hubungan penggunaan media displaypusinfo dengan sikap

advertisement
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA DISPLAYPUSINFO
DENGAN SIKAP KARYAWAN
TERHADAP KEMENTERIAN KEHUTANAN
Lyra VeUanlza Ferbita
PusH! Ekonomi LIPI
ABSTRACT
The purpose ofthis research is to know the correlations between Display PTJSINFO Media consisting ofcredibility
iriformation with the attitude of employees in the Ministry Qf Forestry. In the research, the data were taken from
two sources. The primary data were taken from questionnaire filed by 911 respondents among the employees ofthe
Ministry ofForestry, while the secondary data were taken from observation and literary study. The result of the
research shows that there is an adequate relation between the uses ofDisplay PUSINFO Media and the behaviour of
employees towards the ministry. The analysis ofthe research proves that the using ofthe Display PUSINFO Media
can build a positive behaviour among the employees towards the Ministry Qf Forestry. This means that the more
intensive use ofthe Display PUSINFO media, the more positive the behaviour ofemployees toward the Ministry of
Forestry. Recommendations given by the researcher that Pusat Iriformasi (pUSINFO) could increase the quality
of information and physical display with expressive colours and order layout ofDisplay PUSINFO to make more
effective internal communication media in The Ministry OfForestry.
Keywords: internal communications media, informations, and behaviour
LATAR BELAKANG
Kementerian Kehutanan merupakan salah satu
institusi pemerintah yang memiliki beragam
unsur sehingga alat atau media integrasi informasi
untuk memperlancar komunikasi dalam sistem
institusi tersebut sangat dibutuhkan. Kebutuhan
bantuan media komunikasi menjadi hal penting
pada suatu organisasi lcirena asimetris komunikasi yang mungkin terjadi dapat mengakibatkan
kesalahpahaman informasi dan wewenang, yang
pada akhimya menurunkan kinerja institusi secara
keseluruhan.
Pada dasarnya informasi saat ini sudah rnampu terakses dengan mudah melalui media internet.
Narnun, kemarnpuan atau keahlian karyawan
Kementerian Kehutanan dalam mengoperasikannya masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan
terobosan bam dalam bentuk media komunikasi
yang praktis dan mudah digunakan oleh karyawan
set>agai publik internal.
Berkaitan dengan kebutuhan media guna
memperllincar informasi, Kernenterian Kehutanan
menyediakan media komunikasi dalarn ruang
lingkup kementerian yaitu media komunikasi
dalam ruang Display Pusat Informasi (PUSINFO)
yang bertujuan agar seluruh komponen kementerian mendapatkan informasi terkini dengan
mudah.
Penerapan penyampaian informasi melalui
Display PUS INFO juga memerlukan monitoring
dan evaluasi sebagai kontrol efektivitas kebijakan tersebut. Terlebih, respons dan feedback
dari karyawan sebagai salah satu target Display
PUSINFO sangat diperlukan demi perbaikan
kebijakan Display PUSINFO.
Berdasarkan pemikiran tersebut maka Kementerian Kehutanan memerlukan respons dari
karyawan untuk melihat apakah penggunaan media komunikasi dalarn memberikan pengetahuan
bagi karyawan sudah sesuai atau belum. Lebih
dalam, perlu di1ihat juga hubungan penggunaan
media komunikasi ruang Display PUSINFO
dengan pembentukan sikap karyawan akibat
pengetahuan terhadap informasi melalui media
komunikasi tersebut. Karena itulah rumusan
masalah pada penelitian ini adalah sejauh mana
111
hubungan antara penggunaan media Display
PUSINFO dengan sikap karyawan terhadap Kementerian Kehutanan.
Penelitian ini juga akan melihat bagaimana
hubungan antara valensi informasi dengan komponen dalam sikap seperti kognisi, konasi, dan
afeksi. Selain itu peneliti ini juga melihat sejauh
mana hubungan antara bobot informasi dengan
komponen sikap tersebut. Tujuan penelitian ini
adalah untuk:
I) mengetahui hubungan antara valensi informasi dalam Display PUSINFO dengan
pengetahuan karyawan terhadap Kementerian Kehutanan;
2) mengetahui hubungan antara valensi informasi dalam Display PUSINFO dengan
perasaan karyawan terhadap Kementerian
Kehutanan;
3) mengetahui hubungan antara valensi informasi dalam Display PUSINFO dengan
kecenderungan perilaku karyawan terhadap Kementerian Kehutanan,.
4) mengetahui hubungan antara bobot informasi dalam Display PUSINFO dengan
pengetahuan karyawan terhadap Kementerian Kehutanan;
5) mengetahui hubungan antara bobot informasi dalam Display PUSINFO dengan
perasaan karyawan terhadap Kementerian
Kehutanan;
6) mengetahui hubungan antara bobot informasi dalamDisplay PUSINFO dengan kecenderungan perilaku karyawan terhadap
Kementerian Kehutanan.
KERANGKA TEORETIS
Teori Integrasi Informmasi
Penelitian ini akan menggunakan teori integrasi informasi yang dikemukakan oleh Martin
Fishbein. Tiga hal utama yang dibahas pada
pendekatan ini adalah informasi, orang, dan
sileap. Pendekatan teori ini memusatkan pada
cara-cara orang mengakumulasikan dan mengorganisasikan informasi tentang orang, subjek,
situasi atau gagasan tertentu untuk membentuk
• sikaIl terhadap sebuah konsep. Informasi yang
dimaksudkan pada penelitian ini berupa situasi
dalam bentuk akumulasi dan pengorganisasian
informasi melalni penggunaan media komunikasi
dalam mang Display PUSINFO dan bagaimana
media tersebut dapat membentuk sikap karyawan
terhadap Kementerian Kehutanan.
Sebuah sikap adalah predisposisi untuk bertindak dengan suatu cara yang positif atau negatif
terhadap sesuatu. Pendekatan integrasi informasi
adalah salah satu model yang paling handal mengenai sifat dasar dari sikap dan perubahan sikap
(Littlejohn, 2007:234).
Teori integrasi informasi menyatakan bahwa:
"The information-integration approach
centers on the ways people accumulate and
organize information about some person,
object, situation, or idea to from attitudes
toward a concept". (Orang mengakumlllasikan dan mengorganisasikan organisasi
informasi yang diperolehnya tentang sekelompok orang, objek, situasi, atau ide untuk
membentuk sikap yang sesuai dengan konsep
yang terbentuk dari hasil penerimaan informasi tersebut) (Littlejohn, 2007: 137-138).
Asumsi dasar teori ini menyebutkan bahwa
semua informasi memiliki potensi untuk mempengaruhi sikap seseorang, tetapi tingkatannya
bergantung pada dua variabel, yaitu valensi dan
bobot.
Valensi adalah tingkatan di mana informasi
dipandang mendukung keyakinan seseorang atau
tidak. Jika ia mendukung keyakinan dan sikap
seseorang, ia biasanya alj:an dipandang positif,
jika tidak maka ia barangkali dipandang negatif.
Bobot adalah seberapa besar informasi
tersebut dapat dipercayai kebenarannya (berkaitan dengan kredibilitas informasi dan sumber
informasi). Hal ini memberikan pengaruh pada
seberapa besar pengaruh yang muncul. Apabila
kredibilitas informasi rendah maka pengaruh yang
timbul lebih kecil walaupun informasi tersebut
mendukung kepercayaan yang sudah ada (Littlejohn, 2007: 137"138).
Sebuah sikap dianggap sebagai akumulasi dari
informasi tentang suatu objek, orang, situasi, atau
pengalaman. Jadi, perubahan sikap teIjadi karena
informasi bam memberikan tambahan pada sikap
dan mengubah penilaian seseorang tentang bobot
atau valensi dari informasi lain.
121 Komunika, Vol. 14,No. 1,2011
,
Pengertian Sikap
Sikap memiliki korelasi dengan keyakinan dan
pada akhirnya menyebabkan seseorang memiliki
perilaku tertentu terhadap objek sikap. Sikap dipelajari sebagai bagian dari pembentukan konsep
seseorang. Seseorang dapat berubab sikapnya
dengan didapatnya pelajaran bam dalam hidup.
Sikap juga memiliki eiri-ciri sebagai berikut:
I) Sikap bukan dibawa sejak labir, me1ainkan
dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungannya dengan objeknya.
2) Sikap dapat berubab-ubab karena terdapat
keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu
yang mempermudab berubabnya sikap seseorang.
3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa
mengandung relasi tertentu terhadap suatu
objek. Objek sikap dapat berupa satu hal
tertentu, dapat juga merupakan kumpulankumpulan dari hal-hal tersebut.
Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan
segi-segi perasaan (Gerungan, 1991: 151-152).
Sikap terdiri atas tiga e1emen yaitu, kornponen
kognisi, komponen afeksi, dan komponen konasi.
Menurut Alexis S. Tan dalam Effendy (2003),
definisi sikap meneakup satu atau lebih eiri-eiri
berikut ini: komponen kognitif yang merupakan
informasi atau pengetahuan tentang objek sikap;
komponen afektif yang merupakan perasaan
seseorang mengenai objek sikap yang biasanya
disimpulkan sebagai perasaan suka atau tidak
suka; dan komponen konatif atau behavioral yang
merupakan tindakan seseorang terhadap objek
sikap. Pengetahuan dan perasaan yang merupakan
cluster dalam sikap akan menghasilkan tingkab
laku tertentu (Azwar, 1995).
Berdasarkan uraian dijelaskan babwa terdapat
tiga komponen dalam sikap. Dalam penelitian ini
komponen-kornponen sikap yang akan diteliti
adalab pengetahuan karyawan, perasaan afektif
karyawan, dan kecenderungan perilaku karyawan.
Pengetahuan karyawan rneliputi bagaimana pernaharnan karyawan terhadap kegiatan dan informasi tentang Kernenterian Kehutanan. Kornponen
•
afeksi adalab meliputi rasa, apakah karyawan
menyukai media Display PUSINFO dan rasa
menyukai karyawan mengenai informasi yang ada
didalam Display PUSINFO. Komponen kecenderungan perilaku karyawan rneliputi kesediaan
karyawan untuk rnelakukan kegiatan seperti yang
diinformasikan dalam Display PUSINFO dan
karyawan menduknng kegiatan yang ada dalam
Display PUSINFO.
Mann rnenjelaskan bahwa sikap terdiri atas
tiga komponen, yakni:
Aspek kognitif yaitu berisi persepsi, kepereayaan dan stereotipe yang dimiliki individu
mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif
ini dapat disamakan dengan pandangan (opini),
terutama apabila rnenyangknt masalab isyu atau
problem ya~g kontroversial. Efek prososial
kognitif adalab efek yang diberikan media yang
berkaitan dengan pengetahuan, pemabaman, dan
kepereayaan komunikan terhadap suatu informasi
(Rabmat, 2001).
Aspek afektif merupakan perasaan individu
terhadap objek sikap dan menyangknt masalab
emosi. Afektif akan rnenjawab tentang apa yang
dirasakan senang/tidak senang) terhadap suatu
objek tertentu. Indikator yang diambil oleh peneliti yaitu perasaan suka atau tidak suka objek
terhadap sumber. Aspek inilah yang akan rnemotivasi dan mendorong tirnbulnya keinginan untuk
bertindak atau bergerak.
Aspek perilaku berisi tendensi atau keeenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap
sesuatu dengan eara-eara tertentu (Azwar, 1995).
Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang diolab menjadi
suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
dan rnendatang. Informasi yang disampikan juga
hams mempunyai nilai informasi dan memenuhi
syarat sebagai berikut:
Validitas daripada informasi yang diterirna,
signifikansi daripada informasi yang diterima,
kegunaan terutama ditinjau dari segi proses pengambilan keputusan, hubungan dengan informasi
lain (Siagian, 200 1: 81).
Informasi menurut Bent. D Ruben adalah
kumpulan data, pesan (message), susunan isyarat
dalam eara tertentu. Pengertian informasi disini
tidak hanya bersifat fakta, tapi juga bersifat fiksi
Hubungan Penggunaan Media ... 113
atau humor atau bujukan, dan apa saja (Muhamc
mad, 1995: 3).
Kumpulan data yang dimaksud berupa teks,
angka atau gambar yang telab disajikan dalam
bentuk yang berguna, yang mewakili pengukuran atau pengarnatan objek-objek dan kejadiankejadian. Da1am lingkup organisasi atau lembaga,
infonnasi sangat berperan penting dalam perencanaan, pengorganisasian, pengambi1an keputusan
dan evaluasi serta rnencari peluang di masa yang
akan datang. Oleh sebab itu, kegiatan pengumpulan, pengolaban, penyimpanan, temu kembali
(retrieval) dan penyebaran informasi seringkali
diakibatkan dengan kebutuhan organisasi akan
sistem informasi manusia. Informasi akan memperjelas suatu gambaran terhadap suatu fenomena,
memperbaiki atau rnengonfirmasi informasi yang
telab ada sebingga dapat menambab nilai pada
suatu keputusan yang diambil suatu organisasi.
Informasi ini tentunya didapat melalui proses
komunikasi.
Display
Display ada1ab media komunikasi yang memiliki
arti layar, peraga, tampilan yang menampiikan
informasi, baik visual maupun audio visual.
Display merupakan media yang digunakan untuk
menyebarkan dan menyampaikan informasi
mengenai intitusi kepada pubJiknya. Penyebaran
informasi yang efektif dan efisien di samping
hams memenuhi standar dan nilai informasi juga
ditentukan oleh media apa yang digunakan. Stoner
dikutip oleh A.w. Widjaja menyatakan babwa
agar komunikasi lebih efektif dan efisien, saluran
(media) yang digunakan hams sesuai dengan
pesan yang disampaikan. Media dalam hal ini
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
I) Media visual yaitu media informasi yang'
menggunakan peralatan yang dapat dilihat
oleh audience seperti slide, dan transparansi.
2) Media auditif yaitu media informasi yang
menggunakan peralatan yang dapat didengar
oleb audience seperti radio dan kaset.
3) Media visual auditif (audio visual) yaitu
media yang menggunakan peralatan yang
dapat dilihat dan didengar oleh audience
seperti TV dan film (Widjaja, 2002).
14
Pengertian Komunikasi
Secara etimologis istilab komunikasi berasai
dari bahasa latin communicatio. Istilah ini
bersumber dari istilab communis yang berarti
sarna, yaitu sama makna atau sarna arti (Effendy,
1993: 30). Jadi, komunikasi terjadi apabila
terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan
yang disampaikan oleh komunikator dan diterima
oleh komunikan. Wilbur Schramm, seorang
pakar komunikasi, mengatakan babwa apabila
seseorang berbicara dengan orang lain maka hal
yang hams diperhatikan adalab adanya frame of
reference and field of experience agar keduanya
memiliki keSamaan makna dalam mempersepsi
pesan yang disampaikan (Effendy, 1993: 31).
Pengertian lain mengenai komunikasi adalab
apa yang telah dikemukakan oleh Harold Lasswell
mengenai cara yang terbaik untuk menerangkan
proses komunikasi yaitu dengan menjawab pertanyaan "Who Say What in Which Channel to
Whom And With What Effecf'. Di mana jawaban
bagi pertanyaan paradigmatik (paradigmatic
question) Lasswell itu merupakan unsur-unsur
proses komunikasi, yaitu:
I) Komunikator (communicator). orang yang
menjadi sumber penyampai lambang yang
bermakna atau pesan yang mengandung ide,
informasi, opini, kepercayaan, perasaan, dan
sebagainya kepada orang lain.
2) Pesan (message). Pes~ yang disampaikan
melalni lambang-Iambang yang mengandung
arti/ makna.
3) Media (channel), saluran atau sarana yang
rne1angsungkan suatu pesan komunikasi dari
seseorang kepada orang lain yang berada di
tempat yang berlainan.
4) Komunikan (communican). Komunikan
adalab penerima pesan komunikasi.
5) Efek (effect).. pengamh atau dampak yang
diakibatkan dari proses komunikasi (Effendy,
1993: 253).
Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi formal adalab komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya
berorienlasi pada kepentingan organisasi. Isinya
berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivilas, dan berbagai pekerjaan yang barus dilakukan
I Komunika, Vol. 14, No. 1,2011
,
dalarn organisasi. MisaJnya memo, kebijakan,
pemyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi.
Adapun komunikasi informal adalah komunikasi
yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan
pada organisasi, tetapi lebib kepada anggotanya
secara individual.
lstilah organisasi berasal dari bahasa Latin
organizare, yang secara harafiah berarti paduan
dari bagian-bagian yang satu sarna lainnya saling
bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menarnakannya sarana. Everet M. Rogers dalam bukunya
Communication in Organization, rnendefinisikan
organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari
mereka yang bekeIja sarna untuk mencapai tujuan bersarna melalui jenjang kepangkatan dan
pembagian tugas.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan
organisasi terletak pada peninjauannya yang
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat
dalarn mencapai tujuan organisasi itu. llmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa
yang berlangsung dalarn organisasi, metode, dan
teknik apa yang dipergunakan, media apa yang
•
BAGAN KERANGKA PEMIKIRAN
Teon Integrasi Informasi yang dikemukakan oleh Martin Rshbein
Tiga hal utama yang dibahas pada pendekatan ini adalah informasi, orang dan ~kap.
~katan teori ini memusatkan pada cara-<:ara orang mengakumulasikan dan
nisasikan informasi tentang orang. subyek, situasi atau gagasan tertentu untuk
p.,mbentuk sikap terhadap sebuah konsep. Konsep dalam penelilian ini adalah penggunaan
~ia Display PUSINFO dan bagaimana penyebaran informasi tersebut dapa! membentuk
js;kap karyawan terhadap kementerian:'
II'
I
Informasi
--.
!
IAkumulasi & Pengorganisasian Informasi I
~
!
"ll
r Orang--.
I Sikap I
1
Sikap karyawan terhadap Kementerian
(Variabel Xl
~
Penggunaan Media Display PUSINFO
.
SUb variabeI Xl : VaIensIInfonnasi
Indikator :
1. Kepercayaan Karyawan pada informasi dalam Display
PUSINFO.
SUb variabeI X2 : Bobot Infonnasi
Indikator :
1. Kredibilhas informasi dalam Display
2 Kredibilhas sumber informasi dalam Display,
(UtIle Jhon 1997:235)
,
~
(Varia bel VI
SUb Yariabel Y1: PeI'II'!Iahuan Karyawan
Indikator :
1. Pemahaman karyawan mengenai kegiatan yang
dilakukan oIeh kementerian Kehutanan.
2 pemehaman karyawan mengenai informasi
Kementerian Kehutanan.
SUb VariabeI Y2 : Perasaan karyawan temadap
mecfoa Display PUSiNFO
Indikator :
1. Karyawan menyukai media Display Pusinfo.
2 Karyawan menyukai informasi dalam media
Display Pusinfo.
SUb variabel Y3 : Kea!nderungan pen'lalcu
karyawan.
Indikator:
1. Kesediaan karyawan mengikuti kegiatan sesuai
informasi dalam Display PUSiNFO.
2 Karyawan mendukung kegiatan dalam Display
PUSlNFO.
(Azwar, Sailuddin. 2005. Sikap Manusia, Teori dan
Pengukurannya)
Gambar 1. Model Teori Integrasi Informasi Little John (1997: 234) Azwar,2005).
Hubungan Penggunaan Media... 115
dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa
yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
Semakin tinggi bobot informasi daIam media
Display PUSINFO Kehutanan, semakin positif
perasaan karyawan terhadap Kementerian Kehutanan.
Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan
tersebut adalah bahan telaah yang selanjutnya
menyajikan suatn konsepsi komunikasi bagi suatu
organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi,
sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan
memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Semakin tinggi bobot informasi dalam media
Display PUSINFO Kehutanan, semakin kuat
kecenderungan perilaku karyawan terhadap Kementerian Kehutanan.
METODE PENELITIAN
HIPOTESIS
Metode korelasional yang digunakan dalam
penelitian ini digunakan untuk:
Hipotesis Mayor
Adapun hipotesis mayor yang diajukan penelitian
adalah sebagai berikut:
Mengukur hubungan di antara berbagai
variabel, meramalkan variabel tak bebas dari
pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian
eksperimental (Rakhmat, 2001: 31).
"Semakin intensif tingkat penggunaan media
Display PUSINFO Kehntanan, semakin positif sikap karyawan terhadap Kementerian Kehutanan"
Hipotesis Minor
Semakin tinggi valensi informasi dalam media
Display PUSINFO Kehutanan, semakin tinggi
pengetahuan karyawan terhadap Kementerian
Kehutanan.
Semakin tiilggi valensi informasi dalam
media Display PUSINFO Kehutanan, semakin
positif perasaan karyawan terhadap Kementerian
Kehutanan.
Semakin tinggi valensi informasi dalam
media Display PUSINFO Kehutanan, semakin
kuat kecenderungan perilaku karyawan terhadap
Kementerian Kehutanan.
Semakin tinggi bobot informasi dalam media
Display PUSINFO Kehutanan, semakin tinggi
pengetahuan karyawan terhadap Kementerian
Kehutanan.
Metode korelasional bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variabel pada satu faktor
berkaitan dengan variabel pada faktor lain, yaitu
dengan mel1eliti hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Dalam hal ini berarti
hubungan penggunaan Media Display PUSINFO
dengan sikap karyawan terhadap Kementerian
Kehutanan.
Teknik Sampling
Tekuik sampling pada penelitian ini adalah sampling strata proporsional, yaitu setiap populasi
dianggap heterogen menutut suatu karakteristik
tertentu dan terlebih dahulu dikelompokkan dalam
beberapa subpopulasi sebingga tiap subpopulasi
memiliki anggota sampel yang relatif homogen
(Ruslan, 2005: 152). Melalui tekuik sampling
strata proporsional, populasi yang diambil
Tabell. Sampel Berstrata Proporsional
OMsl
Jumlah
lcaryawan
"dalam
populasl
Pecahan
sampllnl
150
120
135
132
16
13
14
14
0.10
0.10
0.10
0.10
142
12S
107
911
16
14
12
0.10
0.10
0.10
Sekretariat lenderal
Inspektorat lenderal
Dirjen BPK
Dirjen RLPS
Dirjen PHKA
Dirjen Planologi
Balitbang
N
"dalam
sampel
15
16
11
13
13
13
15
13
14
14
11
91
100"
\
16
sampel
I Komuniko, Vol. 14,No. 1,2011
,
16
14
12
100%
10% dari setiap bagian divisi kerja karyawan
Kementerian Kehutanan pusat, yaitu Sekretariat
Jenderal, Inspektorat Jenderal, Dirjen PHKA,
Dirjen RLPS, Dirjen BPK, Dirjen Planogi
Kehutanan,dan Balitbang. Hasil setiap persentase
dari setiap bagian divisi tersebut dijumlahkan dan
jumIah tersebut menjadi sampeJnya. Maka sampel
tersebut berjumlah 91 orang.
IlASIL PENELITIAN
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara
penggunaan media display PUS INFO dengan
sikap karyawan terhadap kementerian dilakukan
anaIisis korelasi menggunakan korelasi Spearman
dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
Ho: Px, = 0, Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara penggunaan media display
PUSINFO dengan sikap karyawan terhadap kementerian.
H, : Px, '# 0, terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media display PUSINFO
dengan sikap karyawan terhadap kementerian.
Taraf signifikansi = 0.05, Statistik uji:
2 Kri tena
. .UJ1:
.
t = r~
r ? ; dengan db = n -,
vl-r'
Tolak Hojika
Ithi""'.1 ~ ttab./
atau p-value < a.
Sementara tingkat keeratan hubungan antara
kedua variabel dapat dilihat pada pedoman untuk tingkat keeratan hubungan (Rakhmat, 1993:
29) berdasarkan interpretasi Koefisien Korelasi.
Tabel 2. Interval Koefisien
Dengan bantuan software SPSS 13.0 maka
diperoleh hasil seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3 menunjukkan hasil analisis korelasi antara penggunaan media display PUSINFO
dengan sikap karyawan terhadap Kementerian.
Diketahui koefisien korelasi antara penggunaan
media Display PUSINFO dengan sikap karyawan
terhadap Kementerian adalah sebesar 0.625 yang
termasuk kategori hubungan yang cukup berarti dengan koefisien determinasi (Kd) sebesar
39.06%. karena t.utung=7 5531ebih besar daripada
1,.,,,,,, (1.987) dengan nilai p-value < 0.05 maka
Ho ditolak dan menerima H,. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara penggunaan media display PUS INFO dengan sikap karyawan terhadap
Kementerian dengan arah hubungan yang positif. Ini berarti bahwa semakin intensif tingkat
penggunaan media Display PUSINFO, semakin
positif sikap karyawan terhadap Kementerian
Kehutanan.
Koefisien hubungan antara penggunaan media
Display PUSINFO dengan sikap karyawan terhadap Kementerian Kehutanan adalah signifikan
sebesar 0.625 yang berdasarkan pedoman hubungan derajat keeratan hal tersebut rnasuk kategori
hubungan yang cukup berarti.
Berdasarkan teori Integrasi Inforrnasi, semua
inforrnasi memiliki potensi untuk memengarnhi
sikap, namun tingkatannya tergantung dari valensi
dan bobot. Sebuah sikap dianggap sebagai akumulasi dari inforrnasi tertentu tentang suatu objek,
orang, situasi, atau pengalanIan. Jadi, perubahan
sikap teIjadi karena informasi barn memberikan
tambahan pada sikap atau karena ia mengubah
pandangan terhadap bobot dan valensi-nya. Teori
Integrasi Informasi menyatakan bahwa:
"The Information-Integration approach
centers on the ways people accumulate and
organize information about some person,
object, situation, or idea to from attitudes
toward a concept". (Orang mengakumuTabel3. Sofware SPSS
Hubungan Penggunaan Media ... 117
Tabel4. HubunganAntara Valeosi Informasi (XI) dengan Pengetahuan Karyawan (YI)
•
89
5%
0 029
2 230
1.987
Signifikan
'IlIbel S. Hubungan Antara Valensi Informasi (XI) dengan Perasaan Karyawan terhadap Media Display PUSINFO (y2)
Tabel6. HubunganAntara Valensi Informasi (XI) dengan Kecendenmgan Perilaku Karyawan (Y3)
lasikan dan mengorganisasikan organisasi
informasi yang diperolehnya tentang sekelompok orang, objek, situasi, atau ide untuk
membentuk sikap yang sesuai dengan konsep
yang terbentuk dati hasil penerimaan informasi tersebut) (Littlejohn, 2007: 137-138).
Pembentukan sikap tidaldah mudah untuk diubah dan diperlukan adanya sebuah kepercayaan
dan keyakinan yang terakumulasi dan kemudian
berdasarkan pengetahuan itu akan menjadi landasannya dalam bersikap dan mengambil keputusan. Menurut Onong dalam buku Dinamika
Kelompok, yang terpenting dari komunikasi
adalah bagaimana agar pesan yang disampaikan
dapat menimbulkan dampak. Dampak tersebut
terdiri atas dampak kognitif, dampak afeksi, dan
dampak konasi. Dampak kognitif adalah dampak
yang timbul pada diri komunikan untuk meningkatkaIi intelektualitasnya.
Perilaku seseorang teryata bisa dipengaruhi
oleh kepercayaan yang diberikan. Ketika merasa
dilibatkan oleh manajemen, karyawan akan terbentuk rasa dihargai. Pandangan positif tersebut
akan menimbulkan rasa percaya karyawan terhadap institusi. Rasa percaya itu yang kemudi&n
akan menjadi dasar mengenai apa yang diharapkan dati objek (dalam hal ini Kementerian Kehutanan), seperti yang ungkapkan olehAzwar, yaitu:
"Kepercayaan dataug dati apa yang kita lihat
atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan
apa yang kita lihat atau apa yang kita ketahui
tersebut akan terbentuk suatu ide atau gagasan
, mengenai suatu ide atau gagasan mengenai sifat
atau karakteristik umum suatu objek. Ketika kepercayaan terbentuk, maka ia akan menjadi dasar
18
pengetahuan bagi seseorang mengenai apa yang
diharapkaq dati objek tertentu" (Azwar, 1995: 25).
Sikap terbentuk dari pengalaman; tidak
dibawa sejak lahir, tetapi tuerupakan hasil belajar.
Karena itu, sikap dapat diperteguh atau diubab
(Rakhmat, 2001:40). Pendapat lain mengenai
pembentukan sikap dikemukakan oleb Gerungan:
Sikap dapat berupa sikap pandangan dan
sikap perasaan, tetapi sikap tersebut juga disertai
dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai
dengan objeknya. Tidak ada sikap tanpa objeknya
(Gerungan, 2004:160).
Dasar utama bagi perubaban sikap adalab
diterimanya informasi baru yang berbubungan
dengan objek-objek sikap. Perubahan sikap seseorang umumnya tergantung pada penerimaan
informasi baru yang tersimpan dalam struktur
kognitifnya yang sekaligus merupakan objek
sikapnya. Sebagian besat perubahan sikap dan
perilaku seseorang digerakkan oleb informasi
yang mengisi kognitifnya. Perubahan kognitif
dari suatu objek akan diikuti oleh perubahan
aspek afektifnya.
Berdasarkan tabel di atas dapat disirnpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
valensi informasi dalam media display PUSINFO
dengan pengetabuan karyawan dengan arab
hubungan positif. {ni berarti bahwa sernakin tinggi
valensi informasi dalam media Display PUSINFO, sernakin tinggi pula pengetahuan karyawan
terhadap Kementerian Kehutanan.
Valensi adalah tingkatan di mana informasi
dipandang mendukung keyakinan seseorang atau
tidak. Jika ia mendukung keyakinan dan sikap
seseorang, ia biasanya akan dipandang positif,
.jika tidak maka ia barangkali dipandang negatif.
(Littlejohn,2007:137-138).
I Komuniks, Vol.I4,No. 1,2011
,
Tabel7. Hubungan Antara Bobot Informasi (X2) dengan Pengetahuan Karyawan (YI)
TabelS. Hubungan Antara Bobot Infonnasi (X2) dengan Perasaan Karyawan terhadap Media Display PUSINFO (Y2)
Tabel9. Hubungan Antara Bobot Infonnasi (X2) dengan Perasaan Karyawan terhadap Media Display PUSINFO (Y2)
Tabell0. Hubungan Antara Bobot Infonnasi (X2) dengan Kecenderungan Petilaku Karyawan (Y3)
Pada dasarnya aspek kognitif yang merupakan bagian dari sikap yang merupakan hasil
pembelajaran manusia yang terus menerus melalui interaksi terhadap objek, sehingga semakin
lama jenjang waktu yang dihabiskan semakin
bertambah pula pengetahuan seseorang terhadap
objek. Efektivitas informasi yang dikonsumsi
marnpu menumbuhkan aspek kognisi yang baik
pula. Banyaknya informasi yang diperoleh karyawan tenlulah akan mempengaruhi pengetahuan
karyawan.
Terdapat hubungan yang signifikan antara
valensi informasi dalarn media display PUSINFO
dengan perasaan karyawan terhadap media display PUSINFO dengan arab hubungan positif. Ini
berarti bahwa tingginya valensi informasi dalarn
media display PUS INFO membuat perasaan
karyawan terhadap media display PUSINFO
semakin positif.
Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosional inilah yang biasanya
berakar paling dalarn sebagai komp<inen sikap dan
merupakan aspek yang paling bertahan terhadap
pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengnbah sikap seseorang (dalarnAzwar, 1995: 24).
Salah satu dampak dari komunikasi adalah
daJppak afeksi. Artinya, karyawan tidak saja
mengetahui informasi tentang institusi, tetapi
timbul pula gerakan di hatinya yang mengarah
pada perasaan tertentu (Effendy, 1999). Hubungan
koefisien kore1asi antara valensi informasi dalam
display dengan aspek afeksi karyawan adalah cukup berarti. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
valensi informasi memiliki pengaruh yang cukup
signifikan pada aspek afeksi karyawan terhadap
display.
Berdasarkan tabel di alas, dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
valensi informasi dalarn media display PUSINFO
dengan kecenderungan perilaku karyawan terhadap Kementerian dengan arah hubungan positif.
Ini berarti bahwa semakin tinggi valensi informasi
dalarn media display PUSINFO, semakin kuat
pula kecenderungan perilakn karyawan terhadap
Kementerian Kehutanari.
Kepercayaan yang dimiliki oleh karyawan
ternyata memiliki pengaruh terhadap kecenderungan perilakunya. Contohnya apabilakaryawan
telah meyakini informasi tentang khasiat tanarnan
obat maka ia bersedia untuk mencoba tanarnan
obat terse but untuk mengobati penyakitnya.
Menurut Azwar, komponen perilaku berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau
bereaksi terhadap sesualu dengan cara-cara tertentu (Azwar, 1995: 24).
Komponen perilaku atau komponen konatif
dalarn struktur sikap menunjukkan bagaimana
perilakn atau kecenderungan berperilakn yang
ada dalarn diri seseorang berkaitan dengan objek
sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh
asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak
Hubungan Penggunaan Media... 119
mempengaruhi perilaku. Menurut Sax (1980),
kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu
belum tentu sama. Sikap positif dapat berbeda
kedaIamannya bagi setiap orang. Mulai dari agak
setuju sampai kesetujuan yang ekstrim (Sax 1980
dalamAzwar, 1995: 87).
.
Sebuah sikap dianggap sebagai akumulasi
dari informasi tertentu tentang suatu objek, orang,
situasi, atau pengalaman. Jadi, perubahan sikap
terjadi karena informasi bam memberikan tambahan pada sikap atau karena ia pandangan terhadap
bobot dan valensinya. Bobot dalam penelitian
ini adalah bagaimana kredibilitas sumber dan
kredibilitas isi pesan daIam display mampu berpengaruh terhadap sikap karyawan.
Kredibilitas sendiri meliputi keahlian dan
kemampuan. Bobot informasi ini sangat penting
untuk menilai apakah informasi layak untuk diketahni oleh karyawan. Kredibilitas sumber meliputi
bagaimana komunikator dalam hal ini PUSINFO
memiliki peranan yang penting dalam membantu
karyawan mengetahui informasi tentang institusi.
Sedangkan kredibilitas isi pesan adalah tampilan
fisik informasi yang disajikan menarik atau tidak.
Penyajian pesan memengarubi bagaimana
pengetahuan berhasil diterima oleh karyawan.
Fungsi tampilan informasi bukan hanya membuat
media ini menjadi menarik sehingga menarik
perhatian untuk membaca, tetapi juga haruslah
komunikatif. Sudiana dalam buku Komunikasi
Periklanan Cetak menyatakan:
Manusia mempunyai kemampuan bereaksi
terhadap Iingkungan kasat mata oleh karena
itu penting sekali cara penyajian pesan direka
sedemikian rupa daIam wujud kasat mata yang
dapat menarik perhatian. Hal ini mengingat bahwa
walaupun pengalihan pesan dapat berlangsung
melalui beberapa saluran pengideraan, nalnun
menurut penyelidikan para ahli dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80% adalah secara
kasat mata (Sudiana, 1986: 28).
Terdapat hubungan yang signifikan antara
bobot informasi daIam media Display PUSINFO
dengan komponen afektif karyawan terhadap
media Display PUSINFO, dengan arab hubungan
positif. Ini berarti bahwa semakin tinggi bobot informasi daIam mediaDisplay PUSINFO semakin
positifperasaankaryawanterltadapmediaDisplay
PUSINFO. Karyawan lebih menyukai informasi
20
yang disampaikan langsung oleh narasumber yang
jelas. lsi informasi yang disajikan daIam media
Display PUSINFO menjadi menarik karena isi
pesan yang disampaikan jelas dan sesuai dengan
kebutuhan informasi karyawan.
Kredibilitas sumber dan isi pesan kemudian
menjadi tolok ukur bagaimanakaryawan rnemandang informasi daIam media Display PUSINFO.
Responden tampaknya memang rnenyukai informasi daIamDisplay PUSINFO di mana kredibilitas pesan dan isi informasi daIam display mampu
membawa dampak yang positif pada komponen
afektif karyawan. Seperti yang dikutip dalam
Azwar iahwa:
Perasaan adalah menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek
sikap. Komponen ini disamakan dengan perasaan
yang dimiliki terhadap sesuatu. Namun, pengertian perasaan pribadi berbeda apabiJa dikaitkan
dengan sikap (Azwar,1995: 26).
Keterpercayaan informasl yang disajikan
daIam media Display PUSINFO tidak mampu
memengaruhi kecenderungan perilaku karyawan
terhadap institusi. Kecenderungan perilaku disini
tampak dari dua hal yaitu adanya tindakan yang
tampak atau pemyataan secara Iisan mengenai
perilaku. Kecenderungan berperilaku sendiri
sangat dipengaruhi oleh kognitif dan perasaan
dalam diri seseorang kepada objek sikap yang
dihadapinya. Kepercayaan atau keyakinan sebelurnnya yang dimiliki oleh karyawan yang telah
terbentuk daIam dirinya tidak dapat dipengaruhi
oleh kredibilitas sumber dan isi materi media Display PUSINFO. Hal iniIah yang mampu membuat
karyawan bersedia melakukan perilaku tertentu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bobot informasi
daIam media Display PUSINFO tidak mernengaruhi kecenderungan perilaku karyawan terhadap
Kementerian Kehutanan.
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam mengbadapi
objek sikap. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan berperilaku dengan caracara tertentu (Soemirat dan Elvinar 0, 2004: 116).
KESIMPULAN
Penggunaan media Display PUSINFO cukup
berpengaruh hagi pembentukan sikap karyawan
terhadap Kementerian Kehutanan. Selarna ini
I Komunika, Vol. 14, No.1, 2011
'.
media Display PUSINFO eukup diminati oleh
karyawan. Kebutuhan infonnasi pada karyawan
mengenai institusi yang selama ini disajikan melalui Display PUSINFO eukup mempengaruhi usaha pembentukan sikap karyawan
untuk meneapai tujuan dan program institusi.
Sesuai dengan teori integrasi infonnasi yang
berasumsi pada mengakumulasikan infonnasi
tentang suatu objek untuk kemudian membentuk sikap. Berdasarkan hasil angket yang telah
dianalisis diketahui bahwa informasi yang
tersaji dalam media Display PUSINFO sudah
airurat, menarik, dan sesuai dengan pemberitaan
di media massa. Selain itu hasil hubungan yang
eukup berarti antara penggunaan media Display
PUSINFO dengan sikap karyawan terhadap institusi menunjukan bahwa semilin intensif tingkat
penggunaan media Display PUSINFO, semakin
positif sikap karyawan terhadap Kementerian
Kehutanan. Komunikasi organisasi dalam Kementerian Kehutanan telah berjalan dengan baik
karena didukung dengan peranan Humas yang
efektif dalam pemilihan media komunikasi.
REFERENSI
Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia, Teori dan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
------------------. 1995. Reliabilitas dan Validitas, Edisi
ke-3. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Effendy, Onong. 1999. Dinamika Kelompok. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
-----------------. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat
Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Gerungan, W. A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung:
Refika Aditama.
Jelkins, Frank. 2003. Public Relations. Alih bahasa:
Aris Munandar. Jakarta: Erlangga.
Littlejohn, Stephen W. 2007. Theories ofHuman Communication 5" edition. Ca1ifornia: Wadsworths.
Muhammad, ifrni. 1955. Komunikasi Organisasi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Rakhmat, Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
-----------------.2005. Metode Penelitian Komunikasi.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Ruslan, Rosady. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye
Public Relations. Jakarta: Grafindo Persada.
Siagian, SP. 2OO1.Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2004. DasarDasar Public Relations. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Sudiana. 1986. Komunikasi Periklanan Cetak.
Bandung: Bumi Aksara.
Widjaja, A.W. 2002. Komunikasi: Komunikasi dan
Hubungan Masyarakat. Bandung: Bumi
Aksara.
(5)
MEReU"au;';"""
BUKU INI M/L/K
UPT. PERPUSTAKAAN
Harap Oljaga Keutuhannya
Hubungan Penggunaan Media
...Ill
Download