perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap objek penelitian dengan mencermati
tentang penokohan, aspek kepribadian tokoh utama, konflik batin tokoh utama,
dan nilai-nilai pendidikan dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi,
dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1.
Penokohan
Penokohan dalam novel Rantau 1 Muara dimanfaatkan untuk memeroleh
data tentang tokoh utama yang terdapat dalam novel tersebut. Data tersebut sangat
membantu dalam menganalisis aspek kepribadian tokoh utama yang terdapat
dalam novel Rantau 1 Muara. Setelah menganalisis unsur penokohan, dapat
diperoleh data bahwa Alif Fikri merupakan tokoh utama yang terdapat dalam
novel Rantau 1 Muara. Novel ini menceritakan kisah yang keseluruhan ceritanya
berpusat pada Alif Fikri. Secara garis besar, novel Rantau 1 Muara menceritakan
tentang perjuangan Alif untuk meraih mimpi, kehidupan percintaan Alif, dan
hubungan pertemanan Alif.
Secara fisiologis, Alif digambarkan sebagai seorang pemuda yang
berumur 26 tahun dan mempunyai badan yang kurus. Berdasarkan dimensi
psikologis, tokoh Alif merupakan seorang pemuda yang pantang menyerah untuk
memperjuangkan mimpi-mimpinya. Alif memiliki tekat serta kemauan yang kuat
untuk memeroleh apa yang dia inginkan. Alif juga merupakan pemuda yang mau
bekerja keras dan tidak mau bergantung pada orang lain. Di satu sisi, Alif
merupakan seorang yang memiliki ego yang besar, sehingga ketika Alif
diremehkan oleh Randai, dia selalu ingin membalasnya. Alif juga memiliki sifat
pemalu jika berhadapan dengan perempuan. Dilihat dari dimensi sosiologis, Alif
beragama Islam. Dia adalah pemuda yang berasal dari suku Minang. Setelah lulus
kuliah, Alif bekerja sebagai wartawan di majalah Derap. Ketika di Amerika, Alif
juga bekerja sebagai wartawan di ABN.
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id
Kepribadian Tokoh Utama
Aspek kepribadian tokoh utama diteliti dengan menggunakan teori
psikologi humanistik yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Adapun
kebutuhan fisiologis yang dimiliki Alif diperoleh gambaran bahwa Alif
merupakan pribadi yang menerima bagaimana pun kondisi tempat tinggalnya,
asalkan dia bisa beristirahat dan melakukan aktivitas di dalam tempat tinggal
tersebut. Alif tidak mengalami masalah dalam memenuhi kebutuhannya untuk
makan dan minum. Alif mempunyai makanan favorit, yakni masakan Padang.
Alif merupakan pemuda yang giat bekerja, sehingga badan dan pikirannya perlu
untuk diistirahatkan. Alif tidak mengalami hambatan untuk memenuhi kebutuhan
untuk beristirahat, walaupun kondisi tempat istirahatnya sangat sederhana.
Alif membutuhkan rasa aman dari debt collector yang datang untuk
menagih hutang. Alif juga membutuhkan akan rasa aman ketika Alif berjalan
menyusuri lorong menuju kamar mayat pada tengah malah. Alif juga
membutuhkan rasa aman dari ancaman tokoh lainnya, yakni, tentara dan Jenderal
Broto yang memberikan ancaman secara mental. Alif membutuhkan rasa aman
ketika merantau ke Amerika. Alif selalu membutuhkan rasa aman dan
menginginkan kebutuhan rasa aman tersebut terpuaskan. Alif akan menghindar
apabila ada hal-hal yang membuat dia tidak aman, baik dari orang lain maupun
dari lingkungan sekitar. Kebutuhan rasa aman ini mendorong Alif untuk
memeroleh ketentraman dari keadaan lingkungan.
Kebutuhan cinta dan rasa memiliki telah terpenuhi dan terpuaskan ketika
Alif sudah menemukan pasangan hidup, yakni Dinara. Akan tetapi, kebutuhan
tersebut tidak berhenti sampai di situ. Setelah menikah pun Alif membutuhkan
rasa cinta dan memiliki yang diwujudkan dengan ingin selalu bersama dengan
Dinara. Alif merasa jika dia dan Dinara bersama ketika dalam kehidupan seharihari maupun ketika bekerja mereka akan semakin kuat. Rasa cinta dan memiliki
yang kuat di antara mereka membuat mereka susah untuk terpisahkan. Berbeda
dengan kebutuhan rasa cinta dengan Dinara yang telah terpuaskan, kebutuhan rasa
memiliki Alif terhadap Mas Garuda tidak terpenuhi karena Alif kehilangan Mas
Garuda untuk selama-lamanya. Kebutuhan rasa cinta dan memiliki mendorong
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Alif untuk mengadakan hubungan afektif atau ikatan emosional dengan Dinara
dan Mas Garuda.
Alif membutuhkan rasa harga diri untuk mendapatkan penghargaan dari
diri sendiri, yaitu ketika berhasil menjadi duta muda Indonesia di Kanada, berhasil
menjadi kolumnis tetap di surat kabar Bandung, dan menjadi wartawan di majalah
Derap. Ketika Alif telah mendapatkan penghargaan dari dirinya sendiri yang
berdampak pada rasa kepercayaan dirinya yang semakin besar dan cenderung
berlebihan. Alif mendapatkan penghargaan berupa prestasi dari orang lain ketika
menunjukkan bahwa dia berhasil mewakili Unpad sebagai duta muda di Kanada,
bisa meraih beasiswa Fulbright untuk gelar S-2 di Amerika, bisa memeroleh
pekerjaan di Jakarta, dan menunjukkan bahwa pekerjaan Alif sebagai wartawan
adalah pekerjaan yang hebat.
Alif ingin mengaktualisasikan dirinya dengan mendapatkan gelar S-2 di
Amerika. Dia menyadari bahwa tujuan hidup yang mesti dituju adalah ilmu dan
jalan hidup yang dilalui adalah belajar. Dalam proses aktualisasi diri, Alif selalu
diremehkan oleh tokoh lain. Akan tetapi, Alif tidak menghiraukan dan tetap pada
tujuannya. Dengan tercapainya impian untuk belajar di Amerika, Alif ingin
menunjukkan kepada orang lain bahwa dia bisa dan mampu mendapatkannya.
3.
Konflik Batin Tokoh Utama
Dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi terdapat konflik-
konflik yang dialami oleh Alif Fikri sebagai tokoh utama, antara lain: 1) Alif ingin
menemukan tujuan hidupnya yang belum dia ketahui; 2) antara amplop tebal dan
wartawan idealis; 3) Alif yang tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada
Dinara; 4) Alif meragukan apa tujuan yang sebenarnya ketika menjadi seorang
wartawan; 5) keraguan Alif untuk mengungkapkan perasaanya kepada Dinara; 6)
Alif meresahkan reputasinya sebagai suami pemula; 7) Alif menyadari tujuan
menikah adalah untuk saling ikhlas menerima dan memaafkan; dan 9) kehilangan
seseorang yang tidak jelas itu lebih meresahkan dari pada mati yang pasti.
Konflik-konflik tersebut dialami oleh Alif dan membuatnya merasa tidak nyaman
dan ingin menghindari konflik tersebut. Tetapi, Alif tidak bisa mengelak dengan
konflik yang dialaminya. Konflik yang dialami Alif tersebut hanya melibatkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
konflik batin dan tidak sampai pada konflik secara fisik. Konflik batin tersebut
terjadi di dalam batin atau hati Alif. Jadi, dalam hati Alif tersebut terjadi
pertentangan atau kemelut yang disebabkan oleh tokoh-tokoh lain. Hal ini
didukung oleh hasil wawancara bahwa semua konflik yang dialami Alif dengan
tokoh-tokoh lain hanyalah sebatas konflik yang ada di dalam hati Alif.
4.
Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara karya
Ahmad Fuadi, antara lain: nilai religius, nilai moral, nilai sosial, dan nilai budaya.
Nilai religius yang ditemukan di antaranya: mengakui bahwa Tuhan Maha segalagalanya, taat beribadah kepada Tuhan, berdoa kepada Tuhan, selalu bersyukur
atas nikmat yang telah diberi Tuhan, dan memuliakan orang tua. Nilai moral yang
ditemukan dalam novel ini, di antaranya: berusaha dan bekerja keras untuk
mewujudkan impian, jangan bermain dengan hati perempuan, jangan mudah
menyerah, hindari berperasangka buruk, jangan bersikap sombong dan iri hati,
dan harus jujur dan bermartabat. Nilai sosial yang ditemukan dalam novel ini, di
antaranya: manusia harus saling tolong menolong, dan manusia harus bermanfaat
bagi manusia yang lain. Nilai budaya yang ditemukan dalam novel ini, di
antaranya: cara melamar seorang laki-laki untuk mempersunting perempuan yang
merupakan keturunan suku Minang dan wayang kulit dan gamelan Jawa. Suku
Minang yang selalu memperhatikan kesopan dan dalam lamar-melamar serta
wayang kulit dan gamelan yang merupakan kesenian tradisional yang perlu
dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi
dapat dijadikan sebagai bahan ajar di SMP karena novel ini memiliki cerita yang
menarik dan memiliki nilai pendidikan yang cukup banyak. Novel ini bisa
digunakan sebagai bahan pembelajaran di SMP kelas VIII semester 2 dan IX
semester 2 yang masih menggunakan kurikulum KTSP. Ada beberapa KD yang
membahas tentang unsur intrinsik tokoh khusunya pada karakter tokoh.
B. Implikasi
Karya sastra merupakan hasil dari proses kreatif seorang pengarang.
Melalui karya sastra tersebut, pengarang dapat menuangkan nilai-nilai pendidikan
Download