1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Bakteri asam laktat (BAL) secara alamiah ditemukan dalam bahan makanan pada daging, susu, buah-buahan, sayuran, dan hasil fermentasi (Sarkono et al., 2006). Menurut Djaafar et al. (1996) dalam proses fermentasi spontan BAL ditemukan sebagai mikrobia dominan yang dapat menghambat bakteri penyebab pembusukan makanan dan bakteri patogen. BAL telah banyak diisolasi dari makanan tradisional di Indonesia misalnya fermentasi buah-buahan, tempoyak, asinan rebung, asinan sawi, asinan terong, pekasam, peda, pindang, ikan asin, terasi, wadi, gatot, growol, tape ketela, tape ketan, ragi tape, ragi tempe, moromi, tempe, dan fermentasi ubi jalar (Rahayu et al., 1986; Yuliana et al., 2014). BAL adalah mikroflora normal dalam saluran pencernaan manusia dan dapat digunakan sebagai probiotik (Purwandhani and Rahayu, 2003). Mikroorganisme probiotik dapat menguntungkan host dengan cara menyeimbangkan mikroflora normal dalam saluran pencernaan manusia. Mikroorganisme probiotik dapat melewati saluran pencernaan manusia dan dapat melekat pada sel epitel usus sehingga mencegah pelekatan bakteri patogen pada sel epitel usus (Senditya et al., 2004). Status BAL adalah aman untuk dikonsumsi (generally recognized as safe (GRAS) karena keberadaanya dalam makanan mampu meningkatkan mikroflora saluran pencernaan (Pai, 2003). Konsumsi probiotik dapat menurunkan jumlah bakteri Coliform dan Enterobacteriaceae dalam feses (Campbell et al., 2008). Pertumbuhan mikroorganisme probiotik dalam saluran pencernaan manusia dipengaruhi konsumsi makanan dan diet. Mengonsumsi makanan mengandung prebiotik mampu meningkatkan mikroflora dalam saluran pencernaan manusia. Ubi jalar ungu mengandung oligosakarida ± 2,165% yang berperan sebagai prebiotik (Tari dkk., 2011). Prebiotik adalah bahan pangan yang tidak dapat dicerna enzim pencernaan manusia. Oligosakarida pada ubi jalar sebagian besar terdiri dari rafinosa dan stakiosa. Rafinosa tidak dapat dicerna pencernaan manusia karena sistem pencernaan manusia tidak 2 memiliki enzim β-galaktosidase sehingga prebiotik dapat difermentasi mikroflora normal saluran pencernaan manusia di sekum (Pai, 2003; Wida et al., 2013). Fermentasi ubi jalar selama 72 jam (Oluwole et al., 2012), 120 jam (Yuliana et al., 2014) dan 5 hari (Tivana et al., 2007) dapat meningkatkan pertumbuhan mikrobia selama fermentasi dan dapat meningkatkan nilai kegunaan tepung ubi karena meningkatkan pembengkakan granula pati dan menurunkan browning pada proses penggolahan tepung menjadi mie (Corke and Collado, 1996). Selain bermanfaat sebagai bahan pembuatan tepung, ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai produk primer dan sekunder. Produk primer sebagai keripik, serpihan, produk dingin, gorengan, dan ubi segar. Produk sekunder, meliputi mie, sirup gula, alkohol, dan pasta (Zhang, 2001; Loebenstein and Thottapilly, 2009; Padmaja et al., 2012). Namun, belum diketahui potensi BAL sebagai probiotik yang diduga terdapat dalam fermentasi ubi jalar ungu dan kuning tersebut. Dengan demikian diperlukan penelitian untuk menggali potensi BAL sebagai probiotik dari fermentasi ubi jalar ungu dan kuning. B. Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana karakteristik morfologi sel dan biokimiawi bakteri asam laktat (BAL) yang diisolasi dari fermentasi ubi jalar ungu dan kuning? 2. Bagaimana ketahanan isolat bakteri asam laktat (BAL) pada pH 2-8 dan garam empedu 1-5% selama 144 jam inkubasi? 3. Bagaimana penghambatan isolat bakteri asam laktat (BAL) terhadap pertumbuhan bakteri patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus? C. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui karakteristik morfologi sel dan biokimiawi bakteri asam laktat (BAL) yang diisolasi dari fermentasi ubi jalar ungu dan kuning. 3 2. Mengetahui ketahanan isolat bakteri asam laktat (BAL) pada pH 2-8 dan garam empedu 1-5% selama 144 jam inkubasi. 3. Mengetahui penghambatan isolat bakteri asam laktat (BAL) terhadap bakteri patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. D. Manfaat penelitian Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi mengenai bakteri asam laktat (BAL) yang diisolasi dari fermentasi ubi jalar ungu dan kuning yang diduga berpotensi sebagai probiotik. Selanjutnya, BAL yang berpotensi sebagai probiotik dapat digunakan sebagai sumber probiotik komersial dan starter minuman fermentasi untuk meningkatkan kualitas minuman fermentasi.