Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
7 Agustus 2016 Gathering di Aula SMI Tuban
15 Agustus 2016 Gathering DOJCC di FX
22 Agustus 2016 Gathering DOJCC di FX
Sharing Group dan
Formation Formation sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
1 bulan sekali di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Adorasi Taize
Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 di Gereja FX pk. 19.00 - 20.00
Info mengenai DOJCC
Hubungi : 0878 6180 5088
[email protected]
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Retret
Datanglah, AKU Merindukanmu
15-17 Juli 2016 - Tegaljaya
Retret
Datanglah, AKU Merindukanmu
15-17 Juli 2016 - Tegaljaya
Retret
Datanglah, AKU Merindukanmu
15-17 Juli 2016 - Tegaljaya
World Youth Day
25 - 31 Juli 2016 Krakow - Polandia
Gathering DOJCC
Bulan Juli 2016
Bazaar di FX
3 Juli 2016
Bazaar di FX
3 Juli 2016
Pelayanan Tatib
di Gereja FX Juli 2016
Celebration Meal 30 Juli 2016
Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan bergantian di rumah
anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan. Sebagai salah satu bentuk persiapan
untuk menyambut hari Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja.
Celebration Meal terbuka untuk umum. Mau Ikutan untuk bulan ini ?
Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Diakon David MGL, Alin,
Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia,
Siska, Daniel, Lita, Herman,
Br. Martin MGL. Desy,
Flo, Lita
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Syalommm para pembaca Fresh Juice
MERDEKA !!!
Itu sapaan yg hangat kita dengar selama bulan
Agustus ini.
Sekolah-sekolah,
perusahaan,
kantor
pemerintah dan swasta, restoran dll betusaha
membuat acara-acara unt memperingati hari
Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kita sebagai anak-anak Allah juga telah
dimerdekakan saat Yesus wafat di kayu salib.
Kita dibebaskan dari segala ikatan dosa dan
keduniawian kita semenjak kita dibaptis dan
menyatakan diri menjadi pengikut Kristus.
Bagaimana kita menjalani kehidupan yang
merdeka ini? Tuhan sangat mengasihi umatnya.
Sehingga Tuhan benar-benar memberikan
kebebasan bagi kita untuk menjalani hidup ini.
Bagaimana selama ini kita menjalani hidup kita?
Kalo kita renungkan kebelakang apakah ada
penyesalan?Apakah ada kebanggaan? Apakah
kita sudah menjalaninya dengan bijaksana?
Mari kita jalani kemerdekaan hidup ini dengan
bijaksana dan selalu menempatkan Yesus
sebagai sahabat dalam hidup kita. Agar tidak
salah pilih dan langkah.
MERDEKA
Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Pelayan sejati
Peringatan Wajib St. Alfonsus
Maria de Liguori
Yer.28:1-17; Mzm.119:29,43,
79,80,95,102; Mat. 14:13-21.
Senin 1 Agustus 2016
Mat 14:13 Setelah Yesus mendengar
berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan
hendak mengasingkan diri dengan
perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang
banyak mendengarnya dan mengikuti dia
Saat kita dalam keadaan yang baik, tidak ada masalah besar, kesehatan
dan keuangan oke, hubungan dengan sesama baik-baik saja, biasanya kita
menjadi bersemangat dalam hidup. Merasa kuat, bisa melakukan banyak
hal untuk orang lain dan diri sendiri. Yang jadi pergumulan adalah bila kita
dalam keadaan yang sebaliknya. Ada masalah besar, keuangan gak beres,
atau sedang bertengkar dengan teman. Saat itu perhatian terbesar kita adalah
pada diri sendiri. Bagaimana mau memperhatikan orang lain bila keadaan diri
sendiri mengg anggu pikiran kita. Itulah manusia pada umumnya. Aku..aku..
aku duluan.
Yesus memberi teladan melalui perbuatanNya, bukan sekedar teori. Walaupun
baru menerima berita duka yaitu kematian saudara sepupuNya, Yohanes
Pembabtis, Ia menyediakan diri untuk melayani orang banyak yang datang
padaNya dan menyembuhkan mereka.
Saya pernah mengalami kehilangan salah seorang anggota kelurga. Saat
yang sangat berat. Saya menjadi orang yang dilayani, dihibur, dibantu oleh
saudara-saudara seiman. Serasa sudah tidak ada tenaga, waktu dan keinginan
untuk melayani orang lain.
Yesus adalah pelayan yang sejati. Bagaimanapun keadaannya, Ia selalu siap
untuk umatNya. Keteladanan Yesus bukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan
di jaman sekarang. Ada Bunda Theresa dari Calcuta, ada banyak orangorang yang tidak terkenal yang meneladani tindakan Yesus ini. Atau mungkin
tetangga Anda. Namun jumlah mereka terlalu sedikit dibanding “permintaan
pasar” akan kasih. Maukah anda bergabung dengan yang sedikit ini?
Fransiska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Yesus selalu ada
Selasa 2 Agustus 2016
Mat14:31
: “hai orang yang
kurang percaya,mengapa engkau
bimbang ?”
Yer. 30:1-2,12-15,18-22;
Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23;
Mat. 14:22-36.
Kalau dipikir-pikir,sejak dari dulu,kita sudah diajari untuk percaya pada kekuatan
doa atas peristiwa yang membuat kita takut. Misalnya: dulu saat kita takut untuk
menghadapi ujian,kita pasti secara otomatis akan berdoa kepada Tuhan supaya
ujian kita bisa dilancarakan. Kebanyakan setelah berdoa, kita akan lebih pede
dan tenang dalam mengerjakan ujian.
Iman para rasul pada saat menghadapi ketakutan badai angin dan gelombang
sepertinya diuji. Pada saat terjadi itu, sebelum mereka melihat Yesus yang berjalan
di atas air, mereka ketakutan, tetapi tidak ada doa yang terucap kepada Yesus.
Apakah itu dikarenakan mereka tahu bahwa Yesus tidak sedang bersama mereka?
Padahal dalam kondisi apapun,kita perlu percaya bahwa Yesus selalu ada
untuk kita. Seperti saat mereka dalam kepanikan, Yesus datang kepada mereka
dengan cara yang tidak di sangka-sangka. Dengan berjalan di atas air.tidak
menolong dengan cara mendatangi para murid dengan perahu yang lebih kuat
misalnya. Yesus datang, berjalan di atas air, itu tanpa mereka ‘undang ‘ dalam
doa ataupun teriakan kepanikan mereka. Yesus datang tanpa disangka-sangka,
tanpa diundang dengan cara yang unik.
Setelah itu, pada saat petrus ingin menghampiri Yesus, dengan iman dan percaya
bahwa dia bisa melakukan hal yang sama dengan Yesus, fokus melihat kepada
Yesus, petrus diberi kesempatan untuk bisa melakukan itu. tetapi saat Petrus goyah
karena angin, hilang fokus pada Yesus,maka jatuhlah Petrus. Dan saat Petrus
berteriak minta tolong, Yesus siap menolong.
Sederhana sebenarnya, kita ‘hanya’ tinggal fokus pada Yesus, dan Yesus pasti
ada untuk kita.dalam kondisi apapun adanya kita.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Iman yang besar
Rabu 3 Agustus 2016
Mat 15:28
Yer. 31:1-7;
MT Yer. 31:10,11-12ab,13;
Mat. 15:21-28.
“Hai ibu, besar
imanmu, maka jadilah kepadamu
seperti yang kaukehendaki.” Dan
seketika itu juga anaknya sembuh.
Terkadang di dalam doa, kita meminta supaya Tuhan memberikan perlindungan
dan berkat selalu bagi setiap perjalanan hidup kita. Tuhan, hindarkanlah saya dari
segala yang jahat dan berilah rejeki yang cukup,”begitu kira-kira doa yang kita
panjatkan kepada Tuhan.Ketika semua berjalan sesuai harapan dan keinginan
kita, ada kepuasan sendiri yang kita dapatkan.Karena puasnya, terkadang kita
lupa bahwa itu semua adalah pemberian TUHAN atas kesetiaan dan iman kita
yang tidak goyah kepadaNya.
Lain halnya jika ternyata yang kita dapatkan adalah masalah yang datang bertubitubi, sakit penyakit, ataupun pekerjaan yang tidak kunjung datang. Pertama,
kita pasti stress dan panik memikirkan cara bagaimana mengatasi semua hal
tersebut. Iman akan Tuhan mulai hilang secara perlahan. “Kenapa kok bisa begini
ya Tuhan, padahal saya sudah melakukan hal ini ..... dan lain sebagainya?” Kita
mulai meragukan cara kerja Tuhan dalam hidup kita.
Seperti ilustrasi seorang penggali emas yang menggali emas melewati berbagai
macam rintangan, sedangkan teman temannya sudah menyerah. Padahal
tinggal sedikit lagi,mereka akan menemukan emas tersebut. Iman yang besar,
dan usaha yang sungguh, akhirnya membuat hanya seorang penggali yang
berhasil menemukan emas tersebut.
Kita juga hendaknya belajar untuk menjadi semakin taat dan setia dalam iman
kita akan karya Tuhan. Ketika kita berdoa meminta sesuatu, yakinlah bahwa Tuhan
akan menjawab seturut waktuNya. Jangan kita meragukan atas setiap doa yang
kita panjatkan kepadaNya. Ketika kita dengan sungguh dan penuh iman meminta
dan berharap padaNya, maka yakinlah bahwa akan terjadi mukjizat seperi yang
kita harapkan dan imani.
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Salib Kemenangan Yesus
Kamis 4 Agustus 2016
Mat 16:23 ” Enyahlah engkau iblis.
Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku,
sebab engkau bukan memikirkan apa
yang dipikirkan Allah, melainkan apa
Peringatan wajib
St. Yohanes Maria Vianney
Yer 31:31-34,
Mzm 51:12-13, 14-15, 18-19,
Mat 16:13-23
Kemarin ketika memutuskan untuk melepaskan pekerjaan saya, banyak pertanyaan
yang saya tanyakan dalam hati saya.Kenapa harus saya yang melepaskan pekerjaan
ini?Kenapa bukan mereka?Semua pertanyaan ini saya jawab dengan pemikiran saya
sendiri.Karena saya lebih ini, karena saya lebih dari itu dan sebagainya.Tetapi ketika
saya benar-benar meninggalkan pekerjaan lama saya, perasaan saya lega.Ketika
menoleh dan melihat hari-hari yang sudah saya lalui, saya tidak melaluinya sendiri.
saya dituntun menuju tempat yang lebih baik.
Bacaan hari ini mengisahkan tentang pengakuan petrus akan Yesus. Petrus mengatakan
Yesus adalah mesias, anak Allah yang hidup, tetapi kemudian ketika Yesus memberitakan
penderitaannya, Petrus malah sebaliknya meminta Yesus untuk tidak mengatakan hal
itu, dan menyangkal apa yang sudah direncanakan Allah. Dalam kehidupan kita
terkadang kita sama seperti Petrus, hanya memikirkan keinginan kita semata atau
keegoisan kita yang menginginkan hal-hal baik yang terjadi dalam hidup kita, Padahal
Yesus sendiri memikul salib, mengalami penderitaan untuk mecapai kemenanganNya.
Biarlah dari setiap perjalanan hidup kita, kita belajar untuk menjadi seperti Yesus yang
memikul salib, dan mengikuti kehendak Bapa, dan membiarkan Roh kudus menuntun
hidup kita...
Mundur bukan berarti kalah, menyerah bukan berarti putus asa. Mundur dan menyerah
mengajarkan kita untuk diam sejenak dan mengerti kehendak Bapa dalam hidup kita...
Salib tanda kehinaan, tapi Salib juga adalah jalan menuju Kemenangan Yesus..
Gbu
Hilda
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Tea Time with Jesus
Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria
Nah. 1:15; 2:2; 3:1-3,6-7;
MT Ul. 32:35cd-36ab,39abcd,41;
Mat. 16:24-28.
Mat16:26
Jumat 5 Agustus 2016
“Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia
tetapi kehilangan nyawanya?”
Di tengah hiruk pikuk dunia kita selalu dikondisikan untuk mengejar pencapaian dari
waktu ke waktu.Target kerja, target study, target profit, target lunasin kredit,
dan
seterusnya.Hidup serasa dikejar-kejar, entah siapa yang mengejar.
Bahkan selain buat target untuk diri sendiri, kita juga menargetkan orang lain di sekitar
kita. Yang pimpinan menargetkan kinerja karyawan.Orang tua menargetkan anak “Nak
kamu harus jadi dokter.Harus naik kelas. Harus paling tidak juara 2” Dan seterusnya.
Dan di antara hidup yang ramai karena mengejar semuanya itu, ayat ini seakan
mengajak kita untuk sejenak ‘nge-break’ bersama Yesus dengan secangkir kopi/teh.
Andai-andai aja.
Yang suka cafe angggaplah di cafe. Yang lebih memilih warung pun tidak masalah.
Lalu Yesus menanyakan pertanyaan di atas.
Yesus bisa menatap kelelahan kita dan bertanya, “Apa gunanya, kamu memperoleh
semuanya namun kehilangan nyawamu?”
“Kehilangan sukacita di hatimu?”
“Kehilangan moment untuk mengasihi tanpa menuntut?”
Kita sejenak diperbaharui oleh kesadaran jangan sampai kita terlalu sibuk berlari namun
lupa tujuan kita ke mana.Kita sibuk mengumpulkan tapi lupa bahwa semua yang kita
kumpulkan adalah hanya sarana untuk sesuatu yang lebih mulia.
Apalagi dunia mengkondisikan kita untuk selalu sibuk.Jarang ada orang yang bisa
duduk diam menatap sekeliling mengamati dengan hati. Begitu sedikit saja ada waktu
kosong, kita akan mengecek social media, kirim pesan sana sini, check status orang
lain. Kita tidak tahan berdiam.Kita tidak tahan dengan keheningan.
Jaman dahulu banyak penemuan penting di dunia karena orang memiliki waktu
merenung, merefleksikan hidup, alam dan sekitar serta merangkul orang lain, menatap
dengan hati, sehingga Roh Pengetahuan bisa benar-benar berkarya.Jaman sekarang
penemuan kebanyakan tentang technology yang adalah pedang bermata dua.Satu
sisi membantu, satu sisi mematikan hidup social yang sebenarnya.
“Allah ditemukan ditemukan di dalam keheningan”
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Rahasia Kemuliaan Allah
Sabtu 6 Agustus 2016
Luk
9:33
“Guru, betapa
bahagianya kami berada di tempat
ini”
Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Dan. 7:9-10,13-14 atau 2Ptr. 1:16-19;
Mzm. 97:1-2,5-6,9;
Luk. 9:28-36
Sungguh besar sukacita Santo Petrus yang mendorongnya berkata demikian pada Yesus.
Bersama Yakobus dan Yohanes ia diijinkan Allah menyaksikan kemuliaan Putra-Nya. Dalam
suratnya yang kedua S. Petrus member kesaksian tentang penampakkan kemuliaan Yesus
(Transfigurasi). Tetapi kesaksiannya tidak dibatasi pada detail peristiwa yang ia saksikan
melainkan mewartakan makna dari Transfigurasi Yesus di hadapan Musa dan Elia baginya.
Penampakkan kemuliaan Yesus member kepastian kepada Petrus dan para murid bahwa
Yesus adalah Putra Allah dan penegasan bagi pewartaan para nabi (bdk. 2Pet 1:19a). Salah
satu diantaranya adalah Daniel yang diberi karunia penglihatan penyerahan kekuasaan
dan kerajaan-Nya yang kekal oleh Allah Bapa kepada Putra-Nya agar segala suku bangsa
dan bahasa mengabdi kepada-Nya ( bdk. Dan 7:14).
Dalam penampakkan kemuliaan-Nya di gunung Tabor Yesus menyatakan diri sebagai pribadi
Ilahi, Putera Allah dalam terang Ilahi yang terpancar dari wajah dan pakaian-Nya. Cahaya
berkilauan ini adalah gambaran cahaya kebangkitan pada malam Paskah yang kemudian
Ia anugerahkan pada kita dengan menjadikan kita anak-anak Allah. Sejak itu hidup kita
sebagai pengikut Kristus adalah sebuah proses yang perlahan tetapi nyata dan pasti seperti
yang kita nyanyikan dalam prefasi malam Paskah: Kristus menyatakan kemuliaan-Nya …
untuk mempersiapkan para murid-Nya menerima salib dan menyatakan akhir gemilang dari
Gereja, tubuh mistik Kristus.
Cahaya adalah tema dan symbol Ekaristi yang paling ekspresif. Di dalam setiap perayaan
Ekaristi dihadapan Kristus yang bangkit cahaya kemilau ini bersinar bagi kita seperti Musa
di gunung Sinai dan dalam semak bernyala, seperti umat Israel dalam awan yang bersinar
terang, Petrus dan dua rasul di gunungTabor, para rasul dan Maria pada Pentekosta, dalam
penantian akan saatdinyatakansebagaianak-anakterangoleh Allah dalamliturgisurgawi,
ketika Kristus menyatakan diri-Nya.
Bagi penginjil Lukas kemuliaan Yesus, Putra Allah, di atas gunung Tabor adalah gambaran
kemuliaan yang Ia miliki setelah perjalanan-Nya ke Yerusalem dimana ia mengalami sengsara,
wafat dan bangkit dari dunia kembali kepada Bapa. Dalam penantian selama berada di
dunia, kekuatan-Nya ada pada doa. Lukas adalah satu-satunya penginjil yang mengisahkan
Transfigurasi sementara Yesus berdoa. Tema doa adalah tema yang ditonjolkan oleh Lukas
dan S. Paulus. Bagi keduanya tidak mungkin dapat bertarung demi Injil tanpa pertolongan
Tuhan yang diperoleh di dalamdoa (Luk 18:1; 21:36; Ef 6:18-20; Kol 4:12). Kekuatan seorang
murid Yesus ada pada sikap mendengarkan sabda Kristus (bdkLuk9:35). Mendengarkan Putra
berarti mentaati perintah Bapa dan melangkah dalam iman.
Sr. M. Grazia, OSB
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Kewaspadaan
Keb. 18:6-9;
Ibr. 11:1-2,8-19;
Luk. 12:32-48.
Minggu 7 Agustus 2016
Adapun hamba yang tahu
akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak
melakukan apa yang dikehendaki tuannya,
ia akan menerima banyak pukulan
Luk.12:47
Menurut penelitian, sarapan pagi itu penting untuk memberikan kita energi baru, dan membantu
kita untuk fokus saat bekerja dan bersekolah. Sarapan pagi yang baik akan menentukan kualitas
hari yang akan kita lewati. Namun demikian sarapan pagi sering dianggap tidak penting, dan
karena itu sering diabaikan atau ditunda sampai terlambat dan akhirnya dilupakan. Kalau
sarapan pagi itu berperan penting untuk kesehatan tubuh, lalu bagaimana dengan jiwa kita?
Sama halnya dengan tubuh yang butuh kekuatan baru di pagi hari, demikian juga jiwa kita
butuh kekuatan baru untuk melewati hari. Dari mana energi itu diperoleh? Tentu kita semua
sudah tahu jawabannya; doa pagi, renungan pagi, dan Ekaristi pagi. Namun demikian seperti
halnya sarapan pagi, seringkali kita mengabaikan doa pagi, renugan pagi, Ekaristi pagi, atau
Adorasi pagi. Sebagai Imam pun saya masih berjuang untuk tidak melupakan doa pagi dan
Adorasi. Pernah pembimbing rohani saya bilang begini, do your Adoration and your prayer first
thing in the morning, otherwise you are not going to do it; maksudnya, kalau tidak dilakukan
pasti dilupakan.
Hari ini Yesus mengajarkan soal kewaspadaan. Waspada tidak sama dengan hidup dalam
tekanan atau ketakutan. Tuhan kita bukan teroris yang kerjanya mengintai dan mengancam
hidup kita dengan berbagai jebakan dan hukuman. Kedatangan Kristus di dunia maksudnya
adalah memperlihatkan karakter kerahiman ilahi Allah seutuhnya. Kita sudah tahu Allah itu
Maharahim, karena itu waspadalah dengan bagian dari diri kita sendiri yang cenderung untuk
mengakali Tuhan yang Maharahim itu. Kita memanfaatkan kebaikan Tuhan untuk kepentingan
diri kita sendiri untuk menikmati tawaran dosa sesaat kemudian kembali kepada Tuhan dengan
muka murung dan tangisan meraung-raung. Memang Tuhan yang Maharahim itu pasti selalu
mengampuni, tetapi biasanya diri kita sendirilah yang akan menanggung konsekuensi serba
tidak enak dan salah tingkahnya. Tuhan tidak mau kita mengalami itu, karena memang tidak
enak rasanya, lebih baik mati saja daripada mempermalukan diri di hadapan Tuhan begitulah
kira-kira.
Kalau kita sudah tahu manfaat sarapan pagi atau pentingnya memulai hari dengan doa pagi
dan kita tidak melakukannya maka yang dirugikan sebenarnya adalah diri kita sendiri. Dalam
permainan sepakbola profesional misalnya, setiap pemain dituntut untuk berkonsentrasi tinggi
memenuhi tugasnya di lapangan, sekali lengah saja maka kemenangan yang sudah di depan
mata bisa saja menjadi milik lawan. Dinamika hidup menjadi murid-murid Kristus pun sama.
Kita tidak boleh kehilagan konsentrasi atau hilang focus, akibatnya rahmat yang sudah ada di
depan mata bisa-bisa musnah diganti dengan penyesalan seumur hidup. Itulah yang dimaksud
dengan menerima banyak pukulan dalam kutipan ayat di atas.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Senin 8 Agustus 2016
Menjadi berkat atau batu sandungan?
Mat 17:27 : “Tetapi supaya kita
jangan menjadi batu sandunganbagi
mereka …..”
Peringatan Wajib St. Dominikus,
Pendiri Ordo Pengkotbah
Yeh. 1:2-5,24-2:1a;
Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd;
Mat. 17:22-27
Menjelang hari-hari penderitaanNya Yesus tetap melaksanakan tanggung jawabNya. Yesus
tetap menunjukkan kepatuhan untuk membayar bea bait Allah. Pada masa Musa bea ini
disebut uang pendamaian karena nyawa umat terbebas dari tulah. Pada masa Yoas,
pajak ini dikumpulkan untuk membangun kembali rumah Allah. Pada jaman Yesus, pajak ini
dipungut setahun sekali terhadap lelaki berumur diatas 20 tahun untuk biaya pemeliharaan
bait Allah.
Meskipun kita sering dengar berbagai pemberitaan di pemerintahan bahwa pajak yang
dikumpulkan sering kali terjadi kebocoran dan disalahgunakan.Lalu apakah hal ini membuat
kita menolak membayar pajak?Atau kalau kita bekerja dan pimpinan kita melanggar aturan
yang ada lalu membenarkan diri bahwa kita juga boleh melanggar aturan itu? Bahkan
dalam kehidupan menggereja apabila orang-orang yang kita pandang sebagai panutan
melakukan pelanggaran menjadi sah bagi kita untuk juga melanggar?Atau setidaknya
menjadi pembenaran diri bahwa kita “diperbolehkan” melanggar?
Seringkali kita menuntut penuhilah hakku sebagai warga negara, sebagai karyawan,
sebagai umat, sebagai anggota.
Lalu apakah kita tidak diperbolehkan memperjuangkan hak kita? Tentu saja boleh, yang
harus kita ingat adalah dalam memperjuangkan hak kita, jangan sampai mengabaikan
kewajiban kita dan hak orang lain. Supaya kita jangan menjadi batu sandungan tetapi
mampu menjadi berkat.
Di dalam Injil hari ini Yesus mengingatkan kita kembali bahwa kita dipanggil untuk “setia”
dan juga taat. Setia dalam arti melakukan apa yang menjadi kewajiban kita. Dalam hal
apapun juga. Mari kita merefleksikan hal-hal apa saja yang sudah kita benarkan untuk
dilakukan meskipun itu seharusnya tidak kita lakukan.
Litawati
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Jesus Christ, You are My Life!
Teresia Benedikta dr Salib
Yeh. 2:8-3:4;
Mzm. 119:14,24,72,103,111,131;
Mat. 18:1-5,10,12-14
Selasa 9 Agustus 2016
Mat 18:4 Sedangkan barangsiapa
merendahkan diri dan menjadi seperti
anak kecil ini, dialah yang terbesar
dalam Kerajaan Sorga.
Ada banyak hal yang saya alami selama perjalanan menuju ke Eropa untuk menghadiri
World Youth Day di Kraków, Polandia. Namun yang sangat berkesan bagi saya adalah
saya boleh merasakan bahwa pertolonganNya selalu tepat pada waktunya dan melalui
siapa saja.Dua bulan sebelum berangkat, saya mendapat tawaran untuk bekerja di
hotel yang selama ini menjadi impian saya. Setelah melalui proses seleksi yang cukup
panjang dan akhirnya saya diterima untuk bekerja disana. Tuhan baik! Tidak sampai
disana saja, tempat yang baru ini dan pihak management pun tidak keberatan kalau
saya akan mengambil cuti yang tidak sebentar (kurang lebih 3 minggu) untuk bisa
berangkat. Sekali lagi, Dia baik!
Berada di satu belahan dunia lain yang belum pernah dikunjungi tentu saja membuat
perasaan bercampur aduk ditambah lagi dengan kondisi keamanan Eropa yang
beberapa saat belakangan ini tidak kondusif. Sebaliknya, selama perjalanan ini, saya
dan teman-teman dalam satu group merasa sangat terberkati, perjalanan kami lancar
dan banyak orang baik yang kami temui sepanjang perjalanan ini.Pernah disatu malam
kami tersesat saat berada di Krakow, harus berjalan kaki sampai 2 jam untuk mencari
jalan pulang.Namun tetap dengan langkah yang pasti dan yakin bahwa Tuhan pasti
membantu.Saya ingat sekali, setiap kali kami kehilangan jalan, selalu muncul lirik lagu
“God will make a way, when there seem to be no way”. Secara fisik Allah tidak ada
disana, namun Dia ada dalam sukacita kami dan melalui bantuan dari orang lain.
Yesus hari ini berbicara dalam injil bahwa kita semua ini meskipun kecil sekalipun, sangat
berharga baginya.Menjadi seperti anak kecil, tidak berarti harus kembali menjadi
bayi dulu, namun dengan selalu berpasrah dan percaya dalam setiap rencanaNya,
menjadikan Dia sebagai pusat dari kehidupan kita.Ini yang Allah inginkan supaya kita
lakukan dalam keseharian kita. Jangan lupa untuk selalu memohonkan tuntunan roh
kudus supaya kita diberikan kerendahan hati serta kepekaan untuk selalu bisa melihat
perkataan Allah dalam kehidupan kita. Amin.
Paris - Perancis,
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Hasil mengikuti usaha
Rabu 10 Agustus 2016
2 Kor 9:6 Camkanlah ini: Orang yang
menabur sedikit, akan menuai sedikit juga
, dan orang yang menabur banyak, akan
menuai banyak juga.
Pesta St. Laurensius
2Kor. 9:6-10;
Mzm. 112:1-2,5-6,7-8,9;
Yoh. 12:24-26
Sewaktu kecil, saya punya sebuah celengan. Setiap diberi uang pasti saya simpan di
celengan itu. Tahun baru dapat angpao, saya simpan juga disana. Sebisa mungkin saya
tidak pernah mengambil apa yang sudah saya simpan. Kenapa? Hehee… keluarga
saya bukan berkelimpahan. Semuanya serba pas pas an. Anehnya saya juga tidak ada
niat sama sekali minta macam macam atau beli macam macam ke orangtua. Cukup
tahu diri, bahwa belum saatnya saya mendapatkan keinginan saya, karena saya belum
menghasilkan sendiri uang.Jadi saya menabung, sedikit demi sedikit. Saya punya pemikiran,
setelah lulus SMA saya akan kuliah di jawa, saya pasti butuh uang buat cadangan hidup
kelak di perantauan, jadi saya harus ada cukup uang tabungan, meski kecil di celengan.
Akhirnya tiba waktunya hidup merantau, uang yang dikirimkan papa saya tiap bulan
adalah 250rb. Buat kost 80rb. Sisanya buat beli buku, makan, transport ke kampus. Kalau
ada sisa, saya masukin ke tabungan, celengan saya sudah menjadi tabungan di bank
sekarang. Sampai akhirnya kakak saya memutuskan membelikan motor buat saya, melihat
saya sering mabok naek metrobus ke kampus. Saya mabok darat, tidak kuat naek mobil
atau metrobus. Motor bekas dibeli 5juta, uangnya 2.5jt dari kakak, dan 2.5jt dari tabungan
saya sendiri. Saat itu saya bersyukur akan apa yang sudah saya upayakan sejak kecil,
kebiasaan menabung memberikan hasil. Saya punya motor, dari tabungan saya, bukan
minta dari papa saya.
Benarlah pepatah, sedikit demi sedikit, lama lama menjadi bukit. Sama dengan kebaikan,
sedikit demi sedikit melakukan hal baik, lama lama menjadi bukit perbuatan baik. Orang
yang menabur sedikit akan menuai sedikit, dan orang yang menabur banyak akan
menuai banyak juga. Tepatlah apa yang disebutkan ini, sedikit menabung pastilah hasil
tabungan juga sedikit. Banyak menabung juga pastilah hasilnya akan banyak. Dalam hal
menabur, bayangkan saja dengan yang dilakukan petani yang saat musim menanam,
apabila benih yang disebar sedikit, tentulah kesempatan bertumbuh dari benih nya juga
akan sedikit. Kata orang, prinsip PARETO.Dari 100 yang disebar, 80 berhasil dan 20 gagal.
Kita saat melakukan kebaikan, juga begitu. 100x kebaikan, 80 nya menghasilkan kebaikan
kebaikan yang lain, 20 nya akan tertiup angin. Jadi jangan pelit melakukan kebaikan, saat
kita menabur banyak kebaikan dalam hidup ini, yakin… hasil nya akan menjadi berlipat.
Hasilmu mengikuti usahamu. Selamat menabur kebaikan dan amal dalam hidup ini…
Syaloom
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Pengampunan
Peringatan Wajib St. Klara
Yeh. 12:1-12;
Mzm. 78:56-57,58-59,61-62;
Mat. 18:21 – 19:1.
Kamis 11 Agustus 2016
Mat 18:22 Yesus berkata
kepadanya: “Bukan! Aku berkata
kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh
kali”
Sebagai orang Katolik kita semua tentu tahu dan hafal doa Bapa Kami yang diajarkan
Yesus sendiri kepada murid-muridnya yng di dalamnya berisikan kalimat “Ampunilah
kami orang yang berdosa ini seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada
kami.” Namun berbicara tentang pengampunan itu tidak semudah apa yang kita
lafalkan dalam doa Bapa Kami. Dalam hal pengampunan saya tidak punya cerita
pengalaman khusus yang membutuhkan pengampunan yang besar tetapi saya punya
cerita tentang Nelson Mandela yang akan saya bagikan pada semua pembaca
Fresh juice yang terkasih. Nelson Mandela bukan hanya sosok yang memperjuangkan
kebebasan demokrasi di Afrika Selatan, tapi lebih dari itu, beliau memiliki hati emas.
Mandela di penjara selama 27 tahun oleh lawan politiknya, ia dituduh dengan
dakwaan palsu dan penuh rekayasa. Ketika Mandela keluar dari penjara dan kemudian
berhasil menjadi Presiden Afrika Selatan, dia tidak dikuasai kebencian dan niat untuk
balas dendam terhadap lawan-lawan politik yang dulu memenjarakannya. Mandela
bahkan menolak usul dari panglima tentaranya untuk menangkap lawan-lawan
politiknya. Mandela mengajarkan bagaimana membalas kejahatan dengan kebaikan,
Menghadapi kebencian dengn kasih.
Saya sering mendengar pepatah yang mengatakan “Jika kita ingin menjadi orang
besar, kita harus memiliki hati dan jiwa yang besar” Apakah hati dan jiwa yang
besar bisa ditunjukkan melalui sikap kita yg mau mengampuni orang-orang yg telah
menyakiti kita. Paul Boose berkata dengan sangat bijak mengenai pengampunan:
“Memaafkan memang tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu,
namun akan melapangkan jalan kita ke masa depan.”Kebencian dan sikap tidak mau
mengampuni sebenarnya sedang menutup jalan untuk masa depan kita sendiri, dan
menutup pintu berkat kita.Ketika kita mengampuni, kita sedang membuka jalan yang
lapang untuk masa depan kita dan terutama sedang membuka keran pengampunan
dari Tuhan atas segala dosa dan kesalahan kita sendiri. Orang yg paling diuntungkan
ketika kita mengampuni adalah diri kita sendiri, bukan orang yg kita ampuni tersebut.
Pengampunan adalah hadiah terbaik yg bisa kita berikan kepada diri kita sendiri.”
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Jumat 12 Agustus 2016
Yeh. 16:1-15,60,63 atau Yeh. 16:59-63;
MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6;
Mat. 19:3-12
Kesimpulan Sendiri
Mat 12 : 8 “ karena
ketegaran hatimu, Musa
mengizinkan kamu menceraikan
istrimu”
Masih hangat dalam ingatan ada seorang artis yang mau bercerai, sebenarnya kalau kita
biasa melihat gossip di TV pasti ada aja artis yang bercerai, tetapi artis ini saya anggap
special karena pada saat pemberkatan pernikahannya satu areal Gereja ditutup. Bahkan
saya yang saat itu mau berdoa adorasi juga tidak diijinkan masuk.Dan setelah lihat foto foto
yang beredar lebih mengagetkan lagi karena berkat dari Gereja diberikan oleh 13 pastur
dan 2 orang uskup (kalau saya tidak salah ingat).
Karena ketegaran hati maka berkat dari puluhan pastur pun tidak akan bertahan jika
masing masing dari pasangan masih memertahankan egonya. Untungnya bahwa itu hanya
pemberkatan bukan Sakramen perkawinan, hal inipun saya tahu setelah saya ngobrol
dengan salah satu pastur yang hadir saat pemberkatan tersebut.
Perkawinan bukanlah hal yang main main, apa lagi setelah dikaruniai anak maka tanggung
jawab keluarga baik suami atau istri akan lebih bertambah. Pertanggung jawaban ini bukan
hanya dimasing masing keluarga tetapi sudah dengan relasi dengan Tuhan.Karena anak
yang diberikan yang juga harus menanggung jika orang tuanya bercerai.
Diayat yang ke 12 juga dituliskan bahwa juga ada yang tidak kawin karena beberapa hal,
nah hal ini juga bukan alasan untuk melakukan LGBT, karena ada teman yang melakukan
LGBT dan mengatakan bahwa itu tidak dilarang oleh Alkitab. Padahal jelas dari kejadian
sudah dijelaskan bahwa tentang Adam dan hawa, dilanjutkan dengan kutukan di Sodom
dan Gomorrah. Tidak kawin dalan hal ini adalah hidup selibat, baik karena memang pilihan
sendiri, pilihan dari orang lain (dipaksakan) ataupun selibat karena memang kecewa
terhadap mantan pacar.
Marilah mulai saat ini kita selalu meminta petunjuk Tuhan Yesus dalam mengambil keputusan,
sehingga kita tidak cepat mengambil keputusan sendiri baik untuk cerai, atau LGBT karena
kecewa. Jangan sampai karena ketegaran hati kita, maka kita menganggap apa yang kita
lakukan kita anggap benar.
Tuhan memberkati,
Prast
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Mendengarkan dan Memelihara-Nya
Sabtu 13 Agustus 2016
Luk 11:28
Pontianus, Hippolitus.
:”Tetapi Ia
1Taw.15: 3-4,15-16, 16:1-2;
berkata:”Yangberbahagia
ialah
Mzm.132: 6-7, 9-10,
mereka
yang
mendengarkan
firman
13-14,1Kor.15:54b-57;
Allah dan yang memeliharanya.”
Luk.11: 27-28.
Dalam bacaan hari ini Yesus mengajarkan suatu rahasia besar kepada kita untuk dapat
hidup berbahagia yaitu dengan mendengarkan Firman Allah dan memelihara-Nya.
Yesus mengatakan mendengarkan.....bukan mendengar, kedua kata ini mempunyai arti
yang jauh berbeda.Ketika saya berjalan di tengah pasar yang ramai saya mendengar
banyak suara hiruk pikuk, saya hanya mendengar saja sambil lalu. Sedangkan untuk
mendengarkandiperlukan perhatian penuh dan kesungguhan .. danmemelihara-Nya
berarti melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah ceritatentang seorang resepsionis yang melaksanakan tugasnya
dengan penuh kasih kepada sesamanya seperti yang dikehndaki oleh Tuhan Yesus. Pada
suatu tengah malam yang disertai dengan hujan badai datang ke losmen tempatnya
bekerja sepasang suami istri yang sudah tua yang ingin menginap disana. Tetapi karena
semua kamar sudah penuh, maka dengan kerelaan hati reseptionis itu menawarkan
kamarnya sendiri untuk dipakai oleh pasangan tersebut secara gratis.
Dua tahun berlalu, ketika resepsionis itu menerima surat yang mengingatkannya pada
malam hujan badai tersebut.Lelaki muda ini diminta datang mengunjungi pasangan
tersebut di New York , disana ditunjukan padanya sebuah gedung baru yang megah
dengan menara yang menjulang ke langit. Kemudian lelaki tua itu berkata :” Itu adalah
hotel yang baru saja saya bangun untuk anda kelola…; Anda pasti bercanda kata
reseptionis itu; Saya serius kata lelaki tua itu. Nama lelaki tua itu adalah William Waldorf
Astor, dan struktur bangunan megah tersebut adalah Waldorf-Astoria Hotel.Resepsionis itu
adalah Mr. George C. Boldt yg akhirnya menjadi CEO dari jaringan WALDORF- HOTEL yang
kini berdiri di hampir seluruh kota-kota besar di seluruh dunia.
Cerita diatas menunjukan bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya
bagi mereka yang taat dan setia pada Firman-Nya.
Doa:
Semoga dengan bantuan Roh Kudus kita semua dapat dengan taat dan
setiamendengarkan dan memelihara Firman Allah dalam hidup kita sehari-hari. Amin
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Menularkan Berkat
Minggu 14 Agustus 2016
Hari Raya SP Perawan Maria
Diangkat ke Surga
Why.
11:19a;
12:1,3-6a,10ab;
yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun
Mzm.
45:10bc,11,12ab;
1Kor.
penuh dengan Roh Kudus”
15:20-26; Luk. 1:39-56.
Kita sering mendengar beberapa penyakit menular yang sangat berbahaya
contohnya rabies, HIV, AIDS, flu, panu, kurap dan lain sebagainya.Dari penyakit
yang ringan sampai ke penyakit yang berat selalu ada perantara atau media
penularannya. Ada yang menular lewat transfuse darah, udara, bersentuhan
dan lain sebagainya. Kalau penyakit yang notabene adalah jelek atau buruk
saja bisa menular, sebenarnya berkat yang notabene adalah baik juga bisa
“menular” lho?
Luk
1:41, “ Dan ketika Elisabet
mendengar salam Maria, melonjaklah anak
Buktinya adalah bacaan hari ini.Bunda Maria dipenuhi oleh Roh Kudus karena
dia mengandung Yesus, Anak Allah, yang notabene adalah dari Roh Kudus.
Selanjutnya Bunda Maria “menularkan” berkat yang diterimanya kepada
Elisabet ketika mengunjungi saudarinya itu dengan memberi salam. Salam yang
disampaikan dari Maria ke Elisabet sebenarnya juga secara tidak langsung
salam dari Yesus ke Yohanes pembaptis yang masih sama-sama berada di
dalam kandungan ibunya. Nah, dikatakan bahwa ketika Elisabet mendengar
salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun
penuh dengan Roh Kudus.
Hari ini kita merayakan hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke Surga.Hari
ini juga sebenarnya Bunda Maria mau menularkan berkat yang diterimanya
kepada kita semua. Salah satu berkatnya adalah doa “Salam Maria”. Doa yang
sungguh ampuh ketika kita minta kepada Tuhan melalui perantaraan Bunda.
Nah, kalau Bunda Maria saja sudah menularkan berkat yang diterimanya
kepada kita, apakah kita juga mau menularkan (baca:membagikan) berkat
yang kita terima kepada orang lain? Alangkah baiknya kita menularkan berkat
tersebut daripada menyebarkan penyakit gossip, kebencian, balas dendam
kepada orang lain.
Mari kita “menularkan” berkat yang kita terima kepada orang-orang yang kita
jumpai, setidaknya mulai dengan memberi salam hangat.
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Kesempurnaan Bisa Dicapai Dengan Mengikuti Yesus
Senin 15 Agustus 2016
Yeh. 24:15-24;
MT Ul. 32:18-19,20,21;
Mat. 19:16-22.
Matius 19:16 “Ada seorang datang
kepada Yesus, dan berkata: “Guru,
perbuatan baik apakah yang harus
kuperbuat untuk memperoleh hidup
yang kekal?”
Ada seorang muda yang ingin hidup dengan Allah didalam kekudusan, kesucian, dan
perbuatan baik. Ini ambisi yang besar, tetapi Kristus terlebih dahulu ingin memerdekakan
dia dari pemahaman yang salah. Yesus mengatakan kepada orang muda itu, “Tidak ada
yang benar selain Allah.” Ia menegur anak muda itu dengan pernyataan yang sangat
mengejutkan ini untuk membuka pemahamannya agar ia bisa memahami bahwa Kristus
dan Allah itu satu, dalam satu hakekat. Yesus hidup dengan Bapa-Nya dalam persekutuan
Roh, dalam kebaikan, kebenaran dan kemuliaan yang sempurna. Orang muda itu
tidak memahami pengajaran Kristus. Kristus menaruh di depan wajahnya sebuah cermin
hukum Taurat agar ia bisa melihat kekurangannya dalam melakukan tugas hariannya.
Orang muda itu juga berpikir bahwa ia sudah memenuhi semua yang dituntut Allah
baginya. Ia tidak melihat kenyataannya sebagai orang berdosa di hadapan Tuhan. Yesus
menunjukkan kepadanya apa yang sudah membelenggunya, yaitu cintanya akan uang
dan kesombongan karena keadaan dirinya. Ia menunjukkan bahwa kesalehan yang sejati
berarti pengorbanan yang sempurna kepada Allah dan untuk mereka yang membutuhkan.
Tetapi sebenarnya kesempurnaan ini hanya bisa dicapai dengan mengikuti Yesus. Kristus
tidak mengajar orang muda itu dengan tujuan agar ia memberikan seluruh uangnya
kepada orang-orang miskin, tetapi agar ia memerdekakan diri dari sikap mengandalkan
kekayaannya sehingga ia bisa menundukkan dirinya dan juga uangnya sepenuhnya
kepada Allah. Kenyataannya adalah bahwa tidak ada orang yang bisa mengabdi
kepada Allah dan mammon (uang).
Dari cerita Firman Tuhan hari ini, Kristus meminta agar hati kita percaya penuh kepadaNya karena Ia tidak mau bertahta di dalam hati yang terbagi. Kristus tidak memerintahkan
agar semua orang menjual semua harta miliknya. Namun panggilan-Nya adalah agar
kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya. Belenggu cinta kepada kekayaan
menjauhkan banyak orang dari Kristus, bahkan meskipun mereka nampaknya memiliki
keinginan yang baik untuk mendekat kepada-Nya.
Mari kita berdoa: Yang Mahakudus, Engkau Hidup, Benar dan Penuh Rahmat. Ampunilah
kami kalau kami percaya kepada uang dan harta kami yang bisa binasa. Tolonglah kami
untuk meletakkan diri dan juga uang kami sepenuhnya ke dalam tangan-Mu. Kami tidak
bisa melayani Engkau dan mammon sekaligus. Tolonglah kami untuk mengasihi Engkau,
mengasihi orang-orang miskin dan membutuhkan di dalam kasih-Mu yang setia. Amin
Yudi
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Keselamatan Adalah Anugerah
Selasa 16 Agustus 2016
Mat19:26 “Bagi manusia hal ini tidak
mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu
mungkin”
Yeh. 28:1-10;
MT Ul. 32:26-27ab,27cd-28,
30,35cd-36ab;
Mat. 19:23-30.
Bagi umat Israel dalam kitab perjanjian lama harta kekayaan adalah wujud berkat dari Tuhan
bagi orang yang berkenan pada-Nya. Pemikiran yang sama masih banyak kita temui pada
masa kita.Ketika melihat sesama berkelimpahan harta spontan kita berpikir betapa besar
kebaikan Tuhan kepada orang itu. Sebaliknya bila melihat sesama yang berkekurangan, kita
lantas berpikir ia kurang diberkati oleh Tuhan. Kekayaan menjadi salah satu tolok ukur kebaikan
Tuhan pada manusia karena dipandang sebagai sumber kebahagiaan hidup. Pandangan
yang berbeda dikisahkan penginjil Matius hari ini. Di hadapan ‘penolakan’ orang muda kaya
yang memilih pergi dengan sedih karena banyak hartanya, Yesus memaparkan bagaimana
kelekatan pada kekayaan dapat menyebabkan seorang menjadi ‘tidakpeka’ terhadap
pewartaan kerajaan Allah (dalam perumpamaan tentang penabur Yesus menjelaskan tentang
kepekaan yang berbeda dari tiap orang dalam menanggapi sabda Allah). Kelekatan terhadap
kekayaan adalah hambatan bagi hidup kekal. Para murid yang mendengarkan menyadari
kalau perkataan Yesus ditujukan kepada mereka lalu bertanya, “Jika demikian siapakah yang
dapat diselamatkan?” (Luk 19:25).
Keselamatan adalah anugerah Tuhan. Barangsiapa yang berserahpada-Nya akan menerima
rahmat yang menuntunnya sedikit demi sedikit menyadari bahwa Tuhan adalah sumber sukacita
dan hidup. Rahmat yang tercurah dalam hati akan membebaskan kita dari kelekatan akan
kekayaan yang mengelabui mata. Segala yang kita miliki adalah kekayaan yang dianugerahkan
Tuhan pada kita. Harta benda, kepandaian, kehendak dan gagasan yang kita peroleh dan
kembangkan dalam kebebasan seharusnya membuat hati kita terpaut pada Tuhan. Tetapi
bagaimana caranya menggunakan kekayaan dalam hidup bagi kebaikan bersama tanpa
kelekatan, terutama untuk mencapai hidup kekal?
“Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin ” (Mat 19:26).
Kepada orang muda yang kaya Yesus menunjukkan jalan ‘bila ingin menjadi sempurna’: berbagi
dengan yang berkekurangan. Setiap murid Kristus yang telah ‘meninggalkan segalanya’ untuk
mengikuti Dia sementara menempuh jalan ini. Hati yang melekat pada Tuhan selalu terdorong
untuk berbagi apa yang dimiliki dengan tulus kepada sesame yang membutuhkan. Semangat
berbagi dalam kasih persaudaraan adalah cirri khas dan penopang komunitas umat beriman
mulai dari jemaat perdana di Yerusalem. Kita pun dalam komunitas masing-masing perlu berlatih
untuk setia menghidupinya setiap hari bahkan di tengah kesulitan hidup. Gideon, yang termuda
dari kaum terkecil diantara suku Israel, diutus untuk ‘membebaskan Israel dari cengkeraman
orang Midian’ (bdk. Hak 6:14), dengan kesediaan penuh membawa perubahan menuju masa
depan yang berbeda. Mari kita mohon rahmat kesediaan hati seperti Gideon untuk mewartakan
keselamatan bagi setiap orang dengan setia menjalani dalam kesederhaan hidup kita jalan
yang Yesus tawarkan pada setiap orang yang ingin memperoleh hidup kekal. Karena hanya
yang setia sampai akhir akan “menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh
hidup yang kekal” (Mat 19:29). Semoga Tuhan menganugerahkan rahmat kesediaan hati dan
kesetiaan ini kepada setiap kita.
Sr. Maria Benedicta, OSB
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Dirgahayu Republik Indonesia
HARI RAYA KEMERDEKAAN
REPUBLIK INDONESIA
Sir. 10:1-8;
Mzm. 101:1a,2ac, 3a,6-7; 1Ptr.
2:13-17;
Mat. 22:15-21
Rabu 17 Agustus 2016
Mrk 12:17“Berikanlah kepada Kaisar
apa yang wajib kamu berikan kepada
Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib
kamu berikan kepada Allah”
Kita pantas bersyukur atas anugerah kemerdekaan yang diperoleh Bangsa kita.Sebuah
anugerah yang istimewa yang didapatkan karena kasih Tuhan dan pengorbanan yang
begitu besar dari anak bangsa.Memang benar, tiada kasih tanpa pengorbanan. Dalam
mensykuri kemerdekaan, saya mengajak kita sekalian untuk merefleksikan kemerdekaan ini
dalam terang Injil Matius.
Dalam Injil hari ini, dikisahkan bagaimana orang – orang farisi datang pada Yesus dan
ingin menjerat Yesus dengan pertanyaan jebakan. Pertanyaan yang mereka ajukan adalah,
“Haruskah kami membayar pajak kepada Kaisar, atau tidak?” Seakan-akan mereka sangat
ingin mengetahui kewajiban mereka. Mereka berlaku seolah-olah sebagai sebuah bangsa
yang sungguh-sungguh meninggikan kebenaran, mereka mau bertanya kepada Allah
tentang segala peraturan yang adil, padahal yang sebenarnya mereka hanya ingin tahu
kepada pihak mana Yesus berpihak, sehingga mereka akan memakai kesempatan itu untuk
menuduh Dia. Tampaknya mereka menunjuk Kristus untuk memutuskan masalah ini; dan
memang Ia sangat cocok untuk memutuskannya, karena oleh Dialah para raja memerintah,
dan para pembesar menetapkan keadilan. Pertanyaan mereka itu adil, “Haruskah kami
membayar atau tidak?” Tampaknya mereka sudah pasrah untuk mengikuti keputusanNya, “Jika Engkau mengatakan kami harus membayar pajak, kami akan melakukannya,
sekalipun kami harus menjadi pengemis karenanya.Jika Engkau mengatakan kami tidak
harus membayar pajak, kami tidak akan membayarnya, sekalipun kami akan disebut
pengkhianat karenanya.” Banyak orang kelihatan sangat ingin untuk melakukannya; seperti
yang dilakukan orang-orang sombong ini .
Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar. Uang itu mulai
beredar dari Kaisar yang menjadi sumbernya, dan karena itu harus kembali lagi kepadanya.
Selama uang itu menjadi miliknya, selama itu pula uang itu harus dikembalikan kepadanya;
dan sejauh mana itu menjadi miliknya dan dikuasai olehnya, ditentukan menurut peraturan
dan perundang-undangan pemerintah, yang juga mencantumkan wewenang penguasa
atau kaisar dan hak warga negara.”Karena itu, bayarlah pajakmu, tanpa mengeluh atau
berbantah, tetapi di samping itu, janganlah kamu lupa untuk memberikan kepada Allah
apa yang wajib kamu berikan kepada-Nya.” Tampaknya, banyak orang yang tidak mau
memberikan kepada manusia apa yang wajib mereka berikannya, mereka ini juga tidak
akan peduli untuk memberikan kemuliaan kepada Allah karena nama-Nya.
Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah ketika hati bebas tanpa tertekan. Di situlah damai
yang sesungguhnya ada dan hadir……
Rina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Tuntutan dan Penertiban
Kamis 18 Agustus 2016
Mat.22:12, Ia berkata kepadanya: Hai
saudara, bagaimana engkau masuk kemari
dengan tidak mengenakan pakaian pesta?
Tetapi orang itu diam saja.
S. Helena
Yeh.36:23-28;
Mzm.51:12-13, 14-15, 18-19
Mat. 22:1-14
Tidak semua orang senang dengan sikap informal, santai.Tetapi ada kalanya dalam
pesta, pakaian tertentu diharuskan.Dalam undangan tertera “dress code”. Dan
undangan yang tidak memenuhi syarat, akan dipermalukan.
Tuhan menginginkan semua orang selamat, Ia senang melihat orang-orang bahagia
dan untuk itu Ia melengkapi dunia dan manusia dengan kekayaan dan sarana-sarana
untuk menjadi bahagia. Lebih dari itu dengan dikirimkan-Nya para nabi dan akhirnya
Putra-Nya sendiri, Ia meningkatkan kemungkinan dan kesempatan berbahagia itu
beribu-ribu kali menjadi lebih mudah. Yang masuk dalam pesta perjamuan itu menjadi
berbagai macam orang karena keleluasaan undangan dan perizinan untuk masuk;
dari persimpangan-persimpangan jalan, semua yang dijumpai di jalan-jalan, orangorang jahat dan orang-orang baik.Namun juga yang datang dari jalanan ini harus
memenuhi syarat yang paling dasar yaitu pakaian pesta.
Dengan mengenakan pakaian pesta, manusia dikenal Tuhan sebagai milik-Nya.Hanya
orang yang dikenal sebagai milik Tuhan itu orang berpakaian pesta, bercahaya dengan
rahmat hidup ilahi. Tidak peduli orang berasal dari jalanan, kalau sudah diterima masuk
dengan pakaian pesta, ia disambut baik oleh Tuhan. Tetapi kalau orang mengira,
bahwa dengan undangan Tuhan orang bisa menganggap pakaian pesta tidak perlu,
maka orang bisa menyesal. Ada orang, yang main-main dengan api, mengira dosa
itu biasa, dan menunda-nunda pertobatan, ia dapat kehilangan “pakaian pesta”. Dan
siapa berani menjamin, bahwa bila Tuhan datang, ia sudah baik-baik mengenakan
pakaian pesta, dikenali oleh Tuhan sebagai tamu undangan-Nya? Jangan kita percaya
bahwa tamu yang terkejut karena ia ditemukan tidak mengenakan pakaian pesta
adalah seorang yang miskin. Tidak sama sekali, karena sudah kebiasaan pada waktu
itu tuan pesta menyiapkan pakaian pesta yang akan dipakai oleh para tamu. Orang
bersangkutan sebenarnya bisa mengenakan pakaian itu tetapi ia tidak melakukannya,
maka ia tidak bisa menjawab apapun. Maka bagi kita mumpung masih ada waktu,
kanakanlah pakaian pesta selalu.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Jangan menunda, karena umur tidak bisa ditunda
Jumat 19 Agustus 2016
Yohanes Eudes
“segala sesuatu yang dijumpai
Yeh. 37:1-14;
Mzm. 107:2-3,4-5,6-7,8-9; tanganmu untuk dikerjakan,, kerjakanlah itu sekuat
tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan,
Mat. 22:34-40.
pengetahuan, dan hikmat didunia orang mati,
kemana engkau akan pergi”
Pkh 9 :10
Begini langkah kehidupan kita secara singkat, ini saya juga mendapatkan dari sebuah
buku dan saya bagikan disini juga :
0th – 22 th : lahir dan belajar
22 th – 60 th : bekerja
60 th pensiun
Nah yang akan saya bahas sekarang adalah umur 22th – 60 th diumur ini usia produktif
kita sebenarnya hanya sampai kira kira 45 th -50 th. Seandainya sampai 50 th maka
waktu kita berkarya kita hanya 23 tahun. Apa yang bisa kita lakukan?
Ya, saya juga masih 35 tahun dan saya masih belum berbuat hal yang luar biasa yang
membuat hidup saya lebih santai (baca : banyak uang), karena di zaman sekarang ini
hal yang mustahil bila kita berbicara uang tidak bisa membuat kita bahagia, memang
benar. Tetapi tanpa uang juga akan membuat hidup sengsara, sebagai contoh:
keluarga kecil yang memiliki seorang anak dengan uang pas pasan. Mau sekolah
pasti sudah binggung untuk uang masuknya, dan akhirnya akan membuat suami istri
bertengkar karena tidak bisa membayar spp, kontrakan, uang makan dll.
Kita kembali ke topik awal, jadi apa yang akan kita lakukan diusia produktif ini, mari
kita segera lakukan jika kita bisa melakukannya, jangan tunda tunda lagi karena waktu
tidak bisa berputar. Jangan mengambil contoh Colonel Sanders KFC, yang baru bisa
menemukan KFC diusia 65 th, karena pada jaman Colonel tersebut penyakit tidak
banyak, rata rata orang hidup sampai 90-100 tahun. Nah di Indonesia saat ini untung
untung bisa berumur 80 th, beberapa teman saya diusia 40 tahun sudah tumbang
karena stroke, bagaimana sampai diusia 65 tahun?
Jadi bagi teman teman sahabat, yang diusia produktif, jika menjadi karyawan jadilah
karyawan yang baik, jika memulai usaha tekunilah, jika diberikan pelayanan juga
lakukan.Karena Tuhan juga yang memilih kita untuk menjadi pelayannya.
Jujur saya sendiri masih belajar untuk menekuni usaha saya sendiri, jadi tolong doakan
saya juga agar bisa sukses dan berhasil. Tanpa menunggu setua Coloner Sanders
Tuhan berkati,
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Turuti Ajaran
Sabtu 20 Agustus 2016
Matius 23:3 Sebab itu turutilah dan
lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan
kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti
perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka
mengajarkannya tetapi tidak melakukannya
Peringatan Wajib St. Bernardus
Yeh. 43:1-7a;
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14;
Mat. 23:1-12.
Bacaan Injil pada hari ini berbicara tentang kecaman Yesus terhadap para Ahli
Taurat dan orang Farisi.Yesus menyuarakan kebenaran tentang ketidakbenaran.
Yesus mengakui jabatan para Ahli Taurat sebagai pengajar hukum Musa yang
mana berlaku dalam kehidupan bangsa mereka.Yesus melihat para ahli taurat
dan orang Farisi telah menyelewengkan jabatan atau kekuasaan yang mereka
miliki.
Karena itu Yesus mengatakan “Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu
yang mereka ajarkan kepadamu tetapi jangalah kamu turuti perbuatanperbuatan mereka, karena mereka mengajarkan tetapi tidak melakukannya.
Yang artinya selama selama mereka bertugas membacakan dan
memberitakan hukum yang diberikan oleh Musa, maka dengarkanlah mereka
ajaran nya selama ajaranya tersebut sesuai dengan Hukum Musa. Yesus
mengajak orang banyak itu untuk memanfaatkan hal ini untuk memahami
Kitab Suci, dan menjalankan apa yang diajarkan. Selama pemahaman mereka
menggambarkan apa yang dimaksud oleh Kitab Suci dan tidak menyesatkan
dan tidak membatalkan perintah Allah,sejauh itu pula perkataan mereka
harus diperhatikan dan ditaati, tetapi harus dengan penuh kewaspadaan dan
kebijaksanaan.
Tuhan Yesus ingin mencegah orang berpikiran bahwa dengan menyalahkan
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, Ia seolah-olah bermaksud
merendahkan hukum Musa dan menjauhkan orang dari hukum Taurat. Tidak, Ia
menegaskan bahwa Ia datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Perhatikanlah, dalam mengkritik pejabat dan jabatannya,
kita harus bijak supaya tidak menyalahkan pelayanan, karena yang bersalah
adalah pelayannya dan bukan pelayanan itu sendiri.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Wajah Kerahiman
Yes. 66:18-21;
Ibr. 12:5-7,11-13;
Luk. 13:22-30.
Minggu 21 Agustus 2016
Luk. 13:23-24 Berjuanglah untuk
masuk melalui pintu yang sesak itu!
Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak
orang akan berusaha untuk masuk,
tetapi tidak akan dapat
Seandainya surga di kelola oleh-oleh orang Indonesia zaman orde baru mungkin kita
tidak perlu berjuang melalui pintu yang sesak itu untuk bisa masuk. Asalkan punya fulus
cukup dan koneksi yang luas, pasti kita bisa melenggang masuk surga lewat jalur khusus.
Sayangnya zaman tersebut sudah lewat. Tuhan tidak bisa lagi disuap dengan persembahanpersembahan, puji-pujian dan janji-janji suci. Tuhan mulai pintar dan berhati-hati memilih
teman, mungkin Dia belajar dari pengalaman dikibuli teman dan sahabat sendiri selama
ribuan tahun.
Dulu Gereja pernah berada pada era the Dark Ages, zaman gelap dalam sejarah Gereja
Katolik. Waktu itu Paus Yulius II punya mega proyek untuk membangun Basilika St. Petrus di
Roma, tapi tidak punya dana. Dimulailah program pencarian dana, bukan dengan bazaar
atau menjual voucher dan coupon seperti sekarang. Beliau mengirim pengkhotbahpengkhotbah Dominikan yang terkenal itu untuk berkhotbah dan menjual indulgensi.
Intinya adalah umat didorong untuk membayar sejumlah besar uang demi pemotongan
masa hukuman di api pencucian. Semakin banyak uang yang dibayarkan maka semakin
cepat dia dan keluarganya masuk surga. Dari hal-hal konyol seperti inilah kemudian lahirlah
gerakan reformasi protestant dalam Gereja Katolik.
Tahun 2015, tepatnya 13 Maret lalu, Paus Fransiskus menyatakan secara resmi lewat Bulla,
Misericodiae Vultus, Wajah Kerahiman, bahwa di Tahun Kerahiman Ilahi ini ada tempattempat ziarah di tiap Keuskupan di dunia yang dinyatakan sebagai tempat Kerahiman Ilahi
Allah dialami secara penuh termasuk idulgensi. Di Basilica St. Petrus ada yang namanya
Pintu Kerahiman Ilahi yang dibuka Paus Fransiskus pada 8 Desember 2015,yang diikuti oleh
perayaan yang sama di tiap Gereja Katedral di seluruh dunia yang menandai mengalirnya
sumber Kerahiman Ilahi Allah untuk seluruh umat-Nya yang hidup di zaman sekulerisme ini.
Agaknya sekarang gerakan untuk masuk melalui pintu yang sempit itu sudah berubah arah,
kalau pada zaman Yesus, yang dimaksud adalah inisiatif manusia untuk masuk melalui pintu
sempit menuju Kerajaan Allah, maka sekarang Allah yang sesungguhnya selalu kesulitan
untuk masuk ke dalam hati setiap orang, karena pintu hati kita tidak lebar untuk Allah tapi
sangat sempit untuk berkat Kerahiman Ilahi yang besar.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Senin 22 Agustus 2016
Sudah terbukakah pintu kita?
Mat 23 :13 “Celakalah kamu, hai ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orangorang munafik, karena kamu menutup pintupintu Kerajaan Surga di depan orang.
Peringatan Wajib SP Maria, Ratu
2Tes. 1:1-5,11b-12;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,4-5;
Mat. 23:13-22
Sering kali dalam keseharian hidup kita.Kita hanya bermain “peran”.Kita
memerankan hal-hal yang kita anggap baik. Supaya orang lain melihat
kita sebagai orang yang baik hati, rohani, sangat memperhatikan orang
lain dsb.
Sebagai manusia yang punya keterbatasan, tentu kita tidak bisa 100%
baik.Dikatakan baik pun masih relatif atau subjektif. Menurut orang
lain lagi belum tentu baik. Sehingga apabila kita terkonsentrasi hanya
supaya dilihat baik kita ini sudah melakukan suatu kesia-siaan.Akan
tetapi bila kita melakukan segala sesuatu yang baik dengan ketulusan,
niscaya itu memang 100%baik dan tidak ada kemunafikan.
Tuhan Yesus mengecam kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat yang
menampilkan kemunafikannya. Mereka dikritik oleh Yesus karena
menutup pintu kerajaan surga di depan orang banyak. Sebagai
seorang Kristiani kita diutus untuk mewartakan kasih Allah.Bagaimana
caranya?Hari ini kita diingatkan untuk lebih memperhatikan sisi dalam diri
kita. Dengan kata lain mampukah kita membuat orang lain merasakan
kasih Allah dalam diri kita. Kita diutus untuk mebawa orang menuju kasih
Allah bukan malah menghalangi orang untuk merasakan kasih Allah.
Hari ini Yesus meminta kita untuk lebih terkonsentrasi untuk memperbaiki
hidup batiniah kita, hati nurani kita.Karena inilah yang lebih penting.
Dengan demikian otomatis kehidupan yang terlihat juga akan baik.
Semoga…..
Birendra
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Merdeka
Selasa 23 Agustus 2016
Rosa dari Lima
2 Tes 2:16-17 “Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus dan
2Tes. 2:1-3a,13b-17;
Mzm. 96:10,11-12a,12b-13; Allah, Bapa kita yang didalam kasih karuniaNya telah
mengasihi kita dan telah mengaruniakan penghiburan
Mat. 23:23-26
abadi dan pengharapan baik kepada kita,...”
Setiap orang memiliki 2 arsip utama dalam sistem memorinya. Arsip pertama berisi
semua hal yang baik yang telah kita alami, kemenangan dan keberhasilan kita,
hal-hal yang mendatangkan sukacita dan kebahagiaan.Arsip yang kedua berisi
hal-hal yang negatif, sakit hati dan penderitaan, kegagalan dan kekalahan, halhal yang menyedihkan.
Beberapa orang berulangkali kembali ke arsip yang nomor dua dan
menghidupkannya kembali.Hal-hal yang menyakitkan yang pernah terjadi.Mereka
secara praktis mengisi pikirannya dengan arsip nomor dua, karena berulangkali
mengaksesnya, dan tidak sadar untuk mau menyelidiki arsip nomor satu.
Jika kita ingin hidup “Merdeka” kita harus dengan tegas dan sadar untuk
membuang kunci di arsip nomor dua.
Tuhan tidak pernah memerintahkan kita untuk berulang kali mengatakan tentang
penderitaan dan kesengsaraan.Ia tidak mengajarkan untuk mendiskusikan
situasi-situasi negatif dengan teman atau keluarga kita. Justru sebaliknya
Dia memberitahukan untuk terus-menerus berbicara tentang kebaikanNya.
Mengucapkan janjiNya pada waktu bangun pagi, mengingat kebaikannya
dimanapun kita berada dan sebelum tidur kita renungkan kembali hal baik dari
Tuhan.
Tuhan tidak memberikan kepada kita ratusan janji dalam firmanNya hanya supaya
kita membaca dan menikmatinya saja, tetapi dengan tegas menyatakannya
untuk mendatangkan penghiburan, kemenangan, kesehatan, pengharapan dan
hidup yang berkelimpahan.
Berhentilah mengucapkan kata-kata yang mematahkan semangat dan mulailah
mengucapkan kata-kata tentang iman dan pengharapan.Jangan gunakan katakata untuk menggambarkan situasi kita, gunakanlah kata-kata untuk mengubah
situasi kita.
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Peraturan
Rabu 24 Agustus 2016
Kis 5:29 tetapi Petrus dan rasul-rasul itu
menjawab, katanya : “Kita harus lebih
taat kepada Allah dari pada kepada
manusia.”
Pesta St. Bartolomeus Rasul
Why. 21:9b-14;
Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18;
Yoh. 1:45-51.
Dalam hidup, manusia banyak membuat peraturan peraturan, dengan tujuan agar semua
bisa tertib dan teratur.Tanpa peraturan, setiap individu memiliki persepsi sendiri sendiri dan
bertindak sesuai pemikiran sendiri.Contoh, lampu merah dibuat agar kendaraan bermotor tidak
simpang siur dan saling bertabrakan. Tanpa lampu merah yang menjadi pengatur arus, bisa
dibayangkan bukan ?ada motor dari kiri ada motor dari kanan ada motor dari depan, semua
melintas saling mendahului. Apalagi kalau sudah terlambat ke kantor atau terlambat janji temu,
wuih..belum lagi ditambah yang suka nyelonong tanpa liat kiri kanan hantam kromo. Peraturan
yang dibuat, membuat kita pun sebagai manusia berusaha sebisa mungkin mentaati nya.Anak
pembantu saya baru mulai duduk di bangku kelas 1 SMP. Sekolahnya jam 7 tepat. Telat 1 menit
pun tidak boleh masuk.Jadi semua murid tidak ada yang berani terlambat. Kalau saya terbang
dengan pesawat, jika penerbangan pukul 10 pagi, kita diwajibkan 1 jam sebelumnya sudah
lapor di counter check in. Bahkan yang penerbangan international, sudah berada di bandara
2 jam sebelumnya.Di Airport Kuala lumpur, terkenal dengan puaaaannnjanggg nya jalan ke
gate keberangatan.Jd sangat ketat wajib lapor 2 jam sebelumnya di counter. Telat sedikit
counter sudah tutup. Saya pasti usahakan 2.5jam sudah ada di airport kalau menyangkut
penerbangan dengan pesawat. Takut sudah ditutup counter chek-in nya dan saya menangis
karena perjalanan keluar negeri batal. Tidak lucu bukan ?Sudah semangat mau ke luar negeri
terus tidak bisa terbang.
Kalau saja ketaatan kita mengikuti peraturan manusia, kita aplikasikan di misa hari minggu.
Tentu seru yah… Datang 1 jam sebelum misa. Atau bahkan 2 jam sebelum misa. Saya pernah
membaca buku Home Sweet Rome, dimana ada bagian penulisnya selalu datang lebih awal
dari jam misa, dan melakukan pemeriksaan batin secara pribadi, intens dengan Tuhan. Saya
pribadi kalau untuk ke misa, masih belum bisa 1 jam sebelumnya. Kadang passs jamnya,
kadang lewat.Alasannya, macet. Padahal kalau ke airport ya lebih pagi karena sudah tau
macet, tapi ke greja masih belum mikir “macet” heheee.. Seandainya pintu greja tutup pass
misa dimulai, hmm pasti banyak yang bakal tidak bisa masuk. Lalu grejalah yang disalahkan.
Kan sudah berusaha datang masih juga ditutup.Tidak ada belas kasihan, tidak ada toleransi
dsb.Padahal ke greja tidak dibayar. Kita di sekolah atau airport aja kita ada bayar biayanya.
Telat ngga berani komplen.Ada lagi yang belum bubar misa, romo belum kasih berkat tutup,
sudah ngacir.Seandainya saat kita bersekolah, guru belum keluar, beranikah kita ngacir?Sering
kali kita lebih setia taat kepada peraturan manusia, daripada memberikaan kesetiaan taat kita
kepada Allah. Jika kita taat kepada apa yang dibuat manusia, maka kepada Allah yang tidak
pernah menghakimi ketidaktaatan kita, berikanlah lebih sebagi tanda cinta kita. Berikanlah
waktu yang lebih buat Allah, karena waktu yang kita miliki ini milik Allah, bukan milik pribadi.
Selamat menjalani ketaatan kepada Allah..
Syaloom
Agnes
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Berjaga-jaga
Kamis 25 Agustus 2016
1Kor. 1:1-9;
Mzm. 145:2-3,4-5,6-7;
Mat. 24:42-51.
Matius 24:42 “Karena itu
berjaga-jagalah, sebab kamu
tidak tahu pada hari mana
Tuhanmu datang.”
Cukup banyak orang kurang setia pada janji-janji yang telah diikrarkan, maka
dengan demikian mereka juga kurang bijak dalam berperilaku atau bertindak.
Sabda hari ini mengajak kita semua untuk mawas diri perihal kesetiaan dan
kebijakan.“Setia adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan keterikatan
dan kepedulian atas perjanjian yang telah dibuat”. Misalnya kita harus ingat
dengan janji baptis yang sudah dibuat. Dalam janji baptis kita berjanji ‘hanya
mau mengabdi Tuhan saja dan menolak semua godaan setan’.
Mengabdi Tuhan berarti senantiasa mendengarkan dan melaksanakan perintah
Tuhan, yang antara lain yang terkait dengan panggilan dan tugas pengutusan
kita masing-masing. Kita diajak berjaga - jaga senantiasa. Seringkali kita jatuh
dalam ketidaksetiaan dengan mengikuti godaan duniawi. Tidak setia pada
tata tertib berarti mengikuti godaan setan. Godaan setan antara lain aneka
tawaran kenikmatan sebagai wujud nafsu yang tak terkendali, yang memang
terkait dengan kenikmatan-kenikmatan phisik seperti tidur, makan-minum dan
seks.
Kenikmatan memang merupakan anugerah Tuhan, kenikmatan yang
dikehendaki Tuhan ialah yang membantu, memperdalam dan membangun
persahabatan kita dengan Tuhan maupun sesama manusia, antara lain
melayani sesama dengan rendah hati.
Mari kita selalu berjaga - jaga
Yudi
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Memberitakan Yesus
Jumat 26 Agustus 2016
Jumat Pekan Biasa XXI
1Kor 1:17-25;
Mzm 33:1-2.4-5.10ab.11;
Mat 25:1-13
1Kor 1:17a Sebab Kristus mengutus
aku bukan untuk membaptis, tetapi
untuk memberitakan Injil
Apakah Anda pernah berkunjung ke rumah sakit jiwa?
Atau mungkin mengunjungi teman atau kerabat di rumah sakit yang sedang dirawat di
kelompok ruangan yang sebagian besar nya sedang depresi atau gangguan psikotik?
Saya pernah. Dan entah mengapa, saya merasa sangat sedih karena kebetulan yang
saya lihat kebanyakan dari mereka masih di usia yang sangat muda, dan atau dalam usia
produktif.
Pikiran saya bertanya pada Tuhan : Why?? Dan mungkin...seandainya saja Surga menjawab,
maka jawabnya adalah : “WHY NOT??”
Dalam pikiran penghakiman saya, apalah artinya hidup, jika manusia yang menjalani nya
berada dalam kondisi “tidak sadar”.
Dan otomatis, dibalik pemikiran tersebut, jelas ada kesombongan diri, yang menganggap
diri lebih baik dari mereka yang sedang menjalani perawatan disana.
Tapi disinilah juga, saya bisa melihat Kasih Allah yang luar biasa tercurah. Bahkan mungkin di
tempat yang “gelap” sekalipun.
Sebut saja dia Ms. San.Ms. San saat itu didiagnosa psikotik akut. Hari pertama dia ada di sal
tersebut, dia protes, dan terus meminta untuk pulang.
Kami meyakinkannya, bahwa perawatan ini baik untuk dia, dan kami akan menemani dia.
Ada seorang Kakak yang bilang, bahwa ms. San tak perlu takut,
karena ms. San tidak sendiri. Ada Yesus yang temani. Saya yakin ms. San dengan berat hati
menerima bahwa dia harus ada disana dalam beberapa waktu.
Tetapi apa yang terjadi kemudian lah yang menyadarkan saya akan karya Allah. Ms. San
senang dan tanpa takut atau malu menyebut nama Yesus atau Roh Kudus,
Ms. San juga sangat peduli pada sesama pasien. Jika ada yang sedang histeria, maka dia
datang dan menaruh tangannya ke pasien tersebut.
Mungkin ini bukanlah cara yang tepat, tetapi kehadiran Ms. San disitu cukup membawa para
sanak keluarga yang sedang menunggu disana tersenyum.
Kami saling bercerita, tertawa, dan menyapa, tanpa ada perbedaan agama. Bahkan ada
salah satu pasien, yang ketika sudah bisa pulang,minta kami mendoakan. “Dalam nama
Tuhan Yesus ya...”, pintanya. Hehehehe Siapa yang sangka dalam kondisi seperti itu, ada
nama Tuhan Yesus yang terdengar dan mendatangkan sukacita serta penghiburan.
Who am I to judge... DIA tetaplah Allah yang tidak bisa kita kotak-kotak kan KaryaNya.
~ siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Belas Kasih Allah
Sabtu 27 Agustus 2016
Peringatan wajib St. Monika.
1 Kor.1: 26-31; Mzm.33: 12-13. 18-19.
20-21; Luk. 7: 11-17 atau (Sir. 26: 1-4,
16-21. Mzm.: 131:1,2,3; Luk. 7:11-17)
Luk 7:13:” Dan ketika Tuhan
melihat janda itu, tergeraklah
hati-Nya oleh belas kasihan, lalu
Ia berkata kepadanya:” Jangan
menangis!”.
Hari ini injil menceritakan tentang Yesus yang hati-Nya tergerak oleh belas
kasihan ketika melihat seorang janda yang kehilangan anaknya yang tunggal
, seorang pemuda yang tengah diusung keluar kota Nain. Sebagai seorang
janda hidupnya sepenuhnya tergantung pada anaknya yang telah dewasa,
jadi dengan kematian anaknya, janda itu kehilangan harapan hidupnya,
maka Yesus pun membangkitkan pemuda itu dari kematiannya.
Pelayanan Yesus di dunia 2000 tahun yang silam diwarnai dengan berbagai
perbuatan ajaib dan mujizat yang luar biasa yang digerakan oleh belas kasihNya kepada mereka yang dijumpai-Nya ; seperti orang buta yang dicelikan ,
orang tuli yang dapat mendengar kembali, orang lumpuh yang dapat berjalan,
orang kusta menjadi tahir, bahkan orang matipun dapat hidup kembali. Belas
kasihan adalah inti dari pelayanan-Nya.Yesus yang sama juga ada bersama
kita sekarang, Yesus tetap sama, baik kemarin, hari ini dan sampai selamalamanya. Ia dapat melakukan segala sesuatu sebab tidak ada yang mustahil
bagi-Nya, maka kita dapat membawa semua masalah dan persoalan, sakitpenyakit dan penderitaan yang tejadi dalam hidup kita dan menyerahkannya
kedalam tangan Tuhan, mohon belas kasihan-Nya agar mujizat juga terjadi
dalam kehidupan kita.
Iman itu penting, kita semua harus beriman pada Tuhan, tetapi terlebih penting
lagi adalah belas kasihan dari Bapa Sorgawi. Kita hidup karena kasih karuniaNya, itu termasuk belas kasihan Allah bagi kita, sehingga Ia memberi kita kasih
karunia yang besar, anugerah keselamatan yang kekal. Kalau Allah sudah
tidak punya belas kasihan lagi pada kita, maka sia-sialah iman kita. Tapi syukur
kepada Allah karena Ia berbelas kasihan dan memberi kasih karunia,
Kini setelah kita menyadari betapa berlimpahnya belas kasih Allah kepada
kita semua, maka betapapun beratnya persoalan yang kita hadapi kita tidak
perlu berputus asa, karena Tuhan selalu ada bersama kita, sehingga dalam
kesusahan dan penderitaan, kita dapat tetap memiliki sukacita oleh karena
penghiburan dan kekuatan dari Tuhan.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Beri tanpa harap balasan
Minggu 28 Agustus 2016
Luk
14:13,
Sebab Engkau
mendapat
balasnya
pada
kebangkitan orang-orang benar.”
akan
hari
St. Agustinus
Sir. 3:17-18,20,28-29; Mzm.
68:4-5ac,6-7ab,10-11; Ibr.
12:18-19,22-24a; Luk. 14:1,7-
Saya bangga dengan beberapa teman saya yang akhirnya memutuskan untuk merayakan
ulang tahun mereka di panti asuhan, panti jompo, tempat penampungan orang-orang
lepra, buta atau di tempat para pemulung.Keputusan yang mereka ambil tersebut
berdasarkan bacaan hari ini yang mengajak mereka untuk mengundang orang-orang
yang bakalan tidak bisa membalas kebaikan yang mereka berikan dengan materi tapi
dengan harapan baik dari mereka dan doa-doa mereka.
Mengundang ke dalam pesta yang kita adakan bukan saja berbagi makanan-minuman
dan hadiah yang kita berikan tapi yang lebih utama adalah membagikan sukacita dan
berkat kepada mereka yang kita undang.Pesta atau perjamuan adalah sebuah sarana
untuk kita bersosialisasi sambil membagikan kegembiraan dan sukacita yang kita alami.
Maka dari itu alangkah baiknya kita mengundang orang-orang yang “susah” yakni yang
miskin, cacat, lumpuh, buta dan lain sebagainya seperti yang dikutip dalam injil hari ini.
Selain itu juga banyak orang yang saya kenal kalau memberikan sumbangan tidak mau
namanya diketahui atau sering kita namakan NN (no name).mengapa demikian? Karena
tentunya orang tersebut tidak mau menerima “balasan” dari dunia ini dengan pujian tetapi
biarlah mendapat balasan berkat dari Allah Bapa di Surga.
Yang menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana mungkin kita akan mengundang ke
pesta pernikahan kita, contohnya, orang yang tidak kenal? Pasti mereka yang tidak kenal
dengan kita akan merasa canggung dan tidak mau datang. Sekali lagi, ini adalah sebuah
perumpamaan untuk lebih berbuat baik dengan tidak mengharapkan balasan.
Orang buta tidak akan tahu siapa yang menolong dia karena tidak bisa melihat, tapi
bisa mengalami kebaikan yang kita berikan tanpa mampu membalasnya. Orang cacat
adalah orang yang tak berdaya alias tergantung kepada orang lain dan mustahil untuk
membalas kebaikan yang kita lakukan. Jadi kesimpulannya adalah marilah kita memberi
tanpa mengharap balas jasa.Mulai dari hal-hal kecil di lingkungan keluarga dan orangorang terdekat kita.
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
42
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Sikap Balas Dendam
Senin 29 Agustus 2016
Peringatan wajib wafatnya
St Yohanes Pembaptis
Yer 1:17-19; Mzm 11:1-2-3-4a -5-6ab15ab-17;
Mrk 6:17-29
Mrk 6 :19-20 “Karena itu
Herodias menaruh dendam pada
Yohanes dan bermaksud untuk
membunuh dia”
Saudara dan saudari ku yang terkasih kita sudah membaca bersama Injil hari ini,
dimana kita diajak untuk melihat kembali sikap dan perbuatan kita yang sering
kali membawa kita jauh dari rahmat dan kasih Allah, oleh karena perasaan dan
sikap kita yang sering membuat kita kurang dewasa dalam berpikir dan bertindak.
Hal ini menciptakan rusaknya relasi antara kita dengan Allah dan sesama.
Sikap dendam ini tanpa kita sadari hadir di dalam hidup kita, baik itu dalam hidup
dalam keluarga, dalam gereja dan dalam masyaryakat kita. Sikap dendam ini
dapat timbul karena adanya perselisihan atau perbedaan pendapat yang sangat
jauh sehingga menimbulkan kemarahan dan kebencian yang berkepanjangan.
Sikap egois dan menang sendiri adalah awal dari lahirnya sikap balas dendam,
karena menganggap diri benar dan kurang mau mendengarkan orang lain.
Hal ini tentu memiliki dampak yang tidak baik bagi kehidupan bersama dan
bahkan merugikan salah satu pihak. Kematian Yohanes Pembapatis yang kita
peringati hari ini mau mengajak kita semua untuk semakin dewasa baik dalam
bertindak dan dalam mengambil sebuah keputusan yang bukan saja merugikan
orang lain dan juga diri sendiri. Sehingga hubungan relasi antara kita dengan
Allah dan sesama menjadi berkat buat banyak orang. Sebagai bahan refleksi
buat kita bersama ada dua pertanyaan :
1. Bagaimana sikap kita dalam kehidupan besama khususnya dalam sikap kita
untuk menanggapi adanya perbedaan dan perselisihan pendapat dalam hidup?
2. Apakah kita sudah dewasa dalam berpikir dan dalam mengambil sebuah
keputusan untuk kehidupan kita bersama?
Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
43
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Roh Allah
Selasa 30 Agustus 2016
Luk.4:34
“Engkaulah yang
Kudus dari Allah”
1Kor. 2:10b-16;
Mzm. 145:8-9,10-11,
12-13ab,13cd-14;
Luk. 4:31-37.
Bacaan hari ini mengajarkan dan mengingatkan kita akan Roh Allah. Bagaimana cara kita
berfikir dan menilai baik menilai pribadi kita maupun orang-orang disekeliling kita.
Kita pun diingatkan kembali untuk berkata apa adanya sesuai dengan kenyaatan. Orang
lain bisa kita bohongi tapi kita tidak dapat membohongi diri sendiri apalagi Roh Allah. Karna
Roh akan menyelidiki setiap kedalaman hati kita.
Ketika kita menolak Roh Allah, yang bekerja dalam diri kita disitulah letak kebodohan kita.
Mari kita pupuk pikiran Kristus yang telah kita miliki sebagai waris yang harus dijaga.
Kita harus mampu dan bisa membebaskan diri dari perbudakan setan yang membelenggu
jiwa lewat hal-hal duniawi yang menjadi kesenangan kita.
Kita diberi kuasa untuk melawan setan karna Allah sendiri telah menganugrahkan bagi kita
satu kekuatan yakni iman. Ketika kita percaya disana Allah hadir bersama kita, menjaga
dan menghalau setiap bentuk kejahatan.
Terkadang kita mengartikan setan itu, seperti manusia/ hewan buruk rupa yang sangat
menakutkan.
Kita lupa dengan setan -setan kecil yang selalu hadir, lewat kesalahan -kesalahan kecil
yang sering kita lakukan dan mematikan iman kita perlahan-lahan tanpa kita sadari contoh
gosip, keserahkahan, ketakutan yang berlebihan dan masih banyak lagi setan dalam
bentuk lain.
Dalam Injil Yesus dengan tegas mengusir setan, Yesus mampu, kita pun mampu karna kita
anak-anak Allah yang diberi kuasa atas namanya yang Kudus.
Tuhan itu adil dalam segala tindakan-Nya tetaplah berharap dan selalu andalkan Tuhan
dalam setiap persoalan.
Biarlah Tuhan sendiri yang berkarya dalam diri kita.
Tetap Bersukur, berharap, semangat dan berdoa agar iman kita akan Yesus Kristus terus
bertumbuh dan berbuah.
Amin
Rossa Olla DT
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
44
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
www.DOJCC.com
Hati yang bersedia
1 Kor 3:1-9 ;
Mzm 33:12-13, 14-15, 20-21 ;
Luk 4:38-44
Luk 4:43
Rabu 31 Agustus 2016
Tetapi Ia berkata kepada mereka
: “Juga dikota-kota lain Aku harus memberitakan
Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.”
Saya sering meminta anak saya untuk melakukan sesuatu. Ketika ia mematuhimya dengan
segera, hati saya merasa suka cita. Tetapi adakalanya ia tidak mematuhinya, misal ketika
saya memintanya meminum habis bekal air minum yang ia bawa di sekolah. Tentu saya
tidak bisa memaksa anak saya untuk mematuhi setiap permintaan saya...saya berharap
dia mau melakukan dengan suka cita dan kerelaan.
Begitu juga ketika Tuhan mengutus kita...Tentu Ia berharap kita mematuhiNya dengan
kerelaan dan suka cita. Walapun seandainya kita tidak melakukannya, Tuhan tidak akan
membenci kita. Ia tetap akan mengasihi kita, karena kasihNya yang tanpa batas kepada
kita.
Kalau kita merasakan dan mau mensyukuri Kasih dan Kebaikan Tuhan yang begitu besar
dalam hidup kita...tentu hal itu akan menimbulkan perasaan ingin membalas kasih Allah.
Hati kita akan bersedia untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Dan memang hanya
itu yang Tuhan perlukan dari kita: Hati Yang Bersedia. Segala kekurangan/ kelemahan/
ketidak mampuan kita...biarlah itu kita serahkan pada Tuhan.Ia yang akan memampukan
kita. Ia yang akan memperlengkapi kita dengan semua hal / karunia yang kita perlukan.
Jadi kita tidak perlu ragu atas semua itu.
Contoh nyata ada dalam pribadi Yesus sebagai manusia.Ia bersedia dan rela melakukan
kehendak Allah untuk dirinya, apapun konsekuensi yang harus Ia hadapi. Tetapi disitu kita
juga bisa melihat Allah berkarya secara luar biasa dalam setiap tugas perutusanNya.
Mungkin hal nyata yang bisa kita lakukan setelah kita memberi “Hati untuk Bersedia”
adalah dengan menjaga hati kita supaya senantiasa mengasihi Tuhan, sehingga kita juga
akan mengasihi sesama. Karena apa yang kita rasakan...itulah yang kita luapkan melalui
perkataan dan tindakan kita. Memancarkan kasih Allah lewat diri kita, itulah langkah awal
dari tugas perutusan kita sebagai Murid-Murid Yesus.
Yuk teman-teman...kita berusaha memberi hati yang bersedia atas apapun yang Tuhan
kehendaki untuk kita lakukan, karena itu menyenangkan Hati Tuhan.
Jesus Bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
45
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 81 / 2016
Kamis 31 Maret 2016
Disciples Choir
Bagi yang rindu melayani dalam paduan
suara, memperdalam tehnik vokal dan
menyanyi. Mari bergabung bersama kami
Disciples Choir
Hubungi Telp/SMS: 0878 6180 5088
Download