ABSTRAK KETEPATAN DOSIS PERESEPAN AMOXICILLIN SIRUP KERING PADA BALITA TERDIAGNOSA INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DI PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN Zurayidah1;Erna Prihandiwati2;Erwin Fakhrani3 Ketepatan pengobatan adalah pemakaian obat yang sesuai dengan kebutuhan klinis. Dosis adalah takaran suatu obat yang diberikan kepada seorang penderita. Penggunaan amoxicillin sirup kering terutama berkaitan dalam hal ketepatan dosis yang diberikan. Balita adalah bayi yang berumur dibawah lima tahun yang mendapatkan amoxicillin suspensi. ISPA adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh masuknya kuman mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketepatan dosis peresepan amoxicillin sirup kering pada balita yang terdiagnosa infeksi saluran pernafasan akut di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin. Penelitian ini mengambil tempat di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin. Rancangan dalam penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode retrospektif. Penelitian ini mengambil semua populasi dan sampel data rekam medik dan resep balita usia 0 - 5 tahun yang terdiagnosa ISPA pada bulan Februari, Maret dan April tahun 2012 yaitu berjumlah 96 resep. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel mandiri. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dan analisis data dengan rekapitulasi resep (observasi resep) dan rekam medik. Dikatakan tepat dosis jika dosis yang diberikan tepat menunjukkan sesuai dengan dosis lazim untuk amoxicillin yakni sebesar 40 mg/kg (AHFS), sedangkan untuk kategori tidak tepat dosis terbagi atas overdose dan underdose. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan dosis penggunaan amoxicillin sirup kering pada balita terdiagnosa Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin adalah tidak tepat dosis, dari 96 sampel yang didapatkan, yakni 0% menunjukkan tepat dosis, sedangkan untuk resep tidak tepat dosis, yang menunjukkan underdose sebanyak 66,67% dan overdose sebanyak 33,33%. Kata Kunci : Ketepatan, Dosis, Amoxicillin Suspensi, Balita, Infeksi Saluran Pernapasan Akut ABSTRACT PRECISION DOSAGE PRESCRIBING AMOXICILLIN DRY SYRUP IN CHILDREN DIAGNOSED ACUTE RESPIRATORY INFECTIONS (ARI) IN HEALTH CENTRAL ALALAK BANJARMASIN Zurayidah1;Erna Prihandiwati2;Erwin Fakhrani3 The precision of the treatment is the use of drugs according to clinical needs. The dose is the dose of a drug that is administered to a patient. The use of dry syrup amoxicillin mainly concerned in terms of the accuracy of the dose administered. Toddlers are babies under five years old who received amoxicillin suspension. ISPA is an infectious disease of the respiratory tract above and below the entry of germs caused by microorganisms. This study aims to assess the accuracy of the prescription dose amoxicillin dry syrups in infants diagnosed with acute respiratory infection in Puskesmas Central Alalak Banjarmasin. This study took place in Puskesmas Central Alalak Banjarmasin. The design of this research is descriptive analytic retrospective method. This study population and sample all medical records and prescriptions of children aged 0-5 years diagnosed ISPA in February, March and April of 2012 which amounted to 96 resep.Variabel in this study is the independent variable. This study uses data collection techniques and data analysis with a recapitulation of the recipe (recipe observation) and medical records. It said the exact dose if the dose is appropriate, shows according to standard dosing for amoxicillin which is equal to 40 mg / kg (AHFS), while for category improper divided doses over overdose and underdose. The results showed that the accuracy of dose use of amoxicillin syrup dried in infants diagnosed with Acute Respiratory Infection (ARI) in Puskesmas Alalak Central Banjarmasin is not appropriate dose, of the 96 samples were obtained, ie 0% indicates the right dose, whereas for the recipe is not appropriate dose, which shows underdose overdose as much as 66.67% and as much as 33.33%. Kata Kunci : Accuracy, dose, Amoxicillin Suspension, Toddler, Acute Respiratory Infections BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan antibiotik pada anak memerlukan perhatian serius karena absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat termasuk antibiotik pada anak berbeda dengan dewasa sehingga dapat terjadi perbedaan respons terapetik atau efek sampingnya (Dwiprahasto, 1998). Obat-obat antibiotik ditujukan untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit infeksi. Pemberian antibiotik pada kondisi yang bukan disebabkan oleh bakteri banyak ditemukan dari praktek sehari-hari, baik di puskesmas (primer), rumah sakit, maupun praktek swasta. Pengobatan yang rasional (tepat) merupakan suatu proses yang kompleks dan dinamis, dimana terkait beberapa komponen, mulai dari diagnosis, pemilihan dan penentuan dosis obat, penyediaan dan pelayanan obat, petunjuk pemakaian obat, bentuk sediaan yang tepat, cara pengemasan, pemberian label, dan kepatuhan penggunaan obat oleh penderita (Kimin, 2010). Ketidaktepatan diagnosis, pemilihan antibiotik, indikasi hingga dosis, cara pemberian, frekuensi dan lama pemberian menjadi penyebab tidak kuatnya pengaruh infeksi dengan antibiotik (Wattimena, 1991). Dosis atau takaran suatu obat adalah banyaknya suatu obat dapat dipergunakan atau diberikan kepada seorang penderita untuk obat dalam maupun obat luar (Syamsuni, 2007). Pemberian dosis yang tidak tepat banyak ditemukan dalam praktek sehari-hari, sehingga perlu adanya tinjauan khusus mengenai ketepatan pemberian dosis untuk pasien terutama untuk balita dan anak-anak. Amoxicillin adalah antibiotik yang termasuk ke dalam golongan penisilin. Obat ini tidak membunuh bakteri secara langsung tetapi dengan cara mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat disekujur tubuhnya sehingga semua materi genetik yang ada didalamnya terurai dan menyebabkan bakteri mati. Penggunaan amoxicillin irasional atau berlebihan pada anak tampaknya memang semakin meningkat dan semakin mengkawatirkan. Penggunaan berlebihan atau penggunaan irasional artinya penggunaan tidak benar, tidak tepat dan tidak sesuai dengan indikasi penyakitnya. Kerugian yang dihadapi adalah meningkatnya resistensi terhadap bakteri, belum lagi perilaku tersebut berpotensi untuk meningkatkan biaya berobat (Herlan, 2006). ISPA adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh masuknya kuman mikroorganisme (bakteri dan virus) ke dalam organ saluran pernapasan yang berlangsung selama empat belas hari. ISPA adalah penyakit yang banyak diderita oleh anak-anak, baik di Negara berkembang maupun di Negara maju. Penyakit saluran pernapasan pada masa bayi atau anak-anak dapat menyebabkan kecacatan sampai pada masa dewasa karena ditemukan adanya hubungan dengan terjadinya chronic obstructive pulmonary disease (Shaleh, 2008). Kecamatan Alalak Tengah termasuk salah satu daerah yang sampai saat ini masih memiliki kasus infeksi saluran pernapasan akut paling tinggi di Banjarmasin sepanjang tahun dibandingkan penyakit lainnya Hal ini disebabkan oleh lingkungan daerah ini yang di kelilingi oleh industri-industri pemotongan kayu yang menghasilkan limbah kayu-kayu dan debu yang mencemari lingkungan tersebut, sehingga banyak warga yang datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk pilek yang kebanyakan menyerang balita dan anak-anak. Menurut keterangan yang didapatkan di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin, ISPA merupakan penyakit yang sering menyerang selama setahun terakhir, sehingga dalam penggunaaan antibiotik perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mencegah terjadinya ketidaktepatan pemberian obat. Berdasarkan uraian di atas, penggunaan antibiotik terutama amoxicillin untuk pengobatan penyakit infeksi saluran pernapasan akut perlu mendapat perhatian khusus. Evaluasi terhadap ketidaktepatan peresepan amoxicillin terutama dalam hal dosis untuk balita dan anak-anak bagi penderita infeksi saluran pernafasan akut di pusat pelayanan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan untuk menentukan langkah atau kebijaksanaan dalam menekan ketidaktepatan penggunaan antibiotik terutama amoxicillin. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Ketepatan Dosis Peresepan Amoxicillin Sirup Kering pada Balita Terdiagnosa Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Puskesmas Alalak Tengah Banjarmasin”.