RIZKI MAULANA-FEB

advertisement
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama
: Rizki Maulana
Tempat / Tanggal Lahir
: Bogor, 28 Februari 1989
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Delima 1 Rt/Rw 01/03 Curug Sawangan-Depok
Telp / Hp
: 0813 8733 2707
E-mail
: [email protected]
[email protected]
[email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
1995 – 2001
: SDN PARUNG 02.
2001 – 2004
: SMP Negeri 1 Parung, Kab. Bogor.
2004 – 2007
: SMA Negeri 1 Parung, Kab. Bogor.
2007 – 2011
: S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
PENGALAMAN ORGANISASI
2002-2003
: Bendahara PMR SMPN 1 Parung dan Anggota
OSIS divisi Bendahara.
2004-2005
: Bendahara Rohis SMAN 1 Parung dan Anggota
OSIS Divisi Humas.
2005-2006
: Wakil Ketua Pencak Silat SMAN 1 Parung
2007-2010
: Bendahara ARIMAS (Remaja Islam Masjid
As-Shabirin).
2008-2009
: BemJ Manajemen Divisi Mading UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Bendahara (LDK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
i
PENGALAMAN BEKERJA
2004
: Agen Koran
SEMINAR DAN TRAINING
2007
: Peserta Pelatihan Jurnalistik
2007
: Peserta Training Organisasi
2007
: Peserta Seminar Peran Pemuda untuk Ekonomi
Kerakyatan.
2008
: Peserta Seminar Financial Invesment Industry
2008
: Peserta ESQ Leadership Training.
2008
: Peserta Workshop Wirausaha.
2008
: Peserta Seminar Ekonomi Islam.
2008
: Peserta Seminar Dampak Krisis Keuangan Global
Terhadap Perekonomian Indonesia.
2009
: Peserta Seminar Launching Buku dan Seminar
Nasional.
2010
:Peserta Seminar Membangun Brand Image Melalui
Strategi Public Relation dan Event.
2010
: Peserta Kuliah Kerja Sosial Bebas Terkendali
(KKSBT).
2011
: Peserta Sekolah Pasar Modal.
ii
Abstract
This research aims to compare the performance of optimal portfolio
shares LQ45 and JII. Sampling method that used in this research is purposive
sampling, which LQ45 and JII as the research sample. Secondary data is used in
this research, provide by stocks that listed in LQ45 and JII in 2007-2009. Efficient
Frontier and Single Index Model were used for research methodology, and used
the calculation Reward to Variability Ratio. The results of this research shows
stocks of JII better than stocks of LQ45. This result can be used as reference for
investor who will invest their fund in JII stock, but it is not the guarantee that it
will not change in the future.
Keywords: LQ45, JII, Efficient Frontier, Single Index Model,
Reward to Variability Ratio.
iii
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja portofolio
optimal saham LQ45 dan JII. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan LQ45 dan JII sebagai sampel.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yang bersumber
dari saham yang terdaftar di LQ45 dan JII tahun 2007-2009. Metodologi yang
digunakan adalah Efficient Frontier and Single Index Model. Hasil penelitian ini
menemukan bahwa saham di JII lebih baik hasilnya dibandingkan dengan saham
LQ45. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi investor yang ingin
menginvestasikan dananya pada saham JII, namun tidak menjamin kinerja
portofolio yang akan diperoleh di masa yang akan datang akan tetap sama.
Kata kunci: LQ45, JII, Efficient Frontier, Single Index Model, Reward to
Variability Ratio
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Maha Besar Allah SWT, terpanjat puji dan syukur atas anugerah yang Allah
berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhirnya ini dengan segala
kekurangan dan kelebihannya.
Penulis percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan izin dan
ketetapan Allah SWT. Namun penyusunan skripsi ini tidak lepas dari orang-orang
di sekitar penulis yang begitu banyak memberi bantuan serta dukungan pada
penulis. Untuk itulah, dengan selesainya penulisan skripsi ini sebagai prasyarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, izinkan penulis mengucapkan rasa terima
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1.
Untuk yang pertama saya ucapkan terima kasih banyak kepada Seorang
yang sangat berharga dan berarti sekali bagi penulis yaitu Mama yang
sedang sakit setelah operasi dan yang sudah memberikan kasih sayangnya
selama ini dari kecil Hingga saat ini sampai saya menempuh Perguruan
Tinggi. Kasih sayangmu serta perhatianmu memberikan Motivasi bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
2.
Yang kedua saya ucapkan terima kasih banyak lagi kepada Mama yang
telah memberikan dukungan baik berupa materi maupun non materi kepada
Penulis, sekali lagi dukunganmu ini sangat berarti bagi penulis. Lagi-lagi ini
memberikan motivasi kembali kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
3.
Terima kasih kembali kepada Mama saya kembali, yang selalu berada di sisi
penulis pada saat sehat maupun sakit saat menyelesaikan skripsi ini.
Kembali
ini
sangat
memberikan
motivasi
kepada
penulis
menyelesaikan skripsi ini. Semoga mama cepat sembuh dan
untuk
diberikan
kesehatan selalu dan umur yang panjang dan berkah. AMIIN YA ALLAH
S.W.T
v
Tanpamu saya bukanlah apa-apa dan tidak akan jadi seperti saat ini, Ibu kau
lah alasan saya berada di dunia selain untuk beribadah Kepada ALLAH
S.W.T.
4.
Terima kasih kepada bapa yang telah memberikan dukungan baik berupa
materi maupun non materi, ini juga memberikan motivasi kepada penulis.
5.
Bu Haji Endang (Kepala Sekolah) SDN Parung 04, terima kasih telah
banyak membantu penulis baik materi maupun non materi.
6.
Kakak-kakak yang telah memberikan dukungan baik berupa materil maupun
non materil, serta keponakan-keponakan yang dapat mencairkan suasana.
Dan juga seluruh keluarga. Kalian semua menjadi motivasi bagi penulis.
7.
H. Ahmad Dumyati Bashori,MA selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar.
8.
Titi Dewi Warninda,SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar.
9.
Suhendra, S.Ag., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen.
10.
Leis suzanawati, SE, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Manajemen.
11.
Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
12.
Teman-teman Manajemen B angkatan 2007 (Akim, Jeje, Agi, Bimo,
Ariyanto, Haikal, Asu, Ole, Doli, Bangga, Nanang, Farid, Zadi, Opung,
Dini, Novi, Ria, Umi, Ade, Ayu, Pingkan, Wulan, Cha-cha ) atas
kebersamaan dan kenangan indah yang pernah diukir bersama. Senang
menjadi bagian dari kalian. Jaga terus Kebersamaan yang telah kita bangun.
13.
Teman-teman Manajemen Keuangan B angkatan 2007 (Agus, Adit, Lingga,
Fauzan, Andri, Elvin, Dedy, Dery, Bimo, Andi, Aryanto, Qodar, Aji,
Ramdan, Nidia, Ria, Eva, Umi, Ika, Emil, Oweng, Adlin, Tya, Diah, Susan,
Weny, Pia, Anggi) atas kebersamaan dan kenangan indah yang telah diukir
bersama. Jaga terus Kebersamaan yang telah kita bangun.
14.
Terima kasih kepada pipit, yang telah membantu, dan memberikan
masukan-masukan bagi penulis, masukan-masukan yang diberikan sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
15.
Terima kasih kepada cupit,yang telah membantu dan memberikan masukanmasukan dalam pembuatan skripsi ini.
16.
Terima kasih kepada Dini, yang telah meluangkan waktunya untuk
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17.
Terima kasih kepada Eva yang telah membantu dan meluangkan waktunya
dalam menyelesaikan skripsi ini,
18.
Terima kasih juga kepada Agus yang telah membantu penulis.
19.
Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2007 yang tidak dapat
disebutkan namanya satu per satu. Senang bisa menjadi bagian dari kalian.
20.
Seluruh teman-teman baik dari Fakultas Ekonomi maupun dari Fakultas
lain, terimakasih atas semangat dan dukungan kepada penulis.
21.
Para staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
22.
Seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu penulis baik moril
maupun materil, namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, namun semua ini
semata-mata karena keterbatasan penulis. Akhir kata, besar harapan penulis,
skripsi ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, Juni 2011
Rizki Maulana
vii
DAFTAR ISI
COVER
Hal
COVER Dalam
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................
i
ABSTRACT..............................................................................................
iii
ABSTRAK................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR.............................................................................. v
DAFTAR ISI.............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian…………………………………….. 1
B. Perumusan Masalah………………………………………….
5
C. Tujuan Penelitian………………………………...................
6
D. Manfaat Penelitian .......................................................... ......
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Investasi……………………………………………………..
8
1. Pengertian Investasi …………………………………
8
2. Proses Investasi………………………………………
8
a. Penentuan Kebijakan Investasi.........................
9
b. Analisis Sekuritas.............................................
9
c. Pembentukan Portofolio...................................
10
viii
d. Melakukan Revisi Portofolio............................
11
e. Evaluasi Kinerja Portofolio..............................
11
B. Pasar Modal…………………………………………….......
12
1. Pengertian Pasar Modal...........................................
12
2. Fungsi Pasar Modal................................................
15
3. Pelaku Pasar Modal…………………………………… 16
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal........
16
a. Supply Sekuritas..........................................
16
b. Demand akan Sekuritas................................
17
c. Komdisi Politik dan Ekonomi........................
17
d. Masalah Hukum dan Peraturan.........................
17
e. Peran-peran lembaga pendukung pasar modal
yang akan membantu kegiatan pasar modal........
5. Produk-Produk di Pasar Modal..................................
17
18
a. Reksadana.....................................................
18
b. Saham..........................................................
18
c. Saham Preferen.............................................
18
d. Obligasi........................................................
19
e. Obligasi Konversi (Convertible Bond)...............
19
f. Waran...........................................................
19
g. Right Issue....................................................
20
6. Jenis Pasar Modal………………………………………. 20
a. Pasar Pertama (Pertama)……………………….. 20
b. Pasar Modal Kedua (Sekunder)………………… 21
c. Pasar Ketiga (Over The Counter Market……….. 23
d. Pasar Ke empat………………………………….. 24
C. Saham............................................................................ ......... 25
ix
1. Pengertian Saham.....................................................
25
a. Deviden.........................................................
26
b. Capital Gain...................................................
26
2. Penilaian Saham........................................................
29
a. Nilai Nominal.................................................
29
b. Harga Dasar (Base Price)................................
29
c. Harga Pasar (Market Price)..............................
29
3. Indeks Harga Saham..................................................
31
4. Indeks LQ45.............................................................
32
5. Indeks Jakarta Islamic Indeks (JII)...............................
33
a. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi
Prinsip-Prinsip Syariah...................................
34
b. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Indeks
(JII)..............................................................
36
c. Evaluasi Indeks dan Pergantian Saham............... 37
6. Diversifikasi……………………………………………... 37
7. Tingkat Hasil (Rate of Return) & Tingkat Risiko
(Rate Of Risk)...........................................................
37
a. Tingkat Hasil (Rate of Return).........................
37
b. Tingkat Risiko (Rate of Risk)..........................
41
D. Teori Portofolio................................................................
42
1. Pengertian Portofolio...............................................
42
2. Portofolio yang Efisien............................................
44
3. Expected Return & Risiko Portofolio........................
44
4. Teori Pembentukan Portofolio..................................
46
a. Teori Pembentukan Efficient Frontier.............
46
b. Teori Pembentukan Single Indeks Model (SIM)
50
x
c. Kinerja Portofolio..........................................
58
d. Rewad to Variability Ratio...............................
59
E. Penelitian Terdahulu...........................................................
60
F. Kerangka Berfikir...............................................................
62
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian...............................................
64
B. Teknik Penentuan Sampel................................................
64
C. Teknik Pengumpulan Data...............................................
67
D. Teknik Analisis................................................................
68
E. Operasional Variabel....................................................
75
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Saham-saham Kandidat Portofolio..................................
1. Metode Efficient Frontier Curve........................... .
77
77
a. Portofolio LQ45........................................
77
b. Portofolio JII..............................................
84
2. Metode Single Indeks Model.................................
89
a. Portofolio LQ45.........................................
89
b. Portofolio JII..........................................
94
B. Saham Anggota Portofolio Optimal................................
97
1. Metode Efficient Frontier Curve..........................
98
a. Portofolio Optimal LQ45..........................
98
b. Portofolio Optimal JII...............................
100
2. Metode Single Index Model.................................
103
a. Portofolio Optimal LQ45..........................
103
b. Portofolio Optimal JII.............................
108
C. Perbandingan Portofolio Optimal LQ45 dan JII
1. Metode Efficient Frontier Curve............................
112
xi
2. Metode Single Index Model.................................
114
BAB V KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan................................................................
B. Saran...........................................................................
117
.
121
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
No Keterangan
Halaman
4.1 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
79
4.2 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007-Desember 2009
81
4.3 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
82
4.4 Rata-rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007- Desember 2009
83
4.5 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
84
4.6 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009
86
4.7 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio JII Periode
Januari 2007- Desember 2009
87
4.8 Daftar Perusahaan yang Lolos menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009
87
4.9 Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat Portofolio
JII Periode Januari 2007- Desember 2009
88
4.10 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009
89
4.11 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009
91
4.12 Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45 Periode
xiii
Januari 2007-Desember 2009
93
4.13 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009
94
4.14 Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks JII Periode Januari 2007- Desember 2009
96
4.15 Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007- Desember 2009
97
4.16 Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009
97
4.17 Alokasi Investasi Portofolio LQ45 Periode Januari 2007
Desember 2009
101
4.18 Alokasi Investasi Portofolio JII Periode Januari 2007Desember 2009
104
4.19 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB Saham
Kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007Desember 2009
105
4.20 Penentuan Cut Off Rate Saham Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007- Desember 2009
107
4.21 Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007-Desember 2009
108
4.22 Alfa, Beta, Weekly Return, dan Standar Deviasi Portofolio
Periode Januari 2007-Desember 2009
108
4.23 Komposisi Alfa, Beta, Expected Return , dan ERB 7 Saham
Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007Desember2009
109
4.24 Penentuan Cut off rate Saham Portofolio JII Periode
Januari 2007-Desember 2009
111
xiv
4.25 Komposisi Saham Anggota Portofolio JII Periode JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
112
4.26 Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi Portofolio
JII Periode Januari 2007-Desember 2009
113
4.27 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient
Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009
113
4.28 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient
Single Index Model Januari 2007-Desember 2009
114
4.29 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks
Model Periode Januari 2007-Desember 2009
115
4.30 Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII Metode Single Indeks
Model Periode Januari 2007-Desember 2009
115
xv
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan
2.1 Kerangka Pemikiran
Halaman
64
4.1 Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007Desember 2009
99
4.2 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
100
4.3 Efficient Frontier JII Periode Januari 2007
Desember 2009
102
4.4 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
103
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
N o Keterangan
Halaman
1 Daftar perusahaan yang konsisten masuk perhitungan
Indeks LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 ....................... 123
2 Rata-rata Saham kandidat Portofolio LQ45 periode
Januari 2007-Desember 2009 ......................................................... 124
3 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009 .................. 125
4 Rata-rata seluruh saham kandidat portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009 ............................................ 126
5 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009.................. 127
6 Daftar perusahaan yang konsisten masuk perhitungan
Indeks JI Periode Januari 2007-Desember 2009 ............................. 127
7 Rata-rata return saham kandidat Portofolio JII Periode
Januari 2007-Desember 2009 .......................................................... 127
8 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009....................... 128
9 Rata-rata return seluruh saham kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007- Desember 2009 ............................................ 128
10 Daftar perusahaan yang lolos menjadi kandidat anggota
Portofolio JII Januari 2007-Desember 2009 ................................. 128
xvii
11 Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007
Desember 2009 ............................................................................ 129
12 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009 ......................................... 129
13 Alokasi investasi portofolio LQ45 Periode
Januari 2007- Desember 2009 ..................................................... 130
14 Efficient Frontier JII Periode Januari 2007Desember 2009 ........................................................................... 130
15 Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII
Periode Januari 2007-Desember 2009 ......................................... 131
16 Alokasi investasi Portofolio JII Periode Januari 2007
Desember 2009 ........................................................................... 131
17 Komposisi alfa, beta, rxpected return dan ERB 14
Saham kandidat Portofolio LQ45 Periode Januari 2007
Desember 2009 ........................................................................... 132
18 Komposisi saham anggota Portofolio LQ45 Periode
Januari 2007-Desember 2009 ...................................................... 132
19 Alfa, beta, weekly return,dan standar deviasi
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009 .............. 132
20 Komposisi alfa, beta, expected return, dan ERB 7 Saham
Kandidat Portofolio JII Periode Januari 2007 Desember 2009 ..... 133
21 Komposisi saham anggota Portofolio JII Periode
xviii
Januari 2007- Desember 2009 ...................................................... 133
22 Alfa, beta, weekly return dan standar deviasi Portofolio
JII Periode Januari 2007-Desember 2009...................................... 133
23 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode Efficient
Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009............................. 133
24 Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII Metode
Single Index Model Periode Januari 2007-Desember 2009 ............ 134
25 Penentuan Cut off Rate (C*) Saham Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember2009............................................ 135
26 Penentuan Cut off Rate (C*) Saham Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009........................................... 136
27 Perhitungan Average return dan standar deviasi SahamSaham LQ45 (Januari 2007- Desember 2009) .............................. 137
28 Korelasi Matrix saham-saham LQ45 Periode Januari 2007Desember 2009 ............................................................................ 143
29 Kovarian Matrix Saham-Saham LQ45 Periode
Januari2007-Desember 2009 ........................................................ 143
30 Perhitungan Average return dan standar deviasi sahamsaham JII (Januari 2007-Desember 2009) ..................................... 144
31 Korelasi Matrix saham-saham JII Periode
Januari 2007-Desember 2009 ....................................................... 149
32 Kovarian Matrix saham-saham JII Periode Januari2007Desember 2009 ............................................................................ 150
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pasar modal merupakan salah satu sarana berinvestasi yang menarik bagi
investor. Hal ini disebabkan pasar modal menjanjikan pengembalian yang
lebih besar kepada investor dibanding perbankan. Pasar modal memberikan
kesempatan kepada investor untuk dapat memilih secara bebas sekuritas–
sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal sesuai dengan preferensi
risiko, ketersediaan dana dan jangka waktu investasi.
Sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin mengacu pada era
globalisasi dan berorientasi pada pengembangan bisnis baik dibidang moneter
maupun non moneter, maka setiap perusahaan atau individu akan berusaha
untuk meningkatkan nilai perusahaan atau meningkatkan modalnya secara
optimal dengan cara berinvestasi pada sektor keuangan atau non keuangan.
Untuk berinvestasi di sektor keuangan dapat dilakukan dengan membeli
saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Orang tertarik untuk
berinvestasi di bursa karena adanya keterbukaan informasi. Salah satu jenis
sekuritas yang diperdagangkan di Bursa adalah saham. Investor yang
berinvestasi tentunya mengharapkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
daripada investasi awalnya. Investor yang berinvestasi tentu mengharapkan
pengembalian yang lebih tinggi daripada investasi awalnya. Mereka juga
1
tidak mengiginkan emiten (penerbit sekuritas) tidak mampu melaksanakan
kewajibannya ketika saham tersebut jatuh tempo.
Dalam berinvestasi seorang investor harus berfikir apakah menanamkan
seluruh modalnya ke satu jenis saham saja, karena dianggap saham tersebut
memberikan tingkat keuntungan yang tinggi atau lebih. Sikap itu tidaklah
bijaksana, karena bila tingkat keuntungan tinggi maka risiko investasi juga
dengan sendirinya menjadi tinggi. Hal yang lebih bijaksana dalam
berinvestasi adalah melakukan diversifikasi
pada investasi. Pemikiran
tersebut muncul karena bila investasi pada satu lahan gagal, maka masih ada
lahan lain yang dapat diharapkan keuntungannya sehingga bisa dikatakan
resiko investasi menjadi lebih rendah.
Menanamkan modal pada lebih dari satu inilah yang disebut dengan
membentuk portofolio. Sasaran manajemen portofolio adalah membangun
berbagai sekuritas dan asset-asset lainya sehingga membentuk suatu
portofolio dalam rangka meminimumkan risiko pada tingkat keuntungan
tertentu.
Menurut Harianto Sudarno (1998) investasi adalah suatu kegiatan
menempatkan dana pada satu lebih asset atau lebih asset selama periode
tertentu dengan harapan dapat memperoleh hasil penghasilan dan atau
peningkatan nilai (investasi). Dalam dunia nyata hampir semua investasi
selain mendatangkan penghasilan (return) investasi juga mengandung unsur
ketidakpastian atau risiko.
2
Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah kemudahan untuk
membentuk portofolio investasi artinya, pemodal dapat dengan mudah
menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan
investasi.
Salah satu instrumen investasi adalah saham, di Indonesia saham
diperdagangkan di bursa efek. Pada tahun 1991
pemerintah Indonesia
mendirikan PT Bursa Efek Jakarta untuk mengakomodasi pesatnya
pertumbuhan pasar modal di Indonesia pada waktu itu. Pertumbuhan bursa
efek pada tahun-tahun berikutnya menjadi semakin cepat, terutama sejak
dilakukan system otomasi perdagangan pada tanggal 25 Mei 1995. Semua
indicator perdagangan seperti nilai, volume dan frekuensi transaksi
menunjukan pertumbuhan yang luar biasa. pada tahun 2007 rata-rata nilai
transaksi telah mencapai angka diatas Rp 4.3 Triliun per hari. Bahkan pada
tahun 2008 sampai dengan semester pertama, rata-rata nilai transaksi harian
meningkat menjadi Rp 5.6 Triliun. Meskipun pada semester kedua terjadi
penurunan
karena ada krisis “Subrime” di Amerika Serikat
yang
mempengaruhi semua bursa didunia tidak terkecuali indonesia, akan tetapi
rata-rata nilai transaksi pada tahun 2008 masih lebih tinggi dari tahun 2007
yaitu sebesar
Rp 4.5 Triliun. Angka tersebut meningkat luar biasa jika
dibandingkan dengan awal- awal swastanisasi bursa efek atau sebelum
diberlakukan otomasi perdagangan. Pada tahun 1994, rata-rata nilai transaksi
hanya sebesar Rp 104 miliar perhari. Hal ini berarti dalam kurun waktu 14
tahun rata-rata nilai transaksi harian telah meningkat sebesar kurang 4000%
3
seiring dengan perkembangan pasar dan tuntutan untuk lebih meningkatkan
efisiensi serta daya saing dikawasan regional, maka efektif tanggal 3
desember 2007 secara resmi PT Bursa Efek Jakarta digabung dengan PT
Bursa Efek Surabaya dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia.
(Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:1).
Seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan yang ditunjukan oleh
kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG), kebutuhan untuk
memberikan informasi yang lebih lengkap kepada masyarakat mengenai
perkembangan bursa, juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang
diperlukan tersebut adalah indeks harga saham sebagai cerminan
dari
pergerakan harga saham sekarang ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
memiliki delapan macam indeks harga saham sebagai salah satu pedoman
bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal, yaitu antara lain indeks
harga saham gabungan (IHSG), indeks sektoral, indeks LQ45, Jakarta Islamic
Indeks (JII) indeks kompas 100, indeks papan utama, indeks pengembangan,
dan indeks individual. seluruh indeks yang ada di BEI mengunakan metode
perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah
saham tercatat (Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI 2008:2-3).
Dari delapan indeks yang tercatat di BEI tersebut, yang mendapat
perhatian lebih dari para fund manager ataupun para investor adalah indek
LQ45 dan JII dikarenakan kedua indeks ini memiliki beberapa keunggulan.
Berdasarkan pernyataan kuncoro (2006), indeks LQ45 dan JII memiliki
kinerja pengembalian atas investasi saham pada indeks yang cukup baik dan
4
memiliki daya tahan yang kuat. Selain itu, saham-saham yang terdapat
dikedua indeks ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga memiliki
kualitas yang baik dan memiliki tingkat risiko yang lebih rendah.
Atas dasar inilah penulis memilih obyek penelitian saham LQ45 dan JII
untuk memberikan informasi mengenai portofolio optimal yang dibentuk dari
saham masing-masing indeks. Diharapkan penelitian ini akan memberikan
gambaran kepada fund manager dan investor dalam menentukan sahamsaham pernyusun portofolionya Berdasarkan uraian tersebut , maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan
Kinerja Portofolio Optimal Menggunakan Metode Efficient Frontier,
dan Single Index Model (Studi Kasus pada LQ45 dan JII)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas maka
permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah:
1. Saham-saham apa sajakah yang membentuk portofolio saham optimal
dan indeks LQ45 dan JII berdasarkan Metode Efficient Frontier
Curve, Single Index Model, Periode Januari 2007 sampai Desember
2009.
2. Bagaimana kinerja
setiap portofolio
optimal
yang terbentuk
berdasarkan perhitungan Reward To Variability Ratio.
3. Berdasarkan perhitungan Reward to Variability Ratio, Portofolio
Optimal manakah yang menghasilkan kinerja yang lebih baik.
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka untuk
menganalisis portofolio yang optimal dengan menggunakan metode Efficient
Frontier Curve dan Single Index Model, tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui saham-saham apa sajakah yang membentuk
portofolio saham optimal dari Indeks LQ45 dan JII berdasarkan
metode Efficient Frontier, Single Indeks Model, Periode Januari 2007
sampai Desember 2009
2. Menghitung kinerja setiap portofolio optimal yang terbentuk dengan
perhitungan Reward To Variability Ratio.
3. Menentukan portofolio optimal terbaik dari proses perbandingan
kinerja kedua portofolio optimal, yang didapat melalui kedua metode
diatas.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi akademik
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara teoritis sebagaimana yang
telah dipelajari didalam perkuliahan dan sebagai pengetahuan tentang
pasar modal dan investasi. Dan bagi civitas akademika menambah
informasi, sumbangan penelitian bahan kajian dalam penelitian.
2. Manfaat bagi investor dan masyarakat
a. Memberikan informasi dan pengetahuan tentang pembentukan
portofolio yang optimal.
6
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para investor dalam melakukan jual
beli saham di Bursa Efek Indonesia.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Investasi
1. Pengertian Investasi
Menurut Husnan (1998:3) investasi adalah setiap pengguna dana
dengan maksud memperoleh penghasilan. Sedangkan menurut Eduardus
Tandelilin (2005:2) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumber daya lainya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Dan menurut Jogiyanto
(2005;5) Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan
didalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Pihakpihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor, investasi juga
mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor (investor wealth).
Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti kesejahteraan yang sifatnya
moneter bukanya kesejahtraan rohaniah.
2. Proses Investasi
Proses investasi menurut Husnan Suad (2005:48) bagaimana pemodal
seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang
akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut
akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan langkahlangkah sebagai berikut:
8
a. Penentuan kebijakan Investasi
Pada tahap ini menurut Eduardus Tandelilin (2010:13) pemodal
perlu menentukan tujuan investasinya dan banyaknya investasi yang
akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara risiko dan
keuntungan investasi. Maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa
tujuan investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan menderita
kerugian. Jadi tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam
keuntungan maupun risiko. Jumlah dana yang akan diinvestasikan
mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dan risiko yang
ditanggung. Pemodal yang meminjam dana dan menginvestasikannya
pada berbagai saham, akan menanggung risiko yang lebih tinggi
daripada pemodal yang menggunakan seratus persen modalnya sendiri.
b. Analisis Sekuritas
Pada tahap ini
Menurut Suad Husnan (2005:48) pemodal
melakukan analisis terhadap sekuritas secara individual (atau beberapa
kelompok sekuritas). Ada dua filosofi dalam melakukan analisis
sekuritas yaitu:
1) Mereka yang berpendapat bahwa ada sekuritas yang mispriced
(harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu
rendah), dan analisis dapat mendeteksi sekuritas-sekuritas
tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini, tetapi
pada garis besarnya cara-cara tersebut dapat dikelompokan
9
menjadi dua , yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga di masa
lalu untuk memperkirakan harga sekuritas di masa mendatang.
Analisis fundamental berupaya untuk mengidentifikasi prospek
perusahaan (melalui analisis terhadap factor-faktor yang
mempengaruhinya) untuk bisa memperkirakan harga saham di
masa mendatang.
2) Mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar.
Kalaupun ada sekuritas yang mispriced, analis tidak mampu
untuk mendeteksinya. Pada dasarnya mereka yang menganut
pendapat ini berpendapat bahwa pasar modal efisien. Dengan
demikian pemilihan sekuritas bukan didasarkan atas factor
mispriced, tetapi didasarkan atas prefensi risiko pasar pemodal
(pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan
memilih saham yang lebih berisiko), pola kebutuhan kas
(pemodal yang menginginkan penghasilan yang tetap akan
memilih saham yang membagikan dividen dengan stabil), dan
sebagainya. Kentungan pemodal sesuai dengan pendapat ini
adalah sesuai dengan risiko yang mereka tanggung.
c. Pembentukan Portofolio
Menurut Suad Husnan (2005:49) Portofolio berarti sekumpulan
investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana
yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan
10
pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas
(dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi), dimaksudkan
untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Sebagaimana telah
disebutkan diatas , pemilihan sekuritas dipengaruhi antara lain oleh
preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan
terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
d. Melakukan Revisi Portofolio
Menurut
Suad
Husnan
(2005:49)
Tahap
ini
merupakan
pengulangan atas tiga tahap sebelumnya, jika dirasa bahwa portofolio
yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak lagi sesuai dengan
preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan
terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
e. Evaluasi Kinerja Portofolio
Menurut Eduardus Tandelilin (2010: 16) Dalam tahap ini pemodal
melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik dalam aspek
tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.
Tidak benar kalau suatu portofolio yang memberi keuntungan lebih
tinggi pasti lebih baik daripada portofolio lainya. Factor risiko perlu
dimasukan karena itu diperlukan suatu standar pengukuranya.
Pada dasarnya investor sangat menyukai investasi yang menghasilkan
pengembalian tertinggi, tetapi tidak menyukai adanya risiko. Tingkat
pengembalian yang tinggi, akan selalu diikuti risiko yang tinggi. Jadi,
tidaklah tepat bahwa tujuan investasi adalah untuk mendapat tingkat
11
pengembalian yang setinggi-tingginya, karena hal ini akan diikuti oleh risiko
yang tinggi pula.
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:8), beberapa alasan seseorang
melakukan investasi, antara lain:
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang.
Seseorang yang bijaksana akan berfikir bagaimana meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu, atau setidaknya berusaha bagaimana
mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak
berkurang di masa yang akan datang.
b. Mengurangi tekanan inflasi.
c. Dorongan untuk menghemat pajak.
B. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal secara umum menurut Mohammad Samsul (2006:43)
tempat bertemunya permintaan dan penawaran atau Pasar modal pada
dasarnya merupakan penghubung antara pemilik dana, disebut investor
(pemodal) dengan pengguna yang disebut emitten (Perusahaan yang Go
Public). Para pemodal menggunakan instrument pasar modal untuk
keperluan
investasi
portofolionya
sehingga
nantinya
akan
memaksimumkan penghasilan dan emitten memperoleh tambahan dana
yang yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas usahanya. Bursa
Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal utama Indonesia.
12
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:26) Pasar Modal adalah pertemuan
antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, pasar modal
juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang
umumnya memiliiki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan
obligasi.
Menurut Suad husnan (2001:3) secara formal pasar modal dapat
didefininsikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau
sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah,
public authorities, maupun perusahaan swasta. Dengan demikian pasar
modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial
market). Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang
dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut Dahlan Siamat (2001:249) pasar modal dalam arti sempit
adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana efek-efek diperdagangkan
yang di sebut bursa efek. Bursa Efek atau Stock exchange adalah suatu
system yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek
yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakilwakilnya.
Pasar Modal Menurut kamus pasar uang dan modal adalah pasar yang
kongkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun keatas,
13
abstrak dalam pengertian pasar modal adalah transaksi yang dilakukan
melalui mekanisme Over the Counter (OTC).
Pengertian pasar modal seperti yang tecantum dalam Bab I, Pasal I ,
UU Pasar Modal RI No.8 Butir 13 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
adalah:Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan pfofesi yang berkaitan dengan
efek.
Menurut Ahmad Rodoni (2008:40), Pasar Modal (capital Market)
adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang (dana yang jatuh
temponya lebih dari satu tahun) dan merupakan pasar yang konkrit.
Sedangkan menurut Elsi Kartika Sari dan Advendi Simangunsong
(2007:146), pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek atau perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya atau lembaga profesi yang
berkaitan dengan efek untuk melakukan transaksi jual beli.
Menurut Rodoni dan Abdul Hamid (2008:124), pasar modal adalah
perdagangan instrumn keuangan yang (sekuritas) jangka panjang, antara
lain: dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun utang (bonds); baik yang
diterbitkan pemerintah (Public Authorities) maupun oleh perusahaan
swasta (Privat Sector)”.
14
Dengan demikian maka jelaslah bahwa pasar modal merupakan pasar
tempat terjadinya transaksi jual-beli efek, sedangkan bursa efek adalah
lembaga yang menyelenggarakan
atau menyediakan system guna
terlaksananya transaksi yang terjadi di pasar modal.
2. Fungsi Pasar Modal
Menurut Eeng Ahman dan Epi Indriani (Kompetensi Ekonomi:78)
fungsi pasar modal yaitu:
a. Sebagai Sarana memperoleh modal yang sehat bagi para pengusaha
yang memerlukan tambahan modal.
b. Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk ikut serta menanamkan
modalnya dalam suatu perusahaan.
c. Sebagai sarana bagi pemerintah untuk mengendalikan perkembangan
dunia usaha/bisnis. Dan Pasar Modal pada dasarnya mempunyai dua
fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan
fungsi ekonominya, pasar
modal menyediakan fasilitas untuk
memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana
(lender), kepada pihak yang kekurangan dana (borrower). Sedangkan
fungsi keuangannya dilakukan dengan menyediakan dana tanpa harus
terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk
investasi tersebut.
Adapun daya tarik pasar modal diantaranya yaitu:
Pertama,
diharapkan pasar
modal
ini
menjadi alternative
penghimpunan dana jangka panjang selain lembaga perbankan.
15
Kedua, pasar modal memungkinkan para investor mempunyai
beberapa pilihan investasi yang sesuai karakteristik mereka.
3.
Pelaku Pasar Modal
Menurut Herman Darmawi (2006,104), pelaku utama yang
menerbitkan sekuritas pasar modal ialah pemerintah dan perusahan.
Pemerintah biasanya menerbitkan promes jangka panjang dan obligasi
untuk memperoleh dana pembangunan, misalnya jalan dan lain-lain
fasilitas umum.Perusahaan-perusahaan menerbitkan obligasi dan saham
untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Obligasi adalah surat utang
jangka panjang dengan tingkat bunga tetap. Saham adalah surat bukti
kepemilikan (ekuitas) terhadap perusahaan yang bersangkutan. Harapan
pemilik saham adalah pembagian laba (deviden) dari perusahaan yang
bersangkutan.Pembeli sekuritas yang terbesar adalah perorangan dan
rumah tangga. Seringkali, orang dan pihak rumah tangga menyimpan
dananya dalam berbagai finansial dan kemudian biasanya dana itulah yang
dipergunakan untuk membeli instrumen pasar kapital, seperti obligasi dan
saham.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasar Modal
Menurut Suad Husnan (2001:8), faktor-faktor yang memperngaruhi
Pasar Modal, Antara lain adalah:
a. Supply Sekuritas
Factor ini berarti banyak perusahaan yang bersedia menerbitakan
16
sekuritas di pasar modal
b. Demand akan Sekuritas
Factor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang
memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli
sekuritas-sekuritas yang ditawarkan.
c. Kondisi Politik dan Ekonomi
Factor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan
sekuritas.
Kondisi
politik
yang
stabil
akan
ikut
membantu
pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan
demand akan sekuritas.
d. Masalah Hukum dan peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya
informasi
yang
disediakan
oleh
mengandalkan diri pada
perusahaan-perusahaan
yang
menerbitkan sekuritas. Kebenaran informasi, karena itu menjadi sangat
penting, disamping kecepatan dan kelengkapan informasi. Peraturan
yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan
menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.
e. Peran-peran lembaga pendukung pasar modal yang akan
membantu kegiatan pasar modal secara tepat
Lembaga ini adalah: Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali
Amanat, Akuntan, Notaris, Konsultan Hukum, dan Penilai.
17
5. Produk-Produk di Pasar Modal
Menurut Ahmad Rodoni (2008:44), produk-produk yang berada di
pasar modal antara lain adalah:
a. Reksadana
Reksadana atau mutual fund atau investment fund merupakan
sertifikat yang menjelaskan bahwa pemilikya menitipkan uang kepada
pengelola Reksadana (manajer investasi) untuk digunakan sebagai
modal berinvestasi. Pada prinsipnya investasi pada Reksadana adalah
melakukan investasi yang menyebar pada berbagai alat investasi yang
diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
b. Saham
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan kertas tersebut.
c. Saham Preferen
Saham referen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham
biasa artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga
memiliki karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya
saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi.
Biasanya saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak
pembagian dividen. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian,
18
maka pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
d. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak
antara pemberi pinjaman dengan yang diberi pinjaman. Surat obligasi
adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas
tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan
obligasi.
e. Obligasi Konversi (convertible Bond)
Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa,
misalnya memberikan kupon yang tetap, memliki jatuh tempo dan
memiliki nilai pari. Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan
yaitu dapat ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu
tercantum persyaratan untuk melakukan konversi.
f. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan
harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan
dengan surat berharga lainya, misalnya obligasi atau saham.
Penerbitan waran harus memiliki saham yang nantinya dikonversi
oleh pemegang oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau
saham yang disertai waran memasuki pasar baik obligasi, saham
maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah.
19
g. Right Issue
Right Issue merupakan hak bagi pemodal mebeli saham baru yang
dikeluarkan emitten. Karena merupakan hak, maka investor tidak
terkait untuk membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau
dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham.
6.
Jenis Pasar Modal
Menurut Mohammad Samsul (2006:46), pasar modal dapat
dikatagorikan menjadi 4 pasar, yaitu:
a. Pasar Pertama (Perdana)
Adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama
kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum. Disini
dikatakan tempat karena secara fisik masyarakat pembeli dapat bertemu
dengan penjamin emisi ataupun agen penjual untuk melakukan pesanan
sekaligus membayar uang pesanan. Dikatakan sarana karena si pembeli
dapat memesan melalui telepon dari rumah dan membayar dengan cara
mentransfer uang melalui bank ke rekening agen penjual. Dikatakan
pertama kali karena sebelumnya perusahaan ini milik perorangan atau
beberapa pihak saja, dan sekarang menawarkan kepada masyarakat
umum. Penawaran awal umum ini yang disebut juga initial public
offering (IPO).
20
Ciri-ciri Pasar Perdana adalah:
1). Emiten menjual saham kepada masyarakat luas melalui penjamin
emisi dengan harga yang telah disepakati antara emiten dan
penjamin emisi seperti yang tertera dalam prospectus.
2). Pembeli tidak dipungut biaya transaksi,
3). Pembeli belum pasti memperoleh jumlah saham sebanyak yang
dipesan.
4). Investor membeli melalui penjamin emisi ataupun agen penjual
yang ditunjuk.
5). Masa pesanan terbatas.
6). Penawaran melibatkan profesi seperti akuntan publik, notaris,
konsultan hukum, dan perusahaan penilai,
b. Pasar Kedua (Sekunder)
Adalah tempat atau sarana transaksi jual beli efek antar investor
dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek. Dikatakan
tempat karena secara fisik para perantara efek berada dalam satu gedung
di lantai perdagangan (trading floor). Dikatakan sarana karena berada
dalam satu jaringan sistem perdagangan dan kantor perantara efek
21
tersebar di beberapa kota. Terbentuknya harga pasar oleh tawaran jual
dan beli dari para investor.
Ciri-ciri Pasar Sekunder, yaitu:
1). Harga terbentuk oleh investor melalui perantara efek yang
berdagang di Bursa Efek.
2). Transaksi dibebani biaya jual dan beli.
3). Pesanan dapat berjumlah tidak terbatas.
4). Anggota bursa memasukan tawaran jual/beli investor ke dalam
komputer perdagangan yang disediaka oleh pihak bursa.
5). Anggota bursa beli menyelesaikan pembayaran dana kepada Sentral
Kliring,
kemudian
menerima
sahamnya
dengan
cara
pemindahbukuan oleh Sentral Kustodian dengan menunjukkan
bukti pembayaran dari Sentral Kliring.
6). Anggota bursa jual menyelesaikan penyerahan saham kepada
Sentral Kustodian, kemudian menerima dana denagn cara
pemindahbukuan oleh Sentral Kliring dengan menunjukkan bukti
penyerahan efek dari Sentral Kustodian.
22
c. Pasar Ketiga (Over The Counter Market).
Adalah sarana transaksi jual beli antara market maker serta investor
dan harga dibentuk oleh market maker. Investor dapat memilih marker
maker yang memberi harga terbaik. Market maker adalah anggota bursa.
Para market maker ini akan bersaing dalam menentukan harga
saham, karena satu jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu market
maker. Pasar ketiga mengacu pada perdagangan sekuritas yang terdaftar
di bursa pada bursa OTC. (Bodie, Kane, Marcus, 2006:97).
Ciri-ciri pasar ketiga menurut Mohammad Samsul (2006:49) adalah:
1). Harga dibentuk oleh market maker.
2). Investor membeli dan menjual dari dan ke market maker
3). Jumlah market maker banyak sehingga investor dapat memilih
harga terbaik.
4). Market maker berdagang dari kantor masing-masing melalui
jaringan komputer.
5). Perdagangan dilaksanakan di kota-kota besar dalam satu jaringan
nasional.
6). Mesin utama ada di OTC Marker Pusat yang terhubung dengan
mesin di kantor market maker di kota-kota lain.
23
7). Mesin OTC terintegrasi dengan mesin di Sentral Kliring / Sentral
Kustodian.
8). Market maker menyelesaikan pembayaran dengan Sentral Kliring
dan menyelesaikan penyimpanan efek dengan Sentral Kustodian
9). Market maker menjadi anggota bursa OTC market dan anggota
kliring / kustodian.
d. Pasar Ke empat (Fourth Market).
Mengacu pada perdagangan langsung antara investor untuk saham
yang tercatat di bursa tanpa melibatkan pialang. (Bodie, Kane, Marcus,
2006:97). Transaksi pada pasar keempat dilakukan secara tatap muka
antara investor beli dan investor jual untuk saham atas pembawa.
Mekanisme ini pernah terjadi pada awal-awal perdagangan efek di abad
ke-17. Dengan kemajuan teknologi, mekanisme ini dapat terjadi melalui
electronic communication network (ECN) asalkan para pelaku memenuhi
syarat, yaitu memiliki efek dan dana di central custodian dan central
cliring house.
Ciri-ciri Pasar Keempat (Mohammad Samsul, 2006:50):
1). Investor beli dan investor jual bertransaksim langsung lewat ECN
2). Harga terbentuk dalam tawar menawar langsung antara investor
beli dan investor jual.
24
3). Investor menjadi anggota ECN, central custodian, dan central
cliring.
4). ECN, central custodian, dan central cliring terjalin dalam satu
sistem jaringan perdagangan.
5). ECN terdaftar sebagai Bursa Efek.
Menurut Sabar Warsini (2009:18), ada beberapa indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui perkembangan bursa atau pasar modal
suatu negara, antara lain:
(a). Perkembangan nilai emisi.
(b). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
(c). Nilai kapitalisasi pasar.
(d). Perkembangan volume transaksi dan nilai transaksi.
C. Saham
1. Pengertian Saham
Menurut Dr Ahmad Rodoni (Modul Institusi Depositori & Pasar
Modal:47) saham adalah salah satu sekuritas yang diperdagangkan di
Bursa Efek, saham didefinisikan sebagai penyertaan atau kepemilikan
seorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan, oleh karena itu
pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih direktur-direktur
25
perusahaan yang selanjutnya
akan memilih para pejabat yang akan
mengelola bisnis.
Menurut Bursa Efek Indonesia, pada dasarnya ada 2 kepentingan yang
dapat diperoleh investor dengan memiliki saham yaitu antara lain:
a. Deviden
Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan kepada investor dan berasal dari keuntungan yang
dihasilkan oleh perusahaan dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS, jika seorang investor
ingin mendapatkan dividen, maka investor tersebut harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relative lama hingga
kepemilikan sahan tersebut berada dalam periode dimana diakui
sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
b. Capital Gain
Selisih antar harga beli dan harga jual saham, capital gain ini
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar
sekunder.
Sekuritas atau efek adalah surat berharga, merupakan aset Finansial
(Financial Asset) yang menyatakan klaim keuangan menurut Eduardus
Tandelilin (2010: 30). Sedangkan menurut Thian Hin (2001:13), saham
merupakan surat berharga yang merupakan bukti kepemilikan seseorang
atau badan terhadap suatu perusahaan. Saham merupakan tanda bukti
26
pengambilan pengambilan bagian saham, juga merupakan tanda bukti
pengambilan bagian peserta dalam suatu perusahaan (Riyanto,1999:240).
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perusahaan perseroan
terbatas. Berbagai jenis saham antara lain:
a. Saham Biasa (common stock)
Saham
biasa
adalah
sertifikat
yang
menunjukan
bukti
kepemilikan perusahaan menurut Eduardus Tandelilin (2010:32).
b. Saham Preferen
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat
gabungan antara obligasi dan saham biasa (Jogiyanto,2003:67),
saham Preferen (Preferred Stock), merupakan satu jenis sekuritas
ekuitas yang berbeda dalam beberapa hal dengan saham biasa,
saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan (hybrid) antara saham biasa dan obligas menurut
Eduardus Tandelilin (2010:37).
c. Saham Treasury ( Treasury stock )
Saham treasury adalah saham milik perusahaan yang sudah
pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh
perusahaan untuk dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri
(Jogiyanto, 2003:74). Secara sederhana saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan wujud saham adalah selembar kertas yang
27
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut (binder produk–
produk yang ada di pasar modal).
Menurut Sapto Raharjo (2006:31) saham adalah surat berharga
yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari
individu atau institusi dalam suatu perusahaan.
Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai 3 tujuan
investasi utama (Kertonegoro, 1995: 108) adalah:
a. Sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan
prinsipal, sehingga mereka akan mencari saham blue chip dan
saham nonspekulatif lainnya.
b. Sebagai pemupukan modal, berarti investor mengutamakan
investasi jangka panjang sehingga mereka mencari saham
pertumbuhan untuk memperoleh capital gain atau saham,
sumber penghasilan untuk mendapatkan deviden.
c. Sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan
pada penerimaan deviden sehingga mereka akan mencari saham
penghasilan yang bermutu baik dan hasil tinggi.
Menurut Koetien (1993) tujuan pencatatan saham dibursa adalah:
a. Memberikan kepada bursa semua informasi yang dibutuhkan
kepada Investor.
b. Kepada masyarakat diberikan keterangan-keterangan hingga
secara wajar dapat dianggap, masyarakat dapat membantunya
menilai baik tidaknya efek yang bersangkutan.
28
2. Penilaian Saham
Harga saham adalah harga yang dibentuk dan interaksi para penjual
dan pembeli saham dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh
harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu para investor
memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan harga saham
tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli
saham. Menurut Ang (1997: 62) nilai dari saham berdasarkan fungsinya
dapat dibagi menjadi tiga jenis :
a. Nilai nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum dalam saham yang
berfungsi untuk tujuan akuntansi, nilai ini tidak dapat digunakan
untuk mengukur sesuatu. Nilai
nominal dicatat sebagai modal
ekuitas perseroan dalam neraca.
b. Harga dasar (Base Price)
Harga dasar saham baru merupakan harga perdananya, harga
saham diperoleh dari perkalian antara nilai par value dengan
jumlah saham yang diterbitkan. Harga dasar suatu saham sangat
erat hubungannya dengan harga pasar tersebut. Harga dasar
diperhitungkan dalam perhitungan indeks harga saham, harga dasar
akan berubah seiring dengan aksi emiten yang dilakukan seperti
right issue, stock split, warrant, redemtion.
29
c. Harga Pasar (Market Price)
Harga pasar merupakan harga dimana harga tersebut berlaku
saat pasar sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup,
maka harga pasar adalah harga penutupan (Closing Price), harga
pasar adalah harga yang mencerminkan naik turunnya suatu saham.
Jika harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan
maka akan terbentuk market value.
Harga saham dibursa ditentukan oleh kekuatan pasar yang berarti
saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran, karena
permintaan dan penawaran atas saham berfluktuasi setiap harinya, maka
harga saham pun akan mengikuti pada fluktuasi tersebut. Pada kondisi
dimana permintaan saham lebih banyak, maka harga saham akan
cenderung meningkat.
Faktor-faktor yang menentukan harga saham di pasar adalah:
a. Taksiran penghasilan yang akan diterima
b. Besarnya tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor, yang
mana dipengaruhi oleh keuntungan yang bebas risiko serta risiko
yang ditanggung investor.
Harga saham mencerminkan prestasi emiten, pergerakan harga saham
dengan kinerja emiten. Apabila emiten mempunyai prestasi yang
semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilan dari operasi usaha
semakin besar, hal ini berarti keuntungan yang dapat diperoleh oleh
pemegang saham juga semakin besar. Bagi investor, harga saham dan
30
pergerakannya merupakan faktor penting dalam investasi di pasar modal.
Harga saham dikatakan tidak wajar apabila harganya ditetapkan terlalu
tinggi (overprice) ataupun terlalu rendah (Underprice). Melalui penilaian
saham inilah para investor akan bisa memutuskan untuk menentukan
strategi invetasi melalui keputusan untuk membeli, menjual atau
mempertahankan saham tertentu.
Harga saham juga mencerminkan nilai suatu perusahaan, semakin
tinggi harga saham maka, semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut
dan semakin rendah harga saham maka semakin rendah pula nilai
perusahaan, oleh karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham
akan sangat memperhatikan harga saham. Harga saham yang terlalu
rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik namun,
bila harga saham terlalu tinggi dapat mengurangi investor untuk membeli
sehingga menimbulkan harga saham sulit meningkat lagi. Untuk
mengantisipasi hal terebut maka banyak perusahaan yang melakukan
stock split
terhadap sahamnya, yang tujuannya adalah untuk
meningkatkan daya beli.
3. Indeks Harga Saham
Menurut BEI adalah suatu indikator yang menunjukan pergerakan
harga saham. Indeks berfungsi sebagai indicator atas trend pasar artinya
pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat
tertentu, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks
31
investor dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat tertentu,
apakah sedang naik , stabil atau turun.
4. Indeks LQ45
Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham dengan liquiditas tinggi, yang
diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas
liquiditas, seleksi atas saham-saham LQ45 juga mempertimbangkan
kapitalisasi pasar.
Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama liquiditas
transaksi adalah nilai transaksi dipasar regular. Sesuai dengan
perkembangan pasar, dan untuk lebih mempertajam kriteria liquiditas,
maka sejak review bulan Januari 2005, jumlah hari perdagangan dan
frekuensi transaksi dimasukan sebagai ukuran liquiditas. Sehingga
kriteria suatu saham untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45
adalah sebagai berikut:
a. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan
b. Masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi terbesar secara
otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45.
c. Dari 60 saham tersebut, 30 saham dengan nilai transaksi terbesar
secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks LQ45.
d. Untuk mendapatkan 45 saham akan dipilih 15 saham tadi dengan
menggunakan kriteria hari transaksi dipasar regular, frekuensi
trasnsaksi dipasar regular dan kapitalisasi pasar. metode pemilihan
saham tersebut adalah:
32
1) Dari 30 sisanya dipilih 25 saham berdasarkan hari transaksi
dipasar regular.
2) Dari 25 saham tersebut akan dipilih 20 saham berdasarkan
frekuensi transaksi di pasar regular.
3) Dari 20 saham tersebut akan dipilih 15 saham berdasarkan
kapitalisasai pasar, sehingga akan didapat 45 saham untuk
perhitungan indeks LQ45.
e. Selain melihat kriteria liquiditas dan kapitalisasi pasar tersebut
diatas, akan dilihat
juga keadaan keuangan dan prospek
pertumbuhan perusahaan tersebut (Buku panduan Indeks Harga
Saham BEI,2008:11).
f. Evaluasi dan Penggantian Saham
Bursa efek Indonesia secara rutin memantau perkembangan kinerja
komponen saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45.
Setiap 3 bulan sekali dilakukan evaluasi atas pergerakan urutan
saham-saham tersebut. Penggantian saham akan dilakukan setiap
enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan februari dan agustus
(Buku Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:11)
5. Indeks Jakarta Islamic Indeks (JII)
Pada tanggal 3 juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama
dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM) meluncurkan
Indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah islam yaitu Jakarta
Islamic Indeks (JII). Indeks ini diharapkan menjadi tolak ukur kinerja
33
saham-saham yang berbasis syariah serta untuk lebih mengembangkan
pasar modal syariah.
Jakarta Islamic indeks terdiri dari 30 saham yang dipilih dari sahamsaham yang sesuai dengan syariah islam. Pada awal peluncurannya,
pemilihan saham yang masuk alam kriteria syariah melibatkan pihak
Dewan Pengawas Syariah, PT Danareksa Invesment Management. Akan
tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham
tersebut dilakukan oleh Bapepam-LK, bekerja sama dengan Dewan
Syariah Nasional (DSN). Hal ini tertuang dalam peraturan Bapepam- LK
Nomor II. K.I tentang kriteria dan penerbitan daftar efek syariah. (Buku
Panduan Indeks Harga Saham BEI, 2008:12).
a. Kriteria Pemilihan Saham yang Memenuhi Prinsip-Prinsip
Syariah.
Dari sekian banyak emiten yang tercatat
di BEI, terdapat
beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai dengan
syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum
dapat dimasukan dalam perhitungan JII.
Berdasarkan arahan Dewan Syariah Nasional dan peraturan
Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah,
jenis kegiatan utama suatu badan usaha ynag dinilai tidak
memenuhi syariah islam adalah:
1) Usaha
perjudian
dan
permainan
yang
tergolong
judi/perdagangan yang dilarang.
34
2) Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep
nabawi, jual, beli risiko yang mengandung gharar dan
maysir.
3) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangakan dan
atau menyediakan :
a) Barang dan jasa yang haram karena zatnya (haram lidzatihi).
b) Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya
(haram Li-Ghairihi) yang ditetapakan oleh DSN-MUI
dan atau
c) Barang dan jasa yang merusak moral bersifat mudarat.
4) Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat
transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada
lembaga keuangan ribawi lebih dominan dan modalnya,
kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyariahanya oleh
DSN-MUI.
Sedangkan kriteria saham yang masuk dalam kriteria syariah
adalah:
1) Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana yang
diuraikan diatas.
2) Tidak melakukan perdagangan yang tidak disertai dengan
pengerahan
barang/jasa
dan
perdagangan
dengan
penawaran dan permintaan palsu.
35
3) Tidak melebihi rasio keuangan sebagai berikut:
a) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan
dengan total equitas tidak lebih dari 45% (hutang
yang berbasis bunga dibandingkan dengan total
equitas tidak lebih dari 45% : 55)
b) Total pendapatan bunga dan pendapatan todak halal
lainya
dibandingkan
dengan
total
pendapatan
(revenue) tidak lebih dari 10% (Buku Panduan Indeks
Harga Saham BEI,2008:12-13)
b. Kriteria Pemilihan Saham Jakarta Islamic Indeks (JII)
Untuk
menetapkan
saham-saham
yang
masuk
dalam
perhitungan Jakarta Islamic Indeks (JII), indeks dilakukan proses
seleksi sebagai berikut:
1. Saham-saham yang akan dipilih berdasarkan daftar efek
syariah (DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK
2. Memilih 60 saham dari daftar efek syariah tersebut
berdasarkan urutan kapitalisasi pasar terbesar selama 1
tahun terakhir.
3. Dari 60 saham tersebut, dipilih 30 saham berdasarkan
tingkat liquiditas yaitu nilai transaksi dipasar regular
selama 1 tahun terakhir (Buku Panduan Indeks Harga
Saham BEI,2008:13).
36
c. Evaluasi Indeks dan Penggantian Saham
JII akan di review setiap 6 bulan, yaitu setiap bulan januari dan
juli atau berdasarkan periode yang ditetapkan oleh Bapepam-LK,
sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan di monitor secara
terus menerus berdasarkan data public yang tersedia (Buku
Panduan Indeks Harga Saham BEI,2008:13).
6. Diversifikasi.
Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan
dana dalam berbagai instrument investasi dengan tingkat risisko dan
potensi keuntungan yang berbeda, atau strategi ini biasa disebut dengan
alokasi asset (asset allocation). Alokasi asset ini lebih focus terhadap
penempatan dana di berbagai instrument investasi. Bukan memfokuskan
terhadap pilihan saham dalam portofolio. Dari hasil studi, perbedaan
performa lebih banyak dikarenakan oleh alokasi asset (asset allocation)
bukannya pilihan investai (investment selection). Diversifikasi bertujuan
untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan potensi tingkat
keuntungan yang cukup. (Nurfitri Bisrya, 2010).
7. Tingkat Hasil (Rate Of Return) & Tingkat Risiko (Rate Of Risk)
a. Tingkat Hasil (Rate Of Return)
Tingkat hasil (Rate Of Return) merupakan tolak ukur yang menjadi
pedoman dalam keputusan akhir investasi. Suatu investasi dikatakan
berhasil bila asset milik investor diawal sebelum investasi meningkat
37
setelah investasi dilakukan. Dan yang menjadi tolak ukur adalah nilai
dari rate of return tersebut.
Menurut Francis (1998), Return investasi merupakan persentase
dari seluruh pendapatan selama beberapa periode terhadap
harga
waktu belinya. Adapun mengenai tingkat hasil dari investasi saham ini
ditentukan rencana batas waktu, yang disebut dengan istilah Holding
Period Return. Istilah Holding Period Return (HPR) ini juga dikenal
dengan sebutan Rate of Return yang digunakan untuk mengukur
tingkat hasil dari aktiva tunggal.
Francis mendefinisikan Holding Period Return (HPR) over any
week, month year, or other period sebagai berikut:
HPR =
……………………………….(2.1)
Sedangkan menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2005) definisi HPR
adalah sebagai berikut:
HPR=
….....(2.2)
Kedua definisi tersebut menyebutkan bahwa nilai HPR didapat
berdasarkan selisih antara harga akhir dengan harga awal yang
ditambahkan dengan jumlah dividen kemudian dibagi dengan harga
awalnya. Jadi, semakin besar nilai harga akhirnya atau dengan kata
lain semakin besar pula nilai rate of return dari suatu asset yang
diperoleh oleh investor.
38
Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2005)
persamaan untuk
tingkat hasil (rate of return) dalam periode tertentu dapat dijabarkan
sebagai berikut:
HPR =
Ri 
P P
P
t
t 1
…………..................…………(2.3)
t 1
Dimana:
R
it
= Return saham
P
t 1
= Harga saham pada saat t-1
P
t
= Harga saham pada saat t
Sedangkan yang dimaksud dengan tingkat hasil yang diharapkan
(expected return) adalah return yang diharapkan oleh investor dimasa
yang akan datang. Sifatnya belum terjadi, berbeda dengan return
realisasi atau yang telah terjadi. Oleh karena itu expected return
hasilnya tidak pasti.
Menurut Jogiyanto (2003; 126), expected return dapat dijabarkan
dalam persamaan sebagai berikut:
n
E ( Ri )   ( Rij .Pj )
...................…………………………..(2.4)
j 1
Dimana:
39
E(R ) = Expected return suatu aktiva atau sekuritas ke i
= Probabilita Return ke-j dari saham ke -i
= Besarnya return saham ke-I pada kemungkinan ke-j.
Untuk suatu kondisi dimana kegiatan investasi yang menghasilkan
return individual berfluktuasi dari data suatu sampel observasi, nilai
expected return investasi tersebut merupakan nilai rata-rata total dari
rate of return terhadap banyaknya periode investasi tersebut.
Jogiyanto (2003) menjabarkan dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:
E(R ) =
...........……………………………………..(2.5)
Dimana :
E(R )
= Expected Return Return Saham i
= Besarnya Return saham ke-I pada kemungkinan ke-j
= Jumlah observasi.
Jika semakin banyak periode investasinya maka semakin baik hasil
perkiraan yang dapat diperoleh. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa probabilita investasi untuk memberikan return sebesar Ri
adalah sama untuk periode yaitu senilai .
40
b. Tingkat Risiko (Rate Of Risk)
Bodie, kane, dan Marcus (2005) menyatakan bahwa “the which
assess the risk and expected return attributes of the entire set of
possible investment vehicle”.
Maksud pernyataan diatas adalah menjelaskan bahwa hasil yang
dicapai oleh suatu investasi adalah berupa expected return. Expected
return merupakan salah satu dari atribut investasi yang hasilnya belum
diketahui secara pasti, artinya bahwa expected return yang diharapkan
dapat menjadi lebih kecil dari yang diharapkan.
ketidakpastian
terhadap dugaan dimasa yang akan datang dari tingkat hasil yang
diharapkan adalah sebuah penyimpangan. Bentuk penyimpangan
inilah yang disebut risiko (risk) dari suatu investasi.
Jogiyanto
(2003)
mendefinisikan
bentuk
persamaan
dari
penyimpangan tersebut sebagai berikut:
σi =
………………………………………..(2.6)
Dimana:
σi
= Standar Deviasi saham i
= Nilai Saham Ke-i
E(Ri) = Expected Return saham i
N
= Jumlah Observasi
41
D. Teori Portofolio
1. Pengertian Portofolio
Dalam kamus keuangan Reksa Dana didefinisikan sebagai portofolio
aset keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi
yang terbuka. Menurut Henricus W. Ismanthono (2003:201) portofolio adalah
kumpulan surat berharga, termasuk saham, obligasi unit penyertaan reksa
dana yang telah dijual dalam penawaran umum, serta surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, tanda bukti utang yang mempunyai jatuh tempo
kurang dari satu tahun.
Menurut Adler Haymans Manurung (2007:2) Kumpulan dana dan
pemilik, dimana pemilik Reksa dana adalah berbagai pihak yang
menginvestasikan atau memasukan dananya ke reksa dana dengan berbagai
variasi. Portofolio secara harfiah memiliki sekumpulan surat–surat. Teori ini
disebut teori portofolio karena mempunyai cara mengestimasikan dana
kedalam bentuk surat-surat berharga, teori ini didasarkan pada kenyataan
bahwa pemilk modal akan menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis
surat berharga dengan tujuan mengurangi risiko yang harus ditanggung dan
kemudian ingin mendapatkan santunan (penghasilan ) yang lebih tinggi.
Dalam teori ini risiko investasi dalam saham didefinisikan sebagai
investasi standar dan tingkat keuntungan. Teori portofolio memiliki 2 asumsi
penting yaitu:
a) Keuntungan surat berharga adalah berpola distribusi normal
42
b) Para investor terkadang bersikap kurang atau tidak menyukai
risiko (Risk averse) (Gitosudarmo, 1999:266).
Risiko dari portofolio yang didiversifikasikan secara baik tergantung
pada risiko pasar dari masing-masing saham yang di masukkan dalam
portofolio tersebut, dengan kata lain jika ingin membentuk portofolio yang
memiliki risiko rendah, maka saham–saham yang dipilih bukanlah sahamsaham yang memiliki covariance dengan portofolio yang rendah, Kalau
portofolio tersebut mewakili kesempatan investasi yang ada, dengan proporsi
sesuai dengan bobot investasi tersebut, maka portofolio tersebut disebut
sebagai portofolio pasar (Husnan, 2001:104). Manajer uang yang ingin
mengubah risiko pasar yang dihadapinya dapat melakukan hal tersebut
dengan jalan merevisi beta dari portofolio. Hal ini dapat dilakukan dengan
jalan menyeimbangkan kembali portofolio saham yang akan menghasilkan
beta yang diinginkan dalam proses minimisasi risiko portofolio, varian
(standar deviasi) pengembalian merupakan alat ukur risiko portofolio, sebagai
tambahan kemungkinan tidak tercapainya pengembalian diharapkan dapat
dihitung.
Jenis
analisis ini disebut analisis risiko kerugian. Portofolio
normal merupakan tolak ukur yang disesuaikan terdiri dari sekumpulan
sekuritas yang umumnya dipilih dan ditimbang manajer yang umumnya
dilakukan pembentukan portofolio normal bukanlah merupakan hal yang
mudah dilakukan. Prinsipnya adalah membentuk suatu portofolio yang
merefleksikan gaya manajer uang membutuhkan penentuan saham yang akan
dimasukkan kedalam potofolio normal dan penentuan cara penimbangan
43
saham-saham tersebut (penimbangan setara atau penimbangan kapitalisasi)
(fabozzi, 2000: 794).
2.
Portofolio yang Efisien
Eduardus Tandelilin (2010:157) portofolio efisien adalah portofolio
dengan return tertinggi pada risiko tertentu atau portofolio dengan risiko
terendah pada return tertentu.
Jogiyanto (2003) menyatakan bahwa portofolio yang efisien
mengandung pengertian suatu portofolio yang memberikan return expektasi
terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko terkecil
dengan return expektasi yang sudah tertentu.
3.
Expected Return & Risiko Portofolio
a. Expected Return Portofolio
Return dari suatu portofolio saham merupakan rata-rata
tertimbang dari tingkat hasil pengembalian masing-masing saham
yang ada dalam portofolio tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan
sharpe (1970) “the actual rate of return on portofolio is the weighted
average of the rates of return of its component securities, using the
portions invested as weight”
Sharpe (1970) menjabarkan expected return portofolio dalam
persamaan sebagai berikut:
E(Rp) =
……………………………….......(2.7)
Dimana :
44
E(Rp)
= Expected Return Portofolio
= Proporsi saham i pada portofolio
= Expected return saham i
Adapun perhitungan expected return portofolio tahunan
sebagai berikut:
 Asumsi 1 tahun = 52 minggu Return tahunan portofolio =
(1+Return Portofolio^52)-1 .......................................28)
(Bodie, Kane, dan Marcus,2005).
b. Risiko Portofolio
Seperti
dijelaskan
sebelumnya
penyimpangan yang dilambangkan
bahwa
risiko
adalah
sebagai standar deviasi, pada
risiko portofolio, nilai dari risiko didapat dari variance return sahamsaham yang membentuk portofolio tersebut. Dimana, varaiance
merupakan jumlah keseluruhan dari masing-masng kuadrat suatu
expected return setiap saham yang dikurangi terhadap expected return
portofolionya. Dan standar deviasi portofolionya adalah hasil akar
kuadrat dari variance tersebut, persamaanya
dijabarkan sebagai
berikut (Jogiyanto:2003):
=Variance=
Sehingga
standar
…………......……(2.9)
deviasi
portofolionya
adalah
(Jogiyanto:2003):
45
σp=
………………….........……(2.10)
Dimana :
= Variance Portofolio
σp = Standar Deviasi Portofolio
=Realisasi return portofolio=Expected Return Saham
Tunggal {E(ri)}
E(Rp)= Expected Return portofolio.
4.
Teori Pembentukan Portofolio
a. Teori Pembentukan Efficient Frontier
Teori portofolio ini pertama kali diperkenalkan oleh Professor
Harry Markowitz pada bulan Maret 1952 yang dipublikasikan melalui
artikel yang berjudul Portofolio Selection pada Journal Of Finance 7,
No I. Teori ini membahas tentang pemilihan portofolio yang
memaksimumkan expected return yang konsisten dengan tingkat
toleransi terhadap risiko. Dengan menggunakan data historis dan
model-model kuantitas, dapat ditentukan return portofolio yang
diharapkan (expected return portofolio) dan tingkat risiko portofolio
yang di tolerir (acceptable levels of portofolio) serta portofolio
optimal dari asset berisiko.
46
Menurut Jogiyanto (2009:301) teori portofolio efficient frontier
didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
 Investor adalah Risk averse yang mengharapkan utilisasi
maksimum dari portofolionya.
 Investor memilih portofolio berdasarkan return rata-rata dan
varian yang diharapkan.
 Investor hanya menggunakan single holding periode
 Tidak ada pinjaman dari simpanan bebas risiko, yang
mengartikan bahwa return wacc sama dengan return pasar.
 Investor memiliki expektasi yang sama terhadap return,
varian, dan kovarian.
 Tidak ada biaya transaksi dan pajak.
Dengan
menggunakan
teori
ini,
diharapkan
investor
mendapatkan portofolio Yang optimal, yaitu portofolio yang
menghasilkan return maksimum dibandingkan dengan portofolio lain
yang memiliki return yang sama.
Perhitungan return, expected return, standar deviasi,
expected portofolio dan standar deviasi portofolio pada pendekatan
teori
efficient frontier ini menggunakan persamaan yang telah
dijabarkan pada halaman sebelumnya yakni persamaan (2.3) untuk
menghitung return, persamaan (2.5) untuk menghitung expected
return, persamaan (2.6) untuk standar deviasi masing-masing saham,
persamaan (2.7) untuk menghitung standar deviasi portofolio.
47
Sedangkan perhitungan lain yang dibutuhkan dalam efficient
frontier ini yaitu covariance dan correlation coefficient. Covariance
adalah suatu pengukur yang menunjukan arah pergerakan dua buah
variabel. Sedangkan coefficient correlation adalah suatu nilai yang
menunjukan hubungan pergerakan antara dua variabel relative
terhadap masing-masing deviasinya. Persamaan covariance dan
correlation coefficient adalah sebagai berikut (Bodie, Kane dan
Marcus, 2005):
COV( ,j)= p j σi σj .........................................................(2.11)
atau
……………….....…(2.12)
COV( ,j) =
Dimana:
COV ( , j)
= Covariance antara saham I dengan saham j
= Return saham j pada periode t
= Rata-rata return bulanan saham i
= Rata-rata return bulanan saham j
N
= Jumlah periode
correlation coefficient= p j=
………..………(2.13)
(Jogiyanto, 2003)
Atau jika kovarianya belum diketahui, koefisien korelasi
dihitung dengan rumus :
48
P j=
(2.14)
(Jogiyanto,2003)
Dimana :
Pj
= korelasi antara saham I dengan saham j
R
= Return saham I pada peride t
rj
= Return saham j pada peride t
n
= Jumlah Periode
maka dengan demikian, variance dan standar deviasi portofolio
dapat ditulis juga sebagai berikut:
2
2
2
n
2
 p   p  m   ( wi . ei ) 2 ………..........(2.15)
i 1
σp =
……………………………………(2.16)
(Jogiyanto,2003;248)
Untuk
mendapatkan
portofolio
optimal,
kita
harus
mengetahui nilai Reward to Variability Ratio dan menentukan Capital
Allocation Line (CAL). Capital dan return yang didapat ditrima
investor dari semua portofolio yang mungkin di bentuk berdasarkan
nilai titik efficient set yang berbeda-beda.
49
Reward to Variability Ratio adalah rasio yang mereflesikan
sensitifitas kenaikan risiko terhadap kenaikan return. Nilainya
merupakan slope dan cal. Berdasarkan Cal, selanjutnya akan
ditemukan titik persinggungan dengan kurva efficient Frontier
sehingga membentuk portofolio optimal.
b. Teori Pembentukan Single Indeks Model (SIM)
William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut
dengan model indeks tunggal. Model ini dapat digunakan untuk
menyederhanakan
perhitungan
di
model
Markowitz
dengan
menyediakan parameter-parameter input yang dibutuhkan di dalam
prehitungan model Markowitz. Disamping itu, model indeks tunggal
dapat juga digunakan untuk menghitung keuntungan yang diharapkan
dan risiko portofolio (Jogiyanto H.M. 1998:161).
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa
harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga
pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham
cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik.
Kebalikanya juga benar, yaitu jika indeks harga saham turun,
kebanyakan saham mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan
bahwa tingkat keuntungan dari sekuritas mungkin berkolerasi karena
adanya reaksi umum terhadap perubahan-perubahan nilai pasar.
50
Model indeks tunggal membagi keuntungan dari suatu
sekuritas ke dalam dua komponen (Jogiyanto H.M 1998:163), yaitu
sebagai berikut:
1) Komponen return yang unik diwakili oleh αi yang
independen terhadap return pasar.
2) Komponen return yang berhubungan dengan return pasar
yang diwakili oleh βi Rm.
Bagian return yang unik (αi) hanya berhubungan dengan
peristiwa mikro yang mempengaruhi semua perusahaan-perusahaan
secara umum. Contoh dari peristiwa-peristiwa mikro misalnya adalah
pemogokan karyawan, kebakaran, penemuan-penemuan penelitian
dan lain sebagainya. Bagian return yang berhubungan dengan pasar
ditunjukan oleh Beta (βi) yang merupakan sensitivitas return suatu
sekuritas terhadap return dari pasar. secara Konsensus, return pasar
mempunyai Beta bernilai 1. Suatu sekuritas yang mempunyai Beta
bernilai 1,5 misalnya mempunyai arti bahwa perubahan return sebesar
1% akan mengakibatkan perubahan return dari sekuritas tersebut
dengan arah yang sama sebesar 1,5%. Model indeks tunggal
menggunakan asumsi-asumsi yang merupakan karakteristik model ini
sehingga menjadi berbeda dengan model-model yang lainya. Asumsi
utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan residu dari
sekuritas ke-і tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j
atau ei tidak berkovari (berkolerasi) dengan ej untuk semua nilai dari
51
i dan j (Jogiyanto H.M, 1998:164). Asumsi utama ini mempunyai
implikasi bahwa sekuritas-sekuritas bergerak bersama-sama bukan
karena efek di luar market (misalnya efek dari industri atau
perusahaan-perusahaan itu sendiri), melainkan karena mempunyai
hubungan yang umum terhadap indeks pasar. asumsi ini digunakan
untuk menyederhanakan masalah.
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh William F. Sharpe
pada tahun 1963 teori ini merupakan penyederhanaan dari teori
portofolio efficient frontier dan di kenal sebagai teori Single Index
Model (SIM) atau biasa disebut model indeks tunggal. Sim mengacu
pada pengamatan
bahwa adanya pengaruh indeks pasar terhadap
harga suatu sekuritas pada saham-saham berisiko.
Menurut Jogiyanto (2009:330) menjabarkan persamaan
tingkat hasil suatu sekuritas atau saham sebagai berikut:
Ri= ai+βi.Rm………………………………………………(2.17)
Dimana:
Ri = Return sekuritas ke-i
ai
= Suatu variabel acak yang menunjukan komponen dari
return sekurita ke-I yang independen terhadap kinerja
pasar
βi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan
Ri akibat dari perubahan Rm
52
Rm = Tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu
variabel acak.
Variabel ai merupakan komponen return
yang tidak
tergantung dari return pasar. variabel ai dapat dipecah menjadi nilai
yang diekspektasi (Expected Value) αi dan kesalahan residu (residual
error) ei sebagai berikut:
Ri= αi + βi.Rm+ ei……………………………………(2.18)
Jogiyanto (2009:331)
Dimana:
αi
= Nilai ekspektarian dari return sekuritas yang independen
terhadap return Pasar
ei
= Kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan
nilai Ekspektasinya sama dengan nol atau E(ei)=0.
Jika nilai error dianggap sama dengan nol, maka nilai sari
suatu tingkat hasil yang diharapkan (expected return) dari saham I
adalah sebagai berikut:
E(Ri)=E(αi)+E(βi.Rm)+E(ei)……………...………………(2.19)
Jogiyanto (Teori Portofolio dan Analisis Investasi,2009:331)
Dimana :
E(Ri)
= Expected Return Saham i
E(Rm)
= expected Return Pasar.
Untuk menghitung penyimpangan atau standar deviasi maka
perlu mencari variance antar return terlebih dahulu. Jogiyanto (Teori
53
Portofolio dan Analisis Investasi, 2009:334) menjabarkan persamaan
variance sebagai berikut:
σ =E[RiE(Ri) ….……………………………………….(2.20)
Persamaan variance diatas dapat juga dijabarkan sebagai berikut:
=
.
+
…………....…….....………………….(2.21)
Dimana:
= Variance individu saham i
= Variance Pasar
= Residual Error Variance.
Sehingga perhitungan variance diatas
didapatkan standar
deviasi saham I sebagai berikut:
=
……………………………(2.22)
Jogiyanto (2009:334)
Dimana:
= Standar Deviasi Saham i
Sedangkan perhitungan covariance
return antara dua
sekuritas i dan j dapat dituliskan sebagai berikut:
=E[( -E( )).( -E( ))]…...……………………(2.23)
Jogiyanto (2009:339)
54
Dimana:
= Covariance antar dua sekuritas
= Return Saham i
E( ) = Expected Return Saham i
= Return Saham j
E( ) = Expected Return saham j
Atau persamaan covariance diatas dapat ditulis sebagai berikut:
= . .
……...………………………………….(2.24)
Jogiyanto (2009:339)
Model indeks Tunggal mempunyai beberapa karakteristik
sebagai berikut:
1) Beta dari portofolio ( ) merupakan rata-rata tertimbang dari
beta masing-masing sekuritas ( ), dengan persamaan
sebagai berikut:
=
. ………………………………(2.25)
Jogiyanto (2009:334)
2) Alpha dari portofoio
) juga merupakan rata-rata
tertimbang dari alpha tiap-tiap sekuritas
=
)
…………....……………………...(2.26)
55
Jogiyanto (2009:335)
Dengan mensubstitusikan karakteristik ini, yaitu
dan
maka return Ekspektasian portofolio tersebut menjadi:
E( )=
+
.E(
)……………... …………………..(2.27)
Jogiyanto (2009:335).
Standar Deviasi Portofolio tersebut:
=
.
+(
…………....…………(2.28)
= Bobot /Persentase masing-masing saham
Jogiyanto (2009:335)
Persamaan
merupakaan teknik kesinambungan dari hasil
excess return to Beta (ERB) dan cut off rate, yakni teknik
seleksi utuk mendapatkan kandidat
Saham portofolio.
m
Ci 
 E ( Ri)  Rf  i 

2
 ei
j 1 

……..........................(2.29)
2
i 


2
1 m  i 2 
j 1 
  ei 
2
i
 
Jogiyanto (2003;254)
Dimana:
56
Rf
= tingkat pengembalian bebas risiko
= Variance pasar
= Variance Sekuritas I yang tidak terpengaruh pasar.
Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal akan
sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang
dapat menentukan apakah suatu
Sekuritas dapat dimasukan kedalam portofolio optimal
tersebut. Angka tersebut adalah ekses return dengan beta (ERB),
persamaan ERB yang dimaksud adalah:
ERB=
……………...…………………………….(2.30)
Jogiyanto (2009:350)
Dimana:
ERB
= Excess Return to beta sekuritas ke-i
= Return Ekspektasian berdasarkan model indeks
tunggal untuk sekuritas ke-i
= Return aktiva bebas risiko
= Beta sekuritas ke-i
57
Setelah sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio
optimal telah ditentukan, pertanyaan berikutnya adalah berapa besar
proporsi masing-masing sekuritas tersebut
didalam portofolio
optimal.maka persamaannya dapat di tulis sebagai berikut:
=
……….....…………………………………….(2.31)
Dengan persamaan
=
sebagai berikut:
…………………....…………………(2.32)
Dimana:
= proporsi sekuritas ke-i
k
= jumlah sekuritas di portofolio optimal
= beta sekuritas ke-i
= varian dari kesalahan residu sekuritas ke-i
= excess return to beta sekuritas ke-i
= nilai cut-off point yang merupakan nilai Ci terbesar.
Jogiyanto (2009:355)
c.
Kinerja Portofolio
Tujuan
dari
penilaian
kinerja
portofolio
adalah
untuk
mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang dibentuk telah
dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi
58
sehingga dapat diketahui portofolio memang memiliki kinerja yang
lebih baik jika ditinjau dari tingkat hasil dan risikonya masing-masing.
Menurut Bodie, kane,dan Marcus (2005) ada empat metode
pengukuran kinerja portofolio dengan memasukan unsur risiko
kedalam return, yaitu Reward to Variability Ratio (Sharpe Ratio),
Treynor Ratio, jensens alpha dan appraisal ratio. Didalam penelitian
ini hanya akan menggunakan Reward to variability ratio untuk
menghitung kinerja portofolio optimal.
d.
Reward to Variability Ratio
Pengukuran kinerja portofolio dengan metode Reward to
Variability Ratio atau sharpe ratio didasarkan atas apa yang disebut
dengan premium atas risiko atau biasa dikenal dengan Risk Premium.
Risk Premium adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata return
portofolio dengan risk free asset. Pengukuran ini membagi risk
premium dengan standar deviasi, kita dapat mengetahui risk premium
yang dihasilkan perunit risiko yang diambil
Bodie, kane, dan marcus (2005) menjabarkan pengukuran
sharpe ratio sebagai berikut:
Si=
…………………………………………..(2.34)
Dimana;
Si= Rasio Sharpe (Reward to variability Ratio)
= Rata-rata return portofolio
= Rata-rata investasi bebas risiko
59
= standar deviasi portofolio
- = Risk premium portofolio.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian Wardhani (2004) membandingkan kinerja portofolio saham
LQ45 dan saham Sektor Finance. Didalam penelitiannya Wardhani
menemukan bahwa portofolio yang dibentuk dari saham–saham LQ45
memiliki kinerja yang lebih baik apabila dibandingkan degnan portofolio yang
dibentuk dari saham sector finance. Tetapi apabila dibandingkan dengan Risk
Free rate of return yang digambarkan oleh deposito berjangka 3 bulan,
investasi di portofolio saham masih sangat berisiko. Hal ini disebabkan pada
saat dilakukanya penelitian, kondisi pasar modal Indonesia masih belum stabil
pasca
terjadinya krisis ekonomi yang melanda pada tahun 1998. Dalam
membentuk portofolio optimalnya wardhani menggunakan metode efficient
frontier curve, simple ranking device model dan sim. Penggunaan ketiga model
ini secara sekaligus bertujuan untuk melihat inkonsistensi kinerja portofolio
optimal yang dibentuk. Walaupun dari ke3 metode menunjukan hasil kinerja
portofolio LQ45 lebih baik daripada portofolio sector finance.
Kuncoro (2006) dalam penelitianya mengenai optimalisasi tingkat
pengembalian dan risiko atas investasi saham pada indeks LQ45 dan Jakarta
Islamic Indek (JII). Mencerminkan bahwa kinerja portofolio yang terbentuk
dari saham-saham indeks JII memiliki kinerja yang lebih baik apabila
dibandingkan dengan portofolio saham LQ45. Dan apabila dibandingkan
dengan tingkat pengembalian pasar, portofolio saham JII dan LQ45
60
memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Didalam penelitian in juga
kuncoro mencoba membentuk portofolio optimal yang terdiri dari saham
Indeks LQ45 dan JII dengan menggunakan metode Efficient Frontier.
Penelitian Minerva (2006) didalam penelitianya mencoba membandingkan
kinerja portofolio saham LQ45 dan saham sector consumer goods dengan
menggunakan metode efficient frontier dan single indeks model. Saham LQ45
merupakan saham teraktif di bej, sedangkan saham consumer goods dianggap
sebagai defensive stocks sehingga diperkirakan saham ini akan memberikan
tingkat pengembalian yang stabil. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa
kinerja protofolio saham LQ45 lebih baik dibandingkan dengan portfolio
saham consumer goods.
Penelitian Harini (2008) mencoba membandingkan kinerja portofolio
saham yang dibentuk dari saham-saham indeks LQ45 dan JII yang mempunyai
tingkat liquiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Dengan menggunakan
metode Efficient Frontier Curve untuk membentuk portofolio optimal,
diketahui bahwa portofolio saham JII memberikan kinerja yang lebih baik
dibandingkan portofolio saham LQ45.
Penelitian
Fransisca mikha & Agustanto Heru ( 2008), penelitian ini
menggunakan Model Indeks Tunggal untuk menentukan portofolio optimal.
pengamatanya adalah apakah para investor sudah melakukan suatu keputusan
saham dan kepemilkan saham yang masuk akal, populasi dalam riset ini adalah
mencangkup semua perusahaan
go- public di bej.
Selama Januari 2004
sampai Desember 2006. Hasil dari penelitian ini adalah dari sampel 55 saham
61
perusahaan yang mempunyai return positif terdapat 25 saham perusahaan yang
masuk sebagai kandidat saham perusahaan yang tidak termasuk sebagai
kandidat portofolio optimal. Dan investor telah melakukan pemilihan saham
dan penentuan portofolio dengan rasional di BEJ selama periode januari 2004
sampai dengan Desember 2006 yang ditunjukan dari rata-rata frekuensi
perdagangan saham yang masuk dalam kandidat portofolio optimal lebih besar
daripada rata-rata frekuensi perdagangan saham yang tidak masuk akal dalam
kandidat portofolio optimal.
F. Kerangka Berfikir
Investor pada umumnya menginvestasikan dananya melalui sarana yang
dapat memberikan Returnya memadai, dan pasar modal merupakan wahana
alnernatif bagi investor. Pasar modal sebagai salah satu wahana investasi dapat
mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena adanya pasar modal
maka pihak yang berkelebihan dana atau (investor) dapat memilih alternative
investasi yang memberikan return yang optimal .
Sebagai media untuk menggalang dana, pasar modal memilki sejumlah
instrument yang diperdagangkan. Salah satunya instrument tersebut adalah
ekuitas (saham). Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) atau biasa yang disebut
emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik
sebagian dari perusahaan itu.
Tujuan investor berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa
melupakan factor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan
62
salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi juga merupakan
imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukanya.
Didalam
melakukan
proses
investasi
portofolio,
setelah
mempertimbangkan risiko dan return yang dihasilkan, adalah melakukan
pengambilan keputusan investasi, yaitu akan berhubungan erat dengan ukuran
kinerja portofolio yaitu Reward to variability. Maka konsep dari kerangka
pemikiran tersebut adalah sebagai berikut:
63
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Investor
Pasar Modal
Data Sekunder: Saham Individual Indeks LQ45
dan JII, IHSG SBi,SBIS
Seleksi Data
Teori Efficient Frontier
Teori Single Index ModeL
(SIM)
Portofolio
Optimal
Reward to
Variability
Ratio
Kesimpulan & Saran
64
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Menurut Hamid (2007:28) dalam ruang lingkup penelitian diperlukan
adanya penekanan batasan lokasi, waktu, atau sektor dan variabel-variabel
yang dibahas agar peneliti tidak keluar dari wilayah yang diteliti dan akan
sangat berguna bagi para peneliti pemula. Ruang lingkup dalam penelitian ini
adalah hanya berfokus pada perusahaan yang masuk kedalam LQ45 dan JII
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009.
Objek peneltian dalam skripsi ini adalah portofolio saham yang tersusun
dari saham-saham yang termasuk didalam Indeks LQ45 dan JII yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Data yang digunakan merupakan
data-data sekunder yang terdiri atas harga penutupan mingguan (adjusted
weakly closing price), dari setiap saham, harga penutupan mingguan (Adjusted
weekly closing price), indeks pasar (IHSG), dan tingkat suku bunga rate
periode satu bulanan.
B. Teknik Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah saham yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, yang hanya berfokus pada saham yang masuk kedalam LQ45 dan
JII periode 2007-2009. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah menggunakan Purposive sampling.
65
Menurut Sugiyono (2009:68) purposive samplingadalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan
untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan
generalisasi. Jadi teknik ini dalam menentukan sampelnya menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Kriteria yang
ditentukan dalam penelitian ini meliputi kriteria umum dan kriteria khusus.
Adapun kriteria umum dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Portofolio saham yang tersusun dari saham-saham yang termasuk
didalam Indeks LQ45 dan JIIyang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama masa Periode 2007-2009.
Kemudian kriteria khusus dalam penelitiaan ini digunakan untuk
menentukan apakah Saham LQ45 dan JII masuk kedalam kandidat saham
portofolio optimal menggunakan metode Efficient Frontier Curve dan Single
Index Model.
Kriteria khusus untuk
sampel yang masuk kedalam kandidat saham
portofolio optimal menggunakan metode Single Index Model dan Efficient
Frontier Curve adalah sebagai berikut:
a..
Tahap seleksi dimulai dari pengumpulan data adjusted weekly
closing price saham-saham LQ45 dan saham- saham JII periode
Januari 2007 sampai dengan Desember 2009. Data dari januari 2007
sampai dengan desember 2009 sebagai data untuk kelompok
pembuatan portofolio optimal.
66
b.
Langkah-langkah penyeleksian data untuk mendapatkan kandidat
saham portofolio optimal adalah sebagai berikut: Langkah pertama
yang dilakukan terhadap data Januari 2007 sampai dengan Desember
2009. Kelangsungan dalam kegiatan trading ini maksudnya bahwa
saham yang ada adalah saham yang selalu exist diperiode tersebut
dan mempunyai kecenderungan exist untuk waktu yang akan datang.
Selain itu, awal penyeleksian juga mengeleminasi harga-harga saham
yang mengalami situasi ekstrim dan memiliki kevakuman trading
diatas 3 bulan.
c.
Langkah berikutnya, kelompok saham-saham LQ45 dan sahamsaham JII yang telah diseleksi terhadap syarat diatas, akan diseleksi
lebih lanjut. Pada seleksi ini saham-saham yang lolos pada seleksi
pertama akan diseleksi lagi dengan pendekatan kedudukan rate of
return dimana eliminasi dilakukan terhadap saham-saham yang
mempunyai rata-rata return yang negative. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya return kecil ataupun rugi dimasa
yang akan datang. Bila hasil saham seleksi saham menghasilkan return
positif, maka return tersebut akan diseleksi lebih lanjut.
d.
Pada seleksi lanjutan ini, kelompok saham LQ45 dan kelompok
saham JII melalui pendekatan metode Efficient Frontier (Markowitz),
dan teori Single Indeks Model (W sharpe) Kelompok saham LQ45
dan kelompok saham JII di saring kembali dengan menggunakan ratarata dan tingkat pengembalian (return) seluruh saham sebagai batas
67
return terendah kandidat anggota portofolio. Sedangkan pada metode
sim. Penyeleksian diteruskan dengan menggunakan metode Cut Off
Rate. Alasan penggunaan metode Cut Off Rate ini karena pada Single
Indeks Model dipengaruhi oleh harga pasar sehingga proses seleksi
harus mensubtitusikan kondisi pasar tersebut didalam pemilihan
kandidat saham portofolio optimalnya.
Dari beberapa tahap seleksi tersebut, maka didapatkan beberapa saham
yang mempunyai potensi untuk dimasukan sebagai kandidat saham pembentuk
portofolio optimal. Kandidat saham yang ada kemudian diperkuat seleksinya
kembali melalui optimalisasi pembentukan portofolio.
C. Teknik Pengumpulan Data.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai
sumber,Data-data diperoleh dari situs yahoofinance, dan situs Bank Indonesia
(Bi.Go.id) serta data-data tambahan yang diperoleh dari artikel-artikel dari
berbagai media cetak dan elektronik. Adapun yang dikumpulkan tersebut
meliputi:
1. Daftar emitten yang termasuk kedalam indeks LQ45.
2. Daftar Emitten yang termasuk dalam Indeks JII
3. Data Indeks pasar
Dalam penelitian ini data indeks pasar yang digunakan adalah indeks
harga saham gabungan (IHSG).
4. Tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI Rate), dan SBIS.
68
Dalam penelitian ini, tingkat suku bunga sertifikat Bi dan SBIS
digunakan sebagai perncerminan dari tingkat pengembalian asset bebas
risiko. Tingkat pengembalian asset bebas risiko dapat didefinisikan
sebagai hasil dari investasi pada aset atau instrument yang bebas dari
risiko.
Penelitian ini dilakukan dalam periode Januari 2007 hingga Desember
2009. Periode ini dipilih dengan pertimbangan bahwa perbandingan kinerja
yang dilakukan terhadap kedua indeks menggunakan data terbaru.
D. Teknik Analisis
Penelitian ini dibagi dalam dua
tahap alur penelitian, yakni pertama
adalah proses seleksi saham kandidat portofolio, dan yang
kedua adalah
pembentukan komposisi optimal portofolio.
Dari
tahap penyeleksian data untuk mendapatkan kandidat saham
portofolio, kemudian tahap selanjutnya adalah pembentukan portfolio
optimal. Pada tahap ini, pembentukan portofolio optimal dengan metode
Efficient Frontier, berbeda dengan pembentukan portofolio optimal melalui
SIM, Penjabaranya sebagai berikut:
1. Portofolio Optimal Efficient Frontier Curve
Pembentukan portofolio optimal melalui metode Efficient Frontier
Curve menggunakan bantuan aplikasi solver pada program Microsoft
Exel. Sedangkan perhitungan return, expected return standarisasi ,
covariance dan coefficient menggunakan bantuan formula pada
Microsoft Excel. Langkah- langkahnya sebagai berikut:
69
a. Merapikan data harga transaksi mingguan yang diperoleh untuk
setiap saham, mencangkup tanggal dan harga penutupan transaksi.
b. Mencari return, expected return dan standar deviasi dari setiap
saham dengan persamaan:
(2.3)
HPR =
R
i
P P
P
t 1
t
t 1
(2.5)
E(R )= ∑ =
(2.6)
σi= ∑ =1{
− (Ri)}2
N-I
c. Menghitung kovarian antar saham dengan persamaan:
(2.11) COV ( ,j)= p j σi σj
d. Mencari korelasi antar sahamnya dengan persamaan:
(2.13) correlation coefficient= p j= Cov (Ri,Rj)
σ σj
e. Membentuk portofolio saham dengan menggunakan efficient
Frontier Curve dengan asumsi bobot (return portofolio) melalui
persamaan:
(2.7) E(Rp)= ∑ =
. ( )
serta tingkat risiko (digambarkan oleh nilai standar deviasi )
melalui persamaan: (2.17)Ri= ai+βi.Rm
70
f. Mencari kombinasi nilai pengembalian investasi portofolio serta
tingkat risiko (standar deviasi) dari portofolio pada saat global
minimum variance.
1) Menggunakan aplikasi menu solver pada Microsoft excel
untuk mencari nilai expected return portofolio serta variance
dan standar deviasi portofolio. Expected return portofolio di
cari melaui persamaan (2.7) serta variance dan standar deviasi
portofolio
(2.15)
2
dicari
= ∑ =1 ∑ =1 1 2
melalui
( ,
)
persamaan
dan
(2.17)
Ri=
ai+βi.Rm
2) Dengan bantuan solver pada Microsoft excel, kolom sum
weight diisi dengan hasil perhitungan bobot investasi pada
setiap saham yang didapat meminimumkan standar deviasi.
3) Jika seluruh kolom sum weight telah terpenuhi, maka standar
deviasi protofolio dapat dihasilkan dengan mengakarkan total
sum weight. Komposisi tiap kandidat saham yang akan
membentuk portofolio pun langsung dapat diperoleh dari
langkah ini. Dengan begitu expected return dari portofolio
tersebut dapat dicari dengan menjumlahkan seluruh perkalian
antara komposisi masing-masing saham expected return pada
formula solver, dapat langsung diperoleh berbagai komposisi
saham beserta standar deviasi portofolionya.
71
g. Menentukan titik-titik Efficient Frontier yang lain dengan cara
mengkombinasikan nilairata-rata pengembalian yang ingin didapat
dengan angka standar deviasinya yang diperoleh melalui aplikasi
solver.
h. Langkah selanjutnya adalah pemilihan portofolio yang mengalami
portofolio optimal. Dari beberapa titik kombinasi yang telah
dilakukan diatas, titik-titik tersebut dakan membentuk kombinasi
Efficient Set dengan sendirinya bila dilihat secara grafik, yang
menghubungkan antar expected return dan standar deviasi
portofolio tersebut. Sekian banyaknya titik, akan dipilih mana yang
paling efisien. Pencarianya didekatkan dengan metode reward to
variability ratio (persamaan 2.34)Si=
−
.
Dari Reward to Variability Ratio yang menghasilkan nilai
terbesar , maka keberadaan titik itulah yang menjadi portofolio
optimal. Dengan kata lain, bila titik tersebut menjadi portofolio
optimal maka secara tampilan solver kompisisi presentase saham,
standar deviasi portofolio serta expected return-nya juga dapat
diketahui secara otomatis.
i. Membentuk garis Capital Allocation Line (CAL), yang merupakan
suatu garis kombinasi dari risiko dan expected return portofolio ,
dengan cara sebagai berikut:
1)
Memlilih titik optimum dalam kurva Efficient Frontier yakni
pasangan angka return portofolio dengan standar deviasi
72
portofolio yang akan menghasilkan nilai Reward to variability
ratio tertinggi.
2) Titik optimum tersebut kemudian dihubungkan dengan titik
pada sumbu tegak (y) yang menggambarkan nilai risk Free
rate of return (tingkat pengembalian investasi pada kondisi
tingkat risiko sama dengan nol)
j. Titik yang
menjadi titik portofolio optimal harus tepat
bersinggungan dengan CAL. Dari titik ini akan diketahui nilai
return portofolio, standar deviasi portofolio, nilai Reward to
Variability
ratio, serta komposisi saham yang membentuk
portofolio optimal tersebut.
2. Portofolio Optimal Single Index Model
Pembentukan portofolio melalui Single Indeks Model (SIM)
menggunakan bantuan program Microsoft Exel dan Eviews . Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut:
a. Merapikan data harga transaksi mingguan yang diperoleh untuk
setiap saham dan market (IHSG) mencangkup tanggal dan
penutupan transaksi.
b. Menetapkan indeks pasar yang digunakan dalam perhitungan.
Dalam penelitian ini indeks pasar yang digunakan adalah Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG), untuk kurun waktu Januari 2007
hingga Desember 2009, kemudian dilanjutkan dan expected return
73
pasar melalui persamaan (2.3) HPR= R =
− 0+
0
, (2.5). E(R )=
∑=
c. Menetapkan Risk Free Rate (Rf), pedoman untuk menentukan Risk
Free Rate ini adalah mencari suatu nilai tingkat pengembalian
investasi tanpa risiko. Dalam penelitian ini tingkat pengembalian
Risk Free Rate (Rf) di wakili oleh SBi Rate periode satu bulanan
dan dihitung dengan persamaan (2.5)
d. Mencari nilai alfa dan beta setiap saham yang menjadi kandidat
portofolio.
e. Menghitung nilai dari individual masing-masing sekuritas dengan
menggunakan persamaan (2.19). E(Ri)= E(αi)+E(βi.Rm)+E(ei)
f. Pencarian nilai alfa, beta, return pasar, expected return masingmasing sekuritas, dan nilai Risk Free Rate, difungsikan sebagai
factor perhitungan cut of rate, cut off rate meliputi perhitungan
excess return to beta (ERB), melalui persamaan (2.30)
ERB=
E( )−RBR
, penentu batas cut off rate (Ci) melalui
2
∑ =1
E
−RBR .βi
2
persamaan (2.29)Ci=
1+
2
2
=1
, dan hasil cut off rate
2
sendiri. Pencarian Cut off Rate dari persamaan (2.29) dapat
dipecah mealui langkah-langkah berikut dari kiri ke kanan:
Excess Return To Beta.
74
Tabel 3.1 Langkah-Langkah pencarian Excess return to beta
E( )-
Kandidat saham
Βi
ERB=
E( )−RBR
Portofolio
Tabel 3.2 Langkah Pencarian Penentu Batas (Ci)
ERBi
Ai
Bi
= Ai
= Bi
Ci
E(Ri)
Saham
2
βi
Kandidat
Prtofolio
Tabel 3.3 Langkah Pencarian Cut Off Rate (C*)
Kandidat saham
ERB>Ci
Cut Off Rate(C*)
portofolio
Dari perhitungan ERB dan penentu batas (Ci) diatas, maka posisi Cut
of Rate didapat dari perbandingan antar ERB dan penentu batas (Ci)
tersebut.apabila nilai ERB lebih besar dari nilai Ci, maka saham-saham
yang berada pada daerah tersebut dimasukan sebagai saham terpilih
untuk portofolio optimal.
g. Menghitung komposisi saham-saham terpilih menjadi anggota
portofolio, dapat diuraikan sebagai berikut:
75
Tabel 3.2 Langkah Sekuritas-sekuritas
yang membentuk portofolio optimal
2
βi
Saham
Ci
Zi
Wi
E(Ri)
portofolio
ERBi
terpilih
Dari hasil yang didapat, maka kinerja saham portofolio satu dengan
yang lain dibandingkan untuk mendapatkan kesimpulan, dalam hal ini,
dalam hal ini adalah membandingkan nilai Reward to Variability Ratio
antar saham LQ45 dan Saham JII.
E. Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya perluasan dan pengaburan makna
variabel-variabel yang dibutuhkan, maka berikut ini adalah definisi
operasional untuk variabel-variabel yang akan diteliti:
1. Return Saham (Ri), yaitu hasil selisih antara harga saham i pada
periode t dikurangi harga saham i pada periode sebelum t lalu
hasilnya dibagi dengan harga saham i pada periode sebelum t
HPR =
R
i
P P
P
t 1
t
t 1
2.
Return Pasar (Rm), yaitu hasil selisih dari Indeks Harga Saham
Gabungan pada periode t dikurangi Indeks Harga Saham Gabungan
Seelum periode t Kemudian di bagi Indeks Harga Saham Gabungan
sebelum periode t.
76
Rm 
IHSG  IHSG
IHSG
t 1
t
t 1
3.
Return Aset Bebas Risiko (Rf), yaitu aset bebas risiko yang didapat
dari suku bunga selama satu bulan.
Rf 
SBI
t
N
77
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Saham-saham Kandidat Portofolio.
1. Metode Efficient Frontier Curve
Proses seleksi saham kandidat portofolio melalui metode Efficient Frontier
Curve dimulai dengan mengumpulkan data saham-saham yang mampu
bertahan di indeks sejak Januari 2007 hingga Desember 2009, langkah
berikutnya mengeleminasi saham-saham yang memliki return negatif. Hal
ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya return kecil
ataupun rugi dimasa yang akan datang. Dan langkah terakhir yaitu
mengeliminasi saham-saham berdasarkan rata-rata tingkat pengembalian
seluruh saham ssebagai batas return terendah dari saham kandidat portofolio
optimal. Berikut proses seleksi saham kandidat portofolio dengan
menggunakan metode Efficient Frontier Curve.
a. Portofolio LQ45
Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang
termasuk dalam LQ45, yakni kelompok 45 saham teraktif. Penentuan
kandidat kuat anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti Langkah
berikut:
78
1) Proses Seleksi 1
Proses seleksi dimulai dengan mencari
saham-saham yang
terdaftar sebagai anggota LQ45 sejak Januari
2007 dan mampu
bertahan (tetap terdaftar) di LQ45 hingga Desember 2009. Dan dari
proses tersebut terjaring 19perusahaan sebagaimana terlihat dalam
tabel 4.1.
Tabel 4.1
Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
NO
KODE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
AALI
ANTM
ASII
BBCA
BBRI
BDMN
BLTA
BMRI
INCO
INDF
INKP
ISAT
MEDC
PGAS
PTBA
SMCB
TLKM
UNSP
UNTR
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Berlian laju Tanker Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Infdofood Sukses Makmur Tbk
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Indosat Tbk
Medco Energi International Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Holcim Indonesia Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
United Tractor Tbk
Sumber: Olahan data
79
2) Proses Seleksi II
Dalam tahap seleksi ini, saham-saham dari sembilan belas
perusahaan tersebut akan di seleksi lagi berdasarkan nilai rata-rata
return mingguan dari masing-masing saham. Saham-saham dengan
tingkat pegembalian yang di harapkan bernilai negatif dieleminasi
untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas saham-saham yang
memiliki nilai pengembalian harapan yang positif. Adapun tingkat
pengembalian
yang
diharapkan
merupakan
rata-rata
tingkat
pengembalian mingguan dari masing-masing saham, sedangkan
tingkat pengembalian mingguan merupakan fungsi dari harga sejak
Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah langkah ini dilakukan,
maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri atas nilai rata-rata
return positif. Rata-rata return dari 18 saham tersebut di tunjukan
dalam tabel 4.2.
80
Tabel 4.2
Rata-rata Saham Kandidat Portofolio LQ45
Periode Januari 2007 – Desember 2009
NO KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
AALI Astra Agro Lestari Tbk
2
ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3
ASII
Astra International Tbk
4
BBCA Bank Central Asia Tbk
5
BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6
BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
7
BLTA Berlian laju Tanker Tbk
8
BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
9
INCO International Nickel Indonesia Tbk
10
INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk
11
INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
12
ISAT Indosat Tbk
13
MEDC Medco Energi International Tbk
14
PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk
15
PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
16
SMCB Holcim Indonesia Tbk
17
TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
18
UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
19
UNTR United Tractor Tbk
Sumber: Olahan data
RETURN
0,001302
0,005056
0,008531
0,008158
0,007753
0,005
0,004102
0,004437
0,001566
0,013505
0,004633
-0,00638
0,001506
0,005358
0,007445
0,008565
0,003847
0,000568
0,000528
Kandidat
Portofolio
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Satu saham yang pertama dieleminasi dari daftar kandidat adalah
ISAT(0,00638), karena mereka memiliki rata-rata return yang negatif,
sehingga melalui langkah ini terseleksilah 18 perusahaan yang
sahamnya menjadi kandidat anggota portofolio yang di tunjukkan
dalam tabel 4.3.
81
Tabel 4.3
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
KODE
AALI
ANTM
ASII
BBCA
BBRI
BDMN
BLTA
BMRI
INCO
INDF
INKP
MEDC
PGAS
PTBA
SMCB
TLKM
UNSP
UNTR
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Berlian laju Tanker Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Infdofood Sukses Makmur Tbk
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Medco Energi International Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Holcim Indonesia Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
United Tractor Tbk
Sumber: Olahan data
3) Proses Seleksi III
Langkah terakhir dalam proses seleksi ini yaitu 18 perusahaan
tersebut akan disaring lagi berdasarkan rata-rata dari tingkat
pengembalian seluruh saham sebagai
batas return terendah dari
saham kandidat portofolio. Langkah pertama yang dilakukan adalah
menghitung rata-rata tingkat pengembalian yang diharapkan dari
seluruh saham. Kemudian nilai rata-rata ini menjadi batas minimal
tingkat pengembalian yang diharapkan dari saham yang masuk ke
dalam kandidat kuat anggota portofolio LQ45. Return dan rata-rata
return dari 18 perusahaan tersebut ditunjukan dalam tabel 4.4.
82
Tabel 4.4
Rata-Rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
KODE
AALI
ANTM
ASII
BBCA
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Astra Intrnational Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
BBRI
Tbk
BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk
BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
BMRI
Bank Mandiri Tbk
INCO
International Nickel Indonesia Tbk
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
INKP
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
MEDC
Medco Energi International
Perusahaan Gas Negara (Persero)
PGAS
Tbk
PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
SMCB
Holcim Indonesia Tbk
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
UNSP
Bakrie Sumatra Plantantions Tbk
UNTR
United Tractors Tbk
AVERAGE RETURN
RETURN
0,13%
0,51%
0,85%
0,82%
Kandidat
Portofolio
Tidak
Tidak
Ya
Ya
0,78%
0,50%
0,41%
0,44%
0,16%
1,35%
0,46%
0,15%
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
0,54%
0,74%
0,86%
0,38%
0,06%
0,53%
0,54%
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Sumber: Olahan data
Melalui tahap ini, ada 12 (dua belas) saham yang tersisih saat
seleksi dilakukan berdasarkan rata-rata nilai return yang diharapkan.
Return yang diharapkan dari mereka diketahui lebih kecil dari ratarata yang besarnya 0,54%. Ke 12 Saham tersebut adalah Astra Agro
Lestari Tbk(AALI), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), Bank
Danamon Indonesia Tbk (BDMN), Berlian Laju tanker Tbk (BLTA),
Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRi), International Nickel Indonesia
Tbk(INCO), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP),Medco Energi
83
International Tbk (MEDC), Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
(PGAS), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Bakrie Sumatra
Plantations Tbk (UNSP), United Tractor Tbk (UNTR). Dengan begitu
jumlah saham yang memenuhi syarat hanya tersisa enam, yaitu hanya
tersisa Enam, yaitu ditunjukan dalam tabel 4.5.
Tabel 4.5
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio
LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
1
2
3
4
5
6
KODE
ASII
BBCA
BBRI
INDF
PTBA
SMCB
NAMA PERUSAHAAN
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Infdofood Sukses Makmur Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Holcim Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
Dapat diketahui bahwa saham-saham yang tercatat dalam LQ45,
dari 19 saham kandidat, ternyata hanya enam saham yang terpilih
masuk dalam metode Efficient Frontier Curve. Yakni berturut-turut
adalah saham Astra International Tbk (ASII), Bank Central Asia Tbk
(BBCA), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Holcim Indonesia
Tbk (SMCB).
Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing-masing saham
yang menjadi anggota portofolio tersebut kemudian akan dibentuk
dengan menggunakan metode Efficient Frontier Curve sebagai metode
pembentukan portofolio optimal. Dalam penentuan bobot tersebut,
penulis menggunakan fungsi solver pada Microsoft Excel.
84
b. Portofolio JII
Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang
termasuk dalam indeks JII yang terdiri dari 30 saham. Penentuan
kandidat anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti langkah-langkah
berikut:
1) Proses Seleksi I
Langkah pertama seleksi
dimulai dengan mengumpulkan data
saham-saham yang terdaftar sebagai anggota JII sejak Januari 2007
dan mampu bertahan ( tetap terdaftar ) di JII hingga Desember 2009.
Dari proses tersebut, terjaring Delapan (8) perusahaan sebagaimana
terlihat dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6
Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk perhitungan
Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
KODE
AALI
ANTM
BUMI
INCO
INTP
KLBF
TLKM
UNVR
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Bumi Resources Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Kalbe Farma Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
2) Proses Seleksi II
Dalam tahap ini, kedelapan (8) perusahaan tersebut akan kembali
diseleksi lagi berdasarkan nilai return mingguan yang dari masingmasing saham. Saham-saham dengan return yang bernilai negatif
85
dieleminasi untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas sahamsaham yang memiliki nilai pengembalian (return) yang positif.
Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata
tingkat
pengembalian
mingguan
dari
masing-masing
saham.
Sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan fungsi dari
harga saham sejak Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah
langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri
atas saham-saham yang memiliki nilai rata-rata return positif. Return
dari delapan (8) perusahaan tersebut ditunjukan dalam tabel 4.7
Tabel 4.7
Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
2
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
3
BUMI
Bumi Resources Tbk
4
INCO
International Nickel Indonesia Tbk
5
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
6
KLBF
Kalbe Farma Tbk
7
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
8
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
Kandidat
RETURN Portofolio
0,21
Ya
0,37
Ya
1,17
Ya
0,06
Ya
1,20
Ya
0,39
Ya
-0,04
Tidak
0,63
Ya
Satu saham yang dieliminasi dari daftar kandidat Portofolio adalah
Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), karena memiliki rata-rataa
return yang negatif. Sehingga melalui lanngkah ini terseleksilah tujuh
(7) perusahaan yang sahamnya menjadi kandidat anggota portofolio
yang ditunjukan dalam tabel 4.8.
86
Tabel 4.8
Daftar Perusahaan yang lolos menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009
Kandidat
NAMA PERUSAHAAN
RETURN
Portofolio
NO KODE
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
0,21
Ya
2
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
0,37
Ya
3
BUMI
Bumi Resources Tbk
1,17
Ya
4
INCO
International Nickel Indonesia Tbk
0,06
Ya
5
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
1,20
Ya
6
KLBF
Kalbe Farma Tbk
0,39
Ya
7
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
0,63
Ya
Sumber: Olahan data
3) Proses Seleksi III
Langkah terakhir dalam proses
seleksi
ini yaitu tujuh (7)
perusahaan tersebut akan disaring lagi berdasarkan rata-rata dari
tingkat pengembalian seluruh saham sebagai batas return terendah dari
saham kandidat portofolio. Langkah pertama yang dilakukan adalah
menghitung rata-rata tingkat pengembalian yang diharapkan dari
seluruh saham. Kemudian nilai rata-rata ini menjadi batas minimal
tingkat pengembalian yang diharapkaan dari saham yang masuk ke
dalam kandidat kuat anggota portofolio JII. Return dan rata-rata dari
tujuh perusahaan terebut ditunjukan dalam tabel 4.9.
87
Tabel 4.9
Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009
Kandidat
NAMA PERUSAHAAN
RETURN
Portofolio
NO KODE
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
0,21%
Tidak
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
0,37%
Tidak
3
BUMI
Bumi Resources Tbk
1,17%
Ya
International Nickel Indonesia
4
INCO
Tbk
0,06%
Tidak
Indocement Tunggal Prakasa
5
INTP
Tbk
1,20%
Ya
6
KLBF
Kalbe Farma Tbk
0,39%
Tidak
7
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
0,63%
Ya
AVERAGE RETURN
0,57%
Sumber: Olahan data
Melalui tahap ini, ada empat (4) saham yang tersisih saat seleksi
dilakukan berdasarkan rata-rata nilai return yang diharapkan. Return
yang diharapkan dari mereka diketahui lebih kecil dari rata-rata
besarnya 0,57%. Keempat (4)
saham tersebut adalah Astra Agro
lestari Tbk(AALI), Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM),
International Nickel Indonesia Tbk (INCO), Kalbe Farma Tbk
(KLBF). Sehingga jumlah saham yang memenuhi syarat hanya tersisa
tiga (3), yaitu ditunjukan dalam tabel 4.10
Tabel 4.10
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
BUMI
Bumi Resources Tbk
2
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
3 UNVR
Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
Dapat diketahui bahwa saham-saham yang tercatat dalam JII, dari
delapan saham kandidat, ternyata hanya tiga (3) saham yang terpilih
88
masuk dalam metode Efficient Frontier Curve. Yakni berturut-turut
adalah saham Bumi Resources Tbk (Bumi), Indocement Tunggal
Prakasa tbk (INTP), Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing-masing saham
menjadi anggota portofolio tersebut kemudian akan dibentuk dengan
menggunakan metode Efficient Frontier Curve sebagai pembentukan
portofolio optimal. Dalam penentuan bobot tersebut, penulis
menggunakan fungsi solver pada Microsoft Excel.
2. Metode Single Index Model
Proses seleksi saham kandidat portofolio melalui metode Single Index
Model kurang lebih sama dengan metode Efficient Frontier Curve, langkah
pertama yaitu dengan mengumpulkan data saham-saham yang mampu
bertahan di index sejak Januari 2007 hingga Desember 2009 dan kemudian
mengeliminasi saham-saham yang memiliki return negatif. Namun di
langkah terakhir, metode Single Index Model tidak mengeleminasi sahamsaham berdasarkan rata-rata tingkat pengembalian seluruh saham sebagai
batas return terendah dari saham kandidat portofolio, tetapi penyeleksian
diteruskan dengan menggunakan metode cut off rate. Alasan pengunaan
metode cut off rate ini karena pada Single Indeks Model dipengaruhi oleh
pergerakan harga pasar sehingga proses seleksi harus mensubtitusikan
kondisi pasar tersebut didalam pemilihan kandidat saham portofolio
89
optimal-nya. Berikut proses seleksi saham kandidat portofolio dengan
menggunakan metode Single Index Model.
a. Portofolio LQ45
Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang
termasuk dalam indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham. Penentuan
kandidat anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Proses Seleksi I
Langkah pertama seleksi dimulai dengan mengumpulkan data
saham-saham yang terdaftar sebagai anggota LQ45 sejak Januari 2007
dan mampu bertahan (tetap terdaftar )di LQ45 hingga Desember
2009. Dari proses tersebut terjaring 19 perusahaan sebagaimana
terlihat dalam tabel 4.11
90
Tabel 4.11
Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009
N0
KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
AALI Astra Agro Lestari Tbk
2
ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
3
ASII
Astra International Tbk
4
BBCA Bank Central Asia Tbk
5
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6
BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
7
BLTA Berlian laju Tanker Tbk
8
BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
9
INCO International Nickel Indonesia Tbk
10
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
11
INKP
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
12
ISAT
Indosat Tbk
13
MEDC Medco Energi International Tbk
14
PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
15
PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
16
SMCB Holcim Indonesia Tbk
17
TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
18
UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
19
UNTR United Tractor Tbk
Sumber: Olahan data
2) Proses Seleksi II
Langkah berikutnya, saham-saham dari 19 perusahaan
tersebut akan diseleksi lagi berdasarkan nilai return dari masingmasing saham. Saham-saham dengan return yang bernilai negatif
dieleminasi untuk memastikan bahwa
portofolio tersusun atas
saham-saham yang memiliki nilai pengembalian (return) yang
positif. Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan
rata-rata tingkat pengembalian mingguan dari masing-masing
saham. Sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan
91
fungsi dari harga sejak Januari 2007 hingga Desember 2009.
Setelah langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal
hanya terdiri atas saham-saham yang memiliki nilai rata-rata return
positif. Return saham tersebut ditunjukan tabel 4.12
92
Tabel 4.12
Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
5
BBRI
Tbk
6
BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk
7
BLTA
Berlian laju Tanker Tbk
8
BMRI
Bank Mandiri (Persero) Tbk
International Nickel Indonesia
9
INCO
Tbk
10
INDF
Infdofood Sukses Makmur Tbk
11
INKP
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
12
ISAT
Indosat Tbk
13
MEDC
Medco Energi International Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero)
14
PGAS
Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam
15
PTBA
Tbk
16
SMCB
Holcim Indonesia Tbk
17
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
18
UNSP
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
19
UNTR
United Tractor Tbk
Sumber: Olahan data
N0
1
2
3
4
KODE
AALI
ANTM
ASII
BBCA
RETURN
0,13%
0,51%
0,85%
0,82%
Kandidat
Portofolio
Ya
Ya
Ya
Ya
0,78%
0,50%
0,71%
0,64%
Ya
Ya
Ya
Ya
0,16%
1,35%
0,56%
-0,64%
0,15%
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
0,54%
Ya
0,74%
0,86%
0,38%
0,06%
0,64%
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Satu (1) saham yang dieleminasi dari daftar kandidat portofolio
adalah Indosat Tbk (ISAT), sehingga
melalui langkah ini
terseleksilah 18 perusahaan yang sahamnya menjadi kandidat
anggota portofolio yang ditunjukan dalam tabel 4.13.
93
Tabel 4.13
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio LQ45 Periode Januari 2007- Desember 2009
Kandidat
NAMA PERUSAHAAN
RETURN
Portofolio
N0 KODE
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
0,13%
Ya
2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
0,51%
Ya
3
ASII
Astra International Tbk
0,85%
Ya
4
BBCA
Bank Central Asia Tbk
0,82%
Ya
Bank Rakyat Indonesia
5
BBRI
(Persero) Tbk
0,78%
Ya
6 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
0,50%
Ya
7
BLTA
Berlian laju Tanker Tbk
0,71%
Ya
8
BMRI
Bank Mandiri (Persero) Tbk
0,64%
Ya
International Nickel Indonesia
9
INCO
Tbk
0,16%
Ya
10 INDF Infdofood Sukses Makmur Tbk
1,35%
Ya
11 INKP
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
0,56%
Ya
12 MEDC Medco Energi International Tbk
0,15%
Ya
Perusahaan Gas Negara
13 PGAS
(Persero) Tbk
0,54%
Ya
Tambang Batubara Bukit Asam
14 PTBA
Tbk
0,74%
Ya
15 SMCB
Holcim Indonesia Tbk
0,86%
Ya
16 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk
0,38%
Ya
17 UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk
0,06%
Ya
18 UNTR
United Tractor Tbk
0,64%
Ya
Sumber: Olahan data
3) Proses Seleksi III
Langkah terakhir dalam proses seleksi ini yaitu 18
perusahaan tersebut akan disaring lagi dengan menggunakan
metode cut off rate dengan mencari nilai Excess Return to Beta
(ERB) masing-masing saham. Tetapi sebelum mendapatkan nilai
ERB, nilai-nilai dari expected return pasar (IHSG), varians pasar,
risk free rate mingguan, serta varians, alfa dan beta masing-
94
masing saham anggota portofolio terlebih dahulu harus diketahui.
Apabila nilai-nilai ini telah diketahui, maka nilai dari expected
return dan ERB masing-masing saham anggota portofolio akan
dapat dihasilkan sehingga seleksi saham dengan pendekatan ERB
dan cut off rate dapat dilakukan.
Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing-masing
saham yang menjadi anggota portofolio tersebut kemudian di
bentuk dengan menggunakan metode Single Index Model sebagai
metode pembentukan portofolio optimal.
b. Portofolio JII
Portofolio ini merupakan hasil kombinasi saham-saham yang
termasuk dalam indeks JII yang terdiri dari 30 saham. Penentuan
kandidat anggota portofolio diseleksi dengan mengikuti langkah-langkah
berikut:
1) Proses Seleksi I
Langkah pertama seleksi dimulai dengan mengumpulkan data
saham-saham yang terdaftar sebagai anggota JII sejak Januari 2007
dan mampu bertahan (tetap terdaftar) di JII hingga Desember 2009.
Dari proses tersebut , terjaring 8(delapan) perusahaan sebagaimana
terlihat dalam tabel 4.14.
95
Tabel 4.14
Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk perhitungan
Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
2
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
3
BUMI
Bumi Resources Tbk
4
INCO
International Nickel Indonesia Tbk
5
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
6
KLBF
Kalbe Farma Tbk
7
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
8
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
2) Proses Seleksi II
Langkah berikutnya, saham-saham dari delapan (8) perusahaan
tersebut akan diseleksi lagi berdasarkan nilai return mingguan dari
masing-masing saham. Saham-saham dengan return yang bernilai
negatif dieleminasi untuk memastikan bahwa portofolio tersusun atas
saham-saham yang memiliki nilai pengembalian (return) yang positif.
Adapun tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan rata-rata
tingkat
pengembalian
mingguan
dari
masing-masing
saham.
Sedangkan tingkat pengembalian mingguan merupakan fungsi dari
harga saham sejak Januari 2007 hingga Desember 2009. Setelah
langkah ini dilakukan, maka kandidat portofolio optimal hanya terdiri
atas saham-saham yang memiliki nilai rata-rata return positif. Return
dari delapan saham tersebut akan ditunjukan dalam tabel 4.15.
96
Tabel 4.15
Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
NAMA PERUSAHAAN
NO KODE
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
2 ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
3
BUMI
Bumi Resources Tbk
4
INCO
International Nickel Indonesia Tbk
5
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
6
KLBF
Kalbe Farma Tbk
7 TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
8 UNVR
Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
RETURN
0,21
0,37
1,17
0,06
1,20
0,39
-0,04
0,63
Kandidat
Portofolio
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Satu (1) saham yang dieleminasi dari daftar kandidat portofolio
adalah Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) karena memiliki ratarata return yang negatif. Sehingga melalui langkah ini terseleksilah
tujuh (7) perusahaan yang sahamnya menjadi kandidat anggota
portofolio yang ditunjukan dalam tabel 4.16.
Tabel 4.16
Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE
NAMA PERUSAHAAN
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
2
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
3
BUMI
Bumi Resources Tbk
4
INCO
International Nickel Indonesia Tbk
5
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
6
KLBF
Kalbe Farma Tbk
7
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
Sumber: Olahan data
97
3) Proses Seleksi III
Langkah terakhir dalam proses seleksi ini yaitu tujuh(7) perusahaan
tersebut akan disaring lagi dengan menggunakan metode cut off rate
dengan mencari nilai excess return to beta(ERB) masing-masing
saham. Tetapi sebelum mendapatkan nilai ERB, nilai-nilai dari
expected return pasar (IHSG), varians pasar, risk free rate mingguan,
serta varians, alfa dan beta masing-masing saham anggota portofolio
terlebih dahulu harus diketahui. Apabila nilai-nilai ini telah diketahui,
maka nilai dari expected return dan ERB masing-masing saham
anggota portofolio akan dapat dihasilkan sehingga seleksi saham
dengan pendekatan ERB dan Cut off rate dapat dilakukan.
Anggota akhir portofolio optimal dan bobot masing saham yang
menjadi anggota portofolio tersebut
menggunakan
metode
Single
Index
kemudian dibentuk dengan
Model
sebagai
metode
pembentukan portofolio optimal.
B. Saham Anggota portofolio Optimal.
Berikut ini adalah saham-saham yang terpilih menjadi anggota portofolio
optimal LQ45 dan JII berdasarkan metode Efficient Frontier Curve dan Single
Index Model.
98
1. Metode Efficient Frontier Curve
Komposisi saham anggota portofolio optimal melalui metode Efficient
Frontier Curve didapat berdasarkan titik pada kurva Efficient Frontier yang
memiliki Reward to Variability Ratio tertinggi.
a. Portofolio Optimal LQ45
Berikut adalah hasil pemetaan setiap kombinasi aset optimal LQ45
dalam diagram kartesius yang ditunjukan dalam gambar 4.1 dan 4.2.
Gambar 4.1
Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
EFFICIENT FRONTIER LQ45
1,600%
1,400%
1,200%
1,000%
0,800%
EFFICIENT
FRONTIER LQ45
0,600%
0,400%
0,200%
0,000%
0,0000% 2,0000% 4,0000% 6,0000% 8,0000% 10,0000%
Sumber: Olahan data
99
Gambar 4.2
Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45
LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
Efficient Frontier dan CAL LQ45
1,60%
1,40%
1,20%
0,80%
EFFICIENT
FRONTIER
TITIK OPTIMUM
0,60%
CAL
1,00%
0,40%
0,20%
0,00%
0,00%
2,00%
4,00%
6,00%
8,00%
10,00%
Sumber: Olahan data
Titik Optimal Pada Portofolio yang terbentuk diperoleh dati titik
persinggungan antara CAL dan kurva Efficient Frontier, CAL dengan
nilai y sebesar (Rf = 0,066%) nilai yang didapat pada saat nilai x dan y
adalah sebagai berikut:
X( Standar Deviasi)
: 5,58%
Y (Weekly Return)
: 1,09%
Reward To Variability Ratio
: 0,18417
Untuk kondisi optimal tersebut, komposisi saham angggota
portofolio LQ45 yang didapat ditunjukan dalam tabel 4.17
100
Tabel 4.17
Alokasi Investasi Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
ASII
BBCA
BBRI
INDF
PTBA
Bobot
0,00% 39,71%
7,58% 52,69% 0,00%
Sumber: Olahan data
SMCB
0,00%
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan data
historical price selama tiga tahun, metode Efficient Frontier Curve
memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham
LQ45 sesuai dengan komposisi tabel diatas akan memberikan weekly
return sebesar 1,09% dengan kemungkinan penyimpangan hasil sebesar
5,58% dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan adalah
sebesar 0,18417.
b. Portofolio Optimal JII
Berikut adalah hasil pemetaan kombinasi aset portofolio optimal
JII dalam diagram kartesius ditunjukan dalam gambar 4-3 dan 4-4.
101
Gambar 4.3
Efficient Frontier JII Periode Januari 2007-Desember 2009
EFFICIENT FRONTIER JII
1,400%
1,200%
1,000%
0,800%
0,600%
EFFICIENT
FRONTIER JII
0,400%
0,200%
0,000%
0,000% 1,000% 2,000% 3,000% 4,000% 5,000% 6,000%
Sumber: Olahan data
102
Gambar 4.4
Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
Efficient Frontier dan CAL JII
1,400%
1,200%
1,000%
EFFICIENT FRONTIER
0,800%
TITIK OPTIMUM
CAL
0,600%
0,400%
0,200%
0,000%
0,000% 1,000% 2,000% 3,000% 4,000% 5,000% 6,000%
Sumber: Olahan data
Titik optimal pada portofolio yang terbentuk diperoleh dari titik
persinggungan antara garis CAL dengan kurva Efficient Frontier, CAL
dengan nilai y sebesar (Rf = 0,066%) nilai yang didapat pada saat nilai
x dan y adalah sebagai berikut:
X( Standar Deviasi)
: 5,24%
Y (Weekly Return)
: 1,20%
Reward To Variability Ratio
: 0,2203
103
Untuk kondisi optimal tersebut, komposisi saham anggota portofolio JII
yang didapat ditunjukan dalam tabel 4.18.
Tabel 4.18
Alokasi Investasi Portofolio JII
periode Januari 2007-Desember 2009
BUMI
INTP
UNVR
Bobot
32,58%
0,00%
67,42%
Sumber: Olahan data
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan sata historical
price selama tiga tahun, metode Efficient Frontier Curve memperkirakan
bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham JII sesuai dengan
komposisi tabel diatas memberikan weekly return 1,20% dengan
kemungkinan penyimpangan hasil sebesar 5,24% dan nilai Reward to
Variability Ratio yang dihasilkan adalah sebesar0,2203.
2. Metode Single Index Model
Komposisi saham anggota portofolio optimal melalui metode Single
Indeks Model didapat dengan menggunakan pendekatan ERB dan cut off
rate.
a. Portofolio Optimal LQ45
Berikut adalah alfa, beta, expected return, dan ERB 18 saham kandidat
anggota portofolio LQ45 berdasarkan urutan nilai ERB yang terbesar
sampai terkecil, dengan rata-rata expected return pasar sebesar 0,32%
dan nilai risk free rate mingguan sebesar 0,066% ditunjukan dalam tabel
4.19.
104
Tabel 4.19
Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 14 Saham
Kandidat Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
KODE
ALFA
BETA
E(Ri)
ERB
INDF 0,009818 1,162769 0,013505 0,011045
BBCA 0,005534 0,827745 0,008159 0,009057
BBRI 0,004478 1,032883 0,007753 0,006866
INCO -0,00338 1,561161 0,001566 0,005794
ASII 0,004246 1,419509 0,008747 0,005696
BMRI 0,003146 1,037959 0,006437 0,005564
SMCB 0,004055 1,422307 0,008565 0,005557
BLTA 0,003418 1,161936 0,007102 0,005543
INKP 0,002652 0,940253 0,005633 0,005288
PGAS 0,002451 0,916927 0,005358 0,005122
TLKM 0,001782 0,651092 0,003847 0,004891
PTBA 0,002524 1,552046 0,007445 0,004371
UNTR 0,001819 1,44069 0,006387 0,003974
BDMN 0,000611 1,384145
0,005
0,003134
ANTM 0,000447 1,453619 0,005056 0,003023
MEDC -0,00259 1,293196 0,001507 0,000653
AALI -0,00342 1,490147 0,001302 0,00043
UNSP -0,00538 1,876901 0,000567 -0,00005
Sumber: Olahan data
Dilihat dari Tabel 4-19 tersebut, terdapat 17 saham yang nilai
ERB-nya positif dan 1 saham yang nilai ERB-nya negatif. Saham-saham
yang nilai ERB-nya negatif tidak memenuhi syarat untuk membentuk
portofolio yang optimal. Sedangkan ke 17 saham yang memiliki nilai
ERB positif tersebut memiliki peluang untuk menjadi bagian dai
portofolio yang optimal.
Nilai ERB ini menentukan apakah 17 saham kandidat anggota portofolio
masuk dalam anggota portofolio atau tidak. ERB mengukur kelebihan
return terhadap risiko yang tidak terdiversikasikan oleh beta, semakin
tinggi nilai ERB suatu saham maka semakin tinggi pula dari saham
105
tersebut. Dengan demikian titik pembatas antara saham mana yang akan
lolos dan saham mana yang tereleminasi dari portofolio LQ45 akan
dihitung dengan metode cut off rate (C*), yaitu melalui perbandingan
antara nilai ERB dengan Ci dimana saham yang dinyatakan lolos adalah
saham yang memiliki nilai ERB lebih besar dibandingkan nilai Ci.
Penentuan cut off rate saham portofolio LQ45 ditunjukan dalam tabel
4-20.
106
Tabel 4-20 Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
KODE
ERB
2

M
Ai 
ER  R 
,

i
BR
2
ei
INDF
BBCA
BBRI
INCO
ASII
BMRI
SMCB
BLTA
INKP
PGAS
TLKM
PTBA
UNTR
BDMN
ANTM
MEDC
AALI
0,011045415
0,009057084
0,006865654
0,005793813
0,005695878
0,005564298
0,005556622
0,005543012
0,005287622
0,00512226
0,004891499
0,00437075
0,003974146
0,003134221
0,00302315
0,000653289
0,000429711
-5,02576EUNSP
05
Sumber: Olahan data
i
Bi 


2
i
2
ei

C
i
2
M

KETERANGAN
i
j 1

1
i
 A
2
M
i
 B
i
j 1
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
4,947534939
4,272695785
3,350185506
0,116185219
2,522401102
2,680682289
2,152295322
1,29950993
1,532888553
2,282030818
2,070136322
1,615278714
1,719897948
1,455684101
1,331934479
0,264177529
0,174116794
385,2240305
569,9240752
472,4281698
128,451359
311,9717729
464,1461808
272,3313606
201,7676647
308,3226936
485,87561
650,0018322
238,115082
300,3919823
335,5489749
303,0906891
312,6986835
271,9160761
0,018247559
0,016150756
0,012872891
0,00031779
0,009253791
0,010236357
0,007435783
0,003724163
0,004720478
0,008395392
0,007438005
0,005469898
0,006242942
0,00546152
0,004874754
0,000930028
0,000613518
0,001962705
-0,018938252
200,7688763
-6,4661E-05
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya C*
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
107
Hasil seleksi dimana nilai ERB lebih besar dari Ci, menghasilkan
tiga(3) saham yang akan menjadi anggota portofolio LQ45, yaitu saham
Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), Indah Kiat pulp & Paper Tbk (INCO),
International Nickel Indonesia Tbk (INKP). Komposisi masing-masing
anggota saham portofolio ditunjukan dalam tabel 4.21.
Tabel 4.21
Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
Zi
Wi
Kode
BLTA
0,144012853
35,14%
INCO
0,124534883
30,38%
INKP
0,141324415
34,48%
SUM
0,409872151
100,00%
Sumber: Olahan data
Dengan susunan komposisi diatas, maka nilai garis persamaan
portofolio dapat dibentuk dengan menggunakan dataa nilai alfa dan beta
portofolio. Dengan begitu nilai weekly return dan standar deviasi
portofolio juga dapat dihasilkan. Berikut nilai alfa, beta, weekly return
dan standar deviasi portofolio LQ45 ditunjukan dalam tabel 4.22.
Tabel 4.22
Alfa, Beta,Weekly Return, dan Standar deviasi
Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
Standar
Reward to
Alfa
Beta
Expected Return
Deviasi
Variability
Portofolio Portofolio
Portofolio
Portofolio
Ratio
0,001087
1,2067
0,4914%
10,786%
0,03942
Sumber: Olahan data
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan data
historical price selama tiga tahun, metode Single Indeks Model
memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham
108
LQ45 dengan komposisi saham seperti pada tabel 4.21 akan memberikan
return sebesar
0,4914% dengan kemungkinan penyimpangan hasil
sebesar 10,786% dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan
0,0394
a. Portofolio Optimal JII
Berikut adalah nilai alfa, beta, expected return, dan ERB tujuh
saham kandidat anggota portofolio JII berdasarkan urutan nilai ERB yang
terbesar sampai terkecil, dengan rata-rata Expected return pasar sebesar
0,3056% dan nilai risk free rate mingguan 0,0404% ditunjukan dalam
tabel 4.23.
Tabel 4.23
Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 7 Saham
Kandidat Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009
ALFA
BETA
Kode
E(Ri)
ERB
BUMI
0,005336123
2,07433 0,01167572 0,05433768
KLBF
0,001912627 0,6517529 0,00390453 0,05370461
ANTM
-0,00077053
1,45823 0,00368614 0,02239824
UNVR
0,005346108 0,3152119 0,00630946 0,01873391
INCO
-0,004183757
1,56326 0,00059392 0,01212899
INTP
0,008910618 0,9951474 0,01195201 0,01160401
AALI
-0,002472481
1,48098 0,00205373 0,01113732
Sumber: Olahan data
Nilai ERB ini menentukan apakah tujuh (7) saham kandidat
anggota portofolio masuk dalam anggota portofolio atau tidak. ERB
mengukur kelebihan return terhadap risiko yang tidak terdiversifikasikan
oleh beta, semakin tinggi nilai ERB suatu saham maka semakin tinggi
pula nilai saham tersebut. Dengan demikian titik pembatas antara saham
mana yang akan lolos dan saham mana yang akan tereleminasi dari
109
portofolio JII akan dihitung dengan metode cut off rate (C*). Yaitu
melalui perbandingan antara nilai ERB dengan Ci dimana saham yang
dinyatakan lolos adalah saham yang memiliki nilai ERB lebih besar
dibandingkan nilai Ci. Penentuan cut off rate saham portofolio JII dalam
tabel 4-24.
110
Tabel 4-24 Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009
2
KODE
ERB

M
ER  R 
,
A

i
BR
2
i
ei
BUMI
0,05433768
KLBF
0,05370461
ANTM
0,02239824
UNVR
0,01873391
INCO
0,01212899
INTP
0,01160401
AALI
0,01113732
Sumber: Olahan data
0,00190485
0,00190485
0,00190485
0,00190485
0,00190485
0,00190485
0,00190485
2,108612313
2,343249906
1,024027151
7,994119694
0,025158865
5,876802318
0,463992778
i

B


2
i
2
i
ei
388,0571711
436,3218461
455,0106278
426,7191929
207,4275576
506,4460603
416,61078
C
i
2
M

i
KETERANGAN
j 1

1
i
 A
2
M
i
 B
i
j 1
0,002309456
0,002437588
0,001044939
0,008399866
3,43511E-05
0,005697762
0,000492777
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
111
Dapat dilihat dari hasil seleksi di tabel tesebut dimana nilai ERB
lebih besar dari nilai Ci, menghasilkan saham yang menjadi anggota
portofolio JII yaitu, saham Bumi Resoeurces Tbk (BUMI), Kalbe Farma
Tbk(KLBF), Aneka Tambang (persero) Tbk (ANTM), Uniliver Indonesia
Tbk (UNVR), International Nickel Indonesia Tbk (INCO), Indocement
Tunggal Prakasa Tbk (INTP), Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Komposisi masing-masing anggota saham portofolio ditunjukan dalam
tabel 4.25.
Tabel 4.25
Komposisi Saham Anggota Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
Zi
Wi
Kode
BUMI
8,5939
14,28%
KLBF
30,3297
50,38%
ANTM
4,3888
7,29%
UNVR
13,9898
23,24%
INCO
0,4948
0,82%
INTP
1,6306
2,71%
AALI
0,7701
1,28%
SUM
60,1976
100,0000%
Sumber: Olahan data
Dengan susunan komposisi diatas, maka nilai garis persamaan
portofolio dapat dibentuk menggunakan data nilai alfa dan beta
portofolio. Dengan begitu nilai weekly return
dan standar deviasi
portofolio juga dapat dihasilkan berikut nilai alfa, beta, weekly return dan
standar deviasi portofolio JII ditunjukan dalam tabel 4.26
112
Tabel 4.26
Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi
Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009
Weekly
Standar
Reward to
Alfa
Beta
Return
Deviasi
Variability
Portofolio
Portofolio
Portofolio
Portofolio
Ratio
0,003178682 0,863339119
Sumber: Olahan data
0,582%
12,95%
0,041794964
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berdasarkan data
historical price selama tiga tahun, metode Single Index Model
memperkirakan bahwa suatu portofolio yang terdiri atas saham-saham JII
dengan komposisi saham seperti pada tabel 4-25 akan memberikan
weekly return sebesar 0,58% dengan kemungkinan penyimpangan hasil
sebesar 12,95%. Dan nilai Reward to Variability Ratio yang dihasilkan
adalah sebesar 0,041794.
C. Perbandingan Portofolio Optimal LQ45 dan JII
1. Metode Efficient Frontier Curve
Tabel 4.27
Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII
Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45
JII
Return Portofolio per minggu
1,09%
1,20%
Standar Deviasi Portofolio
5,58%
5,24%
Reward to Variability Ratio
0,18417
0,2203
Sumber: Olahan data
113
Tabel 4.28
Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII
Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45
JII
ASII
BUMI
BBCA INTP
BBRI
UNVR
INDF
PTBA
SMCB
Sumber: Olahan Data
Keunggulan
saham-saham
penyusun
portofolio
saham
JII
ditunjukaan oleh expected return portofolio sebesar 1,20% per minggu,
yang lebih besar dari excpected return portofolio LQ45 yang besarnya
hanya 1,09% per minggu. Sedangkan dari segi risiko dapat diketahui
bahwa portofolio LQ45 memiliki standar deviasi mingguan sebesar 5,58%,
menunjukan bahwa portofolio LQ45 jauh berisiko daripada portofolio JII
yang memiliki standar deviasi mingguan sebesar 5,24% per minggu.
Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa expected return
portofolio JII mengungguli expected return portofolio LQ45, dan dari segi
risiko juga, portofolio JII lebih disukai dari portofolio LQ45 karena
memiliki tingkat risiko yang lebih kecil. Walaupun portofolio JII lebih
unggul dari LQ45, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya,
perbandingan kinerja portofolio akan dilihat dari nilai Reward to
Variability Ratio kedua portofolio. Dalam penelitian ini portofolio LQ45
memiliki Reward to variability Ratio sebesar 0,18417, sedangkan
portofolio dari saham-saham JII memiliki Reward to Variability Ratio
114
sebesar 0,2203. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa melalui metode
Efficient Frontier Curve menggunakan data historical price selama tiga
tahun, kinerja portofolio optimal saham JII lebih tinggi dibandingkan
kinerja portofolio optimal saham LQ45.
2.
Metode Single Index Model.
Tabel 4.29
Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII
Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45
JII
Return Portofolio per minggu
0,4914%
0,582%
Standar Deviasi Portofolio
10,786%
12,95%
Reward to Variability Ratio
0,03942
0,04179
Sumber: Olahan Data
Tabel 4.30
Saham-saham Portofolio LQ45 dan JII
Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45
JII
BLTA BUMI
INCO
KLBF
INKP
ANTM
UNVR
INCO
INTP
AALI
Sumber: Olahan Data
Pada model Single Index Model, keunggulan saham-saham
penyusunan portofolio JII ditunjukan oleh expected return portofolionya
sebesar 0,58% per minggu, yang lebih besar dari expected return
portofolio LQ45 yang besarnya hanya 0,49% per minggu. Sedangkan dari
segi risiko, dapat di ketahui bahwa portofolio JII memiliki standar deviasi
115
mingguan sebesar 12,95%, menunjukan bahwa portofolio JII lebih berisiko
daripada portofolio LQ45 yang memiliki standar deviasi mingguan sebesar
10,79% per minggu.
Dari pemaparan diatas, dapat diketahui bahwa expected return
portofolio JII mengungguli expected return portofolio LQ45. Sedangkan
dari segi risiko, portofolio LQ45 lebih disukai dari pada portofolio JII
karena memiliki tingkat risiko yang lebih kecil. Jadi belum dapat
disimpulkan portofolio yang kinerjanya lebih unggul dari yang lain. Sama
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbandingan kinerja portofolio
akan dilihat dari nilai Reward to Variability Ratio kedua portofolio. Dalam
penelitian ini, portofolio JII memiliki Reward to Variability Ratio sebesar
0,0417, sedangkan portofolio dari saham-saham LQ45 memiliki Reward to
Variability Ratio sebesar 0,0394. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa
melalui metode Single Index Model menggunakan data historical price
selama tiga tahun, kinerja portofolio optimal saham JII lebih tinggi
dibandingkan kinerja portofolio optimal saham LQ45. Jadi dapat diketahui
bahwa baik
menggunakan metode Efficient Frontier Curve ataupun
metode Single Index Model, secara konsisten kinerja portofolio optimal
saham JII lebih unggul dibanding kinerja portofolio optimal LQ45.
Hasil dari penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian yang
dilakukan olhe Harini (2008), yang meneliti perbandingan kinerja antara
saham-saham indeks LQ45 dan JII menggunakan metode Efficient
Frontier. Mempunyai persamaan bahwa hasil dari penelitian ini diketahui
116
bahwa portofolio saham JII memberikan kinerja yang lebih baik
dibandingkan porttofolio saham LQ45. Yang membedakan hasil penelitian
ini adalah metode yang digunakan oleh Harini hanya satu metode
sedangkan penelitian ini menggunakan dua metode yaitu Efficient Frontier
dan Single Index Model.
117
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. a. Dari analisis data yang terdiri dari emiten saham LQ45 serta JII selama
periode penelitian Januari 2007 hingga Desember 2010, terdapat 19
(sembilan belas) saham yang secara konsisten masuk dalam indeks LQ45.
8 (delapan) saham yang masuk dalam indeks JII sehingga dapat dijadikan
sebagai sampel penelitian.
b. Dari 19 (sembiilan belas) saham LQ45, hanya 6 (enam) saham yang bisa
dimasukan ke dalam analisis metode Efficient Frontier Curve, yakni ASII,
BBCA, BBRI, INDF, PTBA, SMCB. Sedangkan dari 8 (delapan) saham
JII hanya tersaring 3 (tiga) saham yang layak menjadi kandidat untuk
dimasukan dalam analisis metode Efficient Frontier Curve, yakni BUMI,
INTP, dan UNVR.
c. Dari 19 (sembilan belas) saham LQ45, hanya 3 (tiga) saham kandidat yang
bisa dimasukan ke dalam analisis metode Single Index Model, yakni
BLTA, INCO dan INKP. Sedangkan dari 8 (delapan) saham JII yang
tersaring, hanya 7 (tujuh) saham yang layak menjadi kandidat untuk
dimasukan dalam analisis metode Single Index Model, mereka adalah
BUMI, KLBF, ANTM, UNVR, INCO, INTP, AALI.
118
2. a. Dari portofolio yang terbentuk berdasarkan data historis Januari 2007
hingga Desember 2010 melalui metode Efficient Frontier Curve, dapat
diketahui bahwa:
1). Kinerja portofolio saham JII mampu memberikan expected return
yang lebih tinggi dibanding dengan expected return yang dihasilkan
dari portofolio saham LQ45.
2). Nilai standar deviasi JII yang lebih besar dari portofolio saham
LQ45 mennunjukan bahwa keunggulan return portofolio saham JII
atas LQ45 disertai dengan tingkat risiko yanga lebih tinggi.
b. Dari portofolio yang terbentuk berdasarkan data historis Januari 2007
hingga
Desember 2010 melalui metode Single Index model, dapat
diketahui bahwa:
1). Kinerja portofolio saham JII mampu memberikan expected return
yang lebih tinggi dibanding dengan expected return yang dihasilkan
dari portofolio saham LQ45.
2). Nilai standar deviasi portofolio JII yang lebih besar dari portofolio
saham LQ45 menunjukan bahwa keunggulan return portofolio
saham JII atas LQ45 disertai dengan tingkat risiko yang lebih tinggi
juga.
119
3. a. Berdasarkan simulasi investasi dari kombinasi alokasi dana berdasarkan
bobot alokasi inmvestasi yang diberikan oleh kedua portofolio melalui
metode Efficient Frontier Curve, untuk periode Januari 2010 hingga
Desember 2010 hasilnya menunjukan bahwa:
1). Portofolio yang tersusun atas saham-saham yang konsisten masuk
dalam perhitungan indeks JII memberikan return lebih tinggi
dibanding return yang diberikan portofolio saham-saham LQ45.
2). Portofolio saham JII relatif lebih berisiko dibanding portofolio
saham LQ45 sebab nilai standar deviasi portofolio JII lebih tinggi
dari standar deviasi portofolio LQ45.
3). Secara keseluruhan, kinerja portofolio saham JII dapat dikatakan
lebih baik daripada kinerja portofolio saham LQ45. Hal ini terlihat
dari nilai Reward to Variability Ratio portofolio saham JII yang
lebih tinggi dibanding portofolio saham LQ45.
b. Berdasarkan simulasi investasi dari kombinasi alokasi dana berdasarkan
bobot alokasi inmvestasi yang diberikan oleh kedua portofolio melalui
metode Single Index Model, untuk periode Januari 2010 hingga Desember
2010 hasilnya menunjukan bahwa:
1). Portofolio yang tersusun atas saham-saham yang konsisten masuk
dalam perhitungan indeks JII memberikan return lebih tinggi
dibanding return yang diberikan portofolio saham-saham LQ45.
120
2). Portofolio saham JII relatif lebih berisiko dibanding portofolio
saham LQ45 sebab nilai standar deviasi portofolio JII lebih tinggi
dari standar deviasi portofolio LQ45.
3). Secara keseluruhan, kinerja portofolio saham JII dapat dikatakan
lebih baik daripada kinerja portofolio saham LQ45. Hal ini terlihat
dari nilai Reward to Variability Ratio portofolio saham JII yang
lebih tinggi dibanding portofolio saham LQ45.
c. Jadi secara keseluruhan bahwa baik menggunakan metode Efficient
Frontier Curve maupun metode Single Index Model, secara konsisten
kinerja portofolio saham JII lebih unggul dibanding kinerja portofolio
saham LQ45.
B. Saran dan Implikasi
1. Implikasi Manajerial
a. Selain dapat berinvestasi di reksa dana, fund manager/investor juga dapat
mempertimbangkan untuk menggunakan portofolio saham JII ini sebagai
pilihan investasi mereka di masa yang akan datang.
b. Guna mencapai tujuan imbal hasil yang tinggi, fund manager disarankan
untuk benar-benar melakukan seleksi ketat terhadap kandidat anggota
portofolionya. Seperti melakukan seleksi terhadap expected return dari
masing-masing kandidat.
121
c. Fund manager maupun investor yang berminat untuk menyusun sebuah
portofolio, dapat menggunakan metode Efficient Frontier Curve jika ingin
mensyaratkan kondisi-kondisi tertentu dalam proses pembentukan
portofolio optimalnya. Sebab metode Efficient Frontier Curve memberikan
keleluasaan untuk adanya penyesuaian dengan menambah fungsi kendala
baru. Tetapi apabila fund manager maupun investor ingin memasukan
unsur pergerakan harga pasar dalam proses pemilihan kandidat saham
portofolio optimalnya, maka mereka dapat menggunakan metode Single
Index Model sebagai metode pembentukan portofolio optimal.
2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya.
a. Penelitian ini hanya menggunakan metode pengukuran Reward to
Variability Ratio dalam menilai kinerja portofolio optimal. Untuk
penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan metode
pengukuran kinerja portofolio yang lebih bervariasi untuk melihat apakah
keunggulan kinerja portofolio yang satu dari yang lain konsisten untuk
semua metode.
b. penelitian ini hanya menggunakan data harga penutupan mingguan selama
3 tahun untuk pembentukan portofolio optimal. Sehingga untuk
mendapatkan data dan informasi yang lebih akurat dalam pengukuran
kinerja portofolio, sebaiknya dipergunakan periode penelitian yang lebih
panjang.
122
Lampiran 1: Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk Perhitungan
Indeks LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
KODE
AALI
ANTM
ASII
BBCA
BBRI
BDMN
BLTA
BMRI
INCO
INDF
INKP
ISAT
MEDC
PGAS
PTBA
SMCB
TLKM
UNSP
UNTR
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Berlian laju Tanker Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Infdofood Sukses Makmur Tbk
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Indosat Tbk
Medco Energi International Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Holcim Indonesia Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
United Tractor Tbk
123
Lampiran 2: Rata-rata Saham Kandidat portofolio LQ45
Periode Januari 2007 – Desember 2009
NO
1
2
3
4
KODE
AALI
ANTM
ASII
BBCA
5
6
7
8
BBRI
BDMN
BLTA
BMRI
9
10
11
12
13
INCO
INDF
INKP
ISAT
MEDC
14
PGAS
15
16
17
18
19
PTBA
SMCB
TLKM
UNSP
UNTR
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Berlian laju Tanker Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
International Nickel Indonesia
Tbk
Infdofood Sukses Makmur Tbk
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Indosat Tbk
Medco Energi International Tbk
Perusahaan Gas Negara
(Persero)Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk
Holcim Indonesia Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
United Tractor Tbk
RETURN KETERANGAN
0,001302
LOLOS
0,005056
LOLOS
0,008531
LOLOS
0,008158
LOLOS
0,007753
0,005
0,004102
0,004437
LOLOS
LOLOS
LOLOS
LOLOS
0,001566
0,013505
0,004633
-0,00638
0,001506
LOLOS
LOLOS
LOLOS
ELIMINASI
LOLOS
0,005358
LOLOS
0,007445
0,008565
0,003847
0,000568
0,000528
LOLOS
LOLOS
LOLOS
LOLOS
LOLOS
124
Lampiran 3:Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio
LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
KODE
AALI
ANTM
ASII
BBCA
BBRI
BDMN
BLTA
BMRI
INCO
INDF
INKP
MEDC
PGAS
PTBA
SMCB
TLKM
UNSP
UNTR
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Berlian laju Tanker Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Infdofood Sukses Makmur Tbk
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
Medco Energi International Tbk
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Holcim Indonesia Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
United Tractor Tbk
125
Lampiran 4: Rata-Rata Seluruh Saham Kandidat Portofolio LQ45
periode Januari 2007-Desember 2009
NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
RETURN
KETERANGAN
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk
0,13%
ELIMINASI
2
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk
0,51%
ELIMINASI
3
ASII
Astra Intrnational Tbk
0,85%
LOLOS
4
BBCA
Bank Central Asia Tbk
0,82%
LOLOS
5
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
0,78%
LOLOS
6
BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk
0,50%
ELIMINASI
7
BLTA
Berlian Laju Tanker Tbk
0,41%
ELIMINASI
8
BMRI
Bank Mandiri Tbk
0,44%
ELIMINASI
9
INCO
International Nickel Indonesia Tbk
0,16%
ELIMINASI
10
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk
1,35%
LOLOS
11
INKP
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
0,46%
ELIMINASI
12
MEDC
Medco Energi International
0,15%
ELIMINASI
13
PGAS
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
0,54%
ELIMINASI
14
PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
0,74%
LOLOS
15
SMCB
Holcim Indonesia Tbk
0,86%
LOLOS
16
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk
0,38%
ELIMINASI
17
UNSP
Bakrie Sumatra Plantantions Tbk
0,06%
ELIMINASI
18
UNTR
United Tractors Tbk
0,53%
ELIMINASI
AVERAGE RETURN
0,54%
126
Lampiran 5: Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota Portofolio
LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
1
2
3
4
5
6
KODE
ASII
BBCA
BBRI
INDF
PTBA
SMCB
NAMA PERUSAHAAN
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Infdofood Sukses Makmur Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Holcim Indonesia Tbk
Lampiran 6: Daftar Perusahaan yang Konsisten Masuk perhitungan
Indeks JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
KODE
AALI
ANTM
BUMI
INCO
INTP
KLBF
TLKM
UNVR
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Bumi Resources Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Kalbe Farma Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Unilever Indonesia Tbk
Lampiran 7: Rata-rata Return Saham Kandidat Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
KODE
AALI
ANTM
BUMI
INCO
INTP
KLBF
TLKM
UNVR
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Bumi Resources Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Kalbe Farma Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Unilever Indonesia Tbk
RETURN KETERANGAN
0,21
Lolos
0,37
Lolos
1,17
Lolos
0,06
Lolos
1,20
Lolos
0,39
Lolos
-0,04
Eliminasi
0,63
Lolos
127
Lampiran 8: Daftar Perusahaan yang lolos menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007- Desember 2009
NO
1
2
3
KODE
AALI
ANTM
BUMI
4
5
6
7
INCO
INTP
KLBF
UNVR
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Bumi Resources Tbk
International Nickel Indonesia
Tbk
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Kalbe Farma Tbk
Unilever Indonesia Tbk
RETURN KETERANGAN
0,21
Lolos
0,37
Lolos
1,17
Lolos
0,06
1,20
0,39
0,63
Lolos
Lolos
Lolos
Lolos
Lampiran 9: Rata-rata Return Seluruh Saham Kandidat
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE
1
AALI
2 ANTM
3
BUMI
4
5
6
7
NAMA PERUSAHAAN
Astra Agro Lestari Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Bumi Resources Tbk
International Nickel Indonesia
INCO
Tbk
Indocement Tunggal Prakasa
INTP
Tbk
KLBF
Kalbe Farma Tbk
UNVR
Unilever Indonesia Tbk
AVERAGE RETURN
RETURN
0,21%
0,37%
1,17%
KETERANGAN
ELIMINASI
ELIMINASI
LOLOS
0,06%
ELIMINASI
1,20%
0,39%
0,63%
0,57%
LOLOS
ELIMINASI
LOLOS
Lampiran 10: Daftar Perusahaan yang Lolos Menjadi Kandidat Anggota
Portofolio JII Periode Januari 2007-Desember 2009
NO KODE
1
BUMI
2
INTP
3 UNVR
NAMA PERUSAHAAN
Bumi Resources Tbk
Indocement Tunggal Prakasa Tbk
Unilever Indonesia Tbk
128
Lampiran 11: Efficient Frontier LQ45 Periode Januari 2007-Desember 2009
EFFICIENT FRONTIER LQ45
1,600%
1,400%
1,200%
1,000%
0,800%
EFFICIENT FRONTIER
LQ45
0,600%
0,400%
0,200%
0,000%
0,0000%
2,0000%
4,0000%
6,0000%
8,0000% 10,0000%
Lampiran 12: Efficient Frontier dan Capital Allocation Line LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
Efficient Frontier dan CAL LQ45
1,60%
1,40%
1,20%
1,00%
EFFICIENT FRONTIER
0,80%
TITIK OPTIMUM
0,60%
CAL
0,40%
0,20%
0,00%
0,00%
2,00%
4,00%
6,00%
8,00%
10,00%
129
Lampiran 13:Alokasi Investasi Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
Bobot
ASII
BBCA
0,00% 39,71%
BBRI
INDF
7,58% 52,69%
PTBA
0,00%
SMCB
0,00%
Lampiran 14: Efficient Frontier JII Periode Januari 2007-Desember 2009
EFFICIENT FRONTIER JII
1,400%
1,200%
1,000%
0,800%
EFFICIENT FRONTIER JII
0,600%
0,400%
0,200%
0,000%
0,000%
1,000%
2,000%
3,000%
4,000%
5,000%
6,000%
130
Lampiran 15: Efficient Frontier dan Capital Allocation Line JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
Efficient Frontier dan CAL JII
1,400%
1,200%
1,000%
EFFICIENT FRONTIER
0,800%
TITIK OPTIMUM
CAL
0,600%
0,400%
0,200%
0,000%
0,000%
1,000%
2,000%
3,000%
4,000%
5,000%
6,000%
Lampiran 16: Alokasi Investasi Portofolio JII
periode Januari 2007-Desember 2009
Bobot
BUMI
32,58%
INTP
0,00%
UNVR
67,42%
131
Lampiran 17:Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 14 Saham
Kandidat Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
KODE
INDF
BBCA
BBRI
INCO
ASII
BMRI
SMCB
BLTA
INKP
PGAS
TLKM
PTBA
UNTR
BDMN
ANTM
MEDC
AALI
UNSP
ALFA
0,009818
0,005534
0,004478
-0,00338
0,004246
0,003146
0,004055
0,003418
0,002652
0,002451
0,001782
0,002524
0,001819
0,000611
0,000447
-0,00259
-0,00342
-0,00538
BETA
1,162769
0,827745
1,032883
1,561161
1,419509
1,037959
1,422307
1,161936
0,940253
0,916927
0,651092
1,552046
1,44069
1,384145
1,453619
1,293196
1,490147
1,876901
E(Ri)
0,013505
0,008159
0,007753
0,001566
0,008747
0,006437
0,008565
0,007102
0,005633
0,005358
0,003847
0,007445
0,006387
0,005
0,005056
0,001507
0,001302
0,000567
ERB
0,011045
0,009057
0,006866
0,005794
0,005696
0,005564
0,005557
0,005543
0,005288
0,005122
0,004891
0,004371
0,003974
0,003134
0,003023
0,000653
0,00043
-5E-05
Lampiran 18: Komposisi Saham Anggota Portofolio LQ45
Periode Januari 2007-Desember 2009
Kode
BLTA
INCO
INKP
SUM
Zi
0,144012853
0,124534883
0,141324415
0,409872151
Wi
35,14%
30,38%
34,48%
100,00%
Lampiran 19: Alfa, Beta,Weekly Return, dan Standar deviasi
Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
Alfa
Beta
Portofolio Portofolio
0,001087
1,2067
Expected Return
Portofolio
0,4914%
Standar
Deviasi
Portofolio
10,786%
Reward to
Variability
Ratio
0,03942
132
Lampiran 20:Komposisi Alfa, Beta, Expected Return, dan ERB 7 Saham
Kandidat Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009
Kode
BUMI
KLBF
ANTM
UNVR
INCO
INTP
AALI
ALFA
BETA
E(Ri)
0,005336123
2,07433 0,01167572
0,001912627 0,6517529 0,00390453
-0,00077053
1,45823 0,00368614
0,005346108 0,3152119 0,00630946
-0,004183757
1,56326 0,00059392
0,008910618 0,9951474 0,01195201
-0,002472481
1,48098 0,00205373
ERB
0,05433768
0,05370461
0,02239824
0,01873391
0,01212899
0,01160401
0,01113732
Lampiran 21:Komposisi Saham Anggota Portofolio JII
Periode Januari 2007-Desember 2009
Kode
BUMI
KLBF
ANTM
UNVR
INCO
INTP
AALI
SUM
Zi
8,5939
30,3297
4,3888
13,9898
0,4948
1,6306
0,7701
60,1976
Wi
14,28%
50,38%
7,29%
23,24%
0,82%
2,71%
1,28%
100,0000%
Lampiran 22:Alfa, Beta, Weekly Return dan Standar Deviasi
Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009
Weekly
Alfa
Beta
Return
Standar Deviasi
Reward to
Portofolio
Portofolio
Portofolio
Portofolio
Variability Ratio
0,003178682 0,863339119
0,582%
12,95%
0,041794964
133
Lampiran 23:Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII
Metode Efficient Frontier Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45
JII
Return Portofolio per minggu
1,09%
1,20%
Standar Deviasi Portofolio
5,58%
5,24%
Reward to Variability Ratio
0,18417
0,2203
Lampiran 24: Perbandingan Portofolio LQ45 dan JII
Metode Single Indeks Model Periode Januari 2007-Desember 2009
LQ45
JII
Return Portofolio per minggu
0,4914%
0,582%
Standar Deviasi Portofolio
10,786%
12,95%
Reward to Variability Ratio
0,03942
0,04179
134
Lampiran 25: Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio LQ45 periode Januari 2007-Desember 2009
KODE
ERB
2

M
ER  R 

,
A

i
BR
2
i
ei
INDF
BBCA
BBRI
INCO
ASII
BMRI
SMCB
BLTA
INKP
PGAS
TLKM
PTBA
UNTR
BDMN
ANTM
MEDC
AALI
UNSP
0,011045415
0,009057084
0,006865654
0,005793813
0,005695878
0,005564298
0,005556622
0,005543012
0,005287622
0,00512226
0,004891499
0,00437075
0,003974146
0,003134221
0,00302315
0,000653289
0,000429711
-5,02576E-05
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
0,001962705
4,947534939
4,272695785
3,350185506
0,116185219
2,522401102
2,680682289
2,152295322
1,29950993
1,532888553
2,282030818
2,070136322
1,615278714
1,719897948
1,455684101
1,331934479
0,264177529
0,174116794
-0,018938252
i


B


2
i
2
i
ei
385,2240305
569,9240752
472,4281698
128,451359
311,9717729
464,1461808
272,3313606
201,7676647
308,3226936
485,87561
650,0018322
238,115082
300,3919823
335,5489749
303,0906891
312,6986835
271,9160761
200,7688763
C
i
2
M

KETERANGAN
i
j 1

1
i
 A
2
M
i
 B
i
j 1
0,018247559
0,016150756
0,012872891
0,00031779
0,009253791
0,010236357
0,007435783
0,003724163
0,004720478
0,008395392
0,007438005
0,005469898
0,006242942
0,00546152
0,004874754
0,000930028
0,000613518
-6,4661E-05
ELIMINASI
ELIMINASI
ELIMINASI
LOLOS
ELIMINASI
ELIMINASI
ELIMINASI
LOLOS
LOLOS C*
ELIMINASI
ELIMINASI
ELIMINASI
ELIMINASI
ELIMINASI
ELIMINASI
ELIMINASI
ELIMINASI
LOLOS
135
Lampiran 26: Penentuan Cut off rate (C*) Saham Portofolio JII periode Januari 2007-Desember 2009
2
KODE
ERB

M
ER  R 

,
A

i
BR
2
i
ei
BUMI
KLBF
ANTM
UNVR
INCO
INTP
AALI
0,05433768
0,05370461
0,02239824
0,01873391
0,01212899
0,01160401
0,01113732
0,00190485
0,00190485
0,00190485
0,00190485
0,00190485
0,00190485
0,00190485
2,108612313
2,343249906
1,024027151
7,994119694
0,025158865
5,876802318
0,463992778
i

B


2
i
2
i
ei
388,0571711
436,3218461
455,0106278
426,7191929
207,4275576
506,4460603
416,61078
C
i
2
M

i
KETERANGAN
j 1

1
i
 A
2
M
i
 B
i
j 1
0,002309456
0,002437588
0,001044939
0,008399866
3,43511E-05
0,005697762
0,000492777
LOLOS
LOLOS
LOLOS
LOLOS
LOLOS
LOLOS
LOLOS
136
Lampiran 27 :Perhitungan Average Return dan Standar Deviasi Saham-Saham LQ45
(Januari 2007-Desember 2009)
TGL
ASII
BBCA
BBRI
INDF
-0,101796407
0,059210526
-0,067961165
0,09375
-0,061320755
0,034825871
-0,057142857
0,195488722
29/01/2007
-0,046439628
-0,013071895
-0,019047619
0,079207921
0,009615385
-0,009615385
-0,018867925
0,096153846
05/02/2007
0,003311258
-0,074074074
-0,058823529
0,029069767
26/02/2007
-0,024390244
0,066420664
-0,075601375
0,003802281
0,022727273
-0,01459854
0,033210332
0,049295775
0,053691275
-0,01242236
-0,03960396
0,03125
0,005025126
-0,009708738
0,029126214
-0,018518519
0,009433962
0,018691589
-0,009174312
0,047169811
0,031746032
0,03626943
-0,01980198
0,01
0,039215686
0
0
-0,009174312
0
0,034482759
-0,049079755
-0,032467532
-0,053333333
0,020134228
0,006535948
0,077419355
-0,005988024
0,005952381
0
0,018181818
0,009375
0,009230769
-0,036036036
-0,027777778
0
0,016666667
0
-0,033519553
08/01/2007
15/01/2007
22/01/2007
05/03/2007
12/03/2007
26/03/2007
02/04/2007
09/04/2007
16/04/2007
23/04/2007
30/04/2007
14/05/2007
21/05/2007
28/05/2007
PTBA
SMCB
-0,20143885 0,054054054
0,10619469
0
-0,00793651 0,084507042
0 0,030769231
-0,03225806 0,029850746
-0,01515152 0,044117647
0
-0,015625
0,031007752 0,047619048
0,053435115 0,015384615
0,028985507
0
0,028169014 0,015384615
0 0,075757576
0,067114094
0
0,081761006 0,013888889
0,065088757
-0,0125
0,010989011 0,050632911
0,117021277 0,013333333
137
-0,039393939
0,034482759
0,024242424
0,005952381
0,028571429
-0,009259259
0
0,028301887
-0,048780488
-0,016949153
0,00862069
-0,00862069
-0,03968254
-0,036111111
0,08125
0,02
0
0,008403361
0,071428571
0
-0,031746032
-0,008264463
0,081818182
0,033057851
0,008403361
0,011235955
0,072222222
-0,005167959
0,090909091
0,066350711
0,186046512
0,03307393
-0,077651515
-0,01875
0,008333333
0,016949153
0,041322314
-0,023809524
0,096
0,050724638
0,067669173
0,006896552
-0,04109589
0,022058824
0,008
0,008064516
0,03968254
0,007633588
0,128787879
0,053691275
0,134328358
0,08496732
-0,048192771
0
03/12/2007
-0,016949153
0,063829787
0,074
-0,021582734
0,028985507
0,056338028
-0,070967742
0,075862069
-0,006369427
10/12/2007
0,022346369
-0,013333333
0
17/12/2007
0
0,11302682
-0,02739726
0,021126761
-0,070512821
0,06122449
04/06/2007
11/06/2007
18/06/2007
25/06/2007
23/07/2007
06/08/2007
20/08/2007
27/08/2007
03/09/2007
10/09/2007
17/09/2007
24/09/2007
01/10/2007
08/10/2007
22/10/2007
29/10/2007
05/11/2007
12/11/2007
19/11/2007
26/11/2007
07/01/2008
0,051428571 0,216981132 0,039473684
0,108108108 -0,03007519 0,095890411
-0,012048193 0,022727273
0,175
0 -0,02238806 0,021505376
-0,090909091 -0,02238806 0,057692308
0,010869565 -0,04958678 0,022222222
0,070588235 0,069306931 0,104651163
0,005405405 0,045454545 0,072916667
-0,021505376 0,061403509 0,009708738
0,027777778 0,016949153
0,1
0,043243243 0,066666667 0,009259259
-0,005154639
0,0234375
0,04587156
0,030927835 0,174242424
0,01754386
0,024691358 0,070063694 0,094827586
0,065789474 -0,03333333
0
0,085365854 0,146892655
0,125
0,193181818 0,12195122 0,035971223
0,098039216 -0,05333333 0,281690141
-0,098214286 -0,04186047 0,126373626
-0,028846154 0,152380952 0,018518519
0,01980198 -0,01626016 0,042424242
-0,009708738 -0,02066116 0,011627907
0,03 0,021276596 0,023668639
0,20952381
0
0
138
-0,077186964
0,00754717
0,030769231
-0,041666667
0,082706767
0,014285714
-0,08974359
0
0
-0,053703704
0,09
-0,013986014
-0,014285714
-0,021428571
0,059259259
03/03/2008
-0,008896797
-0,054545455
-0,013793103
0,014285714
-0,046357616
-0,021428571
10/03/2008
-0,116
-0,050724638
-0,117647059
31/03/2008
-0,190871369
0,0078125
-0,086614173
07/04/2008
0,030612245
0,028061224
-0,079365079
0,150442478
0,043103448
0,086956522
-0,056097561
0,087855297
-0,106060606
0,050847458
-0,078740157
0,118644068
-0,051764706
0,0725
0
0,008064516
-0,103703704
0,05785124
-0,074766355
-0,012820513
0,005208333
0,023136247
-0,026785714
-0,030927835
0,094736842
0,076923077
-0,05982906
0,041237113
0,069306931
0,055045872
0,050251256
0,054245283
-0,053097345
0,063063063
0
0,034482759
14/01/2008
21/01/2008
28/01/2008
04/02/2008
11/02/2008
25/02/2008
14/04/2008
21/04/2008
28/04/2008
05/05/2008
12/05/2008
02/06/2008
23/06/2008
30/06/2008
07/07/2008
14/07/2008
21/07/2008
-0,05511811 -0,07883817 0,166666667
-0,058333333 0,068181818 0,155555556
0,008928571 -0,02564103
0,04
-0,00877193 -0,02586207 0,071895425
0,018181818 -0,03508772 0,049295775
0,054054054
-0,041841 0,054794521
0,008849558 0,040178571 -0,00729927
-0,136363636 -0,12173913 0,106060606
-0,115789474 -0,08457711 0,091666667
0,083333333 0,059139785 0,104761905
0,079545455 0,020725389 0,010752688
-0,103092784
-0,01 0,042105263
0,057471264 0,039800995 0,044444444
0,107526882
0,1 0,031578947
0,058823529 -0,00438596 0,184782609
-0,044642857 0,023489933 0,027027027
0,020833333 -0,02760736 0,018181818
-0,070707071
0
0
-0,02173913 -0,09876543
0
-0,098901099 -0,15753425 0,129310345
0,072289157 0,043650794 0,074766355
139
28/07/2008
-0,017817372
-0,008474576
-0,032786885
04/08/2008
-0,002283105
0,017241379
0,043103448
11/08/2008
25/08/2008
-0,097727273
0,04
0,016528926
0,067226891
0,008264463
-0,008474576
01/09/2008
-0,033816425
0,015625
0,008695652
08/09/2008
15/09/2008
-0,257142857
0,167741935
-0,198529412
0,175925926
-0,151260504
0,12
-0,090909091 -0,18442623
0,1125 0,060606061
22/09/2008
-0,059139785
-0,037878788
-0,060869565
-0,164835165
-0,09545455
29/09/2008
-0,268571429
-0,094488189
0,009345794
-0,220512821
-0,46969697
17/11/2008
-0,076923077
0,186046512
-0,088495575
0,058823529
-0,229007634
0,346534653
-0,085
0,074257426
0,046728972
0,132743363
0
0,164473684
05/01/2009
-0,032110092
0,131818182
0
-0,104477612
-0,022222222
-0,005291005
-0,010869565 -0,05594406
0,147368421 0,111888112
12/01/2009
0,004032258
0,008474576
-0,015957447
-0,018518519
-0,0443038
19/01/2009
-0,008
-0,075
-0,069892473
-0,065420561
-0,09090909
02/02/2009
-0,091603053
-0,079831933
0,009090909
-0,053571429
-0,005555556
-0,022099448
0,0625 0,061643836
-0,067961165 -0,01910828
24/11/2008
01/12/2008
15/12/2008
22/12/2008
09/02/2009
-0,011111111 0,022556391
-0,06741573
-0,0037594
-0,084337349 -0,03773585
0,136363636 0,102661597
-0,033707865
-0,18965517
-0,020833333
-0,1147541
0,021052632 0,277777778
-0,118811881
0,010869565
-0,10869565
-0,01398601
0
0,026315789
0,008849558
0,045454545
0,069565217
0,254545455
0,076923077
0,011627907
0,364705882
0,114583333
0,011627907
0,057471264
0,438202247
0,030769231
0,061538462
0,088235294
0,095238095
0,035087719
0
140
-0,00456621
0,036697248
-0,075471698
-0,050505051
-0,050847458
-0,113095238
-0,0625
-0,011235955
-0,004424779
0,049808429
0,132616487
-0,025
-0,082278481
0,060402685
-0,022151899
0,145631068
0,197222222
0,095744681
0,035087719
0,067226891
0,007936508
-0,046875
0,134920635
-0,048951049
0,037313433
-0,042857143
0,033557047
0,036363636
0,040697674
0,112359551
-0,065
0,09375
-0,052380952
0,18
0
0
0,033707865
0,043478261
-0,03125
0,021276596
0,103092784
0,19047619
-0,007936508
0,293650794
-0,152777778
0,097222222
0,053164557
0,133802817
-0,018480493
-0,037037037
0,07751938
-0,035714286
0,087591241
0,026666667
-0,074380165
0,07079646
0,016260163
0,079365079
-0,086956522
-0,131736527
0,227586207
0
0,061111111
-0,010471204
27/07/2009
-0,077405858
0,0861678
-0,022916667
0,068230277
0,098790323
0,057761733
-0,084415584
0
0,021126761
-0,020833333
0,042253521
0,006666667
-0,0625
0,083333333
0,015267176
0,046153846
-0,00729927
0,050359712
-0,063492063
0,09039548
-0,03626943
-0,032608696
0,085227273
0,083333333
03/08/2009
0,058020478
0,092715232
-0,013605442
-0,032608696
10/08/2009
-0,038647343
0,048192771
-0,006849315
0,144444444
16/02/2009
23/02/2009
02/03/2009
16/03/2009
23/03/2009
30/03/2009
06/04/2009
13/04/2009
20/04/2009
27/04/2009
04/05/2009
11/05/2009
18/05/2009
25/05/2009
01/06/2009
08/06/2009
15/06/2009
22/06/2009
29/06/2009
06/07/2009
13/07/2009
-0,02597403 0,018181818
-0,03355705 0,018518519
-0,02097902 0,055555556
-0,03623188 0,018867925
0,059701493 0,055555556
0,007142857
0
0,034722222
0
0,184210526 0,081967213
-0,04444444 0,015384615
0,051724138 0,029850746
0,124324324 0,342857143
-0,08530806 0,104166667
0,157894737 0,141176471
0,004464286 0,030927835
0,146551724
0,08
-0,01481481 0,046296296
-0,12030075 0,097345133
0,004237288 0,088235294
-0,03797468
0
-0,00440529 0,080357143
0 0,05785124
0,110204082 0,043165468
0 0,048611111
-0,01824818 0,050359712
141
0,02739726
-0,02
0,071186441
-0,003184713
0,053225806
0,040310078
-0,017910448
-0,005714286
-0,005813953
0,029069767
0,057803468
0,103825137
-0,030612245
-0,010526316
0,060810811
-0,083870968
0,055944056
0,026666667
-0,012987013
0,052287582
-0,01242236
0,009615385
0,019230769
0,009345794
0,093457944
0,00862069
0,05982906
0,024193548
-0,00757576
-0,00769231
0,05
0,048148148
0,003533569
0,007142857
0,042553191
0,007716049
-0,044274809
-0,004918033
0,073891626
0,015267176
0,015957447
-0,036842105
0,05
0,005291005
-0,010526316
-0,025641026
-0,059602649
0,071942446
0
0,026666667
0,023622047
-0,053846154
0,025210084
0
0,032258065
0,017006803
0,016722408
-0,02364865
0,003448276
0,065068493
07/12/2009
-0,037593985
0,0375
0,024096386
-0,005319149
0,064171123
-0,030150754
0
0,053333333
-0,006329114
-0,031007752 0,01607717
0,056 0,136075949
0
-0,0362117
14/12/2009
0,029411765
0,010416667
-0,032051282
0,061068702
0
21/12/2009
-0,014492754
0,011661808
0,008530586
0,005746785
0,075807555
-0,005263158
0,021052632
0,008158326
0,00318181
0,056407531
0,006711409
0,02
0,007753041
0,004789246
0,069204375
-0,049295775
0,03649635
0,013505289
0,00632527
0,079531568
-0,01734104
0,014705882
0,007445321
0,007940348
0,089108629
24/08/2009
31/08/2009
07/09/2009
14/09/2009
28/09/2009
05/10/2009
12/10/2009
19/10/2009
26/10/2009
02/11/2009
09/11/2009
16/11/2009
23/11/2009
30/11/2009
28/12/2009
Return
Varian
STDEV
0,045112782
0,015748031
0,015267176
0
0,030075188
0,130434783
0,070967742
0,024539877
0,0125
0
0,012578616
0,012345679
0,078787879
0,033112583
0
0,032051282
0,026143791
0,033333333
0,008564881
0,008678547
0,093158721
142
Lampiran 28 : Korelasi Matrix Saham-Saham LQ45
Periode Januari 2007- Desember 2009
ASII
ASII
BBCA
BBRI
INDF
PTBA
SMCB
1
0,504650509
0,643120245
0,559910788
0,582059045
0,593433466
BBCA
0,504650509
1
0,589268349
0,319676181
0,424736187
0,426442676
MATRIX KORELASI
BBRI
INDF
PTBA
SMCB
0,643120245
0,559910788
0,582059045
0,593433466
0,589268349
0,319676181
0,424736187
0,426442676
1
0,268581288
0,434595161
0,400808661
0,268581288
1
0,567320779
0,525466961
0,434595161
0,567320779
1
0,503105625
0,400808661
0,525466961
0,503105625
1
Lampiran 29: Kovarian Matrix Saham-Saham LQ45
Periode Januari 2007- Desember 2009
ASII
BBCA
BBRI
INDF
PTBA
SMCB
ASII
0,005700064
0,0021404
0,003346516
0,003348309
0,003899905
0,004156835
BBCA
0,0021404
0,003155941
0,002281595
0,001422465
0,002117536
0,002222675
MATRIX KOVARIANS
BBRI
INDF
PTBA
SMCB
0,003346516
0,003348309
0,003899905
0,004156835
0,002281595
0,001422465
0,002117536
0,002222675
0,004750309
0,001466235
0,002658232
0,002563002
0,001466235
0,006273845
0,003987886
0,003861564
0,002658232
0,003987886
0,007875792
0,004142449
0,002563002
0,003861564
0,004142449
0,00860799
143
Lampiran 30: Perhitungan Average Return dan Standar Deviasi Saham-Saham JII
(Januari 2007-Desember 2009)
TGL
EMITEN
INTP
UNVR
08/01/2007
BUMI
0,032967033
-0,05454545
-0,03875969
15/01/2007
0,112359551
0,066037736
0,024193548
22/01/2007
0,04
-0,06140351
-0,07874016
29/01/2007
0,058252427
0,036697248
-0,00961538
0,069565217
0,009708738
-0,04098361
05/02/2007
26/02/2007
-0,04385965
-0,04310345
05/03/2007
0,05982906
0,049180328
0,037037037
0,018181818
12/03/2007
0,017241379
-0,01769912
0,008928571
26/03/2007
0,081300813
-0,01923077
0,017857143
02/04/2007
0,007518797
0
-0,00869565
09/04/2007
0
0,025641026
16/04/2007
0,02238806
0,014492754
0
-0,03333333
23/04/2007
0,00729927
0,072727273
-0,05084746
30/04/2007
0,072463768
-0,02564103
0,03539823
14/05/2007
0,041666667
0
0,043478261
21/05/2007
0,04
0,008928571
0,033333333
28/05/2007
0,121794872
0
0,016129032
04/06/2007
0,011111111
-0,03571429
0
11/06/2007
0,054347826
0,027027027
0,0703125
18/06/2007
0,129441624
0,175438596
0,051094891
25/06/2007
0,011111111
-0,06716418
-0,04285714
144
23/07/2007
0,018181818
-0,06428571
-0,02721088
06/08/2007
0,0625
-0,08270677
-0,01470588
20/08/2007
0,02173913
0,114035088
0,132231405
27/08/2007
0,051546392
0,007874016
-0,00729927
03/09/2007
0,137254902
-0,015625
0,029411765
10/09/2007
0,0625
-0,02380952
-0,02205882
17/09/2007
0,169491525
0,016129032
0,02962963
24/09/2007
0,036231884
0,034965035
-0,03174603
-0,01449275
01/10/2007
0,073770492
0,071942446
0,052238806
0
22/10/2007
0,264285714
0,027932961
0,183823529
0,014705882
29/10/2007
0,06741573
0,049689441
-0,04285714
05/11/2007
-0,11904762
-0,00746269
12/11/2007
0,126315789
0,115384615
0,118055556
0,015384615
19/11/2007
0,005405405
-0,09876543
-0,01515152
26/11/2007
0,189473684
0,033557047
0,031007752
03/12/2007
0,038961039
0,014925373
-0,01257862
-0,02941176
17/12/2007
0,060869565
0,032786885
0,017094017
0,051282051
0,022727273
07/01/2008
0,024193548
0,075949367
0,051094891
14/01/2008
-0,11023622
-0,18023256
-0,07638889
21/01/2008
0,0625
0,101449275
0
28/01/2008
0,127118644
0,026666667
0,053846154
04/02/2008
0,051470588
-0,03246753
0
11/02/2008
0
0,068965517
0,053030303
25/02/2008
-
-0,03846154
0,007407407
08/10/2007
10/12/2007
145
0,043478261
31/03/2008
0,066666667
0,132352941
0,158914729
07/04/2008
0,063636364
-0,06870229
0,007246377
14/04/2008
0
-0,01438849
21/04/2008
0,166666667
0,101449275
-0,00847458
-0,05797101
28/04/2008
0,03968254
0,00877193
0,061538462
05/05/2008
0,097014925
0,00862069
-0,02857143
12/05/2008
0,088435374
0,162393162
-0,00735294
19/05/2008
0
-0,05147059
0,02238806
26/05/2008
0,025477707
0,024691358
-0,016
-0,00735294
-0,03252033
0
0,018072289
0,017964072
0,096385542
0,119205298
0,112781955
0,032520325
0,008928571
-0,02222222
-0,05405405
0
0,076923077
-0,00746269
0,017857143
-0,03007519
0,008849558
-0,01550388
0,035087719
0,031496063
0,033898305
0,007633588
04/08/2008
0,025
0,081300813
0,049180328
0,060606061
11/08/2008
-0,10619469
-0,03846154
-0,02142857
25/08/2008
0,057692308
0,05785124
0,006944444
03/03/2008
10/03/2008
02/06/2008
16/06/2008
23/06/2008
30/06/2008
07/07/2008
14/07/2008
21/07/2008
28/07/2008
-0,07333333
0,037593985
-0,12686567
0
-0,05714286
0,00729927
146
01/09/2008
0,183486239
0,217391304
0,0078125
0,027586207
-0,078125
-0,0738255
0,128571429
0,170731707
0,480291971
0,377192982
0,068965517
-0,01449275
-0,04032258
0,154411765
-0,03361345
-0,08917197
-0,03053435
0,052980132
0,578125
0,254901961
0,102362205
-0,03144654
-0,02142857
-0,02597403
15/12/2008
-0,09375
0,243055556
0,019607843
22/12/2008
0,068965517
-0,03910615
0,012658228
05/01/2009
0,043478261
0,025641026
-0,07
0
19/01/2009
-0,34375
0,105263158
0,145454545
-0,01612903
0,024539877
27/01/2009
0,03030303
-0,02173913
-0,04242424
02/02/2009
0,333333333
0,039548023
0,031446541
09/02/2009
0,01369863
-0,02173913
-0,01840491
16/02/2009
0,054054054
0,012820513
-0,1
0
0,012195122
0
08/09/2008
15/09/2008
22/09/2008
29/09/2008
17/11/2008
24/11/2008
01/12/2008
12/01/2009
23/02/2009
02/03/2009
0
-0,00621118
16/03/2009
0,026315789
0,038461538
-0,01156069
0,01875
23/03/2009
0,105263158
0,174418605
-0,01851852
30/03/2009
0,084337349
0,059405941
-0,03144654
06/04/2009
0,044444444
-0,10747664
-0,02580645
147
13/04/2009
0,214285714
0,081632653
0,052631579
20/04/2009
0,084033613
-0,06542056
-0,01875
27/04/2009
0,142857143
0,115384615
-0,01923077
04/05/2009
0,24516129
0,100502513
0,051724138
0,006535948
-0,11290323
0,025974026
0,171171171
0,006369427
25/05/2009
0,142857143
0,043902439
0,015267176
-0,00632911
01/06/2009
0,0875
0
0,012578616
08/06/2009
0,111111111
0,061728395
-0,09333333
0,023529412
0,124087591
0,051724138
29/06/2009
0,011363636
0,118181818
0,030927835
0,047619048
-0,05882353
0,087912088
06/07/2009
0,005586592
0,064285714
0,035353535
13/07/2009
0,056179775
0,115646259
0,048309179
27/07/2009
0,34939759
0,107142857
0,064220183
03/08/2009
0,043859649
-0,06382979
-0,04782609
10/08/2009
0,027777778
-0,01818182
0,015625
-0,05555556
31/08/2009
0,066115702
0,040322581
0,033613445
-0,02564103
0,019607843
07/09/2009
0,095652174
0,047120419
-0,0047619
14/09/2009
0,07106599
0,023923445
0,090047393
0,018691589
05/10/2009
0,064516129
0,053846154
0,049180328
0,053097345
0,028037383
12/10/2009
0,043103448
0,025210084
-0,00454545
11/05/2009
18/05/2009
15/06/2009
22/06/2009
24/08/2009
28/09/2009
148
26/10/2009
0,075630252
0,136363636
02/11/2009
0,056818182
0,102803738
0
09/11/2009
0,042553191
-0,03333333
0,02955665
16/11/2009
0,025862069
0,071428571
23/11/2009
0,141414141
0,159292035
-0,10084034
-0,03097345
30/11/2009
0,073684211
0,102803738
0,087557604
07/12/2009
0,054852321
-0,06382979
14/12/2009
0,009803922
0,108910891
0,065306122
0
21/12/2009
0,011111111
0,019157088
0,013636364
28/12/2009
0,043010753
0,030075188
0,013761468
Return
0,011675434
Varian
0,016772393
STDEV
0,129508273
0,011951906 0,006309501
0,005166383 0,001589859
0,071877556 0,039873034
19/10/2009
-0,06967213
-0,04109589
-0,02212389
-0,03809524
Lampiran 31: Korelasi Matrix Saham-Saham JII
Periode Januari 2007- Desember 2009
MATRIX KORELASI
BUMI
INTP
UNVR
BUMI
1
INTP
0,294077028
UNVR
0,116724438
0,294077028
1
0,297729232
0,116724438
0,297729232
1
149
Lampiran 32: Kovarian Matrix Saham-Saham JII
Periode Januari 2007- Desember 2009
MATRIXS KOVARIAN
BUMI
INTP
UNVR
BUMI
0,016640327
INTP
0,002715931
UNVR
0,000598006
0,002715931
0,005125703
0,000846566
0,000598006
0,000846566
0,00157734
150
Download