DAFTAR RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI Nama : Rizki Maulana Tempat / Tanggal Lahir : Bogor, 28 Februari 1989 Agama : Islam Alamat : Jl. Delima 1 Rt/Rw 01/03 Curug Sawangan-Depok Telp / Hp : 0813 8733 2707 E-mail : [email protected] [email protected] [email protected] PENDIDIKAN FORMAL 1995 – 2001 : SDN PARUNG 02. 2001 – 2004 : SMP Negeri 1 Parung, Kab. Bogor. 2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Parung, Kab. Bogor. 2007 – 2011 : S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. PENGALAMAN ORGANISASI 2002-2003 : Bendahara PMR SMPN 1 Parung dan Anggota OSIS divisi Bendahara. 2004-2005 : Bendahara Rohis SMAN 1 Parung dan Anggota OSIS Divisi Humas. 2005-2006 : Wakil Ketua Pencak Silat SMAN 1 Parung 2007-2010 : Bendahara ARIMAS (Remaja Islam Masjid As-Shabirin). 2008-2009 : BemJ Manajemen Divisi Mading UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Bendahara (LDK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. i PENGALAMAN BEKERJA 2004 : Agen Koran SEMINAR DAN TRAINING 2007 : Peserta Pelatihan Jurnalistik 2007 : Peserta Training Organisasi 2007 : Peserta Seminar Peran Pemuda untuk Ekonomi Kerakyatan. 2008 : Peserta Seminar Financial Invesment Industry 2008 : Peserta ESQ Leadership Training. 2008 : Peserta Workshop Wirausaha. 2008 : Peserta Seminar Ekonomi Islam. 2008 : Peserta Seminar Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Perekonomian Indonesia. 2009 : Peserta Seminar Launching Buku dan Seminar Nasional. 2010 :Peserta Seminar Membangun Brand Image Melalui Strategi Public Relation dan Event. 2010 : Peserta Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali (KKSBT). 2011 : Peserta Sekolah Pasar Modal. ii Abstract This research aims to compare the performance of optimal portfolio shares LQ45 and JII. Sampling method that used in this research is purposive sampling, which LQ45 and JII as the research sample. Secondary data is used in this research, provide by stocks that listed in LQ45 and JII in 2007-2009. Efficient Frontier and Single Index Model were used for research methodology, and used the calculation Reward to Variability Ratio. The results of this research shows stocks of JII better than stocks of LQ45. This result can be used as reference for investor who will invest their fund in JII stock, but it is not the guarantee that it will not change in the future. Keywords: LQ45, JII, Efficient Frontier, Single Index Model, Reward to Variability Ratio. iii Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja portofolio optimal saham LQ45 dan JII. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan LQ45 dan JII sebagai sampel. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yang bersumber dari saham yang terdaftar di LQ45 dan JII tahun 2007-2009. Metodologi yang digunakan adalah Efficient Frontier and Single Index Model. Hasil penelitian ini menemukan bahwa saham di JII lebih baik hasilnya dibandingkan dengan saham LQ45. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi investor yang ingin menginvestasikan dananya pada saham JII, namun tidak menjamin kinerja portofolio yang akan diperoleh di masa yang akan datang akan tetap sama. Kata kunci: LQ45, JII, Efficient Frontier, Single Index Model, Reward to Variability Ratio iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Maha Besar Allah SWT, terpanjat puji dan syukur atas anugerah yang Allah berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhirnya ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Penulis percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan izin dan ketetapan Allah SWT. Namun penyusunan skripsi ini tidak lepas dari orang-orang di sekitar penulis yang begitu banyak memberi bantuan serta dukungan pada penulis. Untuk itulah, dengan selesainya penulisan skripsi ini sebagai prasyarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, izinkan penulis mengucapkan rasa terima terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Untuk yang pertama saya ucapkan terima kasih banyak kepada Seorang yang sangat berharga dan berarti sekali bagi penulis yaitu Mama yang sedang sakit setelah operasi dan yang sudah memberikan kasih sayangnya selama ini dari kecil Hingga saat ini sampai saya menempuh Perguruan Tinggi. Kasih sayangmu serta perhatianmu memberikan Motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 2. Yang kedua saya ucapkan terima kasih banyak lagi kepada Mama yang telah memberikan dukungan baik berupa materi maupun non materi kepada Penulis, sekali lagi dukunganmu ini sangat berarti bagi penulis. Lagi-lagi ini memberikan motivasi kembali kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Terima kasih kembali kepada Mama saya kembali, yang selalu berada di sisi penulis pada saat sehat maupun sakit saat menyelesaikan skripsi ini. Kembali ini sangat memberikan motivasi kepada penulis menyelesaikan skripsi ini. Semoga mama cepat sembuh dan untuk diberikan kesehatan selalu dan umur yang panjang dan berkah. AMIIN YA ALLAH S.W.T v Tanpamu saya bukanlah apa-apa dan tidak akan jadi seperti saat ini, Ibu kau lah alasan saya berada di dunia selain untuk beribadah Kepada ALLAH S.W.T. 4. Terima kasih kepada bapa yang telah memberikan dukungan baik berupa materi maupun non materi, ini juga memberikan motivasi kepada penulis. 5. Bu Haji Endang (Kepala Sekolah) SDN Parung 04, terima kasih telah banyak membantu penulis baik materi maupun non materi. 6. Kakak-kakak yang telah memberikan dukungan baik berupa materil maupun non materil, serta keponakan-keponakan yang dapat mencairkan suasana. Dan juga seluruh keluarga. Kalian semua menjadi motivasi bagi penulis. 7. H. Ahmad Dumyati Bashori,MA selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dengan sabar. 8. Titi Dewi Warninda,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan sabar. 9. Suhendra, S.Ag., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen. 10. Leis suzanawati, SE, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Manajemen. 11. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan. 12. Teman-teman Manajemen B angkatan 2007 (Akim, Jeje, Agi, Bimo, Ariyanto, Haikal, Asu, Ole, Doli, Bangga, Nanang, Farid, Zadi, Opung, Dini, Novi, Ria, Umi, Ade, Ayu, Pingkan, Wulan, Cha-cha ) atas kebersamaan dan kenangan indah yang pernah diukir bersama. Senang menjadi bagian dari kalian. Jaga terus Kebersamaan yang telah kita bangun. 13. Teman-teman Manajemen Keuangan B angkatan 2007 (Agus, Adit, Lingga, Fauzan, Andri, Elvin, Dedy, Dery, Bimo, Andi, Aryanto, Qodar, Aji, Ramdan, Nidia, Ria, Eva, Umi, Ika, Emil, Oweng, Adlin, Tya, Diah, Susan, Weny, Pia, Anggi) atas kebersamaan dan kenangan indah yang telah diukir bersama. Jaga terus Kebersamaan yang telah kita bangun. 14. Terima kasih kepada pipit, yang telah membantu, dan memberikan masukan-masukan bagi penulis, masukan-masukan yang diberikan sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. vi 15. Terima kasih kepada cupit,yang telah membantu dan memberikan masukanmasukan dalam pembuatan skripsi ini. 16. Terima kasih kepada Dini, yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 17. Terima kasih kepada Eva yang telah membantu dan meluangkan waktunya dalam menyelesaikan skripsi ini, 18. Terima kasih juga kepada Agus yang telah membantu penulis. 19. Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2007 yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Senang bisa menjadi bagian dari kalian. 20. Seluruh teman-teman baik dari Fakultas Ekonomi maupun dari Fakultas lain, terimakasih atas semangat dan dukungan kepada penulis. 21. Para staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 22. Seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu penulis baik moril maupun materil, namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, namun semua ini semata-mata karena keterbatasan penulis. Akhir kata, besar harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Jakarta, Juni 2011 Rizki Maulana vii DAFTAR ISI COVER Hal COVER Dalam LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................ i ABSTRACT.............................................................................................. iii ABSTRAK................................................................................................ iv KATA PENGANTAR.............................................................................. v DAFTAR ISI............................................................................................. viii DAFTAR TABEL..................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian…………………………………….. 1 B. Perumusan Masalah…………………………………………. 5 C. Tujuan Penelitian………………………………................... 6 D. Manfaat Penelitian .......................................................... ...... 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Investasi…………………………………………………….. 8 1. Pengertian Investasi ………………………………… 8 2. Proses Investasi……………………………………… 8 a. Penentuan Kebijakan Investasi......................... 9 b. Analisis Sekuritas............................................. 9 c. Pembentukan Portofolio................................... 10 viii d. Melakukan Revisi Portofolio............................ 11 e. Evaluasi Kinerja Portofolio.............................. 11 B. Pasar Modal……………………………………………....... 12 1. Pengertian Pasar Modal........................................... 12 2. Fungsi Pasar Modal................................................ 15 3. Pelaku Pasar Modal…………………………………… 16 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal........ 16 a. Supply Sekuritas.......................................... 16 b. Demand akan Sekuritas................................ 17 c. Komdisi Politik dan Ekonomi........................ 17 d. Masalah Hukum dan Peraturan......................... 17 e. Peran-peran lembaga pendukung pasar modal yang akan membantu kegiatan pasar modal........ 5. Produk-Produk di Pasar Modal.................................. 17 18 a. Reksadana..................................................... 18 b. Saham.......................................................... 18 c. Saham Preferen............................................. 18 d. Obligasi........................................................ 19 e. Obligasi Konversi (Convertible Bond)............... 19 f. Waran........................................................... 19 g. Right Issue.................................................... 20 6. Jenis Pasar Modal………………………………………. 20 a. Pasar Pertama (Pertama)……………………….. 20 b. Pasar Modal Kedua (Sekunder)………………… 21 c. Pasar Ketiga (Over The Counter Market……….. 23 d. Pasar Ke empat………………………………….. 24 C. Saham............................................................................ ......... 25 ix 1. Pengertian Saham..................................................... 25 a. Deviden......................................................... 26 b. Capital Gain................................................... 26 2. Penilaian Saham........................................................ 29 a. Nilai Nominal................................................. 29 b. Harga Dasar (Base Price)................................ 29 c. Harga Pasar (Market Price).............................. 29 3. Indeks Harga Saham.................................................. 31 4. Indeks LQ45............................................................. 32 5. Indeks Jakarta Islamic Indeks (JII)............................... 33 a. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi Prinsip-Prinsip Syariah................................... 34 b. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Indeks (JII).............................................................. 36 c. Evaluasi Indeks dan Pergantian Saham............... 37 6. Diversifikasi……………………………………………... 37 7. Tingkat Hasil (Rate of Return) & Tingkat Risiko (Rate Of Risk)........................................................... 37 a. Tingkat Hasil (Rate of Return)......................... 37 b. Tingkat Risiko (Rate of Risk).......................... 41 D. Teori Portofolio................................................................ 42 1. Pengertian Portofolio............................................... 42 2. Portofolio yang Efisien............................................ 44 3. Expected Return & Risiko Portofolio........................ 44 4. Teori Pembentukan Portofolio.................................. 46 a. Teori Pembentukan Efficient Frontier............. 46 b. Teori Pembentukan Single Indeks Model (SIM) 50 x c. Kinerja Portofolio.......................................... 58 d. Rewad to Variability Ratio............................... 59 E. Penelitian Terdahulu........................................................... 60 F. Kerangka Berfikir............................................................... 62 BAB III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian............................................... 64 B. Teknik Penentuan Sampel................................................ 64 C. Teknik Pengumpulan Data............................................... 67 D. Teknik Analisis................................................................ 68 E. Operasional Variabel.................................................... 75 BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Saham-saham Kandidat Portofolio.................................. 1. Metode Efficient Frontier Curve........................... . 77 77 a. Portofolio LQ45........................................ 77 b. Portofolio JII.............................................. 84 2. Metode Single Indeks Model................................. 89 a. Portofolio LQ45......................................... 89 b. Portofolio JII.......................................... 94 B. Saham Anggota Portofolio Optimal................................ 97 1. Metode Efficient Frontier Curve.......................... 98 a. Portofolio Optimal LQ45.......................... 98 b. Portofolio Optimal JII............................... 100 2. Metode Single Index Model................................. 103 a. Portofolio Optimal LQ45.......................... 103 b. Portofolio Optimal JII............................. 108 C. Perbandingan Portofolio Optimal LQ45 dan JII 1. Metode Efficient Frontier Curve............................ 112 xi 2. Metode Single Index Model................................. 114 BAB V KESIMPULAN & SARAN A. Kesimpulan................................................................ B. Saran........................................................................... 117 . 121 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii DAFTAR TABEL No Keterangan Halaman 4.1 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan Indeks LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 79 4.2 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 81 4.3 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 82 4.4 Rata-rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 83 4.5 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 84 4.6 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009 86 4.7 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 87 4.8 Daftar Perusahaan yang Lolos menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 87 4.9 Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 88 4.10 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 89 4.11 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan Indeks LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 91 4.12 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode xiii Januari 2007-Desember 2009 93 4.13 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 94 4.14 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan Indeks JII Periode Januari 2007- Desember 2009 96 4.15 Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 97 4.16 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 97 4.17 Alokasi Investasi Portofolio LQ45 Periode Januari 2007 Desember 2009 101 4.18 Alokasi Investasi Portofolio JII Periode Januari 2007Desember 2009 104 4.19 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007Desember 2009 105 4.20 Penentuan Cut Off Rate Saham Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 107 4.21 Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 108 4.22 Alfa, Beta, Weekly Return, dan Standar Deviasi Portofolio Periode Januari 2007-Desember 2009 108 4.23 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return , dan ERB 7 Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007Desember2009 109 4.24 Penentuan Cut off rate Saham Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 111 xiv 4.25 Komposisi Saham Anggota Portofolio JII Periode JII Periode Januari 2007-Desember 2009 112 4.26 Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 113 4.27 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009 113 4.28 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient Single Index Model Januari 2007-Desember 2009 114 4.29 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009 115 4.30 Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009 115 xv DAFTAR GAMBAR No Keterangan 2.1 Kerangka Pemikiran Halaman 64 4.1 Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007Desember 2009 99 4.2 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 100 4.3 Efficient Frontier JII Periode Januari 2007 Desember 2009 102 4.4 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII Periode Januari 2007-Desember 2009 103 xvi DAFTAR LAMPIRAN N o Keterangan Halaman 1 Daftar perusahaan yang konsisten masuk perhitungan Indeks LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 ....................... 123 2 Rata-rata Saham kandidat Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 ......................................................... 124 3 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 .................. 125 4 Rata-rata seluruh saham kandidat portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 ............................................ 126 5 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009.................. 127 6 Daftar perusahaan yang konsisten masuk perhitungan Indeks JI Periode Januari 2007-Desember 2009 ............................. 127 7 Rata-rata return saham kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 .......................................................... 127 8 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009....................... 128 9 Rata-rata return seluruh saham kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 ............................................ 128 10 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota Portofolio JII Januari 2007-Desember 2009 ................................. 128 xvii 11 Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007 Desember 2009 ............................................................................ 129 12 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 ......................................... 129 13 Alokasi investasi portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 ..................................................... 130 14 Efficient Frontier JII Periode Januari 2007Desember 2009 ........................................................................... 130 15 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII Periode Januari 2007-Desember 2009 ......................................... 131 16 Alokasi investasi Portofolio JII Periode Januari 2007 Desember 2009 ........................................................................... 131 17 Komposisi alfa, beta, rxpected return dan ERB 14 Saham kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007 Desember 2009 ........................................................................... 132 18 Komposisi saham anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 ...................................................... 132 19 Alfa, beta, weekly return,dan standar deviasi Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 .............. 132 20 Komposisi alfa, beta, expected return, dan ERB 7 Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007 Desember 2009 ..... 133 21 Komposisi saham anggota Portofolio JII Periode xviii Januari 2007- Desember 2009 ...................................................... 133 22 Alfa, beta, weekly return dan standar deviasi Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009...................................... 133 23 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009............................. 133 24 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Index Model Periode Januari 2007-Desember 2009 ............ 134 25 Penentuan Cut off Rate (C*) Saham Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember2009............................................ 135 26 Penentuan Cut off Rate (C*) Saham Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009........................................... 136 27 Perhitungan Average return dan standar deviasi SahamSaham LQ45 (Januari 2007- Desember 2009) .............................. 137 28 Korelasi Matrix saham-saham LQ45 Periode Januari 2007Desember 2009 ............................................................................ 143 29 Kovarian Matrix Saham-Saham LQ45 Periode Januari2007-Desember 2009 ........................................................ 143 30 Perhitungan Average return dan standar deviasi sahamsaham JII (Januari 2007-Desember 2009) ..................................... 144 31 Korelasi Matrix saham-saham JII Periode Januari 2007-Desember 2009 ....................................................... 149 32 Kovarian Matrix saham-saham JII Periode Januari2007Desember 2009 ............................................................................ 150 xix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan salah satu sarana berinvestasi yang menarik bagi investor. Hal ini disebabkan pasar modal menjanjikan pengembalian yang lebih besar kepada investor dibanding perbankan. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk dapat memilih secara bebas sekuritas– sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal sesuai dengan preferensi risiko, ketersediaan dana dan jangka waktu investasi. Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin mengacu pada era globalisasi dan berorientasi pada pengembangan bisnis baik dibidang moneter maupun non moneter, maka setiap perusahaan atau individu akan berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan atau meningkatkan modalnya secara optimal dengan cara berinvestasi pada sektor keuangan atau non keuangan. Untuk berinvestasi di sektor keuangan dapat dilakukan dengan membeli saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Orang tertarik untuk berinvestasi di bursa karena adanya keterbukaan informasi. Salah satu jenis sekuritas yang diperdagangkan di Bursa adalah saham. Investor yang berinvestasi tentunya mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada investasi awalnya. Investor yang berinvestasi tentu mengharapkan pengembalian yang lebih tinggi daripada investasi awalnya. Mereka juga 1 tidak mengiginkan emiten (penerbit sekuritas) tidak mampu melaksanakan kewajibannya ketika saham tersebut jatuh tempo. Dalam berinvestasi seorang investor harus berfikir apakah menanamkan seluruh modalnya ke satu jenis saham saja, karena dianggap saham tersebut memberikan tingkat keuntungan yang tinggi atau lebih. Sikap itu tidaklah bijaksana, karena bila tingkat keuntungan tinggi maka risiko investasi juga dengan sendirinya menjadi tinggi. Hal yang lebih bijaksana dalam berinvestasi adalah melakukan diversifikasi pada investasi. Pemikiran tersebut muncul karena bila investasi pada satu lahan gagal, maka masih ada lahan lain yang dapat diharapkan keuntungannya sehingga bisa dikatakan resiko investasi menjadi lebih rendah. Menanamkan modal pada lebih dari satu inilah yang disebut dengan membentuk portofolio. Sasaran manajemen portofolio adalah membangun berbagai sekuritas dan asset-asset lainya sehingga membentuk suatu portofolio dalam rangka meminimumkan risiko pada tingkat keuntungan tertentu. Menurut Harianto Sudarno (1998) investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu lebih asset atau lebih asset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh hasil penghasilan dan atau peningkatan nilai (investasi). Dalam dunia nyata hampir semua investasi selain mendatangkan penghasilan (return) investasi juga mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. 2 Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah kemudahan untuk membentuk portofolio investasi artinya, pemodal dapat dengan mudah menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan investasi. Salah satu instrumen investasi adalah saham, di Indonesia saham diperdagangkan di bursa efek. Pada tahun 1991 pemerintah Indonesia mendirikan PT Bursa Efek Jakarta untuk mengakomodasi pesatnya pertumbuhan pasar modal di Indonesia pada waktu itu. Pertumbuhan bursa efek pada tahun-tahun berikutnya menjadi semakin cepat, terutama sejak dilakukan system otomasi perdagangan pada tanggal 25 Mei 1995. Semua indicator perdagangan seperti nilai, volume dan frekuensi transaksi menunjukan pertumbuhan yang luar biasa. pada tahun 2007 rata-rata nilai transaksi telah mencapai angka diatas Rp 4.3 Triliun per hari. Bahkan pada tahun 2008 sampai dengan semester pertama, rata-rata nilai transaksi harian meningkat menjadi Rp 5.6 Triliun. Meskipun pada semester kedua terjadi penurunan karena ada krisis “Subrime” di Amerika Serikat yang mempengaruhi semua bursa didunia tidak terkecuali indonesia, akan tetapi rata-rata nilai transaksi pada tahun 2008 masih lebih tinggi dari tahun 2007 yaitu sebesar Rp 4.5 Triliun. Angka tersebut meningkat luar biasa jika dibandingkan dengan awal- awal swastanisasi bursa efek atau sebelum diberlakukan otomasi perdagangan. Pada tahun 1994, rata-rata nilai transaksi hanya sebesar Rp 104 miliar perhari. Hal ini berarti dalam kurun waktu 14 tahun rata-rata nilai transaksi harian telah meningkat sebesar kurang 4000% 3 seiring dengan perkembangan pasar dan tuntutan untuk lebih meningkatkan efisiensi serta daya saing dikawasan regional, maka efektif tanggal 3 desember 2007 secara resmi PT Bursa Efek Jakarta digabung dengan PT Bursa Efek Surabaya dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia. (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:1). Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan yang ditunjukan oleh kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG), kebutuhan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga saham sekarang ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki delapan macam indeks harga saham sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal, yaitu antara lain indeks harga saham gabungan (IHSG), indeks sektoral, indeks LQ45, Jakarta Islamic Indeks (JII) indeks kompas 100, indeks papan utama, indeks pengembangan, dan indeks individual. seluruh indeks yang ada di BEI mengunakan metode perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI 2008:2-3). Dari delapan indeks yang tercatat di BEI tersebut, yang mendapat perhatian lebih dari para fund manager ataupun para investor adalah indek LQ45 dan JII dikarenakan kedua indeks ini memiliki beberapa keunggulan. Berdasarkan pernyataan kuncoro (2006), indeks LQ45 dan JII memiliki kinerja pengembalian atas investasi saham pada indeks yang cukup baik dan 4 memiliki daya tahan yang kuat. Selain itu, saham-saham yang terdapat dikedua indeks ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga memiliki kualitas yang baik dan memiliki tingkat risiko yang lebih rendah. Atas dasar inilah penulis memilih obyek penelitian saham LQ45 dan JII untuk memberikan informasi mengenai portofolio optimal yang dibentuk dari saham masing-masing indeks. Diharapkan penelitian ini akan memberikan gambaran kepada fund manager dan investor dalam menentukan sahamsaham pernyusun portofolionya Berdasarkan uraian tersebut , maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Kinerja Portofolio Optimal Menggunakan Metode Efficient Frontier, dan Single Index Model (Studi Kasus pada LQ45 dan JII)”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah: 1. Saham-saham apa sajakah yang membentuk portofolio saham optimal dan indeks LQ45 dan JII berdasarkan Metode Efficient Frontier Curve, Single Index Model, Periode Januari 2007 sampai Desember 2009. 2. Bagaimana kinerja setiap portofolio optimal yang terbentuk berdasarkan perhitungan Reward To Variability Ratio. 3. Berdasarkan perhitungan Reward to Variability Ratio, Portofolio Optimal manakah yang menghasilkan kinerja yang lebih baik. 5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka untuk menganalisis portofolio yang optimal dengan menggunakan metode Efficient Frontier Curve dan Single Index Model, tujuan yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui saham-saham apa sajakah yang membentuk portofolio saham optimal dari Indeks LQ45 dan JII berdasarkan metode Efficient Frontier, Single Indeks Model, Periode Januari 2007 sampai Desember 2009 2. Menghitung kinerja setiap portofolio optimal yang terbentuk dengan perhitungan Reward To Variability Ratio. 3. Menentukan portofolio optimal terbaik dari proses perbandingan kinerja kedua portofolio optimal, yang didapat melalui kedua metode diatas. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi akademik Untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis sebagaimana yang telah dipelajari didalam perkuliahan dan sebagai pengetahuan tentang pasar modal dan investasi. Dan bagi civitas akademika menambah informasi, sumbangan penelitian bahan kajian dalam penelitian. 2. Manfaat bagi investor dan masyarakat a. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pembentukan portofolio yang optimal. 6 b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam melakukan jual beli saham di Bursa Efek Indonesia. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Investasi 1. Pengertian Investasi Menurut Husnan (1998:3) investasi adalah setiap pengguna dana dengan maksud memperoleh penghasilan. Sedangkan menurut Eduardus Tandelilin (2005:2) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Dan menurut Jogiyanto (2005;5) Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Pihakpihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor, investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor (investor wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang sifatnya moneter bukanya kesejahtraan rohaniah. 2. Proses Investasi Proses investasi menurut Husnan Suad (2005:48) bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan langkahlangkah sebagai berikut: 8 a. Penentuan kebijakan Investasi Pada tahap ini menurut Eduardus Tandelilin (2010:13) pemodal perlu menentukan tujuan investasinya dan banyaknya investasi yang akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi. Maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan menderita kerugian. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko. Jumlah dana yang akan diinvestasikan mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dan risiko yang ditanggung. Pemodal yang meminjam dana dan menginvestasikannya pada berbagai saham, akan menanggung risiko yang lebih tinggi daripada pemodal yang menggunakan seratus persen modalnya sendiri. b. Analisis Sekuritas Pada tahap ini Menurut Suad Husnan (2005:48) pemodal melakukan analisis terhadap sekuritas secara individual (atau beberapa kelompok sekuritas). Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas yaitu: 1) Mereka yang berpendapat bahwa ada sekuritas yang mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah), dan analisis dapat mendeteksi sekuritas-sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini, tetapi pada garis besarnya cara-cara tersebut dapat dikelompokan 9 menjadi dua , yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga di masa lalu untuk memperkirakan harga sekuritas di masa mendatang. Analisis fundamental berupaya untuk mengidentifikasi prospek perusahaan (melalui analisis terhadap factor-faktor yang mempengaruhinya) untuk bisa memperkirakan harga saham di masa mendatang. 2) Mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar. Kalaupun ada sekuritas yang mispriced, analis tidak mampu untuk mendeteksinya. Pada dasarnya mereka yang menganut pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal efisien. Dengan demikian pemilihan sekuritas bukan didasarkan atas factor mispriced, tetapi didasarkan atas prefensi risiko pasar pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih saham yang lebih berisiko), pola kebutuhan kas (pemodal yang menginginkan penghasilan yang tetap akan memilih saham yang membagikan dividen dengan stabil), dan sebagainya. Kentungan pemodal sesuai dengan pendapat ini adalah sesuai dengan risiko yang mereka tanggung. c. Pembentukan Portofolio Menurut Suad Husnan (2005:49) Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan 10 pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi), dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Sebagaimana telah disebutkan diatas , pemilihan sekuritas dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. d. Melakukan Revisi Portofolio Menurut Suad Husnan (2005:49) Tahap ini merupakan pengulangan atas tiga tahap sebelumnya, jika dirasa bahwa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak lagi sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. e. Evaluasi Kinerja Portofolio Menurut Eduardus Tandelilin (2010: 16) Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar kalau suatu portofolio yang memberi keuntungan lebih tinggi pasti lebih baik daripada portofolio lainya. Factor risiko perlu dimasukan karena itu diperlukan suatu standar pengukuranya. Pada dasarnya investor sangat menyukai investasi yang menghasilkan pengembalian tertinggi, tetapi tidak menyukai adanya risiko. Tingkat pengembalian yang tinggi, akan selalu diikuti risiko yang tinggi. Jadi, tidaklah tepat bahwa tujuan investasi adalah untuk mendapat tingkat 11 pengembalian yang setinggi-tingginya, karena hal ini akan diikuti oleh risiko yang tinggi pula. Menurut Eduardus Tandelilin (2010:8), beberapa alasan seseorang melakukan investasi, antara lain: a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang. Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu, atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. b. Mengurangi tekanan inflasi. c. Dorongan untuk menghemat pajak. B. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal secara umum menurut Mohammad Samsul (2006:43) tempat bertemunya permintaan dan penawaran atau Pasar modal pada dasarnya merupakan penghubung antara pemilik dana, disebut investor (pemodal) dengan pengguna yang disebut emitten (Perusahaan yang Go Public). Para pemodal menggunakan instrument pasar modal untuk keperluan investasi portofolionya sehingga nantinya akan memaksimumkan penghasilan dan emitten memperoleh tambahan dana yang yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas usahanya. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal utama Indonesia. 12 Menurut Eduardus Tandelilin (2010:26) Pasar Modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliiki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Menurut Suad husnan (2001:3) secara formal pasar modal dapat didefininsikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Dahlan Siamat (2001:249) pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan yang di sebut bursa efek. Bursa Efek atau Stock exchange adalah suatu system yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakilwakilnya. Pasar Modal Menurut kamus pasar uang dan modal adalah pasar yang kongkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun keatas, 13 abstrak dalam pengertian pasar modal adalah transaksi yang dilakukan melalui mekanisme Over the Counter (OTC). Pengertian pasar modal seperti yang tecantum dalam Bab I, Pasal I , UU Pasar Modal RI No.8 Butir 13 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah:Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan pfofesi yang berkaitan dengan efek. Menurut Ahmad Rodoni (2008:40), Pasar Modal (capital Market) adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang (dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun) dan merupakan pasar yang konkrit. Sedangkan menurut Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangunsong (2007:146), pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek atau perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya atau lembaga profesi yang berkaitan dengan efek untuk melakukan transaksi jual beli. Menurut Rodoni dan Abdul Hamid (2008:124), pasar modal adalah perdagangan instrumn keuangan yang (sekuritas) jangka panjang, antara lain: dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun utang (bonds); baik yang diterbitkan pemerintah (Public Authorities) maupun oleh perusahaan swasta (Privat Sector)”. 14 Dengan demikian maka jelaslah bahwa pasar modal merupakan pasar tempat terjadinya transaksi jual-beli efek, sedangkan bursa efek adalah lembaga yang menyelenggarakan atau menyediakan system guna terlaksananya transaksi yang terjadi di pasar modal. 2. Fungsi Pasar Modal Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani (Kompetensi Ekonomi:78) fungsi pasar modal yaitu: a. Sebagai Sarana memperoleh modal yang sehat bagi para pengusaha yang memerlukan tambahan modal. b. Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk ikut serta menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan. c. Sebagai sarana bagi pemerintah untuk mengendalikan perkembangan dunia usaha/bisnis. Dan Pasar Modal pada dasarnya mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (lender), kepada pihak yang kekurangan dana (borrower). Sedangkan fungsi keuangannya dilakukan dengan menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Adapun daya tarik pasar modal diantaranya yaitu: Pertama, diharapkan pasar modal ini menjadi alternative penghimpunan dana jangka panjang selain lembaga perbankan. 15 Kedua, pasar modal memungkinkan para investor mempunyai beberapa pilihan investasi yang sesuai karakteristik mereka. 3. Pelaku Pasar Modal Menurut Herman Darmawi (2006,104), pelaku utama yang menerbitkan sekuritas pasar modal ialah pemerintah dan perusahan. Pemerintah biasanya menerbitkan promes jangka panjang dan obligasi untuk memperoleh dana pembangunan, misalnya jalan dan lain-lain fasilitas umum.Perusahaan-perusahaan menerbitkan obligasi dan saham untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Obligasi adalah surat utang jangka panjang dengan tingkat bunga tetap. Saham adalah surat bukti kepemilikan (ekuitas) terhadap perusahaan yang bersangkutan. Harapan pemilik saham adalah pembagian laba (deviden) dari perusahaan yang bersangkutan.Pembeli sekuritas yang terbesar adalah perorangan dan rumah tangga. Seringkali, orang dan pihak rumah tangga menyimpan dananya dalam berbagai finansial dan kemudian biasanya dana itulah yang dipergunakan untuk membeli instrumen pasar kapital, seperti obligasi dan saham. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal Menurut Suad Husnan (2001:8), faktor-faktor yang memperngaruhi Pasar Modal, Antara lain adalah: a. Supply Sekuritas Factor ini berarti banyak perusahaan yang bersedia menerbitakan 16 sekuritas di pasar modal b. Demand akan Sekuritas Factor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan. c. Kondisi Politik dan Ekonomi Factor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas. d. Masalah Hukum dan peraturan Pembeli sekuritas pada dasarnya informasi yang disediakan oleh mengandalkan diri pada perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas. Kebenaran informasi, karena itu menjadi sangat penting, disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan. e. Peran-peran lembaga pendukung pasar modal yang akan membantu kegiatan pasar modal secara tepat Lembaga ini adalah: Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali Amanat, Akuntan, Notaris, Konsultan Hukum, dan Penilai. 17 5. Produk-Produk di Pasar Modal Menurut Ahmad Rodoni (2008:44), produk-produk yang berada di pasar modal antara lain adalah: a. Reksadana Reksadana atau mutual fund atau investment fund merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemilikya menitipkan uang kepada pengelola Reksadana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Pada prinsipnya investasi pada Reksadana adalah melakukan investasi yang menyebar pada berbagai alat investasi yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang. b. Saham Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. c. Saham Preferen Saham referen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian, 18 maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. d. Obligasi Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman dengan yang diberi pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. e. Obligasi Konversi (convertible Bond) Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya memberikan kupon yang tetap, memliki jatuh tempo dan memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. f. Waran Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainya, misalnya obligasi atau saham. Penerbitan waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh pemegang oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki pasar baik obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah. 19 g. Right Issue Right Issue merupakan hak bagi pemodal mebeli saham baru yang dikeluarkan emitten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terkait untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham. 6. Jenis Pasar Modal Menurut Mohammad Samsul (2006:46), pasar modal dapat dikatagorikan menjadi 4 pasar, yaitu: a. Pasar Pertama (Perdana) Adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum. Disini dikatakan tempat karena secara fisik masyarakat pembeli dapat bertemu dengan penjamin emisi ataupun agen penjual untuk melakukan pesanan sekaligus membayar uang pesanan. Dikatakan sarana karena si pembeli dapat memesan melalui telepon dari rumah dan membayar dengan cara mentransfer uang melalui bank ke rekening agen penjual. Dikatakan pertama kali karena sebelumnya perusahaan ini milik perorangan atau beberapa pihak saja, dan sekarang menawarkan kepada masyarakat umum. Penawaran awal umum ini yang disebut juga initial public offering (IPO). 20 Ciri-ciri Pasar Perdana adalah: 1). Emiten menjual saham kepada masyarakat luas melalui penjamin emisi dengan harga yang telah disepakati antara emiten dan penjamin emisi seperti yang tertera dalam prospectus. 2). Pembeli tidak dipungut biaya transaksi, 3). Pembeli belum pasti memperoleh jumlah saham sebanyak yang dipesan. 4). Investor membeli melalui penjamin emisi ataupun agen penjual yang ditunjuk. 5). Masa pesanan terbatas. 6). Penawaran melibatkan profesi seperti akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan perusahaan penilai, b. Pasar Kedua (Sekunder) Adalah tempat atau sarana transaksi jual beli efek antar investor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek. Dikatakan tempat karena secara fisik para perantara efek berada dalam satu gedung di lantai perdagangan (trading floor). Dikatakan sarana karena berada dalam satu jaringan sistem perdagangan dan kantor perantara efek 21 tersebar di beberapa kota. Terbentuknya harga pasar oleh tawaran jual dan beli dari para investor. Ciri-ciri Pasar Sekunder, yaitu: 1). Harga terbentuk oleh investor melalui perantara efek yang berdagang di Bursa Efek. 2). Transaksi dibebani biaya jual dan beli. 3). Pesanan dapat berjumlah tidak terbatas. 4). Anggota bursa memasukan tawaran jual/beli investor ke dalam komputer perdagangan yang disediaka oleh pihak bursa. 5). Anggota bursa beli menyelesaikan pembayaran dana kepada Sentral Kliring, kemudian menerima sahamnya dengan cara pemindahbukuan oleh Sentral Kustodian dengan menunjukkan bukti pembayaran dari Sentral Kliring. 6). Anggota bursa jual menyelesaikan penyerahan saham kepada Sentral Kustodian, kemudian menerima dana denagn cara pemindahbukuan oleh Sentral Kliring dengan menunjukkan bukti penyerahan efek dari Sentral Kustodian. 22 c. Pasar Ketiga (Over The Counter Market). Adalah sarana transaksi jual beli antara market maker serta investor dan harga dibentuk oleh market maker. Investor dapat memilih marker maker yang memberi harga terbaik. Market maker adalah anggota bursa. Para market maker ini akan bersaing dalam menentukan harga saham, karena satu jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu market maker. Pasar ketiga mengacu pada perdagangan sekuritas yang terdaftar di bursa pada bursa OTC. (Bodie, Kane, Marcus, 2006:97). Ciri-ciri pasar ketiga menurut Mohammad Samsul (2006:49) adalah: 1). Harga dibentuk oleh market maker. 2). Investor membeli dan menjual dari dan ke market maker 3). Jumlah market maker banyak sehingga investor dapat memilih harga terbaik. 4). Market maker berdagang dari kantor masing-masing melalui jaringan komputer. 5). Perdagangan dilaksanakan di kota-kota besar dalam satu jaringan nasional. 6). Mesin utama ada di OTC Marker Pusat yang terhubung dengan mesin di kantor market maker di kota-kota lain. 23 7). Mesin OTC terintegrasi dengan mesin di Sentral Kliring / Sentral Kustodian. 8). Market maker menyelesaikan pembayaran dengan Sentral Kliring dan menyelesaikan penyimpanan efek dengan Sentral Kustodian 9). Market maker menjadi anggota bursa OTC market dan anggota kliring / kustodian. d. Pasar Ke empat (Fourth Market). Mengacu pada perdagangan langsung antara investor untuk saham yang tercatat di bursa tanpa melibatkan pialang. (Bodie, Kane, Marcus, 2006:97). Transaksi pada pasar keempat dilakukan secara tatap muka antara investor beli dan investor jual untuk saham atas pembawa. Mekanisme ini pernah terjadi pada awal-awal perdagangan efek di abad ke-17. Dengan kemajuan teknologi, mekanisme ini dapat terjadi melalui electronic communication network (ECN) asalkan para pelaku memenuhi syarat, yaitu memiliki efek dan dana di central custodian dan central cliring house. Ciri-ciri Pasar Keempat (Mohammad Samsul, 2006:50): 1). Investor beli dan investor jual bertransaksim langsung lewat ECN 2). Harga terbentuk dalam tawar menawar langsung antara investor beli dan investor jual. 24 3). Investor menjadi anggota ECN, central custodian, dan central cliring. 4). ECN, central custodian, dan central cliring terjalin dalam satu sistem jaringan perdagangan. 5). ECN terdaftar sebagai Bursa Efek. Menurut Sabar Warsini (2009:18), ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan bursa atau pasar modal suatu negara, antara lain: (a). Perkembangan nilai emisi. (b). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (c). Nilai kapitalisasi pasar. (d). Perkembangan volume transaksi dan nilai transaksi. C. Saham 1. Pengertian Saham Menurut Dr Ahmad Rodoni (Modul Institusi Depositori & Pasar Modal:47) saham adalah salah satu sekuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek, saham didefinisikan sebagai penyertaan atau kepemilikan seorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan, oleh karena itu pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih direktur-direktur 25 perusahaan yang selanjutnya akan memilih para pejabat yang akan mengelola bisnis. Menurut Bursa Efek Indonesia, pada dasarnya ada 2 kepentingan yang dapat diperoleh investor dengan memiliki saham yaitu antara lain: a. Deviden Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada investor dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS, jika seorang investor ingin mendapatkan dividen, maka investor tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relative lama hingga kepemilikan sahan tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. b. Capital Gain Selisih antar harga beli dan harga jual saham, capital gain ini terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar sekunder. Sekuritas atau efek adalah surat berharga, merupakan aset Finansial (Financial Asset) yang menyatakan klaim keuangan menurut Eduardus Tandelilin (2010: 30). Sedangkan menurut Thian Hin (2001:13), saham merupakan surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Saham merupakan tanda bukti 26 pengambilan pengambilan bagian saham, juga merupakan tanda bukti pengambilan bagian peserta dalam suatu perusahaan (Riyanto,1999:240). Saham adalah tanda penyertaan modal pada perusahaan perseroan terbatas. Berbagai jenis saham antara lain: a. Saham Biasa (common stock) Saham biasa adalah sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan perusahaan menurut Eduardus Tandelilin (2010:32). b. Saham Preferen Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa (Jogiyanto,2003:67), saham Preferen (Preferred Stock), merupakan satu jenis sekuritas ekuitas yang berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa, saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan (hybrid) antara saham biasa dan obligas menurut Eduardus Tandelilin (2010:37). c. Saham Treasury ( Treasury stock ) Saham treasury adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri (Jogiyanto, 2003:74). Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan wujud saham adalah selembar kertas yang 27 menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut (binder produk– produk yang ada di pasar modal). Menurut Sapto Raharjo (2006:31) saham adalah surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai 3 tujuan investasi utama (Kertonegoro, 1995: 108) adalah: a. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan prinsipal, sehingga mereka akan mencari saham blue chip dan saham nonspekulatif lainnya. b. Sebagai pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi jangka panjang sehingga mereka mencari saham pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham, sumber penghasilan untuk mendapatkan deviden. c. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada penerimaan deviden sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi. Menurut Koetien (1993) tujuan pencatatan saham dibursa adalah: a. Memberikan kepada bursa semua informasi yang dibutuhkan kepada Investor. b. Kepada masyarakat diberikan keterangan-keterangan hingga secara wajar dapat dianggap, masyarakat dapat membantunya menilai baik tidaknya efek yang bersangkutan. 28 2. Penilaian Saham Harga saham adalah harga yang dibentuk dan interaksi para penjual dan pembeli saham dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu para investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan harga saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham. Menurut Ang (1997: 62) nilai dari saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi tiga jenis : a. Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai yang tercantum dalam saham yang berfungsi untuk tujuan akuntansi, nilai ini tidak dapat digunakan untuk mengukur sesuatu. Nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan dalam neraca. b. Harga dasar (Base Price) Harga dasar saham baru merupakan harga perdananya, harga saham diperoleh dari perkalian antara nilai par value dengan jumlah saham yang diterbitkan. Harga dasar suatu saham sangat erat hubungannya dengan harga pasar tersebut. Harga dasar diperhitungkan dalam perhitungan indeks harga saham, harga dasar akan berubah seiring dengan aksi emiten yang dilakukan seperti right issue, stock split, warrant, redemtion. 29 c. Harga Pasar (Market Price) Harga pasar merupakan harga dimana harga tersebut berlaku saat pasar sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupan (Closing Price), harga pasar adalah harga yang mencerminkan naik turunnya suatu saham. Jika harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan maka akan terbentuk market value. Harga saham dibursa ditentukan oleh kekuatan pasar yang berarti saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran, karena permintaan dan penawaran atas saham berfluktuasi setiap harinya, maka harga saham pun akan mengikuti pada fluktuasi tersebut. Pada kondisi dimana permintaan saham lebih banyak, maka harga saham akan cenderung meningkat. Faktor-faktor yang menentukan harga saham di pasar adalah: a. Taksiran penghasilan yang akan diterima b. Besarnya tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor, yang mana dipengaruhi oleh keuntungan yang bebas risiko serta risiko yang ditanggung investor. Harga saham mencerminkan prestasi emiten, pergerakan harga saham dengan kinerja emiten. Apabila emiten mempunyai prestasi yang semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilan dari operasi usaha semakin besar, hal ini berarti keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemegang saham juga semakin besar. Bagi investor, harga saham dan 30 pergerakannya merupakan faktor penting dalam investasi di pasar modal. Harga saham dikatakan tidak wajar apabila harganya ditetapkan terlalu tinggi (overprice) ataupun terlalu rendah (Underprice). Melalui penilaian saham inilah para investor akan bisa memutuskan untuk menentukan strategi invetasi melalui keputusan untuk membeli, menjual atau mempertahankan saham tertentu. Harga saham juga mencerminkan nilai suatu perusahaan, semakin tinggi harga saham maka, semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan semakin rendah harga saham maka semakin rendah pula nilai perusahaan, oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham akan sangat memperhatikan harga saham. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik namun, bila harga saham terlalu tinggi dapat mengurangi investor untuk membeli sehingga menimbulkan harga saham sulit meningkat lagi. Untuk mengantisipasi hal terebut maka banyak perusahaan yang melakukan stock split terhadap sahamnya, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan daya beli. 3. Indeks Harga Saham Menurut BEI adalah suatu indikator yang menunjukan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indicator atas trend pasar artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat tertentu, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks 31 investor dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat tertentu, apakah sedang naik , stabil atau turun. 4. Indeks LQ45 Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan liquiditas tinggi, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas liquiditas, seleksi atas saham-saham LQ45 juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama liquiditas transaksi adalah nilai transaksi dipasar regular. Sesuai dengan perkembangan pasar, dan untuk lebih mempertajam kriteria liquiditas, maka sejak review bulan Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi dimasukan sebagai ukuran liquiditas. Sehingga kriteria suatu saham untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45 adalah sebagai berikut: a. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan b. Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi terbesar secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45. c. Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45. d. Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham tadi dengan menggunakan kriteria hari transaksi dipasar regular, frekuensi trasnsaksi dipasar regular dan kapitalisasi pasar. metode pemilihan saham tersebut adalah: 32 1) Dari 30 sisanya dipilih 25 saham berdasarkan hari transaksi dipasar regular. 2) Dari 25 saham tersebut akan dipilih 20 saham berdasarkan frekuensi transaksi di pasar regular. 3) Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan kapitalisasai pasar, sehingga akan didapat 45 saham untuk perhitungan indeks LQ45. e. Selain melihat kriteria liquiditas dan kapitalisasi pasar tersebut diatas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut (Buku panduan Indeks Harga Saham BEI,2008:11). f. Evaluasi dan Penggantian Saham Bursa efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45. Setiap 3 bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan saham-saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan februari dan agustus (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:11) 5. Indeks Jakarta Islamic Indeks (JII) Pada tanggal 3 juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM) meluncurkan Indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah islam yaitu Jakarta Islamic Indeks (JII). Indeks ini diharapkan menjadi tolak ukur kinerja 33 saham-saham yang berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan pasar modal syariah. Jakarta Islamic indeks terdiri dari 30 saham yang dipilih dari sahamsaham yang sesuai dengan syariah islam. Pada awal peluncurannya, pemilihan saham yang masuk alam kriteria syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah, PT Danareksa Invesment Management. Akan tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut dilakukan oleh Bapepam-LK, bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN). Hal ini tertuang dalam peraturan Bapepam- LK Nomor II. K.I tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah. (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:12). a. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi Prinsip-Prinsip Syariah. Dari sekian banyak emiten yang tercatat di BEI, terdapat beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum dapat dimasukan dalam perhitungan JII. Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah, jenis kegiatan utama suatu badan usaha ynag dinilai tidak memenuhi syariah islam adalah: 1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi/perdagangan yang dilarang. 34 2) Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep nabawi, jual, beli risiko yang mengandung gharar dan maysir. 3) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangakan dan atau menyediakan : a) Barang dan jasa yang haram karena zatnya (haram lidzatihi). b) Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram Li-Ghairihi) yang ditetapakan oleh DSN-MUI dan atau c) Barang dan jasa yang merusak moral bersifat mudarat. 4) Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dan modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahanya oleh DSN-MUI. Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam kriteria syariah adalah: 1) Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang diuraikan diatas. 2) Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan pengerahan barang/jasa dan perdagangan dengan penawaran dan permintaan palsu. 35 3) Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut: a) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total equitas tidak lebih dari 45% (hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total equitas tidak lebih dari 45% : 55) b) Total pendapatan bunga dan pendapatan todak halal lainya dibandingkan dengan total pendapatan (revenue) tidak lebih dari 10% (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI,2008:12-13) b. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Indeks (JII) Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam perhitungan Jakarta Islamic Indeks (JII), indeks dilakukan proses seleksi sebagai berikut: 1. Saham-saham yang akan dipilih berdasarkan daftar efek syariah (DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK 2. Memilih 60 saham dari daftar efek syariah tersebut berdasarkan urutan kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun terakhir. 3. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan tingkat liquiditas yaitu nilai transaksi dipasar regular selama 1 tahun terakhir (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI,2008:13). 36 c. Evaluasi Indeks dan Penggantian Saham JII akan di review setiap 6 bulan, yaitu setiap bulan januari dan juli atau berdasarkan periode yang ditetapkan oleh Bapepam-LK, sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan di monitor secara terus menerus berdasarkan data public yang tersedia (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI,2008:13). 6. Diversifikasi. Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana dalam berbagai instrument investasi dengan tingkat risisko dan potensi keuntungan yang berbeda, atau strategi ini biasa disebut dengan alokasi asset (asset allocation). Alokasi asset ini lebih focus terhadap penempatan dana di berbagai instrument investasi. Bukan memfokuskan terhadap pilihan saham dalam portofolio. Dari hasil studi, perbedaan performa lebih banyak dikarenakan oleh alokasi asset (asset allocation) bukannya pilihan investai (investment selection). Diversifikasi bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan potensi tingkat keuntungan yang cukup. (Nurfitri Bisrya, 2010). 7. Tingkat Hasil (Rate Of Return) & Tingkat Risiko (Rate Of Risk) a. Tingkat Hasil (Rate Of Return) Tingkat hasil (Rate Of Return) merupakan tolak ukur yang menjadi pedoman dalam keputusan akhir investasi. Suatu investasi dikatakan berhasil bila asset milik investor diawal sebelum investasi meningkat 37 setelah investasi dilakukan. Dan yang menjadi tolak ukur adalah nilai dari rate of return tersebut. Menurut Francis (1998), Return investasi merupakan persentase dari seluruh pendapatan selama beberapa periode terhadap harga waktu belinya. Adapun mengenai tingkat hasil dari investasi saham ini ditentukan rencana batas waktu, yang disebut dengan istilah Holding Period Return. Istilah Holding Period Return (HPR) ini juga dikenal dengan sebutan Rate of Return yang digunakan untuk mengukur tingkat hasil dari aktiva tunggal. Francis mendefinisikan Holding Period Return (HPR) over any week, month year, or other period sebagai berikut: HPR = ……………………………….(2.1) Sedangkan menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2005) definisi HPR adalah sebagai berikut: HPR= ….....(2.2) Kedua definisi tersebut menyebutkan bahwa nilai HPR didapat berdasarkan selisih antara harga akhir dengan harga awal yang ditambahkan dengan jumlah dividen kemudian dibagi dengan harga awalnya. Jadi, semakin besar nilai harga akhirnya atau dengan kata lain semakin besar pula nilai rate of return dari suatu asset yang diperoleh oleh investor. 38 Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2005) persamaan untuk tingkat hasil (rate of return) dalam periode tertentu dapat dijabarkan sebagai berikut: HPR = Ri P P P t t 1 …………..................…………(2.3) t 1 Dimana: R it = Return saham P t 1 = Harga saham pada saat t-1 P t = Harga saham pada saat t Sedangkan yang dimaksud dengan tingkat hasil yang diharapkan (expected return) adalah return yang diharapkan oleh investor dimasa yang akan datang. Sifatnya belum terjadi, berbeda dengan return realisasi atau yang telah terjadi. Oleh karena itu expected return hasilnya tidak pasti. Menurut Jogiyanto (2003; 126), expected return dapat dijabarkan dalam persamaan sebagai berikut: n E ( Ri ) ( Rij .Pj ) ...................…………………………..(2.4) j 1 Dimana: 39 E(R ) = Expected return suatu aktiva atau sekuritas ke i = Probabilita Return ke-j dari saham ke -i = Besarnya return saham ke-I pada kemungkinan ke-j. Untuk suatu kondisi dimana kegiatan investasi yang menghasilkan return individual berfluktuasi dari data suatu sampel observasi, nilai expected return investasi tersebut merupakan nilai rata-rata total dari rate of return terhadap banyaknya periode investasi tersebut. Jogiyanto (2003) menjabarkan dalam bentuk persamaan sebagai berikut: E(R ) = ...........……………………………………..(2.5) Dimana : E(R ) = Expected Return Return Saham i = Besarnya Return saham ke-I pada kemungkinan ke-j = Jumlah observasi. Jika semakin banyak periode investasinya maka semakin baik hasil perkiraan yang dapat diperoleh. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa probabilita investasi untuk memberikan return sebesar Ri adalah sama untuk periode yaitu senilai . 40 b. Tingkat Risiko (Rate Of Risk) Bodie, kane, dan Marcus (2005) menyatakan bahwa “the which assess the risk and expected return attributes of the entire set of possible investment vehicle”. Maksud pernyataan diatas adalah menjelaskan bahwa hasil yang dicapai oleh suatu investasi adalah berupa expected return. Expected return merupakan salah satu dari atribut investasi yang hasilnya belum diketahui secara pasti, artinya bahwa expected return yang diharapkan dapat menjadi lebih kecil dari yang diharapkan. ketidakpastian terhadap dugaan dimasa yang akan datang dari tingkat hasil yang diharapkan adalah sebuah penyimpangan. Bentuk penyimpangan inilah yang disebut risiko (risk) dari suatu investasi. Jogiyanto (2003) mendefinisikan bentuk persamaan dari penyimpangan tersebut sebagai berikut: σi = ………………………………………..(2.6) Dimana: σi = Standar Deviasi saham i = Nilai Saham Ke-i E(Ri) = Expected Return saham i N = Jumlah Observasi 41 D. Teori Portofolio 1. Pengertian Portofolio Dalam kamus keuangan Reksa Dana didefinisikan sebagai portofolio aset keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang terbuka. Menurut Henricus W. Ismanthono (2003:201) portofolio adalah kumpulan surat berharga, termasuk saham, obligasi unit penyertaan reksa dana yang telah dijual dalam penawaran umum, serta surat pengakuan utang, surat berharga komersial, tanda bukti utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun. Menurut Adler Haymans Manurung (2007:2) Kumpulan dana dan pemilik, dimana pemilik Reksa dana adalah berbagai pihak yang menginvestasikan atau memasukan dananya ke reksa dana dengan berbagai variasi. Portofolio secara harfiah memiliki sekumpulan surat–surat. Teori ini disebut teori portofolio karena mempunyai cara mengestimasikan dana kedalam bentuk surat-surat berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa pemilk modal akan menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan mengurangi risiko yang harus ditanggung dan kemudian ingin mendapatkan santunan (penghasilan ) yang lebih tinggi. Dalam teori ini risiko investasi dalam saham didefinisikan sebagai investasi standar dan tingkat keuntungan. Teori portofolio memiliki 2 asumsi penting yaitu: a) Keuntungan surat berharga adalah berpola distribusi normal 42 b) Para investor terkadang bersikap kurang atau tidak menyukai risiko (Risk averse) (Gitosudarmo, 1999:266). Risiko dari portofolio yang didiversifikasikan secara baik tergantung pada risiko pasar dari masing-masing saham yang di masukkan dalam portofolio tersebut, dengan kata lain jika ingin membentuk portofolio yang memiliki risiko rendah, maka saham–saham yang dipilih bukanlah sahamsaham yang memiliki covariance dengan portofolio yang rendah, Kalau portofolio tersebut mewakili kesempatan investasi yang ada, dengan proporsi sesuai dengan bobot investasi tersebut, maka portofolio tersebut disebut sebagai portofolio pasar (Husnan, 2001:104). Manajer uang yang ingin mengubah risiko pasar yang dihadapinya dapat melakukan hal tersebut dengan jalan merevisi beta dari portofolio. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyeimbangkan kembali portofolio saham yang akan menghasilkan beta yang diinginkan dalam proses minimisasi risiko portofolio, varian (standar deviasi) pengembalian merupakan alat ukur risiko portofolio, sebagai tambahan kemungkinan tidak tercapainya pengembalian diharapkan dapat dihitung. Jenis analisis ini disebut analisis risiko kerugian. Portofolio normal merupakan tolak ukur yang disesuaikan terdiri dari sekumpulan sekuritas yang umumnya dipilih dan ditimbang manajer yang umumnya dilakukan pembentukan portofolio normal bukanlah merupakan hal yang mudah dilakukan. Prinsipnya adalah membentuk suatu portofolio yang merefleksikan gaya manajer uang membutuhkan penentuan saham yang akan dimasukkan kedalam potofolio normal dan penentuan cara penimbangan 43 saham-saham tersebut (penimbangan setara atau penimbangan kapitalisasi) (fabozzi, 2000: 794). 2. Portofolio yang Efisien Eduardus Tandelilin (2010:157) portofolio efisien adalah portofolio dengan return tertinggi pada risiko tertentu atau portofolio dengan risiko terendah pada return tertentu. Jogiyanto (2003) menyatakan bahwa portofolio yang efisien mengandung pengertian suatu portofolio yang memberikan return expektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko terkecil dengan return expektasi yang sudah tertentu. 3. Expected Return & Risiko Portofolio a. Expected Return Portofolio Return dari suatu portofolio saham merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat hasil pengembalian masing-masing saham yang ada dalam portofolio tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan sharpe (1970) “the actual rate of return on portofolio is the weighted average of the rates of return of its component securities, using the portions invested as weight” Sharpe (1970) menjabarkan expected return portofolio dalam persamaan sebagai berikut: E(Rp) = ……………………………….......(2.7) Dimana : 44 E(Rp) = Expected Return Portofolio = Proporsi saham i pada portofolio = Expected return saham i Adapun perhitungan expected return portofolio tahunan sebagai berikut: Asumsi 1 tahun = 52 minggu Return tahunan portofolio = (1+Return Portofolio^52)-1 .......................................28) (Bodie, Kane, dan Marcus,2005). b. Risiko Portofolio Seperti dijelaskan sebelumnya penyimpangan yang dilambangkan bahwa risiko adalah sebagai standar deviasi, pada risiko portofolio, nilai dari risiko didapat dari variance return sahamsaham yang membentuk portofolio tersebut. Dimana, varaiance merupakan jumlah keseluruhan dari masing-masng kuadrat suatu expected return setiap saham yang dikurangi terhadap expected return portofolionya. Dan standar deviasi portofolionya adalah hasil akar kuadrat dari variance tersebut, persamaanya dijabarkan sebagai berikut (Jogiyanto:2003): =Variance= Sehingga standar …………......……(2.9) deviasi portofolionya adalah (Jogiyanto:2003): 45 σp= ………………….........……(2.10) Dimana : = Variance Portofolio σp = Standar Deviasi Portofolio =Realisasi return portofolio=Expected Return Saham Tunggal {E(ri)} E(Rp)= Expected Return portofolio. 4. Teori Pembentukan Portofolio a. Teori Pembentukan Efficient Frontier Teori portofolio ini pertama kali diperkenalkan oleh Professor Harry Markowitz pada bulan Maret 1952 yang dipublikasikan melalui artikel yang berjudul Portofolio Selection pada Journal Of Finance 7, No I. Teori ini membahas tentang pemilihan portofolio yang memaksimumkan expected return yang konsisten dengan tingkat toleransi terhadap risiko. Dengan menggunakan data historis dan model-model kuantitas, dapat ditentukan return portofolio yang diharapkan (expected return portofolio) dan tingkat risiko portofolio yang di tolerir (acceptable levels of portofolio) serta portofolio optimal dari asset berisiko. 46 Menurut Jogiyanto (2009:301) teori portofolio efficient frontier didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut: Investor adalah Risk averse yang mengharapkan utilisasi maksimum dari portofolionya. Investor memilih portofolio berdasarkan return rata-rata dan varian yang diharapkan. Investor hanya menggunakan single holding periode Tidak ada pinjaman dari simpanan bebas risiko, yang mengartikan bahwa return wacc sama dengan return pasar. Investor memiliki expektasi yang sama terhadap return, varian, dan kovarian. Tidak ada biaya transaksi dan pajak. Dengan menggunakan teori ini, diharapkan investor mendapatkan portofolio Yang optimal, yaitu portofolio yang menghasilkan return maksimum dibandingkan dengan portofolio lain yang memiliki return yang sama. Perhitungan return, expected return, standar deviasi, expected portofolio dan standar deviasi portofolio pada pendekatan teori efficient frontier ini menggunakan persamaan yang telah dijabarkan pada halaman sebelumnya yakni persamaan (2.3) untuk menghitung return, persamaan (2.5) untuk menghitung expected return, persamaan (2.6) untuk standar deviasi masing-masing saham, persamaan (2.7) untuk menghitung standar deviasi portofolio. 47 Sedangkan perhitungan lain yang dibutuhkan dalam efficient frontier ini yaitu covariance dan correlation coefficient. Covariance adalah suatu pengukur yang menunjukan arah pergerakan dua buah variabel. Sedangkan coefficient correlation adalah suatu nilai yang menunjukan hubungan pergerakan antara dua variabel relative terhadap masing-masing deviasinya. Persamaan covariance dan correlation coefficient adalah sebagai berikut (Bodie, Kane dan Marcus, 2005): COV( ,j)= p j σi σj .........................................................(2.11) atau ……………….....…(2.12) COV( ,j) = Dimana: COV ( , j) = Covariance antara saham I dengan saham j = Return saham j pada periode t = Rata-rata return bulanan saham i = Rata-rata return bulanan saham j N = Jumlah periode correlation coefficient= p j= ………..………(2.13) (Jogiyanto, 2003) Atau jika kovarianya belum diketahui, koefisien korelasi dihitung dengan rumus : 48 P j= (2.14) (Jogiyanto,2003) Dimana : Pj = korelasi antara saham I dengan saham j R = Return saham I pada peride t rj = Return saham j pada peride t n = Jumlah Periode maka dengan demikian, variance dan standar deviasi portofolio dapat ditulis juga sebagai berikut: 2 2 2 n 2 p p m ( wi . ei ) 2 ………..........(2.15) i 1 σp = ……………………………………(2.16) (Jogiyanto,2003;248) Untuk mendapatkan portofolio optimal, kita harus mengetahui nilai Reward to Variability Ratio dan menentukan Capital Allocation Line (CAL). Capital dan return yang didapat ditrima investor dari semua portofolio yang mungkin di bentuk berdasarkan nilai titik efficient set yang berbeda-beda. 49 Reward to Variability Ratio adalah rasio yang mereflesikan sensitifitas kenaikan risiko terhadap kenaikan return. Nilainya merupakan slope dan cal. Berdasarkan Cal, selanjutnya akan ditemukan titik persinggungan dengan kurva efficient Frontier sehingga membentuk portofolio optimal. b. Teori Pembentukan Single Indeks Model (SIM) William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks tunggal. Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di model Markowitz dengan menyediakan parameter-parameter input yang dibutuhkan di dalam prehitungan model Markowitz. Disamping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk menghitung keuntungan yang diharapkan dan risiko portofolio (Jogiyanto H.M. 1998:161). Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Kebalikanya juga benar, yaitu jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa tingkat keuntungan dari sekuritas mungkin berkolerasi karena adanya reaksi umum terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. 50 Model indeks tunggal membagi keuntungan dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen (Jogiyanto H.M 1998:163), yaitu sebagai berikut: 1) Komponen return yang unik diwakili oleh αi yang independen terhadap return pasar. 2) Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili oleh βi Rm. Bagian return yang unik (αi) hanya berhubungan dengan peristiwa mikro yang mempengaruhi semua perusahaan-perusahaan secara umum. Contoh dari peristiwa-peristiwa mikro misalnya adalah pemogokan karyawan, kebakaran, penemuan-penemuan penelitian dan lain sebagainya. Bagian return yang berhubungan dengan pasar ditunjukan oleh Beta (βi) yang merupakan sensitivitas return suatu sekuritas terhadap return dari pasar. secara Konsensus, return pasar mempunyai Beta bernilai 1. Suatu sekuritas yang mempunyai Beta bernilai 1,5 misalnya mempunyai arti bahwa perubahan return sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan return dari sekuritas tersebut dengan arah yang sama sebesar 1,5%. Model indeks tunggal menggunakan asumsi-asumsi yang merupakan karakteristik model ini sehingga menjadi berbeda dengan model-model yang lainya. Asumsi utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan residu dari sekuritas ke-і tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j atau ei tidak berkovari (berkolerasi) dengan ej untuk semua nilai dari 51 i dan j (Jogiyanto H.M, 1998:164). Asumsi utama ini mempunyai implikasi bahwa sekuritas-sekuritas bergerak bersama-sama bukan karena efek di luar market (misalnya efek dari industri atau perusahaan-perusahaan itu sendiri), melainkan karena mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks pasar. asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan masalah. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh William F. Sharpe pada tahun 1963 teori ini merupakan penyederhanaan dari teori portofolio efficient frontier dan di kenal sebagai teori Single Index Model (SIM) atau biasa disebut model indeks tunggal. Sim mengacu pada pengamatan bahwa adanya pengaruh indeks pasar terhadap harga suatu sekuritas pada saham-saham berisiko. Menurut Jogiyanto (2009:330) menjabarkan persamaan tingkat hasil suatu sekuritas atau saham sebagai berikut: Ri= ai+βi.Rm………………………………………………(2.17) Dimana: Ri = Return sekuritas ke-i ai = Suatu variabel acak yang menunjukan komponen dari return sekurita ke-I yang independen terhadap kinerja pasar βi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan Rm 52 Rm = Tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel acak. Variabel ai merupakan komponen return yang tidak tergantung dari return pasar. variabel ai dapat dipecah menjadi nilai yang diekspektasi (Expected Value) αi dan kesalahan residu (residual error) ei sebagai berikut: Ri= αi + βi.Rm+ ei……………………………………(2.18) Jogiyanto (2009:331) Dimana: αi = Nilai ekspektarian dari return sekuritas yang independen terhadap return Pasar ei = Kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai Ekspektasinya sama dengan nol atau E(ei)=0. Jika nilai error dianggap sama dengan nol, maka nilai sari suatu tingkat hasil yang diharapkan (expected return) dari saham I adalah sebagai berikut: E(Ri)=E(αi)+E(βi.Rm)+E(ei)……………...………………(2.19) Jogiyanto (Teori Portofolio dan Analisis Investasi,2009:331) Dimana : E(Ri) = Expected Return Saham i E(Rm) = expected Return Pasar. Untuk menghitung penyimpangan atau standar deviasi maka perlu mencari variance antar return terlebih dahulu. Jogiyanto (Teori 53 Portofolio dan Analisis Investasi, 2009:334) menjabarkan persamaan variance sebagai berikut: σ =E[RiE(Ri) ….……………………………………….(2.20) Persamaan variance diatas dapat juga dijabarkan sebagai berikut: = . + …………....…….....………………….(2.21) Dimana: = Variance individu saham i = Variance Pasar = Residual Error Variance. Sehingga perhitungan variance diatas didapatkan standar deviasi saham I sebagai berikut: = ……………………………(2.22) Jogiyanto (2009:334) Dimana: = Standar Deviasi Saham i Sedangkan perhitungan covariance return antara dua sekuritas i dan j dapat dituliskan sebagai berikut: =E[( -E( )).( -E( ))]…...……………………(2.23) Jogiyanto (2009:339) 54 Dimana: = Covariance antar dua sekuritas = Return Saham i E( ) = Expected Return Saham i = Return Saham j E( ) = Expected Return saham j Atau persamaan covariance diatas dapat ditulis sebagai berikut: = . . ……...………………………………….(2.24) Jogiyanto (2009:339) Model indeks Tunggal mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut: 1) Beta dari portofolio ( ) merupakan rata-rata tertimbang dari beta masing-masing sekuritas ( ), dengan persamaan sebagai berikut: = . ………………………………(2.25) Jogiyanto (2009:334) 2) Alpha dari portofoio ) juga merupakan rata-rata tertimbang dari alpha tiap-tiap sekuritas = ) …………....……………………...(2.26) 55 Jogiyanto (2009:335) Dengan mensubstitusikan karakteristik ini, yaitu dan maka return Ekspektasian portofolio tersebut menjadi: E( )= + .E( )……………... …………………..(2.27) Jogiyanto (2009:335). Standar Deviasi Portofolio tersebut: = . +( …………....…………(2.28) = Bobot /Persentase masing-masing saham Jogiyanto (2009:335) Persamaan merupakaan teknik kesinambungan dari hasil excess return to Beta (ERB) dan cut off rate, yakni teknik seleksi utuk mendapatkan kandidat Saham portofolio. m Ci E ( Ri) Rf i 2 ei j 1 ……..........................(2.29) 2 i 2 1 m i 2 j 1 ei 2 i Jogiyanto (2003;254) Dimana: 56 Rf = tingkat pengembalian bebas risiko = Variance pasar = Variance Sekuritas I yang tidak terpengaruh pasar. Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu Sekuritas dapat dimasukan kedalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah ekses return dengan beta (ERB), persamaan ERB yang dimaksud adalah: ERB= ……………...…………………………….(2.30) Jogiyanto (2009:350) Dimana: ERB = Excess Return to beta sekuritas ke-i = Return Ekspektasian berdasarkan model indeks tunggal untuk sekuritas ke-i = Return aktiva bebas risiko = Beta sekuritas ke-i 57 Setelah sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal telah ditentukan, pertanyaan berikutnya adalah berapa besar proporsi masing-masing sekuritas tersebut didalam portofolio optimal.maka persamaannya dapat di tulis sebagai berikut: = ……….....…………………………………….(2.31) Dengan persamaan = sebagai berikut: …………………....…………………(2.32) Dimana: = proporsi sekuritas ke-i k = jumlah sekuritas di portofolio optimal = beta sekuritas ke-i = varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i = excess return to beta sekuritas ke-i = nilai cut-off point yang merupakan nilai Ci terbesar. Jogiyanto (2009:355) c. Kinerja Portofolio Tujuan dari penilaian kinerja portofolio adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang dibentuk telah dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi 58 sehingga dapat diketahui portofolio memang memiliki kinerja yang lebih baik jika ditinjau dari tingkat hasil dan risikonya masing-masing. Menurut Bodie, kane,dan Marcus (2005) ada empat metode pengukuran kinerja portofolio dengan memasukan unsur risiko kedalam return, yaitu Reward to Variability Ratio (Sharpe Ratio), Treynor Ratio, jensens alpha dan appraisal ratio. Didalam penelitian ini hanya akan menggunakan Reward to variability ratio untuk menghitung kinerja portofolio optimal. d. Reward to Variability Ratio Pengukuran kinerja portofolio dengan metode Reward to Variability Ratio atau sharpe ratio didasarkan atas apa yang disebut dengan premium atas risiko atau biasa dikenal dengan Risk Premium. Risk Premium adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata return portofolio dengan risk free asset. Pengukuran ini membagi risk premium dengan standar deviasi, kita dapat mengetahui risk premium yang dihasilkan perunit risiko yang diambil Bodie, kane, dan marcus (2005) menjabarkan pengukuran sharpe ratio sebagai berikut: Si= …………………………………………..(2.34) Dimana; Si= Rasio Sharpe (Reward to variability Ratio) = Rata-rata return portofolio = Rata-rata investasi bebas risiko 59 = standar deviasi portofolio - = Risk premium portofolio. E. Penelitian Terdahulu Penelitian Wardhani (2004) membandingkan kinerja portofolio saham LQ45 dan saham Sektor Finance. Didalam penelitiannya Wardhani menemukan bahwa portofolio yang dibentuk dari saham–saham LQ45 memiliki kinerja yang lebih baik apabila dibandingkan degnan portofolio yang dibentuk dari saham sector finance. Tetapi apabila dibandingkan dengan Risk Free rate of return yang digambarkan oleh deposito berjangka 3 bulan, investasi di portofolio saham masih sangat berisiko. Hal ini disebabkan pada saat dilakukanya penelitian, kondisi pasar modal Indonesia masih belum stabil pasca terjadinya krisis ekonomi yang melanda pada tahun 1998. Dalam membentuk portofolio optimalnya wardhani menggunakan metode efficient frontier curve, simple ranking device model dan sim. Penggunaan ketiga model ini secara sekaligus bertujuan untuk melihat inkonsistensi kinerja portofolio optimal yang dibentuk. Walaupun dari ke3 metode menunjukan hasil kinerja portofolio LQ45 lebih baik daripada portofolio sector finance. Kuncoro (2006) dalam penelitianya mengenai optimalisasi tingkat pengembalian dan risiko atas investasi saham pada indeks LQ45 dan Jakarta Islamic Indek (JII). Mencerminkan bahwa kinerja portofolio yang terbentuk dari saham-saham indeks JII memiliki kinerja yang lebih baik apabila dibandingkan dengan portofolio saham LQ45. Dan apabila dibandingkan dengan tingkat pengembalian pasar, portofolio saham JII dan LQ45 60 memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Didalam penelitian in juga kuncoro mencoba membentuk portofolio optimal yang terdiri dari saham Indeks LQ45 dan JII dengan menggunakan metode Efficient Frontier. Penelitian Minerva (2006) didalam penelitianya mencoba membandingkan kinerja portofolio saham LQ45 dan saham sector consumer goods dengan menggunakan metode efficient frontier dan single indeks model. Saham LQ45 merupakan saham teraktif di bej, sedangkan saham consumer goods dianggap sebagai defensive stocks sehingga diperkirakan saham ini akan memberikan tingkat pengembalian yang stabil. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa kinerja protofolio saham LQ45 lebih baik dibandingkan dengan portfolio saham consumer goods. Penelitian Harini (2008) mencoba membandingkan kinerja portofolio saham yang dibentuk dari saham-saham indeks LQ45 dan JII yang mempunyai tingkat liquiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Dengan menggunakan metode Efficient Frontier Curve untuk membentuk portofolio optimal, diketahui bahwa portofolio saham JII memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan portofolio saham LQ45. Penelitian Fransisca mikha & Agustanto Heru ( 2008), penelitian ini menggunakan Model Indeks Tunggal untuk menentukan portofolio optimal. pengamatanya adalah apakah para investor sudah melakukan suatu keputusan saham dan kepemilkan saham yang masuk akal, populasi dalam riset ini adalah mencangkup semua perusahaan go- public di bej. Selama Januari 2004 sampai Desember 2006. Hasil dari penelitian ini adalah dari sampel 55 saham 61 perusahaan yang mempunyai return positif terdapat 25 saham perusahaan yang masuk sebagai kandidat saham perusahaan yang tidak termasuk sebagai kandidat portofolio optimal. Dan investor telah melakukan pemilihan saham dan penentuan portofolio dengan rasional di BEJ selama periode januari 2004 sampai dengan Desember 2006 yang ditunjukan dari rata-rata frekuensi perdagangan saham yang masuk dalam kandidat portofolio optimal lebih besar daripada rata-rata frekuensi perdagangan saham yang tidak masuk akal dalam kandidat portofolio optimal. F. Kerangka Berfikir Investor pada umumnya menginvestasikan dananya melalui sarana yang dapat memberikan Returnya memadai, dan pasar modal merupakan wahana alnernatif bagi investor. Pasar modal sebagai salah satu wahana investasi dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena adanya pasar modal maka pihak yang berkelebihan dana atau (investor) dapat memilih alternative investasi yang memberikan return yang optimal . Sebagai media untuk menggalang dana, pasar modal memilki sejumlah instrument yang diperdagangkan. Salah satunya instrument tersebut adalah ekuitas (saham). Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) atau biasa yang disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Tujuan investor berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan factor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan 62 salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukanya. Didalam melakukan proses investasi portofolio, setelah mempertimbangkan risiko dan return yang dihasilkan, adalah melakukan pengambilan keputusan investasi, yaitu akan berhubungan erat dengan ukuran kinerja portofolio yaitu Reward to variability. Maka konsep dari kerangka pemikiran tersebut adalah sebagai berikut: 63 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Investor Pasar Modal Data Sekunder: Saham Individual Indeks LQ45 dan JII, IHSG SBi,SBIS Seleksi Data Teori Efficient Frontier Teori Single Index ModeL (SIM) Portofolio Optimal Reward to Variability Ratio Kesimpulan & Saran 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Menurut Hamid (2007:28) dalam ruang lingkup penelitian diperlukan adanya penekanan batasan lokasi, waktu, atau sektor dan variabel-variabel yang dibahas agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang diteliti dan akan sangat berguna bagi para peneliti pemula. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah hanya berfokus pada perusahaan yang masuk kedalam LQ45 dan JII yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Objek peneltian dalam skripsi ini adalah portofolio saham yang tersusun dari saham-saham yang termasuk didalam Indeks LQ45 dan JII yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Data yang digunakan merupakan data-data sekunder yang terdiri atas harga penutupan mingguan (adjusted weakly closing price), dari setiap saham, harga penutupan mingguan (Adjusted weekly closing price), indeks pasar (IHSG), dan tingkat suku bunga rate periode satu bulanan. B. Teknik Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang hanya berfokus pada saham yang masuk kedalam LQ45 dan JII periode 2007-2009. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Purposive sampling. 65 Menurut Sugiyono (2009:68) purposive samplingadalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Jadi teknik ini dalam menentukan sampelnya menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Kriteria yang ditentukan dalam penelitian ini meliputi kriteria umum dan kriteria khusus. Adapun kriteria umum dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Portofolio saham yang tersusun dari saham-saham yang termasuk didalam Indeks LQ45 dan JIIyang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama masa Periode 2007-2009. Kemudian kriteria khusus dalam penelitiaan ini digunakan untuk menentukan apakah Saham LQ45 dan JII masuk kedalam kandidat saham portofolio optimal menggunakan metode Efficient Frontier Curve dan Single Index Model. Kriteria khusus untuk sampel yang masuk kedalam kandidat saham portofolio optimal menggunakan metode Single Index Model dan Efficient Frontier Curve adalah sebagai berikut: a.. Tahap seleksi dimulai dari pengumpulan data adjusted weekly closing price saham-saham LQ45 dan saham- saham JII periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2009. Data dari januari 2007 sampai dengan desember 2009 sebagai data untuk kelompok pembuatan portofolio optimal. 66 b. Langkah-langkah penyeleksian data untuk mendapatkan kandidat saham portofolio optimal adalah sebagai berikut: Langkah pertama yang dilakukan terhadap data Januari 2007 sampai dengan Desember 2009. Kelangsungan dalam kegiatan trading ini maksudnya bahwa saham yang ada adalah saham yang selalu exist diperiode tersebut dan mempunyai kecenderungan exist untuk waktu yang akan datang. Selain itu, awal penyeleksian juga mengeleminasi harga-harga saham yang mengalami situasi ekstrim dan memiliki kevakuman trading diatas 3 bulan. c. Langkah berikutnya, kelompok saham-saham LQ45 dan sahamsaham JII yang telah diseleksi terhadap syarat diatas, akan diseleksi lebih lanjut. Pada seleksi ini saham-saham yang lolos pada seleksi pertama akan diseleksi lagi dengan pendekatan kedudukan rate of return dimana eliminasi dilakukan terhadap saham-saham yang mempunyai rata-rata return yang negative. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya return kecil ataupun rugi dimasa yang akan datang. Bila hasil saham seleksi saham menghasilkan return positif, maka return tersebut akan diseleksi lebih lanjut. d. Pada seleksi lanjutan ini, kelompok saham LQ45 dan kelompok saham JII melalui pendekatan metode Efficient Frontier (Markowitz), dan teori Single Indeks Model (W sharpe) Kelompok saham LQ45 dan kelompok saham JII di saring kembali dengan menggunakan ratarata dan tingkat pengembalian (return) seluruh saham sebagai batas 67 return terendah kandidat anggota portofolio. Sedangkan pada metode sim. Penyeleksian diteruskan dengan menggunakan metode Cut Off Rate. Alasan penggunaan metode Cut Off Rate ini karena pada Single Indeks Model dipengaruhi oleh harga pasar sehingga proses seleksi harus mensubtitusikan kondisi pasar tersebut didalam pemilihan kandidat saham portofolio optimalnya. Dari beberapa tahap seleksi tersebut, maka didapatkan beberapa saham yang mempunyai potensi untuk dimasukan sebagai kandidat saham pembentuk portofolio optimal. Kandidat saham yang ada kemudian diperkuat seleksinya kembali melalui optimalisasi pembentukan portofolio. C. Teknik Pengumpulan Data. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber,Data-data diperoleh dari situs yahoofinance, dan situs Bank Indonesia (Bi.Go.id) serta data-data tambahan yang diperoleh dari artikel-artikel dari berbagai media cetak dan elektronik. Adapun yang dikumpulkan tersebut meliputi: 1. Daftar emitten yang termasuk kedalam indeks LQ45. 2. Daftar Emitten yang termasuk dalam Indeks JII 3. Data Indeks pasar Dalam penelitian ini data indeks pasar yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan (IHSG). 4. Tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI Rate), dan SBIS. 68 Dalam penelitian ini, tingkat suku bunga sertifikat Bi dan SBIS digunakan sebagai perncerminan dari tingkat pengembalian asset bebas risiko. Tingkat pengembalian asset bebas risiko dapat didefinisikan sebagai hasil dari investasi pada aset atau instrument yang bebas dari risiko. Penelitian ini dilakukan dalam periode Januari 2007 hingga Desember 2009. Periode ini dipilih dengan pertimbangan bahwa perbandingan kinerja yang dilakukan terhadap kedua indeks menggunakan data terbaru. D. Teknik Analisis Penelitian ini dibagi dalam dua tahap alur penelitian, yakni pertama adalah proses seleksi saham kandidat portofolio, dan yang kedua adalah pembentukan komposisi optimal portofolio. Dari tahap penyeleksian data untuk mendapatkan kandidat saham portofolio, kemudian tahap selanjutnya adalah pembentukan portfolio optimal. Pada tahap ini, pembentukan portofolio optimal dengan metode Efficient Frontier, berbeda dengan pembentukan portofolio optimal melalui SIM, Penjabaranya sebagai berikut: 1. Portofolio Optimal Efficient Frontier Curve Pembentukan portofolio optimal melalui metode Efficient Frontier Curve menggunakan bantuan aplikasi solver pada program Microsoft Exel. Sedangkan perhitungan return, expected return standarisasi , covariance dan coefficient menggunakan bantuan formula pada Microsoft Excel. Langkah- langkahnya sebagai berikut: 69 a. Merapikan data harga transaksi mingguan yang diperoleh untuk setiap saham, mencangkup tanggal dan harga penutupan transaksi. b. Mencari return, expected return dan standar deviasi dari setiap saham dengan persamaan: (2.3) HPR = R i P P P t 1 t t 1 (2.5) E(R )= ∑ = (2.6) σi= ∑ =1{ − (Ri)}2 N-I c. Menghitung kovarian antar saham dengan persamaan: (2.11) COV ( ,j)= p j σi σj d. Mencari korelasi antar sahamnya dengan persamaan: (2.13) correlation coefficient= p j= Cov (Ri,Rj) σ σj e. Membentuk portofolio saham dengan menggunakan efficient Frontier Curve dengan asumsi bobot (return portofolio) melalui persamaan: (2.7) E(Rp)= ∑ = . ( ) serta tingkat risiko (digambarkan oleh nilai standar deviasi ) melalui persamaan: (2.17)Ri= ai+βi.Rm 70 f. Mencari kombinasi nilai pengembalian investasi portofolio serta tingkat risiko (standar deviasi) dari portofolio pada saat global minimum variance. 1) Menggunakan aplikasi menu solver pada Microsoft excel untuk mencari nilai expected return portofolio serta variance dan standar deviasi portofolio. Expected return portofolio di cari melaui persamaan (2.7) serta variance dan standar deviasi portofolio (2.15) 2 dicari = ∑ =1 ∑ =1 1 2 melalui ( , ) persamaan dan (2.17) Ri= ai+βi.Rm 2) Dengan bantuan solver pada Microsoft excel, kolom sum weight diisi dengan hasil perhitungan bobot investasi pada setiap saham yang didapat meminimumkan standar deviasi. 3) Jika seluruh kolom sum weight telah terpenuhi, maka standar deviasi protofolio dapat dihasilkan dengan mengakarkan total sum weight. Komposisi tiap kandidat saham yang akan membentuk portofolio pun langsung dapat diperoleh dari langkah ini. Dengan begitu expected return dari portofolio tersebut dapat dicari dengan menjumlahkan seluruh perkalian antara komposisi masing-masing saham expected return pada formula solver, dapat langsung diperoleh berbagai komposisi saham beserta standar deviasi portofolionya. 71 g. Menentukan titik-titik Efficient Frontier yang lain dengan cara mengkombinasikan nilairata-rata pengembalian yang ingin didapat dengan angka standar deviasinya yang diperoleh melalui aplikasi solver. h. Langkah selanjutnya adalah pemilihan portofolio yang mengalami portofolio optimal. Dari beberapa titik kombinasi yang telah dilakukan diatas, titik-titik tersebut dakan membentuk kombinasi Efficient Set dengan sendirinya bila dilihat secara grafik, yang menghubungkan antar expected return dan standar deviasi portofolio tersebut. Sekian banyaknya titik, akan dipilih mana yang paling efisien. Pencarianya didekatkan dengan metode reward to variability ratio (persamaan 2.34)Si= − . Dari Reward to Variability Ratio yang menghasilkan nilai terbesar , maka keberadaan titik itulah yang menjadi portofolio optimal. Dengan kata lain, bila titik tersebut menjadi portofolio optimal maka secara tampilan solver kompisisi presentase saham, standar deviasi portofolio serta expected return-nya juga dapat diketahui secara otomatis. i. Membentuk garis Capital Allocation Line (CAL), yang merupakan suatu garis kombinasi dari risiko dan expected return portofolio , dengan cara sebagai berikut: 1) Memlilih titik optimum dalam kurva Efficient Frontier yakni pasangan angka return portofolio dengan standar deviasi 72 portofolio yang akan menghasilkan nilai Reward to variability ratio tertinggi. 2) Titik optimum tersebut kemudian dihubungkan dengan titik pada sumbu tegak (y) yang menggambarkan nilai risk Free rate of return (tingkat pengembalian investasi pada kondisi tingkat risiko sama dengan nol) j. Titik yang menjadi titik portofolio optimal harus tepat bersinggungan dengan CAL. Dari titik ini akan diketahui nilai return portofolio, standar deviasi portofolio, nilai Reward to Variability ratio, serta komposisi saham yang membentuk portofolio optimal tersebut. 2. Portofolio Optimal Single Index Model Pembentukan portofolio melalui Single Indeks Model (SIM) menggunakan bantuan program Microsoft Exel dan Eviews . Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: a. Merapikan data harga transaksi mingguan yang diperoleh untuk setiap saham dan market (IHSG) mencangkup tanggal dan penutupan transaksi. b. Menetapkan indeks pasar yang digunakan dalam perhitungan. Dalam penelitian ini indeks pasar yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), untuk kurun waktu Januari 2007 hingga Desember 2009, kemudian dilanjutkan dan expected return 73 pasar melalui persamaan (2.3) HPR= R = − 0+ 0 , (2.5). E(R )= ∑= c. Menetapkan Risk Free Rate (Rf), pedoman untuk menentukan Risk Free Rate ini adalah mencari suatu nilai tingkat pengembalian investasi tanpa risiko. Dalam penelitian ini tingkat pengembalian Risk Free Rate (Rf) di wakili oleh SBi Rate periode satu bulanan dan dihitung dengan persamaan (2.5) d. Mencari nilai alfa dan beta setiap saham yang menjadi kandidat portofolio. e. Menghitung nilai dari individual masing-masing sekuritas dengan menggunakan persamaan (2.19). E(Ri)= E(αi)+E(βi.Rm)+E(ei) f. Pencarian nilai alfa, beta, return pasar, expected return masingmasing sekuritas, dan nilai Risk Free Rate, difungsikan sebagai factor perhitungan cut of rate, cut off rate meliputi perhitungan excess return to beta (ERB), melalui persamaan (2.30) ERB= E( )−RBR , penentu batas cut off rate (Ci) melalui 2 ∑ =1 E −RBR .βi 2 persamaan (2.29)Ci= 1+ 2 2 =1 , dan hasil cut off rate 2 sendiri. Pencarian Cut off Rate dari persamaan (2.29) dapat dipecah mealui langkah-langkah berikut dari kiri ke kanan: Excess Return To Beta. 74 Tabel 3.1 Langkah-Langkah pencarian Excess return to beta E( )- Kandidat saham Βi ERB= E( )−RBR Portofolio Tabel 3.2 Langkah Pencarian Penentu Batas (Ci) ERBi Ai Bi = Ai = Bi Ci E(Ri) Saham 2 βi Kandidat Prtofolio Tabel 3.3 Langkah Pencarian Cut Off Rate (C*) Kandidat saham ERB>Ci Cut Off Rate(C*) portofolio Dari perhitungan ERB dan penentu batas (Ci) diatas, maka posisi Cut of Rate didapat dari perbandingan antar ERB dan penentu batas (Ci) tersebut.apabila nilai ERB lebih besar dari nilai Ci, maka saham-saham yang berada pada daerah tersebut dimasukan sebagai saham terpilih untuk portofolio optimal. g. Menghitung komposisi saham-saham terpilih menjadi anggota portofolio, dapat diuraikan sebagai berikut: 75 Tabel 3.2 Langkah Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal 2 βi Saham Ci Zi Wi E(Ri) portofolio ERBi terpilih Dari hasil yang didapat, maka kinerja saham portofolio satu dengan yang lain dibandingkan untuk mendapatkan kesimpulan, dalam hal ini, dalam hal ini adalah membandingkan nilai Reward to Variability Ratio antar saham LQ45 dan Saham JII. E. Operasional Variabel Untuk menghindari terjadinya perluasan dan pengaburan makna variabel-variabel yang dibutuhkan, maka berikut ini adalah definisi operasional untuk variabel-variabel yang akan diteliti: 1. Return Saham (Ri), yaitu hasil selisih antara harga saham i pada periode t dikurangi harga saham i pada periode sebelum t lalu hasilnya dibagi dengan harga saham i pada periode sebelum t HPR = R i P P P t 1 t t 1 2. Return Pasar (Rm), yaitu hasil selisih dari Indeks Harga Saham Gabungan pada periode t dikurangi Indeks Harga Saham Gabungan Seelum periode t Kemudian di bagi Indeks Harga Saham Gabungan sebelum periode t. 76 Rm IHSG IHSG IHSG t 1 t t 1 3. Return Aset Bebas Risiko (Rf), yaitu aset bebas risiko yang didapat dari suku bunga selama satu bulan. Rf SBI t N 77 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Saham-saham Kandidat Portofolio. 1. Metode Efficient Frontier Curve Proses seleksi saham kandidat portofolio melalui metode Efficient Frontier Curve dimulai dengan mengumpulkan data saham-saham yang mampu bertahan di indeks sejak Januari 2007 hingga Desember 2009, langkah berikutnya mengeleminasi saham-saham yang memliki return negatif. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya return kecil ataupun rugi dimasa yang akan datang. Dan langkah terakhir yaitu mengeliminasi saham-saham berdasarkan rata-rata tingkat pengembalian seluruh saham ssebagai batas return terendah dari saham kandidat portofolio optimal. Berikut proses seleksi saham kandidat portofolio dengan menggunakan metode Efficient Frontier Curve. a. Portofolio LQ45 Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang termasuk dalam LQ45, yakni kelompok 45 saham teraktif. Penentuan kandidat kuat anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti Langkah berikut: 78 1) Proses Seleksi 1 Proses seleksi dimulai dengan mencari saham-saham yang terdaftar sebagai anggota LQ45 sejak Januari 2007 dan mampu bertahan (tetap terdaftar) di LQ45 hingga Desember 2009. Dan dari proses tersebut terjaring 19perusahaan sebagaimana terlihat dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan Indeks LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 NO KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 AALI ANTM ASII BBCA BBRI BDMN BLTA BMRI INCO INDF INKP ISAT MEDC PGAS PTBA SMCB TLKM UNSP UNTR NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Berlian laju Tanker Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk International Nickel Indonesia Tbk Infdofood Sukses Makmur Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indosat Tbk Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Holcim Indonesia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Bakrie Sumatra Plantations Tbk United Tractor Tbk Sumber: Olahan data 79 2) Proses Seleksi II Dalam tahap seleksi ini, saham-saham dari sembilan belas perusahaan tersebut akan di seleksi lagi berdasarkan nilai rata-rata return mingguan dari masing-masing saham. Saham-saham dengan tingkat pegembalian yang di harapkan bernilai negatif dieleminasi untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas saham-saham yang memiliki nilai pengembalian harapan yang positif. Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata tingkat pengembalian mingguan dari masing-masing saham, sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan fungsi dari harga sejak Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri atas nilai rata-rata return positif. Rata-rata return dari 18 saham tersebut di tunjukan dalam tabel 4.2. 80 Tabel 4.2 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007 – Desember 2009 NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 ASII Astra International Tbk 4 BBCA Bank Central Asia Tbk 5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk 8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 9 INCO International Nickel Indonesia Tbk 10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk 11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 12 ISAT Indosat Tbk 13 MEDC Medco Energi International Tbk 14 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk 15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 16 SMCB Holcim Indonesia Tbk 17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 18 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 19 UNTR United Tractor Tbk Sumber: Olahan data RETURN 0,001302 0,005056 0,008531 0,008158 0,007753 0,005 0,004102 0,004437 0,001566 0,013505 0,004633 -0,00638 0,001506 0,005358 0,007445 0,008565 0,003847 0,000568 0,000528 Kandidat Portofolio Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Satu saham yang pertama dieleminasi dari daftar kandidat adalah ISAT(0,00638), karena mereka memiliki rata-rata return yang negatif, sehingga melalui langkah ini terseleksilah 18 perusahaan yang sahamnya menjadi kandidat anggota portofolio yang di tunjukkan dalam tabel 4.3. 81 Tabel 4.3 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 KODE AALI ANTM ASII BBCA BBRI BDMN BLTA BMRI INCO INDF INKP MEDC PGAS PTBA SMCB TLKM UNSP UNTR NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Berlian laju Tanker Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk International Nickel Indonesia Tbk Infdofood Sukses Makmur Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Holcim Indonesia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Bakrie Sumatra Plantations Tbk United Tractor Tbk Sumber: Olahan data 3) Proses Seleksi III Langkah terakhir dalam proses seleksi ini yaitu 18 perusahaan tersebut akan disaring lagi berdasarkan rata-rata dari tingkat pengembalian seluruh saham sebagai batas return terendah dari saham kandidat portofolio. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung rata-rata tingkat pengembalian yang diharapkan dari seluruh saham. Kemudian nilai rata-rata ini menjadi batas minimal tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham yang masuk ke dalam kandidat kuat anggota portofolio LQ45. Return dan rata-rata return dari 18 perusahaan tersebut ditunjukan dalam tabel 4.4. 82 Tabel 4.4 Rata-Rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 KODE AALI ANTM ASII BBCA NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra Intrnational Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) BBRI Tbk BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk BLTA Berlian Laju Tanker Tbk BMRI Bank Mandiri Tbk INCO International Nickel Indonesia Tbk INDF Indofood Sukses Makmur Tbk INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk MEDC Medco Energi International Perusahaan Gas Negara (Persero) PGAS Tbk PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk SMCB Holcim Indonesia Tbk TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk UNSP Bakrie Sumatra Plantantions Tbk UNTR United Tractors Tbk AVERAGE RETURN RETURN 0,13% 0,51% 0,85% 0,82% Kandidat Portofolio Tidak Tidak Ya Ya 0,78% 0,50% 0,41% 0,44% 0,16% 1,35% 0,46% 0,15% Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak 0,54% 0,74% 0,86% 0,38% 0,06% 0,53% 0,54% Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Sumber: Olahan data Melalui tahap ini, ada 12 (dua belas) saham yang tersisih saat seleksi dilakukan berdasarkan rata-rata nilai return yang diharapkan. Return yang diharapkan dari mereka diketahui lebih kecil dari ratarata yang besarnya 0,54%. Ke 12 Saham tersebut adalah Astra Agro Lestari Tbk(AALI), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), Berlian Laju tanker Tbk (BLTA), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRi), International Nickel Indonesia Tbk(INCO), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP),Medco Energi 83 International Tbk (MEDC), Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), United Tractor Tbk (UNTR). Dengan begitu jumlah saham yang memenuhi syarat hanya tersisa enam, yaitu hanya tersisa Enam, yaitu ditunjukan dalam tabel 4.5. Tabel 4.5 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 NO 1 2 3 4 5 6 KODE ASII BBCA BBRI INDF PTBA SMCB NAMA PERUSAHAAN Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Infdofood Sukses Makmur Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Holcim Indonesia Tbk Sumber: Olahan data Dapat diketahui bahwa saham-saham yang tercatat dalam LQ45, dari 19 saham kandidat, ternyata hanya enam saham yang terpilih masuk dalam metode Efficient Frontier Curve. Yakni berturut-turut adalah saham Astra International Tbk (ASII), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing-masing saham yang menjadi anggota portofolio tersebut kemudian akan dibentuk dengan menggunakan metode Efficient Frontier Curve sebagai metode pembentukan portofolio optimal. Dalam penentuan bobot tersebut, penulis menggunakan fungsi solver pada Microsoft Excel. 84 b. Portofolio JII Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang termasuk dalam indeks JII yang terdiri dari 30 saham. Penentuan kandidat anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1) Proses Seleksi I Langkah pertama seleksi dimulai dengan mengumpulkan data saham-saham yang terdaftar sebagai anggota JII sejak Januari 2007 dan mampu bertahan ( tetap terdaftar ) di JII hingga Desember 2009. Dari proses tersebut, terjaring Delapan (8) perusahaan sebagaimana terlihat dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk perhitungan Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 KODE AALI ANTM BUMI INCO INTP KLBF TLKM UNVR NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Bumi Resources Tbk International Nickel Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Kalbe Farma Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Unilever Indonesia Tbk Sumber: Olahan data 2) Proses Seleksi II Dalam tahap ini, kedelapan (8) perusahaan tersebut akan kembali diseleksi lagi berdasarkan nilai return mingguan yang dari masingmasing saham. Saham-saham dengan return yang bernilai negatif 85 dieleminasi untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas sahamsaham yang memiliki nilai pengembalian (return) yang positif. Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata tingkat pengembalian mingguan dari masing-masing saham. Sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan fungsi dari harga saham sejak Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri atas saham-saham yang memiliki nilai rata-rata return positif. Return dari delapan (8) perusahaan tersebut ditunjukan dalam tabel 4.7 Tabel 4.7 Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 BUMI Bumi Resources Tbk 4 INCO International Nickel Indonesia Tbk 5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 6 KLBF Kalbe Farma Tbk 7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 8 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber: Olahan data Kandidat RETURN Portofolio 0,21 Ya 0,37 Ya 1,17 Ya 0,06 Ya 1,20 Ya 0,39 Ya -0,04 Tidak 0,63 Ya Satu saham yang dieliminasi dari daftar kandidat Portofolio adalah Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), karena memiliki rata-rataa return yang negatif. Sehingga melalui lanngkah ini terseleksilah tujuh (7) perusahaan yang sahamnya menjadi kandidat anggota portofolio yang ditunjukan dalam tabel 4.8. 86 Tabel 4.8 Daftar Perusahaan yang lolos menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 Kandidat NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio NO KODE 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,21 Ya 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,37 Ya 3 BUMI Bumi Resources Tbk 1,17 Ya 4 INCO International Nickel Indonesia Tbk 0,06 Ya 5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 1,20 Ya 6 KLBF Kalbe Farma Tbk 0,39 Ya 7 UNVR Unilever Indonesia Tbk 0,63 Ya Sumber: Olahan data 3) Proses Seleksi III Langkah terakhir dalam proses seleksi ini yaitu tujuh (7) perusahaan tersebut akan disaring lagi berdasarkan rata-rata dari tingkat pengembalian seluruh saham sebagai batas return terendah dari saham kandidat portofolio. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung rata-rata tingkat pengembalian yang diharapkan dari seluruh saham. Kemudian nilai rata-rata ini menjadi batas minimal tingkat pengembalian yang diharapkaan dari saham yang masuk ke dalam kandidat kuat anggota portofolio JII. Return dan rata-rata dari tujuh perusahaan terebut ditunjukan dalam tabel 4.9. 87 Tabel 4.9 Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 Kandidat NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio NO KODE 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,21% Tidak 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,37% Tidak 3 BUMI Bumi Resources Tbk 1,17% Ya International Nickel Indonesia 4 INCO Tbk 0,06% Tidak Indocement Tunggal Prakasa 5 INTP Tbk 1,20% Ya 6 KLBF Kalbe Farma Tbk 0,39% Tidak 7 UNVR Unilever Indonesia Tbk 0,63% Ya AVERAGE RETURN 0,57% Sumber: Olahan data Melalui tahap ini, ada empat (4) saham yang tersisih saat seleksi dilakukan berdasarkan rata-rata nilai return yang diharapkan. Return yang diharapkan dari mereka diketahui lebih kecil dari rata-rata besarnya 0,57%. Keempat (4) saham tersebut adalah Astra Agro lestari Tbk(AALI), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), International Nickel Indonesia Tbk (INCO), Kalbe Farma Tbk (KLBF). Sehingga jumlah saham yang memenuhi syarat hanya tersisa tiga (3), yaitu ditunjukan dalam tabel 4.10 Tabel 4.10 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 BUMI Bumi Resources Tbk 2 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 3 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber: Olahan data Dapat diketahui bahwa saham-saham yang tercatat dalam JII, dari delapan saham kandidat, ternyata hanya tiga (3) saham yang terpilih 88 masuk dalam metode Efficient Frontier Curve. Yakni berturut-turut adalah saham Bumi Resources Tbk (Bumi), Indocement Tunggal Prakasa tbk (INTP), Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing-masing saham menjadi anggota portofolio tersebut kemudian akan dibentuk dengan menggunakan metode Efficient Frontier Curve sebagai pembentukan portofolio optimal. Dalam penentuan bobot tersebut, penulis menggunakan fungsi solver pada Microsoft Excel. 2. Metode Single Index Model Proses seleksi saham kandidat portofolio melalui metode Single Index Model kurang lebih sama dengan metode Efficient Frontier Curve, langkah pertama yaitu dengan mengumpulkan data saham-saham yang mampu bertahan di index sejak Januari 2007 hingga Desember 2009 dan kemudian mengeliminasi saham-saham yang memiliki return negatif. Namun di langkah terakhir, metode Single Index Model tidak mengeleminasi sahamsaham berdasarkan rata-rata tingkat pengembalian seluruh saham sebagai batas return terendah dari saham kandidat portofolio, tetapi penyeleksian diteruskan dengan menggunakan metode cut off rate. Alasan pengunaan metode cut off rate ini karena pada Single Indeks Model dipengaruhi oleh pergerakan harga pasar sehingga proses seleksi harus mensubtitusikan kondisi pasar tersebut didalam pemilihan kandidat saham portofolio 89 optimal-nya. Berikut proses seleksi saham kandidat portofolio dengan menggunakan metode Single Index Model. a. Portofolio LQ45 Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham. Penentuan kandidat anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Proses Seleksi I Langkah pertama seleksi dimulai dengan mengumpulkan data saham-saham yang terdaftar sebagai anggota LQ45 sejak Januari 2007 dan mampu bertahan (tetap terdaftar )di LQ45 hingga Desember 2009. Dari proses tersebut terjaring 19 perusahaan sebagaimana terlihat dalam tabel 4.11 90 Tabel 4.11 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan Indeks LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 N0 KODE NAMA PERUSAHAAN 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 ASII Astra International Tbk 4 BBCA Bank Central Asia Tbk 5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk 8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 9 INCO International Nickel Indonesia Tbk 10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 12 ISAT Indosat Tbk 13 MEDC Medco Energi International Tbk 14 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 16 SMCB Holcim Indonesia Tbk 17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 18 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 19 UNTR United Tractor Tbk Sumber: Olahan data 2) Proses Seleksi II Langkah berikutnya, saham-saham dari 19 perusahaan tersebut akan diseleksi lagi berdasarkan nilai return dari masingmasing saham. Saham-saham dengan return yang bernilai negatif dieleminasi untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas saham-saham yang memiliki nilai pengembalian (return) yang positif. Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata tingkat pengembalian mingguan dari masing-masing saham. Sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan 91 fungsi dari harga sejak Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri atas saham-saham yang memiliki nilai rata-rata return positif. Return saham tersebut ditunjukan tabel 4.12 92 Tabel 4.12 Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) 5 BBRI Tbk 6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk 8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk International Nickel Indonesia 9 INCO Tbk 10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk 11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 12 ISAT Indosat Tbk 13 MEDC Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) 14 PGAS Tbk Tambang Batubara Bukit Asam 15 PTBA Tbk 16 SMCB Holcim Indonesia Tbk 17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 18 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 19 UNTR United Tractor Tbk Sumber: Olahan data N0 1 2 3 4 KODE AALI ANTM ASII BBCA RETURN 0,13% 0,51% 0,85% 0,82% Kandidat Portofolio Ya Ya Ya Ya 0,78% 0,50% 0,71% 0,64% Ya Ya Ya Ya 0,16% 1,35% 0,56% -0,64% 0,15% Ya Ya Ya Tidak Ya 0,54% Ya 0,74% 0,86% 0,38% 0,06% 0,64% Ya Ya Ya Ya Ya Satu (1) saham yang dieleminasi dari daftar kandidat portofolio adalah Indosat Tbk (ISAT), sehingga melalui langkah ini terseleksilah 18 perusahaan yang sahamnya menjadi kandidat anggota portofolio yang ditunjukan dalam tabel 4.13. 93 Tabel 4.13 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 Kandidat NAMA PERUSAHAAN RETURN Portofolio N0 KODE 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,13% Ya 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,51% Ya 3 ASII Astra International Tbk 0,85% Ya 4 BBCA Bank Central Asia Tbk 0,82% Ya Bank Rakyat Indonesia 5 BBRI (Persero) Tbk 0,78% Ya 6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,50% Ya 7 BLTA Berlian laju Tanker Tbk 0,71% Ya 8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 0,64% Ya International Nickel Indonesia 9 INCO Tbk 0,16% Ya 10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk 1,35% Ya 11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 0,56% Ya 12 MEDC Medco Energi International Tbk 0,15% Ya Perusahaan Gas Negara 13 PGAS (Persero) Tbk 0,54% Ya Tambang Batubara Bukit Asam 14 PTBA Tbk 0,74% Ya 15 SMCB Holcim Indonesia Tbk 0,86% Ya 16 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,38% Ya 17 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk 0,06% Ya 18 UNTR United Tractor Tbk 0,64% Ya Sumber: Olahan data 3) Proses Seleksi III Langkah terakhir dalam proses seleksi ini yaitu 18 perusahaan tersebut akan disaring lagi dengan menggunakan metode cut off rate dengan mencari nilai Excess Return to Beta (ERB) masing-masing saham. Tetapi sebelum mendapatkan nilai ERB, nilai-nilai dari expected return pasar (IHSG), varians pasar, risk free rate mingguan, serta varians, alfa dan beta masing- 94 masing saham anggota portofolio terlebih dahulu harus diketahui. Apabila nilai-nilai ini telah diketahui, maka nilai dari expected return dan ERB masing-masing saham anggota portofolio akan dapat dihasilkan sehingga seleksi saham dengan pendekatan ERB dan cut off rate dapat dilakukan. Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing-masing saham yang menjadi anggota portofolio tersebut kemudian di bentuk dengan menggunakan metode Single Index Model sebagai metode pembentukan portofolio optimal. b. Portofolio JII Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang termasuk dalam indeks JII yang terdiri dari 30 saham. Penentuan kandidat anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1) Proses Seleksi I Langkah pertama seleksi dimulai dengan mengumpulkan data saham-saham yang terdaftar sebagai anggota JII sejak Januari 2007 dan mampu bertahan (tetap terdaftar) di JII hingga Desember 2009. Dari proses tersebut , terjaring 8(delapan) perusahaan sebagaimana terlihat dalam tabel 4.14. 95 Tabel 4.14 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk perhitungan Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 BUMI Bumi Resources Tbk 4 INCO International Nickel Indonesia Tbk 5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 6 KLBF Kalbe Farma Tbk 7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 8 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber: Olahan data 2) Proses Seleksi II Langkah berikutnya, saham-saham dari delapan (8) perusahaan tersebut akan diseleksi lagi berdasarkan nilai return mingguan dari masing-masing saham. Saham-saham dengan return yang bernilai negatif dieleminasi untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas saham-saham yang memiliki nilai pengembalian (return) yang positif. Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata tingkat pengembalian mingguan dari masing-masing saham. Sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan fungsi dari harga saham sejak Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri atas saham-saham yang memiliki nilai rata-rata return positif. Return dari delapan saham tersebut akan ditunjukan dalam tabel 4.15. 96 Tabel 4.15 Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NAMA PERUSAHAAN NO KODE 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 BUMI Bumi Resources Tbk 4 INCO International Nickel Indonesia Tbk 5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 6 KLBF Kalbe Farma Tbk 7 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 8 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber: Olahan data RETURN 0,21 0,37 1,17 0,06 1,20 0,39 -0,04 0,63 Kandidat Portofolio Ya Ya Ya Ya Ya Ya Tidak Ya Satu (1) saham yang dieleminasi dari daftar kandidat portofolio adalah Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) karena memiliki ratarata return yang negatif. Sehingga melalui langkah ini terseleksilah tujuh (7) perusahaan yang sahamnya menjadi kandidat anggota portofolio yang ditunjukan dalam tabel 4.16. Tabel 4.16 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 3 BUMI Bumi Resources Tbk 4 INCO International Nickel Indonesia Tbk 5 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 6 KLBF Kalbe Farma Tbk 7 UNVR Unilever Indonesia Tbk Sumber: Olahan data 97 3) Proses Seleksi III Langkah terakhir dalam proses seleksi ini yaitu tujuh(7) perusahaan tersebut akan disaring lagi dengan menggunakan metode cut off rate dengan mencari nilai excess return to beta(ERB) masing-masing saham. Tetapi sebelum mendapatkan nilai ERB, nilai-nilai dari expected return pasar (IHSG), varians pasar, risk free rate mingguan, serta varians, alfa dan beta masing-masing saham anggota portofolio terlebih dahulu harus diketahui. Apabila nilai-nilai ini telah diketahui, maka nilai dari expected return dan ERB masing-masing saham anggota portofolio akan dapat dihasilkan sehingga seleksi saham dengan pendekatan ERB dan Cut off rate dapat dilakukan. Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing saham yang menjadi anggota portofolio tersebut menggunakan metode Single Index kemudian dibentuk dengan Model sebagai metode pembentukan portofolio optimal. B. Saham Anggota portofolio Optimal. Berikut ini adalah saham-saham yang terpilih menjadi anggota portofolio optimal LQ45 dan JII berdasarkan metode Efficient Frontier Curve dan Single Index Model. 98 1. Metode Efficient Frontier Curve Komposisi saham anggota portofolio optimal melalui metode Efficient Frontier Curve didapat berdasarkan titik pada kurva Efficient Frontier yang memiliki Reward to Variability Ratio tertinggi. a. Portofolio Optimal LQ45 Berikut adalah hasil pemetaan setiap kombinasi aset optimal LQ45 dalam diagram kartesius yang ditunjukan dalam gambar 4.1 dan 4.2. Gambar 4.1 Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 EFFICIENT FRONTIER LQ45 1,600% 1,400% 1,200% 1,000% 0,800% EFFICIENT FRONTIER LQ45 0,600% 0,400% 0,200% 0,000% 0,0000% 2,0000% 4,0000% 6,0000% 8,0000% 10,0000% Sumber: Olahan data 99 Gambar 4.2 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45 LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 Efficient Frontier dan CAL LQ45 1,60% 1,40% 1,20% 0,80% EFFICIENT FRONTIER TITIK OPTIMUM 0,60% CAL 1,00% 0,40% 0,20% 0,00% 0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00% Sumber: Olahan data Titik Optimal Pada Portofolio yang terbentuk diperoleh dati titik persinggungan antara CAL dan kurva Efficient Frontier, CAL dengan nilai y sebesar (Rf = 0,066%) nilai yang didapat pada saat nilai x dan y adalah sebagai berikut: X( Standar Deviasi) : 5,58% Y (Weekly Return) : 1,09% Reward To Variability Ratio : 0,18417 Untuk kondisi optimal tersebut, komposisi saham angggota portofolio LQ45 yang didapat ditunjukan dalam tabel 4.17 100 Tabel 4.17 Alokasi Investasi Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 ASII BBCA BBRI INDF PTBA Bobot 0,00% 39,71% 7,58% 52,69% 0,00% Sumber: Olahan data SMCB 0,00% Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan data historical price selama tiga tahun, metode Efficient Frontier Curve memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham LQ45 sesuai dengan komposisi tabel diatas akan memberikan weekly return sebesar 1,09% dengan kemungkinan penyimpangan hasil sebesar 5,58% dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan adalah sebesar 0,18417. b. Portofolio Optimal JII Berikut adalah hasil pemetaan kombinasi aset portofolio optimal JII dalam diagram kartesius ditunjukan dalam gambar 4-3 dan 4-4. 101 Gambar 4.3 Efficient Frontier JII Periode Januari 2007-Desember 2009 EFFICIENT FRONTIER JII 1,400% 1,200% 1,000% 0,800% 0,600% EFFICIENT FRONTIER JII 0,400% 0,200% 0,000% 0,000% 1,000% 2,000% 3,000% 4,000% 5,000% 6,000% Sumber: Olahan data 102 Gambar 4.4 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII Periode Januari 2007-Desember 2009 Efficient Frontier dan CAL JII 1,400% 1,200% 1,000% EFFICIENT FRONTIER 0,800% TITIK OPTIMUM CAL 0,600% 0,400% 0,200% 0,000% 0,000% 1,000% 2,000% 3,000% 4,000% 5,000% 6,000% Sumber: Olahan data Titik optimal pada portofolio yang terbentuk diperoleh dari titik persinggungan antara garis CAL dengan kurva Efficient Frontier, CAL dengan nilai y sebesar (Rf = 0,066%) nilai yang didapat pada saat nilai x dan y adalah sebagai berikut: X( Standar Deviasi) : 5,24% Y (Weekly Return) : 1,20% Reward To Variability Ratio : 0,2203 103 Untuk kondisi optimal tersebut, komposisi saham anggota portofolio JII yang didapat ditunjukan dalam tabel 4.18. Tabel 4.18 Alokasi Investasi Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009 BUMI INTP UNVR Bobot 32,58% 0,00% 67,42% Sumber: Olahan data Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan sata historical price selama tiga tahun, metode Efficient Frontier Curve memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham JII sesuai dengan komposisi tabel diatas memberikan weekly return 1,20% dengan kemungkinan penyimpangan hasil sebesar 5,24% dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan adalah sebesar0,2203. 2. Metode Single Index Model Komposisi saham anggota portofolio optimal melalui metode Single Indeks Model didapat dengan menggunakan pendekatan ERB dan cut off rate. a. Portofolio Optimal LQ45 Berikut adalah alfa, beta, expected return, dan ERB 18 saham kandidat anggota portofolio LQ45 berdasarkan urutan nilai ERB yang terbesar sampai terkecil, dengan rata-rata expected return pasar sebesar 0,32% dan nilai risk free rate mingguan sebesar 0,066% ditunjukan dalam tabel 4.19. 104 Tabel 4.19 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 14 Saham Kandidat Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 KODE ALFA BETA E(Ri) ERB INDF 0,009818 1,162769 0,013505 0,011045 BBCA 0,005534 0,827745 0,008159 0,009057 BBRI 0,004478 1,032883 0,007753 0,006866 INCO -0,00338 1,561161 0,001566 0,005794 ASII 0,004246 1,419509 0,008747 0,005696 BMRI 0,003146 1,037959 0,006437 0,005564 SMCB 0,004055 1,422307 0,008565 0,005557 BLTA 0,003418 1,161936 0,007102 0,005543 INKP 0,002652 0,940253 0,005633 0,005288 PGAS 0,002451 0,916927 0,005358 0,005122 TLKM 0,001782 0,651092 0,003847 0,004891 PTBA 0,002524 1,552046 0,007445 0,004371 UNTR 0,001819 1,44069 0,006387 0,003974 BDMN 0,000611 1,384145 0,005 0,003134 ANTM 0,000447 1,453619 0,005056 0,003023 MEDC -0,00259 1,293196 0,001507 0,000653 AALI -0,00342 1,490147 0,001302 0,00043 UNSP -0,00538 1,876901 0,000567 -0,00005 Sumber: Olahan data Dilihat dari Tabel 4-19 tersebut, terdapat 17 saham yang nilai ERB-nya positif dan 1 saham yang nilai ERB-nya negatif. Saham-saham yang nilai ERB-nya negatif tidak memenuhi syarat untuk membentuk portofolio yang optimal. Sedangkan ke 17 saham yang memiliki nilai ERB positif tersebut memiliki peluang untuk menjadi bagian dai portofolio yang optimal. Nilai ERB ini menentukan apakah 17 saham kandidat anggota portofolio masuk dalam anggota portofolio atau tidak. ERB mengukur kelebihan return terhadap risiko yang tidak terdiversikasikan oleh beta, semakin tinggi nilai ERB suatu saham maka semakin tinggi pula dari saham 105 tersebut. Dengan demikian titik pembatas antara saham mana yang akan lolos dan saham mana yang tereleminasi dari portofolio LQ45 akan dihitung dengan metode cut off rate (C*), yaitu melalui perbandingan antara nilai ERB dengan Ci dimana saham yang dinyatakan lolos adalah saham yang memiliki nilai ERB lebih besar dibandingkan nilai Ci. Penentuan cut off rate saham portofolio LQ45 ditunjukan dalam tabel 4-20. 106 Tabel 4-20 Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 KODE ERB 2 M Ai ER R , i BR 2 ei INDF BBCA BBRI INCO ASII BMRI SMCB BLTA INKP PGAS TLKM PTBA UNTR BDMN ANTM MEDC AALI 0,011045415 0,009057084 0,006865654 0,005793813 0,005695878 0,005564298 0,005556622 0,005543012 0,005287622 0,00512226 0,004891499 0,00437075 0,003974146 0,003134221 0,00302315 0,000653289 0,000429711 -5,02576EUNSP 05 Sumber: Olahan data i Bi 2 i 2 ei C i 2 M KETERANGAN i j 1 1 i A 2 M i B i j 1 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 4,947534939 4,272695785 3,350185506 0,116185219 2,522401102 2,680682289 2,152295322 1,29950993 1,532888553 2,282030818 2,070136322 1,615278714 1,719897948 1,455684101 1,331934479 0,264177529 0,174116794 385,2240305 569,9240752 472,4281698 128,451359 311,9717729 464,1461808 272,3313606 201,7676647 308,3226936 485,87561 650,0018322 238,115082 300,3919823 335,5489749 303,0906891 312,6986835 271,9160761 0,018247559 0,016150756 0,012872891 0,00031779 0,009253791 0,010236357 0,007435783 0,003724163 0,004720478 0,008395392 0,007438005 0,005469898 0,006242942 0,00546152 0,004874754 0,000930028 0,000613518 0,001962705 -0,018938252 200,7688763 -6,4661E-05 Tidak Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya C* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya 107 Hasil seleksi dimana nilai ERB lebih besar dari Ci, menghasilkan tiga(3) saham yang akan menjadi anggota portofolio LQ45, yaitu saham Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), Indah Kiat pulp & Paper Tbk (INCO), International Nickel Indonesia Tbk (INKP). Komposisi masing-masing anggota saham portofolio ditunjukan dalam tabel 4.21. Tabel 4.21 Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 Zi Wi Kode BLTA 0,144012853 35,14% INCO 0,124534883 30,38% INKP 0,141324415 34,48% SUM 0,409872151 100,00% Sumber: Olahan data Dengan susunan komposisi diatas, maka nilai garis persamaan portofolio dapat dibentuk dengan menggunakan dataa nilai alfa dan beta portofolio. Dengan begitu nilai weekly return dan standar deviasi portofolio juga dapat dihasilkan. Berikut nilai alfa, beta, weekly return dan standar deviasi portofolio LQ45 ditunjukan dalam tabel 4.22. Tabel 4.22 Alfa, Beta,Weekly Return, dan Standar deviasi Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 Standar Reward to Alfa Beta Expected Return Deviasi Variability Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Ratio 0,001087 1,2067 0,4914% 10,786% 0,03942 Sumber: Olahan data Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan data historical price selama tiga tahun, metode Single Indeks Model memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham 108 LQ45 dengan komposisi saham seperti pada tabel 4.21 akan memberikan return sebesar 0,4914% dengan kemungkinan penyimpangan hasil sebesar 10,786% dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan 0,0394 a. Portofolio Optimal JII Berikut adalah nilai alfa, beta, expected return, dan ERB tujuh saham kandidat anggota portofolio JII berdasarkan urutan nilai ERB yang terbesar sampai terkecil, dengan rata-rata Expected return pasar sebesar 0,3056% dan nilai risk free rate mingguan 0,0404% ditunjukan dalam tabel 4.23. Tabel 4.23 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 7 Saham Kandidat Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009 ALFA BETA Kode E(Ri) ERB BUMI 0,005336123 2,07433 0,01167572 0,05433768 KLBF 0,001912627 0,6517529 0,00390453 0,05370461 ANTM -0,00077053 1,45823 0,00368614 0,02239824 UNVR 0,005346108 0,3152119 0,00630946 0,01873391 INCO -0,004183757 1,56326 0,00059392 0,01212899 INTP 0,008910618 0,9951474 0,01195201 0,01160401 AALI -0,002472481 1,48098 0,00205373 0,01113732 Sumber: Olahan data Nilai ERB ini menentukan apakah tujuh (7) saham kandidat anggota portofolio masuk dalam anggota portofolio atau tidak. ERB mengukur kelebihan return terhadap risiko yang tidak terdiversifikasikan oleh beta, semakin tinggi nilai ERB suatu saham maka semakin tinggi pula nilai saham tersebut. Dengan demikian titik pembatas antara saham mana yang akan lolos dan saham mana yang akan tereleminasi dari 109 portofolio JII akan dihitung dengan metode cut off rate (C*). Yaitu melalui perbandingan antara nilai ERB dengan Ci dimana saham yang dinyatakan lolos adalah saham yang memiliki nilai ERB lebih besar dibandingkan nilai Ci. Penentuan cut off rate saham portofolio JII dalam tabel 4-24. 110 Tabel 4-24 Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009 2 KODE ERB M ER R , A i BR 2 i ei BUMI 0,05433768 KLBF 0,05370461 ANTM 0,02239824 UNVR 0,01873391 INCO 0,01212899 INTP 0,01160401 AALI 0,01113732 Sumber: Olahan data 0,00190485 0,00190485 0,00190485 0,00190485 0,00190485 0,00190485 0,00190485 2,108612313 2,343249906 1,024027151 7,994119694 0,025158865 5,876802318 0,463992778 i B 2 i 2 i ei 388,0571711 436,3218461 455,0106278 426,7191929 207,4275576 506,4460603 416,61078 C i 2 M i KETERANGAN j 1 1 i A 2 M i B i j 1 0,002309456 0,002437588 0,001044939 0,008399866 3,43511E-05 0,005697762 0,000492777 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 111 Dapat dilihat dari hasil seleksi di tabel tesebut dimana nilai ERB lebih besar dari nilai Ci, menghasilkan saham yang menjadi anggota portofolio JII yaitu, saham Bumi Resoeurces Tbk (BUMI), Kalbe Farma Tbk(KLBF), Aneka Tambang (persero) Tbk (ANTM), Uniliver Indonesia Tbk (UNVR), International Nickel Indonesia Tbk (INCO), Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Komposisi masing-masing anggota saham portofolio ditunjukan dalam tabel 4.25. Tabel 4.25 Komposisi Saham Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 Zi Wi Kode BUMI 8,5939 14,28% KLBF 30,3297 50,38% ANTM 4,3888 7,29% UNVR 13,9898 23,24% INCO 0,4948 0,82% INTP 1,6306 2,71% AALI 0,7701 1,28% SUM 60,1976 100,0000% Sumber: Olahan data Dengan susunan komposisi diatas, maka nilai garis persamaan portofolio dapat dibentuk menggunakan data nilai alfa dan beta portofolio. Dengan begitu nilai weekly return dan standar deviasi portofolio juga dapat dihasilkan berikut nilai alfa, beta, weekly return dan standar deviasi portofolio JII ditunjukan dalam tabel 4.26 112 Tabel 4.26 Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009 Weekly Standar Reward to Alfa Beta Return Deviasi Variability Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Ratio 0,003178682 0,863339119 Sumber: Olahan data 0,582% 12,95% 0,041794964 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan data historical price selama tiga tahun, metode Single Index Model memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham JII dengan komposisi saham seperti pada tabel 4-25 akan memberikan weekly return sebesar 0,58% dengan kemungkinan penyimpangan hasil sebesar 12,95%. Dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan adalah sebesar 0,041794. C. Perbandingan Portofolio Optimal LQ45 dan JII 1. Metode Efficient Frontier Curve Tabel 4.27 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009 LQ45 JII Return Portofolio per minggu 1,09% 1,20% Standar Deviasi Portofolio 5,58% 5,24% Reward to Variability Ratio 0,18417 0,2203 Sumber: Olahan data 113 Tabel 4.28 Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009 LQ45 JII ASII BUMI BBCA INTP BBRI UNVR INDF PTBA SMCB Sumber: Olahan Data Keunggulan saham-saham penyusun portofolio saham JII ditunjukaan oleh expected return portofolio sebesar 1,20% per minggu, yang lebih besar dari excpected return portofolio LQ45 yang besarnya hanya 1,09% per minggu. Sedangkan dari segi risiko dapat diketahui bahwa portofolio LQ45 memiliki standar deviasi mingguan sebesar 5,58%, menunjukan bahwa portofolio LQ45 jauh berisiko daripada portofolio JII yang memiliki standar deviasi mingguan sebesar 5,24% per minggu. Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa expected return portofolio JII mengungguli expected return portofolio LQ45, dan dari segi risiko juga, portofolio JII lebih disukai dari portofolio LQ45 karena memiliki tingkat risiko yang lebih kecil. Walaupun portofolio JII lebih unggul dari LQ45, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, perbandingan kinerja portofolio akan dilihat dari nilai Reward to Variability Ratio kedua portofolio. Dalam penelitian ini portofolio LQ45 memiliki Reward to variability Ratio sebesar 0,18417, sedangkan portofolio dari saham-saham JII memiliki Reward to Variability Ratio 114 sebesar 0,2203. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa melalui metode Efficient Frontier Curve menggunakan data historical price selama tiga tahun, kinerja portofolio optimal saham JII lebih tinggi dibandingkan kinerja portofolio optimal saham LQ45. 2. Metode Single Index Model. Tabel 4.29 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009 LQ45 JII Return Portofolio per minggu 0,4914% 0,582% Standar Deviasi Portofolio 10,786% 12,95% Reward to Variability Ratio 0,03942 0,04179 Sumber: Olahan Data Tabel 4.30 Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009 LQ45 JII BLTA BUMI INCO KLBF INKP ANTM UNVR INCO INTP AALI Sumber: Olahan Data Pada model Single Index Model, keunggulan saham-saham penyusunan portofolio JII ditunjukan oleh expected return portofolionya sebesar 0,58% per minggu, yang lebih besar dari expected return portofolio LQ45 yang besarnya hanya 0,49% per minggu. Sedangkan dari segi risiko, dapat di ketahui bahwa portofolio JII memiliki standar deviasi 115 mingguan sebesar 12,95%, menunjukan bahwa portofolio JII lebih berisiko daripada portofolio LQ45 yang memiliki standar deviasi mingguan sebesar 10,79% per minggu. Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa expected return portofolio JII mengungguli expected return portofolio LQ45. Sedangkan dari segi risiko, portofolio LQ45 lebih disukai dari pada portofolio JII karena memiliki tingkat risiko yang lebih kecil. Jadi belum dapat disimpulkan portofolio yang kinerjanya lebih unggul dari yang lain. Sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbandingan kinerja portofolio akan dilihat dari nilai Reward to Variability Ratio kedua portofolio. Dalam penelitian ini, portofolio JII memiliki Reward to Variability Ratio sebesar 0,0417, sedangkan portofolio dari saham-saham LQ45 memiliki Reward to Variability Ratio sebesar 0,0394. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa melalui metode Single Index Model menggunakan data historical price selama tiga tahun, kinerja portofolio optimal saham JII lebih tinggi dibandingkan kinerja portofolio optimal saham LQ45. Jadi dapat diketahui bahwa baik menggunakan metode Efficient Frontier Curve ataupun metode Single Index Model, secara konsisten kinerja portofolio optimal saham JII lebih unggul dibanding kinerja portofolio optimal LQ45. Hasil dari penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan olhe Harini (2008), yang meneliti perbandingan kinerja antara saham-saham indeks LQ45 dan JII menggunakan metode Efficient Frontier. Mempunyai persamaan bahwa hasil dari penelitian ini diketahui 116 bahwa portofolio saham JII memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan porttofolio saham LQ45. Yang membedakan hasil penelitian ini adalah metode yang digunakan oleh Harini hanya satu metode sedangkan penelitian ini menggunakan dua metode yaitu Efficient Frontier dan Single Index Model. 117 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan 1. a. Dari analisis data yang terdiri dari emiten saham LQ45 serta JII selama periode penelitian Januari 2007 hingga Desember 2010, terdapat 19 (sembilan belas) saham yang secara konsisten masuk dalam indeks LQ45. 8 (delapan) saham yang masuk dalam indeks JII sehingga dapat dijadikan sebagai sampel penelitian. b. Dari 19 (sembiilan belas) saham LQ45, hanya 6 (enam) saham yang bisa dimasukan ke dalam analisis metode Efficient Frontier Curve, yakni ASII, BBCA, BBRI, INDF, PTBA, SMCB. Sedangkan dari 8 (delapan) saham JII hanya tersaring 3 (tiga) saham yang layak menjadi kandidat untuk dimasukan dalam analisis metode Efficient Frontier Curve, yakni BUMI, INTP, dan UNVR. c. Dari 19 (sembilan belas) saham LQ45, hanya 3 (tiga) saham kandidat yang bisa dimasukan ke dalam analisis metode Single Index Model, yakni BLTA, INCO dan INKP. Sedangkan dari 8 (delapan) saham JII yang tersaring, hanya 7 (tujuh) saham yang layak menjadi kandidat untuk dimasukan dalam analisis metode Single Index Model, mereka adalah BUMI, KLBF, ANTM, UNVR, INCO, INTP, AALI. 118 2. a. Dari portofolio yang terbentuk berdasarkan data historis Januari 2007 hingga Desember 2010 melalui metode Efficient Frontier Curve, dapat diketahui bahwa: 1). Kinerja portofolio saham JII mampu memberikan expected return yang lebih tinggi dibanding dengan expected return yang dihasilkan dari portofolio saham LQ45. 2). Nilai standar deviasi JII yang lebih besar dari portofolio saham LQ45 mennunjukan bahwa keunggulan return portofolio saham JII atas LQ45 disertai dengan tingkat risiko yanga lebih tinggi. b. Dari portofolio yang terbentuk berdasarkan data historis Januari 2007 hingga Desember 2010 melalui metode Single Index model, dapat diketahui bahwa: 1). Kinerja portofolio saham JII mampu memberikan expected return yang lebih tinggi dibanding dengan expected return yang dihasilkan dari portofolio saham LQ45. 2). Nilai standar deviasi portofolio JII yang lebih besar dari portofolio saham LQ45 menunjukan bahwa keunggulan return portofolio saham JII atas LQ45 disertai dengan tingkat risiko yang lebih tinggi juga. 119 3. a. Berdasarkan simulasi investasi dari kombinasi alokasi dana berdasarkan bobot alokasi inmvestasi yang diberikan oleh kedua portofolio melalui metode Efficient Frontier Curve, untuk periode Januari 2010 hingga Desember 2010 hasilnya menunjukan bahwa: 1). Portofolio yang tersusun atas saham-saham yang konsisten masuk dalam perhitungan indeks JII memberikan return lebih tinggi dibanding return yang diberikan portofolio saham-saham LQ45. 2). Portofolio saham JII relatif lebih berisiko dibanding portofolio saham LQ45 sebab nilai standar deviasi portofolio JII lebih tinggi dari standar deviasi portofolio LQ45. 3). Secara keseluruhan, kinerja portofolio saham JII dapat dikatakan lebih baik daripada kinerja portofolio saham LQ45. Hal ini terlihat dari nilai Reward to Variability Ratio portofolio saham JII yang lebih tinggi dibanding portofolio saham LQ45. b. Berdasarkan simulasi investasi dari kombinasi alokasi dana berdasarkan bobot alokasi inmvestasi yang diberikan oleh kedua portofolio melalui metode Single Index Model, untuk periode Januari 2010 hingga Desember 2010 hasilnya menunjukan bahwa: 1). Portofolio yang tersusun atas saham-saham yang konsisten masuk dalam perhitungan indeks JII memberikan return lebih tinggi dibanding return yang diberikan portofolio saham-saham LQ45. 120 2). Portofolio saham JII relatif lebih berisiko dibanding portofolio saham LQ45 sebab nilai standar deviasi portofolio JII lebih tinggi dari standar deviasi portofolio LQ45. 3). Secara keseluruhan, kinerja portofolio saham JII dapat dikatakan lebih baik daripada kinerja portofolio saham LQ45. Hal ini terlihat dari nilai Reward to Variability Ratio portofolio saham JII yang lebih tinggi dibanding portofolio saham LQ45. c. Jadi secara keseluruhan bahwa baik menggunakan metode Efficient Frontier Curve maupun metode Single Index Model, secara konsisten kinerja portofolio saham JII lebih unggul dibanding kinerja portofolio saham LQ45. B. Saran dan Implikasi 1. Implikasi Manajerial a. Selain dapat berinvestasi di reksa dana, fund manager/investor juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan portofolio saham JII ini sebagai pilihan investasi mereka di masa yang akan datang. b. Guna mencapai tujuan imbal hasil yang tinggi, fund manager disarankan untuk benar-benar melakukan seleksi ketat terhadap kandidat anggota portofolionya. Seperti melakukan seleksi terhadap expected return dari masing-masing kandidat. 121 c. Fund manager maupun investor yang berminat untuk menyusun sebuah portofolio, dapat menggunakan metode Efficient Frontier Curve jika ingin mensyaratkan kondisi-kondisi tertentu dalam proses pembentukan portofolio optimalnya. Sebab metode Efficient Frontier Curve memberikan keleluasaan untuk adanya penyesuaian dengan menambah fungsi kendala baru. Tetapi apabila fund manager maupun investor ingin memasukan unsur pergerakan harga pasar dalam proses pemilihan kandidat saham portofolio optimalnya, maka mereka dapat menggunakan metode Single Index Model sebagai metode pembentukan portofolio optimal. 2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya. a. Penelitian ini hanya menggunakan metode pengukuran Reward to Variability Ratio dalam menilai kinerja portofolio optimal. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan metode pengukuran kinerja portofolio yang lebih bervariasi untuk melihat apakah keunggulan kinerja portofolio yang satu dari yang lain konsisten untuk semua metode. b. penelitian ini hanya menggunakan data harga penutupan mingguan selama 3 tahun untuk pembentukan portofolio optimal. Sehingga untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih akurat dalam pengukuran kinerja portofolio, sebaiknya dipergunakan periode penelitian yang lebih panjang. 122 Lampiran 1: Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan Indeks LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 KODE AALI ANTM ASII BBCA BBRI BDMN BLTA BMRI INCO INDF INKP ISAT MEDC PGAS PTBA SMCB TLKM UNSP UNTR NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Berlian laju Tanker Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk International Nickel Indonesia Tbk Infdofood Sukses Makmur Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indosat Tbk Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Holcim Indonesia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Bakrie Sumatra Plantations Tbk United Tractor Tbk 123 Lampiran 2: Rata-rata Saham Kandidat portofolio LQ45 Periode Januari 2007 – Desember 2009 NO 1 2 3 4 KODE AALI ANTM ASII BBCA 5 6 7 8 BBRI BDMN BLTA BMRI 9 10 11 12 13 INCO INDF INKP ISAT MEDC 14 PGAS 15 16 17 18 19 PTBA SMCB TLKM UNSP UNTR NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Berlian laju Tanker Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk International Nickel Indonesia Tbk Infdofood Sukses Makmur Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indosat Tbk Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Holcim Indonesia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Bakrie Sumatra Plantations Tbk United Tractor Tbk RETURN KETERANGAN 0,001302 LOLOS 0,005056 LOLOS 0,008531 LOLOS 0,008158 LOLOS 0,007753 0,005 0,004102 0,004437 LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS 0,001566 0,013505 0,004633 -0,00638 0,001506 LOLOS LOLOS LOLOS ELIMINASI LOLOS 0,005358 LOLOS 0,007445 0,008565 0,003847 0,000568 0,000528 LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS 124 Lampiran 3:Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 KODE AALI ANTM ASII BBCA BBRI BDMN BLTA BMRI INCO INDF INKP MEDC PGAS PTBA SMCB TLKM UNSP UNTR NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Berlian laju Tanker Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk International Nickel Indonesia Tbk Infdofood Sukses Makmur Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Medco Energi International Tbk Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Holcim Indonesia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Bakrie Sumatra Plantations Tbk United Tractor Tbk 125 Lampiran 4: Rata-Rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 NO KODE NAMA PERUSAHAAN RETURN KETERANGAN 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 0,13% ELIMINASI 2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 0,51% ELIMINASI 3 ASII Astra Intrnational Tbk 0,85% LOLOS 4 BBCA Bank Central Asia Tbk 0,82% LOLOS 5 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 0,78% LOLOS 6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 0,50% ELIMINASI 7 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 0,41% ELIMINASI 8 BMRI Bank Mandiri Tbk 0,44% ELIMINASI 9 INCO International Nickel Indonesia Tbk 0,16% ELIMINASI 10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 1,35% LOLOS 11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 0,46% ELIMINASI 12 MEDC Medco Energi International 0,15% ELIMINASI 13 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 0,54% ELIMINASI 14 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 0,74% LOLOS 15 SMCB Holcim Indonesia Tbk 0,86% LOLOS 16 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,38% ELIMINASI 17 UNSP Bakrie Sumatra Plantantions Tbk 0,06% ELIMINASI 18 UNTR United Tractors Tbk 0,53% ELIMINASI AVERAGE RETURN 0,54% 126 Lampiran 5: Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 NO 1 2 3 4 5 6 KODE ASII BBCA BBRI INDF PTBA SMCB NAMA PERUSAHAAN Astra International Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Infdofood Sukses Makmur Tbk Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Holcim Indonesia Tbk Lampiran 6: Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk perhitungan Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 KODE AALI ANTM BUMI INCO INTP KLBF TLKM UNVR NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Bumi Resources Tbk International Nickel Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Kalbe Farma Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Unilever Indonesia Tbk Lampiran 7: Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 KODE AALI ANTM BUMI INCO INTP KLBF TLKM UNVR NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Bumi Resources Tbk International Nickel Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Kalbe Farma Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk Unilever Indonesia Tbk RETURN KETERANGAN 0,21 Lolos 0,37 Lolos 1,17 Lolos 0,06 Lolos 1,20 Lolos 0,39 Lolos -0,04 Eliminasi 0,63 Lolos 127 Lampiran 8: Daftar Perusahaan yang lolos menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009 NO 1 2 3 KODE AALI ANTM BUMI 4 5 6 7 INCO INTP KLBF UNVR NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Bumi Resources Tbk International Nickel Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Kalbe Farma Tbk Unilever Indonesia Tbk RETURN KETERANGAN 0,21 Lolos 0,37 Lolos 1,17 Lolos 0,06 1,20 0,39 0,63 Lolos Lolos Lolos Lolos Lampiran 9: Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NO KODE 1 AALI 2 ANTM 3 BUMI 4 5 6 7 NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Bumi Resources Tbk International Nickel Indonesia INCO Tbk Indocement Tunggal Prakasa INTP Tbk KLBF Kalbe Farma Tbk UNVR Unilever Indonesia Tbk AVERAGE RETURN RETURN 0,21% 0,37% 1,17% KETERANGAN ELIMINASI ELIMINASI LOLOS 0,06% ELIMINASI 1,20% 0,39% 0,63% 0,57% LOLOS ELIMINASI LOLOS Lampiran 10: Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 NO KODE 1 BUMI 2 INTP 3 UNVR NAMA PERUSAHAAN Bumi Resources Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Unilever Indonesia Tbk 128 Lampiran 11: Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 EFFICIENT FRONTIER LQ45 1,600% 1,400% 1,200% 1,000% 0,800% EFFICIENT FRONTIER LQ45 0,600% 0,400% 0,200% 0,000% 0,0000% 2,0000% 4,0000% 6,0000% 8,0000% 10,0000% Lampiran 12: Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 Efficient Frontier dan CAL LQ45 1,60% 1,40% 1,20% 1,00% EFFICIENT FRONTIER 0,80% TITIK OPTIMUM 0,60% CAL 0,40% 0,20% 0,00% 0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00% 129 Lampiran 13:Alokasi Investasi Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 Bobot ASII BBCA 0,00% 39,71% BBRI INDF 7,58% 52,69% PTBA 0,00% SMCB 0,00% Lampiran 14: Efficient Frontier JII Periode Januari 2007-Desember 2009 EFFICIENT FRONTIER JII 1,400% 1,200% 1,000% 0,800% EFFICIENT FRONTIER JII 0,600% 0,400% 0,200% 0,000% 0,000% 1,000% 2,000% 3,000% 4,000% 5,000% 6,000% 130 Lampiran 15: Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII Periode Januari 2007-Desember 2009 Efficient Frontier dan CAL JII 1,400% 1,200% 1,000% EFFICIENT FRONTIER 0,800% TITIK OPTIMUM CAL 0,600% 0,400% 0,200% 0,000% 0,000% 1,000% 2,000% 3,000% 4,000% 5,000% 6,000% Lampiran 16: Alokasi Investasi Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009 Bobot BUMI 32,58% INTP 0,00% UNVR 67,42% 131 Lampiran 17:Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 14 Saham Kandidat Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 KODE INDF BBCA BBRI INCO ASII BMRI SMCB BLTA INKP PGAS TLKM PTBA UNTR BDMN ANTM MEDC AALI UNSP ALFA 0,009818 0,005534 0,004478 -0,00338 0,004246 0,003146 0,004055 0,003418 0,002652 0,002451 0,001782 0,002524 0,001819 0,000611 0,000447 -0,00259 -0,00342 -0,00538 BETA 1,162769 0,827745 1,032883 1,561161 1,419509 1,037959 1,422307 1,161936 0,940253 0,916927 0,651092 1,552046 1,44069 1,384145 1,453619 1,293196 1,490147 1,876901 E(Ri) 0,013505 0,008159 0,007753 0,001566 0,008747 0,006437 0,008565 0,007102 0,005633 0,005358 0,003847 0,007445 0,006387 0,005 0,005056 0,001507 0,001302 0,000567 ERB 0,011045 0,009057 0,006866 0,005794 0,005696 0,005564 0,005557 0,005543 0,005288 0,005122 0,004891 0,004371 0,003974 0,003134 0,003023 0,000653 0,00043 -5E-05 Lampiran 18: Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 Kode BLTA INCO INKP SUM Zi 0,144012853 0,124534883 0,141324415 0,409872151 Wi 35,14% 30,38% 34,48% 100,00% Lampiran 19: Alfa, Beta,Weekly Return, dan Standar deviasi Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 Alfa Beta Portofolio Portofolio 0,001087 1,2067 Expected Return Portofolio 0,4914% Standar Deviasi Portofolio 10,786% Reward to Variability Ratio 0,03942 132 Lampiran 20:Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 7 Saham Kandidat Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009 Kode BUMI KLBF ANTM UNVR INCO INTP AALI ALFA BETA E(Ri) 0,005336123 2,07433 0,01167572 0,001912627 0,6517529 0,00390453 -0,00077053 1,45823 0,00368614 0,005346108 0,3152119 0,00630946 -0,004183757 1,56326 0,00059392 0,008910618 0,9951474 0,01195201 -0,002472481 1,48098 0,00205373 ERB 0,05433768 0,05370461 0,02239824 0,01873391 0,01212899 0,01160401 0,01113732 Lampiran 21:Komposisi Saham Anggota Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009 Kode BUMI KLBF ANTM UNVR INCO INTP AALI SUM Zi 8,5939 30,3297 4,3888 13,9898 0,4948 1,6306 0,7701 60,1976 Wi 14,28% 50,38% 7,29% 23,24% 0,82% 2,71% 1,28% 100,0000% Lampiran 22:Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009 Weekly Alfa Beta Return Standar Deviasi Reward to Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Variability Ratio 0,003178682 0,863339119 0,582% 12,95% 0,041794964 133 Lampiran 23:Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009 LQ45 JII Return Portofolio per minggu 1,09% 1,20% Standar Deviasi Portofolio 5,58% 5,24% Reward to Variability Ratio 0,18417 0,2203 Lampiran 24: Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009 LQ45 JII Return Portofolio per minggu 0,4914% 0,582% Standar Deviasi Portofolio 10,786% 12,95% Reward to Variability Ratio 0,03942 0,04179 134 Lampiran 25: Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009 KODE ERB 2 M ER R , A i BR 2 i ei INDF BBCA BBRI INCO ASII BMRI SMCB BLTA INKP PGAS TLKM PTBA UNTR BDMN ANTM MEDC AALI UNSP 0,011045415 0,009057084 0,006865654 0,005793813 0,005695878 0,005564298 0,005556622 0,005543012 0,005287622 0,00512226 0,004891499 0,00437075 0,003974146 0,003134221 0,00302315 0,000653289 0,000429711 -5,02576E-05 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 0,001962705 4,947534939 4,272695785 3,350185506 0,116185219 2,522401102 2,680682289 2,152295322 1,29950993 1,532888553 2,282030818 2,070136322 1,615278714 1,719897948 1,455684101 1,331934479 0,264177529 0,174116794 -0,018938252 i B 2 i 2 i ei 385,2240305 569,9240752 472,4281698 128,451359 311,9717729 464,1461808 272,3313606 201,7676647 308,3226936 485,87561 650,0018322 238,115082 300,3919823 335,5489749 303,0906891 312,6986835 271,9160761 200,7688763 C i 2 M KETERANGAN i j 1 1 i A 2 M i B i j 1 0,018247559 0,016150756 0,012872891 0,00031779 0,009253791 0,010236357 0,007435783 0,003724163 0,004720478 0,008395392 0,007438005 0,005469898 0,006242942 0,00546152 0,004874754 0,000930028 0,000613518 -6,4661E-05 ELIMINASI ELIMINASI ELIMINASI LOLOS ELIMINASI ELIMINASI ELIMINASI LOLOS LOLOS C* ELIMINASI ELIMINASI ELIMINASI ELIMINASI ELIMINASI ELIMINASI ELIMINASI ELIMINASI LOLOS 135 Lampiran 26: Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009 2 KODE ERB M ER R , A i BR 2 i ei BUMI KLBF ANTM UNVR INCO INTP AALI 0,05433768 0,05370461 0,02239824 0,01873391 0,01212899 0,01160401 0,01113732 0,00190485 0,00190485 0,00190485 0,00190485 0,00190485 0,00190485 0,00190485 2,108612313 2,343249906 1,024027151 7,994119694 0,025158865 5,876802318 0,463992778 i B 2 i 2 i ei 388,0571711 436,3218461 455,0106278 426,7191929 207,4275576 506,4460603 416,61078 C i 2 M i KETERANGAN j 1 1 i A 2 M i B i j 1 0,002309456 0,002437588 0,001044939 0,008399866 3,43511E-05 0,005697762 0,000492777 LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS LOLOS 136 Lampiran 27 :Perhitungan Average Return dan Standar Deviasi Saham-Saham LQ45 (Januari 2007-Desember 2009) TGL ASII BBCA BBRI INDF -0,101796407 0,059210526 -0,067961165 0,09375 -0,061320755 0,034825871 -0,057142857 0,195488722 29/01/2007 -0,046439628 -0,013071895 -0,019047619 0,079207921 0,009615385 -0,009615385 -0,018867925 0,096153846 05/02/2007 0,003311258 -0,074074074 -0,058823529 0,029069767 26/02/2007 -0,024390244 0,066420664 -0,075601375 0,003802281 0,022727273 -0,01459854 0,033210332 0,049295775 0,053691275 -0,01242236 -0,03960396 0,03125 0,005025126 -0,009708738 0,029126214 -0,018518519 0,009433962 0,018691589 -0,009174312 0,047169811 0,031746032 0,03626943 -0,01980198 0,01 0,039215686 0 0 -0,009174312 0 0,034482759 -0,049079755 -0,032467532 -0,053333333 0,020134228 0,006535948 0,077419355 -0,005988024 0,005952381 0 0,018181818 0,009375 0,009230769 -0,036036036 -0,027777778 0 0,016666667 0 -0,033519553 08/01/2007 15/01/2007 22/01/2007 05/03/2007 12/03/2007 26/03/2007 02/04/2007 09/04/2007 16/04/2007 23/04/2007 30/04/2007 14/05/2007 21/05/2007 28/05/2007 PTBA SMCB -0,20143885 0,054054054 0,10619469 0 -0,00793651 0,084507042 0 0,030769231 -0,03225806 0,029850746 -0,01515152 0,044117647 0 -0,015625 0,031007752 0,047619048 0,053435115 0,015384615 0,028985507 0 0,028169014 0,015384615 0 0,075757576 0,067114094 0 0,081761006 0,013888889 0,065088757 -0,0125 0,010989011 0,050632911 0,117021277 0,013333333 137 -0,039393939 0,034482759 0,024242424 0,005952381 0,028571429 -0,009259259 0 0,028301887 -0,048780488 -0,016949153 0,00862069 -0,00862069 -0,03968254 -0,036111111 0,08125 0,02 0 0,008403361 0,071428571 0 -0,031746032 -0,008264463 0,081818182 0,033057851 0,008403361 0,011235955 0,072222222 -0,005167959 0,090909091 0,066350711 0,186046512 0,03307393 -0,077651515 -0,01875 0,008333333 0,016949153 0,041322314 -0,023809524 0,096 0,050724638 0,067669173 0,006896552 -0,04109589 0,022058824 0,008 0,008064516 0,03968254 0,007633588 0,128787879 0,053691275 0,134328358 0,08496732 -0,048192771 0 03/12/2007 -0,016949153 0,063829787 0,074 -0,021582734 0,028985507 0,056338028 -0,070967742 0,075862069 -0,006369427 10/12/2007 0,022346369 -0,013333333 0 17/12/2007 0 0,11302682 -0,02739726 0,021126761 -0,070512821 0,06122449 04/06/2007 11/06/2007 18/06/2007 25/06/2007 23/07/2007 06/08/2007 20/08/2007 27/08/2007 03/09/2007 10/09/2007 17/09/2007 24/09/2007 01/10/2007 08/10/2007 22/10/2007 29/10/2007 05/11/2007 12/11/2007 19/11/2007 26/11/2007 07/01/2008 0,051428571 0,216981132 0,039473684 0,108108108 -0,03007519 0,095890411 -0,012048193 0,022727273 0,175 0 -0,02238806 0,021505376 -0,090909091 -0,02238806 0,057692308 0,010869565 -0,04958678 0,022222222 0,070588235 0,069306931 0,104651163 0,005405405 0,045454545 0,072916667 -0,021505376 0,061403509 0,009708738 0,027777778 0,016949153 0,1 0,043243243 0,066666667 0,009259259 -0,005154639 0,0234375 0,04587156 0,030927835 0,174242424 0,01754386 0,024691358 0,070063694 0,094827586 0,065789474 -0,03333333 0 0,085365854 0,146892655 0,125 0,193181818 0,12195122 0,035971223 0,098039216 -0,05333333 0,281690141 -0,098214286 -0,04186047 0,126373626 -0,028846154 0,152380952 0,018518519 0,01980198 -0,01626016 0,042424242 -0,009708738 -0,02066116 0,011627907 0,03 0,021276596 0,023668639 0,20952381 0 0 138 -0,077186964 0,00754717 0,030769231 -0,041666667 0,082706767 0,014285714 -0,08974359 0 0 -0,053703704 0,09 -0,013986014 -0,014285714 -0,021428571 0,059259259 03/03/2008 -0,008896797 -0,054545455 -0,013793103 0,014285714 -0,046357616 -0,021428571 10/03/2008 -0,116 -0,050724638 -0,117647059 31/03/2008 -0,190871369 0,0078125 -0,086614173 07/04/2008 0,030612245 0,028061224 -0,079365079 0,150442478 0,043103448 0,086956522 -0,056097561 0,087855297 -0,106060606 0,050847458 -0,078740157 0,118644068 -0,051764706 0,0725 0 0,008064516 -0,103703704 0,05785124 -0,074766355 -0,012820513 0,005208333 0,023136247 -0,026785714 -0,030927835 0,094736842 0,076923077 -0,05982906 0,041237113 0,069306931 0,055045872 0,050251256 0,054245283 -0,053097345 0,063063063 0 0,034482759 14/01/2008 21/01/2008 28/01/2008 04/02/2008 11/02/2008 25/02/2008 14/04/2008 21/04/2008 28/04/2008 05/05/2008 12/05/2008 02/06/2008 23/06/2008 30/06/2008 07/07/2008 14/07/2008 21/07/2008 -0,05511811 -0,07883817 0,166666667 -0,058333333 0,068181818 0,155555556 0,008928571 -0,02564103 0,04 -0,00877193 -0,02586207 0,071895425 0,018181818 -0,03508772 0,049295775 0,054054054 -0,041841 0,054794521 0,008849558 0,040178571 -0,00729927 -0,136363636 -0,12173913 0,106060606 -0,115789474 -0,08457711 0,091666667 0,083333333 0,059139785 0,104761905 0,079545455 0,020725389 0,010752688 -0,103092784 -0,01 0,042105263 0,057471264 0,039800995 0,044444444 0,107526882 0,1 0,031578947 0,058823529 -0,00438596 0,184782609 -0,044642857 0,023489933 0,027027027 0,020833333 -0,02760736 0,018181818 -0,070707071 0 0 -0,02173913 -0,09876543 0 -0,098901099 -0,15753425 0,129310345 0,072289157 0,043650794 0,074766355 139 28/07/2008 -0,017817372 -0,008474576 -0,032786885 04/08/2008 -0,002283105 0,017241379 0,043103448 11/08/2008 25/08/2008 -0,097727273 0,04 0,016528926 0,067226891 0,008264463 -0,008474576 01/09/2008 -0,033816425 0,015625 0,008695652 08/09/2008 15/09/2008 -0,257142857 0,167741935 -0,198529412 0,175925926 -0,151260504 0,12 -0,090909091 -0,18442623 0,1125 0,060606061 22/09/2008 -0,059139785 -0,037878788 -0,060869565 -0,164835165 -0,09545455 29/09/2008 -0,268571429 -0,094488189 0,009345794 -0,220512821 -0,46969697 17/11/2008 -0,076923077 0,186046512 -0,088495575 0,058823529 -0,229007634 0,346534653 -0,085 0,074257426 0,046728972 0,132743363 0 0,164473684 05/01/2009 -0,032110092 0,131818182 0 -0,104477612 -0,022222222 -0,005291005 -0,010869565 -0,05594406 0,147368421 0,111888112 12/01/2009 0,004032258 0,008474576 -0,015957447 -0,018518519 -0,0443038 19/01/2009 -0,008 -0,075 -0,069892473 -0,065420561 -0,09090909 02/02/2009 -0,091603053 -0,079831933 0,009090909 -0,053571429 -0,005555556 -0,022099448 0,0625 0,061643836 -0,067961165 -0,01910828 24/11/2008 01/12/2008 15/12/2008 22/12/2008 09/02/2009 -0,011111111 0,022556391 -0,06741573 -0,0037594 -0,084337349 -0,03773585 0,136363636 0,102661597 -0,033707865 -0,18965517 -0,020833333 -0,1147541 0,021052632 0,277777778 -0,118811881 0,010869565 -0,10869565 -0,01398601 0 0,026315789 0,008849558 0,045454545 0,069565217 0,254545455 0,076923077 0,011627907 0,364705882 0,114583333 0,011627907 0,057471264 0,438202247 0,030769231 0,061538462 0,088235294 0,095238095 0,035087719 0 140 -0,00456621 0,036697248 -0,075471698 -0,050505051 -0,050847458 -0,113095238 -0,0625 -0,011235955 -0,004424779 0,049808429 0,132616487 -0,025 -0,082278481 0,060402685 -0,022151899 0,145631068 0,197222222 0,095744681 0,035087719 0,067226891 0,007936508 -0,046875 0,134920635 -0,048951049 0,037313433 -0,042857143 0,033557047 0,036363636 0,040697674 0,112359551 -0,065 0,09375 -0,052380952 0,18 0 0 0,033707865 0,043478261 -0,03125 0,021276596 0,103092784 0,19047619 -0,007936508 0,293650794 -0,152777778 0,097222222 0,053164557 0,133802817 -0,018480493 -0,037037037 0,07751938 -0,035714286 0,087591241 0,026666667 -0,074380165 0,07079646 0,016260163 0,079365079 -0,086956522 -0,131736527 0,227586207 0 0,061111111 -0,010471204 27/07/2009 -0,077405858 0,0861678 -0,022916667 0,068230277 0,098790323 0,057761733 -0,084415584 0 0,021126761 -0,020833333 0,042253521 0,006666667 -0,0625 0,083333333 0,015267176 0,046153846 -0,00729927 0,050359712 -0,063492063 0,09039548 -0,03626943 -0,032608696 0,085227273 0,083333333 03/08/2009 0,058020478 0,092715232 -0,013605442 -0,032608696 10/08/2009 -0,038647343 0,048192771 -0,006849315 0,144444444 16/02/2009 23/02/2009 02/03/2009 16/03/2009 23/03/2009 30/03/2009 06/04/2009 13/04/2009 20/04/2009 27/04/2009 04/05/2009 11/05/2009 18/05/2009 25/05/2009 01/06/2009 08/06/2009 15/06/2009 22/06/2009 29/06/2009 06/07/2009 13/07/2009 -0,02597403 0,018181818 -0,03355705 0,018518519 -0,02097902 0,055555556 -0,03623188 0,018867925 0,059701493 0,055555556 0,007142857 0 0,034722222 0 0,184210526 0,081967213 -0,04444444 0,015384615 0,051724138 0,029850746 0,124324324 0,342857143 -0,08530806 0,104166667 0,157894737 0,141176471 0,004464286 0,030927835 0,146551724 0,08 -0,01481481 0,046296296 -0,12030075 0,097345133 0,004237288 0,088235294 -0,03797468 0 -0,00440529 0,080357143 0 0,05785124 0,110204082 0,043165468 0 0,048611111 -0,01824818 0,050359712 141 0,02739726 -0,02 0,071186441 -0,003184713 0,053225806 0,040310078 -0,017910448 -0,005714286 -0,005813953 0,029069767 0,057803468 0,103825137 -0,030612245 -0,010526316 0,060810811 -0,083870968 0,055944056 0,026666667 -0,012987013 0,052287582 -0,01242236 0,009615385 0,019230769 0,009345794 0,093457944 0,00862069 0,05982906 0,024193548 -0,00757576 -0,00769231 0,05 0,048148148 0,003533569 0,007142857 0,042553191 0,007716049 -0,044274809 -0,004918033 0,073891626 0,015267176 0,015957447 -0,036842105 0,05 0,005291005 -0,010526316 -0,025641026 -0,059602649 0,071942446 0 0,026666667 0,023622047 -0,053846154 0,025210084 0 0,032258065 0,017006803 0,016722408 -0,02364865 0,003448276 0,065068493 07/12/2009 -0,037593985 0,0375 0,024096386 -0,005319149 0,064171123 -0,030150754 0 0,053333333 -0,006329114 -0,031007752 0,01607717 0,056 0,136075949 0 -0,0362117 14/12/2009 0,029411765 0,010416667 -0,032051282 0,061068702 0 21/12/2009 -0,014492754 0,011661808 0,008530586 0,005746785 0,075807555 -0,005263158 0,021052632 0,008158326 0,00318181 0,056407531 0,006711409 0,02 0,007753041 0,004789246 0,069204375 -0,049295775 0,03649635 0,013505289 0,00632527 0,079531568 -0,01734104 0,014705882 0,007445321 0,007940348 0,089108629 24/08/2009 31/08/2009 07/09/2009 14/09/2009 28/09/2009 05/10/2009 12/10/2009 19/10/2009 26/10/2009 02/11/2009 09/11/2009 16/11/2009 23/11/2009 30/11/2009 28/12/2009 Return Varian STDEV 0,045112782 0,015748031 0,015267176 0 0,030075188 0,130434783 0,070967742 0,024539877 0,0125 0 0,012578616 0,012345679 0,078787879 0,033112583 0 0,032051282 0,026143791 0,033333333 0,008564881 0,008678547 0,093158721 142 Lampiran 28 : Korelasi Matrix Saham-Saham LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 ASII ASII BBCA BBRI INDF PTBA SMCB 1 0,504650509 0,643120245 0,559910788 0,582059045 0,593433466 BBCA 0,504650509 1 0,589268349 0,319676181 0,424736187 0,426442676 MATRIX KORELASI BBRI INDF PTBA SMCB 0,643120245 0,559910788 0,582059045 0,593433466 0,589268349 0,319676181 0,424736187 0,426442676 1 0,268581288 0,434595161 0,400808661 0,268581288 1 0,567320779 0,525466961 0,434595161 0,567320779 1 0,503105625 0,400808661 0,525466961 0,503105625 1 Lampiran 29: Kovarian Matrix Saham-Saham LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 ASII BBCA BBRI INDF PTBA SMCB ASII 0,005700064 0,0021404 0,003346516 0,003348309 0,003899905 0,004156835 BBCA 0,0021404 0,003155941 0,002281595 0,001422465 0,002117536 0,002222675 MATRIX KOVARIANS BBRI INDF PTBA SMCB 0,003346516 0,003348309 0,003899905 0,004156835 0,002281595 0,001422465 0,002117536 0,002222675 0,004750309 0,001466235 0,002658232 0,002563002 0,001466235 0,006273845 0,003987886 0,003861564 0,002658232 0,003987886 0,007875792 0,004142449 0,002563002 0,003861564 0,004142449 0,00860799 143 Lampiran 30: Perhitungan Average Return dan Standar Deviasi Saham-Saham JII (Januari 2007-Desember 2009) TGL EMITEN INTP UNVR 08/01/2007 BUMI 0,032967033 -0,05454545 -0,03875969 15/01/2007 0,112359551 0,066037736 0,024193548 22/01/2007 0,04 -0,06140351 -0,07874016 29/01/2007 0,058252427 0,036697248 -0,00961538 0,069565217 0,009708738 -0,04098361 05/02/2007 26/02/2007 -0,04385965 -0,04310345 05/03/2007 0,05982906 0,049180328 0,037037037 0,018181818 12/03/2007 0,017241379 -0,01769912 0,008928571 26/03/2007 0,081300813 -0,01923077 0,017857143 02/04/2007 0,007518797 0 -0,00869565 09/04/2007 0 0,025641026 16/04/2007 0,02238806 0,014492754 0 -0,03333333 23/04/2007 0,00729927 0,072727273 -0,05084746 30/04/2007 0,072463768 -0,02564103 0,03539823 14/05/2007 0,041666667 0 0,043478261 21/05/2007 0,04 0,008928571 0,033333333 28/05/2007 0,121794872 0 0,016129032 04/06/2007 0,011111111 -0,03571429 0 11/06/2007 0,054347826 0,027027027 0,0703125 18/06/2007 0,129441624 0,175438596 0,051094891 25/06/2007 0,011111111 -0,06716418 -0,04285714 144 23/07/2007 0,018181818 -0,06428571 -0,02721088 06/08/2007 0,0625 -0,08270677 -0,01470588 20/08/2007 0,02173913 0,114035088 0,132231405 27/08/2007 0,051546392 0,007874016 -0,00729927 03/09/2007 0,137254902 -0,015625 0,029411765 10/09/2007 0,0625 -0,02380952 -0,02205882 17/09/2007 0,169491525 0,016129032 0,02962963 24/09/2007 0,036231884 0,034965035 -0,03174603 -0,01449275 01/10/2007 0,073770492 0,071942446 0,052238806 0 22/10/2007 0,264285714 0,027932961 0,183823529 0,014705882 29/10/2007 0,06741573 0,049689441 -0,04285714 05/11/2007 -0,11904762 -0,00746269 12/11/2007 0,126315789 0,115384615 0,118055556 0,015384615 19/11/2007 0,005405405 -0,09876543 -0,01515152 26/11/2007 0,189473684 0,033557047 0,031007752 03/12/2007 0,038961039 0,014925373 -0,01257862 -0,02941176 17/12/2007 0,060869565 0,032786885 0,017094017 0,051282051 0,022727273 07/01/2008 0,024193548 0,075949367 0,051094891 14/01/2008 -0,11023622 -0,18023256 -0,07638889 21/01/2008 0,0625 0,101449275 0 28/01/2008 0,127118644 0,026666667 0,053846154 04/02/2008 0,051470588 -0,03246753 0 11/02/2008 0 0,068965517 0,053030303 25/02/2008 - -0,03846154 0,007407407 08/10/2007 10/12/2007 145 0,043478261 31/03/2008 0,066666667 0,132352941 0,158914729 07/04/2008 0,063636364 -0,06870229 0,007246377 14/04/2008 0 -0,01438849 21/04/2008 0,166666667 0,101449275 -0,00847458 -0,05797101 28/04/2008 0,03968254 0,00877193 0,061538462 05/05/2008 0,097014925 0,00862069 -0,02857143 12/05/2008 0,088435374 0,162393162 -0,00735294 19/05/2008 0 -0,05147059 0,02238806 26/05/2008 0,025477707 0,024691358 -0,016 -0,00735294 -0,03252033 0 0,018072289 0,017964072 0,096385542 0,119205298 0,112781955 0,032520325 0,008928571 -0,02222222 -0,05405405 0 0,076923077 -0,00746269 0,017857143 -0,03007519 0,008849558 -0,01550388 0,035087719 0,031496063 0,033898305 0,007633588 04/08/2008 0,025 0,081300813 0,049180328 0,060606061 11/08/2008 -0,10619469 -0,03846154 -0,02142857 25/08/2008 0,057692308 0,05785124 0,006944444 03/03/2008 10/03/2008 02/06/2008 16/06/2008 23/06/2008 30/06/2008 07/07/2008 14/07/2008 21/07/2008 28/07/2008 -0,07333333 0,037593985 -0,12686567 0 -0,05714286 0,00729927 146 01/09/2008 0,183486239 0,217391304 0,0078125 0,027586207 -0,078125 -0,0738255 0,128571429 0,170731707 0,480291971 0,377192982 0,068965517 -0,01449275 -0,04032258 0,154411765 -0,03361345 -0,08917197 -0,03053435 0,052980132 0,578125 0,254901961 0,102362205 -0,03144654 -0,02142857 -0,02597403 15/12/2008 -0,09375 0,243055556 0,019607843 22/12/2008 0,068965517 -0,03910615 0,012658228 05/01/2009 0,043478261 0,025641026 -0,07 0 19/01/2009 -0,34375 0,105263158 0,145454545 -0,01612903 0,024539877 27/01/2009 0,03030303 -0,02173913 -0,04242424 02/02/2009 0,333333333 0,039548023 0,031446541 09/02/2009 0,01369863 -0,02173913 -0,01840491 16/02/2009 0,054054054 0,012820513 -0,1 0 0,012195122 0 08/09/2008 15/09/2008 22/09/2008 29/09/2008 17/11/2008 24/11/2008 01/12/2008 12/01/2009 23/02/2009 02/03/2009 0 -0,00621118 16/03/2009 0,026315789 0,038461538 -0,01156069 0,01875 23/03/2009 0,105263158 0,174418605 -0,01851852 30/03/2009 0,084337349 0,059405941 -0,03144654 06/04/2009 0,044444444 -0,10747664 -0,02580645 147 13/04/2009 0,214285714 0,081632653 0,052631579 20/04/2009 0,084033613 -0,06542056 -0,01875 27/04/2009 0,142857143 0,115384615 -0,01923077 04/05/2009 0,24516129 0,100502513 0,051724138 0,006535948 -0,11290323 0,025974026 0,171171171 0,006369427 25/05/2009 0,142857143 0,043902439 0,015267176 -0,00632911 01/06/2009 0,0875 0 0,012578616 08/06/2009 0,111111111 0,061728395 -0,09333333 0,023529412 0,124087591 0,051724138 29/06/2009 0,011363636 0,118181818 0,030927835 0,047619048 -0,05882353 0,087912088 06/07/2009 0,005586592 0,064285714 0,035353535 13/07/2009 0,056179775 0,115646259 0,048309179 27/07/2009 0,34939759 0,107142857 0,064220183 03/08/2009 0,043859649 -0,06382979 -0,04782609 10/08/2009 0,027777778 -0,01818182 0,015625 -0,05555556 31/08/2009 0,066115702 0,040322581 0,033613445 -0,02564103 0,019607843 07/09/2009 0,095652174 0,047120419 -0,0047619 14/09/2009 0,07106599 0,023923445 0,090047393 0,018691589 05/10/2009 0,064516129 0,053846154 0,049180328 0,053097345 0,028037383 12/10/2009 0,043103448 0,025210084 -0,00454545 11/05/2009 18/05/2009 15/06/2009 22/06/2009 24/08/2009 28/09/2009 148 26/10/2009 0,075630252 0,136363636 02/11/2009 0,056818182 0,102803738 0 09/11/2009 0,042553191 -0,03333333 0,02955665 16/11/2009 0,025862069 0,071428571 23/11/2009 0,141414141 0,159292035 -0,10084034 -0,03097345 30/11/2009 0,073684211 0,102803738 0,087557604 07/12/2009 0,054852321 -0,06382979 14/12/2009 0,009803922 0,108910891 0,065306122 0 21/12/2009 0,011111111 0,019157088 0,013636364 28/12/2009 0,043010753 0,030075188 0,013761468 Return 0,011675434 Varian 0,016772393 STDEV 0,129508273 0,011951906 0,006309501 0,005166383 0,001589859 0,071877556 0,039873034 19/10/2009 -0,06967213 -0,04109589 -0,02212389 -0,03809524 Lampiran 31: Korelasi Matrix Saham-Saham JII Periode Januari 2007- Desember 2009 MATRIX KORELASI BUMI INTP UNVR BUMI 1 INTP 0,294077028 UNVR 0,116724438 0,294077028 1 0,297729232 0,116724438 0,297729232 1 149 Lampiran 32: Kovarian Matrix Saham-Saham JII Periode Januari 2007- Desember 2009 MATRIXS KOVARIAN BUMI INTP UNVR BUMI 0,016640327 INTP 0,002715931 UNVR 0,000598006 0,002715931 0,005125703 0,000846566 0,000598006 0,000846566 0,00157734 150