bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem
reproduksi (Konferensi International Kependudukan dan Pembangunan, 1994).
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya, atau
suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta
mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun
juga sehat secara mental serta sosial kultural. Remaja didefinisikan sebagai masa
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbedabeda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut WHO (badan PBB untuk
kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Remaja
merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara
berangsur-angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari
jiwa kanak-kanak menjadi dewasa.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi
yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada
disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap
dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
Jumlah remaja yang tidak sedikit merupakan potensi yang sangat berarti
dalam melanjutkan pembangunan di indonesia. Seperti yang tercantum dalam
garis-garis besar pembangunan indonesia bahwa pembinaan anak dan remaja
dilaksanakan melalui peningkatan gizi, pembinaan perilaku kehidupan beragama
dan budi pekerti luhur, penumbuhan minat belajar,peningkatan daya cipta dan
daya nalar serta kreatifitas, penumbuhan idealisme dan patriotisme. Akan tetapi
adanya ketidakseimbangan upaya pembangunan yang di lakukan terutama
terhadap remaja,akhirnya menimbulkan masalah bagi pembangunan itu sendiri.
Salah satu dampak ketidakseimbangan pembangunan itu adalah terjadinya
perubahan mendasar yang menyangkut sikap dan prilaku seksual pranikah
dikalangan remaja. Di amerika latin anak muda berusia 15-24 tahun melakukan
intercourse (hubungan seksual) rata-rata pada usia 15 tahun bagi laki-laki dan usia
17 tahun bagi perempuan,Sedangkan di indonesia satu dari lima anak pertama
yang dilahirkan pada wanita menikah pada usia 20-24 tahun merupakan anak
hasil hubungan seksual sebelum menikah. Tidak tepat dan tidak benarnya
informasi mengenai seksual dan reproduksi yang mereka terima semakin
membuat runyam masalah perilaku seksual remaja pranikah. Karena itu
pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang tepat perlu diberikan kepada
para remaja baik laki laki maupun perempuan.
1.2.
TUJUAN
a. Memberikan pendidikan dan pengetahuan kesehatan reproduksi kepada
remaja.
b. Meningkatkan derajat kesehatan pada semua remaja SMP atau SMA baik lakilaki maupun perempuan, terutama di bidang kesehatan reproduksi.
BAB II
DAFTAR PUSTAKA
2.1. DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 23
Tahun 1992). Menurut WHO, kesehatan tidak hanya berkaitan dengan kesehatan
fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosial, ditambahkan lagi dengan syarat baru,
yaitu: sehingga setiap orang akan mampu hidup produktif, baik secara ekonomis
maupun sosial.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial
yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal
yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta prosesprosesnya. Kesehatan reproduksi berarti bahwa orang dapat mempunyai kehidupan
seks yang memuaskan dan aman, dan mereka memiliki kemampuan untuk
bereproduksi
dan kebebasan
untuk menentukan keinginannya,
kapan dan
frekuensinya.
Batasan kesehatan reproduksi menurut International Conference on Population
and Development (ICPD) hampir berdekatan dengan batasan ‘sehat’ dari WHO.
Kesehatan reproduksi menurut ICPD adalah keadaan sehat jasmani, rohani,dan bukan
hanya terlepas dari ketidak hadiran penyakit atau kecacatan semata, yang
berhubungan sistem fungsi, dan proses reproduksi.
Beberapa tahun sebelumnya Rai dan Nassim mengemukakan definisi kesehatan
reproduksi mencakup kondisi di mana wanita dan pria dapat melakukan hubungan
seks secara aman, dengan atau tanpa tujuan terjadinya kehamilan, dan bila kehamilan
diinginkan, wanita di mungkinkan menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan
anak yang sehat serta di dalam kondisi siap merawat anak yang dilahirkan (Iskandar,
1995)
Dari kedua definisi kesehatan reproduksi tersebut ada beberapa faktor yang
berhubungan dengan status kesehatan reproduksi seseorang, yaitu faktor sosial
,ekonomi,budaya, perilaku lingkungan yang tidak sehat, dan ada tidaknya fasilitas
pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi gangguan jasmani dan rohani. Dan tidak
adanya akses informasi merupakan faktor tersendiri yang juga mempengaruhi
kesehatan reproduksi.
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang sangat
berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Pada pasal 7 rencana kerja
ICPD Kairo dicantumkam definisi kesehatan reproduksi menyebabkan lahirnya hakhak reproduksi. Berdasarkan pasal tersebut hak-hak reproduksi di dasarkan pada
pengakuan akan hak-hak asasi semua pasangan dan pribadi untuk menentukan secara
bebas dan bertangung jawab mengenai jumlah anak , penjarangan anak (birth
spacing), dan menentukan waktu kelahiran anak-anak mereka dan mempunyai
informasi dan cara untuk memperolehnya, serta hak untuk menentukan standar
tertinggi kesehatan seksual dan reproduksi. Dalam pengertian ini ada jaminan
individu untuk memperoleh seks yang sehat di samping reproduksinya yang sehat.
Sudah barang tentu saja kedua faktor itu akan sangat mempengaruhi tercapai atau
tidak kesehatan reproduksi seseorang ,termasuk kesehatan reproduksi remaja.
2.2. HAK KESEHATAN REPRODUKSI
Menurut Utamadi (Kesrepro, 2008) hak reproduksi ini berlaku bagi setiap
manusia dari segala kelompok usia ras, warna kulit, jenis kelamin,aliran politik, status
ekonomi,social,dan pendidikan tanpa pandang bulu. Sebagai konsekuensinya , remaja
juga mempunyai hak reproduksi sebagaimana halnya dengan kelompok umur yang
lain.
Hak remaja atas kesehatan reproduksi ini mulai diakui secara internasional
pada konvensi hak-hak anak tahun 1989, yaitu:
1. Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi
2. Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
3. Hak untuk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang kesehatan
reproduksinya.
4. Hak untuk memutuskan jumlah dan jarak kelahiran anak.
5. Hak untuk hidup dan terbebas dari resiko kematian karena kehamilan,
kelahiran atau masalah jender
6. Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yang menyangkut
kesehatan reproduksinya.
7. Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dalam kesehatan
reproduksi.
Bagi remaja, hak reproduksi tersebut yang harus dipahami adalah:
a. Akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, mengingat di banyak
Negara kesehatan reproduksi diprioritaskan bagi pasangan suami istri
sedangkan remaja kurang mendapat perhatian.oleh karena itu, remaja
mempunyai hak atas pelayanan kesehatan reproduksinya yang menyeluruh
serta mudah diakses bagi seluruh remaja dari semua golongan.
b. Hak untuk mendapatkan pendidikan tanpa ada diskriminasi jender.
c. Instrumen hak asasi international menyatakan bahwa perkawinan hanya
dapat dilakukan oleh dua orang secara sadar memang menginginkannya,
dan bebas dari paksaan pihak lain.
d. Kelahiran dan kontrasepsi.
e. Sehubungan dengan tingkat kematian yang tinggi karena aborsi yang tidak
aman dalam hal (KTD) kehamilan yang tidak diinginkan yang
membahayakan kehidupan remaja,kita berhak untuk terhindar dari resiko
ini dan mendapatkan akses terhadap pelayanan yang aman.
f. Infeksi menular seksual.
g. Kekerasan seksual
2.3. TUMBUH KEMBANG REMAJA
Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja
laki laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan,lingkungan pergaulan
dan tanggung jawab yaitu :
a. Remaja lebih senang berkumpul di luar rumah dengan kelompoknya.
b. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua
c. Remaja ingin menonjolkan diri atu bahkan menutup diri
d. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung
pada kelompoknya.
Masa remaja dibedakan dalam :
a. Masa remaja awal, 10-13 tahun
b. Masa remaja tengah, 14- 16 tahun
c. Masa remaja akhir , 17-19 tahun
2.4. ANATOMI REPRODUKSI MANUSIA
A. Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria terdiri dari :

Uretra (saluran kemih), yaitu saluran untuk mengeluarkan urine dan sperma.

Glans Penis, yaitu kepala penis yang sangat sensitive karena memiliki banyak
serabut syaraf dan pembuluh darah.

Penis, yaitu untuk menyalurkan urine dan sperma, serta melakukan hubungan
seks.

Scrotum, yaitu tempat bergantungnya testis, pelindung testis dari suhu dan
tekanan dari luar.

Testis, yaitu tempat memproduksi sperma.

Epidydimis, yaitu tempat pematangan sperma.

Vas deferens, yaitu untuk menyalurkan sperma dari testis menuju prostat.

Kelenjar
Prostat,
yaitu
berfungsi
menghasilkan
cairan
semen
dan
mempengaruhi ke suburan sperma.

Vesikula seminalis, yaitu dapat menghasilkan cairan semen dan sperma.

Kandung kencing (vesika urinaria), yaitu tempat penampungan sementara air
kencing.
Pada pria dikenal adanya peristiwa mimpi basah, yaitu pengeluaran
sperma(ejakulasi) secara alamiah melalui mekanisme tidur (biasanya mengalami
mimpi erotis ataupun tidak erotis). Pertama terjadi pada usia antara 9 – 14 tahun,
merupakan tanda sudah akhil baliq dan organ reproduksinya mulai berfungsi.
B. Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita terdiri dari :

Mulut vagina, yaitu merupakan organ reproduksi wanita bagian luar.

Vagina, yaitu merupakan jalan lahir bayi, organ untuk berhubungan
seksual dan sebagai jalur keluarnya darah menstruasi.

Servix (leher rahim), merupakan lubang kecil dibawah rahim sebagai
pintu penghubung antara rahim dengan rongga vagina.

Uterus (rahim) merupakan tempat berkembangnya janin hingga waktu
melahirkan.

Fimbria, yaitu berfungsi menangkap selur yang sudah matanguntuk
disalurkan menuju rahim.

Ovarium, merupakan tempat penghasil sel telur.

Tuba Falopi, merupakan saluran yang menghubungkan antara rahim dan
ovarium, juga sebagai tempat bertemunya sel sperma dengan sel telur.
Pada wanita dikenal adanya menstruasi, yaitu merupakan peristiwa luruhnya
lapisan dindingdalam rahim (endometrium), lapisan ini terbentuk untuk persiapan jika
sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma, dan jika sel telur tidak dibuahi maka
jaringan ini akan meluruh. Pertama terjadi saat usia antara 9 – 15 tahun.
Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :

Mulai menstruasi

Payudara dan bokong membesar

Indung telur membesar

Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat

Vagina mengeluarkan cairan

Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina

Tumbuh bertamabah tinggi
MENSTRUASI
Salah satu ciri kematangan reproduksi pada wanita adalah mengalami
menstruasi. Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat
terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi
lagi.Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola
yang teratur dan akan berjalan terussecara teratur sampai usia 50 tahun.Bila seorang
wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi meliputi :
1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum
menstruasi yang akan dating
2. Telur berada dalam asluran telur, selaput lender rahim menebal.
3. Telur berada dalam rahim,selaput lender rahim menebal dan siap menerima
hasil pembuahan
4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan melepas dari dinding rahim dan
terjadi perdarahan atau terjadi menstruasi. Telur akan keluar dari rahim
bersama darah.
5. Bila terjadi pembuahan, maka tidak terjadi menstruasi dan rahim menerima
hasil konsepsi.
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan. Ada yang 26
hari,28 hari, 30 hari,atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5
hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5
hari.Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30-80 ml. Selama masa
haid yang perlu diperhatikan adalah kebersihan dengan mengganti pembalut sesering
mungkin.
2.5. PENYAKIT ORGAN REPRODUKSI
Sistem reproduksi pada manusia dapat mengalami gangguan. Gangguan itu
bisa disebabkan oleh penyakit atau kelainan. Gangguan pada sistem reproduksi
manusia dapat menyerang baik pria maupun wanita. Namun ada beberapa penyakit
yang hanya menyerang pria atau wanita. Berikut adalah penyakit pada sistem
reproduksi manusia.

Kanker Vagina
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui
penyebabnya dan kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi.
Upaya pengobatannya dapat dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.

Gangguan Menstruasi
Penyakit ini menyerang wanita. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore
primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana
menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga
tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses
menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus
menstruasi sebelumnya.

Kanker Serviks
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada
serviks (leher rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human
papilloma virus). Gejala awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul
saat memasuki stadium lebih jauh. Kanker serviks tidak menular. Penanganannya
adalah dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas
vagina, dan kelenjar limfa panggul.

Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin
wanita. Gejala penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal
pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan
abnormal pada vagina. Kanker ovarium dapat ditangani dengan kemoterapi dan
pembedahan.

Endometriosis
Endometriosis adalah penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di
luar wilayah rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita.
Gejalanya adalah nyeri pada bagian perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman
berlebihan saat menstruasi.

Kanker Rahim
Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang sering terjadi di endometrium.
Endometrium adalah tempat dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang
wanita yang berusia diantara 60 sampai 70 tahun.

Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada
pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada
tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil,
rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.

Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini adalah gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses
ejakulasi.

Impotensi
Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat
melakukan ereksi. Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis,
atau emosional seseorang.

Penyakit menular seksual (PMS)
2.6. PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang ditimbulkan karena
infeksi, yang biasanya disebabkan oleh seks bebas,yang termasuk penyakit
menular seksual, yaitu :
1.
GONORE
Penyebab : Kuman Neisseria Gonorrhea
Gejalanya :
Pada laki-laki antara lain :
- Rasa sakit pada waktu BAK atau ereksi
- Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari.
Pada perempuan antara lain :
- Nyeri didaerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan dengan
bau tidak sedap
- Alat kelamin terasa bau dan gatal
- Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah melakukan
hubungan seksual.
2. SIPILIS (Raja Singa)
Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan
oleh bakteri Treponemapallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
 Luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
 Pembengkakan getah bening pada bagian paha.
 Bercak-bercak di seluruh tubuh.
 Tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan
dan telapak kaki.
Gejala ini bisa hilang walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh.
Bakteri ini dapat menyerang otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit
ini dapat menular ke orang lain. Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik
yang diberikan segera.
3. HERPES GENITALIS
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang
ditandai dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin. Lebih dikenal dengan
herpes genitalis.
Penyebab : Virus Herpes Simpleks
Gejalanya antara lain :

Pada awalnya ada seperti rasa terbakar atau gatal pada kelamin

Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar kemerahan
dan jika pecah menimbulkan lika lecet yang terbuka dan sangat nyeri

Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha

Nyeri, kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena
4. KANDIDIASIS VAGINA
Penyebab : jamur candida albikans
Gejala :

Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal

Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar
5. TRIKOMONIASIS
Penyebab : parasit trichomonas vaginalis
Gejalanya :
6.

Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau busuk

Gatal pada kemaluan

Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil
HIV / AIDS
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired
Immuno Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada
manusia dengan menyerang sel darah putih. Sampai sekarang penyakit ini belum
bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum ditemukan sehingga sangat berbahaya
dan mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency
virus).Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum
suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.
Penyebab : virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)
Cara penularannya :

Darah ,bisa berbentuk luka

Cairan sperma

Cairan vagina
AIDS tidak ditularkan melalui :
- Hidup serumah dengan penderita AIDS
- Berjabat tangan atau cium pipi
- Berenang dikolam renang
- Menggunakan fasilitas bersama
- Makan atau minum dari piring dan gelas yang sama
- Bersin
Bagaimana pencegahannya
- No free Sex
- Tidak menggunnakan jarum suntik berulang
- Hubungan seksual yang aman (gunakan kondom)
- Hindari kontak lansung dengan produk darah penderita AIDS
- Bagi ibu yang positif penderita AIDS, berikan susu formula pada bayinya (jangan
beri ASI)
2.7. CARA MENJAGA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
Perlu adanya perhatian bahwa setiap individu harus mampu mengenal dan
memahami informasi yang benar mengenai kesehatan reproduksi dan seksual, hal
ini banyak pula menyangkut seputar cara merawat organ reproduksi:

Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari.

Membersihkan setelah buang air (kencing) dengan menggunakan air bersih.

Anjuran untuk merapikan rambut kemaluan. Hindari penggunaan celana
dalam yang terlalu ketat agar organ reproduksi tidak terlalu lembab atau
basah.

Menjaga pola hidup sehat dengan olah raga, makan makanan yang sehat,
hindari perilaku merokok dan sebagainya.

Menjaga perilaku seksual yang sehat.
Strategi Meningkatkan Kesehatan Anak Remaja
Pendidikan Seks
Strategi pendidikan seks di masa lalu berfokus pada anatomi fisiologi reproduksi
dan penyuluhan perilaku yang khas kehidupan keluarga Amerika kelas menengah.
Baru – baru ini pendidikan seks mulai membahas masalah seksualitas manusia yang
dihadapi remaja. Misalnya, program – program yang sekarang berfokus pada upaya
remaja untuk “mengatakan tidak”. Pihak oponen program pendidikan seks di sekolah
percaya bahwa diskusi eksplisit tentang seksualitas meningkatkan aktivitas seksual
diantara remaja dan mengecilkan peran orang tua. Pihak pendukung mengatakan,
tidak adanya diskusi semacam itu dari orang tua dan kegagalan mereka untuk
memberi anak anak
mereka informasi yang diperlukan secara nyata untuk
menghambat upaya mencegah kehamilan pada remaja.
Peran keluarga, masjid, gereja, sekolah kompleks dan kontraversial tentang
pendidikan seks. Orang tua mungkin tidak terlibat dalam pendidikan seks anak –
anaknya karena beberapa alasan, seperti :

Orang tua tidak memiliki informasi yang tidak adekuat.

Orang tua tidak merasa nyaman dengan topik seks.

Para remaja tidak merasa nyaman bila orang tua mereka membahas
seks.
Beberapa orang tua mendapat kesulitan untuk mengakui “anaknya” adalah
individu seksual yang memiliki perasaan dan perilaku seksual. Penolakan orang tua
untuk membahas perilaku seksual dengan putri mereka bisa menyebabkan putrinya
merahasiakan aktivitas seksnya dan dapat menghambat upaya untuk mendapat
bantuan.
Fungsi Penting Program Promosi Kesehatan Remaja

Meningkatkan penerimaan pengetahuan dan keterampilan untuk perawatan
diri yang kompeten dan menginformasikan pembuatan keputusan tentang
kesehatan.

Memberikan pengkuatan positif terhadap perilaku sehat.

Pengaruh struktur lingkungan dan sosial untuk mendukung perilaku
peningkatan kesehatan.

Memfasilitasi pertumbuhan dan aktualisasi diri.

Menyadarkan remaja terhadap aspek lingkungan dan budaya barat yang
merusak kesehatan dan kesejahteraan.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah di atas, kita semua dapat mengetahui bahwasanya
kesehatan sistem reproduksi manusia adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran, dan sistem
reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Kesehatan reproduksi haruslah tetap dijaga
dengan merawat organ atau alat reproduksi. Alat reproduksi akan mengalami
pematangan pada masa pubertas yang ditandai dengan gejala-gejala klinis baik pada
laki-laki maupun perempuan. Kurangnya pemahaman tentang seks akan dapat
menimbulkan kegiatan seks pranikah atau seks bebas. Konsekuensi dari seks pranikah
atau seks bebas adalah adanya rasa bersalah, punya perasaan cemas, terinfeksi
penyakit menular seksual, tidak siap untuk berumah tangga, tanggung jawab besar
untuk berkeluarga, terburu-buru, kehamilan yang tak diinginkan, dan aborsi.
Diketahui bahwa salah satu kendala yang dialami dari
masalah kesehatan
reproduksi remaja adalah pendidikan mengenai kesehatan reproduksi Oleh sebab itu
yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari
orang tua dan pihak pihak yang lain untuk dapat memberikan pendidikan seks yang
baik dan benar, memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti,
dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap
menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk
memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat
remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.
Karena itu, peran serta dokter dan tenaga kesehatan diperluka untuk memberikan
pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi bagi remaja SMP SMA baik laki laki
maupun perempuan.
DAFTAR PUSTAKA
Soekidjo, Notoatmodjo.(2007).Kesehatan masyarakat,edisi ke 11.Jakarta : Rineka Cipta.
Bobak,Lowdermik,
jensen.(2004).”Buku
Ajar
Fundamental
Keperawatan,Edisi
4.EGC.Jakarta
Potter& perry.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Edisi 4.EGC.Jakarta
Bahaya
seks
bebas
di
kalangan
remaja.
Diupload
http://www.anekatips.info/2009/07/bahaya-seks-bebas-di-kalangan
remaja.html#ixzz0jdIQOsYc pada tanggal 1 November 2015
dari
Muryanta, Drs. Andang. Makalah Kesehatan Reproduksi dan Seksual, 4
Mona Isabella Saragih, Amkeb, SKM. Materi Kesehatan Reproduksi. Akademi Kebidanan
YPIB Majalengka.
Materi
pembinaan
kader
kesehatan
remaja
diupload
dari
http://www.slideshare.net/DayuAgung/materi-pembinaan-kader-kesehatanremaja-kkr-kespro. Pada tanggal 2 november 2015.
Download