Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III 7 Agustus 2016 Gathering di Aula SMI Tuban 15 Agustus 2016 Gathering DOJCC di FX 22 Agustus 2016 Gathering DOJCC di FX Sharing Group dan Formation Formation sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English 1 bulan sekali di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Adorasi Taize Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 di Gereja FX pk. 19.00 - 20.00 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 [email protected] www.DOJCC.com PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Retret Datanglah, AKU Merindukanmu 15-17 Juli 2016 - Tegaljaya Retret Datanglah, AKU Merindukanmu 15-17 Juli 2016 - Tegaljaya Retret Datanglah, AKU Merindukanmu 15-17 Juli 2016 - Tegaljaya World Youth Day 25 - 31 Juli 2016 Krakow - Polandia Gathering DOJCC Bulan Juli 2016 Bazaar di FX 3 Juli 2016 Bazaar di FX 3 Juli 2016 Pelayanan Tatib di Gereja FX Juli 2016 Celebration Meal 30 Juli 2016 Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan. Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja. Celebration Meal terbuka untuk umum. Mau Ikutan untuk bulan ini ? Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !! Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Diakon David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Desy, Flo, Lita Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Syalommm para pembaca Fresh Juice MERDEKA !!! Itu sapaan yg hangat kita dengar selama bulan Agustus ini. Sekolah-sekolah, perusahaan, kantor pemerintah dan swasta, restoran dll betusaha membuat acara-acara unt memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kita sebagai anak-anak Allah juga telah dimerdekakan saat Yesus wafat di kayu salib. Kita dibebaskan dari segala ikatan dosa dan keduniawian kita semenjak kita dibaptis dan menyatakan diri menjadi pengikut Kristus. Bagaimana kita menjalani kehidupan yang merdeka ini? Tuhan sangat mengasihi umatnya. Sehingga Tuhan benar-benar memberikan kebebasan bagi kita untuk menjalani hidup ini. Bagaimana selama ini kita menjalani hidup kita? Kalo kita renungkan kebelakang apakah ada penyesalan?Apakah ada kebanggaan? Apakah kita sudah menjalaninya dengan bijaksana? Mari kita jalani kemerdekaan hidup ini dengan bijaksana dan selalu menempatkan Yesus sebagai sahabat dalam hidup kita. Agar tidak salah pilih dan langkah. MERDEKA Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Pelayan sejati Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de Liguori Yer.28:1-17; Mzm.119:29,43, 79,80,95,102; Mat. 14:13-21. Senin 1 Agustus 2016 Mat 14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti dia Saat kita dalam keadaan yang baik, tidak ada masalah besar, kesehatan dan keuangan oke, hubungan dengan sesama baik-baik saja, biasanya kita menjadi bersemangat dalam hidup. Merasa kuat, bisa melakukan banyak hal untuk orang lain dan diri sendiri. Yang jadi pergumulan adalah bila kita dalam keadaan yang sebaliknya. Ada masalah besar, keuangan gak beres, atau sedang bertengkar dengan teman. Saat itu perhatian terbesar kita adalah pada diri sendiri. Bagaimana mau memperhatikan orang lain bila keadaan diri sendiri mengg anggu pikiran kita. Itulah manusia pada umumnya. Aku..aku.. aku duluan. Yesus memberi teladan melalui perbuatanNya, bukan sekedar teori. Walaupun baru menerima berita duka yaitu kematian saudara sepupuNya, Yohanes Pembabtis, Ia menyediakan diri untuk melayani orang banyak yang datang padaNya dan menyembuhkan mereka. Saya pernah mengalami kehilangan salah seorang anggota kelurga. Saat yang sangat berat. Saya menjadi orang yang dilayani, dihibur, dibantu oleh saudara-saudara seiman. Serasa sudah tidak ada tenaga, waktu dan keinginan untuk melayani orang lain. Yesus adalah pelayan yang sejati. Bagaimanapun keadaannya, Ia selalu siap untuk umatNya. Keteladanan Yesus bukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan di jaman sekarang. Ada Bunda Theresa dari Calcuta, ada banyak orangorang yang tidak terkenal yang meneladani tindakan Yesus ini. Atau mungkin tetangga Anda. Namun jumlah mereka terlalu sedikit dibanding “permintaan pasar” akan kasih. Maukah anda bergabung dengan yang sedikit ini? Fransiska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Yesus selalu ada Selasa 2 Agustus 2016 Mat14:31 : “hai orang yang kurang percaya,mengapa engkau bimbang ?” Yer. 30:1-2,12-15,18-22; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Mat. 14:22-36. Kalau dipikir-pikir,sejak dari dulu,kita sudah diajari untuk percaya pada kekuatan doa atas peristiwa yang membuat kita takut. Misalnya: dulu saat kita takut untuk menghadapi ujian,kita pasti secara otomatis akan berdoa kepada Tuhan supaya ujian kita bisa dilancarakan. Kebanyakan setelah berdoa, kita akan lebih pede dan tenang dalam mengerjakan ujian. Iman para rasul pada saat menghadapi ketakutan badai angin dan gelombang sepertinya diuji. Pada saat terjadi itu, sebelum mereka melihat Yesus yang berjalan di atas air, mereka ketakutan, tetapi tidak ada doa yang terucap kepada Yesus. Apakah itu dikarenakan mereka tahu bahwa Yesus tidak sedang bersama mereka? Padahal dalam kondisi apapun,kita perlu percaya bahwa Yesus selalu ada untuk kita. Seperti saat mereka dalam kepanikan, Yesus datang kepada mereka dengan cara yang tidak di sangka-sangka. Dengan berjalan di atas air.tidak menolong dengan cara mendatangi para murid dengan perahu yang lebih kuat misalnya. Yesus datang, berjalan di atas air, itu tanpa mereka ‘undang ‘ dalam doa ataupun teriakan kepanikan mereka. Yesus datang tanpa disangka-sangka, tanpa diundang dengan cara yang unik. Setelah itu, pada saat petrus ingin menghampiri Yesus, dengan iman dan percaya bahwa dia bisa melakukan hal yang sama dengan Yesus, fokus melihat kepada Yesus, petrus diberi kesempatan untuk bisa melakukan itu. tetapi saat Petrus goyah karena angin, hilang fokus pada Yesus,maka jatuhlah Petrus. Dan saat Petrus berteriak minta tolong, Yesus siap menolong. Sederhana sebenarnya, kita ‘hanya’ tinggal fokus pada Yesus, dan Yesus pasti ada untuk kita.dalam kondisi apapun adanya kita. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Iman yang besar Rabu 3 Agustus 2016 Mat 15:28 Yer. 31:1-7; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Mat. 15:21-28. “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Terkadang di dalam doa, kita meminta supaya Tuhan memberikan perlindungan dan berkat selalu bagi setiap perjalanan hidup kita. Tuhan, hindarkanlah saya dari segala yang jahat dan berilah rejeki yang cukup,”begitu kira-kira doa yang kita panjatkan kepada Tuhan.Ketika semua berjalan sesuai harapan dan keinginan kita, ada kepuasan sendiri yang kita dapatkan.Karena puasnya, terkadang kita lupa bahwa itu semua adalah pemberian TUHAN atas kesetiaan dan iman kita yang tidak goyah kepadaNya. Lain halnya jika ternyata yang kita dapatkan adalah masalah yang datang bertubitubi, sakit penyakit, ataupun pekerjaan yang tidak kunjung datang. Pertama, kita pasti stress dan panik memikirkan cara bagaimana mengatasi semua hal tersebut. Iman akan Tuhan mulai hilang secara perlahan. “Kenapa kok bisa begini ya Tuhan, padahal saya sudah melakukan hal ini ..... dan lain sebagainya?” Kita mulai meragukan cara kerja Tuhan dalam hidup kita. Seperti ilustrasi seorang penggali emas yang menggali emas melewati berbagai macam rintangan, sedangkan teman temannya sudah menyerah. Padahal tinggal sedikit lagi,mereka akan menemukan emas tersebut. Iman yang besar, dan usaha yang sungguh, akhirnya membuat hanya seorang penggali yang berhasil menemukan emas tersebut. Kita juga hendaknya belajar untuk menjadi semakin taat dan setia dalam iman kita akan karya Tuhan. Ketika kita berdoa meminta sesuatu, yakinlah bahwa Tuhan akan menjawab seturut waktuNya. Jangan kita meragukan atas setiap doa yang kita panjatkan kepadaNya. Ketika kita dengan sungguh dan penuh iman meminta dan berharap padaNya, maka yakinlah bahwa akan terjadi mukjizat seperi yang kita harapkan dan imani. KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Salib Kemenangan Yesus Kamis 4 Agustus 2016 Mat 16:23 ” Enyahlah engkau iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa Peringatan wajib St. Yohanes Maria Vianney Yer 31:31-34, Mzm 51:12-13, 14-15, 18-19, Mat 16:13-23 Kemarin ketika memutuskan untuk melepaskan pekerjaan saya, banyak pertanyaan yang saya tanyakan dalam hati saya.Kenapa harus saya yang melepaskan pekerjaan ini?Kenapa bukan mereka?Semua pertanyaan ini saya jawab dengan pemikiran saya sendiri.Karena saya lebih ini, karena saya lebih dari itu dan sebagainya.Tetapi ketika saya benar-benar meninggalkan pekerjaan lama saya, perasaan saya lega.Ketika menoleh dan melihat hari-hari yang sudah saya lalui, saya tidak melaluinya sendiri. saya dituntun menuju tempat yang lebih baik. Bacaan hari ini mengisahkan tentang pengakuan petrus akan Yesus. Petrus mengatakan Yesus adalah mesias, anak Allah yang hidup, tetapi kemudian ketika Yesus memberitakan penderitaannya, Petrus malah sebaliknya meminta Yesus untuk tidak mengatakan hal itu, dan menyangkal apa yang sudah direncanakan Allah. Dalam kehidupan kita terkadang kita sama seperti Petrus, hanya memikirkan keinginan kita semata atau keegoisan kita yang menginginkan hal-hal baik yang terjadi dalam hidup kita, Padahal Yesus sendiri memikul salib, mengalami penderitaan untuk mecapai kemenanganNya. Biarlah dari setiap perjalanan hidup kita, kita belajar untuk menjadi seperti Yesus yang memikul salib, dan mengikuti kehendak Bapa, dan membiarkan Roh kudus menuntun hidup kita... Mundur bukan berarti kalah, menyerah bukan berarti putus asa. Mundur dan menyerah mengajarkan kita untuk diam sejenak dan mengerti kehendak Bapa dalam hidup kita... Salib tanda kehinaan, tapi Salib juga adalah jalan menuju Kemenangan Yesus.. Gbu Hilda Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Tea Time with Jesus Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3,6-7; MT Ul. 32:35cd-36ab,39abcd,41; Mat. 16:24-28. Mat16:26 Jumat 5 Agustus 2016 “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” Di tengah hiruk pikuk dunia kita selalu dikondisikan untuk mengejar pencapaian dari waktu ke waktu.Target kerja, target study, target profit, target lunasin kredit, dan seterusnya.Hidup serasa dikejar-kejar, entah siapa yang mengejar. Bahkan selain buat target untuk diri sendiri, kita juga menargetkan orang lain di sekitar kita. Yang pimpinan menargetkan kinerja karyawan.Orang tua menargetkan anak “Nak kamu harus jadi dokter.Harus naik kelas. Harus paling tidak juara 2” Dan seterusnya. Dan di antara hidup yang ramai karena mengejar semuanya itu, ayat ini seakan mengajak kita untuk sejenak ‘nge-break’ bersama Yesus dengan secangkir kopi/teh. Andai-andai aja. Yang suka cafe angggaplah di cafe. Yang lebih memilih warung pun tidak masalah. Lalu Yesus menanyakan pertanyaan di atas. Yesus bisa menatap kelelahan kita dan bertanya, “Apa gunanya, kamu memperoleh semuanya namun kehilangan nyawamu?” “Kehilangan sukacita di hatimu?” “Kehilangan moment untuk mengasihi tanpa menuntut?” Kita sejenak diperbaharui oleh kesadaran jangan sampai kita terlalu sibuk berlari namun lupa tujuan kita ke mana.Kita sibuk mengumpulkan tapi lupa bahwa semua yang kita kumpulkan adalah hanya sarana untuk sesuatu yang lebih mulia. Apalagi dunia mengkondisikan kita untuk selalu sibuk.Jarang ada orang yang bisa duduk diam menatap sekeliling mengamati dengan hati. Begitu sedikit saja ada waktu kosong, kita akan mengecek social media, kirim pesan sana sini, check status orang lain. Kita tidak tahan berdiam.Kita tidak tahan dengan keheningan. Jaman dahulu banyak penemuan penting di dunia karena orang memiliki waktu merenung, merefleksikan hidup, alam dan sekitar serta merangkul orang lain, menatap dengan hati, sehingga Roh Pengetahuan bisa benar-benar berkarya.Jaman sekarang penemuan kebanyakan tentang technology yang adalah pedang bermata dua.Satu sisi membantu, satu sisi mematikan hidup social yang sebenarnya. “Allah ditemukan ditemukan di dalam keheningan” Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Rahasia Kemuliaan Allah Sabtu 6 Agustus 2016 Luk 9:33 “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini” Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya Dan. 7:9-10,13-14 atau 2Ptr. 1:16-19; Mzm. 97:1-2,5-6,9; Luk. 9:28-36 Sungguh besar sukacita Santo Petrus yang mendorongnya berkata demikian pada Yesus. Bersama Yakobus dan Yohanes ia diijinkan Allah menyaksikan kemuliaan Putra-Nya. Dalam suratnya yang kedua S. Petrus member kesaksian tentang penampakkan kemuliaan Yesus (Transfigurasi). Tetapi kesaksiannya tidak dibatasi pada detail peristiwa yang ia saksikan melainkan mewartakan makna dari Transfigurasi Yesus di hadapan Musa dan Elia baginya. Penampakkan kemuliaan Yesus member kepastian kepada Petrus dan para murid bahwa Yesus adalah Putra Allah dan penegasan bagi pewartaan para nabi (bdk. 2Pet 1:19a). Salah satu diantaranya adalah Daniel yang diberi karunia penglihatan penyerahan kekuasaan dan kerajaan-Nya yang kekal oleh Allah Bapa kepada Putra-Nya agar segala suku bangsa dan bahasa mengabdi kepada-Nya ( bdk. Dan 7:14). Dalam penampakkan kemuliaan-Nya di gunung Tabor Yesus menyatakan diri sebagai pribadi Ilahi, Putera Allah dalam terang Ilahi yang terpancar dari wajah dan pakaian-Nya. Cahaya berkilauan ini adalah gambaran cahaya kebangkitan pada malam Paskah yang kemudian Ia anugerahkan pada kita dengan menjadikan kita anak-anak Allah. Sejak itu hidup kita sebagai pengikut Kristus adalah sebuah proses yang perlahan tetapi nyata dan pasti seperti yang kita nyanyikan dalam prefasi malam Paskah: Kristus menyatakan kemuliaan-Nya … untuk mempersiapkan para murid-Nya menerima salib dan menyatakan akhir gemilang dari Gereja, tubuh mistik Kristus. Cahaya adalah tema dan symbol Ekaristi yang paling ekspresif. Di dalam setiap perayaan Ekaristi dihadapan Kristus yang bangkit cahaya kemilau ini bersinar bagi kita seperti Musa di gunung Sinai dan dalam semak bernyala, seperti umat Israel dalam awan yang bersinar terang, Petrus dan dua rasul di gunungTabor, para rasul dan Maria pada Pentekosta, dalam penantian akan saatdinyatakansebagaianak-anakterangoleh Allah dalamliturgisurgawi, ketika Kristus menyatakan diri-Nya. Bagi penginjil Lukas kemuliaan Yesus, Putra Allah, di atas gunung Tabor adalah gambaran kemuliaan yang Ia miliki setelah perjalanan-Nya ke Yerusalem dimana ia mengalami sengsara, wafat dan bangkit dari dunia kembali kepada Bapa. Dalam penantian selama berada di dunia, kekuatan-Nya ada pada doa. Lukas adalah satu-satunya penginjil yang mengisahkan Transfigurasi sementara Yesus berdoa. Tema doa adalah tema yang ditonjolkan oleh Lukas dan S. Paulus. Bagi keduanya tidak mungkin dapat bertarung demi Injil tanpa pertolongan Tuhan yang diperoleh di dalamdoa (Luk 18:1; 21:36; Ef 6:18-20; Kol 4:12). Kekuatan seorang murid Yesus ada pada sikap mendengarkan sabda Kristus (bdkLuk9:35). Mendengarkan Putra berarti mentaati perintah Bapa dan melangkah dalam iman. Sr. M. Grazia, OSB Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Kewaspadaan Keb. 18:6-9; Ibr. 11:1-2,8-19; Luk. 12:32-48. Minggu 7 Agustus 2016 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan Luk.12:47 Menurut penelitian, sarapan pagi itu penting untuk memberikan kita energi baru, dan membantu kita untuk fokus saat bekerja dan bersekolah. Sarapan pagi yang baik akan menentukan kualitas hari yang akan kita lewati. Namun demikian sarapan pagi sering dianggap tidak penting, dan karena itu sering diabaikan atau ditunda sampai terlambat dan akhirnya dilupakan. Kalau sarapan pagi itu berperan penting untuk kesehatan tubuh, lalu bagaimana dengan jiwa kita? Sama halnya dengan tubuh yang butuh kekuatan baru di pagi hari, demikian juga jiwa kita butuh kekuatan baru untuk melewati hari. Dari mana energi itu diperoleh? Tentu kita semua sudah tahu jawabannya; doa pagi, renungan pagi, dan Ekaristi pagi. Namun demikian seperti halnya sarapan pagi, seringkali kita mengabaikan doa pagi, renugan pagi, Ekaristi pagi, atau Adorasi pagi. Sebagai Imam pun saya masih berjuang untuk tidak melupakan doa pagi dan Adorasi. Pernah pembimbing rohani saya bilang begini, do your Adoration and your prayer first thing in the morning, otherwise you are not going to do it; maksudnya, kalau tidak dilakukan pasti dilupakan. Hari ini Yesus mengajarkan soal kewaspadaan. Waspada tidak sama dengan hidup dalam tekanan atau ketakutan. Tuhan kita bukan teroris yang kerjanya mengintai dan mengancam hidup kita dengan berbagai jebakan dan hukuman. Kedatangan Kristus di dunia maksudnya adalah memperlihatkan karakter kerahiman ilahi Allah seutuhnya. Kita sudah tahu Allah itu Maharahim, karena itu waspadalah dengan bagian dari diri kita sendiri yang cenderung untuk mengakali Tuhan yang Maharahim itu. Kita memanfaatkan kebaikan Tuhan untuk kepentingan diri kita sendiri untuk menikmati tawaran dosa sesaat kemudian kembali kepada Tuhan dengan muka murung dan tangisan meraung-raung. Memang Tuhan yang Maharahim itu pasti selalu mengampuni, tetapi biasanya diri kita sendirilah yang akan menanggung konsekuensi serba tidak enak dan salah tingkahnya. Tuhan tidak mau kita mengalami itu, karena memang tidak enak rasanya, lebih baik mati saja daripada mempermalukan diri di hadapan Tuhan begitulah kira-kira. Kalau kita sudah tahu manfaat sarapan pagi atau pentingnya memulai hari dengan doa pagi dan kita tidak melakukannya maka yang dirugikan sebenarnya adalah diri kita sendiri. Dalam permainan sepakbola profesional misalnya, setiap pemain dituntut untuk berkonsentrasi tinggi memenuhi tugasnya di lapangan, sekali lengah saja maka kemenangan yang sudah di depan mata bisa saja menjadi milik lawan. Dinamika hidup menjadi murid-murid Kristus pun sama. Kita tidak boleh kehilagan konsentrasi atau hilang focus, akibatnya rahmat yang sudah ada di depan mata bisa-bisa musnah diganti dengan penyesalan seumur hidup. Itulah yang dimaksud dengan menerima banyak pukulan dalam kutipan ayat di atas. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Senin 8 Agustus 2016 Menjadi berkat atau batu sandungan? Mat 17:27 : “Tetapi supaya kita jangan menjadi batu sandunganbagi mereka …..” Peringatan Wajib St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah Yeh. 1:2-5,24-2:1a; Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd; Mat. 17:22-27 Menjelang hari-hari penderitaanNya Yesus tetap melaksanakan tanggung jawabNya. Yesus tetap menunjukkan kepatuhan untuk membayar bea bait Allah. Pada masa Musa bea ini disebut uang pendamaian karena nyawa umat terbebas dari tulah. Pada masa Yoas, pajak ini dikumpulkan untuk membangun kembali rumah Allah. Pada jaman Yesus, pajak ini dipungut setahun sekali terhadap lelaki berumur diatas 20 tahun untuk biaya pemeliharaan bait Allah. Meskipun kita sering dengar berbagai pemberitaan di pemerintahan bahwa pajak yang dikumpulkan sering kali terjadi kebocoran dan disalahgunakan.Lalu apakah hal ini membuat kita menolak membayar pajak?Atau kalau kita bekerja dan pimpinan kita melanggar aturan yang ada lalu membenarkan diri bahwa kita juga boleh melanggar aturan itu? Bahkan dalam kehidupan menggereja apabila orang-orang yang kita pandang sebagai panutan melakukan pelanggaran menjadi sah bagi kita untuk juga melanggar?Atau setidaknya menjadi pembenaran diri bahwa kita “diperbolehkan” melanggar? Seringkali kita menuntut penuhilah hakku sebagai warga negara, sebagai karyawan, sebagai umat, sebagai anggota. Lalu apakah kita tidak diperbolehkan memperjuangkan hak kita? Tentu saja boleh, yang harus kita ingat adalah dalam memperjuangkan hak kita, jangan sampai mengabaikan kewajiban kita dan hak orang lain. Supaya kita jangan menjadi batu sandungan tetapi mampu menjadi berkat. Di dalam Injil hari ini Yesus mengingatkan kita kembali bahwa kita dipanggil untuk “setia” dan juga taat. Setia dalam arti melakukan apa yang menjadi kewajiban kita. Dalam hal apapun juga. Mari kita merefleksikan hal-hal apa saja yang sudah kita benarkan untuk dilakukan meskipun itu seharusnya tidak kita lakukan. Litawati Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Jesus Christ, You are My Life! Teresia Benedikta dr Salib Yeh. 2:8-3:4; Mzm. 119:14,24,72,103,111,131; Mat. 18:1-5,10,12-14 Selasa 9 Agustus 2016 Mat 18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Ada banyak hal yang saya alami selama perjalanan menuju ke Eropa untuk menghadiri World Youth Day di Kraków, Polandia. Namun yang sangat berkesan bagi saya adalah saya boleh merasakan bahwa pertolonganNya selalu tepat pada waktunya dan melalui siapa saja.Dua bulan sebelum berangkat, saya mendapat tawaran untuk bekerja di hotel yang selama ini menjadi impian saya. Setelah melalui proses seleksi yang cukup panjang dan akhirnya saya diterima untuk bekerja disana. Tuhan baik! Tidak sampai disana saja, tempat yang baru ini dan pihak management pun tidak keberatan kalau saya akan mengambil cuti yang tidak sebentar (kurang lebih 3 minggu) untuk bisa berangkat. Sekali lagi, Dia baik! Berada di satu belahan dunia lain yang belum pernah dikunjungi tentu saja membuat perasaan bercampur aduk ditambah lagi dengan kondisi keamanan Eropa yang beberapa saat belakangan ini tidak kondusif. Sebaliknya, selama perjalanan ini, saya dan teman-teman dalam satu group merasa sangat terberkati, perjalanan kami lancar dan banyak orang baik yang kami temui sepanjang perjalanan ini.Pernah disatu malam kami tersesat saat berada di Krakow, harus berjalan kaki sampai 2 jam untuk mencari jalan pulang.Namun tetap dengan langkah yang pasti dan yakin bahwa Tuhan pasti membantu.Saya ingat sekali, setiap kali kami kehilangan jalan, selalu muncul lirik lagu “God will make a way, when there seem to be no way”. Secara fisik Allah tidak ada disana, namun Dia ada dalam sukacita kami dan melalui bantuan dari orang lain. Yesus hari ini berbicara dalam injil bahwa kita semua ini meskipun kecil sekalipun, sangat berharga baginya.Menjadi seperti anak kecil, tidak berarti harus kembali menjadi bayi dulu, namun dengan selalu berpasrah dan percaya dalam setiap rencanaNya, menjadikan Dia sebagai pusat dari kehidupan kita.Ini yang Allah inginkan supaya kita lakukan dalam keseharian kita. Jangan lupa untuk selalu memohonkan tuntunan roh kudus supaya kita diberikan kerendahan hati serta kepekaan untuk selalu bisa melihat perkataan Allah dalam kehidupan kita. Amin. Paris - Perancis, Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Hasil mengikuti usaha Rabu 10 Agustus 2016 2 Kor 9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga , dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Pesta St. Laurensius 2Kor. 9:6-10; Mzm. 112:1-2,5-6,7-8,9; Yoh. 12:24-26 Sewaktu kecil, saya punya sebuah celengan. Setiap diberi uang pasti saya simpan di celengan itu. Tahun baru dapat angpao, saya simpan juga disana. Sebisa mungkin saya tidak pernah mengambil apa yang sudah saya simpan. Kenapa? Hehee… keluarga saya bukan berkelimpahan. Semuanya serba pas pas an. Anehnya saya juga tidak ada niat sama sekali minta macam macam atau beli macam macam ke orangtua. Cukup tahu diri, bahwa belum saatnya saya mendapatkan keinginan saya, karena saya belum menghasilkan sendiri uang.Jadi saya menabung, sedikit demi sedikit. Saya punya pemikiran, setelah lulus SMA saya akan kuliah di jawa, saya pasti butuh uang buat cadangan hidup kelak di perantauan, jadi saya harus ada cukup uang tabungan, meski kecil di celengan. Akhirnya tiba waktunya hidup merantau, uang yang dikirimkan papa saya tiap bulan adalah 250rb. Buat kost 80rb. Sisanya buat beli buku, makan, transport ke kampus. Kalau ada sisa, saya masukin ke tabungan, celengan saya sudah menjadi tabungan di bank sekarang. Sampai akhirnya kakak saya memutuskan membelikan motor buat saya, melihat saya sering mabok naek metrobus ke kampus. Saya mabok darat, tidak kuat naek mobil atau metrobus. Motor bekas dibeli 5juta, uangnya 2.5jt dari kakak, dan 2.5jt dari tabungan saya sendiri. Saat itu saya bersyukur akan apa yang sudah saya upayakan sejak kecil, kebiasaan menabung memberikan hasil. Saya punya motor, dari tabungan saya, bukan minta dari papa saya. Benarlah pepatah, sedikit demi sedikit, lama lama menjadi bukit. Sama dengan kebaikan, sedikit demi sedikit melakukan hal baik, lama lama menjadi bukit perbuatan baik. Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit, dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga. Tepatlah apa yang disebutkan ini, sedikit menabung pastilah hasil tabungan juga sedikit. Banyak menabung juga pastilah hasilnya akan banyak. Dalam hal menabur, bayangkan saja dengan yang dilakukan petani yang saat musim menanam, apabila benih yang disebar sedikit, tentulah kesempatan bertumbuh dari benih nya juga akan sedikit. Kata orang, prinsip PARETO.Dari 100 yang disebar, 80 berhasil dan 20 gagal. Kita saat melakukan kebaikan, juga begitu. 100x kebaikan, 80 nya menghasilkan kebaikan kebaikan yang lain, 20 nya akan tertiup angin. Jadi jangan pelit melakukan kebaikan, saat kita menabur banyak kebaikan dalam hidup ini, yakin… hasil nya akan menjadi berlipat. Hasilmu mengikuti usahamu. Selamat menabur kebaikan dan amal dalam hidup ini… Syaloom Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Pengampunan Peringatan Wajib St. Klara Yeh. 12:1-12; Mzm. 78:56-57,58-59,61-62; Mat. 18:21 – 19:1. Kamis 11 Agustus 2016 Mat 18:22 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” Sebagai orang Katolik kita semua tentu tahu dan hafal doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus sendiri kepada murid-muridnya yng di dalamnya berisikan kalimat “Ampunilah kami orang yang berdosa ini seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.” Namun berbicara tentang pengampunan itu tidak semudah apa yang kita lafalkan dalam doa Bapa Kami. Dalam hal pengampunan saya tidak punya cerita pengalaman khusus yang membutuhkan pengampunan yang besar tetapi saya punya cerita tentang Nelson Mandela yang akan saya bagikan pada semua pembaca Fresh juice yang terkasih. Nelson Mandela bukan hanya sosok yang memperjuangkan kebebasan demokrasi di Afrika Selatan, tapi lebih dari itu, beliau memiliki hati emas. Mandela di penjara selama 27 tahun oleh lawan politiknya, ia dituduh dengan dakwaan palsu dan penuh rekayasa. Ketika Mandela keluar dari penjara dan kemudian berhasil menjadi Presiden Afrika Selatan, dia tidak dikuasai kebencian dan niat untuk balas dendam terhadap lawan-lawan politik yang dulu memenjarakannya. Mandela bahkan menolak usul dari panglima tentaranya untuk menangkap lawan-lawan politiknya. Mandela mengajarkan bagaimana membalas kejahatan dengan kebaikan, Menghadapi kebencian dengn kasih. Saya sering mendengar pepatah yang mengatakan “Jika kita ingin menjadi orang besar, kita harus memiliki hati dan jiwa yang besar” Apakah hati dan jiwa yang besar bisa ditunjukkan melalui sikap kita yg mau mengampuni orang-orang yg telah menyakiti kita. Paul Boose berkata dengan sangat bijak mengenai pengampunan: “Memaafkan memang tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu, namun akan melapangkan jalan kita ke masa depan.”Kebencian dan sikap tidak mau mengampuni sebenarnya sedang menutup jalan untuk masa depan kita sendiri, dan menutup pintu berkat kita.Ketika kita mengampuni, kita sedang membuka jalan yang lapang untuk masa depan kita dan terutama sedang membuka keran pengampunan dari Tuhan atas segala dosa dan kesalahan kita sendiri. Orang yg paling diuntungkan ketika kita mengampuni adalah diri kita sendiri, bukan orang yg kita ampuni tersebut. Pengampunan adalah hadiah terbaik yg bisa kita berikan kepada diri kita sendiri.” FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Jumat 12 Agustus 2016 Yeh. 16:1-15,60,63 atau Yeh. 16:59-63; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Mat. 19:3-12 Kesimpulan Sendiri Mat 12 : 8 “ karena ketegaran hatimu, Musa mengizinkan kamu menceraikan istrimu” Masih hangat dalam ingatan ada seorang artis yang mau bercerai, sebenarnya kalau kita biasa melihat gossip di TV pasti ada aja artis yang bercerai, tetapi artis ini saya anggap special karena pada saat pemberkatan pernikahannya satu areal Gereja ditutup. Bahkan saya yang saat itu mau berdoa adorasi juga tidak diijinkan masuk.Dan setelah lihat foto foto yang beredar lebih mengagetkan lagi karena berkat dari Gereja diberikan oleh 13 pastur dan 2 orang uskup (kalau saya tidak salah ingat). Karena ketegaran hati maka berkat dari puluhan pastur pun tidak akan bertahan jika masing masing dari pasangan masih memertahankan egonya. Untungnya bahwa itu hanya pemberkatan bukan Sakramen perkawinan, hal inipun saya tahu setelah saya ngobrol dengan salah satu pastur yang hadir saat pemberkatan tersebut. Perkawinan bukanlah hal yang main main, apa lagi setelah dikaruniai anak maka tanggung jawab keluarga baik suami atau istri akan lebih bertambah. Pertanggung jawaban ini bukan hanya dimasing masing keluarga tetapi sudah dengan relasi dengan Tuhan.Karena anak yang diberikan yang juga harus menanggung jika orang tuanya bercerai. Diayat yang ke 12 juga dituliskan bahwa juga ada yang tidak kawin karena beberapa hal, nah hal ini juga bukan alasan untuk melakukan LGBT, karena ada teman yang melakukan LGBT dan mengatakan bahwa itu tidak dilarang oleh Alkitab. Padahal jelas dari kejadian sudah dijelaskan bahwa tentang Adam dan hawa, dilanjutkan dengan kutukan di Sodom dan Gomorrah. Tidak kawin dalan hal ini adalah hidup selibat, baik karena memang pilihan sendiri, pilihan dari orang lain (dipaksakan) ataupun selibat karena memang kecewa terhadap mantan pacar. Marilah mulai saat ini kita selalu meminta petunjuk Tuhan Yesus dalam mengambil keputusan, sehingga kita tidak cepat mengambil keputusan sendiri baik untuk cerai, atau LGBT karena kecewa. Jangan sampai karena ketegaran hati kita, maka kita menganggap apa yang kita lakukan kita anggap benar. Tuhan memberkati, Prast Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Mendengarkan dan Memelihara-Nya Sabtu 13 Agustus 2016 Luk 11:28 Pontianus, Hippolitus. :”Tetapi Ia 1Taw.15: 3-4,15-16, 16:1-2; berkata:”Yangberbahagia ialah Mzm.132: 6-7, 9-10, mereka yang mendengarkan firman 13-14,1Kor.15:54b-57; Allah dan yang memeliharanya.” Luk.11: 27-28. Dalam bacaan hari ini Yesus mengajarkan suatu rahasia besar kepada kita untuk dapat hidup berbahagia yaitu dengan mendengarkan Firman Allah dan memelihara-Nya. Yesus mengatakan mendengarkan.....bukan mendengar, kedua kata ini mempunyai arti yang jauh berbeda.Ketika saya berjalan di tengah pasar yang ramai saya mendengar banyak suara hiruk pikuk, saya hanya mendengar saja sambil lalu. Sedangkan untuk mendengarkandiperlukan perhatian penuh dan kesungguhan .. danmemelihara-Nya berarti melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah ceritatentang seorang resepsionis yang melaksanakan tugasnya dengan penuh kasih kepada sesamanya seperti yang dikehndaki oleh Tuhan Yesus. Pada suatu tengah malam yang disertai dengan hujan badai datang ke losmen tempatnya bekerja sepasang suami istri yang sudah tua yang ingin menginap disana. Tetapi karena semua kamar sudah penuh, maka dengan kerelaan hati reseptionis itu menawarkan kamarnya sendiri untuk dipakai oleh pasangan tersebut secara gratis. Dua tahun berlalu, ketika resepsionis itu menerima surat yang mengingatkannya pada malam hujan badai tersebut.Lelaki muda ini diminta datang mengunjungi pasangan tersebut di New York , disana ditunjukan padanya sebuah gedung baru yang megah dengan menara yang menjulang ke langit. Kemudian lelaki tua itu berkata :” Itu adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk anda kelola…; Anda pasti bercanda kata reseptionis itu; Saya serius kata lelaki tua itu. Nama lelaki tua itu adalah William Waldorf Astor, dan struktur bangunan megah tersebut adalah Waldorf-Astoria Hotel.Resepsionis itu adalah Mr. George C. Boldt yg akhirnya menjadi CEO dari jaringan WALDORF- HOTEL yang kini berdiri di hampir seluruh kota-kota besar di seluruh dunia. Cerita diatas menunjukan bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya bagi mereka yang taat dan setia pada Firman-Nya. Doa: Semoga dengan bantuan Roh Kudus kita semua dapat dengan taat dan setiamendengarkan dan memelihara Firman Allah dalam hidup kita sehari-hari. Amin Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Menularkan Berkat Minggu 14 Agustus 2016 Hari Raya SP Perawan Maria Diangkat ke Surga Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun Mzm. 45:10bc,11,12ab; 1Kor. penuh dengan Roh Kudus” 15:20-26; Luk. 1:39-56. Kita sering mendengar beberapa penyakit menular yang sangat berbahaya contohnya rabies, HIV, AIDS, flu, panu, kurap dan lain sebagainya.Dari penyakit yang ringan sampai ke penyakit yang berat selalu ada perantara atau media penularannya. Ada yang menular lewat transfuse darah, udara, bersentuhan dan lain sebagainya. Kalau penyakit yang notabene adalah jelek atau buruk saja bisa menular, sebenarnya berkat yang notabene adalah baik juga bisa “menular” lho? Luk 1:41, “ Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak Buktinya adalah bacaan hari ini.Bunda Maria dipenuhi oleh Roh Kudus karena dia mengandung Yesus, Anak Allah, yang notabene adalah dari Roh Kudus. Selanjutnya Bunda Maria “menularkan” berkat yang diterimanya kepada Elisabet ketika mengunjungi saudarinya itu dengan memberi salam. Salam yang disampaikan dari Maria ke Elisabet sebenarnya juga secara tidak langsung salam dari Yesus ke Yohanes pembaptis yang masih sama-sama berada di dalam kandungan ibunya. Nah, dikatakan bahwa ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus. Hari ini kita merayakan hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke Surga.Hari ini juga sebenarnya Bunda Maria mau menularkan berkat yang diterimanya kepada kita semua. Salah satu berkatnya adalah doa “Salam Maria”. Doa yang sungguh ampuh ketika kita minta kepada Tuhan melalui perantaraan Bunda. Nah, kalau Bunda Maria saja sudah menularkan berkat yang diterimanya kepada kita, apakah kita juga mau menularkan (baca:membagikan) berkat yang kita terima kepada orang lain? Alangkah baiknya kita menularkan berkat tersebut daripada menyebarkan penyakit gossip, kebencian, balas dendam kepada orang lain. Mari kita “menularkan” berkat yang kita terima kepada orang-orang yang kita jumpai, setidaknya mulai dengan memberi salam hangat. Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Kesempurnaan Bisa Dicapai Dengan Mengikuti Yesus Senin 15 Agustus 2016 Yeh. 24:15-24; MT Ul. 32:18-19,20,21; Mat. 19:16-22. Matius 19:16 “Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Ada seorang muda yang ingin hidup dengan Allah didalam kekudusan, kesucian, dan perbuatan baik. Ini ambisi yang besar, tetapi Kristus terlebih dahulu ingin memerdekakan dia dari pemahaman yang salah. Yesus mengatakan kepada orang muda itu, “Tidak ada yang benar selain Allah.” Ia menegur anak muda itu dengan pernyataan yang sangat mengejutkan ini untuk membuka pemahamannya agar ia bisa memahami bahwa Kristus dan Allah itu satu, dalam satu hakekat. Yesus hidup dengan Bapa-Nya dalam persekutuan Roh, dalam kebaikan, kebenaran dan kemuliaan yang sempurna. Orang muda itu tidak memahami pengajaran Kristus. Kristus menaruh di depan wajahnya sebuah cermin hukum Taurat agar ia bisa melihat kekurangannya dalam melakukan tugas hariannya. Orang muda itu juga berpikir bahwa ia sudah memenuhi semua yang dituntut Allah baginya. Ia tidak melihat kenyataannya sebagai orang berdosa di hadapan Tuhan. Yesus menunjukkan kepadanya apa yang sudah membelenggunya, yaitu cintanya akan uang dan kesombongan karena keadaan dirinya. Ia menunjukkan bahwa kesalehan yang sejati berarti pengorbanan yang sempurna kepada Allah dan untuk mereka yang membutuhkan. Tetapi sebenarnya kesempurnaan ini hanya bisa dicapai dengan mengikuti Yesus. Kristus tidak mengajar orang muda itu dengan tujuan agar ia memberikan seluruh uangnya kepada orang-orang miskin, tetapi agar ia memerdekakan diri dari sikap mengandalkan kekayaannya sehingga ia bisa menundukkan dirinya dan juga uangnya sepenuhnya kepada Allah. Kenyataannya adalah bahwa tidak ada orang yang bisa mengabdi kepada Allah dan mammon (uang). Dari cerita Firman Tuhan hari ini, Kristus meminta agar hati kita percaya penuh kepadaNya karena Ia tidak mau bertahta di dalam hati yang terbagi. Kristus tidak memerintahkan agar semua orang menjual semua harta miliknya. Namun panggilan-Nya adalah agar kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. Belenggu cinta kepada kekayaan menjauhkan banyak orang dari Kristus, bahkan meskipun mereka nampaknya memiliki keinginan yang baik untuk mendekat kepada-Nya. Mari kita berdoa: Yang Mahakudus, Engkau Hidup, Benar dan Penuh Rahmat. Ampunilah kami kalau kami percaya kepada uang dan harta kami yang bisa binasa. Tolonglah kami untuk meletakkan diri dan juga uang kami sepenuhnya ke dalam tangan-Mu. Kami tidak bisa melayani Engkau dan mammon sekaligus. Tolonglah kami untuk mengasihi Engkau, mengasihi orang-orang miskin dan membutuhkan di dalam kasih-Mu yang setia. Amin Yudi Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Keselamatan Adalah Anugerah Selasa 16 Agustus 2016 Mat19:26 “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin” Yeh. 28:1-10; MT Ul. 32:26-27ab,27cd-28, 30,35cd-36ab; Mat. 19:23-30. Bagi umat Israel dalam kitab perjanjian lama harta kekayaan adalah wujud berkat dari Tuhan bagi orang yang berkenan pada-Nya. Pemikiran yang sama masih banyak kita temui pada masa kita.Ketika melihat sesama berkelimpahan harta spontan kita berpikir betapa besar kebaikan Tuhan kepada orang itu. Sebaliknya bila melihat sesama yang berkekurangan, kita lantas berpikir ia kurang diberkati oleh Tuhan. Kekayaan menjadi salah satu tolok ukur kebaikan Tuhan pada manusia karena dipandang sebagai sumber kebahagiaan hidup. Pandangan yang berbeda dikisahkan penginjil Matius hari ini. Di hadapan ‘penolakan’ orang muda kaya yang memilih pergi dengan sedih karena banyak hartanya, Yesus memaparkan bagaimana kelekatan pada kekayaan dapat menyebabkan seorang menjadi ‘tidakpeka’ terhadap pewartaan kerajaan Allah (dalam perumpamaan tentang penabur Yesus menjelaskan tentang kepekaan yang berbeda dari tiap orang dalam menanggapi sabda Allah). Kelekatan terhadap kekayaan adalah hambatan bagi hidup kekal. Para murid yang mendengarkan menyadari kalau perkataan Yesus ditujukan kepada mereka lalu bertanya, “Jika demikian siapakah yang dapat diselamatkan?” (Luk 19:25). Keselamatan adalah anugerah Tuhan. Barangsiapa yang berserahpada-Nya akan menerima rahmat yang menuntunnya sedikit demi sedikit menyadari bahwa Tuhan adalah sumber sukacita dan hidup. Rahmat yang tercurah dalam hati akan membebaskan kita dari kelekatan akan kekayaan yang mengelabui mata. Segala yang kita miliki adalah kekayaan yang dianugerahkan Tuhan pada kita. Harta benda, kepandaian, kehendak dan gagasan yang kita peroleh dan kembangkan dalam kebebasan seharusnya membuat hati kita terpaut pada Tuhan. Tetapi bagaimana caranya menggunakan kekayaan dalam hidup bagi kebaikan bersama tanpa kelekatan, terutama untuk mencapai hidup kekal? “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin ” (Mat 19:26). Kepada orang muda yang kaya Yesus menunjukkan jalan ‘bila ingin menjadi sempurna’: berbagi dengan yang berkekurangan. Setiap murid Kristus yang telah ‘meninggalkan segalanya’ untuk mengikuti Dia sementara menempuh jalan ini. Hati yang melekat pada Tuhan selalu terdorong untuk berbagi apa yang dimiliki dengan tulus kepada sesame yang membutuhkan. Semangat berbagi dalam kasih persaudaraan adalah cirri khas dan penopang komunitas umat beriman mulai dari jemaat perdana di Yerusalem. Kita pun dalam komunitas masing-masing perlu berlatih untuk setia menghidupinya setiap hari bahkan di tengah kesulitan hidup. Gideon, yang termuda dari kaum terkecil diantara suku Israel, diutus untuk ‘membebaskan Israel dari cengkeraman orang Midian’ (bdk. Hak 6:14), dengan kesediaan penuh membawa perubahan menuju masa depan yang berbeda. Mari kita mohon rahmat kesediaan hati seperti Gideon untuk mewartakan keselamatan bagi setiap orang dengan setia menjalani dalam kesederhaan hidup kita jalan yang Yesus tawarkan pada setiap orang yang ingin memperoleh hidup kekal. Karena hanya yang setia sampai akhir akan “menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal” (Mat 19:29). Semoga Tuhan menganugerahkan rahmat kesediaan hati dan kesetiaan ini kepada setiap kita. Sr. Maria Benedicta, OSB Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Dirgahayu Republik Indonesia HARI RAYA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac, 3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21 Rabu 17 Agustus 2016 Mrk 12:17“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” Kita pantas bersyukur atas anugerah kemerdekaan yang diperoleh Bangsa kita.Sebuah anugerah yang istimewa yang didapatkan karena kasih Tuhan dan pengorbanan yang begitu besar dari anak bangsa.Memang benar, tiada kasih tanpa pengorbanan. Dalam mensykuri kemerdekaan, saya mengajak kita sekalian untuk merefleksikan kemerdekaan ini dalam terang Injil Matius. Dalam Injil hari ini, dikisahkan bagaimana orang – orang farisi datang pada Yesus dan ingin menjerat Yesus dengan pertanyaan jebakan. Pertanyaan yang mereka ajukan adalah, “Haruskah kami membayar pajak kepada Kaisar, atau tidak?” Seakan-akan mereka sangat ingin mengetahui kewajiban mereka. Mereka berlaku seolah-olah sebagai sebuah bangsa yang sungguh-sungguh meninggikan kebenaran, mereka mau bertanya kepada Allah tentang segala peraturan yang adil, padahal yang sebenarnya mereka hanya ingin tahu kepada pihak mana Yesus berpihak, sehingga mereka akan memakai kesempatan itu untuk menuduh Dia. Tampaknya mereka menunjuk Kristus untuk memutuskan masalah ini; dan memang Ia sangat cocok untuk memutuskannya, karena oleh Dialah para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. Pertanyaan mereka itu adil, “Haruskah kami membayar atau tidak?” Tampaknya mereka sudah pasrah untuk mengikuti keputusanNya, “Jika Engkau mengatakan kami harus membayar pajak, kami akan melakukannya, sekalipun kami harus menjadi pengemis karenanya.Jika Engkau mengatakan kami tidak harus membayar pajak, kami tidak akan membayarnya, sekalipun kami akan disebut pengkhianat karenanya.” Banyak orang kelihatan sangat ingin untuk melakukannya; seperti yang dilakukan orang-orang sombong ini . Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar. Uang itu mulai beredar dari Kaisar yang menjadi sumbernya, dan karena itu harus kembali lagi kepadanya. Selama uang itu menjadi miliknya, selama itu pula uang itu harus dikembalikan kepadanya; dan sejauh mana itu menjadi miliknya dan dikuasai olehnya, ditentukan menurut peraturan dan perundang-undangan pemerintah, yang juga mencantumkan wewenang penguasa atau kaisar dan hak warga negara.”Karena itu, bayarlah pajakmu, tanpa mengeluh atau berbantah, tetapi di samping itu, janganlah kamu lupa untuk memberikan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada-Nya.” Tampaknya, banyak orang yang tidak mau memberikan kepada manusia apa yang wajib mereka berikannya, mereka ini juga tidak akan peduli untuk memberikan kemuliaan kepada Allah karena nama-Nya. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah ketika hati bebas tanpa tertekan. Di situlah damai yang sesungguhnya ada dan hadir…… Rina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Tuntutan dan Penertiban Kamis 18 Agustus 2016 Mat.22:12, Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. S. Helena Yeh.36:23-28; Mzm.51:12-13, 14-15, 18-19 Mat. 22:1-14 Tidak semua orang senang dengan sikap informal, santai.Tetapi ada kalanya dalam pesta, pakaian tertentu diharuskan.Dalam undangan tertera “dress code”. Dan undangan yang tidak memenuhi syarat, akan dipermalukan. Tuhan menginginkan semua orang selamat, Ia senang melihat orang-orang bahagia dan untuk itu Ia melengkapi dunia dan manusia dengan kekayaan dan sarana-sarana untuk menjadi bahagia. Lebih dari itu dengan dikirimkan-Nya para nabi dan akhirnya Putra-Nya sendiri, Ia meningkatkan kemungkinan dan kesempatan berbahagia itu beribu-ribu kali menjadi lebih mudah. Yang masuk dalam pesta perjamuan itu menjadi berbagai macam orang karena keleluasaan undangan dan perizinan untuk masuk; dari persimpangan-persimpangan jalan, semua yang dijumpai di jalan-jalan, orangorang jahat dan orang-orang baik.Namun juga yang datang dari jalanan ini harus memenuhi syarat yang paling dasar yaitu pakaian pesta. Dengan mengenakan pakaian pesta, manusia dikenal Tuhan sebagai milik-Nya.Hanya orang yang dikenal sebagai milik Tuhan itu orang berpakaian pesta, bercahaya dengan rahmat hidup ilahi. Tidak peduli orang berasal dari jalanan, kalau sudah diterima masuk dengan pakaian pesta, ia disambut baik oleh Tuhan. Tetapi kalau orang mengira, bahwa dengan undangan Tuhan orang bisa menganggap pakaian pesta tidak perlu, maka orang bisa menyesal. Ada orang, yang main-main dengan api, mengira dosa itu biasa, dan menunda-nunda pertobatan, ia dapat kehilangan “pakaian pesta”. Dan siapa berani menjamin, bahwa bila Tuhan datang, ia sudah baik-baik mengenakan pakaian pesta, dikenali oleh Tuhan sebagai tamu undangan-Nya? Jangan kita percaya bahwa tamu yang terkejut karena ia ditemukan tidak mengenakan pakaian pesta adalah seorang yang miskin. Tidak sama sekali, karena sudah kebiasaan pada waktu itu tuan pesta menyiapkan pakaian pesta yang akan dipakai oleh para tamu. Orang bersangkutan sebenarnya bisa mengenakan pakaian itu tetapi ia tidak melakukannya, maka ia tidak bisa menjawab apapun. Maka bagi kita mumpung masih ada waktu, kanakanlah pakaian pesta selalu. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Jangan menunda, karena umur tidak bisa ditunda Jumat 19 Agustus 2016 Yohanes Eudes “segala sesuatu yang dijumpai Yeh. 37:1-14; Mzm. 107:2-3,4-5,6-7,8-9; tanganmu untuk dikerjakan,, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, Mat. 22:34-40. pengetahuan, dan hikmat didunia orang mati, kemana engkau akan pergi” Pkh 9 :10 Begini langkah kehidupan kita secara singkat, ini saya juga mendapatkan dari sebuah buku dan saya bagikan disini juga : 0th – 22 th : lahir dan belajar 22 th – 60 th : bekerja 60 th pensiun Nah yang akan saya bahas sekarang adalah umur 22th – 60 th diumur ini usia produktif kita sebenarnya hanya sampai kira kira 45 th -50 th. Seandainya sampai 50 th maka waktu kita berkarya kita hanya 23 tahun. Apa yang bisa kita lakukan? Ya, saya juga masih 35 tahun dan saya masih belum berbuat hal yang luar biasa yang membuat hidup saya lebih santai (baca : banyak uang), karena di zaman sekarang ini hal yang mustahil bila kita berbicara uang tidak bisa membuat kita bahagia, memang benar. Tetapi tanpa uang juga akan membuat hidup sengsara, sebagai contoh: keluarga kecil yang memiliki seorang anak dengan uang pas pasan. Mau sekolah pasti sudah binggung untuk uang masuknya, dan akhirnya akan membuat suami istri bertengkar karena tidak bisa membayar spp, kontrakan, uang makan dll. Kita kembali ke topik awal, jadi apa yang akan kita lakukan diusia produktif ini, mari kita segera lakukan jika kita bisa melakukannya, jangan tunda tunda lagi karena waktu tidak bisa berputar. Jangan mengambil contoh Colonel Sanders KFC, yang baru bisa menemukan KFC diusia 65 th, karena pada jaman Colonel tersebut penyakit tidak banyak, rata rata orang hidup sampai 90-100 tahun. Nah di Indonesia saat ini untung untung bisa berumur 80 th, beberapa teman saya diusia 40 tahun sudah tumbang karena stroke, bagaimana sampai diusia 65 tahun? Jadi bagi teman teman sahabat, yang diusia produktif, jika menjadi karyawan jadilah karyawan yang baik, jika memulai usaha tekunilah, jika diberikan pelayanan juga lakukan.Karena Tuhan juga yang memilih kita untuk menjadi pelayannya. Jujur saya sendiri masih belajar untuk menekuni usaha saya sendiri, jadi tolong doakan saya juga agar bisa sukses dan berhasil. Tanpa menunggu setua Coloner Sanders Tuhan berkati, Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Turuti Ajaran Sabtu 20 Agustus 2016 Matius 23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya Peringatan Wajib St. Bernardus Yeh. 43:1-7a; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Mat. 23:1-12. Bacaan Injil pada hari ini berbicara tentang kecaman Yesus terhadap para Ahli Taurat dan orang Farisi.Yesus menyuarakan kebenaran tentang ketidakbenaran. Yesus mengakui jabatan para Ahli Taurat sebagai pengajar hukum Musa yang mana berlaku dalam kehidupan bangsa mereka.Yesus melihat para ahli taurat dan orang Farisi telah menyelewengkan jabatan atau kekuasaan yang mereka miliki. Karena itu Yesus mengatakan “Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu tetapi jangalah kamu turuti perbuatanperbuatan mereka, karena mereka mengajarkan tetapi tidak melakukannya. Yang artinya selama selama mereka bertugas membacakan dan memberitakan hukum yang diberikan oleh Musa, maka dengarkanlah mereka ajaran nya selama ajaranya tersebut sesuai dengan Hukum Musa. Yesus mengajak orang banyak itu untuk memanfaatkan hal ini untuk memahami Kitab Suci, dan menjalankan apa yang diajarkan. Selama pemahaman mereka menggambarkan apa yang dimaksud oleh Kitab Suci dan tidak menyesatkan dan tidak membatalkan perintah Allah,sejauh itu pula perkataan mereka harus diperhatikan dan ditaati, tetapi harus dengan penuh kewaspadaan dan kebijaksanaan. Tuhan Yesus ingin mencegah orang berpikiran bahwa dengan menyalahkan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, Ia seolah-olah bermaksud merendahkan hukum Musa dan menjauhkan orang dari hukum Taurat. Tidak, Ia menegaskan bahwa Ia datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Perhatikanlah, dalam mengkritik pejabat dan jabatannya, kita harus bijak supaya tidak menyalahkan pelayanan, karena yang bersalah adalah pelayannya dan bukan pelayanan itu sendiri. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Wajah Kerahiman Yes. 66:18-21; Ibr. 12:5-7,11-13; Luk. 13:22-30. Minggu 21 Agustus 2016 Luk. 13:23-24 Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat Seandainya surga di kelola oleh-oleh orang Indonesia zaman orde baru mungkin kita tidak perlu berjuang melalui pintu yang sesak itu untuk bisa masuk. Asalkan punya fulus cukup dan koneksi yang luas, pasti kita bisa melenggang masuk surga lewat jalur khusus. Sayangnya zaman tersebut sudah lewat. Tuhan tidak bisa lagi disuap dengan persembahanpersembahan, puji-pujian dan janji-janji suci. Tuhan mulai pintar dan berhati-hati memilih teman, mungkin Dia belajar dari pengalaman dikibuli teman dan sahabat sendiri selama ribuan tahun. Dulu Gereja pernah berada pada era the Dark Ages, zaman gelap dalam sejarah Gereja Katolik. Waktu itu Paus Yulius II punya mega proyek untuk membangun Basilika St. Petrus di Roma, tapi tidak punya dana. Dimulailah program pencarian dana, bukan dengan bazaar atau menjual voucher dan coupon seperti sekarang. Beliau mengirim pengkhotbahpengkhotbah Dominikan yang terkenal itu untuk berkhotbah dan menjual indulgensi. Intinya adalah umat didorong untuk membayar sejumlah besar uang demi pemotongan masa hukuman di api pencucian. Semakin banyak uang yang dibayarkan maka semakin cepat dia dan keluarganya masuk surga. Dari hal-hal konyol seperti inilah kemudian lahirlah gerakan reformasi protestant dalam Gereja Katolik. Tahun 2015, tepatnya 13 Maret lalu, Paus Fransiskus menyatakan secara resmi lewat Bulla, Misericodiae Vultus, Wajah Kerahiman, bahwa di Tahun Kerahiman Ilahi ini ada tempattempat ziarah di tiap Keuskupan di dunia yang dinyatakan sebagai tempat Kerahiman Ilahi Allah dialami secara penuh termasuk idulgensi. Di Basilica St. Petrus ada yang namanya Pintu Kerahiman Ilahi yang dibuka Paus Fransiskus pada 8 Desember 2015,yang diikuti oleh perayaan yang sama di tiap Gereja Katedral di seluruh dunia yang menandai mengalirnya sumber Kerahiman Ilahi Allah untuk seluruh umat-Nya yang hidup di zaman sekulerisme ini. Agaknya sekarang gerakan untuk masuk melalui pintu yang sempit itu sudah berubah arah, kalau pada zaman Yesus, yang dimaksud adalah inisiatif manusia untuk masuk melalui pintu sempit menuju Kerajaan Allah, maka sekarang Allah yang sesungguhnya selalu kesulitan untuk masuk ke dalam hati setiap orang, karena pintu hati kita tidak lebar untuk Allah tapi sangat sempit untuk berkat Kerahiman Ilahi yang besar. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Senin 22 Agustus 2016 Sudah terbukakah pintu kita? Mat 23 :13 “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orangorang munafik, karena kamu menutup pintupintu Kerajaan Surga di depan orang. Peringatan Wajib SP Maria, Ratu 2Tes. 1:1-5,11b-12; Mzm. 96:1-2a,2b-3,4-5; Mat. 23:13-22 Sering kali dalam keseharian hidup kita.Kita hanya bermain “peran”.Kita memerankan hal-hal yang kita anggap baik. Supaya orang lain melihat kita sebagai orang yang baik hati, rohani, sangat memperhatikan orang lain dsb. Sebagai manusia yang punya keterbatasan, tentu kita tidak bisa 100% baik.Dikatakan baik pun masih relatif atau subjektif. Menurut orang lain lagi belum tentu baik. Sehingga apabila kita terkonsentrasi hanya supaya dilihat baik kita ini sudah melakukan suatu kesia-siaan.Akan tetapi bila kita melakukan segala sesuatu yang baik dengan ketulusan, niscaya itu memang 100%baik dan tidak ada kemunafikan. Tuhan Yesus mengecam kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat yang menampilkan kemunafikannya. Mereka dikritik oleh Yesus karena menutup pintu kerajaan surga di depan orang banyak. Sebagai seorang Kristiani kita diutus untuk mewartakan kasih Allah.Bagaimana caranya?Hari ini kita diingatkan untuk lebih memperhatikan sisi dalam diri kita. Dengan kata lain mampukah kita membuat orang lain merasakan kasih Allah dalam diri kita. Kita diutus untuk mebawa orang menuju kasih Allah bukan malah menghalangi orang untuk merasakan kasih Allah. Hari ini Yesus meminta kita untuk lebih terkonsentrasi untuk memperbaiki hidup batiniah kita, hati nurani kita.Karena inilah yang lebih penting. Dengan demikian otomatis kehidupan yang terlihat juga akan baik. Semoga….. Birendra Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Merdeka Selasa 23 Agustus 2016 Rosa dari Lima 2 Tes 2:16-17 “Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus dan 2Tes. 2:1-3a,13b-17; Mzm. 96:10,11-12a,12b-13; Allah, Bapa kita yang didalam kasih karuniaNya telah mengasihi kita dan telah mengaruniakan penghiburan Mat. 23:23-26 abadi dan pengharapan baik kepada kita,...” Setiap orang memiliki 2 arsip utama dalam sistem memorinya. Arsip pertama berisi semua hal yang baik yang telah kita alami, kemenangan dan keberhasilan kita, hal-hal yang mendatangkan sukacita dan kebahagiaan.Arsip yang kedua berisi hal-hal yang negatif, sakit hati dan penderitaan, kegagalan dan kekalahan, halhal yang menyedihkan. Beberapa orang berulangkali kembali ke arsip yang nomor dua dan menghidupkannya kembali.Hal-hal yang menyakitkan yang pernah terjadi.Mereka secara praktis mengisi pikirannya dengan arsip nomor dua, karena berulangkali mengaksesnya, dan tidak sadar untuk mau menyelidiki arsip nomor satu. Jika kita ingin hidup “Merdeka” kita harus dengan tegas dan sadar untuk membuang kunci di arsip nomor dua. Tuhan tidak pernah memerintahkan kita untuk berulang kali mengatakan tentang penderitaan dan kesengsaraan.Ia tidak mengajarkan untuk mendiskusikan situasi-situasi negatif dengan teman atau keluarga kita. Justru sebaliknya Dia memberitahukan untuk terus-menerus berbicara tentang kebaikanNya. Mengucapkan janjiNya pada waktu bangun pagi, mengingat kebaikannya dimanapun kita berada dan sebelum tidur kita renungkan kembali hal baik dari Tuhan. Tuhan tidak memberikan kepada kita ratusan janji dalam firmanNya hanya supaya kita membaca dan menikmatinya saja, tetapi dengan tegas menyatakannya untuk mendatangkan penghiburan, kemenangan, kesehatan, pengharapan dan hidup yang berkelimpahan. Berhentilah mengucapkan kata-kata yang mematahkan semangat dan mulailah mengucapkan kata-kata tentang iman dan pengharapan.Jangan gunakan katakata untuk menggambarkan situasi kita, gunakanlah kata-kata untuk mengubah situasi kita. Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Peraturan Rabu 24 Agustus 2016 Kis 5:29 tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya : “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” Pesta St. Bartolomeus Rasul Why. 21:9b-14; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; Yoh. 1:45-51. Dalam hidup, manusia banyak membuat peraturan peraturan, dengan tujuan agar semua bisa tertib dan teratur.Tanpa peraturan, setiap individu memiliki persepsi sendiri sendiri dan bertindak sesuai pemikiran sendiri.Contoh, lampu merah dibuat agar kendaraan bermotor tidak simpang siur dan saling bertabrakan. Tanpa lampu merah yang menjadi pengatur arus, bisa dibayangkan bukan ?ada motor dari kiri ada motor dari kanan ada motor dari depan, semua melintas saling mendahului. Apalagi kalau sudah terlambat ke kantor atau terlambat janji temu, wuih..belum lagi ditambah yang suka nyelonong tanpa liat kiri kanan hantam kromo. Peraturan yang dibuat, membuat kita pun sebagai manusia berusaha sebisa mungkin mentaati nya.Anak pembantu saya baru mulai duduk di bangku kelas 1 SMP. Sekolahnya jam 7 tepat. Telat 1 menit pun tidak boleh masuk.Jadi semua murid tidak ada yang berani terlambat. Kalau saya terbang dengan pesawat, jika penerbangan pukul 10 pagi, kita diwajibkan 1 jam sebelumnya sudah lapor di counter check in. Bahkan yang penerbangan international, sudah berada di bandara 2 jam sebelumnya.Di Airport Kuala lumpur, terkenal dengan puaaaannnjanggg nya jalan ke gate keberangatan.Jd sangat ketat wajib lapor 2 jam sebelumnya di counter. Telat sedikit counter sudah tutup. Saya pasti usahakan 2.5jam sudah ada di airport kalau menyangkut penerbangan dengan pesawat. Takut sudah ditutup counter chek-in nya dan saya menangis karena perjalanan keluar negeri batal. Tidak lucu bukan ?Sudah semangat mau ke luar negeri terus tidak bisa terbang. Kalau saja ketaatan kita mengikuti peraturan manusia, kita aplikasikan di misa hari minggu. Tentu seru yah… Datang 1 jam sebelum misa. Atau bahkan 2 jam sebelum misa. Saya pernah membaca buku Home Sweet Rome, dimana ada bagian penulisnya selalu datang lebih awal dari jam misa, dan melakukan pemeriksaan batin secara pribadi, intens dengan Tuhan. Saya pribadi kalau untuk ke misa, masih belum bisa 1 jam sebelumnya. Kadang passs jamnya, kadang lewat.Alasannya, macet. Padahal kalau ke airport ya lebih pagi karena sudah tau macet, tapi ke greja masih belum mikir “macet” heheee.. Seandainya pintu greja tutup pass misa dimulai, hmm pasti banyak yang bakal tidak bisa masuk. Lalu grejalah yang disalahkan. Kan sudah berusaha datang masih juga ditutup.Tidak ada belas kasihan, tidak ada toleransi dsb.Padahal ke greja tidak dibayar. Kita di sekolah atau airport aja kita ada bayar biayanya. Telat ngga berani komplen.Ada lagi yang belum bubar misa, romo belum kasih berkat tutup, sudah ngacir.Seandainya saat kita bersekolah, guru belum keluar, beranikah kita ngacir?Sering kali kita lebih setia taat kepada peraturan manusia, daripada memberikaan kesetiaan taat kita kepada Allah. Jika kita taat kepada apa yang dibuat manusia, maka kepada Allah yang tidak pernah menghakimi ketidaktaatan kita, berikanlah lebih sebagi tanda cinta kita. Berikanlah waktu yang lebih buat Allah, karena waktu yang kita miliki ini milik Allah, bukan milik pribadi. Selamat menjalani ketaatan kepada Allah.. Syaloom Agnes Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Berjaga-jaga Kamis 25 Agustus 2016 1Kor. 1:1-9; Mzm. 145:2-3,4-5,6-7; Mat. 24:42-51. Matius 24:42 “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” Cukup banyak orang kurang setia pada janji-janji yang telah diikrarkan, maka dengan demikian mereka juga kurang bijak dalam berperilaku atau bertindak. Sabda hari ini mengajak kita semua untuk mawas diri perihal kesetiaan dan kebijakan.“Setia adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan keterikatan dan kepedulian atas perjanjian yang telah dibuat”. Misalnya kita harus ingat dengan janji baptis yang sudah dibuat. Dalam janji baptis kita berjanji ‘hanya mau mengabdi Tuhan saja dan menolak semua godaan setan’. Mengabdi Tuhan berarti senantiasa mendengarkan dan melaksanakan perintah Tuhan, yang antara lain yang terkait dengan panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Kita diajak berjaga - jaga senantiasa. Seringkali kita jatuh dalam ketidaksetiaan dengan mengikuti godaan duniawi. Tidak setia pada tata tertib berarti mengikuti godaan setan. Godaan setan antara lain aneka tawaran kenikmatan sebagai wujud nafsu yang tak terkendali, yang memang terkait dengan kenikmatan-kenikmatan phisik seperti tidur, makan-minum dan seks. Kenikmatan memang merupakan anugerah Tuhan, kenikmatan yang dikehendaki Tuhan ialah yang membantu, memperdalam dan membangun persahabatan kita dengan Tuhan maupun sesama manusia, antara lain melayani sesama dengan rendah hati. Mari kita selalu berjaga - jaga Yudi Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Memberitakan Yesus Jumat 26 Agustus 2016 Jumat Pekan Biasa XXI 1Kor 1:17-25; Mzm 33:1-2.4-5.10ab.11; Mat 25:1-13 1Kor 1:17a Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil Apakah Anda pernah berkunjung ke rumah sakit jiwa? Atau mungkin mengunjungi teman atau kerabat di rumah sakit yang sedang dirawat di kelompok ruangan yang sebagian besar nya sedang depresi atau gangguan psikotik? Saya pernah. Dan entah mengapa, saya merasa sangat sedih karena kebetulan yang saya lihat kebanyakan dari mereka masih di usia yang sangat muda, dan atau dalam usia produktif. Pikiran saya bertanya pada Tuhan : Why?? Dan mungkin...seandainya saja Surga menjawab, maka jawabnya adalah : “WHY NOT??” Dalam pikiran penghakiman saya, apalah artinya hidup, jika manusia yang menjalani nya berada dalam kondisi “tidak sadar”. Dan otomatis, dibalik pemikiran tersebut, jelas ada kesombongan diri, yang menganggap diri lebih baik dari mereka yang sedang menjalani perawatan disana. Tapi disinilah juga, saya bisa melihat Kasih Allah yang luar biasa tercurah. Bahkan mungkin di tempat yang “gelap” sekalipun. Sebut saja dia Ms. San.Ms. San saat itu didiagnosa psikotik akut. Hari pertama dia ada di sal tersebut, dia protes, dan terus meminta untuk pulang. Kami meyakinkannya, bahwa perawatan ini baik untuk dia, dan kami akan menemani dia. Ada seorang Kakak yang bilang, bahwa ms. San tak perlu takut, karena ms. San tidak sendiri. Ada Yesus yang temani. Saya yakin ms. San dengan berat hati menerima bahwa dia harus ada disana dalam beberapa waktu. Tetapi apa yang terjadi kemudian lah yang menyadarkan saya akan karya Allah. Ms. San senang dan tanpa takut atau malu menyebut nama Yesus atau Roh Kudus, Ms. San juga sangat peduli pada sesama pasien. Jika ada yang sedang histeria, maka dia datang dan menaruh tangannya ke pasien tersebut. Mungkin ini bukanlah cara yang tepat, tetapi kehadiran Ms. San disitu cukup membawa para sanak keluarga yang sedang menunggu disana tersenyum. Kami saling bercerita, tertawa, dan menyapa, tanpa ada perbedaan agama. Bahkan ada salah satu pasien, yang ketika sudah bisa pulang,minta kami mendoakan. “Dalam nama Tuhan Yesus ya...”, pintanya. Hehehehe Siapa yang sangka dalam kondisi seperti itu, ada nama Tuhan Yesus yang terdengar dan mendatangkan sukacita serta penghiburan. Who am I to judge... DIA tetaplah Allah yang tidak bisa kita kotak-kotak kan KaryaNya. ~ siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Belas Kasih Allah Sabtu 27 Agustus 2016 Peringatan wajib St. Monika. 1 Kor.1: 26-31; Mzm.33: 12-13. 18-19. 20-21; Luk. 7: 11-17 atau (Sir. 26: 1-4, 16-21. Mzm.: 131:1,2,3; Luk. 7:11-17) Luk 7:13:” Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:” Jangan menangis!”. Hari ini injil menceritakan tentang Yesus yang hati-Nya tergerak oleh belas kasihan ketika melihat seorang janda yang kehilangan anaknya yang tunggal , seorang pemuda yang tengah diusung keluar kota Nain. Sebagai seorang janda hidupnya sepenuhnya tergantung pada anaknya yang telah dewasa, jadi dengan kematian anaknya, janda itu kehilangan harapan hidupnya, maka Yesus pun membangkitkan pemuda itu dari kematiannya. Pelayanan Yesus di dunia 2000 tahun yang silam diwarnai dengan berbagai perbuatan ajaib dan mujizat yang luar biasa yang digerakan oleh belas kasihNya kepada mereka yang dijumpai-Nya ; seperti orang buta yang dicelikan , orang tuli yang dapat mendengar kembali, orang lumpuh yang dapat berjalan, orang kusta menjadi tahir, bahkan orang matipun dapat hidup kembali. Belas kasihan adalah inti dari pelayanan-Nya.Yesus yang sama juga ada bersama kita sekarang, Yesus tetap sama, baik kemarin, hari ini dan sampai selamalamanya. Ia dapat melakukan segala sesuatu sebab tidak ada yang mustahil bagi-Nya, maka kita dapat membawa semua masalah dan persoalan, sakitpenyakit dan penderitaan yang tejadi dalam hidup kita dan menyerahkannya kedalam tangan Tuhan, mohon belas kasihan-Nya agar mujizat juga terjadi dalam kehidupan kita. Iman itu penting, kita semua harus beriman pada Tuhan, tetapi terlebih penting lagi adalah belas kasihan dari Bapa Sorgawi. Kita hidup karena kasih karuniaNya, itu termasuk belas kasihan Allah bagi kita, sehingga Ia memberi kita kasih karunia yang besar, anugerah keselamatan yang kekal. Kalau Allah sudah tidak punya belas kasihan lagi pada kita, maka sia-sialah iman kita. Tapi syukur kepada Allah karena Ia berbelas kasihan dan memberi kasih karunia, Kini setelah kita menyadari betapa berlimpahnya belas kasih Allah kepada kita semua, maka betapapun beratnya persoalan yang kita hadapi kita tidak perlu berputus asa, karena Tuhan selalu ada bersama kita, sehingga dalam kesusahan dan penderitaan, kita dapat tetap memiliki sukacita oleh karena penghiburan dan kekuatan dari Tuhan. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Beri tanpa harap balasan Minggu 28 Agustus 2016 Luk 14:13, Sebab Engkau mendapat balasnya pada kebangkitan orang-orang benar.” akan hari St. Agustinus Sir. 3:17-18,20,28-29; Mzm. 68:4-5ac,6-7ab,10-11; Ibr. 12:18-19,22-24a; Luk. 14:1,7- Saya bangga dengan beberapa teman saya yang akhirnya memutuskan untuk merayakan ulang tahun mereka di panti asuhan, panti jompo, tempat penampungan orang-orang lepra, buta atau di tempat para pemulung.Keputusan yang mereka ambil tersebut berdasarkan bacaan hari ini yang mengajak mereka untuk mengundang orang-orang yang bakalan tidak bisa membalas kebaikan yang mereka berikan dengan materi tapi dengan harapan baik dari mereka dan doa-doa mereka. Mengundang ke dalam pesta yang kita adakan bukan saja berbagi makanan-minuman dan hadiah yang kita berikan tapi yang lebih utama adalah membagikan sukacita dan berkat kepada mereka yang kita undang.Pesta atau perjamuan adalah sebuah sarana untuk kita bersosialisasi sambil membagikan kegembiraan dan sukacita yang kita alami. Maka dari itu alangkah baiknya kita mengundang orang-orang yang “susah” yakni yang miskin, cacat, lumpuh, buta dan lain sebagainya seperti yang dikutip dalam injil hari ini. Selain itu juga banyak orang yang saya kenal kalau memberikan sumbangan tidak mau namanya diketahui atau sering kita namakan NN (no name).mengapa demikian? Karena tentunya orang tersebut tidak mau menerima “balasan” dari dunia ini dengan pujian tetapi biarlah mendapat balasan berkat dari Allah Bapa di Surga. Yang menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana mungkin kita akan mengundang ke pesta pernikahan kita, contohnya, orang yang tidak kenal? Pasti mereka yang tidak kenal dengan kita akan merasa canggung dan tidak mau datang. Sekali lagi, ini adalah sebuah perumpamaan untuk lebih berbuat baik dengan tidak mengharapkan balasan. Orang buta tidak akan tahu siapa yang menolong dia karena tidak bisa melihat, tapi bisa mengalami kebaikan yang kita berikan tanpa mampu membalasnya. Orang cacat adalah orang yang tak berdaya alias tergantung kepada orang lain dan mustahil untuk membalas kebaikan yang kita lakukan. Jadi kesimpulannya adalah marilah kita memberi tanpa mengharap balas jasa.Mulai dari hal-hal kecil di lingkungan keluarga dan orangorang terdekat kita. Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 42 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Sikap Balas Dendam Senin 29 Agustus 2016 Peringatan wajib wafatnya St Yohanes Pembaptis Yer 1:17-19; Mzm 11:1-2-3-4a -5-6ab15ab-17; Mrk 6:17-29 Mrk 6 :19-20 “Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia” Saudara dan saudari ku yang terkasih kita sudah membaca bersama Injil hari ini, dimana kita diajak untuk melihat kembali sikap dan perbuatan kita yang sering kali membawa kita jauh dari rahmat dan kasih Allah, oleh karena perasaan dan sikap kita yang sering membuat kita kurang dewasa dalam berpikir dan bertindak. Hal ini menciptakan rusaknya relasi antara kita dengan Allah dan sesama. Sikap dendam ini tanpa kita sadari hadir di dalam hidup kita, baik itu dalam hidup dalam keluarga, dalam gereja dan dalam masyaryakat kita. Sikap dendam ini dapat timbul karena adanya perselisihan atau perbedaan pendapat yang sangat jauh sehingga menimbulkan kemarahan dan kebencian yang berkepanjangan. Sikap egois dan menang sendiri adalah awal dari lahirnya sikap balas dendam, karena menganggap diri benar dan kurang mau mendengarkan orang lain. Hal ini tentu memiliki dampak yang tidak baik bagi kehidupan bersama dan bahkan merugikan salah satu pihak. Kematian Yohanes Pembapatis yang kita peringati hari ini mau mengajak kita semua untuk semakin dewasa baik dalam bertindak dan dalam mengambil sebuah keputusan yang bukan saja merugikan orang lain dan juga diri sendiri. Sehingga hubungan relasi antara kita dengan Allah dan sesama menjadi berkat buat banyak orang. Sebagai bahan refleksi buat kita bersama ada dua pertanyaan : 1. Bagaimana sikap kita dalam kehidupan besama khususnya dalam sikap kita untuk menanggapi adanya perbedaan dan perselisihan pendapat dalam hidup? 2. Apakah kita sudah dewasa dalam berpikir dan dalam mengambil sebuah keputusan untuk kehidupan kita bersama? Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 43 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Roh Allah Selasa 30 Agustus 2016 Luk.4:34 “Engkaulah yang Kudus dari Allah” 1Kor. 2:10b-16; Mzm. 145:8-9,10-11, 12-13ab,13cd-14; Luk. 4:31-37. Bacaan hari ini mengajarkan dan mengingatkan kita akan Roh Allah. Bagaimana cara kita berfikir dan menilai baik menilai pribadi kita maupun orang-orang disekeliling kita. Kita pun diingatkan kembali untuk berkata apa adanya sesuai dengan kenyaatan. Orang lain bisa kita bohongi tapi kita tidak dapat membohongi diri sendiri apalagi Roh Allah. Karna Roh akan menyelidiki setiap kedalaman hati kita. Ketika kita menolak Roh Allah, yang bekerja dalam diri kita disitulah letak kebodohan kita. Mari kita pupuk pikiran Kristus yang telah kita miliki sebagai waris yang harus dijaga. Kita harus mampu dan bisa membebaskan diri dari perbudakan setan yang membelenggu jiwa lewat hal-hal duniawi yang menjadi kesenangan kita. Kita diberi kuasa untuk melawan setan karna Allah sendiri telah menganugrahkan bagi kita satu kekuatan yakni iman. Ketika kita percaya disana Allah hadir bersama kita, menjaga dan menghalau setiap bentuk kejahatan. Terkadang kita mengartikan setan itu, seperti manusia/ hewan buruk rupa yang sangat menakutkan. Kita lupa dengan setan -setan kecil yang selalu hadir, lewat kesalahan -kesalahan kecil yang sering kita lakukan dan mematikan iman kita perlahan-lahan tanpa kita sadari contoh gosip, keserahkahan, ketakutan yang berlebihan dan masih banyak lagi setan dalam bentuk lain. Dalam Injil Yesus dengan tegas mengusir setan, Yesus mampu, kita pun mampu karna kita anak-anak Allah yang diberi kuasa atas namanya yang Kudus. Tuhan itu adil dalam segala tindakan-Nya tetaplah berharap dan selalu andalkan Tuhan dalam setiap persoalan. Biarlah Tuhan sendiri yang berkarya dalam diri kita. Tetap Bersukur, berharap, semangat dan berdoa agar iman kita akan Yesus Kristus terus bertumbuh dan berbuah. Amin Rossa Olla DT Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 44 Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 www.DOJCC.com Hati yang bersedia 1 Kor 3:1-9 ; Mzm 33:12-13, 14-15, 20-21 ; Luk 4:38-44 Luk 4:43 Rabu 31 Agustus 2016 Tetapi Ia berkata kepada mereka : “Juga dikota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Saya sering meminta anak saya untuk melakukan sesuatu. Ketika ia mematuhimya dengan segera, hati saya merasa suka cita. Tetapi adakalanya ia tidak mematuhinya, misal ketika saya memintanya meminum habis bekal air minum yang ia bawa di sekolah. Tentu saya tidak bisa memaksa anak saya untuk mematuhi setiap permintaan saya...saya berharap dia mau melakukan dengan suka cita dan kerelaan. Begitu juga ketika Tuhan mengutus kita...Tentu Ia berharap kita mematuhiNya dengan kerelaan dan suka cita. Walapun seandainya kita tidak melakukannya, Tuhan tidak akan membenci kita. Ia tetap akan mengasihi kita, karena kasihNya yang tanpa batas kepada kita. Kalau kita merasakan dan mau mensyukuri Kasih dan Kebaikan Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita...tentu hal itu akan menimbulkan perasaan ingin membalas kasih Allah. Hati kita akan bersedia untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Dan memang hanya itu yang Tuhan perlukan dari kita: Hati Yang Bersedia. Segala kekurangan/ kelemahan/ ketidak mampuan kita...biarlah itu kita serahkan pada Tuhan.Ia yang akan memampukan kita. Ia yang akan memperlengkapi kita dengan semua hal / karunia yang kita perlukan. Jadi kita tidak perlu ragu atas semua itu. Contoh nyata ada dalam pribadi Yesus sebagai manusia.Ia bersedia dan rela melakukan kehendak Allah untuk dirinya, apapun konsekuensi yang harus Ia hadapi. Tetapi disitu kita juga bisa melihat Allah berkarya secara luar biasa dalam setiap tugas perutusanNya. Mungkin hal nyata yang bisa kita lakukan setelah kita memberi “Hati untuk Bersedia” adalah dengan menjaga hati kita supaya senantiasa mengasihi Tuhan, sehingga kita juga akan mengasihi sesama. Karena apa yang kita rasakan...itulah yang kita luapkan melalui perkataan dan tindakan kita. Memancarkan kasih Allah lewat diri kita, itulah langkah awal dari tugas perutusan kita sebagai Murid-Murid Yesus. Yuk teman-teman...kita berusaha memberi hati yang bersedia atas apapun yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan, karena itu menyenangkan Hati Tuhan. Jesus Bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 45 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 81 / 2016 Kamis 31 Maret 2016 Disciples Choir Bagi yang rindu melayani dalam paduan suara, memperdalam tehnik vokal dan menyanyi. Mari bergabung bersama kami Disciples Choir Hubungi Telp/SMS: 0878 6180 5088