BAB III PERANGKAT KERAS

advertisement
BAB III
PERANGKAT KERAS
3.1 Perangkat Uji
Penelitian tugas sarjana ini menggunakan perangkat uji yang juga digunakan oleh
Gumalay [1] dan Saleh [2]. Berikut ini adalah perangkat uji yang digunakan beserta
komponen-komponen pendukungnya.
Gambar 3.1 Foto perangkat uji
Peralatan yang digunakan dalam perangkat uji tesebut antara lain:
1. Inverter berfungsi untuk mengatur kecepatan putar motor listrik.
2. Motor listrik berfungsi sebagai komponen penggerak utama.
3. Keyphasor berfungsi untuk mengukur kecepatan putar motor listrik.
4. Ring pemutar berfungsi untuk memutar bantalan uji.
5. Accelerometer berfungsi untuk mengukur getaran pada rumah bantalan.
6. Charge Amplifier berfungsi sebagai elemen pengondisi sinyal percepatan.
7. Conditioning Amplifier berfungsi sebagai elemen pengondisi sinyal keyphasor.
17
8. Amplifier diferensial berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran sensor percepatan
sebelum diolah oleh mikrokontroler.
9. Board ATMEGA32 berfungsi untuk melakukan perhitungan berdasarkan program
yang telah dikirimkan melalui compiler.
10. Adaptor berfungsi sebagai penghasil tegangan DC, suplai untuk board ATMEGA32
3.2 Skema Pengambilan Data Getaran Menggunakan MSA
Berikut merupakan skema pengujian awal yang dilakukan berupa pengambilan data
getaran bantalan uji menggunakan MSA.
Gambar 3.2 Skema pengambilan data getaran pada bantalan uji menggunakan MSA.
Proses pengambilan data ini diawali dengan penyusunan perangkat keras seperti
tertera pada Gambar 3.2 dan menggunakan dua buah sensor yaitu keyphasor dan
accelerometer. Keyphasor mendeteksi kecepatan putar yang terjadi pada poros
penguhubung sedangkan accelerometer mendeteksi getaran yang timbul pada permukaan
tempat sensor tersebut diletakkan. Masing-masing sensor memerlukan elemen pengondisi
sinyal sebelum sensor dihubungkan pada kanal-kanal di MSA yaitu conditioning amplifier
untuk keyphasor dan charge amplifier untuk accelerometer.
Setelah penyusunan perangkat keras selesai dilakukan, kegiatan pengambilan data
untuk masing-masing bantalan uji dilakukan dengan pengaturan kecepatan putar pada
900 rpm dan 1200 rpm. Pengaturan kecepatan putar juga dilakukan bersamaan dengan
variasi peletakan sensor accelerometer baik dalam arah vertikal maupun horizontal.
Data-data yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut menggunakan MATLAB.
18
3.3 Skema Pengujian Menggunakan Board ATMEGA32
Berikut merupakan skema pengujian lanjut yang dilakukan berupa pengujian
bantalan menggunakan board ATMEGA32 tertera pada Gambar 3.3 beserta Foto Board
ATMEGA32 dan Amplifier Diferensial pada Gambar 3.4.
Gambar 3.3 Skema pengujian menggunakan Board ATMEGA32.
Gambar 3.4 Foto Board ATMEGA32 dan Amplifier Diferensial.
Pada pengujian seperti tertera pada Gambar 3.3 di atas hanya digunakan satu buah
sensor yaitu accelerometer. Kegiatan pengujian dilakukan dengan pengaturan kecepatan
putar pada 900 rpm dan 1200 rpm menggunakan tachometer. Pengaturan kecepatan putar
juga dilakukan bersamaan dengan variasi peletakan sensor accelerometer baik dalam arah
vertikal maupun horizontal.
Sinyal getaran pada rumah bantalan akan dideteksi oleh sensor accelerometer.
Sinyal ini kemudian akan diteruskan menuju elemen pengondisi sinyal yaitu Amplifier
19
Diferensial yang memberikan efek penguatan sebanyak sepuluh kali. Setelah melewati
Amplifier Diferensial, Sinyal getaran kemudian diteruskan menuju Board ATMEGA32
untuk dianalisis hingga hasil perhitungan dapat ditampilkan melalui komputer dan diplot
menggunakan MATLAB.
3.4 Bantalan spesimen uji
Bantalan yang digunakan sebagai spesimen uji adalah bantalan bola radial FAG
6211. Foto bantalan uji beserta dimensi dan perumusan frekuensi cacat ditunjukkan pada
Gambar 3.5. Alasan pemilihan bantalan uji tersebut adalah kemudahan dalam hal
ketersediaan dan spesimen uji sama dengan bantalan yang digunakan oleh Saleh [12] dan
Gumalay [6].
Gambar 3.5 Spesimen uji bantalan FAG6211.
20
Download