ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY. SURTI JATISARI SEMARANG Kholifatus Sa’diyah Fitriana 1), Chichik Nirmasari 2), Isri Nasifah 3) Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Email: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo INTISARI Sa’diyah Fitriana, Kholifatus. 2016; Asuhan Kebidanan berkelanjutan pada Ny.Atik Aulia dengan KEK diBPM Surti Jatisari. Karya Tulis Ilmih. DIII Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran. Pembimbing I : Chichik Nirmasari, S.SiT,,M.Kes, Pembimbing II : Isri Nasifah, S.SiT.,M.Keb Latar Belakang Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasrkan laporan dari kabupaten / kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup,mengalami peningkatan bila dibanding dengan AKI pada tahun 2013 sebesar 116.01/100.000 kelahiran hidup). Upaya peningkatan kesehatan maka perlu dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan (continue of care) mulai dari kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB dan pendokumentasian kebidanan Tujuan Penelitian mampu menerapkan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. Atik meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana (KB) sesuai dengan 7 langkah manajemen varney dan pendokumentasian dengan metode SOAP Metode Penulis ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi, studi pustaka. Kesimpulan Asuhan pada kasus Ny.Atik selama kehamilan tidak ditemukannya kelainan atau komplikasi pada ibu dan bayi namun terdapat kesenjangan dalam pemeriksaan Panggul tidak dilakukan, Asuhan pada bersalin Ny.Atik ditemukannya penyulit. Pada kala I penyulit partus tak maju, kala II, kala III dan kala IV berlangsung normal tidak ada penyulit. Asuhan pada saat masa nifas dari 6 jam postpartum sampai 6 minggu postpartum, selama pemantauan masa nifas, berlangsung dengan baik, Asuhan pada bayi baru lahir dari 1 jam neonatus sampai 28 hari tidak ditemukan adanya cacat dan tanda bahaya dan pada asuhan pada KB pada Ny.Atik menggunakan KB DMPA, Saran Bagi Tenaga kesehatan terus berperan aktif dalam memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas kepada masyarakat terutama dalam asuhan kebidanan ibu dari mulai hamil sampai dengan Kb terutama pada pemeriksaan panggul pada ibu hamil anak pertama. Dan tetap berpegang pada standar pelayanan kebidanan sehingga dapat mengurangi terjadinya peningkatan AKI dan AKB di Indonesia. Kata kunci : Asuhan Kebidanan Berkelanjutan, Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi baru lahir, KB ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 1 ADVANCED MIDWIFERY CARE TO MRS. ATIK AULIA 27 YEARS OLD WITH CHRONIC ENERGY DEFICIENCY AT MIDWIFE CLINIC OF SURTI JATISARI, SEMARANG Kholifatus Sa'diyah Fitriana1), Chichik Nirmasari2), Isri Nasifah3) Midwifery Academy of Ngudi Waluyo E-mail: UP2M@AKBIDNGUDIWALUYO ABSTRACT Sa'diyah Fitriana, Kholifatus. 2016; Advanced Midwifery Care to Mrs. Atik Aulia Aged 27 Years Old with Chronic Energy Deficiency at Midwife Clinic of Surti Jatisari, Semarang. Scientific Paper. DIII-Midwifery Academy of Ngudi Waluyo, Ungaran. First Supervisor: Chichik Nirmasari, S.SiT,, M.Kes, Second Supervisor : Isri Nasifah, S.SiT.,M.Keb. Background : Maternal Mortality Rate in Central Java Province in 2014 according to report from regency/city was 116.34 of 100000 life birth. It increased compared to 2013 116.01 of 100.000 life birth. As health improvement effort, it needs to be done advanced of midwifery care begin from pregnancy, labour, postpartum, newborn baby, up to taking contraception and midwifery documentation. Objective of Research: Objective of this research is to be able to apply advanced of midwifery care to Mrs. Atik, includes: period of pregnancy, labour, postpartum, newborn baby and contraception according to 7 steps of Varney management and documentation with SOAP method. Method: To collect data, this research used methods: interview, observation, physical examination, supporting data examination, documentation study, literature study. Conclusion : Midwifery care to Mrs. Atik, during pregnancy, it is not found any complications both on the mother and the baby but there is a gap that pelvis inspection is not done. During labour care to Mrs. Atik it is found disorder. At phase 1, it is found stagnant partus,but in phase II,III and IV there is no disorder. Postpartum care is conducted from 6 hours of postpartum to 6 weeks of postpartum, during monitoring, postpartum period works normal. Midwifery care to newborn baby is conducted, from 1 hour of neonatus to 28 days, it is not found the disability and danger signs. Midwifery care to family planning, Mrs. Atik used DMPA contraception. Suggestion : It is suggested for health officer to keep take active role in giving qualified midwifery service to people especially in midwifery care to mothers begin from pregnancy to family planning especially in pelvis inspection for primigravida it is also suggested to apply midwifery care standard, so that it can decrease maternal and infant mortality rate in Indonesia. Keyword : Advance Midwifery Contraception Care, Pregnancy, PENDAHULUAN Latar Belakang Di Negara miskin dan Negara berkembang, kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan serta nifas masih tinggi. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu Negara AKI dan AKB juga Labour, postpartum, Newborn baby, mengindikasikan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, social budaya serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan (Depkes 2012). Salah satu tujuan pembangunan millennium (Millennium Development Goals /MDGs) adalah menurunkan AKI sebanyak tiga perempat dari angka nasional pada tahun ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 2 2015. MDGs menargetkan AKI di Indonesia dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, sedangkan untuk AKB adalah 23/100.000. Berdasarkan survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, maka angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan Negara-negara tetangga (Kemenkes RI, 2015). Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasrkan laporan dari kabupaten atau kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila disbanding dengan AKI pada tahun 2013 sebesar 116.01/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan puskesmas jumlah kematian ibu maternal di Kota Semarang pada tahun 2014 sebanyak 33 kasus dari 26.992 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 122,25 per 100.000 KH naik jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 29 dari 26.547 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 109,2 per 100.000. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah). Kematian ibu tertinggi adalah karena eklamsia (48,48%),penyebab lainya adalah karena perdarahan (24,24%),disebabkan karena penyakit sebesar (18,18%), infeksi sebesar 3,03% dan lain-lain sebesar 60,6% dengan kondisi saat meninggal paling banyak pada masa nifas yaitu 54,55% diikuti waktu bersalin (27,2%) (Profil Kesehatan Kota Semarag 2015). Angka kematian bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan atau kematian.Pada satu sisi angka kematian bayi merupakan salah satu Indikator dari tujuan MDGs 2015 yang ke 4. Berdasarkan laporan hasil kegiatan sarana pelayanan kesehatan, tahun 2014, jumlah kematian bayi yang terjadi di Kota Semarang sebanyak 253 dari 26.992 kelahiran hidup,sehingga didapatkan angka kematian Bayi (AKB) sebesar 9,37 per 1.000 KH. Berdasarkan pencapaian tersebut maka terdapat penurunan dari tahun sebelumnya. Jumlah kematian bayi di Kota Semarang terjadi penurunan sejak tahun 2011 sampai 2013 yaitu berturut turut 314 kasus kematian bayi pada tahun 2011 293 kasus kematian bayi pada tahun 2012,251 kasus kematian bayi pada tahun 2013.Jika dibandingkan dengan target MDGs dimana tahun 2015 target AKB sebesar 23 per 1.000 KH,maka AKB Kota Semarang telah dibawah target (Profil Kesehatan Kota Semarang 2015). Pelayanan yang diberikan bidan diantaranya pelayanan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Untuk menekanAKI dan AKB pelayanan kebidanan berkelanjutann yaitu Pelayanan kehamilan dimulai sejak wanita hamil karena kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga.Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadangkadang tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu pelayanan kehamilan merupakan cara penting untuk memonitor kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Prawiro hardjo, 2009). Berdasarkan data di Puskesmas Mijen Kota Semarang bulan Oktober 2015 didapatkan informasi bahwa persentase cakupan kunjungan ibu hamil K-1 di puskesmas Mijen 98,2%, cakupan ini sudah melampaui target sebesar 95%,karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya antenatal care (ANC), cakupan ibu hamil K-4 sebesar 90,1%dari target yang ditetapkan 94,01% hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman gtentang pentingnya pemantauan kesehatan ibu pada trimester I . cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 94,5%, cakupan kunjungan neonatus (KN Lengkap) sebesar 95,2% dengan target 95%. Cakupan keluarga berencana sebesar 83,2% dari target yang ditetapkan 83,5% hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan tentang pengertian dan macam-macam KB (keluarga berencana). BPM Surti Prasetyaning, Amd.Keb Kota Semarang data yang diperoleh dari tiga bulan terakhir yaitu bulan Agustus sampai Oktober 2015 jumlah ibu hamil sebanyak 56%,yang ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 3 berkelanjutan sebanyak 24%, berkelanjutan lahir normal 20%, yang berkelanjutan dirujuk 4%, yang tidak berkelanjutan 32%, yang tidak berkelanjutan lahir normal sebanyak 26% dan yang dirujuk 6%. Pengawasan kehamilan, pertolongan persalinan, pengawasan nifas dan bayi baru lahir sangatlah penting sebagai salah satu upaya menurunkan AKI dan AKB di Indonesia di wilayah kota Semarang. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan Asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. Atik aulia umur 27 tahun G1P0A0 umur kehamilan 36 minggu 4 hari di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Surti Prasetyaning Amd.Keb Jatisari Semarang. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka “Bagaimanakah Asuhan kebidanan berkelan jutan pada Ny. Atik dengan KEK umur 27 tahun G1P0A0 umur kehamilan 36 minggu 4 hari di BPM Surti, Jatisari” Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini meliputi : 1. Tujuan umum Mampu menerapkan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. Atik umur 27 tahun dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Hellen’s Varney dan pendokumentasian secara SOAP. 2. Tujuan khusus a. Mampu menganalisa dan melak sanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.Atik umur 27 tahun Umur kehamilan 36 minggu 4 hari dan mendokumentasikan secara SOAP b. Mampu menganalisa dan melaksana kan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. Atik umur 27 tahun dengan inpartu dan mendokumen tasikan secara SOAP c. Mampu menganalisa dan melaksana kan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. Atik umur 27 tahun dan mendokumentasikan secara SOAP d. Mampu menganalisa dan melaksana kan asuhan kebidanan pada ibu BBL Ny. Atik umur 27tahun dan mendokumentasikan secara SOAP e. Mampu menganalisa dan melaksana kan asuhan kebidanan pada ibu Akseptor KB Ny.Atik umur 27 tahun dan mendokumentasikan secara SOAP Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan penelitian ini menggunakan metode diskriptif yaitu penulisan yang bertujuan untuk menjelaskan peristiwa kejadian sekarang. Cara Pemerolehan Data 1. Wawancara Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh klien yang menggunakan suatu komunikasi yang direncanakan. Untuk itu kemampuan komunikasi kepada klien sangat dibutuhkan karena untuk memperoleh data dari klien yang diperlukan (Nursalam, 2008. Hal: 26). Tehnik pengumpulan data dengan wawancara menghasilkan data subjektif yaitu: biodata, alasan datang, keluhan utama, riwayat kesehatan, riwayat pernikahan, riwayat obstrektik, riwayat kehamilan, riwayat KB, pola kehidupan sehari-hari, data psikologi, sosial budaya, ekonomi, dan data pengetahuan. 2. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dalam pengkajian dipergunakan untuk memperoleh data objektif dari klien. Tujuan dari pemerik saan fisik adalah untuk menentukan status kesehatan, mengidentifikasi masalah kesehatan dan memperoleh data dasar guna menyusun rencana asuhan yang dilakukan meliputi : a. Inspeksi Inspeksi merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tandatanda fisik yang berhubungan dengan status fisik, misalnya inspeksi pada mata untuk mengetahui apakah ada penyakit hati yang ditandai dengan mata yang ikterik. Meliputi Muka, payudara, abdomen dan genetalia. b. Palpasi Palpasi dilakukan dengan mengguna kan sentuhan atau rabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari atau tangan ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 4 (Priharjo, 2007. Hal: 25). Metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi, ciriciri jaringan atau organ pada pemeriksaan Leopold I-IV. c. Perkusi Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk untuk mendengarkan bunyi getaran/ gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang diperiksa. Metode ini Meliputi bagian abdomen, reflek patella kanan dan kiri. d. Auskultasi Auskultasi merupakan metode peng kajian yang menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran, misalnya pada pengukuran tekanan darah untuk mengetahui kondisi pasien. Auskultasi merupakan metode pengkajian yang menggunakan Doppler atau Linex untuk memperjelas pendengaran denyut jantung janin Metode ini untuk mendengarkan bunyi jantung, paruparu, bagian usus, dan mengukur tekanan darah. 3. Studi Kepustakaan Bahan pustaka merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu penelitian. Dari buku-buku laporan penelitian, majalah ilmiah, dan jurnal. Sehinggan dapat memperoleh berbagai informasi berupa teori-teori (Notoatmodjo, 2010 ). Tinjauan pustaka yang diambil yaitu buku yang menjelaskan tentang Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, dan KB. TINJAUAN TEORI Kehamilan Kehamilan merupakan proses alamiah . perubahan–perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis. Oleh karenanya,asuhan yang diberikanpun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. bidan harus memfasilitasi proses ilmiah dari kehamilan dan menghindari tindakan–tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya Trimester ketiga (minggu ke 27 sampai kehamilan cukup bulan 38-40 minggu) menandakan awal viabilitas, yang berarti janin dapat hidup bila terjadi kehamilan alami atau kelahiran dipaksakan. (Riathayla, 2009) Standar Asuhan Kehamilan TM III 1. Timbang berat badan 2. Ukur tekanan darah 3. Ukur TFU 4. Pemberian Tablet Fe 5. Pemberian Imunisasi TT 6. Pemeriksaan Hb 7. Pendeteksi dini anemia 8. Pemeriksaan VDRL 9. Perawatan payudara 10. Temu wicara, konseling seputar kehamilan, persiapan persalinan, P4K, danrujukan 11. Pemeriksaan proteinurine 12. Pemeriksaan reduksiurine 13. Pemberian terapi kapsul yodium 14. Pemberian terapi antimalaria Persalinan Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi dengan LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat, serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya belangsung kurang dari 24 jam (Rustam Mochtar, 2012). Tahapan Persalinan Kala I dimulai dari Pembukaan 0cm hingga 10cm (lengkap) Kala II di mulai dari pembukaan lengkap hingga bayi lahir. Kala III atau disebut pula kala uri.Kala uri dimulai dari bayi lahir lengkap sampai Plasenta lahir lengkap. Kala IVdimulai dari lahirnya plasenta selama 1-2jam.pada kala ini dilakukan Observasi terhadap perdarahan pasca persalinan terjadi pada 2 jam pertama. Nifas Masa nifas (puerperium) adalah masa mulai pulih kembali,mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali pra-hamil,lama nifas 6-8 minggu Kunjungan Masa Nifas 6-8 jam setelah persalinan: tujuannya untuk mencegah perdarahan karna Antonia uteri, pemberian ASI awal,melakukan hubungan antar ibu dan bayi. 6 hari setelah persalinan tujuan nya: memastikan uterus berjalan dengan normal, ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 5 menilai adanya tanda bahaya persalinan, memastikan ibu mendapat cukup asupan gizi,memstikan ibu menyusui dengan baik, memberi konseling mengenai perawatan bayi sehari-hari. 2 minggu setelah persalinan tujuannya :sama dengan kunjungan 6hari. 6 minggu persalinan tujuannya : untuk menanyakan penyulit yang sedang dialami, member konseling KB secara dini Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram Kunjungan Bbl KN-1 Setelah lahir Asuhan yang diberikan menjaga kehangatan bayi, memberikan salep mata,Vit K1, imunisasi Hepatitis B. KN-2 6-48 Jam Asuhan yang diberikan pemeriksaan BBL,Asi ekslusif, menjaga bayi tetap hangat, peraatan bayi, tanda bahaya bayi baru lahir,perawatan BBL. KN-3 3-7 Hari Asuhan yang diberikan ASI ekslusif, menjaga bayi tetap hangat, peraatan bayi, tanda bahaya bayi baru lahir, perawatan BBL. KN-4 8-28 Hari Asuhan yang diberikan pemeriksaan ulang, ASI ekslusif,Tanda bahaya pada bayi Keluarga Berencana Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan TINJAUAN KASUS Kehamilan Pada saat kehamilan dilakukan dua kali pengkajian yaitu pada saat umur kehamilan 36minggu 4 hari dan umur kehamilan 37 minggu 3 hari, didapatkan data : 1. Data Subyektif : a. Ibu mengatakan bernama Ny. Atik umur 27 tahun b. Ibu mengatakan hamil yang pertama belum pernah melahirkan dan tidak pernah keguguran. c. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya 2. DataObyektif : Pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik dalam batas normal, Lila 23 cm 3. Assasment : Ny. Atik G1P0A0 umur 27 tahun, hamil 36 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup, intrauterine, letak memanjang, puka, presentasi belakang kepala, konvergen 4. Planning : KIE Gizi Seimbang TM III dan tandatanda persiapan persalinan. Persalinan Pada saat persalinan penulis melakukan pengkajian satu kali yaitu dari kala I sampai dengan kala IV, didapatkan data: 1. Data Subyektif : Ibu mengatakan sudah merasakan kenceng-kenceng sejak sore tanggal 29 november 2015 jam 22.00 WIB namun masih jarang. pada tanggal 30 November 2015 jam 05.30 WIB ibu merasakan kenceng-kenceng semakin lama semakin sering dengan frekuensi 2x 25’’/10’ mengeluarkan lendir darah.pada tanggal 1 Desember 2015 jam 00.00WIB ibu merasa kenceng-kenceng semakin kuat. Frekuensi 5x/45”/10’. mengeluarkan lendir darah 2. Data Obyektif Vulva Membuka, Perinium menonjol, spingter ani membuka, Uretra: Kosong, Vagina Supel, elastis, PorsioLunak, Pembukaan: 10 cm (Lengkap), Penipisan 100 %, K K (-), Penurunan Hodge III (+)POD UUK depan, Bagian yang menumbung Tidak ada, PPV Lendir darah, Bandlering Tidak ada. 3. Assasment Ny. Atik umur 27 tahun G 1P0A0, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup, intrauteri, letak memanjang, puki, presentasi kepala, divergen, , inpartu kala II 4. Planning Persiapan pimpinan persalinan Pada saat persalinan pada hari Kamis, tanggal 30 November 2015, penulis menemukan penyulit pada kala I yaitu partus tak maju, kemudian bidan melakukan rujukan pada Ny. Atik pada saat pembukaa 2-3 cm, sesampainya ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 6 dirumah sakit dilakuakan induksi persalinan. Nifas Pada saat nifas, penulis melakukan kunjungan sebanyak empat kali yaitu pada saat postpartum 6 jam, postpartum 6 hari, postpartum 2 minggu dan postparum 6 minggu fisiologis, didapatkan data : 1. Data Subyektif : Ibu mengatakan merasakan menge luarkan lendir darah. Ibu mengatakan merasakan mules 2. Data Obyektif : TFU 2 jari dibawah sampai berangsurangsur kembali sempurna 3. Assasment : Ny. Atik umur 27 tahun P1A0 postpartum 6 jam-6 minggu dengan nifas fisiologis 4. Planning : Melakukan pengawasan perdarahan dan kontraksi uterus keras, Memastikan involusi berjalan dengan baik dan tidak ada perdarahan sampai dengan memotivasi ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi Bayi Baru Lahir Pada saat bayi baru lahir, penulis melakukan pengkajian sebanyak empat kali yaitu bayi baru lahir umur 1 jam, bayi baru lahir umur 6 jam, bayi baru lahir umur 6 hari, bayi baru lahir umur 2 minggu, didapatkan data : 1. Data Subyektif a. Ibu mengatakan bayi lahir pada tanggal, 1 Desember 2015 b. Ibu mengatakan bayi menangis kuat, gerak aktif dan reflek menghisap kuat c. Ibu mengatakan bayi sudah BAK dan BAB 2. Data Obyektif BB : 3400 gram. PB : 47 cm, Lingkar Kepala 32 cm, Lingkar Dada 30 cm, lingkar lengan 10cm,reflek neonatus normal. 3. Assasment Bayi baru lahir Ny. Atik umur 1 jam 4. Planning Mempertahankan suhu tubuh bayi, sampai dengan rencana memandikan bayi setelah 6 jam atau sampai dengan menyesuaikan suhu lingkungan, bayi sudah dilakukan pencegahan infeksi dengan diberikan injeksi HB0 pada 1 jam setelah lahir dan sudah diberikan salep mata. KB (keluarga Berencana) Pada saat KB penulis melakukan pengkajian dua kali yaitu pada saat ibu akan menjadi akseptor baru sampai dengan ibu melakukan kunjungan ulang, didapatkan data: 1. Data Subyektif Ibu mengatakan ingin menggunakan KB Suntik 3 bulan (DMPA) 2. Data Obyektif Pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik ibu dalam batas normal dan tidak ada kontraindikasi akseptor KB DMPA 3. Assasment Ny. Atik P1A0 umur 27 tahun akseptor KB DMPA 4. Planning Penyuntikan KB DMPA 150 mg isi 3 cc PEMBAHASAN Kehamilan Teori kusmiati,2010 standar asuhan pelayanan antenatalcare 14 T yaitu Timbang BB/tinggi badan,ukur tekanan darah,ukur TFU, imunisasi TT, pemberian Fe, pemeriksaan Hb, pemeriksaan VDRL, pemeriksaan protein urin, pemeriksaan urine reduksi, perawatan payudara,senam hamil, pemberian obat malaria, tes terhadap PMS, temuwicara. Dalam kunjungan ANC penulis melakukan standar asuhan 6T pada Ny. Atik yang meliputi pengukuran tinggi badan/berat badan, tekanan darah, nilai status gizi (LILA), pengukuran TFU, pemberian tablet zat besi, dan temu wicara. Pada pemeriksaan Berat badan pada Ny. Atik dari kehamilan awal TMI 40 kg dan pemeriksaan berat badan pada TMIII usia kehamilan 36 minggu 53 kg. jadi kenaikan berat badan mengalami kenaikan sebesar 13kg. menurut Walyani, 2010 kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata antar 6,5 kg sampai 16 kg. Totalnya sekitar 15-16kg kenaikan BB.pada kenaiakn BB Ny.Atik dalam batas normal dan tidak ada kesenjangan antara praktik dan teori. ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 7 Persalinan Pada Ny. Atik dijumpai tanda inpartu yaitu mengeluarkan lendir darah adanya pembukaan pada serviks yang disertai dengan adanya his. Menurut (Sulistyowati,2013) tanda inpartu meliputi terjadinya his persalinan, pengeluaran lendir darah (dengan adanya his terjadi perubahan serviks yang menimbulkan pendataran dan pembukaan menyebabkan selaput lendir yang terdapat pada kanalis servikalis terlepas,dan terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah). Hal ini sudah sesuai kejadian antara dilahan dengan teori tidak ada kesenjangan. Berdasarkan asuhan persalinan pada Ny. Atik kala I fase laten pembukaan serviks sampai ke 3cm didapatkan lama pembukaannya 12 jam. Dan lama kala I fase aktif pembukaan serviks dari 3-10 cm berlangsung 6 jam. Hal ini tidak sesuai dengan teori Menurut (Sulistyowati, 2013) dimana fase laten pembukaan serviks sampai 3cm berlangsung 8 jam, sedangkan pada fase aktif pembukaan 3-10 berlangsung 7 jam. Hal ini terjadi kesenjangan antara lahan dan teori pada fase laten yang berjalan lama. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pada Ny.Atik dilakukan VT 4jam setelah VT pertama didapatkan tidak adanya penambahan pembukaan, hal ini tidak sesuai dengan teori berdasarkan kurve Friedman, diperhitungkan pembukaaan primigravida 1cm perjam dan pembukaan pada multigravida 2 cm perjam, menurut pendapat (dr. Bambang Widjanarko SpOG, 2009) Partus tak maju adalah persalinan yang tidak berlangsung secara efektif pada persalinan spontan/dengan induksi dimana kemajuan dillaktasi servik dan atau desensus janin tidak terjadi atau berlangsung tidak normal, hal ini sesuai kasus dengan kasus Ny. Atik yang dimana kemajuan dilaktasi serviks berlangsung tidak normal. Berdasarkan hasil pemeriksaan Ny. Atik Kemudian di lakukan rujukan ke Rumah Bhakti Wira tamtama pukul 12.00 WIB, bidan ikut merujuk, alat persalinan nifas dan BBL dibawa, ibu dan keluarga sudah diberi tahu bahwa akan dirujuk, surat rujukan ada, bidan juga membawa obat yang mngkin diperlukan, kendaraan sudah siap, persiapan uang sudah ada dan pendonornya adalah paman. Hal ini sesuai teori (Sumarah, 2009) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam melakukan rujukan yaitu Bidan mendampingi, Alat, Keluarga harus diberi tahu, Surat ada, obat, kendaraan, uang dan darah bila terjadi kegawat daruratan. Sesampai dirumah sakit pasien dilakukan pemeriksaan kontraksi hasilnya 3x/10;/20’’ sehingga bidan rumah sakit memberikan oksitosin 10IU drib dalam 500cc RL dengan teteasan 20tpm, lalu adv dokter menganjurkan pengawasan 10 selama 4jam. Hal ini tidak sesuai menurut (Prawirohardjo, 2009) lakukan drip oksitosin dengan 10 unit dalam 500 cc RL mulai dari 8 tetes permenit, setiap 30 menit ditambah 4 tetes sampai his adekuat (maksismum 40 tetes) atau diberikan preparat prostaglandin. Lakukan penilaian ulang 4jam sekali jika Ny. Atik tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin maka lakukan SC. Pada Kasus Ny. Atik dilakukan amniotomi pada saat pembukaan 5 cm. Sedangkan menurut teori (Sumarah, 2009) amniotomi boleh dilakukan jika pembukaan sudah lengkap atau 10 cm. pada kasus Ny. Atik terjadi kesenjangan antara lahan dan teori, karena pada saat diobservasi lebih dari 12 jam ternyata pembukaan belum lengkap maka dilakukan amniotomi untuk memper cepat pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Pada kala II Ny. Atik dimulai dari pembukaan lengkap, saat terdapat tanda dan gejala kala II yaitu ibu mengatakan ingin meneran, rasa ingin seperti BAB, perineum menonjol, vulva membuka, dan anus membuka. Hal ini sudah sesuai menurut (Sumarah, 2009) tanda gejala kala II ditandai dengan Adanya dorongan ingin meneran, peonjolan pada perineum, vulva membuka anus membuka. Setelah bayi Ny. Atik lahir kemudian Rumah sakit melakukan penatalaksanaan bayi baru lahir yaitu bayi diletakkan diatas perut ibu, bayi dikeringkan dengan kain, pemotongan tali pusat dan dilakukan IMD setelah 2 jam bersalin. Walaupun tidak dilakukan pada 1 jam pertama, manfaat dan tujuan pemberian IMD terlaksana dengan ikatan batin ibu dan bayi akan lebih terjamin karena 1-2 jam pertama bayi dalam keadaan ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 8 siaga menurut teori (Roesli, 2007). Alasan penting melakukan IMD menurut (Maryunani, 2009) karena suhu dada ibu dapat menyesuaikan suhu ideal yang diperlukan bayi. Hal ini terjadi kesenajngan atara praktek dan teori dikarenakan prosedur rumah sakit, setelah bayi baru lahir segera dibersihkan dan menapatkan perawatan lebih lanjut dan disusui setelah2jam bayi lahir. Setelah dilakukan penyuntikan sinto 10 IU terdapat tanda-tanda uterus globuler, terdapat semburan darah, tali pusat bertambah panjang, hal ini sesuai dengan (Sulistyowati, 2013) yang menjelaskan tanda klinis pelepasan plasenta adanya semburan darah, pemanjangan tali pusat hal ini disebabkan plasenta turun ke segmen uterus yang lebih bawah,perubahan bentuk uterus menjadi globuler dan perubahan posisi uterus yaitu naik dalam abdomen. Selama kala III plasenta lahir lamanya 5 menit.hal ini tidak ada kesenjangan antara lahan dan teori menurut (Indrayani, 2013) bahwa kala III dimulai sejak bayi lahir sampai lahirnya plasenta/uri yang lamanya rata-rata berkisar 15 - 30 menit, baik pada multipara maupun primipara sehingga kala III pada Ny. Atik berjalan lebih cepat dan normal. Dari hasil pemeriksaan pada Ny.Atik terdapat robekan pada jalan lahir draajat II,kemudian dilakukan pemberian anastesi loKal lalu melakukan penjahitan luka laserasi menggunakan teknik jelujur. menurut (teori Sulistyawati, 2013) memberikan anestesi lokal pada robekan jalan lahir. Sehingga antara teori dan praktek tidak ada kesenjangan. Pengawasan pada kala IV pemantauan kembali selama 2 jam post partum meliputi TD dan suhu stiap 1jam sekali, nadi, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan perdarahan setiap 15menit sekali.pemantauan 2jam post partum pada Ny.Atik I jam pertama mengawasi kontraksi kandung kemih, perdarahan setiap 15 menit segera,kemudian pada 1 jam kedua melakukan pengawasan 30menit dengan hasil jam 01.05 WIB tekanan darah 100/70, nadi 80 x/menit, suhu 36,50C TFU 2jari dibawah pusat kontraksi keras perdarahan 15 cc. pengawasan 1 jam kedua jam 02.05 dengan hasil 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 36,50C TFU 2 jari dibawah pusat kontraksi keras kandung kemih kosong perdarahan 10 cc dan total perdarahan selama persalinan kala I hingga kala IV adalah 280 cc menurut teori (Prawirohardjo, 2009) pengeluaran darah normal maksimal 500cc apabila lebih dari 500 cc dikatakan perdarhan abnormal. Nifas Kunjungan nifas pada Ny. Atik dilakukan kunjungan 6 jam, 6 hari dan 2 minggu dan kunjungan 6 minggu.kunjungan nifas sudah sesuai dengan teori. (Marmi, 2014) Kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi pada 6-8 jam postpartum, 6 hari postpartum, 2 minggu postpartum dan 6 minggu postpartum. Di Rumah sakit Bhakti Wira tamtama Pada Ny. Atik diberikan vitamin A 200.000 Unit yang diminum segera setelah melahirkan dan kapsul kedua dengan selang waktu minimal 24 jam. Hal ini sesuai dengan teori (Marmi, 2014) vitamin A 200.000 Unit yang diminum segera setelah melahirkan dan kapsul kedua dengan selang waktu 24 jam. Pada kunjungan ke II 6 hari post partum ibu belum mengetahui tanda bahaya masa nifas,sehingga penulis memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya masa nifas yaitu perdarahan yang lebih banyak dari biasanya, pandangan kabur,cairan dari vagina berbau busuk, sakit kepala yang terus menerus, rasa sakit dibagian bawah abdomen dan punggung, Pembekakan di wajah atau tangan, Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK atau jika merasa tidak enak badan, Payudara berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit, Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.hal ini sesuai dengan teori menurut (Prawirohardjo ,2008), mengatakan bahwa ada beberapa komplikasi dan kelainan masa nifas : Perdarahan banyak dari vagina, Pengeluaran cairan dari vagina yang baunya menusuk, Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung,Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrium atau ada, gangguan penglihatan, Pembekakan di wajah atau tangan, Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK atau jika merasa tidak enak badan, Payudara berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit. Kehilangan nafsu ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 9 makan dalam waktu yang lama, Rasa sakit, merah, lunak atau bengkak pada kaki, Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya sendiri atau dirinya sendiri,Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah Hasil pemeriksaan pada Ny. Atik adalah Tinggi fundus uteri pada 2 minggu postpartum sudah tidak teraba lagi dan pengeluaran lochea alba, berwarna putih, ibu memakan makanan bergizi, tidak ada pantangan selama masa nifas, dan ibu istirahat yang cukup, pengeluaran ASI lancar, ibu menyusui bayinya dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Dari hasil pemantauan tidak ada kesenjangan dengan menurut teori (Marmi, 2014) Kunjungan III, 2 Minggu postpartum adalah menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal, memastikan ibu mendapat cukup makanan,cairan dan istirahat, memastikan ibu menyusui dengan baik pengeluaran lochea serosa. Kunjungan IV, 6 Minggu postpartum adalah Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami. Memberikan konseling untuk KB secara dini menurut (Marmi, 2014). Hasil pemeriksaan pada Ny. Atik adalah Tinggi fundus uteri sudah tidak teraba lagi dan pengeluaran lochea Alba yang berwarna keputihan. Menganjurkan ibu berKB dan ibu ingin KB suntik 3 bulan. Hasil pemantauan Tidak ada kesenjangan dengan teori. Selama masa nifas Ny .Atik tidak adanya penyulit dan komplikasi. Bayi Baru Lahir Pada pengkajian BBL penulis melakukan pengkajian sebanyak 4 kali pada by. Ny. Atik. didapatkan hasil data subjektif meliputi jenis kelamin bayi dan penilaian bayi baru lahir. Didapatkan data dari ruamh sakit pada asuhan 1 jam bahwa By. Ny. Atik anak pertama , lahir pada tanggal 1 desember 2015 jam 00.15 WIB jenis kelamin perempuan menangis kuat warna kemerahan dan gerakan aktif.setelah bayi lahir dilakukan perwatan bayi baru lahir tidak dilakukan IMD. Hal ini tidak sesuai dengan teori (Sulistyawati, 2009) karena prosedur rumah sakit setelah bayi lahir langsung dilakukan perwatan Bayi baru lahir. Kunjungan ke I, 6 jam neonatus pada tanggal 1 Desember 2015 di RST Kunjungan I, adalah Menjaga kehangatan, membersihkan jalan nafas, mengeringkan dengan tetap menjaga kehangatan, menjepit dan memotong tali pusat, memberikan salep mata, menyuntikkan Vit Neo K 1Mg/0,5cc, melakukan IMD 2 jam setelah bersalin. Hal ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik dikarenkan prosedur rumah karena setelah bayi baru lahir segera dikeringkan dan mendapatkan perawatan bayi selanjutnya. Kunjungan II, 6 hari hasil pemantauan keadaan bayi dalam batas normal tidak ditemukan masalah atau komplikasi keadaan bayi baik, pemeriksaan fisik dalam batas normsl BB 3600 gram, PB;47 cm tali pusat sudah lepas. kemudian penulis melakukan perencanaan dengan mengingatkan ibu untuk tetap memberikan ASI ekslusif pada bayinya, memberikan imunisasi HB0 0,5 cc, Imunisasi sudah diberikan. Tidak ditemukan tanda-tanda bahaya pada bayinya dan tidak ada,talipusat telah puput dihari ke 5, tidak terjadi kesenjangan dengan teori karena pemberian vaksin Hb 0 bayi umur 0-7 hari .menurut Asuhan Persalinan Normal, 2008 Kunjungan III, 28 hari hasil pemantauan keadaan bayi Lubna dalam keadaan normal, tetap menjaga kehangatan, tidak ada terjadi ikterus, bayi menyusu ASI sesuai dengan kebutuhan.dan dilakukan tindik pada telinga kiri dan kanan Keadaan ini sesuai dengan JNPKR (2008) yang menyatakan bahwa pada bayi hanya diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan apapun manfaat ASI sangat bagus untuk untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Keluarga Berencana Kunjungan I Ny.Atik mengatakan ingin memakai alat kontrasepsi DMPA,Ny. Atik masih dalam masa menyusui ,ibu melahirkan anak pertama dan belum pernah keguguran ,ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun, ibu tidak mempunyai penyakit yang menyertai dalam pemakaian Kontrasepsi DMPA. Hal ini sesuai dengan teori menurut Koes Irianto, 2014 untuk wanita yang menyusui sebaiknya tidak menggunakan KB suntik 1 bulan . ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 10 PENUTUP Kesimpulan Adapun ruang lingkup asuhan kebidanan komprehensif ini dimulai dari kehamilan TM III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB yang dilakukan dalam bentuk 7 varney pada Ny. Atik Umur 27 Tahun di BPM Surti Jatisari Kota Semarang pada bulan November 2015 sampai bulan Januari 2015 1. Asuhan kebidanan pada Ny. Atik selama kehamilan sudah dilakukan pelayanan kebidanan sesuai dengan kebutuhan, keluhan pasien dan kewenangan bidan, terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yaitu pada standar asuhan pelayanan ANC yang tidak sesuai dengan standar asuhan 14T dan tidak dilakukan Pemeriksaan ukuran panggul luar. 2. Asuhan kebidanan pada Ny. Atik selama persalinan berlangsung normal pada tanggal 1 Desember 2015. Persalinan dilakukan di bidan dan Rumah sakit ditemukan penyulit dan tidak ada kompikasi. Pada saat kala I Ny. Atik berlangsung di bidan dan dilakukan rujukan di Rumah sakit dikarena adanya penyulit yaitu Partus tak maju bidan ikut merujuk. pada kala II, III, dan IV persalinan berjalan dengan normal tidak ada penyulit dan komplikasi sehingga bayi sudah lahir dan keadaan ibu sudah lebih membaik. 3. Asuhan Nifas pada Ny. Atik dari tanggal 1 Desember 2015 sampai dengan 20 Januari 2016 yaitu dari 1 jam post partum sampai 6 minggu postpartum. Selama pemantauan masa nifas, berlangsung dengan baik dan tidak ditemukan tanda bahaya atau komplikasi. 4. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada bayi Ny. Atik dari tanggal 1 Desember 2015 sampai dengan 20 Januari 2016, bayi yang berjenis kelamin perempuan, BB: 3400 gram, PB: 47 cm. Tidak ditemukan adanya infeksi dan tanda bahaya. Bayi telah diberikan injeksi Vit K, bayi sudah diberikan salep mata, dan imunisasi HB 0. Sampai pada usia 6 minggu tidak ditemukan adanya kompli kasi dan tanda bahaya. 5. Asuhan KB pada tanggal 20 Januari 2016 ibu mengatakan ingin menggunakan KB Suntik 3 bulan (DMPA), bidan sudah memberikan konseling tentang KB DMPA pada saat kunjungan nifas keempat pada tanggal 10 Januari 2016 Ny. Atik memberikan keputusan sudah mantap ingin menggunakan KB DMPA. Pada tanggal 20Januari 2016 Ny.Atik melakukan penyuntikan KB Suntik 3 bulan, ibu tidak mempunyai keluhan atau kontraindikasi akseptor implant dan tidak itemukan adanya kesenjangan antara teori dengan dalam prosedur penyuntikan KB suntik 3 bulan. Pada tanggal 14 Februari 2016 Ny. Atik melakukan kontrol ulang dan sejauh ini tidak ada kendala dalam KB Ny. Atik. Saran 1. Bagi penulis Diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasuskasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen SOAP serta menerapkan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan bidan yang telah diberikan kepada profesi bidan. Serta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif 2. Bagi institusi pendidikan Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan yang berkualitas. 3. Bagi lahan praktek Asuhan yang sudah diberikan pada klien sudah cukup baik dan hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memberikan asuhan yang lebih baik sesuai dengan standar asuhan kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai dengan teori mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL sampai dengan KB ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 11 4. Bagi pasien Agar klien memiliki kesadaran untuk selalu memeriksakan keadaan kehamilan nya secara teratur sehingga akan merasa lebih yakin dan nyaman karena mendapat kan gambaran tentang pentingnya pengawasan pada saat hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB dengan melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan . DAFTAR PUSTAKA Ambarwati dkk, 2009; h. 131-132 Buku Panduan Khusus Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP- SP, JNPKKR, POGI, dan JHPIEGO. Asuhan kebidanan fisiologis, 2013 Asuhan Persalinan Normal dan Insiasi Menyusui Dini, 2008). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Kb. Jakarta: EGC. Irianto Koes, 2014, Pelayanan Keluarga Berencana Dua Anak Cukup. cetakan kesatu, Bandung : Alfabeta Kolaborasi Tim Penyusun. 2013. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak Direktorat Bina Kesehatan Ibu. Kusmiayati, Dkk. 2014. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Fitramaya. Marmi,2014 Asuhan Kebidanan pada Masa nifas “Peurperium care”. Yogjakarta :Pustaka Pelajar Maryunani,Asuhan kebidanan berkelanjutan 2009; h. 10 Maternitas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta. Nugraheny, 2013 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medica Percetakan Kelima Padila, 2014 Konsep Manajemen Kebidanan. Jakarta. EGC. Profil dinas kesehatan kota semarang. 2014 Profil Kesehatan . Profil Kesehatan Kabupaten Semarang, 2014; h. 8 Profil Kesehatan . Profil Kesehatan Kabupaten Semarang, 2014; h. 12 Pusdiknakes, 2013.Panduan Pengkajian dalam Pelayanan Kesehatan Seootj.2002.Buku Saku Obsteri dan Ginekologi.Widya Medika. Jakarta Suherni, dkk. 201350 tahun IBI.Jakarta : PPIBI Sulistiawati dkk, 2010; h. 226) Sulistyawati, 2009 Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Jakarta : Salemba Sulistyowati, 2011 : 12) (Saifuddin, 2006) Syaifuddin Abdul Bari, 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Tambunan dkk, 2011; h. 7 Metodologi Penelitian Kesehatan. Varney, Hellen,2008.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC. Jakarta Waliyani, 2015 Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: PUSTAKABARUPRES Yani widyastuti, 2009 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. YBP-SP. ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 12 ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG ARTIKEL Disusun Oleh KHOLIFATUS SA’DIYAH FITRIANA NIM. 0131661 AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2016 ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG 13