Analisis Pengelolaan Kawasan Eksokarst

advertisement
Tahapan dalam metoda penelitian ini dimulai dari pengumpulan data yang
meliputi data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder berupa studi
literatur daerah Karst Gunungkidul. Sedangkan metode penelitian yang digunakan
dalam pengumpulan data primer adalah metode survey dengan dakukan
pengamatan langsung di lapangan secara kuditatif, kuantitatif d m deskriptif.
3.1.
Alat dan Bahan Persiapan Lapangan
Dalam rangka mendukung dan memudahkan survey lapangan, terlebih
dahulu perlu diketahui kondisi daerah yang akan di teliti berdasarkan peta geologi
regional, peta rupa bumi serta peta tata guna lahan Kawasan Karst Gunungkidul
skala 1 : 25.000. Berbagai peta tersebut sangat b d a a t untuk menentukan
lokasi penelitian sebagai langkah awal untuk membatasi lokasi yang akan
dilakukan survey lapangan. Peralatan survey yang dibutuhkan dalam pengamatan
lapangan geowisata agar memudahkan pengambilan data secara detail dan rinci
adalah kompas, palu batuan beku dan palu batuan sedimen, GPS (Global
Positioning System), meteran dan kamera
33. Metoda Pengumpulan Data
3.2.1.
Studi Literatur
Studi literatur merupakan kegiatan penelaahan terhadap hasil-hasil yang
pernah dilakukan di lokasi penelitian. Penelaahan dilakukan terhadap literaturliteratur yang berkaitan dengan potensi dan pengembangan Kawasan Karst
Gunungkidul dalam rangka pengelolaan sebagai obyek geowisata Literatur yang
mendukung studi ini diperoleh dari Kantor Bapeda TK I Kabupaten Gunungladul,
Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Makalah dan Simposiurn Karst, Web
Site pengelolaan karst dari internet, serta dari universitas. Data sekunder lain yang
b m p a Citra Landsat Gunungludul, Peta rupa Bumi Gunungludul, Peta Geologi
diperoleh dari BPPT, Bakosurtanal dan Puslitbang Geologi Bandung.
33.2. Pengamatan Lapangan (Observasi)
Pengamatan lapangan merupakan kunjungan lapangan yang bertujuan
untuk mengetahui secara langsung lingkungan fuik dan karakteristik Karst
Gunungkidul, sarana dan prasarananya serta aksesibilitasnya
1. Pengarmitan lingkungan fisik, bentang alam dan batuannya dilakukan untuk
mernperdalam analisis tentang obyek penelitian baik data maupun infonnasi
terbanr Selain itu juga untuk memperdalam keyakinan peneliti terhadap
analisis terhadap data sekunder yang sudah diperoleh sebelumnya Sesuai
dengan batasan studi ini lokasi penelitian yang dilakukan diharapkan dapat
mewakili keadaan eksokarst Gunungludul secara keseluruhan seperti
Wonosari yang mewakili morfologi dataran aluvial karst, Semanu mewakili
perbukitan karst dan sepanjang pantai dari Slili hingga Baron mewakili
bentmg dam karst daerah pantai.
2. Pengamatan sarana dan prasarana dilakukan dengan mengacu kepada data
sekunder yang kemudian dibukikan dengan keadaan dilapangan guna
mengetahui k e b d a a n dm kondisi sesungguhnya untuk mendukung
pengembangan geowisata Data sekunder sarana dan prasarana pengembangan
geowisata ditujukan untuk pengelolaan dan pelayanan pengunjung yang
meliputi pusat info&,
kantor pengelola, tempat istirahat dan lain-lain.
3. Pengamatan aksesibilitas untuk mengetahui tingkat kemudahan pencapaian
daerah dan kondisi sepanjang lokasi. Data sekunder aksesibilitas mencakup
jalur, alat trmsportasi, jarak, waktu, biaya yang berhubungan dengan
k e m u d h dan kenyamman rnenuju lokasi geowisata
3.23.
Metode Analisis Data
a Data sekunder berupa foto udara, peta geologi dan peta topografi
digunakan pada tahap awal dalarn memandu survey lapangan.
Morrnasi awal ini dapat digunakan untuk melokalisir dan menentukan
lokasi penelitian, sehingga terfokus pada suatu daerah terkmtu.
b. Penentuan batas satuan geomorfologi pada prinsipinya di dasarkan
pada perbedaan topografi yang berupa bentuk kontur, nilai ketinggian
kontur, kerapatan kontur serta kondisi geologi suatu daerah. Tahap
awal penarikan batas dapat men-
peta topografi dan peta
geologi skala 1 : 25.000 dan ditindaklanjuti dengan pengamatan di
lapangan.
c. Pembagian zona karst menurut kepentingannya berdasarkan nilai
kawasan karst khususnya eksokarst jalur Wonosari - Tepus untuk
menentukan kawasan konservasi dan kawasan pem8nf' dalam
bentuk peta zonasi dengan menggunakan Sistem Infonnasi Geograf~.
Dasar pembagian zona karst adalah Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi No. 1518/K/20/MPE/1999 tentang Pengelolaan Kawasan
Karst yang isinya :
Zona I, rnerupakan zona inti karst yang mempunyai karakteristik dan
surnberdaya alam yang khas dan spesifik dari Gunung Sewu.
Pada mna ini banyak terdapat hen- dam karst yang unik,
spesifik dan langka seperti conical hilt dolina, uvala, ply,
sungai bawah tanah, goa bawah tanah dan proses karstifikasi
yang mash berlangsung hingga saat ini.
Zona 11, merupakan zona pemanfbatan intensif, dengan ciri ketebaIan
batugamping tipis dengan aktifitas manusia yang intensif.
Bantukan khas bentang dam tidak terlalu terlihat karena
berbagai faktor, tidak mengandung cadangan air tanah yang
potensial serta proses karstifikasi yang sudah berhenti.
Zona III, Merupaksm kawasan penyangga, mempunyai potensi
pariwisata yang bagus, banyak dijumpai mata air, aktifitas
manusia diarahkan diarahkan pada hal-ha1 yang tidak
menyebabkan degradasi kawasan karst. Bentukan bentang
alam karst masih terlihat dengan jelas meskipun sebagian
sudah rusak
d. Analisis obyek geowisata yang terdapat dalam zonasi tertentu
dilakukan secara deskriptif analitis terhadap hasil data observasi di
lapangan. Parameter yang di gunakan pada obyek geowisata eksokarst
yang layak untuk dijadikan atraksi meliputi : Keanekaragaman obyek
geowisata, keterkaitan geologi dalam pariwisata dan keunggulan obyek
geowisata Semua parameter tersebut dianalisis secara diskriptif dan
hasil dari analisis tersebut kemudian dibuat skoring untuk mernberikan
bobot nilai secara kualitatif dan nilai kuantitatif untuk menentukan
skala prioritasnya
e. Sarana dan prasarana dianalisis secara deslcriptif analitis di dasarkan
pada konsep pengembangan geowisata yang disesuaikan dengan
karakteristik lokasi. Sarana prasarana tersebut meliputi yang sudah ada
dan yang hams ada dalam rencana pengembangan geowisata di
kawasan Karst Gunung kidul. Sarana dan prasarana dalam
penilaiannya meliputi sarana manajemen, sarana pengunjung dan
sarana pengamanan kawasan Sistem skoring juga dilakukan pada
sarana dan prasarana pendukung wisata untuk mengetahui kulitasnya
f. Aksesibilitas dianalisis secara deskriptif analitis untuk mendukung
obyek serta sarana dan prasarana pengembangan wisata dengan
menggunakan sistem skoring untuk rnernberikan gambaran mengenai
seberapa besar peranan aksesibilitas sebagai pendukung wisata
g. Peta jalur geowisata ditentukan berdasarkan peta zonasi yang dibuat
serta skoring terhadap obyek geowisata, sarana dan prasarana serta
aksesibilitas yang ada Obyek geowisata yang harm dipilih pada peta
jalur geowisata adalah obyek yang dapat mewakili keanekaragaman
bentang dam eksokarst dari segi kuantitas maupun kualitasnya
Sistem Informasi Geografi (SIG) dipergunakan sebagai alat untuk
memvisualisasikan dan memudahkan menyusun informasi yang bermanfaat bagi
wisatawan. Inf'omi tersebut dikemas dalam sebuah peta geowisata yang
memuat informasi zonasi karst, kondisi geologi dan jalur geowisata eksokarst
Gunungkidul. Pada jalur geowisata tersebut akan memuat banyak i n f o m i
tentang keanekaragaman geologi, sarana dan prasarana serta aksesibilitas obyek
geowisata sehingga dengan melihat jalur tersebut diharapkan wisatawan dapat
memiliki gambaran serta rnerencanakan perjalanan wisata yang akan
dilakukannya
33. Metoda Pembobotan
Dalam melakukan penilian terhadap stasiun pengamatan yang terdapat
pada jaiur geowisata, digunakan sistem pembobotan yang bertujuan untuk
+
.
-
memilah dan menilai kelayakan suatu obyek untuk diangkat sebagai atraksi
geowisata Berdasarkan pertimbangan bahwa :
1. Metode dan dasar pemberian bobot yang hendak digunakan sebagai acuan
untuk memberi nilai terhadap obyek geologi sebagai atraksi wisata, hingga
saat ini belurn ada, baik dari dalam maupun l w negeri.
2. Geowisata merupakan bentuk wisata darn yang merupakan bagian dari
ekowisata yang relatif baru d i k e d dan dikembangkan di Indonesia, memiliki
referemi yang sangat terbatasjumlahnya
3. Ahli yang berkecimpung di bidang geowisata masih sangat terbatas jumlahnya
serta pemahamannya cenderung monodisiplin yaitu dari latar belakang ilmu
geologi saja
4. Hingga saat ini antara Ilmu geologi sendiri dengan Ilrnu pariwisata ddam
ekowisata masih merupakan ilmu yang terpisah.
Berdasarkan hal tersebut maka, penulis mencoba mencari pendekatan
dengan mengumpulkan berbagai kajian yang pernah dilakukan mengenai geologi
dalam psniwisata (Tabel 1).
Tabel 1. Kajian tentang geowisata yang dipergunakan sebagai referensi dalam
pendekatan pembobotan
Pendekatan dilakukan dengan memberikan bobot terhadap suatu obyek
geowisata berdasarkan variabel obyek geowisata, variabel sarana prasarana dan
variabel aksesibilitas yang sebelumnya pemah disinggung dalarn konsep
geowisata Variabel tersebut kernudian diuraikan lagi menjadi bagian-bagian yang
lebih rinci sehingga mampu memberikan gambaran diskriptif terhadap suatu
obyek secara lebih detail (Tabel 2).
Tabel 2. Jenis dan keanekaragaman variabel geowisata yang akan diberi bobot
berdasarkan kualitas dan kuantitasnya dari stasiun 1- 20 di jalur
geowisata eksokarst Gunungludul
NO.
JENIS
VARIABEL
1.
Vd8belobpk
p-8
KEANEKARAGAMAN
VARIABEL
-8.m0byck
gcowiuta
URAIAN
-&lltayd.la
-Ummbatum
-&ban
- -a1
-Strullladantdoarbaban
M a f d aMafogdi
- P n m r M a f ~
-RosaMafodiNmik
-PnmrMafomn~
-Proor M a f 0 ~ 1 o g i
-K&rwakhnfcmmcnrkmd
-
Kderkritm goologi dalam
pariwisata
-- LR k k Mw w
- PchuImgan
- Ilmirh pbgi
- Pardidikan
-Ilmuptagdrhunn
2
SYmapwuanr
gc~wiscta
KMaggalan obyek p w i u t r
-- Komavrri
Kami
Samu maujnntn
-Bmemun-
..
si &n
paWbva
- Pinta g d m g wiut.
-SarmplMikui
S u m prnaori
pcagunjuns
-- pcagiqtm
-- MCK
S a r m dan paleagk.pia P3K
SPUV ibadah
- Tcmpat Pa&r
-Kdmrrcamg
- J.riagm airminum
-Snrmkcbadm
- Rmnbn-pspm iaf-i
-W t r r p a g l k i o r / ~
-- Pompa
Pubaukan
k i n
-- pensnngn
Sarm P a &T t k k o ~
-st.rirmPcagmrtmGoowis8t8
i
-Jahwgeowiwta
Samupgrmramkawarm
3.
Aks4bilit.r obyek
geowiscta
J d n g m jahn dad
-Ptpmpchlo+kd
P@&
lamagan dan atwan
- ~ ~ l K a m m r n
Por Polid
P& rdmiuidratif Kab. Gnkidul
JhPmpimi
J h Lccmutn
-Jhdar
-Jllmsct.pok
-&mutn?lrpatui
-TamiM1*mtnpropinri
-T~l*mtn
--
'=+-
-Tf.Ipportui b i YOgy&WaMotri
-Tf.Ipportuidahmkota W a m P i
-Jcllirmgkntaumurl
Meskipun semua referensi geowisata yang ditemui belum menunjukkan
konsep yang secara detail membahas teknik memberikan pembobotan terhadap
suatu obyek geowisata, penulis mencoba melakukan pendekatan melalui dua cara
yaitu dengan nilai kualitas dan nilai kuantitas. Nilai kualitas merupakan bobot
terhadap suatu variabel obyek geowisata dari sudut pandang kualitas geologi,
sedangkan nilai kuantitas merupakan kuantitas yang ada dalam suatu obyek
geowisata, termasuk kuantitas disekitar obyek geowisata. Penggabungan bobot
nilai kualitas dan kuantitas suatu obyek geowisata diharapkan dapat mmgetahui
tingkat kelayakan suatu obyek untuk diangkat ke dalam atraksi geowisata dan
membuat skala prioritas kunjungan.
Rentang pemberian bobot pada nilai kualitas dan nilai kuantitas terhadap
suatu obyek geowisata dibedakan. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa pada
penilaian kualitas geologi, diyakini mempunyai kondisi yang sangat beragam
dalam fisik geologi maupun prosesnya, sedangkan penilaian berdasarkan kuantitas
obyek geowisata hanya mempertirnbangkan jumlah. Sehingga dalam penilaian
kualitas obyek geowisata diberi rentang 0 - 10 dengan kelipatan 2 tiap
perbubahan, s d g k a n nilai kuantitas mempunyai rentang 0 - 3 dengan
kelipatan 1. Rentang nilai 0 - 10 pada penilaian kualitas suatu obyek geowisata
diperinci lagi untuk memberikan keterangan mengenai kriteria suatu obyek untuk
mendapatkan nilai tertentu (Tabel 3). Hal ini dilakukan pula pada pemberian nilai
kuantitas suatu obyek geowisata dengan rentang nilai 0 - 3 (Tabel 4).
43
Untuk memberikan gambaran mengenai penggmaamya dalam praktek
pengolahan data diambil contoh pada stasiun geowisata 2 pada variabel obyek
geowisata dengan sub keanekaragaman obyek geowisata mengenai bentang dam
(Lampiran 2). Nilai 8 merupakan nilai kualitas obyek geowisata yang
mengandung pengertian sangat bagus dengan uraian keterngan bahwa obyek
tersebut mengandung :
- Bentang alam mencirikan daerah karst sebagai suatu tahapan karstifikasi
- Umur batuan sarna, ada variasi sedirnen lain yang berumur kuarter
- Jenis batuan penyusun batugamping terumbu tebal dan adajenis lain
- Mineral dari pelarutan dan pelapukan sangat bagus
- Struktur dan tekstur batuan sangat bagus
- Morfometri dm morfografi bentuknya khas mencirikan pmtahapan karstifikasi
- Morfogenesa diketahui, antara pengaruh yang pasif dan alctif sangat jelas
perbedaannya
- ~ o r f o d i n k i kterlihat sangat bagus
- Morfoarangement menunjukkan variasi yang sangat bagus kenampakannya
dipengaruhi banyak faktor
- Morfokronologi tahapannya sangat bagus, prosesnya lengkap
- Mewakili satuan geornorfologi tertentu dengan kondisi sempurna
- Keindahan obyek terlihat jelas dan sangat bagus akibat proses dam
- Kondisi lingkungan baik menjadi daya tarik utama
- Rekreasi dan petualangan sangat berpotensi dikembangkan
- Kaya unsur pendidikan dan ilmu pengetahuan dan berpotensi dikembangan
- Konservasi disekitar lokasi mendapat perhatian serius
- Keunikan dan kelangkaan gejala karstifikasi menjadi daya tarik utama
Tabel 3. Uraian kriteria pembobotan terhadap nilai kualitas pada variabel obyek
geowisata
- M o r f d i m i k tidak terlihat
- Morfoarangement tidakjelas yang berpengaruh terhadap pembentukannya
- Morfokronologi tidak terlihat pentahapan pembentukannya
- Tidakmewakili satuan geomorfologi karst
- Tidak terlihat indah
- Kondisi lingkungan b u d
- Rekreasi dan petualangan sangat tidak cocok
- Unsur pendidikan dan ilmu pengetahuan s e d i t sekali
- Konservasi disekitar lokasi belum ada dan tidak perlu
- Mineral dari pelamtan dan pelapukan terlihat tapi sulit dikenal
- St& dan tekstur batuan sedikit terliit tapi tidakjelas, textutup soil.
- Morfomctri dan morfograki mulai teridcntiftkssi
- Morfogenesa belum diketahui pasti tapi mulai bisa ditafsirkan
- M o r f i i m i k sedikit terlihat
- Morfoarangement sedikit diketahui pengarubnya dari p r m s
penyusunannya berdasarkan bentuknya
ertentu tetapi tidak sempurna bentuknya
mencirikan pentahapan
variasi yang sangat bagus kenampakannya
namik tdihat sangat bagus dan lengkap
- Morfoarangement mcnunjukkan variasi yang mencirikan suatu tahapan
karstiikrsi yang dipengaruhi banyak faldor
- Morfokronologi tahapannya sangat bagua, prosesnyo lengkap tcrlihatjelas
- Mewakili satuan geomorfologi dengan kondisi istimcwa
-
Keindahan obyek terlihatjelas dan sangat bagus akibat proses alam menjadi
- Kondisi lingkungan tcrtata baik menjadi daya tarik utama
- Rekreasi dan petualangan sangat berpotcnsi dikembangkan dan mendapat
- Kaya ~msurpcndidikan dan ilmu pengctahuan yang belum tcnmgkap
Penggunaan nilai kuantitas suatu obyek geowisata dengan rentang nilai 0 3 dapat dicontohkan pada stasiun 2 variabel obyek geowisata dengan sub variabel
keanekaragaman obyek mengenai bentang alam menunjukkan nilai 3 yang
berarrti memiliki pengertian banyak dengan keterangan lengkap dan merata baik
dilokasi mapun disekitar lokasi.
Tabel 4. Uraian kriteria pembobotan terhadap nilai kuantitas pada variabel obyek
geowisata
Pembobotan yang dilakukan pada veriabel sarana prasarana dan
aksesibilitas dibedakan kriterianya dengan pembobotan pada variabel obyek
geowisata Perbedaan tersebut karena pada penilaian variabel ini tidak melibatkan
sudut pandang geologi dalam analisisnya tetapi lebih berdasarkan pada kualitas
dan kuantitas sarana prasarana dan aksesibilitas pendukung geowisata yang sudah
ada.
Nilai kualitas dibuat dengan rentang 0 - 10 dengan pertimbangan bahwa
sarana prasarana dan aksesibilitas yang harus disediakan dalam pengembangan
geowisata memiliki kriteria yang lebih banyak dan menjadi prioritas (Tabel 5).
Untuk penilaian kuantitas dibuat dengan rentang yang lebih pendek yaitu 0 - 3
dengan pertimbangan, bahwa jurnlah sarana dan prasarana pendukung geowisata
tidak hams tersedia disetiap lokasi karena dapat digabungkan dengan fasilitas
yang ada di tasiun lain dan tidak menggangu perkembangan karst di daerah itu
(Tabel 6).
Contoh penggunaannya seperti pada stasiun 1 pada variabel sarana
prasarana dengan sub variabel sarana pengunjung tentang pompa bensin yang
menunjukkan nilai kualitas 8. Nilai tersebut mengandung pengertian sangat bagus
dengan kondisi yang sangat memadai karena dilengkapi fasilitas lain seperti toilet
dan kamar mandi. Nilai kuantitas menunjukkan angka 3 yang berarti sangat
lengkap dan tersedia di banyak lokasi strategis dan mudah dijangkau.
Tabel 5. Uraian kriteria pembobotan nilai kualitas dan kelengkapan sarana
prasarana serta aksesibilitas pendukung wisata
Tabel 6. Uraian kriteria pembobotan nilai kuantitas sarana prasarana serta
aksesibilitas pendukung wisata
NILAI
PENGERTIAN
KETERANGAN
KUANTITAS
0
Tidak ada
Tidak dijumpai disekitar lokasi
1
Ada
Tersedia minimal satu dengan jarak yang mungkin jauh
dan perlu tranportasi
2
Lengkap
Tersedia lebih dari satu, mudah dijangkau, lokasi relatif
masih jauh dari lokasi
3
Sangat Lengkap Tersedia banyak di lokasi yang strategis dan mudah
dijangkau.
33.
Penentuan Penghitungan Waktu Kunjungan di Setiap Stasiun
Geowisata
Dalam rangka mempermudah pembuatan rencana suatu perjalanan
geowisata, ha1 yang paling mendasar sebagai bahan pertimbangan adalah masalah
waktu. Dengan memberikan informasi mengenai waktu yang dibutuhkan untuk
mengamati suatu obyek geowisata disuatu stasiun diharapkan dapat membantu
wisatawan membuat jadwal perjalan wisata. Penghitungan waktu dalam
mengamati suatu obyek geowisata di jalur eksokarst Gunungkidul tergantung
kepada jenis obyek yang diamati, banyaknya obyek serta kelengkapan i n f o m i
yang dibutuhkan
Penulis menggunakan metode dengan menggunakan asumsi sebagai
seorang pemandu wisata yang paham tentang geologi dan pariwisata dalam
memberikan penjelasan kepada wisatawan. Setiap penjelasan terhadap suatu jenis
obyek yang diamati dihitung waktunya berdasarkan informasi yang dibutuhkan
(Tabel 7).
Tabel 7.
Penglutungan waktu berdasarkan jenis obyek dan inf'ormasi yang
dibutuhkan dengan mengacu pada diskripsi yang ada dalam lampiran
disetiap stasiun geowisata
Download