ABSTRAK A.Rachman, Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) HIK Parahyangan Kantor Cabang Soreang. BPRS HIK Parahyangan merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah.Namun, salah satu kebijakan yang ditetapkan yakni penentuan besaran margin keuntungan yang ditetapkan sejak awal dengan metode fat ratedirasa kurang sesuai dengan aturan syariah.Sehingga, dikhawatirkan dapat mengurangi nilai-nilai asas syariah serta hilangnya tujuan dari Bank Syariah sesuai dengan Undang-Undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana penggunaan pembiayaan mudharabah untuk modal usaha di BPRS HIK Parahyangan, (2) Bagaimana proses pembiayaan mudharabah di BPRS HIK Parahyangan), (3) Bagaimana pengaruh pembiayaan mudharabah bagi nasabah di BPRS HIK Parahyangan, (4) Bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap pembiayaan mudharabah di BPRS HIK Parahyangan Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana penulis berusaha menggambarkan pelaksanaan pembiayaan mudharabah. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan antara lain dengan melakukan observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Penelitian ini bersumber dari Branch Manager, Account officer, staf marketing pembiayaan Lending, Operation Supervisor yang dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang mendukung pada penelitian ini.Kemudian penulis menganalisis data tersebut dengan tahapan-tahapan berupa memahami data, klasifikasi dan pencarian hubungan antara teori dengan praktik di lapangan. Produk pembiayaan mudharabah kurang diminati oleh nasabah di BPRS HIK Parahyangan, dalam data di BPRS bahwa nasabah pada produk ini hanya ada satu nasabah, dikarenakan kurangnya pengetahuan nasabah terhadap produk tersebut dan juga karena adanya prinsip kehati-hatian yang diterapkan pihak bank terhadap pembiayaan ini. Hasil dari penelitian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembiayaan mudharabah di BPRS HIK Parahyangan sama seperti pelaksanaan produk pembiayaan di lembaga keuangan syariah lainnya. Penentuan besaran rate margin sejak awal merupakan salah satu kebijakan BPRS guna mendapatkan keuntungan tetap dan penyesuaian terhadap tingkat pengembalian keuntungan Dana Pihak Ketiga (DPK).Dari analisis fiqh muamalahdalam pelaksanaan pembiayaan mudharabah telah memenuhi rukun dan syarat. Namun, kebijakan perusahaan dalampenentuan bagi hasil bukan berdasarkan prosentase keuntungan melainkan dengan jumlah nominal yang ditentukan diawal akaddiduga tidak sesuai dengan prinsipsyariah karena sama dengan metode bunga pada bank konvensional. Serta perlunya ruang yang lebih besar terhadap nasabah dalam penentuan margin guna tercapainya asas suka sama suka antara kedua belah pihak.