APA YANG BISA TERJADI NURSING CARE: ACUTE CORONARY SYNDROME Ns. DEWA DEGE JULIAWAN, S.Kep Introduction • CHD death > 500,000/year in US • 200,000 – 300,000 die caused acute MI before hospitalization • American has an acute MI every 29 seconds and die every minute Data pasien ACS di UGD PJNHK ADALAH SEKUMPULAN GEJALA YANG MENGGAMBARKAN ADANYA ISKEMI OTOT JANTUNG. ISKEMI OTOT JANTUNG SEBAGAI AKIBAT TERGANGGUNYA ALIRAN DARAH ( OKSIGEN ) KE OTOT JANTUNG. SUPLY OKSIGEN KEDALAM OTOT JANTUNG TERHAMBAT OLEH KARENA ADANYA SUMBATAN ALIRAN ( TROMBUS ). Sequence of Events in Ischemic Heart Disease •Angina •Silent MI Ischemia CAD Endothelial dysfunction Risk Factor •Arrythmias •Lost of muscle Remodeling Progresif dilatation Heart Failure Death Topics •Pathogenesis of ACS Typical Progression of Coronary Atherothrombosis Plaque Evolution Intraluminal Intramural Parietal Thrombus Thrombus Thrombus RupturedPlaque Growing Plaque Plaque Rupture Toward Occlusion Topics • Risk Factors Risk Factors Topics • Assessment Pemeriksaan awal pada Sindrom Koroner Akut Masuk RS Diagnosis Kerja ECG Biochemistry Stratifikasi risiko SAKIT DADA Curiga Sindrom Koroner Akut Elevasi ST menetap Tanpa Elevasi ST menetap Troponin CK/CKMB Normal atau Tdk dpt ditentukan ECG Troponin 2 X negative Troponin Risiko tinggi Risiko rendah Mungkin bukan SKA Pengobatan Pencegahan sekunder Esc/EHJ 2002 1. Gejala Klinis SKA PQRST P : Placement dan Provokasi pencetus yang paling sering adalah aktifitas fisik,emosi yang berlebihan atau makan Nyeri dada Q : Quality sifat sakitnya apakah dirasakan seperti dipukul,terbakar, seperti tertimpa beban yang berat R : Radiation apakah sakit dada menjalar ke punggung, tangan kiri, rahang, epigastrium. S : Symptom apakah gejala sakit dada diserta mual muntah, keringat dingin, berdebar-debar, sesak T : Time bila nyeri dada lebih dari 20 mnt kemungkinan terjadi nekrosis Pain patterns with myocardial ischemia Usual distribution of pain with myocardial ischemia Less common sites of pain with myocardial ischemia Right side Jaw Epigastrium Back TIMI Risk Score For UA/NSTEMI • • • • • • • Age > 65 y > 3 CAD Risk Factors Prior Stenosis > 50 % ST deviation > 2 Anginal events < 24 h ASA in last 7 days Elev Cardiac Markers Topics •ECG Evolusi Segmen ST Lokasi Infark Pada Gambaran EKG Anatomi Koroner dan EKG 12 sandapan • Sandapan V1 dan V2 menghadap septal area ventrikel kiri • Sandapan V3 dan V4 menghadap dinding anterior ventrikel kiri • Sandapan V5 dan V6 ( ditambah I dan avL ) menghadap dinding lateral ventrikel kiri • Sandapan II, III dan avF menghadap dinding inferior ventrikel kiri ECG demonstrates large anterior infarction A : Small inferior distal RCA occlusion B : ECG changes in leads II, III, and aVF Topics •Laboratory finding and CXR Perubahan Biokimia Cedera Miokard • Enzim jantung yang paling spesifik adalah troponin dan CK-MB. Kedua enzim ini mulai meningkat 4-8 jam setelah terjadinya infark. • Peningkatan tekanan enzim tersebut dikatakan bermakna bila terjadi peningkatan paling sedikit 1 ½ kali nilai batas normal. Topics • Treatment PENDEKATAN STRATEGIS PENANGANAN SKA Pendekatan strategis penanganan SKA bertujuan untuk menegakkan diagnosa dini untuk mengantisipasi terjadinya IMA maka menurut kriteria WHO diagnosa IMA dapat ditegakkan berdasarkan terpenuhinya minimal 2 dari 3 kriteria MASALAH • PENGERTIAN/PENGETAHUAN MASYARAKAT • BUDAYA • SISTEM PELAYANAN : EMS, SDM, SIKAP • FASILITAS KEBERHASILAN PENGOBATAN PENEGAKKAN DIAGNOSA PEMERIKSAAN FISIK EKG PENEGAKKAN DIAGNOSA ANAMNESA LABORATORIUM PELAYANAN KEGAWATAN JANTUNG KORONER Hospital fibrinolysis : Door-to-Needle within 30 min Not PCI capable 1 1ll 9 fast a C all C 9-1-1 EMS Dispatch EMS on-scene • Encourage 12-lead ECGs • Consider prehospital fibrinolytic if capable and EMS-to-needle within 30 min EMS Triage Plan Goals† Patient 5 min after symptom onset EMS on Dispatch scene 1 min ital os p r-H er Inte ransf T Onset of symptoms of STEMI PCI capable EMS transport EMS transport:EMS-to-Balloon within 90 min Within Prehospital fibrinolysis : Patient self-transport:Hospital Door-to-Balloon within 90 min 8 min EMS-to-Handle within 30 min Total ischemic time: Within 120 min* *Golden Hour = First 60 minutes Penatalaksanaan Medik Treatment of UAP/NSTEMI • • • • • • • • O2 Bed rest Pain killer Nitrate and anti-ischemia Antiplatelet : Aspirin, Clopidogrel Heparin Hyperglicemia Treat the complication etc Treatment of STEMI • • • • • • • • O2 Bed rest Pain killer Nitrate and anti-ischemia Antiplatelet : Aspirin, Clopidogrel Fibrinolytic/PCI Hyperglicemia Treat the complication etc Pemasangan Stent Koroner Topics • Complication Complications of Acute MI Extension / Ischemia Expansion / Aneurysm Mechanical Arrhythmia Acute MI Heart Failure Pericarditis RV Infarct Mural Thrombus Topics • Nursing Care Manajemen Keperawatan SKA Pengkajian : 1. Anamnesa • Keluhan sakit dada, faktor pencetus adalah kegiatan fisik,emosi kualitas sakit dada dirasakan di daerah mid sternal, rasa sakit tidak jelas, seperti ditusuk, dibakar atau ditimpa beban berat • Penjalaran ke rahang, leher dan ke bahu/lengan kiri • Gejala yang menyertai mual,muntah,keringat dingin,berdebar, sesak napas • Lama sakit dada tidak melebihi 30 mnt Diagnosa Keperawatan • Nyeri dada b.d peningkatan asam laktat dari iskemi miokard, penurunan oksigen supply ke miokard • Gangguan perfusi ke jaringan b.d kerusakan otot jantung,inadekuat curah jantung • Cemas b.d nyeri dada, perubahan pola hidup • Intoleransi aktifitas b.d fatique,perubahan pola hidup • Gangguan pola tidur b.d nyeri,cemas,sressfull • Manajemen pengobatan yang tidak adekuat b.d pengetahuan pasien terhadap pengobatan, rehabilitasi, aktifitas di rumah, diet, tanda dan gejala penyakit Collaborative theraphy Rawat CCu Bedrest IV theraphy EKG monitoring Pemberian terapi medik Catat intake dan output Persiapan tindakan referfusi koroner (trombolitik terapi,PTCA, CABG ) • Pendidikan kesehatan • Rehabilitasi • Pengelolaan diet Pengelolaan faktor resiko • • • • • • • Program Rehabilitasi Pada MI • Adalah rangkaian usaha dalam membantu penyembuhan pasien PJK agar dapat kembali dengan cepat pada kehidupan normalnya atau mendekati kondisi sebelum sakit. • Tujuan memulihkan kondisi fisik, mental, sosial serta vokasional seoptimal mungkin setelah serangan jantung. Akibat Tirah Baring Lama Kapasitas kerja 20-25% sesudah tirah baring lama Kemungkinan terjadi hipovolemia yang mengakibatkan viskositas emboli Refleks vasomotor < hipotensi ortostatik Ventilasi paru akan berkurang Kekuatan kontraktilitas otot ber< oksigen me pada aktifitas fisik kebutuhan