalu susah. Karena saya sudah mengenal
beberapa distributor batu permata,'' ungkapnya. Ia menambahkan, pertama kali dirinya
menjual batu permata di salah satu mal di Jakarta. Untuk terus mengembangkan
usahanya, ia pun mulai mengikuti kursus ketrampilan agar bisa membuat berbagai
gelang dan kalung dari batu-batu dan juga manik-manik. ''Saya kursus, karena saya
mempunyai keinginan dan kemauan untuk maju. Mulanya kios saya kecil dan untuk
memperkenalkan
usaha
ini,
saya
sering
mengikuti
berbagai
pameran
yang
diselenggarakan di Jakarta,'' ungkapnya. Dari berbagai pameran yang pernah diikutinya
di Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang dan beberapa daerah lainnya, membuat
wanita berambut pendek itu pun datang ke Batam. Menurut Adelima, dirinya ke Batam
karena ajakan dari Ketua Kadin Batam, Nada Soeraya. ''Saya ke Batam karena ajakan
bu Nada, katanya waktu itu di sini (batam, red) belum ada yang jual Batu permata.
Kebetulan, saat itu sedang mengadakan pameran UKM (usaha kecil menengah),''
tuturnya.
Karena tertarik untuk mengadakan pameran di Batam, ia pun datang ke Batam dan
mengikuti pameran yang diselenggarakan Kadin Batam bersama provinsi lainnya.
Bermula dari pameran itulah, ia akhirnya tertarik untuk terus menghadirkan nuansa
berbeda.
''Saat ini di Batam, saya sudah mempunyai dua counter di Batam, walaupun masih kecil
tetapi sudah cukup untuk memulai bisnis Adelima Martapura di sini,'' ujarnya. Meskipun
sibuk mengurusi penjualan batu permata dan juga berbagai aksesoris kalung, gelang
dan cincin hasil karyanya.
Created by Ryani D P
12
Ia pun tidak melupakan keluarganya. Walaupun anak-anaknya berada di Jakarta dan
Kalimantan, ia kerap kali mengunjungi putra-putrinya. ''Setiap bulan, saya selalu
meluangkan waktu bersama keluarga. Kalau bukan anak-anak yang ke sini, saya yang
ke sana,'' ungkapnya. Suami pun, lanjut Adelima, ikut mendukung usaha bisnis yang
sudah ia kembangkan sejak masih gadis. Bahkan tidak tanggung-tanggung suami
membuatkan website mengenai usahanya.
Demikian pula dengan Bill Gates, Craig Mc Caw, Scott Cook, dan James Clark menjadi
Wirausaha dan berhasil mengumpulkan miliaran dolar Amerika. Tapi tak seorang pun
dari mereka memulai bisnis dengan niat menjadi kaya. Karena tujuan utamanya bukan
uang, tetapi kepuasan mengembangkan hobinya. Wirausaha lain yang juga tak suka
berhutang pada bank adalah Hans T Sebastian. Mantan Stock Keeper di Hitachi yang
juga pernah menjabat sebagai Chief Accounting and Finance Section Head PT Berca
Indonesia ini memulai usahanya dengan modal Rp.2 juta. Dengan berbagai langkah
inovatif, perusahaan yang mulai dibangun tahun1991 itu berkembang lewat bendera PT
Balon Udara Franchise Corperation. Semula ia mendirikan perusahaan periklanan PT
Bina Indonesia Advertising, usaha ini tak terlalu berhasil. Karenanya
ia memilih
untuklebih focus melayani kebutuhan segmen tertentu. Pilihan pun jatuh pada balon,
karena disamping teknologinya mudah, balon memiliki unsure unik dan baru pada waktu
itu. Dan persaingan masih relative sepi.
Selain Hans, adapula Theresia yang sejak duduk dikelas 4 SD dalam usia 10
tahun, ia mengikuti lomba memasak disekolahnya, dan berhasil menjadi juara pertama.
Waktu itu ia membuat kue dari gandum, havermut, dan tepung jagung. Meskipun harus
mengolah sendiri dengan mengunakan alat kocok yang saat itu belum ada mixer tetapi
karena dibuat dengan senang hati tidaklah menjadi masalah. Bakat Theresia membuat
kue sempat terlupakan pada saat ia bersekolah dengan jurusan Sekretaris, kemudian
bekerja sebagai beauty advisor. Tetapi tidak ada prestasi yang gemilang pada saat ia
menjadi Sekretaris dan Beauty Advisor. Dan kemudian semua aktivitas di luar masak
memasak itu berhenti total ketika ia menikah dan mulai punya anak.
Tahun 1987, pada saat ia tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga sambil menjaga
anak Theresia memulai kembali mengembangkan hobinya yaitu mencoba membuat
berbagai jenis kue hampir setiap hari. Hasil percobaannya dibagikan kepada temanteman utnuk di cicipi.
Created by Ryani D P
13
Dan perlu waktu selama 3 bulan untuk memperoleh resep yang pas di hati membuat
kue.
Tahun 1991 ia memutuskan untuk mebuka toko kue di samping rumahnya. Andalannya
adalah Brownies. Toko kue yang diberi nama Prima Rasa itupun terpasak harus buka
dari pukul 7 pagi karena peminat untuk membeli kue Brownies meningkat pesat, dan
pembeli yang datang ketempat penjualan Brownies (toko) semakin bertambah. Lalu
kemudian ia pun mulai menjual beberapa kue basah dan kering serta makanan lainnya
di toko tersebut.
Sekarang rata-rata terjual 200-300 kotak kua terjual setiap harinya. Dan di hari libur
pemesanan meningkat hingga mencapai 1.500 kotak, bahkan lebih. Toko kue Prima
Rasa milik Theresia telah menjadi salah satu yang paling terkenal di bandung. Brownies
dengan pilihan rasa keju, raisin, moka atau coklat menjadi favorit konsumen. Banyak
pesanan datang dari luar kota Bandung bahkan sampai ke luar negeri .
Setiap
minggu
seorang pengusaha dari Jakarta memesan 300-400 kotak
brownies berbagai rasa untuk dijual di Jakarta. Jika sekitar 3.500 kotak terjual setiap
minggu. Bila harganya berkisar Rp 20.000,- maka omzet Prima Rasa perminggu total
sebesar Rp.70 Juta. Maka ibu Theresia dapat mengerjakan 70 karyawan. Banyak hal
dapat dipelajari dan disimpulkan dari keberhasilan Adelima, Hans dan Theresia, salah
satu yang terpenting adalah keberanian dan ketekunan mereka untuk menjalankan
usahanya berdasarkan hobi dan minat pribadi mereka.
Merajut merupakan kesibukan yang dilakukan di waktu senggang. Bisa
dikatakan sekadar hobi. Namun lain halnya bagi Diana Poluan (51), ia menjadikan rajut
sebagai usaha rumahan sekaligus. Apa motivasi terbesarnya? Merajut merupakan suatu
tradisi di Eropa, yang dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia. Diana yang terlahir dari
ibu seorang Belanda mewarisi kebiasaan merajut dari nenek dan ibunya. Sejak kanakkanak dia sudah melihat dan mempelajari, bagaimana benang wol dirajut untuk dibuat
menjadi sweater, boneka, syal, topi, bedcover, blazer dll. Bersama ibunya di Surabaya,
keduanya mengembangkan hobi ini menjadi usaha rumahan. Dipasarkan oleh Bazar
Setelah menikah dan pindah ke Jakarta 1982, ia tidak serta merta meninggalkan
hobinya. Malahan sejak kepindahannya ke ibukota itulah, semangat membuat rajutan
tidak pernah terbendung. Apalagi waktu senggang sebagai ibu rumahtangga banyak
dilampauinya.
14
Seperti di Surabaya, Diana menggunakan bazar sebagai sarana memperkenalkan dan
menjual hasil rajutan benang wolnya. “Dalam setahun saya biasanya ikut 3-5 kali bazar.
Selama bazar, saya bisa menghasilkan penjualan sampai Rp 2juta,” papar perajin yang
dalam waktu setahun dapat mengantongi pendapatan Rp 10juta ini. Penjualan selama
bazar, baginya tidak terlalu dipikirkan. Bazar baginya hanya sebagai sarana promosi.
Dari pengalaman yang dilaluinya, bertambahnya pemesan justru terjadi waktu
bazar terakhir. “Mereka memesan karena hasil rajutan mesin dari mall tidak sesuai
dengan selera, motif dan warna yang belum tentu cocok,” tukasnya. “Kalau konsumen
memesan pada saya, mereka bisa menentukan motif dan warna sendiri,” tambah perajin
yang hanya bermodal benang wol senilai Rp. 30-50ribu untuk membuat satu sweater ini.
Jika dibandingkan dengan mall, harga rajutan buatan Diana justru lebih murah. Padahal
untuk merajut satu buah sweater saja, ia harus membutuhkan waktu setengah sampai
satu bulan. Lain halnya kalau dia harus merajut bedcover, dibutuhkan waktu dua bulan.
“Semua berdasarkan tingkat kesulitan. ”Mencari Penerus selain bazar,ia menggunakan
rumahnya sebagai gallery yang dinamakan Gallery Anna’s yang terletak di Jl. Kutilang II/
21 Sektor 2 Blok M3, Bintaro Jaya, Jakarta. Ia tidak ingin menitipjualkan hasil rajutannya
ke distro. Selain karena barang yang dititip sering hilang, ia pun tidak sanggup melayani
permintaan konsumen dengan skala besar. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu rajutan, bukan tak lain karena semua dikerjakannya sendiri. Sejak
dulu ia tidak memiliki karyawan. Pernah beberapa orang dibimbingnya berlatih merajut,
untuk kemudian diangkat menjadi pegawai. Tapi itu tidak bertahan lama. Wajar, karena
perkerjaan merajut memang membosankan, dan rumit. Meski demikian, Diana tidak
ingin tradisi merajut ini lenyap begitu saja, ditelan trend-trend lain yang lebih membumi.
Seperti hal tradisi, ia ingin ada orang yang dapat terus melestarikan kerajinan
rajutan tangan. Tapi bagaimana mungkin? Kedua anaknya lelaki semua. Namun
demikian, ia secara rutin memberikan pelatihan kepada yang berminat mendalami seni
rajutan. Bahkan tak jarang ia memberikan pelatihan merajut di gereja-gereja dan tempat
lainnya, tanpa meminta bayaran. “Saya sudah senang kalau ada yang mau belajar
merajut. Dengan merajut, ibu-ibu yang tidak memiliki kesibukan di rumah dapat merajut
dan hasilnya dapat digunakan untuk membantu perekonomian keluarga,” jelas jemaat
Paroki St. Matius ini. Dari sekian banyak pelatihan yang sudah dia berikan, ia mengakui
bahwa anak-anak lebih terlecut semangatnya karena rasa ingin tahu besar. “Itu
dilihatnya ketika anak-anak merangkai pohon natal gereja menggunakan rajutan boneka
15
yang mereka buat sendiri.” Seperti halnya Diana dulu, apakah anak-anak ini yang akan
meneruskan tradisi merajut? Anda ingin belajar merajut? Siapa takut?
Inilah juga yang menjadi salah satu kunci utama keberhasilan para digital
entrepreneur seperti Bill Gaes, Michael Delf mereka memilki minat dan hobi, yakni
mengutak ngatik computer, membuat software, dan mendayagunakan internet untuk
berbisnis. Dari sekedar hobi, mereka kemudian mengembangkannya menjadi bisnis
yang mendatangkan keuntungan besar dan meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Ada beberapa pertanyaan sederhana yang perlu saudara jawab sebelum memutuskan
untuk memulai wirausaha berdasarkan hobi ini antara lain:
1. Apakah saudara bersedia melakukan sesuatu yang berulang-ulang terus?
2. Apakah hobi saudara cukup berharga untuk dijadikan bisnis?
3. Apakah hobi saudara bisa tetap memotivasi dalam menjalankan bisnis hingga
15-20 tahun mendatang?
4. Apakah saudara tetap akan menikmatinya, jika kelak saudara diharuskan
ratusan kali setiap tahun, apakah akan tetap menikmati hobi saudara?
Created by Ryani D P
16
Download