Patogenesa Metaplasia Sel Epitel Bronkiolus Paru Tikus Akibat

advertisement
Disertasi dr. Nia Karnia: Patogenesa Metaplasia Sel
Epitel Bronkiolus Paru Tikus Akibat Paparan Debu
Batubara dan Asap Rokok
Dikirim oleh humas3 pada 03 April 2012 | Komentar : 0 | Dilihat : 6616
dr. Nia Kania, Sp.PA
Kanker paru masih menjadi salah satu kanker yang paling sering ditemukan di dunia dan menduduki peringkat
kematian tertinggi pada pria. Dari tahun ke tahun, jumlah kanker paru semakin meningkat di negara maju seperti
Amerika Serikat, Eropa, Jepang maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Meskipun terdapat
perkembangan pesat dalam teknik diagnostic dan operasi, kanker paru masih menjadi malignasi yang paling sulit
untuk diobati. Di Indonesia, kanker paru menduduki peringkat ketiga atau keempat pada berbagai keganasan di
rumah sakit.
Demikian disampaikan dr. Nia Kania, Sp.PA dalam ujian disertasinya yang berjudul "Patogenesa Metaplasia Sel
Epitel Bronkiolus Paru Tikus Akibat Paparan Debu Batubara dan Asap Rokok" di Lantai 6 Gedung Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) Senin (2/4).Lebih lanjut dr. Nia memaparkan, efek asap rokok sangat
kompleks dan mempunyai aktivitas biologis mulai dari metaplasia sampai kanker. Berbeda dengan asap rokok,
pada penelitian epidemiologi berkaitan dengan efek batubara ternyata tidak ditemukan peningkatan insidensi
kanker paru secara bermakna. Selain itu, efek metaplasia akibat paparan debu batubara juga belum ada laporan.
Meskipun demikian, kerapkali ditemukan adanya kebiasaan merokok pada pekerja atau individu terpapar debu
batubara. Interaksi antara paparan debu batubara dengan asap rokok diduga akan mempercepat metaplasia paru
melalui mekanisme aktivasi EGFR yang disebabkan oleh inflamasi dan stres oksidatif.
Dalam disertasinya, Nia menggunakan tikus Wistar jantan sebagai sampel penelitiannya. Parameter yang diukur
meliputi kadar EGF (ELISA) dan ekspresi EGFR (Confocal Laser Scanning Microscope/CLSM), kadar MDA
(kolorimetrik), kadar MUC5AC (ELISA). Dengan pengelompokan penelitian berdasarkan banyak dan lamanya
paparan debu batubara dan asap rokok.
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari disertasi Nia adalah : terdapatnya metaplasia epitel bronkhiolus tikus
dengan paparan batubara dosis 12,5 dan 25 mg pada 28 hari, terdapatnya perubahan kadar MUC5AC yang
bermakna pada dosis 6,25 mg/m3; 12,5 mg/m3; dan 25 mg/m3 paparan 28 hari pada bronkhiolus tikus, terdapatnya
perubahan bermakna ekspresi EGF, kadar MDA, ekspresi MUC5AC pada berbagai dosis dan metaplasia pada
dosis 25 mg/m3 pada paparan batubara dan asap rokok 21 hari pada tikus, terdapat perubahan bermakna ekspresi
EGF, kadar MDA, ekspresi MUC5AC dan healing/remodeling pada bronkhiolus tikus pada penghentian paparan
setelah 21 hari.
dr. Nia menyarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kesehatan paru para pekerja tambang
batubara, penelitian pengaruh cuti kerja pada pekerja tambang batubara, penelitian lanjutan analisis efek
penghentian paparan pada waktu paparan yang lebih lama (kronik), penelitian lanjutan untuk menganalisis peranan
sel Clara dalam homeostasis, melakukan pemaparan lebih lama untuk mengetahui apakah kerusakan yang terjadi
dapat mengakibatkan keadaan pre keganasan-keganasan.
Majelis penguji yang terlibat dalam disertasiny adalah Prof.Dr.dr. H.M.S. Chandra Kusuma, SpA. (promotor), Prof
dr M. Aris Widodo, MS., SpFK.,Ph.D. dan Prof Dr dr Edi Widjadjanto (ko-promotor), Prof.dr, Djoko Wahono S.,
SpPD. KEMD., Prof. Drs. Sutiman B. Sumitro, SU., D.Sc., dr. Betthy S. Hernowo, Sp. PA(K),. Phd.D.
dr. Nia Kania, Sp.PA(K) lahir di Bandung, 51 tahun silam. Sarjana kedokteran umum (1989) dari Universitas
Padjadjaran, spesialisasi patalogi anatomi (1999) dari Universitas Padjadjaran, consultant sitologi (2010)
Universitas Indonesia ini, menjabat sebagai Ka. SMF Bag. Patalogi Anatomi RSUD Ulin Bjm, Dosen FK UNLAM
Banjarmasin, Ketua IDI Cab. Banjarmasin, Ketua IAPI Cab. BORNEO, Ketua Tim PKTP Kal-Sel. [Cin/Arr]
Artikel terkait
FK UB Hadirkan Dua Profesor Terbaik Luar Negeri Lewat Program World Class Professor
Disertasi Oski Illiandri: Peran SRE dalam Proses Pengapuran Pembuluh Darah
FK UB Lepas 35 Ners Baru
13 Lulusan Dokter Spesialis FKUB Resmi Dilantik
Identifikasi Kelenjar Saliva Nyamuk Anopheles untuk Cegah Malaria
Download