KESIAPAN PESERTA DIDIK KELAS VIII UNTUK MENGHADAPI UJIAN SEMESTER DI SMP NEGERI 17 PADANG JURNAL M. HARIS NPM: 08060092 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2013 KESIAPAN PESERTA DIDIK KELAS VIII UNTUK MENGHADAPI UJIAN SEMESTER DI SMP NEGERI 17 PADANG Oleh: M. Haris* Asmaiwaty Arief** Nofrita** *) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing ABSTRACT Based on the observations of research Practical Experience Filed Tuition and Counseling School at SMP Negeri 17 Padang, especially when researchers overseen activities semester exams, it is clear that there are students not ready physically, mentally and not ready to discipline for the exam looks less good. The aimed his study to describe: How readiness physical, mentally and discipline of students to the class VIII to confront the semester exam at SMP Negeri 17 Padang. This research is a descriptive qualitative to got obtaining information in the form of a statement, explaining, words, picture of language. Source of the data is students of the class VIII at SMP Negeri 17 Padang. Total data source is 238 students. In this research Simple Random Sampling done by lottery or lottere was applied. Total of sources research the data 70 students. Research instruments such as questionnaires and interviews, used the technique analysis percentage of engineering analysis interviews. Results of this research said that: (1) Readiness physical to the students for the exam criteria very good is 64.29%. (2) the readiness mentally of the students for the exam the criteria very good is 51.43%. (3) The discipline of students in the exam, including the criteria that is either 55.71%, to addition information from the interview to headmaster and three people guardian class any students not discipline to exam, especially in the discipline of time students still have exams coming late. Based on the found of the research, so the students to recommended the exam and comply with maintaining readiness criteria very well, to headmaster, guardian class and teacher counselor for more attention to discipline students for exams. Keywords: Readiness to exams. Pendahuluan Salah satu lembaga formal yang dibentuk menyelenggarakan untuk pendidikan adalah sekolah. Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai rumusan pelaksanaan pendidikan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan dan salah satu bentuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar. kesiapan ini lebih erat hubungannya dengan Keberhasilan peserta didik kematangan kebutuhan, minat, tugas-tugas sangat dipengaruhi oleh kesiapan perkembangan yang dilakukan peserta didik untuk dalam belajar yang terlihat dari hasil mengikuti ujian. Peserta didik yang ujian dan perubahan tingkah laku dapat mempersiapkan diri untuk peserta didik, 2) Faktor fisiologis, mengikuti kondisi badan peserta didik yang ujian di sekolah serta keberhasilan diperkirakan akan memperoleh hasil mengikuti belajar mempengaruhi dalam kegiatan ujian. yang baik. Slameto ujian (2010:113) mengemukakan bahwa Badan “Kesiapan menyebabkan perhatian tak mungkin adalah keseluruhan yang lemah sangat kegiata akan kondisi seseorang yang membuatnya akan siap untuk memberi respons/jawaban dengan sempurna. Oleh karena itu di dalam cara tertentu terhadap suatu faktor fosiologis sangat menentukan situasi. Penyesuaian kondisi pada berhasil atau tidaknya peserta didik suatu saat akan berpengaruh pada yang mengikuti ujian, 3) Faktor atau kecendrungan untuk memberi kegiatan penggunaan dan ulangan, respons”. peserta didik yang belajar melakukan Hasil belajar dapat dilihat dari melakukan lelah ujian banyak kegiatan baik neural system, pencapaian tujuan belajar, dimana seperti tujuan belajar adalah peserta didik merasakan, berfikir, kegiatan motoris mampu memahami dan menguasai dan sebagainya maupun kegiatan- serta menerapkan materi pelajaran kegiatan lain untuk memperoleh yang dipelajari melalui hasil ujian. pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan Menurut Oemar Hamalik (2011:33) minat. Apa yang telah dipelajari faktor kesiapan, faktor fisiologis dan perlu digunakan secara praktis dan kegiatan antara lain: 1) Faktor diadakan ulangan secara kontinu di kesiapan, peserta didik telah siap bawah mengikuti ujian dapat sehingga penguasaan hasil belajar melakukan kegiatan lebih menjadi lebih optimal. akan ujian mudah dan lebih berhasil. Faktor melihat, kondisi yang mendengar, konduksif, Kesiapan yang dilakukan untuk mengikuti ujian. Kesiapan secara menghadapi ujian adalah kesiapan mental peserta didik selama ujian fisik, mental dan kedisiplinan dalam juga kurang baik, hal ini terlihat ujian. meliputi adanya peserta didik yang kurang keadaan dan kondisi badan agar tetap konsentrasi dalam mengikuti ujian, kuat dan tahan ketika mengikuti kurang percaya diri dalam mengisi ujian, jawaban, gelisah dan sering melihat kesiapan dengan berangkat fisik sarapan sekolah sebelum dan selalu makanan yang ditemukan peserta didik bekeringatan bergizi. Di samping itu harus selalu selama ujian. Selain kesiapan mental menjaga kesehatan dan membiasakan dan fisik dalam menghadapi ujian hidup mental peserta didik juga perlu kedisiplinan konsentrasi, dalam ujian. Kedisiplinan peserta motivasi, minat, kecerdasan dan didik di SMP Negeri 17 Padang saat emosi, sedangkan kedisiplinan dalam melaksanakan ujian terlihat kurang ujian meliputi disiplin waktu dan baik, di mana peserta didik datang peraturan ujian. terlambat saat ujian, ke luar masuk mengkonsumsi sehat, meliputi, sedangkan sikap, Berdasarkan pengamatan keteman sebelahnya dan juga saat ujian berlangsung, peserta didik penulis di SMP Negeri 17 Padang yang pada seragam, peserta didik mencotek saat saat Program penulis melaksanakan Pratikum Lapangan Bimbingan dan Konseling Sekolah ujian tidak dan memakai peserta pakaian didik tidak membawa kartu peserta ujian. (PPLBKS) pada tanggal 09 Agustus Adapun batasan masalah dalam sampai 10 Desember 2011. Terutama penelitian ini yaitu: 1) Kesiapan fisik pada saat penulis mengawas ujian yang dilakukan peserta didik dalam semester satu, tanggal 03 Oktober menghadapi ujian semester di SMP sampai 07 Oktober 2011, terlihat Negeri 17 Padang, 2) Kesiapan jelas bahwa ada peserta didik yang mental yang dilakukan peserta didik tidak dalam mengikuti ujian semester di siap secara fisik dalam mengikuti ujian, seperti: peserta didik mengantuk, minta izin ke luar membeli makanan dan lesu saat SMP Negeri 17 Padang, 3) Kedisiplinan peserta didik dalam melihat dan mengukapkan suatu mengikuti ujian semester di SMP keadaan maupun suatu subjek dalam Negeri 17 Padang. konteks menemukan makna atau Tujuan yang ingin dicapai pemahaman yang mendalam tentang dalam penelitian ini adalah untuk suatu masalah yang dihadapi, berupa mendeskripsikan: 1) Kesiapan fisik gambar, kata-kata, dan kejadian yang yang dilakukan peserta didik dalam sebenarnya menghadapi ujian semester di SMP Penelitian ini adalah peserta Negeri 17 Padang, 2) Kesiapan didik kelas VIII yang mengikuti mental yang dilakukan peserta didik ujian semester di SMP Negeri 17 dalam mengikuti ujian semester di Padang yang berjumlah 238 orang SMP 3) yang terdiri dari 9 kelas. Teknik Kedisiplinan peserta didik dalam penarikan sampel dengan Simple mengikuti ujian semester di SMP Random Negeri 17 Padang. penarikan sampel dilakukan dengan Metodologi Penelitian cara undian atau lottere. Negeri Jenis kualitatif. 17 Padang, penelitian deskriptif Menurut Suharsimi Sampling (SRS) yaitu Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik Arikunto (2010:134) mengemukakan deskriptif berupa tabulasi frekwensi bahwa dan persentase. “Penelitian merupakan deskriptif yang Reduksi data merupakan proses dimaksutkan untuk mengumpulkan merangkul, memilih hal-hal yang informasi mengenai status suatu paling pokok, memfokuskan pada gejala, yaitu keadaan dan gejala hal-hal yang penting, dicari tema dan menurut apa saat polanya dan membuang yang tidak penelitian perlu dari data yang diperoleh dari tidak memerlukan lapangan, penyajian data dilakukan atau pengontrolan dalam bentuk uraian singkat, bagan, penelitian penelitian adanya pada dilakukan. deskriptif administrasi terhadap suatu perlakuan. Menurut A. Muri hubungan antar kategori atau dalam Yusuf bentuk teks yang bersifat naratif dan (2005:50) penelitian kualitatif adalah penarikan penelitian analisis lanjutan dari reduksi data yang bertujuan ingin kesimpulan merupakan dan penyajian data sehingga data remeh terhadap kegiatan ujian dan dapat disimpulkan dalam bentuk tidak peduli dengan nilai yang deskriptif sebagai laporan penelitian. mereka peroleh, diberi remedialpun Hasil dan Pembahasan tidak mereka ikuti, hal ini membuat Hasil penelitian tentang guru khawatir terhadap kelulusan kesiapan fisik peserta didik kelas akhir peserta didik nantinya. Namun VIII ujian ada juga peserta didik yang mera semester di SMP Negeri 17 Padang cemas menghadapi ujian, hal ini termasuk pada kriteria sangat baik terlihat pada peserta didik yang dengan persentase 64,29%. Data benar-benar belajar karena peserta tambahan didik untuk menghadapi dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan wali kelas takut mendapatkan nilai rendah. bahwa kepala sekolah dan wali kelas Hasil penelitian tentang selalu mengingatkan kepada peserta kedisiplinan peserta didik kelas VIII didik untuk tetap menjaga kesehatan untuk menghadapi ujian semester di tubuh dengan cara, mengatur waktu SMP Negeri 17 Padang, termasuk istirahat, belajar, makan, berolah pada kriteria sangat baik dengan raga dan tidak mengunakan kendaran persentase 35,71% dan berdasarkan secara ugal-ugalan hasil Hasil penelitian tentang wawancara dengan sekolah dan wali kelas didapatkan kesiapan mental peserta didik kelas kedisiplinan peserta VIII menghadapi untuk menghadapi ujian kepala ujian didik untuk ada beberapa semester di SMP Negeri 17 Padang, peserta didik yang kedisiplinannya termasuk pada kriteria sangat baik utuk menghadapi ujian cukup baik. dengan persentase 51,43% dan hasil data wawancara kepala cara mengkonsumsi makanan yang dapat bergizi akan memperoleh banyak disimpulkan kesiapan mental peserta energi, sehingga ketahanan tubuh didik yang berhubungan dengan akan lebih baik dalam beraktivitas. sikap didik Senada dengan pendapat Syaiful terhadap kegiatan ujian ada beberapa Bahri Djamarah (2008:112) “bahwa peserta sebelum berangkat ujian usahakan sekolah dan dan dengan Mempersiapakan fisik dengan wali minat didik yang kelas peserta menganggap selalu isi perut dengan makanan dan Peserta didik dalam ujian harus minuman secukupnya, jangan terlalu bisa fokus dengan kegiatan ujian dan kenyang karena bisa menggangu mengenyampingkan konsentarasi dalam ujian”. yang tidak ada kaintannya dengan Kurang istirahat hal-hal lain dapat ujian. Menurut Slameto (2010:87) menyebabkan badan terasa lemas bahwa “seseorang yang dapat belajar dan untuk dengan baik adalah orang yang dapat melakukan aktivitas. Lebih lanjut berkonsentrasi dengan baik, dengan Syaiful Bahri Djamarah (2008:111) kata lain ia harus memiliki kebiasaan berpendapat bahwa “istirahat yang untuk memusatkan pikiran”. kurang cukup, bersemangat karena kurang Menurut Sardiman (2011:75) istirahat badan terasa lelah dan otak “motivasi merupakan faktor psikis kurang mampu berfikir”. Dengan yang bersifat non-intelektual. Hal ini olah berhubungan raga dan apabila rekreasi dapat dengan menghilakan kejenuhan peserta didik gairah, menghadapi ujian. Menurut Prayitno bersemangat”. (2002:17) dilakukan dengan baik oleh peserta ”Olah raga dilakukan untuk menjaga kondisi badan tetap merasa penumbuh senang Hal ini dan dapat didik di SMP Negeri 17 Padang. sehat”. Peserta didik diharapkan Menurut Slameto (2003:181) dapat meluangkan waktunya untuk “minat adalah suatu rasa lebih suka olah raga. Selain itu rekreasi juga dan rasa ketertarikan pada suatu hal penting dilakukan agar pikiran tetap atau segar. menyuruh”. Minat peserta didik di Mempersiapkan mental dengan sikap peserta didik terhadap kegiatan ujian dalam batas-batas tertentu aktivitas, tanpa ada yang SMP Negeri 17 Padang ini sangat baik. Menurut Bschof (M. Dalyono, dapat mempengaruhi kegairahan dan 2011:184) aktivitas peserta didik berkenaan kemampuan dengan diikutinya. segala jenis masalah”. Kemapuan Menurut Slameto (2003:188) “sikap peserta didik di SMP Negeri 17 merupakan salah satu faktor yang Padang ujian yang mempengaruhi hasil belajar”. “kecerdasan untuk untuk adalah memecahkan memecahkan bermacam jenis masalah dalam menghadapi ujian termasuk baik. pelaksanaan sehingga disiplin kurang, mempengaruhi sikap Emosi peserta didik terhadap peserta didik dalam belajar, peserta kegiatan ujian di SMP Negeri 17 didik kurang bertanggung jawab Padang termasuk baik. Menurut The dalam kegiatan yang dilakukanya. American Kesimpulan College Dictionary (Djaali, 2012;37) “emosi adalah 1. Kesiapan fisik yang dilakukan suatu keadaan aktif yang disadari di peserta didik dalam menghadapi mana seperti ujian semester di SMP Negeri 17 gembira , kesedihan, takut, benci, Padang termasuk pada kriteria dan cinta”. sangat baik yaitu 64,29%. dialami perasaan Kedisiplinan peserta 2. Kesiapan mental yang dilakukan ujian peserta didik dalam mengikuti merupakan salah satu hal yang ujian semester di SMP Negeri 17 sangat penting dilakukan, dengan Padang termasuk pada kriteri disiplin waktu peserta didik dapat sangat baik yaitu 51,43%. didik untuk waktu menghadapi mengikuti kegiatan ujian dengan baik. Menurut Bahri mengikuti ujian semester di SMP Djamarah (2008:17) disiplin adalah Negeri 17 Padang termasuk pada “suatu tata terib yang dapat mengatur kriteria baik yaitu 55,71%. tatanan kehidupan Syaiful 3. Kedisiplinan peserta didik dalam dan Berdasarkan hasil wawancara kelompok. Sikap disiplin waktu yang dengan kepala sekolah dan tiga orang tidak bisa dilakukan peserta didik wali kelas yang menjadi sampel akan penelitian, menghadapi pribadi masalah yang serius”. didapatkan keterangan bahwa peserta didik kurang baik Kedisiplinan peserta didik kedisiplinan dalam ujian, terutama terhadap peraturan kegiatan ujian terkedisiplinan terhadap waktu. semester di SMP Negeri 17 Padang Saran termasuk baik. Menurut Slameto (2010:67) kedisiplinan memberi pengaru terhadap peserta didik dalam belajar. Banyak sekolah yang dalam Berdasarkan hasil penelitian diisarankan kepada: 1. Kepala sekolah memperhatikan lebih kebutuhan- kebutuhan peserta didik untuk Kepustakaan menghadapi ujian serta lebih Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. memperhatikan fasilitas-fasilitas sekolah untuk mendukung kegiatan ujian. 2. Wali kelas hendaknya memperhatikan lebih kegiatan dan Dalyono, M. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. kesiapan yang dilakukan peserta didik untuk ujian. 3. Guru pembimbing agar dapat meberikan layanan bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan kesiapan peserta didik untuk menghadapi ujian. 4. Peserta didik untuk dapat mempertahankan kesiapan yang telah ada dan lebih meningkatkan kedisiplinan dalam menghadapi ujian. 5. Orangtua agar dapat memperhatikan kesehatan peserta Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sardiman. 2011. Intraksi dan MotivasiBelajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengarui. Jakarta: Rineka Cipta. . 2010. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengarui. Jakarta: Rineka Cipta. didik serta dapat mengawasi dan memotivasi peserta didik untuk menghadapi ujian. 6. Calon peneliti hendaknya dapat selanjutnya melakukan penelitian kesiapan peserta didik untuk menghadapi ujian semester dengan melibatkan orangtua serta lingkuangan pesrta didik. tempat tinggal Prayitno. 2002. Seri Keterampilan Belajar Program Semi-Quelu. Padang: Direktorat Pendidikan Tinggi Proyek Peningkatan Managemen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP.