e. f. g. h. - Jumlah peternak (orang) - Jumlah produksi telur (ton) - Kepemilikan/peternak(ekor) Populasi Itik Manila (ekor) Populasi Burung puyuh (ekor) Populasi Burung Merpati (ekor) Populasi Angsa (ekor) 8.035 565,39 20 24.479 51.750 n.a 18.355 6.683 577 15 24.488 51.562 18.919 18.355 5.053 722 20 24.782 50.975 19.011 18.997 5.078 686 20 24.609 51.137 22.771 18.961 5.090 658 20 24.865 51.410 22.928 18.762 5.120 664 20 24.977 51.255 23.064 18.758 Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung Tahun 2013 Potensi peternakan didukung oleh ketersediaan hijauan makanan ternak per satuan ternak yaitu limbah pertanian 66.103 (Animal Unit/Au), rumput lapangan 9.046 Au dan rumput unggul 44.881 Au. Berdasarkan analisis, sektor peternakan khususnya ruminansia kecil memiliki daya saing tinggi dibandingkan dengan sektor sejenis di kabupaten/kota se Jawa Tengah (MP3ET, 2011). Populasi sapi perah, domba, kelinci, ayam buras, ayam petelur, itik, burung merpati, dan kuda selama lima tahun terakhir selalu meningkat. b. Urusan Kehutanan Hasil hutan adalah segala jenis kayu tebangan, tanaman hasil penghijauan, dan hasil hutan lainnya, termasuk bambu/kayu dari kebun. Jenis kayu utama yang dihasilkan adalah kayu Albasia, untuk produksi kotak dan kayu lapis, serta kayu keras untuk industri mebel. Kabupaten negara/rakyat Temanggung memiliki hutan seluas 16.117 Ha. Hutan negara/rakyat merupakan hutan produksi yang menghasilkan kayu. Selain sebagai hutan produksi juga sebagai kawasan konservasi, yang berfungsi untuk mengurangi lahan kritis dan meningkatkan produktivitas lahan. Berdasarkan analisis MP3ET (2011) menunjukkan RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I | 217 bahwa Albasia kehutanan memiliki daya saing tinggi, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Penelitian tersebut juga menunjukkan sektor kehutanan terutama penyediaan kayu masih akan berperan semakin kuat untuk ekonomi Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh kajian tabel Input Output (2013) struktur ekonomi di Kabupaten Temanggung menunjukkan kecenderungan yang sama. Hasil penelitian menunjukan nilai output industri pengolahan kayu menempati urutan pertama dengan nilai tambah sebesar 82,65 persen. Hal ini menunjukkan bahwa usaha industri pengolahan kayu mendorong aktivitas perdagangan dan pengangkutan serta penyediaan bahan baku. c. Urusan Energi, Sumber Daya Mineral 1) Pertambangan tanpa ijin Kabupaten daerah Temanggung pertambangan, bukan namun merupakan memiliki potensi pertambangan mineral di beberapa lokasi. Penambangan mineral dilakukan oleh masyarakat seperti pasir, tanah liat, batu kali dan lain-lain secara perseorangan. Beberapa lokasi sudah ditutup oleh Pemerintah Daerah dan tanahnya reklamasi. dibeli Pemda untuk dilaksanakan Lokasi bekas penambangan pasir di Desa Kwadungan Gunung saat ini menjadi lokasi ATP dan Rest Area. Ada salah satu lokasi penambangan pasir tanpa ijin yang juga sudah dibeli pemda dan dinyatakan sebagai lokasi cagar budaya yaitu Situs Liyangan di Desa RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018 I I | 218