Bank Indonesia-Februari 2012 fixed rate tender) variable rate tender

advertisement
TANYA JAWAB
SURAT EDARAN BI NO.14/6/DPM
NO.14/6/DPM TANGGAL 13 FEBRUARI 2012
PERIHAL TATA CARA PEMBELIAN DAN PENJUALAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA SECARA
OUTRIGHT DARI BANK INDONESIA DI PASAR SEKUNDER DALAM RANGKA OPERASI PASAR
TERBUKA SYARIAH
1.
2.
Q
Siapakah peserta Transaksi Pembelian dan Penjualan SBSN secara Outright dari Bank
Indonesia di Pasar Sekunder ?
A
Peserta Transaksi Pembelian dan Penjualan SBSN secara Outright dari Bank Indonesia di Pasar
Sekunder adalah Bank, yang terdiri dari Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Berstatus aktif sebagai peserta BI-SSSS dan BI-RTGS;
b. Tidak dalam masa penghentian sanksi sementara untuk mengikuti Operasi Moneter Syariah
(OMS);
c. Memiliki Rekening Giro; dan
d. Memiliki Rekening Surat Berharga.
Q
Bagaimanakah mekanisme Transaksi Pembelian dan Penjualan SBSN secara Outright dari
Bank Indonesia di Pasar Sekunder?
Sekunder?
A
-
-
Transaksi dapat dilakukan pada setiap hari kerja dengan metode lelang dan non lelang.
Transaksi lelang dilakukan melalui BI-SSSS dengan metode harga tetap (fixed rate tender)
atau harga beragam (variable rate tender) antara pukul 08.00-16.00 sesuai dengan
pengumuman Bank Indonesia.
Bank dapat secara langsung mengajukan penawaran lelang atau melalui Lembaga Perantara,
penawaran dimaksud mencakup kuantitas transaksi, untuk lelang dengan metode fixed rate
tender atau kuantitas transaksi dan yield atau harga SBSN, untuk lelang dengan metode
variable rate tender.
-
3.
Bank Indonesia mengumumkan hasil lelang penjualan dan pembelian SBSN setelah window
time ditutup secara individual maupun secara keseluruhan melalui BI-SSSS, Sistem LHBU,
dan/atau sarana lainnya.
Bank Indonesia mengumumkan hasil lelang penjualan dan pembelian SBSN setelah window
time ditutup.
Transaksi non lelang dilakukan oleh Bank Indonesia melalui Reuters Monitoring Dealing
System (RMDS) atau Bloomberg atau sarana lainnya.
Setelmen transaksi dilakukan paling lama 2 (dua) hari kerja dan dilakukan melalui Sistem BIRTGS maupun BI-SSSS.
Q
Apakah sanksi yang dapat dikenakan BI dalam pelaksanaan Transaksi Pembelian dan
Penjualan SBSN secara Outright dari Bank Indonesia di Pasar Sekunder?
Sekunder?
A
Bank wajib memiliki dana di Rekening Giro yang mencukupi untuk setelmen pembelian SBSN
secara outright di pasar sekunder atau memiliki jenis dan seri SBSN di Rekening Surat Berharga
yang mencukupi untuk setelmen penjualan SBSN secara outright di pasar sekunder. Dalam hal
Bank tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, Bank dikenakan sanksi berupa:
1) Teguran tertulis; dan
2) Kewajiban membayar sebesar 0.01% dari nilai transaksi pembelian dan penjualan SBSN
secara outright di pasar sekunder yang dinyatakan batal, paling sedikit Rp 10juta dan paling
banyak Rp100juta.
Dengan tidak mengurangi sanksi sebagaimana tersebut di atas, dalam hal Bank melakukan
transaksi OMS yang dinyatakan batal sebanyak 3 (tiga) kali dalam kurun waktu 6 (enam) bulan,
Bank dikenakan sanksi berupa penghentian sementara untuk mengikuti OMS selama 5 (lima)
hari kerja berturut-turut.
Bank Indonesia-Februari 2012
Download