KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS “PELUANG BISNIS KOPI SIDIKALANG” OLEH DAUD ERWIN AYAMISEBA 10.11.4209 S1TI-2I STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 STRATEGI MARKETING ABSTRAK Persaingan industri bisnis kopi sudah semakin ketat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya para kompetitor yang semakin bermunculan dan saling menawarkan kelebihannya. Para pemain dalam industri semacam ini semakin berlomba-lomba menawarkan keunikan dan nilai lebih yang akan diberikan kepada konsumen baik dari segi produk, layanan, dan sebagainya. Marketing mix dalam marketing merupakan suatu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai target marketing dalam pasar. Kopi Kapal Api merupakan kopi instanyang menunjukkan eksistensinya dengan mengoptimalkan unsur 4 P marketing mix (Produk, Harga, Distribusi, Promosi) yang kompetitif. Variasi rasa yang disukai konsumen, harga yang terjangkau semua kalangan, ketersediaannya yang merata hampir di seluruh pelosok, serta strategi promosi yang edukatif dan kreatif mampu menarik konsumen dengan baik sehingga meraih market share sebesar 44,0 % pada tahun 2006 dan 44,3% pada tahun 2007. Kata kunci : Kopi instan, marketing mix, Kopi Kapal Api Saat ini, pasar kopi olahan sudah menjadi industri yang sangat terfragmentasi. Dengan lebih dari 500 perusahaan pengolahan kopi di Indonesia, maka tingkat persaingan di industri ini sudah pasti sangat tinggi. Secara garis besar, pemain di industri ini dapat dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu mereka yang menggarap pasar nasional dan mereka yang bermain di pasar-pasar lokal. Dari sudut pandang permintaan, pasar kopi bubuk di Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar. Dibandingkan dengan Amerika Serikat, konsumsi kopi per kapita per minggu di Indonesia hanyalah sekitar 20%-nya. Ini tentu saja merupakan indikator bagi daya tarik pasar. Pangsa pasar kopi bubuk instant di negara kita hingga kini masih dikuasai Kapal Api Group yang diproduksi oleh PT. Santos Abadi Jaya. Perusahaan kopi bubuk yang tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, lebih dari 81 tahun silam pada tahun 1927, itu kini menguasai mayoritas market share kopi bubuk domestik. Persaingan bisnis kopi di Indonesia cukup berat karena banyaknya pemain. Namun demikian karena tingkat konsumsi kopi Indonesia masih rendah, peluang industri ini sangat menjanjikan. Saat ini terdapat sejumlah pemain untuk kategori produk kopi instan. Banyaknya kompetitor merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam persaingan dunia usaha. Dalam memasarkan suatu produk sangat diperlukan kepaduan 4P yaitu Product, Price, Place, Promotion. Strategi marketing mix dalam memenuhi kepuasan pelanggan dan mempertahankan awareness produk di mata pelanggan. ISI Maksud dan Tujuan a. Maksud Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk megevaluasi strategi marketing Kopi Sidikalang b. Tujuan 1). Mengetahui strategi marketing Kopi Sidikalang. 2). Memperluas wawasan mengenai marketing, khususnya mengenai strategi marketing Kopi Sidikalang LANDASAN TEORI Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang seseorang atau kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai barang dan jasa. The American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi (Kotler dan Keller, 2008). Marketing mix adalah suatu alat marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target. Marketing mix terdiri dari 4P, yaitu product, price, place, dan promotion (Kotler, 2000). 1). Produk (Product) Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Apapun yang dapat memuaskan konsumen dapat disebut juga sebagai produk (Sampurno, 2009). Produk dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu barang fisik, jasa, dan gagasan. Kriteria produk meliputi product variety, quality, design, features, brand name, packaging, sizes, services, warranties, dan returns (Kotler, 2000). Produk memiliki bagian yang penting yaitu brand name (merek). Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing (Kotler dan Keller, 2008). 2). Harga (Price) Secara sederhana harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang yang diperlukan untuk membayar produk atau jasa. Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa harga adalah sejumlah nilai konsumen yang dipertukarkan untuk memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga adalah satu-satunya elemen marketing mix yang menghasilkan revenue, sedangkan elemen yang lainnya merefleksikan biaya (Sampurno, 2009). Komponen harga meliputi list price, discounts, allowances, payment period, and credit terms (Kotler, 2000). 3). Place Bertujuan untuk menjamin ketersediaan produk, sehingga customer mudah dalam mendapatkan produk yang meliputi channels, coverage, assortments, locations, inventory, dan transport (Kotler, 2000). 4). Promotion Promosi produk merupakan cara perusahaan untuk melakukan komunikasi marketing. Marketing communication mix terdiri dari 4 komponen utama yang saling berkaitan yaitu: advertensi (periklanan), promosi penjualan, public relations, dan personal selling (Sampurno, 2009). Komponen promosi meliputi sales promotion, advertising, sales force, public relations, dan direct marketing (Kotler, 2000). Empat P menggambarkan pandangan penjual tentang alat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli, setiap alat pemasaran dirancang untuk menyerahakan manfaat pelanggan. Robert Lauterborn mengemukakan bahwa empat P penjual berhubungan dengan empat C pelanggan. Product dipandang dengan memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen (Customer needs and wants), Price disesuaikan dengan kemampuan konsumen (Cost to customer), Place yang memiiki kenyamanan (Convenience), dan Promotion yang dapat menjalin komunikasi timbal balik antara prosusen dan konsumen (Communication). Perusahaan yang menang nantinya adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis, nyaman dan dengan komunikasi yang efektif (Kotler dan Keller, 2008). KESIMPULAN KOPI SIDIKALANG merupakan salah satu kopi terbaik di Indonesia dan KOPI SIDIKALANG sendiri sudah terkenal di hampir seluruh Indonesia bahkan ke penjuru Dunia. Terbuka peluang bisnis bagi saya untuk memasarkan kopi ini di Yogyakarta, karena setelah saya melakukan survei ternyata di Yogyakarta banyak “maniak-maniak” kopi yang belum mengetahui tentang KOPI SIDIKALANG ini. Dan ini adalah peluang bagi saya untuk memperkenalkan KOPI SIDIKALANG kepada masyarakat di Yogayakarta. REFERENSI Anonim, 2008, INDONESIAN CONSUMER PROFILE (ICP), PT Capricorn MARS Indotama Anonim, 2009, Harga Kopi Kapal Api, www.buku.kota-bekasi.web.id Anonim, 2009, Kopi Kapal Api, Jelas Lebih Enak, www. news.primeaccesscard.com Anonim,2009, Menghadang Pesaing dengan Fighting Brand, www.frontier.co.id Anonim, 2009, Tentang Perusahaan, www.kapalapi.co.id Irawan, H., 2007, Menghadang Pesaing dengan Fighting Brand, www.wikimu.com Kotler, 2000, Marketing Management Millenium Edition, tenth ed., Prentice-Hall, Inc., USA. Kotler, P., dan Keller, K.L., 2008, Manajemen Pemasaran Edisi 12, Cetakan III, Alih Bahasa oleh Benyamin Molan, 5-24; 177-183. Sampurno, 2009, Manajemen Pemasaran Farmasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.