BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir seluruh daerah di Indonesia, banyak dijumpai jenis tumbuhan yang
berpotensi sebagai sayuran, obat herbal dan lain sebagainya. Kecombrang (Nicolaia
speciosa H. ‘Pink’) merupakan tumbuhan musiman yang berbentuk semak dengan
tinggi 1–3 m (Sudarsono, 1994). Bunga kecombrang banyak digunakan sebagai bahan
sayur maupun obat tradisional. Bunganya memiliki kandungan Vit.C sehingga
banyak dikonsumsi. Vit. C adalah salah satu jenis vitamin yang mudah larut dalam air
tetapi cepat rusak akibat suhu yang panas karena teroksidasi. Kandungan Vit. C yang
tinggi akan mampu menangkal berbagai penyakit akibat pengaruh radikal bebas. Vit.
C juga mampu berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen (Behrman et al., 1996).
Sampai saat ini, bagian kecombrang yang banyak dikonsumsi dan dimanfaatkan
adalah bagian bunganya. Beberapa jenis minyak essensial dan senyawa metabolit
sekunder yang bersifat bioaktif dapat ditemukan di dalam bunga kecombrang
diantaranya adalah antosianin dan Vit. C (Jaffar et al., 2007). Bagian organ lain,
seperti rimpang dan pelepah daun masih minim penelitian.
Kandungan metabolit sekunder pada tumbuhan sangat bervariasi tergantung
jenis dan tempat hidupnya. Setiap metabolit sekunder yang dihasilkan memiliki
fungsi spesifik salah satunya untuk menarik serangga pollinator. Keberadaan
metabolit sekunder di dalam tumbuhan dapat diuji berdasarkan kandungan kimia
maupun aktivitas biologisnya (Harborne et al., 1996)
Salah satu varietas bunga kecombrang memiliki zat warna antosianin sehingga
berwarna merah jambu. Antosianin adalah salah satu zat warna alami yang berasal
dari tumbuhan. Senyawa ini juga bersifat antioksidan (Saona and Wrolstad, 2001).
Penelitian mengenai kandungan Vit. C dan antosianin perlu dilakukan untuk
mengetahui kadar senyawa tersebut dalam tumbuhan kecombrang, terutama bagian
pelepah daun dan rimpang. Data penelitian didukung oleh distribusi senyawa
antosianin secara anatomi pada rimpang dan pelepah daun.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, timbul beberapa permasalahan yaitu
sebagai berikut :
1. Bagaimana karakter anatomi rimpang dan pelepah daun serta distribusi senyawa
antosianin pada rimpang, pelepah daun dan bunga kecombrang?
2. Berapa kandungan Vit.C pada rimpang, pelepah daun dan bunga kecombrang?
3. Berapa kandungan antosianin pada rimpang, pelepah daun dan bunga
kecombrang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui karakter anatomi rimpang dan pelepah daun serta distribusi senyawa
antosian dalam rimpang, pelepah daun dan bunga kecombrang
2. Mengukur kadar Vit.C pada rimpang, pelepah daun dan bunga kecombrang.
3. Mengetahui kandungan antosianin pada rimpang, pelepah daun dan bunga
kecombrang.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut terhadap kecombrang terutama dalam
hal anatomi pada organ pelepah daun dan rimpang tanaman kecombrang.
2. Mensosialisasikan potensi bagian kecombrang selain bunga yang mungkin dapat
berpotensi menjadi sayuran yang baik dikonsumsi.
3. Memberikan informasi mengenai khasiat kecombrang sebagai salah satu tanaman
dengan kandungan antioksidan yang tinggi kepada masyarakat.
Download