dilihat secara kasat mata. Para dokter biasa memberikan EEG atau MRI pada anak ADHD untuk melihat karakteristik kemampuan kognitifnya. Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa subtes WISC III dapat memberikan prediksi kemampuan kognitif anak dengan ADHD ditinjau dari neuropsychology. Kemampuan kognitif anak dengan inatensi mengarah pada masalah gangguan proses inhibition (neurotransmiter) dalam EF, yaitu kemampuan untuk menahan dan menyaring informasi. Seperti penalaran, pemahaman, dan pembelajaran umum bagi informasi yang diterima oleh panca indera. Sesuai dengan interpretasi subtes informasi, pemahaman, rentang angka, mengatur gambar, dan merakit objek bahwa anak dengan inatensi memiliki kelemahan pada mengingat informasi, berperilaku berlebihan, dan tidak mampu memecahkan masalah. Karakteristik hiperaktifitas dan/atau impulsifitas memiliki gangguan inhibition pada proses recall comprehension dalam EP, yaitu sebagai kontrol kogntif dan sistem pengawasan attentional, self-regulation, proses kognitif, penalaran, fleksibelitas tugas, pemecahan masalah, perencanaan dan pelaksanaan yang ada pada otak dan kemampuan recall comprehension. Sesuai dengan interpretasi subtes pemahaman, rentang angka, melengkapi gambar, mengatur gambar, merakit objek, dan simbol anak dengan hiperaktivitas dan/atau impulsivitas sulit untuk memiliki masalah dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari, memiliki perilaku impulsif, emosional tidak stabil, memiliki daya ingat terbatas, sulit bersikap tenang, sulit mempertahankan perhatian 34 terhadap satu situasi, mudah lelah, mengalami gangguan dalam pengamatan, kecenderung suka menunda kegiatan, tidak memiliki kemampuan untuk membuat recana, tidak memiliki sikap fleksibilitas, dan mengalami gangguan perception dan visual motor. Karakteristik kemampuan kognitif pada kedua karakteristik utama anak ADHD ada pada anak dengan tipe kombinasi yang memiliki kelemahan pada selfregualtion dan self awareness. Anak cenderung memiliki cara kerja tidak sistematis, orientasi lebih ke arah berpikir konkrit, lebih mudah mempelajari sesuatu dengan adanya bentuk visualisasi, simbol-simbol nyata, dan membutuhkan contoh atau model untuk menentukan perilaku anak. Rekomendasi Beberapa saran untuk penelitian lanjutan yaitu : 1. Melakukan studi komparasi untuk melihat permasalahan pada kemampuan kognitif anak dengan ADHD melalui WISC III dan tes psikologi lainnya, agar permasalahan pada kemampuan kognitif anak dengan ADHD dapat dilihat lebih dalam lagi. 2. Melakukan studi lanjutan terhadap subtes-subtes yang tidak dapat memberikan prediksi pada anak dengan ADHD. 3. Melakukan studi komparasi dengan variabel serupa namun dengan ukuran sampel yang lebih banyak. 35