Kegiatan Belajar 1 DASAR CONVERTER

advertisement
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Kegiatan Belajar 1
DASAR CONVERTER
Tujuan Instruksional Umum
Setelah pelajaran selesai, peserta harus dapat:
 Memahami konsep dasar catudaya switching dengan transistor
 Memahami macam dan jenis catu daya switching dengan transistor
Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah pelajaran selesai, peserta harus dapat:
 Mengamati konsep dasar rangkaian Switched Mode Power Supply
 Menjelaskan perubahan tegangan keluaran terhadap pengaruh
perubahan perbandingan pulsa masukan waktu pensaklaran (D=t1/T).
 Menentukan waktu pensaklaran saat hidup (ON) dan saat mati (OFF).
 Mendimensikan besarnya Induktor penyimpan energi magnetis.
 Membedakan Switched Mode Power Supply dari bermacam-macam
Converter sederhana.
 Menentukan type atau jenis Transistor Converter yang tepat dan sesuai
untuk keperluan Swithed Mode Power Supply.
 Menjelaskan prinsip kerja dari bermacam macam rangkaian dasar
Converter.
 Menjelaskan kurva arus pensaklaran dari bermacam macam rangkaian
Converter sederhana.
1. Uraian Materi
Switched Mode Power Supply (SMPS)
Block diagram yang ditunjukkan pada gambar 1a menunjukkan adanya
perbedaan kecil antara power supply linier dengan Switched Mode Power
Supply. Pada Switched Mode Power Supply komponen semikonduktor
bekerja pada daerah tidak linier. Sebaliknya power supply linier ,komponen
semikonduktor bekerja pada daerah linier yaitu daerah variabel menghantar
atau menghambat. Power supply linier terdiri dari rangkaian yang mengolah
output dc dari input dc dengan mengkondisikan junction atau tingkat
konduktansi dari kolektor emitor dengan cara mengatur tegangan dc pada
basis transistor.
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
1
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Pada Switched Mode Power Supply tegangan input dc (U IN) dirubah menjadi
tegangan kotak melalui rangkaian chopper pertama (gb. 1b). yang
kemudian dilewatkan melalui sebual LPF (Low Pass Filter).
Pada Switched Mode Power Supply mempunyai efisiensi minimum71%,
sedangkan untuk linier power supply hanya mempunyai efisiensi maksimum
50%. Pada power supply jenis linier tingkat efisiensi sangat ditentukan
perubahan tegangan input dan beban serta besarnya tegangan output yang
dikeluarkan. Tetapi ketergantungan itu tidak dimiliki oleh Switched Mode
Power Supply (SMPS).
Uin
0
Fixed
dc input
Uin
Uin
0
Switch
element
Uo
t
Seriespass
element
input
filter
t
output
filter
Series pass
drive
gb.1a. power supply linier
Fixed
dc output
Uo
Fixed
dc input
Uin
input
filter
Output filter
inductor
Switch
element
Uout
0
output
filter
Fixed
dc output
Uo
gb.1b. switch-mode power supply
Switched Mode Power Supply hanya memerlukan sedikit mungkin
rangkaian filter. Linier Power Pupply bekerja pada frekuensi jala-jala 50 Hz,
sedangkan Switched Mode Power Supply bekerja pada sekitar frekuensi 50
kHz.
Konversi Daya
Konversi daya seperti pada kebanyakan catu daya, converter, inverter, dcdc power supply, regulator dsb, membutuhkan analisa yang rumit. Converter
merubah tegangan atau arus input menjadi tegangan atau arus output yang
berbeda, dc-dc converter merubah level tegangan input dc menjadi level
tegangan output dc yang berbeda sedangkan inverter merubah besaran
tegangan dc menjadi besaran tegangan ac. Dalam kenyataan di lapangan,
pengaturan tegangan yang besar seperti pada power elektronika diterapkan
dc-dc converter.
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
2
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Buck Converter
Pada gb.2a, b, c diperlihatkan pembentukan buck converter melalui teknik
pensaklaran, sedangkan gambar d diperlihatkan implementasi rangkaian
buck converter yang bekerjanya sebagai berikut:
Pada posisi saklar pada A (S1A on, S1B off), tegangan akan
menginduksikan kumparan L, lihat gambar 2b. Arus yang melalui induktor
naik dan akan men-supply arus ke beban resistor RL dan kondensator filter
C. Kemudian setelah saklar pada posisi B (S1B on, S1A off), akan teralirkan
arus induksi (lhat gambar 2C), bersama-sama dengan arus kapasitor
menuju ke beban RL. Perioda tersebut akan berulang kembali pada saat
saklar kembali ke posisi A.
Buck Converter dinamakan juga sebagai Choppers, down -converter, stepdown converter dan down Choppers. Converter yang dibentuk oleh Buck
Converter lebih populer disebut Swithed Mode Power Supply.
Bila rangkaian tersebut dikembangkan dengan trafo isolasi akan menjadi
lebih mudah didisain menjadi bentuk seperti forward, push-pull, half bridge
dan full-bridge converter.
Pada gambar 2d diilustrasikan pada waktu on dan off dari saklar S1A, yang
diikuti dengan bentuk switch current, diode current dan arus inductor
current.
Prinsip dasar Buck Converter
L
IIN
S1
A
IO UT
B
+
+
UIN
RL
C
-
UO
-
gb.2a
IIN
S1
L
IIN
A
I
B
I
C
L
A
I
B
+
UIN +
-
S1
RL
I
+
UIN +
UO
-
C
-
gb.2 b Posisi sa klar A
RL
UO
-
gb.2c Posis i sa klar B
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
3
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
S1A
T ek . A ud i o V i de o
L
On
Switch
+
UIN
S1B
C
-
RL
Off
Switch
Current
+
Diode
UO Current
-
Inductor
Current
gb.2d
gb.2e
BUCK OUTPUT VOLTAGE
(UIN - UO) DT = UO (1-D)T
UIN DT - UO DT = UO T - UO DT
UIN DT
= UO T
UIN D
= UO
UO
= D UIN
Pada sistem SMPS biasanya bekerja pada frekuensi 100 kHz, berarti
periode T = 1/fs = 10 uS. Perbandingan saat ON dan satu perioda pulsa
dinamakan Duty Cycle D, yang dirumuskan sebagai:
D= t1/T
 (lihat gambar 3.)
Gambart.3a
Gambar.3b
Duty cycle sangat penting dalam penentuan/pendimensian besarnya
tegangan keluaran UO = D UIN
Tahanan beban RL adalah perbandingan antara tegangan keluaran Uo
dengan arus keluaran Io:
RL = Uo / Io
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
4
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Beban harus berupa Low Pass Filter dan mempunyai frekuensi cut off fc
lebih rendah dari frekuensi switching fs. Beban LC sebagai Low Pass Filter
mempunyai sifat lebih baik untuk menghaluskan bentuk gelombang kotak
dan menghindari harmonisa yang sangat kompleks.
Bila frekuensi cut off fc lebih besar kira-kira 10 kali frekuensi switching fs,
maka LPF akan meredam sebesar kira-kira 20 dB berarti akan mereduksi
tegangan 1 Vp-p dengan 100 mVp-p ripple. Semakin besar perbandingan fs
terhadap fc, maka analisisnya semakin lebih mudah.
Tegangan DC bisa dikalkulasi dengan teknik yang disebut Volt-second
balance (gb.3b)
Uon x t1 = Uoff x t2
BOOST CONVERTER
Pada gambar 4a sampai dengan 4c ditunjukkan topologi dari boost
converter dan implementasinya ditunjukkan pada gambar 4d.
Bila posisi saklar pada A (S1A on, S1B off) maka tegangan akan
menginduksi kumparan L dan arus induksi IL membesar sedang beban RL
tidak tersambung, maka arus kondensator Ic akan mengalir ke beban RL.
Pada periode ini energi akan tersimpan dalam induktor L.
Pada saat posisi saklar pada B (S1B on, S1A off), maka energi yang
tersimpan dalam induktor akan mengalir ke beban RL dan Capasitor C.
Kondisi ini akan terulang terus menerus.
BOOST OUTPUT VOLTAGE
UIN DT = (UO - UIN ) (1-D)T
UIN DT = UO T - UO DT - UIN T+ UIN DT
UIN T = UO (1-D)T
UO
= UIN /(1-D)
Boost Converter
dipergunakan
sering
disebut
dengan
Up-Converter
dan
jarang
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
5
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Prinsip dasar Boost Converter
IIN
S1
L
B
IOUT
A
+
+
RL
C
-
UO
-
gb.4a
IIN
L
S1
IIN
B
L
IOUT
A
B
IOUT
A
+
+
+
+
RL
C
-
S1
UO
RL
C
-
UO
-
-
gb.4b Posisi saklar A
L
gb.4c Posisi saklar B
S1B
On
Switch
+
UIN
-
S1A
gb.4d
C
+
Switch
Current
Diode
UO Current
-
Inductor
Current
RL
Off
gb.4e
BUCK-BOOST CONVERTER
Buck-boost converter merupakan kombinasi kerja dari buck dan boost converter
(gb.5a, b, c, d, e). Prinsip dasarnya ditunjukkan pada gb 5a, b, c, sedangkan
implementasi rangkaiannya pada gb.5d.
UO
= UIN /(1-D)
Boost Converter sering disebut dengan Up-Converter dan jarang dipergunakan
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
6
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Prinsip dasar Buck Boost Converter
IIN
S1
L
B
IOUT
A
+
+
RL
C
-
UO
-
gb.4a
IIN
S1
L
IIN
B
L
IOUT
A
B
IOUT
A
+
+
+
+
RL
C
-
S1
UO
RL
C
-
UO
-
-
gb.4b Posisi saklar A
S1A
gb.4c Posisi saklar B
S1B
On
Switch
+
UIN
C
-
L
RL
Off
Switch
Current
Diode
UO Current
Inductor
Current
gb.5d
gb.5e
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
7
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
INDUCTIVE BUCK-BOOST
Bila posisi saklar pada A, maka rangkaian bekerja sebagai Buck - converter,
sedangkan bila saklar pada posisi B, maka rangkaian bekerja sebagai Boostconverter. Pada induktif Buck-boost converter, induktor d-charge oleh tegangan
input dan melepaskan charge pada rangkaian output. Hal ini berlangsung
secara terusmenerus dan teratur.
Tegangan output bisa diatur lebih besar atau lebih kecil dari pada tegangan
input, tetapi polaritas tegangan output selalu terbalik.
Arus input yang berbentuk pulsa dihaluskan oleh filter C (yang disebut dengan
C"uk) yang terletak antara converter dan input tegangan sumber.
IIN
L1
L2
C1
IOUT
-
+
A
RL
B
S1
-
C2
UO
+
gb.6a
IIN
L2
L1
IOUT
RL
+
A
-
S1
B
I
UO
-
RL
B
S1
+
gb.6b Posisi saklar A
I
+
A
C2
L2
C1
C2
UO
+
C1
-
L1
-
IIN
gb6c Posisi saklar B
OUTPUT VOLTAGE
UIN DT = UO (1-D)T
UIN DT = UO (1- D)T
UO
= (D/(1-D)) UIN
Gambar 6a,b, c, d, e menggmabarkan prinsip kerja dari C"uk Concerter.
Capasitor C1 sebagai penyimpan muatan. Pada saat posisi saklar pada A, (S1A
on, S1B off), Uin menginduksi L1, sehingga arus induksi naik. C1 tersambung
dengan L2 dan memberikan daya pada kapasitor C2 dan beban RL,melalui L2.
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
8
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Bila saklar pada posisi B (S1A off, S1B on), maka L1 akan melepaskan arus
dan C1 mengosongkan muatan melalui hubung singkat S1B (arah dioda maju).
Sementara salah satu kaki L2 terhubung ke ground karena S1B terhubung
forward bias. Antara tegangan input dan output sekarang tidak lagi ada pulsa,
namun hasilnya adalah tegangan output yang terbalik (inverting).
C"uk jarang digunakan karena kapasitor C"uk memerlukan arus RMS yang
besar.
ISOLATED POWER-STAGE CIRCUIT
Antara tegangan input dan output diperlukan adanya isolasi untuk menyekat
tegangan jala-jala input yang besar dengan tegangan DC yang diperlukan
rangkaian. Di samping itu untuk mengamankan rangkaian dari sistem grounding
dari jala-jala, sehingga ground rangkaian terpisah dengan ground / masa
tegangan jala-jala (kalau tidak biasanya berakibat fatal pada saat pengukuran
tegangan dengan CRO dsb). Isolasi ini dibentuk oleh power transformator yang
digabung dengan rangkaian dasar SMPS (Buck converter, Boost converter dan
Buck-boost converter).
Melalui Buck converter bisa dirancang dengan konfigurasi forward, half bridge,
fuul bridge dan push-pull.
Sedangkan beberapa rangkaian yang didasari oleh Boost converter sering
digunakan pada rangkaian flyback, sedangkan induktif buck-boost converter
sering dinamakan converter dengan atau tanpa isolasi.
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
9
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
FORWARD CONVERTER
Forward converter terbagi dari dua jenis yaitu one-switch dan two-switch.
Gambar 7a dan 7b menggambarkan rangkaian One-switch forward converter.
L
n = Np/Ns
IN
S2
OUT
A
B
IN
+
RL
Np
-
+
C
Ns
UO
-
gb.7a
n = Np/Ns
S2a
IN
L
+
RL
D1
-
Np
Ns
S2b
+
C
UO
-
D2
S1
gb.7b
Prinsip kerja:
Bila posisi saklar S1 dan S2 pada A, maka transformator akan bekerja
mentransfer daya ke gulungan sekunder dan akan mengalir arus ke L2 dan
beban C dan RL.
Bila posisi saklar S1 dan S2 dipindah ke posisi B, maka arus akan mengalir
melalui S2B ke kumparan, sementara S2A dalam posisi reverse bias. Tahanan
R1 dan Dioda D1 berfungsi untuk menghilangkan loncatan pulsa akibat dari
efek induktansi dari transformator.
Gambar 8 menggambarkan prinsip dasar dan implementasi rangkaian twoswitch forward converter.
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
10
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Prinsip dasartwo-switch forward converter.
S1
L
S2a
IN
+
RL
D1
-
Np
S2b
Ns
+
C
UO
-
D2
S2
n = Np/Ns
gb.8
Rangkaian two-switch lebih efisien dengan dipasang dua buah dioda sebagai
reset trainsistor.Rangkaian ini dibentuk oleh dua buah saklar primer.
Gambar 9 menggambarkan Rangkaian Push-pull Converter.
Pada prinsipnya rangkaian push-pull converter merupakan gabungan dari dua
buah one-switch forward converter dengan maising-masing saklar primer S1
dan S2 yang bekerja secara bergantian dengan perbedaan fasa 180 o.
Pada saat Transistor S1 on, maka dioda S3A aktif dan menghantarkan arus
melalui induktor L ke beban C dan RL. Pada setengan perioda berikutnya S1
off, S2 on, sehingga Dioda S3B on den menghantarkan arus ke beban C dan
RL melalui induktor L.
n=Np/Ns
S1
off
L
S3
I
out
A
RL
+
on
B
Np
I
IN
UO
C
-
+
IN
Ns
Np
-
Ns
on
S2
off
Gambar.9a. Rangkaian Push Pull Converter
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
11
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
S1
T ek . A ud i o V i de o
n=Np/Ns
L
S3A
RL
+
Np
Np
IN
UO
C
Ns
Ns
+
S3B
-
S2
gb.9b
Gambar 10 a dan b menunjukan prinsip dasar dan rangkaian Half bridge
converter
n=Np/Ns
I
on
S1
Np
+
OUT
RL
+
B
Ns
C1
I
A
off
IN
L
S3
IN
UO
C
Ns
-
on
C2
S2
off
Gambar.10a
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
12
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
S1
C1
L
D1
S3A
RL
+
n=Np/Ns
IN
+
-
S2
C2
UO
C
Ns
Np
Ns
S3B
D2
-
gb.10b
Capasitor C1 dan C2 berfungsi sebagai pembagi tegangan input dan mereduksi
loncatan tegangan pulsa akibat efek induktansi. D1 dan D2 sebagai komutasi
yang mengamankan kerja transistor. Transistor S1 dan S2 bebekrja secara
bergantian dengan beda fasa 180o. Dan masing-masing transistor dikendalikan
dengan bias tegangan 1/2 tegangan input.
Gambar 11 a dan 11 b menunjukkan prinsip dasar full-bridge converter
n=Np/Ns
I
on
S4
on
off
Np
IN
I
A
S1
off
OUT
RL
+
B
Ns
+
L
S3
IN
Np
UO
C
Ns
-
on
S5
on
off
S2
off
Gambar.11a
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
13
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
S4
T ek . A ud i o V i de o
S1
D4
L
D1
S3A
RL
+
n=Np/Ns
Np
S5
IN
S2
UO
C
Ns
Ns
+
S3B
-
D2
D5
gb.11b
Pada rangkaian full-bridge converter, kapasitor pembagi tegangan diganti
dengan dua buah saklar S4 dan S5. Pada saat Transistor S4 on bersamaan
dengan transistor S2, maka transistor S1 dan S5 off demikian pula sebaliknya.
Beda fasa ke dua kondisi tersebut 180o.
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
14
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
FLYBACK CONVERTER
Rangkaian flyback converter dibentuk dari induktif-buck converter yang
ditambah dengan trafo isolator
n = Np/Ns
IN
S2
OUT
off
on
IN
+
+
RL
Np
-
C
Ns
UO
-
off S1
gb.12a
on
n = Np/Ns
S2
RL
R1
IN
+
+
D1
-
Np
Ns
C
UO
-
D2
S1
gb.12b
Bila S1 on S2 off, gulungan primer Np menyimpan energi dalam inti transformer.
Karena posisi S2 open (dioda S2 menadapat tegangan mundur dari
transformator sekunder yang polaritasnya mempunyai beda fasa 180o terhadap
transformator primer), maka kapasitor C men-supply arus ke beban RL. Pada
saat input transistor low, maka transistor S1 open, sementara sekunder
transformator memberi tegangan arah maju kepada dioda S2. Dan arus
dilewatkan ke beban C dan RL.
Flyback converter sangat populer dipergunakan pada daya rendah (< 200W).
dengan multiple output yang bisa dikembangkan lebih banyak dengan cara
menambahkan jumlah gulungan sekunder transformator.
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
15
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Tabel I Karakterstik dari beberapa SMPS
Jenis
Converter
Flyback (Two
switch)
Jenis
Power
range
<250 W
Keuntungan




Forward
(Two switch)
<500W


Half Bridge
<1000 W


Full Bridge
<2000W



Push-pull
<100W

Kerugian
Tanpa input induktor
Sebuah dioda per
output
Pelipatan tegangan
output mudah
Kontrol mudah

Output power lebih
besar dari flyback
Output ripple lebih
baik dari flyback

Transformator lebih
kecil dari forward
Primer switch bekerja
pada 1/2 Uin

Daya ganda pada
output dengan switch
yang sama
Transformator lebih
kecil dari forward
Tidak diperlukan
kapasitor primer yang
besar RMS-nya
Sangat sederhana










Transformator lebih
besar dari sistem
Bridge
Kapasitor output
lebih besar dari
sistem forward
Arus puncak lebih
besar dari sistem
forward
Transformator lebih
besar dari sistem
Bridge
Sulit distabilkan
Dibutuhkan arus
RMS yang besar
pada kapasitor
primer
Diperlukan dua
kutup small signal
Pengendalian
switch lebih
kompleks
Diperlukan dua
kutup small signal
Problem flux
symetry
Transformator
oversize
Switch memerlukan
sekitar 2 Uin
Diperlukan dua
kutup small signal
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
16
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
CONTOH SMPS
Rangkaian converter dengan direct duty cycle control
L
S2a
uIN+
+
RL
S2b
Ns
-
C
UO
-
Zb
S1
Negative Edge
triggered
Q
flip-flop
S
Uea
R
PWM
comparator
Za
Uramp
Error Amplifier
I
clock
C
Uref
Current
source
R
Gambar.13a
ramp
comparator
inputs
Uea
ON
switch
OFF
clock
T
Gambar.13b
Saklar primer dipergunakan Mos-FET karena mempunyai respon yang cepat
terhadap perubahan kondisi on-off (pen-saklaran) dan sangat cocok untuk
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
17
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
sistem switching. Current source merupakan sumber pembentukan gelombang
segitiga betuk RAMP yang kemudian dikomparasikan (dibandingkan) dengan
level tegangan dc Uea pada rangkaian komparatosr. Maka akan didapatkan
pulsa lebar denyut atau yang populer disebut PWM (Pulse Width Modulation)
yang akan mengendalikan Gate dari Mos-FET.
Tegangan output dari converter diumpan balikkan melalui tahanan input
feedback Za yang dibandingkan dengan tegangan referensi Uref yang nantinya
akan menghasilkan level tegangan Uea.
Dengan demikian akan dicapai koreksi dan kestabilan tegangan output
converter.
Rangkaian Forward Conveter dengan Current-Mode Control
L
S2a
uIN +
RL
S2b
Ns
-
+
C
UO
-
Zb
Negative Edge
triggered
S1
Q
flip-flop
S
Uea
R
PWM
comparator
Za
Uramp
Error Amplifier
Uref
clock
Gambar.14a
ramp
comparator
inputs
Uea
ON
switch
OFF
clock
T
Gambar.14b
Pada kedua rangkaian di atas, gulungan primer dan sekunder transformator
terisolir. Sedang kontrol output ke input dilakukan oleh tahanan feedback Za
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
18
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
STEP UP DC-DC CONVERTER
A. PRINSIP PENGUBAH TEGANGAN
t r a n sf o r m at o r
U1
U2
Inv e rt e r D C - A C
P e ny e a r a h A C - D C
Gb.1 prinsip perubahan tegangan
Umumnya perubah tegangan DC adalah penurun tegangan yang sering
dijumpai pada rangkaian elektronika melalui pembagi tegangan (voltage
devider0 atau penstabil tegangan. Pada beberapa keperluan rangkaian
elektronika membutuhkan fasilitas tegangan DC yang lebih tinggi dari tegangan
sumbernya (step up). Untuk itu diperlukan rangkaian DC Converter yangb bias
dikembangkan untuk bermacam-macam tegangan DC output.
Tegangan DC input U1 dirubah oleh rangkaian inverter DC-AC menjadi
tegangan AC. Tegangan AC ini sangat fleksibel untuk dikembangkan menjadi
step up atau step down tergantung dari kebutuhan melalui transformator.
Tegangan AC dari sekunder transformator disearahkan menjadi tegangan DC
melalui penyearah AC-DC. Tegangan DC keluarannya adalah U2.
B. Rangkaian Kontrol PWM
Invereter DC-AC bias dibagun dengan sebuah rangkaian push-pull MOS
FET yang dikendalikan pada masing-masing Gate-nya oleh pulsa kotak
yang bisa dikendalikan lebar sempit pulsanya (PWM). Beban dari masingmasing Drain diumpankan ke primer transformator yang besar tegangan
output AC-nya tergantung dari luas integral dari sudut konduk Drain-Source
MOS FET yang dikendalikan oleh lebar sempitnya pulsa PWM pada
inputnya.
Rangkaian kontrol PWM seperti yang ditunjukkan pada gambar 2 dibangun
dengan menggunakan IC TL494
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
19
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
+ UB 15 V
12
4
T E ST
IN P U T
d e a d tim e
3
6
5
C1
fe e d b a c k
E1
RT
C2
CT
1
(+ )
2
(- )
16
(+ )
15
(- )
1 3 o u tp u t
50 k
E2
8
O UT PUT 1
9
11
O UT PUT 1
10
s te e r in g
c o n tr o l
Uz
O PEN
O PEN
14
ref
o u tp u t
c o n tr o l
7
Gambar.2a. Blok Schema IC494 PWM
RT
CT
Gambar2b Top View TL494
O UT P UT C O NT R O L
13
6
O S C IL LA T O R
8
C1
D E A D T IM E C O N T R O L
C O M PA RA T O R
= 0 , 1V
9
E1
1D
C1
11
4
C2
10
N O N IN V
IN P U T 1
IN V 2
IN P U T
ERROR AM P.
N O N IN V
IN P U T
IN V 1 5
IN P U T
ERROR AM P .
PW M COM P .
E2
P U L S E S T E E R IN G F L IP - F L O P
1
12
UB
R EFER ENC E
R E G U LA T O R
2
14
UREF
7
G ND
F E E D BA C K
0 ,7 m A
Gambar.2c Function block diagram
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
20
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
UB
0V
UB
tegangan
pada C2
0V
tegangan
pada CT
t r e s h o ld v o lt a g e
0V
t r e s h o ld v o lt a g e
feedback
0 ,7 V
m ax
0%
v o lt a g e w a v e f o r m s
Gambar.3 bentuk sinyal dari pin-pin IC TL 494
Pulsa PWM dari PWM comparator diperbaiki bentuknya oleh pulse steering flipflop.Error amplifier dilengkapi dengan pembatas arus 0,7 mA. Masing-masing
output transistor bias difungsikan secara Common Emitter maupun Emitter
follower, baik secara tunggal maupun secara push-pull.
C. MOS FET DC to DC
Pin 5 dan 6 dari IC TL 494 adalah merupakan komponen pembentuk
gelombang RAMP, yang bila di-komparasi-kan dengan level tegangan tertentu,
maka pada output komparator akan menghasilkan pulsa lebar denyut PWM
(Pulse Width Modulation). Melalui Pulse Steering Flip-Flop ( berupa D flip-flop)
yang ada dalam IC TL 494, pulsa PWM akan dikembangkang menjadi dua buah
pulsa PWM yang berbeda fasa 180o untuk menggerakkan MOS FET yang
dipasang secara Push-Pull. Pulsa PWM yang diumpankan melalui Gate
tersebut akan meng-kondisi-kan junction (sifat hantar) antara Drain dan Source
dari MOS FET yang secara bersama-sama akan menghasilkan pulsa kotak
bolak-balik (AC). Masing-masing Drain dari MOS FET dihubungkan ke sebuah
transformator toroid dengan inti ferrit, karena pulsa PWM bekerja pada frekuensi
sekitar 50 kHz. Transformator tersebut di-fasilitasi dengan lilitan primer center
tap dan lilitan sekunder center tap yang pada outputnya bias dikembangkan
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
21
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
untuk tegangan output yang dikehendaki. Pada sisi sekunder dihubungkan ke
dioda bridge untuk mendapatkan tegangan DC sesuai dengan yang diinginkan.
Kesimpulannya adalah MOS FET DC to DC berfungsi untuk merubah tegangan
DC yang lebih rendah ke tegangan DC yang lebih tinggi sesuai dengan yang
diinginkan.
Salah satu contoh rangkaian bias dilihat pada gambar 4 di bawah ini
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
22
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
23
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Lembar Percobaan/Latihan/Evaluasi
1. Jelaskan secara singkat mengapa ditemukannya power supply jenis
switching (Switched Mode Power Supply).
2. Tuliskan apa yang membedakan antara power supply jenis linier dan power
supply switching.
3. Tuliskan keuntungan dan kerugian dari kedua jenis power supply.
4. Jelaskan prinsip kerja dari power supply switching jenis buck converter dan
boost converter.
5. Apa yang dimaksud dengan buck boost converter dan jelaskan secara
singkat prinsip kerjanya?
6. Sebutkan dimana aplikasi dari power supply jenis switching kebanyakan
digunakan.
7. Jelaskan prinsip kerja power supply switching jenis buck boost converter
Lembar Jawaban
1. Pada kenyataannya power supply jenis linier mempunyai efisiensi saat
pentransferan daya/energi ke beban maksimum hanya sebesar 50%,
sehingga banyak daya yang hilang percuma.
Oleh karena itu dengan ditemukann dan dikembangkannya power supply
jenis switching dengan maksud untuk mengatasi pemborosan energi yang
terdapat pada power supply jenis linier.
2. Yang membedakan antara power supply jenis switching dan linier adalah
bagaimana daya atau energi di transfer ke beban.
Pada power supply konvensional/linier daya/energi di transfer ke beban
secara kontinyu/terus menerus, sedangkan pada power supply jenis
switching daya atau energi di trnsfer ke beban secara berkala sesuai
dengan frekuensi switchingnya (umumnya aplikasi frekuensi switching
dianjurkan diatas frekuensi audio dengan pertimbangan alasan tertentu).
3. Catu Daya Linier
Keuntungan:Tanpa Gangguan Frekuensi Tinggi.
Noise/Ripple rendah.
Sangat stabil.
Kerugian:
Efisiensi rendah maksimum 50%
Problem dengan Berat/bobot
Bentuk fisik relatif besar
Harganya Mahal
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
24
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Catu Daya jenis switching
Keuntungan:Efisiensi tinggi minimum 71%
Bobotnya sangat ringan
Harganya Murah
Kerugian:
Gangguan tegangan dan arus kejut pada frekuensi tinggi
Ripple/Noise pada frekuensi tinggi relatif besar
Tuntutan toleransi/ketepatan komponen switching
Gangguan akan tegangan induksi magnetis
4. Prinsip Kerja Buck Converter
S1A tertutup
L menyimpan energi magnetis
S1B terbuka
R menerima muatan dari C
S1A terbuka
L memberikan energi pada C dan R.
S1B tertutup
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
25
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
Prinsip Kerja Buck Converter
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
26
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
5. Prinsip Keja Boost Converter
S1A tertutup
L menyimpan energi magnetis
S1B terbuka
R menerima muatan dari C
S1A terbuka
L memberikan energi pada C dan R.
S1B tertutup
Prinsip Kerja Boost Converter
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
27
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
6. Banyak diterapkan pada pesawat Televisi, Video, VCD, Computer dll.
7. Prinsip kerja daripada Buck-Boost Converter adalah sebuah Converter
Gabungan dari Buck dan Boost Coverter, yang mana tujuannya adalah
untuk memperbaiki kecepatan switchingnya sehingga akan diperoleh
efisiensi yang lebih baik.
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
28
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
UMPAN BALIK
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
29
SMK Negeri 1 Glagah Banyuwangi
T ek . A ud i o V i de o
DAFTAR PUSTAKA





P.6-27/28 The ARRL Handbook for Radio Amateurs.
Majalah FUNKSCHAU 1987.
Majalah Elektor.
Udo Leonhard Thiel: Pofesionalle Schaltnetzteil Applikationen-Franziz.
Udo Leonhard Thiel: Schaltnetzteil-erfolgreich planen und dimentionierenFranziz..
 Otmar Kilgenstein, Prof.: Schaltnetzteil in der Praxis-Vogel.
 John. D.Lenk: Simplified Design of Switching Power Supplies.
Lembar Teori-Switched Mode Power Supply website: http://www.rusiyanto.wordpress.com/
e-mail : [email protected]
30
Download