BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian saat ini banyak dilakukan dengan bantuan ilmu statistika. Ilmu statistika digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan menyajikan data dari suatu peristiwa seperti misalnya pada peristiwa dinamika sosial. Dalam dinamika sosial, dikaji tentang perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Dinamika opini adalah salah satu bagian dari dinamika sosial yang menggambarkan keputusan individu dipengaruhi oleh interaksi sosialnya. Interaksi terjadi pada lingkungan atau ruang interaksi individu tersebut. Manusia dalam kesehariannya sering atau kadang dihadapkan dengan beberapa pilihan. Beberapa contoh pilihan hanya menawarkan 2 pilihan, tetapi tidak jarang pula ada lebih dari 2 pilihan. Pilihan yang menyajikan 2 pilihan misalnya, atas/bawah, membeli/menjual, OS Windows/Linux ,dan sebagainya. Hal tersebut sering kita temui dalam keseharian, namun selalu ada pilihan alternatif semisal Mac untuk Sistem OS Windows/Linux, menahan untuk menjual/membeli, atau di tengah antara kiri/kanan, dan masih banyak lagi. Keadaan atau gambaran berbagai opini masyarakat didefinisikan melalui kajian dinamika opini. Dinamika opini melibatkan waktu perubahan opini dan faktor pengaruh perubahan melalui interaksi antar individu baik secara cepat atau lambat. Salah satu peristiwa perubahan opini dalam masyarakat adalah terbentuknya kelompok golongan netral atau "golput (golongan putih)". Secara umum, kelompok mayoritas cenderung memepertahankan posisinya yang ada sekarang dan menahan proses perubahan sosial yang mungkin akan mengacaukan status tersebut. Ketakutan kehilangan kekuasaan mendorong mereka untuk melakukan penindasan dan menyia-nyiakan potensi produktif dari kelompok minoritas [Griffiths, 2006 ]. Dominasi kelompok inilah yang menjadikan opini dipaksa sama atau dihadapkan hanya pada 2 pilihan (mayoritas atau minoritas). Pada penelitian ini memunculkan adanya opini ketiga dengan melihat realita masyarakat sekarang. Salah satu permodelan yang tepat untuk menggambarkan dinamika 1 2 opini dalam komunitas masyarakat yang terdiri dari minoritas, mayoritas, dan kelompok netral dengan simulasi spin Pott. Simulasi spin Pott merupakan salah satu model pendekatan dinamika spin yang menggambarkan interaksi spin dengan spin-spin tetangga terdekatnya dengan tujuan untuk mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem, hal serupa diungkapkan oleh Cipra [1987] pada bentuk khusus model dinamika sistem spin 2 arah (Ising). Konsep spin Pott yang dapat diterapkan pada model dinamika opini yaitu : 1. Komunitas masyarakat digambarkan pada ukuran sistem 1 dimensi untuk jumlah populasinya. 2. Opini kelompok mayoritas, kelompok netral, dan minoritas dapat digambarkan dengan spin up (+1), spin netral (0), dan spin down (-1). 3. Keadaan opini atau opini rata-rata dalam masyarakat dapat digambarkan sebagai magnetisasi (m) dalam sistem. Seandainya opini dapat diwakilkan dalam bentuk angka, maka salah satu bagian yang terpenting dan menetukan hasil akhir adalah menemukan set atau pengaturan yang memadai. Pengaturan tersebut didasarkan pada konsep matematika untuk menggambarkan mekanisme yang dapat menunjukkan dinamika opini dalam komunitas masyarakat [Castellano, 2009]. Salah satu pengaturan untuk permodelan dinamika opini yaitu pengaturan yang mengakibatkan masyarakat heterogen bertransisi menjadi masyarakat homogen atau setidaknya mendekati homogen (heterogen stabil). 1.2 Perumusan Masalah Dalam penelitian ini masalah akan di arahkan kepada : 1. Bagaimana pengaruh opini ketiga terhadap opini rata-rata dan persebaran jumlah opini ? 2. Bagaimana pengaruh variasi keadaan awal sistem dengan variasi ukuran fraksi sistem (L) dan konsentrasi spin up (r)? 3. Bagaimana mencari nilai m pada model Pott 3 opini ? 3 1.3 Batasan Masalah Permasalahan berkaitan dengan dinamika opini bervariasi dan kompleks modelnya, maka dalam penelitian ini dibatasi pada : 1. Model simulasi dinamika opini yang digunakan adalah simulasi spin Pott 1 dimensi. 2. Ukuran sistem awal divariasikan dengan jumlah individu tetap (N = 100) dan konsentrasi spin netral (nol) tetap yaitu 0, 3N . 3. Ruang interaksi disajikan dengan variasi ukuran fraksi sistem (L = 3, 5, dan 7), sedangkan jumlah konsentrasi spin up divariasi dari 0, 1N − 0, 6N . 4. Pengamatan statistik yang digunakan adalah pengaruh variasi keadaan awal sistem terhadap persebaran opini dan rata-rata opini. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Menentukan hasil pengamatan simulasi dari kurva hubungan antara variasi konsentrasi spin up dengan rata-rata opini dan persebaran opini. 2. Menentukan kriteria (model ruang interaksi) yang tepat untuk menemukan titik kritis, kondisi homogen atau heterogen stabil. 1.5 Manfaat Penelitian Simulasi diharapkan dapat memberikan informasi tentang dinamika opini dalam mengarahkan opini masyarakat untuk mencapai kesepakatan dengan strategi yang tepat. 1.6 Tinjauan Pustaka Penelitian kajian dinamika opini yang sejauh ini penulis temukan membahas sistem dinamika opini biner (binary opinion). Hal tersebut kurang memberikan banyak opsi atau pilihan dan kurang mendekati kenyataan yang ada. Wu [1982] dalam karya beliau menjelaskan, adanya model pengembangan 4 dari model spin Ising, yaitu model spin Pott. Model tersebut tidak hanya menggunakan konsep spin 2 arah. Model Pott menggunakan lebih dari 2 arah spin dengan konsep besaran sudut seperti arah jarum jam, maka dari itu model ini sering disebut dengan model "clock" atau "planar". Fruchtman [2011] melakukan simulasi model Pott dengan menggunakan metode Monte Carlo pada teori medan magnet. Banyak publikasi ilmiah berupa jurnal, bahkan buku yang memberikan koefisien atau parameter tertentu dari hasil simulasi dinamika opini. Simulasi tersebut masih sebatas binary opinion (model 2 pendapat). Hasil pengamatan memperlihatkan keadaan akhir sistem yaitu keadaan homogen atau heterogen. Sznajd [2000] melakukan simulasi model Ising 1 dimensi yang menggambarkan mekanisme pengambilan keputusan dalam komunitas tertutup. Tujuan dari simulasi tersebut adalah untuk menganalisis dinamika opini ratarata (m) untuk setiap langkah waktu dalam Monte Carlo Step (MCS). Model ini menggunakan algoritma Monte Carlo standar dengan metode pembaharuan yang acak. Pada model Sznajd, meninjau masyarakat yang berkali-kali harus mengambil sikap dalam memilih satu diantara dua pilihan (kasus yang digunakan adalah pemilihan calon presiden dari dua partai, partai A atau B). Batasan masalah pada model ini mengasumsikan tiga keadaan, yaitu : 1. Semua anggota komunitas memilih calon dari partai A yang disebut keadaan homogen A. 2. Semua anggota komunitas memilih calon dari partai B yang disebut keadaan homogen B. 3. 50% anggota komunitas memilih calon dari partai B dan partai A dipilih oleh 50% anggota komunitas. Hal tersebut disebut dengan kondisi atau keadaan heterogen sistem. Aturan-aturan yang digunakan dalam simulasi ini sebagai bentuk pengaruh sosial dalam komunitas yaitu jika sepasang individu yang berdampingan mempunyai opini yang sama, maka tetangga terdekat mereka akan mengikuti opini mereka. Sebaliknya, jika sepasang individu yang berdampingan mempunyai opini yang berbeda, maka tetangga terdekatnya mengikuti salah satu opini anggota pasangan. Aturan ini disebut sebagai aturan di- 5 namik yang menentukan kestabilan tiga keadaan yang diasumsikan dengan mengarah pada pepatah "bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh (united we stand, divided we fall)". Holyst dkk [2001] melakukan simulasi dinamika opini yang menggambarkan teori dampak sosial. Pengamatan Holyst, yaitu : 1. Gambaran umum sistem yang diberikan teori dampak sosial. 2. Analisis teori dampak sosial. 3. Bentuk kelompok tak terbatas dengan pemimpin yang kuat. 4. Dampak sosial dengan dinamika yang dipengaruhi oleh konflik. 5. Individu diperlakukan seperti partikel Brown aktif yang berinteraksi melalui ruang interaksi. Hasil simulasi menunjukkan adanya dampak sosial pada dinamika opini yaitu perubahan kekuatan sosial individu menyebabkan munculnya seorang pemimpin dalam kelompok sosial. Pembentukan anggotanya berlangsung disekitar pemimpin tersebut dan beberapa anggota lainnya terdistribusi, tetapi masih tetap dalam satu hubungan. Transisi keadaan sistem terjadi jika kekuatan pemimpin kelompok melebihi nilai kritis yang ditentukan atau temperatur sosial dalam sistem cukup tinggi. Pada pemimpin yang lemah menunjukkan banyaknya gangguan sosial yang terjadi dalam sistem. [Biswas, 2009] melakukan simulasi model Ising 1 dimensi yang menggambarkan dinamika 2 opini dengan atau tanpa parameter gangguan. Tujuan dari simulasi ini adalah untuk menganalisis dinamika opini dalam sistem dengan adanya tekanan sosial yang dialami individu berasal dari domain tetangga terdekatnya. Model ini menunjukkan opini individu mengalami perubahan mengikuti ukuran domain tetangganya yang tidak tetap dalam waktu berbeda. Yan-Li dkk [2013] melakukan simulasi dinamika opini [−1, +1] yang terjadi pada sistem jejaring sosial online yang terdiri dari individu yang saling berbeda opini atau disebut sebagai sistem heterogen. Model Yan-Li dkk menunjukkan individu-individu yang berinteraksi akan memperbaharui opininya di bawah pengaruh interaksi sosial individu lainnya, dan kekuatan pendirian mereka yang digambarkan dalam suatu sistem jaringan sosial terdapat 6 beraneka ragam tingkah laku anggota atau individunya. Opini yang akan menguasai keseluruhan sistem berdasarkan pada konsentrasi awalnya daripada kekuatan para individunya yang melakukan tekanan sosial terhadap individu lain yang bertentangan dengan mereka. Kelompok individu kecil yang kuat mempertahankan opininya dan tidak tetapnya pendirian individu tertentu dapat memperlambat proses terjadinya kesepakatan atau konsensus (sistem homogen). Hasil simulasi menunjukkan bahwa pertumbuhan opini dipengaruhi oleh kelompok individu yang kuat dan tekun dalam melakukan tekanan sosial pada lingkungannya. 1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis menurut sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bagian ini berisi latar belakang yang melandasi penulisan skripsi, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bagian ini memuat hal-hal yag berkaitan dengan istilah-istilah, berbagai pengertian dasar yang berkaitan dengan penelitian ini. Beberapa definisi dan teori dasar tersebut diharapkan dapat membantu penulis dalam menjalankan penelitiannya, juga pembaca dalam memahami skripsi ini. BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini memuat alat dan bahan penelitian, serta cara melakukan simulasi guna mendapatkan hasil simulasi komputasi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini memuat hasil komputasi numerik dari penelitian ini kemudian mencari kaitan logis dan implikasi dari hasil tersebut dengan hasil penelitian lain. BAB V PENUTUP Kesimpulan memuat secara singkat dan jelas tentang hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Apabila diperlukan, saran digunakan untuk menyampaikan masalah yang dimungkinkan untuk penelitian lebih lanjut.