1 ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN
G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK
DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY. SURTI
JATISARI SEMARANG
Kholifatus Sa’diyah Fitriana 1), Chichik Nirmasari 2), Isri Nasifah 3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Email: UP2M@AKBIDNgudiWaluyo
INTISARI
Sa’diyah Fitriana, Kholifatus. 2016; Asuhan Kebidanan berkelanjutan pada Ny.Atik Aulia
dengan KEK diBPM Surti Jatisari. Karya Tulis Ilmih. DIII Akademi Kebidanan Ngudi
Waluyo Ungaran. Pembimbing I : Chichik Nirmasari, S.SiT,,M.Kes, Pembimbing II : Isri
Nasifah, S.SiT.,M.Keb
Latar Belakang Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasrkan laporan
dari kabupaten / kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup,mengalami peningkatan bila
dibanding dengan AKI pada tahun 2013 sebesar 116.01/100.000 kelahiran hidup). Upaya
peningkatan kesehatan maka perlu dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan (continue of care)
mulai dari kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, sampai dengan KB dan
pendokumentasian kebidanan
Tujuan Penelitian mampu menerapkan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. Atik
meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana (KB) sesuai
dengan 7 langkah manajemen varney dan pendokumentasian dengan metode SOAP
Metode Penulis ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu melalui wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, studi dokumentasi, studi pustaka.
Kesimpulan Asuhan pada kasus Ny.Atik selama kehamilan tidak ditemukannya kelainan
atau komplikasi pada ibu dan bayi namun terdapat kesenjangan dalam pemeriksaan Panggul tidak
dilakukan, Asuhan pada bersalin Ny.Atik ditemukannya penyulit. Pada kala I penyulit partus tak
maju, kala II, kala III dan kala IV berlangsung normal tidak ada penyulit. Asuhan pada saat masa
nifas dari 6 jam postpartum sampai 6 minggu postpartum, selama pemantauan masa nifas,
berlangsung dengan baik, Asuhan pada bayi baru lahir dari 1 jam neonatus sampai 28 hari tidak
ditemukan adanya cacat dan tanda bahaya dan pada asuhan pada KB pada Ny.Atik menggunakan
KB DMPA,
Saran Bagi Tenaga kesehatan terus berperan aktif dalam memberikan pelayanan kebidanan
yang berkualitas kepada masyarakat terutama dalam asuhan kebidanan ibu dari mulai hamil sampai
dengan Kb terutama pada pemeriksaan panggul pada ibu hamil anak pertama. Dan tetap berpegang
pada standar pelayanan kebidanan sehingga dapat mengurangi terjadinya peningkatan AKI dan
AKB di Indonesia.
Kata kunci : Asuhan Kebidanan Berkelanjutan, Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi baru lahir, KB
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
1
ADVANCED MIDWIFERY CARE TO MRS. ATIK AULIA 27 YEARS OLD WITH
CHRONIC ENERGY DEFICIENCY AT MIDWIFE CLINIC OF SURTI
JATISARI, SEMARANG
Kholifatus Sa'diyah Fitriana1), Chichik Nirmasari2), Isri Nasifah3)
Midwifery Academy of Ngudi Waluyo
E-mail: UP2M@AKBIDNGUDIWALUYO
ABSTRACT
Sa'diyah Fitriana, Kholifatus. 2016; Advanced Midwifery Care to Mrs. Atik Aulia Aged 27
Years Old with Chronic Energy Deficiency at Midwife Clinic of Surti Jatisari, Semarang.
Scientific Paper. DIII-Midwifery Academy of Ngudi Waluyo, Ungaran. First Supervisor:
Chichik Nirmasari, S.SiT,, M.Kes, Second Supervisor : Isri Nasifah, S.SiT.,M.Keb.
Background : Maternal Mortality Rate in Central Java Province in 2014 according to report
from regency/city was 116.34 of 100000 life birth. It increased compared to 2013 116.01 of
100.000 life birth. As health improvement effort, it needs to be done advanced of midwifery care
begin from pregnancy, labour, postpartum, newborn baby, up to taking contraception and midwifery
documentation.
Objective of Research: Objective of this research is to be able to apply advanced of
midwifery care to Mrs. Atik, includes: period of pregnancy, labour, postpartum, newborn baby and
contraception according to 7 steps of Varney management and documentation with SOAP method.
Method: To collect data, this research used methods: interview, observation, physical
examination, supporting data examination, documentation study, literature study.
Conclusion : Midwifery care to Mrs. Atik, during pregnancy, it is not found any
complications both on the mother and the baby but there is a gap that pelvis inspection is not done.
During labour care to Mrs. Atik it is found disorder. At phase 1, it is found stagnant partus,but in
phase II,III and IV there is no disorder. Postpartum care is conducted from 6 hours of postpartum to
6 weeks of postpartum, during monitoring, postpartum period works normal. Midwifery care to
newborn baby is conducted, from 1 hour of neonatus to 28 days, it is not found the disability and
danger signs. Midwifery care to family planning, Mrs. Atik used DMPA contraception.
Suggestion : It is suggested for health officer to keep take active role in giving qualified
midwifery service to people especially in midwifery care to mothers begin from pregnancy to
family planning especially in pelvis inspection for primigravida it is also suggested to apply
midwifery care standard, so that it can decrease maternal and infant mortality rate in Indonesia.
Keyword : Advance Midwifery
Contraception
Care,
Pregnancy,
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di
Negara
miskin
dan
Negara
berkembang, kematian wanita usia subur
disebabkan oleh masalah yang berkaitan
dengan kehamilan dan persalinan serta nifas
masih tinggi. Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator utama derajat kesehatan
suatu Negara AKI dan AKB juga
Labour,
postpartum,
Newborn
baby,
mengindikasikan kemampuan dan kualitas
pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan
kesehatan,
kualitas
pendidikan
dan
pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan
lingkungan, social budaya serta hambatan
dalam memperoleh akses terhadap pelayanan
kesehatan (Depkes 2012).
Salah
satu
tujuan
pembangunan
millennium (Millennium Development Goals
/MDGs) adalah menurunkan AKI sebanyak
tiga perempat dari angka nasional pada tahun
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
2
2015. MDGs menargetkan AKI di Indonesia
dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015, sedangkan
untuk AKB adalah 23/100.000. Berdasarkan
survey Demografi dan kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, maka angka kematian ibu
(yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan
dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini masih cukup tinggi apalagi
jika dibandingkan dengan Negara-negara
tetangga (Kemenkes RI, 2015).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa
Tengah tahun 2014 berdasrkan laporan dari
kabupaten atau kota sebesar 116,34/100.000
kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila
disbanding dengan AKI pada tahun 2013
sebesar 116.01/100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan laporan puskesmas jumlah
kematian ibu maternal di Kota Semarang pada
tahun 2014 sebanyak 33 kasus dari 26.992
jumlah kelahiran hidup atau sekitar 122,25
per 100.000 KH naik jika dibandingkan
dengan tahun 2013 yaitu 29 dari 26.547
jumlah kelahiran hidup atau sekitar 109,2 per
100.000. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah).
Kematian ibu tertinggi adalah karena
eklamsia (48,48%),penyebab lainya adalah
karena perdarahan (24,24%),disebabkan
karena penyakit sebesar (18,18%), infeksi
sebesar 3,03% dan lain-lain sebesar 60,6%
dengan kondisi saat meninggal paling banyak
pada masa nifas yaitu 54,55% diikuti waktu
bersalin (27,2%) (Profil Kesehatan Kota
Semarag 2015).
Angka kematian bayi adalah jumlah
penduduk yang meninggal sebelum mencapai
usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama.Usia
bayi merupakan kondisi yang rentan baik
terhadap kesakitan atau kematian.Pada satu
sisi angka kematian bayi merupakan salah
satu Indikator dari tujuan MDGs 2015 yang
ke 4.
Berdasarkan laporan hasil kegiatan sarana
pelayanan kesehatan, tahun 2014, jumlah
kematian bayi yang terjadi di Kota Semarang
sebanyak 253 dari 26.992 kelahiran
hidup,sehingga didapatkan angka kematian
Bayi (AKB) sebesar 9,37 per 1.000 KH.
Berdasarkan pencapaian tersebut maka
terdapat penurunan dari tahun sebelumnya.
Jumlah kematian bayi di Kota Semarang
terjadi penurunan sejak tahun 2011 sampai
2013 yaitu berturut turut 314 kasus kematian
bayi pada tahun 2011 293 kasus kematian
bayi pada tahun 2012,251 kasus kematian
bayi pada tahun 2013.Jika dibandingkan
dengan target MDGs dimana tahun 2015
target AKB sebesar 23 per 1.000 KH,maka
AKB Kota Semarang telah dibawah target
(Profil Kesehatan Kota Semarang 2015).
Pelayanan
yang
diberikan
bidan
diantaranya pelayanan kehamilan, persalinan,
nifas dan bayi baru lahir. Untuk menekanAKI
dan
AKB
pelayanan
kebidanan
berkelanjutann yaitu Pelayanan kehamilan
dimulai sejak wanita hamil karena kehamilan
melibatkan
perubahan
fisik
maupun
emosional dari ibu serta perubahan sosial di
dalam keluarga.Pada umumnya kehamilan
berkembang
dengan
normal
dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup
bulan melalui jalan lahir namun kadangkadang tidak sesuai dengan harapan. Oleh
karena itu pelayanan kehamilan merupakan
cara penting untuk memonitor kesehatan ibu
hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal (Prawiro hardjo, 2009).
Berdasarkan data di Puskesmas Mijen
Kota Semarang bulan Oktober 2015
didapatkan informasi bahwa persentase
cakupan kunjungan ibu hamil K-1 di
puskesmas Mijen 98,2%, cakupan ini sudah
melampaui target sebesar 95%,karena
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
tentang pentingnya antenatal care (ANC),
cakupan ibu hamil K-4 sebesar 90,1%dari
target yang ditetapkan 94,01% hal ini
disebabkan oleh kurangnya pemahaman
gtentang pentingnya pemantauan kesehatan
ibu pada trimester I . cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan 94,5%,
cakupan kunjungan neonatus (KN Lengkap)
sebesar 95,2% dengan target 95%. Cakupan
keluarga berencana sebesar 83,2% dari target
yang ditetapkan 83,5% hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan tentang pengertian
dan macam-macam KB (keluarga berencana).
BPM Surti Prasetyaning, Amd.Keb Kota
Semarang data yang diperoleh dari tiga bulan
terakhir yaitu bulan Agustus sampai Oktober
2015 jumlah ibu hamil sebanyak 56%,yang
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
3
berkelanjutan sebanyak 24%, berkelanjutan
lahir normal 20%, yang berkelanjutan dirujuk
4%, yang tidak berkelanjutan 32%, yang tidak
berkelanjutan lahir normal sebanyak 26% dan
yang dirujuk 6%.
Pengawasan kehamilan, pertolongan
persalinan, pengawasan nifas dan bayi baru
lahir sangatlah penting sebagai salah satu
upaya menurunkan AKI dan AKB di
Indonesia di wilayah kota Semarang.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik
melakukan Asuhan kebidanan berkelanjutan
pada Ny. Atik aulia umur 27 tahun G1P0A0
umur kehamilan 36 minggu 4 hari di Bidan
Praktek Mandiri (BPM) Surti Prasetyaning
Amd.Keb Jatisari Semarang.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
“Bagaimanakah Asuhan kebidanan berkelan
jutan pada Ny. Atik dengan KEK umur 27
tahun G1P0A0 umur kehamilan 36 minggu 4
hari di BPM Surti, Jatisari”
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam menyusun karya
tulis ilmiah ini meliputi :
1. Tujuan umum
Mampu
menerapkan
asuhan
kebidanan berkelanjutan pada Ny. Atik
umur 27 tahun dengan menggunakan
pendekatan
manajemen
kebidanan
Hellen’s Varney dan pendokumentasian
secara SOAP.
2. Tujuan khusus
a. Mampu menganalisa dan melak
sanakan asuhan kebidanan pada ibu
hamil Ny.Atik umur 27 tahun Umur
kehamilan 36 minggu 4 hari dan
mendokumentasikan secara SOAP
b. Mampu menganalisa dan melaksana
kan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin Ny. Atik umur 27 tahun
dengan inpartu dan mendokumen
tasikan secara SOAP
c. Mampu menganalisa dan melaksana
kan asuhan kebidanan pada ibu nifas
Ny. Atik umur 27 tahun dan
mendokumentasikan secara SOAP
d. Mampu menganalisa dan melaksana
kan asuhan kebidanan pada ibu BBL
Ny. Atik umur 27tahun dan
mendokumentasikan secara SOAP
e. Mampu menganalisa dan melaksana
kan asuhan kebidanan pada ibu
Akseptor KB Ny.Atik umur 27 tahun
dan mendokumentasikan secara SOAP
Metode Pengumpulan Data
Dalam
penulisan
penelitian
ini
menggunakan metode diskriptif yaitu
penulisan yang bertujuan untuk menjelaskan
peristiwa kejadian sekarang.
Cara Pemerolehan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah menanyakan atau
tanya jawab yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi oleh klien yang
menggunakan suatu komunikasi yang
direncanakan. Untuk itu kemampuan
komunikasi
kepada
klien
sangat
dibutuhkan karena untuk memperoleh
data dari klien yang diperlukan
(Nursalam, 2008. Hal: 26). Tehnik
pengumpulan data dengan wawancara
menghasilkan data subjektif yaitu:
biodata, alasan datang, keluhan utama,
riwayat kesehatan, riwayat pernikahan,
riwayat obstrektik, riwayat kehamilan,
riwayat KB, pola kehidupan sehari-hari,
data psikologi, sosial budaya, ekonomi,
dan data pengetahuan.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dalam pengkajian
dipergunakan untuk memperoleh data
objektif dari klien. Tujuan dari pemerik
saan fisik adalah untuk menentukan status
kesehatan, mengidentifikasi masalah
kesehatan dan memperoleh data dasar
guna menyusun rencana asuhan yang
dilakukan meliputi :
a. Inspeksi
Inspeksi merupakan proses observasi
dengan menggunakan mata. Inspeksi
dilakukan untuk mendeteksi tandatanda fisik yang berhubungan dengan
status fisik, misalnya inspeksi pada
mata untuk mengetahui apakah ada
penyakit hati yang ditandai dengan
mata yang ikterik. Meliputi Muka,
payudara, abdomen dan genetalia.
b. Palpasi
Palpasi dilakukan dengan mengguna
kan sentuhan atau rabaan dan
penekanan bagian tubuh dengan
menggunakan jari atau tangan
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
4
(Priharjo, 2007. Hal: 25). Metode ini
dikerjakan untuk mendeterminasi, ciriciri jaringan atau organ pada
pemeriksaan Leopold I-IV.
c. Perkusi
Perkusi adalah metode pemeriksaan
dengan
cara
mengetuk
untuk
mendengarkan
bunyi
getaran/
gelombang suara yang dihantarkan
kepermukaan tubuh dari bagian tubuh
yang diperiksa. Metode ini Meliputi
bagian abdomen, reflek patella kanan
dan kiri.
d. Auskultasi
Auskultasi merupakan metode peng
kajian yang menggunakan stetoskop
untuk memperjelas pendengaran,
misalnya pada pengukuran tekanan
darah untuk mengetahui kondisi
pasien. Auskultasi merupakan metode
pengkajian
yang
menggunakan
Doppler
atau
Linex
untuk
memperjelas pendengaran denyut
jantung janin Metode ini untuk
mendengarkan bunyi jantung, paruparu, bagian usus, dan mengukur
tekanan darah.
3. Studi Kepustakaan
Bahan pustaka merupakan hal yang
sangat penting dalam menunjang latar
belakang teoritis dari suatu penelitian.
Dari buku-buku laporan penelitian,
majalah ilmiah, dan jurnal. Sehinggan
dapat memperoleh berbagai informasi
berupa teori-teori (Notoatmodjo, 2010 ).
Tinjauan pustaka yang diambil yaitu
buku
yang
menjelaskan
tentang
Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, dan
KB.
TINJAUAN TEORI
Kehamilan
Kehamilan merupakan proses alamiah .
perubahan–perubahan yang terjadi pada
wanita selama kehamilan normal adalah
bersifat fisiologis. Oleh karenanya,asuhan
yang diberikanpun adalah asuhan yang
meminimalkan intervensi. bidan harus
memfasilitasi proses ilmiah dari kehamilan
dan menghindari tindakan–tindakan yang
bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya
Trimester ketiga (minggu ke 27 sampai
kehamilan cukup bulan 38-40 minggu)
menandakan awal viabilitas, yang berarti
janin dapat hidup bila terjadi kehamilan alami
atau kelahiran dipaksakan. (Riathayla, 2009)
Standar Asuhan Kehamilan TM III
1. Timbang berat badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur TFU
4. Pemberian Tablet Fe
5. Pemberian Imunisasi TT
6. Pemeriksaan Hb
7. Pendeteksi dini anemia
8. Pemeriksaan VDRL
9. Perawatan payudara
10. Temu
wicara,
konseling
seputar
kehamilan, persiapan persalinan, P4K,
danrujukan
11. Pemeriksaan proteinurine
12. Pemeriksaan reduksiurine
13. Pemberian terapi kapsul yodium
14. Pemberian terapi antimalaria
Persalinan
Persalinan normal adalah proses lahirnya
bayi dengan LBK dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-alat, serta tidak melukai
ibu dan bayi, yang umumnya belangsung
kurang dari 24 jam (Rustam Mochtar, 2012).
Tahapan Persalinan
Kala I dimulai dari Pembukaan 0cm hingga
10cm (lengkap)
Kala II di mulai dari pembukaan lengkap
hingga bayi lahir.
Kala III atau disebut pula kala uri.Kala uri
dimulai dari bayi lahir lengkap sampai
Plasenta lahir lengkap.
Kala IVdimulai dari lahirnya plasenta selama
1-2jam.pada kala ini dilakukan Observasi
terhadap perdarahan pasca persalinan terjadi
pada 2 jam pertama.
Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa
mulai pulih kembali,mulai dari persalinan
selesai hingga alat-alat kandungan kembali
pra-hamil,lama nifas 6-8 minggu
Kunjungan Masa Nifas
6-8 jam setelah persalinan: tujuannya
untuk mencegah perdarahan karna Antonia
uteri, pemberian ASI awal,melakukan
hubungan antar ibu dan bayi.
6 hari setelah persalinan tujuan nya:
memastikan uterus berjalan dengan normal,
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
5
menilai adanya tanda bahaya persalinan,
memastikan ibu mendapat cukup asupan
gizi,memstikan ibu menyusui dengan baik,
memberi konseling mengenai perawatan bayi
sehari-hari.
2 minggu setelah persalinan tujuannya
:sama dengan kunjungan 6hari.
6 minggu persalinan tujuannya : untuk
menanyakan penyulit yang sedang dialami,
member konseling KB secara dini
Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru
lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram
sampai 4000 gram
Kunjungan Bbl
KN-1 Setelah lahir Asuhan yang diberikan
menjaga kehangatan bayi, memberikan salep
mata,Vit K1, imunisasi Hepatitis B.
KN-2 6-48 Jam Asuhan yang diberikan
pemeriksaan BBL,Asi ekslusif, menjaga bayi
tetap hangat, peraatan bayi, tanda bahaya bayi
baru lahir,perawatan BBL.
KN-3 3-7 Hari Asuhan yang diberikan
ASI ekslusif, menjaga bayi tetap hangat,
peraatan bayi, tanda bahaya bayi baru lahir,
perawatan BBL.
KN-4 8-28 Hari Asuhan yang diberikan
pemeriksaan ulang, ASI ekslusif,Tanda
bahaya pada bayi
Keluarga Berencana
Keluarga berencana adalah usaha untuk
mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan
TINJAUAN KASUS
Kehamilan
Pada saat kehamilan dilakukan dua kali
pengkajian yaitu pada saat umur kehamilan
36minggu 4 hari dan umur kehamilan 37
minggu 3 hari, didapatkan data :
1. Data Subyektif :
a. Ibu mengatakan bernama Ny. Atik
umur 27 tahun
b. Ibu mengatakan hamil yang pertama
belum pernah melahirkan dan tidak
pernah keguguran.
c. Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya
2. DataObyektif :
Pemeriksaan umum dan pemeriksaan
fisik dalam batas normal, Lila 23 cm
3. Assasment :
Ny. Atik G1P0A0 umur 27 tahun,
hamil 36 minggu 4 hari, janin tunggal,
hidup, intrauterine, letak memanjang,
puka, presentasi belakang kepala,
konvergen
4. Planning :
KIE Gizi Seimbang TM III dan tandatanda persiapan persalinan.
Persalinan
Pada saat persalinan penulis melakukan
pengkajian satu kali yaitu dari kala I sampai
dengan kala IV, didapatkan data:
1. Data Subyektif :
Ibu mengatakan sudah merasakan
kenceng-kenceng sejak sore tanggal 29
november 2015 jam 22.00 WIB namun
masih jarang. pada tanggal 30 November
2015 jam 05.30 WIB ibu merasakan
kenceng-kenceng semakin lama semakin
sering dengan frekuensi 2x 25’’/10’
mengeluarkan lendir darah.pada tanggal
1 Desember 2015 jam 00.00WIB ibu
merasa kenceng-kenceng semakin kuat.
Frekuensi 5x/45”/10’. mengeluarkan
lendir darah
2. Data Obyektif
Vulva Membuka, Perinium menonjol,
spingter ani membuka, Uretra: Kosong,
Vagina Supel, elastis, PorsioLunak,
Pembukaan: 10 cm (Lengkap), Penipisan
100 %, K K (-), Penurunan Hodge III
(+)POD UUK depan, Bagian yang
menumbung Tidak ada, PPV Lendir
darah, Bandlering Tidak ada.
3. Assasment
Ny. Atik umur 27 tahun G 1P0A0,
hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup,
intrauteri, letak memanjang, puki,
presentasi kepala, divergen, , inpartu kala
II
4. Planning
Persiapan pimpinan persalinan
Pada saat persalinan pada hari Kamis,
tanggal 30 November 2015, penulis
menemukan penyulit pada kala I yaitu
partus tak maju, kemudian bidan
melakukan rujukan pada Ny. Atik pada
saat pembukaa 2-3 cm, sesampainya
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
6
dirumah
sakit
dilakuakan
induksi
persalinan.
Nifas
Pada saat nifas, penulis melakukan
kunjungan sebanyak empat kali yaitu pada
saat postpartum 6 jam, postpartum 6 hari,
postpartum 2 minggu dan postparum 6
minggu fisiologis, didapatkan data :
1. Data Subyektif :
Ibu mengatakan merasakan menge
luarkan lendir darah. Ibu mengatakan
merasakan mules
2. Data Obyektif :
TFU 2 jari dibawah sampai berangsurangsur kembali sempurna
3. Assasment :
Ny. Atik umur 27 tahun P1A0
postpartum 6 jam-6 minggu dengan nifas
fisiologis
4. Planning :
Melakukan pengawasan perdarahan
dan kontraksi uterus keras, Memastikan
involusi berjalan dengan baik dan tidak
ada
perdarahan
sampai
dengan
memotivasi ibu untuk menggunakan alat
kontrasepsi
Bayi Baru Lahir
Pada saat bayi baru lahir, penulis
melakukan pengkajian sebanyak empat kali
yaitu bayi baru lahir umur 1 jam, bayi baru
lahir umur 6 jam, bayi baru lahir umur 6 hari,
bayi baru lahir umur 2 minggu, didapatkan
data :
1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan bayi lahir pada
tanggal, 1 Desember 2015
b. Ibu mengatakan bayi menangis kuat,
gerak aktif dan reflek menghisap kuat
c. Ibu mengatakan bayi sudah BAK dan
BAB
2. Data Obyektif
BB : 3400 gram. PB : 47 cm, Lingkar
Kepala 32 cm, Lingkar Dada 30 cm,
lingkar lengan 10cm,reflek neonatus
normal.
3. Assasment
Bayi baru lahir Ny. Atik umur 1 jam
4. Planning
Mempertahankan suhu tubuh bayi,
sampai dengan rencana memandikan bayi
setelah 6 jam atau sampai dengan
menyesuaikan suhu lingkungan, bayi
sudah dilakukan pencegahan infeksi
dengan diberikan injeksi HB0 pada 1 jam
setelah lahir dan sudah diberikan salep
mata.
KB (keluarga Berencana)
Pada saat KB penulis melakukan
pengkajian dua kali yaitu pada saat ibu akan
menjadi akseptor baru sampai dengan ibu
melakukan kunjungan ulang, didapatkan
data:
1. Data Subyektif
Ibu mengatakan ingin menggunakan
KB Suntik 3 bulan (DMPA)
2. Data Obyektif
Pemeriksaan umum dan pemeriksaan
fisik ibu dalam batas normal dan tidak ada
kontraindikasi akseptor KB DMPA
3. Assasment
Ny. Atik P1A0 umur 27 tahun akseptor
KB DMPA
4. Planning
Penyuntikan KB DMPA 150 mg isi 3 cc
PEMBAHASAN
Kehamilan
Teori kusmiati,2010 standar asuhan
pelayanan antenatalcare 14 T yaitu Timbang
BB/tinggi badan,ukur tekanan darah,ukur
TFU, imunisasi TT, pemberian Fe,
pemeriksaan Hb, pemeriksaan VDRL,
pemeriksaan protein urin, pemeriksaan urine
reduksi, perawatan payudara,senam hamil,
pemberian obat malaria, tes terhadap PMS,
temuwicara. Dalam kunjungan ANC penulis
melakukan standar asuhan 6T pada Ny. Atik
yang meliputi pengukuran tinggi badan/berat
badan, tekanan darah, nilai status gizi (LILA),
pengukuran TFU, pemberian tablet zat besi,
dan temu wicara.
Pada pemeriksaan Berat badan pada Ny.
Atik dari kehamilan awal TMI 40 kg dan
pemeriksaan berat badan pada TMIII usia
kehamilan 36 minggu 53 kg. jadi kenaikan
berat badan mengalami kenaikan sebesar
13kg. menurut Walyani, 2010 kenaikan BB
ibu hamil normal rata-rata antar 6,5 kg sampai
16 kg. Totalnya sekitar 15-16kg kenaikan
BB.pada kenaiakn BB Ny.Atik dalam batas
normal dan tidak ada kesenjangan antara
praktik dan teori.
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
7
Persalinan
Pada Ny. Atik dijumpai tanda inpartu
yaitu mengeluarkan lendir darah adanya
pembukaan pada serviks yang disertai dengan
adanya his. Menurut (Sulistyowati,2013)
tanda inpartu meliputi terjadinya his
persalinan, pengeluaran lendir darah (dengan
adanya his terjadi perubahan serviks yang
menimbulkan pendataran dan pembukaan
menyebabkan selaput lendir yang terdapat
pada kanalis servikalis terlepas,dan terjadi
perdarahan karena kapiler pembuluh darah
pecah). Hal ini sudah sesuai kejadian antara
dilahan dengan teori tidak ada kesenjangan.
Berdasarkan asuhan persalinan pada Ny.
Atik kala I fase laten pembukaan serviks
sampai
ke
3cm
didapatkan
lama
pembukaannya 12 jam. Dan lama kala I fase
aktif pembukaan serviks dari 3-10 cm
berlangsung 6 jam. Hal ini tidak sesuai
dengan teori Menurut (Sulistyowati, 2013)
dimana fase laten pembukaan serviks sampai
3cm berlangsung 8 jam, sedangkan pada fase
aktif pembukaan 3-10 berlangsung 7 jam. Hal
ini terjadi kesenjangan antara lahan dan teori
pada fase laten yang berjalan lama.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan
pada Ny.Atik dilakukan VT 4jam setelah VT
pertama didapatkan tidak adanya penambahan
pembukaan, hal ini tidak sesuai dengan teori
berdasarkan kurve Friedman, diperhitungkan
pembukaaan primigravida 1cm perjam dan
pembukaan pada multigravida 2 cm perjam,
menurut pendapat (dr. Bambang Widjanarko
SpOG, 2009) Partus tak maju adalah
persalinan yang tidak berlangsung secara
efektif pada persalinan spontan/dengan
induksi dimana kemajuan dillaktasi servik dan
atau desensus janin tidak terjadi atau
berlangsung tidak normal, hal ini sesuai kasus
dengan kasus Ny. Atik yang dimana
kemajuan dilaktasi serviks berlangsung tidak
normal.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Ny. Atik
Kemudian di lakukan rujukan ke Rumah
Bhakti Wira tamtama pukul 12.00 WIB,
bidan ikut merujuk, alat persalinan nifas dan
BBL dibawa, ibu dan keluarga sudah diberi
tahu bahwa akan dirujuk, surat rujukan ada,
bidan juga membawa obat yang mngkin
diperlukan, kendaraan sudah siap, persiapan
uang sudah ada dan pendonornya adalah
paman. Hal ini sesuai teori (Sumarah, 2009)
hal-hal yang harus dipersiapkan dalam
melakukan rujukan yaitu Bidan mendampingi,
Alat, Keluarga harus diberi tahu, Surat ada,
obat, kendaraan, uang dan darah bila terjadi
kegawat daruratan.
Sesampai dirumah sakit pasien dilakukan
pemeriksaan kontraksi hasilnya 3x/10;/20’’
sehingga bidan rumah sakit memberikan
oksitosin 10IU drib dalam 500cc RL dengan
teteasan 20tpm, lalu adv dokter menganjurkan
pengawasan 10 selama 4jam. Hal ini tidak
sesuai menurut (Prawirohardjo, 2009) lakukan
drip oksitosin dengan 10 unit dalam 500 cc
RL mulai dari 8 tetes permenit, setiap 30
menit ditambah 4 tetes sampai his adekuat
(maksismum 40 tetes) atau diberikan preparat
prostaglandin. Lakukan penilaian ulang 4jam
sekali jika Ny. Atik tidak masuk fase aktif
setelah dilakukan pemberian oksitosin maka
lakukan SC.
Pada Kasus Ny. Atik dilakukan
amniotomi pada saat pembukaan 5 cm.
Sedangkan menurut teori (Sumarah, 2009)
amniotomi boleh dilakukan jika pembukaan
sudah lengkap atau 10 cm. pada kasus Ny.
Atik terjadi kesenjangan antara lahan dan
teori, karena pada saat diobservasi lebih dari
12 jam ternyata pembukaan belum lengkap
maka dilakukan amniotomi untuk memper
cepat pembukaan serviks dan penurunan
kepala janin.
Pada kala II Ny. Atik dimulai dari
pembukaan lengkap, saat terdapat tanda dan
gejala kala II yaitu ibu mengatakan ingin
meneran, rasa ingin seperti BAB, perineum
menonjol, vulva membuka, dan anus
membuka. Hal ini sudah sesuai menurut
(Sumarah, 2009) tanda gejala kala II ditandai
dengan Adanya dorongan ingin meneran,
peonjolan pada perineum, vulva membuka
anus membuka.
Setelah bayi Ny. Atik lahir kemudian
Rumah sakit melakukan penatalaksanaan bayi
baru lahir yaitu bayi diletakkan diatas perut
ibu, bayi dikeringkan dengan kain,
pemotongan tali pusat dan dilakukan IMD
setelah 2 jam bersalin. Walaupun tidak
dilakukan pada 1 jam pertama, manfaat dan
tujuan pemberian IMD terlaksana dengan
ikatan batin ibu dan bayi akan lebih terjamin
karena 1-2 jam pertama bayi dalam keadaan
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
8
siaga menurut teori (Roesli, 2007). Alasan
penting
melakukan
IMD
menurut
(Maryunani, 2009) karena suhu dada ibu
dapat menyesuaikan suhu ideal yang
diperlukan bayi. Hal ini terjadi kesenajngan
atara praktek dan teori dikarenakan prosedur
rumah sakit, setelah bayi baru lahir segera
dibersihkan dan menapatkan perawatan lebih
lanjut dan disusui setelah2jam bayi lahir.
Setelah dilakukan penyuntikan sinto 10 IU
terdapat tanda-tanda uterus globuler, terdapat
semburan darah, tali pusat bertambah
panjang, hal ini sesuai dengan (Sulistyowati,
2013) yang menjelaskan tanda klinis
pelepasan plasenta adanya semburan darah,
pemanjangan tali pusat hal ini disebabkan
plasenta turun ke segmen uterus yang lebih
bawah,perubahan bentuk uterus menjadi
globuler dan perubahan posisi uterus yaitu
naik dalam abdomen. Selama kala III plasenta
lahir lamanya 5 menit.hal ini tidak ada
kesenjangan antara lahan dan teori menurut
(Indrayani, 2013) bahwa kala III dimulai
sejak bayi lahir sampai lahirnya plasenta/uri
yang lamanya rata-rata berkisar 15 - 30 menit,
baik pada multipara maupun primipara
sehingga kala III pada Ny. Atik berjalan lebih
cepat dan normal.
Dari hasil pemeriksaan pada Ny.Atik
terdapat robekan pada jalan lahir draajat
II,kemudian dilakukan pemberian anastesi
loKal lalu melakukan penjahitan luka laserasi
menggunakan teknik jelujur. menurut (teori
Sulistyawati, 2013) memberikan anestesi
lokal pada robekan jalan lahir. Sehingga
antara teori dan praktek tidak ada
kesenjangan.
Pengawasan pada kala IV pemantauan
kembali selama 2 jam post partum meliputi
TD dan suhu stiap 1jam sekali, nadi,
kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan
perdarahan setiap 15menit sekali.pemantauan
2jam post partum pada Ny.Atik I jam pertama
mengawasi kontraksi kandung kemih,
perdarahan setiap 15 menit segera,kemudian
pada 1 jam kedua melakukan pengawasan
30menit dengan hasil jam 01.05 WIB tekanan
darah 100/70, nadi 80 x/menit, suhu 36,50C
TFU 2jari dibawah pusat kontraksi keras
perdarahan 15 cc. pengawasan 1 jam kedua
jam 02.05 dengan hasil 110/70 mmHg, nadi
80 x/menit, suhu 36,50C TFU 2 jari dibawah
pusat kontraksi keras kandung kemih kosong
perdarahan 10 cc dan total perdarahan selama
persalinan kala I hingga kala IV adalah 280 cc
menurut
teori
(Prawirohardjo,
2009)
pengeluaran darah normal maksimal 500cc
apabila lebih dari 500 cc dikatakan perdarhan
abnormal.
Nifas
Kunjungan nifas pada Ny. Atik dilakukan
kunjungan 6 jam, 6 hari dan 2 minggu dan
kunjungan 6 minggu.kunjungan nifas sudah
sesuai dengan teori. (Marmi, 2014)
Kunjungan masa nifas dilakukan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan
untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
masalah-masalah yang terjadi pada 6-8 jam
postpartum, 6 hari postpartum, 2 minggu
postpartum dan 6 minggu postpartum.
Di Rumah sakit Bhakti Wira tamtama
Pada Ny. Atik diberikan vitamin A 200.000
Unit yang diminum segera setelah melahirkan
dan kapsul kedua dengan selang waktu
minimal 24 jam. Hal ini sesuai dengan teori
(Marmi, 2014) vitamin A 200.000 Unit yang
diminum segera setelah melahirkan dan
kapsul kedua dengan selang waktu 24 jam.
Pada kunjungan ke II 6 hari post partum
ibu belum mengetahui tanda bahaya masa
nifas,sehingga
penulis
memberikan
pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya
masa nifas yaitu perdarahan yang lebih
banyak dari biasanya, pandangan kabur,cairan
dari vagina berbau busuk, sakit kepala yang
terus menerus, rasa sakit dibagian bawah
abdomen dan punggung, Pembekakan di
wajah atau tangan, Demam, muntah, rasa
sakit waktu BAK atau jika merasa tidak enak
badan, Payudara berubah menjadi merah,
panas dan terasa sakit, Kehilangan nafsu
makan dalam waktu yang lama.hal ini sesuai
dengan teori menurut (Prawirohardjo ,2008),
mengatakan bahwa ada beberapa komplikasi
dan kelainan masa nifas : Perdarahan banyak
dari vagina, Pengeluaran cairan dari vagina
yang baunya menusuk, Rasa sakit di bagian
bawah abdomen atau punggung,Sakit kepala
yang terus menerus, nyeri epigastrium atau
ada, gangguan penglihatan, Pembekakan di
wajah atau tangan, Demam, muntah, rasa
sakit waktu BAK atau jika merasa tidak enak
badan, Payudara berubah menjadi merah,
panas dan terasa sakit. Kehilangan nafsu
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
9
makan dalam waktu yang lama, Rasa sakit,
merah, lunak atau bengkak pada kaki, Merasa
sangat sedih atau tidak mampu mengasuh
bayinya sendiri atau dirinya sendiri,Merasa
sangat letih atau nafas terengah-engah
Hasil pemeriksaan pada Ny. Atik adalah
Tinggi fundus uteri pada 2 minggu
postpartum sudah tidak teraba lagi dan
pengeluaran lochea alba, berwarna putih, ibu
memakan makanan bergizi, tidak ada
pantangan selama masa nifas, dan ibu istirahat
yang cukup, pengeluaran ASI lancar, ibu
menyusui bayinya dengan baik dan sesuai
dengan kebutuhan bayi. Dari hasil
pemantauan tidak ada kesenjangan dengan
menurut teori (Marmi, 2014) Kunjungan III, 2
Minggu postpartum adalah menilai adanya
tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal, memastikan ibu mendapat cukup
makanan,cairan dan istirahat, memastikan ibu
menyusui dengan baik pengeluaran lochea
serosa.
Kunjungan IV, 6 Minggu postpartum
adalah Menanyakan pada ibu tentang
penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami.
Memberikan konseling untuk KB secara dini
menurut (Marmi, 2014). Hasil pemeriksaan
pada Ny. Atik adalah Tinggi fundus uteri
sudah tidak teraba lagi dan pengeluaran
lochea Alba yang berwarna keputihan.
Menganjurkan ibu berKB dan ibu ingin KB
suntik 3 bulan. Hasil pemantauan Tidak ada
kesenjangan dengan teori. Selama masa nifas
Ny .Atik tidak adanya penyulit dan
komplikasi.
Bayi Baru Lahir
Pada pengkajian BBL penulis melakukan
pengkajian sebanyak 4 kali pada by. Ny. Atik.
didapatkan hasil data subjektif meliputi jenis
kelamin bayi dan penilaian bayi baru lahir.
Didapatkan data dari ruamh sakit pada
asuhan 1 jam bahwa By. Ny. Atik anak
pertama , lahir pada tanggal 1 desember 2015
jam 00.15 WIB jenis kelamin perempuan
menangis kuat warna kemerahan dan gerakan
aktif.setelah bayi lahir dilakukan perwatan
bayi baru lahir tidak dilakukan IMD. Hal ini
tidak sesuai dengan teori (Sulistyawati, 2009)
karena prosedur rumah sakit setelah bayi lahir
langsung dilakukan perwatan Bayi baru lahir.
Kunjungan ke I, 6 jam neonatus pada
tanggal 1 Desember 2015 di RST
Kunjungan I, adalah Menjaga kehangatan,
membersihkan jalan nafas, mengeringkan
dengan tetap menjaga kehangatan, menjepit
dan memotong tali pusat, memberikan salep
mata, menyuntikkan Vit Neo K 1Mg/0,5cc,
melakukan IMD 2 jam setelah bersalin. Hal
ini terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik dikarenkan prosedur rumah karena
setelah bayi baru lahir segera dikeringkan dan
mendapatkan perawatan bayi selanjutnya.
Kunjungan II, 6 hari hasil pemantauan
keadaan bayi dalam batas normal tidak
ditemukan masalah atau komplikasi keadaan
bayi baik, pemeriksaan fisik dalam batas
normsl BB 3600 gram, PB;47 cm tali pusat
sudah lepas. kemudian penulis melakukan
perencanaan dengan mengingatkan ibu untuk
tetap memberikan ASI ekslusif pada bayinya,
memberikan imunisasi HB0 0,5 cc, Imunisasi
sudah diberikan. Tidak ditemukan tanda-tanda
bahaya pada bayinya dan tidak ada,talipusat
telah puput dihari ke 5, tidak terjadi
kesenjangan dengan teori karena pemberian
vaksin Hb 0 bayi umur 0-7 hari .menurut
Asuhan Persalinan Normal, 2008
Kunjungan III, 28 hari hasil pemantauan
keadaan bayi Lubna dalam keadaan normal,
tetap menjaga kehangatan, tidak ada terjadi
ikterus, bayi menyusu ASI sesuai dengan
kebutuhan.dan dilakukan tindik pada telinga
kiri dan kanan Keadaan ini sesuai dengan
JNPKR (2008) yang menyatakan bahwa pada
bayi hanya diberikan ASI saja tanpa makanan
tambahan apapun manfaat ASI sangat bagus
untuk untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
Keluarga Berencana
Kunjungan I Ny.Atik mengatakan ingin
memakai alat kontrasepsi DMPA,Ny. Atik
masih dalam masa menyusui ,ibu melahirkan
anak pertama dan belum pernah keguguran
,ibu belum pernah menggunakan alat
kontrasepsi jenis apapun, ibu tidak
mempunyai penyakit yang menyertai dalam
pemakaian Kontrasepsi DMPA. Hal ini sesuai
dengan teori menurut Koes Irianto, 2014
untuk wanita yang menyusui sebaiknya tidak
menggunakan KB suntik 1 bulan .
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
10
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun ruang lingkup asuhan kebidanan
komprehensif ini dimulai dari kehamilan TM
III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB
yang dilakukan dalam bentuk 7 varney pada
Ny. Atik Umur 27 Tahun di BPM Surti
Jatisari Kota Semarang pada bulan November
2015 sampai bulan Januari 2015
1. Asuhan kebidanan pada Ny. Atik selama
kehamilan sudah dilakukan pelayanan
kebidanan sesuai dengan kebutuhan,
keluhan pasien dan kewenangan bidan,
terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek yaitu pada standar asuhan
pelayanan ANC yang tidak sesuai dengan
standar asuhan 14T dan tidak dilakukan
Pemeriksaan ukuran panggul luar.
2. Asuhan kebidanan pada Ny. Atik selama
persalinan berlangsung normal pada
tanggal 1 Desember 2015. Persalinan
dilakukan di bidan dan Rumah sakit
ditemukan penyulit dan tidak ada
kompikasi. Pada saat kala I Ny. Atik
berlangsung di bidan dan dilakukan
rujukan di Rumah sakit dikarena adanya
penyulit yaitu Partus tak maju bidan ikut
merujuk. pada kala II, III, dan IV
persalinan berjalan dengan normal tidak
ada penyulit dan komplikasi sehingga
bayi sudah lahir dan keadaan ibu sudah
lebih membaik.
3. Asuhan Nifas pada Ny. Atik dari tanggal
1 Desember 2015 sampai dengan 20
Januari 2016 yaitu dari 1 jam post partum
sampai 6 minggu postpartum. Selama
pemantauan masa nifas, berlangsung
dengan baik dan tidak ditemukan tanda
bahaya atau komplikasi.
4. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
pada bayi Ny. Atik dari tanggal 1
Desember 2015 sampai dengan 20 Januari
2016, bayi yang berjenis kelamin
perempuan, BB: 3400 gram, PB: 47 cm.
Tidak ditemukan adanya infeksi dan tanda
bahaya. Bayi telah diberikan injeksi Vit
K, bayi sudah diberikan salep mata, dan
imunisasi HB 0. Sampai pada usia 6
minggu tidak ditemukan adanya kompli
kasi dan tanda bahaya.
5. Asuhan KB pada tanggal 20 Januari 2016
ibu mengatakan ingin menggunakan KB
Suntik 3 bulan (DMPA), bidan sudah
memberikan konseling tentang KB
DMPA pada saat kunjungan nifas
keempat pada tanggal 10 Januari 2016 Ny.
Atik memberikan keputusan sudah
mantap ingin menggunakan KB DMPA.
Pada tanggal 20Januari 2016 Ny.Atik
melakukan penyuntikan KB Suntik 3
bulan, ibu tidak mempunyai keluhan atau
kontraindikasi akseptor implant dan tidak
itemukan adanya kesenjangan antara teori
dengan dalam prosedur penyuntikan KB
suntik 3 bulan. Pada tanggal 14 Februari
2016 Ny. Atik melakukan kontrol ulang
dan sejauh ini tidak ada kendala dalam
KB Ny. Atik.
Saran
1. Bagi penulis
Diharapkan mahasiswa mendapatkan
pengalaman dalam mempelajari kasuskasus pada saat praktik dalam bentuk
manajemen SOAP serta menerapkan
asuhan
sesuai
standar
pelayanan
kebidanan yang telah ditetapkan sesuai
dengan kewenangan bidan yang telah
diberikan kepada profesi bidan. Serta
diharapkan
dapat
meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan dalam
melakukan asuhan kebidanan secara
komprehensif
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan
dapat
meningkatkan
kualitas pendidikan bagi mahasiswa
dengan penyediaan fasilitas sarana dan
prasarana yang mendukung peningkatan
kompetensi mahasiswa sehingga dapat
menghasilkan bidan yang berkualitas.
3. Bagi lahan praktek
Asuhan yang sudah diberikan pada
klien sudah cukup baik dan hendaknya
lebih meningkatkan mutu pelayanan agar
dapat memberikan asuhan yang lebih baik
sesuai dengan standar asuhan kebidanan
serta dapat mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan agar dapat
menerapkan setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan teori mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, BBL sampai dengan
KB
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
11
4. Bagi pasien
Agar klien memiliki kesadaran untuk
selalu memeriksakan keadaan kehamilan
nya secara teratur sehingga akan merasa
lebih yakin dan nyaman karena mendapat
kan gambaran tentang pentingnya
pengawasan pada saat hamil, bersalin,
nifas, BBL dan KB dengan melakukan
pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan
.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati dkk, 2009; h. 131-132 Buku
Panduan Khusus Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : YBP- SP, JNPKKR, POGI, dan JHPIEGO.
Asuhan kebidanan fisiologis, 2013
Asuhan Persalinan Normal dan Insiasi
Menyusui Dini, 2008).
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan
Kb. Jakarta: EGC.
Irianto Koes, 2014, Pelayanan Keluarga
Berencana Dua Anak Cukup. cetakan
kesatu, Bandung : Alfabeta
Kolaborasi Tim Penyusun. 2013. Pedoman
Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta:
Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan
Kesehatan Ibu Dan Anak Direktorat Bina
Kesehatan Ibu.
Kusmiayati, Dkk. 2014.
Perawatan Ibu
Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:
Fitramaya.
Marmi,2014 Asuhan Kebidanan pada Masa
nifas “Peurperium care”. Yogjakarta
:Pustaka Pelajar
Maryunani,Asuhan kebidanan berkelanjutan
2009; h. 10
Maternitas,
Direktorat
Jenderal
Bina
Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Nugraheny, 2013 Asuhan Kebidanan pada Ibu
Bersalin. Jakarta : Salemba Medica
Percetakan Kelima
Padila, 2014 Konsep Manajemen Kebidanan.
Jakarta. EGC.
Profil dinas kesehatan kota semarang. 2014
Profil Kesehatan . Profil Kesehatan
Kabupaten Semarang, 2014; h. 8
Profil Kesehatan . Profil Kesehatan
Kabupaten Semarang, 2014; h. 12
Pusdiknakes, 2013.Panduan Pengkajian
dalam Pelayanan Kesehatan
Seootj.2002.Buku
Saku
Obsteri
dan
Ginekologi.Widya Medika. Jakarta
Suherni, dkk. 201350 tahun IBI.Jakarta : PPIBI
Sulistiawati dkk, 2010; h. 226)
Sulistyawati, 2009 Asuhan Kebidanan Pada
Masa Kehamilan, Jakarta : Salemba
Sulistyowati, 2011 : 12) (Saifuddin, 2006)
Syaifuddin Abdul Bari, 2014. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Tambunan dkk, 2011; h. 7 Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Varney, Hellen,2008.Buku Ajar Asuhan
Kebidanan. EGC. Jakarta
Waliyani, 2015 Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan.
Yogyakarta:
PUSTAKABARUPRES
Yani widyastuti, 2009 Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta. YBP-SP.
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
12
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN
G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 36 MINGGU 4HARI DENGAN KEK
DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI
JATISARI SEMARANG
ARTIKEL
Disusun Oleh
KHOLIFATUS SA’DIYAH FITRIANA
NIM. 0131661
AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny. ATIK AULIA UMUR 27 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
36 MINGGU 4 HARI DENGAN KEK DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) NY.SURTI JATISARI SEMARANG
13
Download