ULKUS KORNEA EC BAKTERI

advertisement
Laporan Kasus
ULKUS KORNEA EC
BAKTERI
RATNA MEGA SARY
NIM. 1408465676
Pembimbing
Dr. Amirudin, Sp.M
BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU
2015
Pendahuluan
Parut akibat ulserasi kornea  kebutaan
dan gangguan penglihatan di dunia
 Dapat dicegah  diagnosis dini
 Trauma, benda asing, penyakit mata yg
menyebabkan masuknya bakteri/ jamur 
peradangan

Anatomi kornea
Kornea terdiri dari 5 lapis:
Defenisi
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian
permukaan kornea akibat kematian jaringan
kornea, yang di tandai dengan adanya
infiltrat supuratif disertai defek kornea
bergaung
dan
diskontinuitas
jaringan
kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai
stroma
Epidemiologi
Insidensi 1993 diindonesia 5,3/100.000
penduduk dg predisposisi  trauma, lensa
kontak, tidak di ketahui
 Singapura 2,5 tahun dari 112 kasus ulkus
kornea 22 beretiologi jamur
 Kepustakaan USA laki-laki lebih banyak
menderita : perempuan

Patofisiologi

Avaskuler  pertahanan waktu peradangan
tidak segera datang badan kornea,
wendering cell dan sel-sel lain dalam
stroma  magrofag  dilatasi pem. darah
limbus  sebagai injeksi perikornea 
infiltrasi sel-sel mononuklear, sel plasma,
leukosit, PMN  timbulnya infiltrat  bercak
berwarna kelabu
Etiologi
Infeksi
:
bakteri,
jamur,
virus,
acanthamoeba
 Non infeksi : bahan kimia, radiasi atau suhu,
sindrom sjorgen, defisiensi vitamin A, obatobatan
 Sistem imun

Klasifikasi
 Ulkus




Ulkus
Ulkus
Ulkus
Ulkus
 Ulkus



kornea
kornea
kornea
kornea
kornea
sentral
bakterialis
fungi
virus
acanthamoeba
kornea perifer
Ulkus marginal
Ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik/ulkus
roden)
Ulkus cincin (ring ulcer)
Manifestasi klinis
Gejala Subjektif
•Eritema pada kelopak mata
dan konjungtiva
•Sekret mukopurulen
•Merasa ada benda asing di
mata
•Pandangan kabur
•Mata berair
•Bintik putih pada kornea,
sesuai lokasi ulkus
•Silau
•Nyeri
•Infiltat yang steril dapat
menimbulkan sedikit nyeri,
jika ulkus terdapat pada
perifer kornea dan tidak
disertai dengan robekan
lapisan epitel kornea.
Gejala Objektif
•Injeksi siliar
•Hilangnya sebagian jaringan
kornea, dan adanya infiltrat
•Hipopion
Diagnosis
Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan klinis (slit lamp)

pemeriksaan diagnostik seperti :
 Ketajaman penglihatan
 Tes refraksi
 Tes air mata
 Pemeriksaan slit-lamp
 Keratometri (pengukuran kornea)
 Respon reflek pupil
 Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.
Penatalaksanaan
Sulfas atropin
 Skopolamin sebagai midriatika
 Analgetik
 Antbiotik
 Anti jamur
 Anti viral

Menghindari penjalaran
Kauterisasi
 Pengerokan epitel yang sakit
 keratoplasti

Pencegahan
Lindungi mata dari segala benda yang
mungkin bisa masuk kedalam mata
 Jika mata sering kering, atau pada keadaan
kelopak mata tidak bisa menutup
sempurna, gunakan tetes mata agar mata
selalu dalam keadaan basah
 Jika memakai lensa kontak harus sangat
diperhatikan cara memakai dan merawat
lensa tersebut.

Komplikasi
◦ Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu
sangat singkat
◦ Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi
endoptalmitis dan panopthalmitis
◦ Prolaps iris
◦ Sikatrik kornea
◦ Katarak
◦ Glaukoma sekunder
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
 Nama
: Tn A
 Pendidikan
: SD
 Umur
: 47 tahun
 Agama : Islam
 Jenis kelamin: Laki-laki
 Status : Menikah
 Alamat : Duta palma seberida INHU
 MRS : 13-10-2015
 Pekerjaan : Petani
 MR
: 904117

Keluhan utama :
Mata kiri tertpental biji sawit dan terdapat bercak
putih pada mata kiri, pandangan terasa kabur sejak
1 minggu SMRS
Riwayat penyakit sekarang :
 Sejak 1 minggu SMRS, pasien terpental biji sawit di mata
sebelah kiri, dan pasien mengeluhkan pandangannya terasa
kabur, dan nyeri pada mata yang hilang timbul dan
dirasakan menjalar sampai ke kepala. Demam tidak ada.
 Sejak 4 hari SMRS pasien membawa berobat ke klinik medika
dan di beri tetes mata serta salap mata namun pasien tidak
tahu nama obatnya. Keluhan tidak berkurang, mata terasa
panas dan mengganjal, pasien sering mengucek-ngucek
mata karena merasa gatal dan mata mulai berair dan merah.
 Sejak 2 hari SMRS pasien merasa keluhan tidak berkurang
dengan obat yang di dapat di klinik medika tersebut dan
pasien membeli obat tetes mata sendiri di apotik namun
nama obatnya juga tidak tahu.
Riwayat penyakit dahulu :
 Hipertensi (-)
 Diabetes melitus (-)
 Riwayat sakit jantung (-)
Riwayat pengobatan :
 1 minggu yang lalu berobat ke klinik medika diberi
obat tetes mata dan salap mata namun paseian
tidak tahu nama obatnya.
 2 hari SMRS pasien membeli obat sendiri di apotik
namun pasie juga tidak tahu nama obatnya.
Riwayat Penyakit Keluarga :
 Hipertensi (-)
 Diabetes melitus (-)
 Riwayat sakit jantung (-)
 Keganasan (-)
Pemeriksaan fisik :
 Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
 Kesadaran
: Komposmentis
 Vital Sign
: TD: 130/80 mmHg, ND: 88
x/i, T: 37,2°C
 Pemeriksaan periauriculer: Tidak ada
pembesaran KGB

Status opthalmologi
OD
OS
6/60
-
Visus tanpa koreksi
Visus dengan koreksi
2/60
-
Ortoforia
Posisi bola mata
Ortoforia
Baik kesegala arah
Gerakan bola mata
Baik kesegala arah
Normal (palpasi)
Tekanan bola mata
Meningkat (palpasi)
Tidak ada kelainan
Palpebra
Spasme
Tenang
Konjungtiva
Injeksi konjungtiva (+)
Injeksi silier (+)
Jernih
Kornea
Ulkus berwarna putih keruh,
kotor. hipopion (+)
Tenang
Sklera
Injeksi silier (+)
Normal
COA
Hipopion (+) 1,5 mili
Bulat, reguler, sentral
Refleks cahaya langsung
(+), refleks cahaya tidak
langsung (+), iris warna
Iris/ pupil
Iris warna coklat
Pupil sulit dinilai
Jernih
Lensa
Sulit dinilai
Media : jernih, refleks
fundus (+),
Papil bulat batas
tegas a:v = 2:3
Retina tidak ada
kelainan
Makula : refleks
cemerlang (+)
Fundus
Tidak dilakukan
Gambar
Resume
S : Bercak putih pada mata kiri dan pandangan kabur
sejak 1 minggu SMRS. Mata terasa nyeri dan menjalar
sampai ke kepala belakang. Terasa gatal, panas,
berair dan ada yang mengganjal di mata kirinya.
Keluhan ini dirasakan setelah terpental biji sawit.
O : Dari pemeriksaan opthalmologi mata kiri di
dapatkan:
Visus 2/60
Palpebra spasme
Sklera : injeksi silier (+), injeksi konjungtiva (+)
Kornea : ulkus warna putih keruh, kotor. hipopion (+)
Diagnosis kerja :
 Ulkus kornea OS ec bakteri
Diagnosis banding:
 Ulkus kornea OS ec jamur
 Ulkus kornea OS ec virus
Anjuran Pemeriksaan:
 Pewarnaan gram
 Pemeriksaan KOH
 Kultur dan uji sensitivitas
Terapi :
 Giflox ED 2 gtt 1 OS
 Tobros ED 2 gtt 1 OS
 Asam mefenamat 500 mg tab 3x1
 Glaucon tab 3x1
 Aspar K tab 1x1
Prognosis :
 Quo ad vitam
: bonam
 Quo ad functionam
: dubia ad malam
 Quo ad kosmetkum : dubia ad malam
TERIMA KASIH
Download