korporat digital SABTU, 11 DESEMBER 2010 byte HP Perkenalkan Penyimpan Terpadu JAKARTA –– Hewlett-Packard (HP) memperkenalkan sepasang penyimpan (storage) terpadu, StorageWorks X1000 G2 dan X3000 G2 Network Storage Systems, pada pekan lalu. Keduanya adalah solusi pertama yang menawarkan konektivitas, baik dokumen (Network Attached Storage) maupun blok (iSCSI), yang dibangun dalam sistem operasi Microsoft Windows Storage Server 2008 R2. HP mengkombinasikan kedua penyimpan itu dengan peranti lunak Insight Control for Microsoft System Center. Di dalamnya terdapat fitur pengelolaan kuota, penyortir dokumen, dan laporan. Pengelolaan perangkat tersebut menjadi lebih mudah dan tak membutuhkan sumber daya yang terlalu banyak. Selain itu, HP secara builtin menyediakan peranti lunak HP Integrated Lights-Out untuk pengelolaan jarak jauh. Dengan fitur ini, pengelolaan bisa dilakukan di lokasi terpencil sekalipun di mana tenaga teknologi informasi tak tersedia. Ada pula fitur Windows File Classification Infrastructure, yang memungkinkan administrator melakukan otomatisasi proses klasifikasi data berdasarkan nilai bisnisnya. Hal ini dapat mengurangi biaya serta mengurangi risiko masuknya data sensitif ke dalam folder umum, membuang data yang tidak digunakan, dan memindahkan data tak penting ke penyimpan yang biayanya lebih rendah. StorageWorks X1000 G2 itu mendukung disk drive SATA dan SAS. Adapun X3000 G2 merupakan gerbang penyimpanan terpadu yang bisa terhubung ke Storage Area Network. ● DEDDY SINAGA A17 Nokia Siemens Networks membangun teknologi Network Controlled Fast Dormancy di jaringan. elepon seluler pintar sejak dulu memang sudah terkenal sebagai ponsel yang haus akan tenaga listrik. Dengan pemakaian penuh (telepon, SMS, Internet, dan e-mail aktif), rata-rata baterai ponsel semacam ini hanya bisa bertahan belasan jam, sehingga tenaga listriknya harus diisi ulang. Agar baterai tak seperti itu lagi, Nokia Siemens Networks menemukan solusi dengan menciptakan teknologi jaringan seluler yang bisa membantu ponsel pintar menghemat tenaga. Baru-baru ini perusahaan gabungan itu telah menguji jaringan yang mampu mengurangi kebutuhan pensinyalan ponsel pintar Apple iPhone dan mengurang kemacetan jaringan. Nokia Siemens Networks menemukan bahwa peranti lunak iPhone mampu mendukung teknologi di jaringan yang mereka ciptakan, yaitu Network Controlled Fast Dormancy. Dengan Network Controlled Fast Dormancy, jaringan dan handset bekerja sama menciptakan kondisi yang membuat ponsel pintar dapat bekerja dengan cepat, tapi daya tahan baterainya tetap lama serta jaringannya tetap lancar. Teknologi Network Controlled Fast Dormancy sangat membantu dalam mengatasi kemacetan jaringan yang disebabkan oleh ponsel pintar lantaran besarnya pensinyalan yang dihasilkan oleh ponsel tersebut. Pensinyalan ponsel pintar delapan kali pensinyalan laptop yang menggunakan dongle. Ketika tidak digunakan untuk be- T AGAR SI PINTAR TAK HAUS TENAGA berapa saat, ponsel pintar akan masuk ke kondisi “Idle”. Untuk “membangunkan”kembali ponsel tersebut diperlukan sekitar 30 pertukaran sinyal dengan jaringan sampai ponsel tersebut bisa digunakan. Pensinyalan ini memerlukan waktu hingga 2 detik. Alhasil, agar tak terlambat dan membuat pengguna frustrasi, beberapa jaringan menjaga agar ponsel pintar tersebut tetap dalam mode “Active” untuk mengurangi waktu respons. Namun hal ini membuat baterai menjadi boros. Untuk memecahkan masalah ini,biasanya produsen handset mengembangkan software Fast Dormancy yang mengembalikan ponsel cerdas ke kondisi Idle yang hemat baterai dengan sangat cepat. Masalahnya, banyak aplikasi ponsel pintar diset untuk terkoneksi ke jaringan setiap beberapa detik, misalnya aplikasi e-mail yang memeriksa pesan-pesan baru. Pe n s i nyalan meningkat ketika ponsel pintar tersebut sering berubah dari satu kondisi ke kondisi lain. Hal ini menghabiskan kapasitas jaringan, sehingga kadang-kadang membuat ponsel lain tidak dapat melakukan panggilan. Nokia Siemens Networks mengatasi masalah ini dengan pendekatan berbeda. Alih-alih dijaga dalam kondisi Idle, handset dipertahankan dalam satu kondisi bernama Cell_PHC. Pada kondisi Cell_PHC, ponsel tidak menggunakan baterai lebih banyak dari kondisi Idle, dan hanya memerlukan 3-12 sinyal untuk berpindah ke kondisi Active guna mengirim data. Lebih sedikit sinyal berarti keterlambatan bagi pengguna dipangkas menjadi setengah detik, kemacetan jaringan dihilangkan, dan baterai ponsel pintar tahan lebih lama. Nah, teknologi Network Controlled Fast Dormancy itu akan membantu handset menggunakan Cell_PCH. Nokia telah mengimplementasikan fitur yang sama dalam ponsel cerdasnya pada kuartal kedua 2010. Lalu teknologi yang sama dipakai oleh Apple pada iPhone terbarunya. Salah satu operator telepon seluler di Timur Tengah mengungkapkan bahwa ponsel cerdas dalam jaringan yang dipasok oleh Nokia Siemens Networks menghasilkan daya tahan baterai yang lebih lama (11 jam) dibandingkan dengan jaringan pesaing, yang hanya 6 jam. Sementara itu, pengujian di Amerika Utara menunjukkan bahwa jaringan Nokia Siemens Networks menghasilkan pensinyalan 50 persen lebih sedikit. ● DEDDY SINAGA