early-onset bipolar disorders

advertisement
EARLY-ONSET
BIPOLAR DISORDERS
Dr. Ika Widyawati, SpKJ(K)
EPIDEMIOLOGI
• NCS (National Comorbidity Survey):
ggn bipolar-I menurut DSM-III-R  ±
0,4% pd usia 15-54 thn.
• Peter M.Lewinsohn dkk  1% (terutama
ggn bipolar-II) pd remaja usia 14-18 thn.
• Studi retrospektif  onset pd usia 12 thn.
• Studi berbasis komunitas  tdk ada
kasus ggn bipolar-I sblm usia 13 thn.
• Estimasi prevalensi tdk jelas  o.k:
1. definisi bipolar bervariasi  bbrp penulis
menggunakan spektrum ggn bipolar (ggn
bipolar-I, bipolar-II, hipomanik &
siklotimik) & penulis lainnya melaporkan
angka ggn bipolar-I (full blown, episode
manik akut).
2. kontroversi tentang perbedaan antara
gbran
klinis ggn bipolar masa kanak sbg kondisi
kronis & tdk remisi vs ggn bipolar dewasa
yg dicirikan dgn periode kambuhan &
• Diagnosis yg sesuai utk anak2
prapubertas menunjukkan gejala2 
mood yg labil, iritabilitas yg ekstrim, rapid
mood cycles  merupakan suatu
pertanyaan yg tdk terjawab  apakah ini
sbg bentuk awal dari ggn bipolar atau
harus diklasifikasikan berbeda??? 
kontroversi ini menantang para klinisi dlm
memandang ggn bipolar pd anak2 sbg
kejadian yg sangat jarang.
• McElroy dkk: mixed mania yg mempengaruhi 20-30% orang dewasa dgn
manik.
Subyek dgn mixed mania cenderung
memiliki perjalanan yg kronis, tdk ada
episode yg terpisah, onset ggn pada
masa kanak & remaja, angka bunuh diri
yg tinggi, respons yg buruk terhadap
terapi, riwayat defisit neuro-psikologis yg
dini yg diduga kuat GPPH.
 diidentifikasi sindrom manik pada org
dewasa yg menunjukkan gbran atipikal
ggn bipolar pd anak2.
GANGGUAN BIPOLAR ATIPIKAL
PADA ANAK
• Gambaran manik masa kanak.
• Iritabilitas yg berat, menetap & sering bersifat
kejam/ kekerasan.
• Ledakan2nya sering berupa perilaku
mengancam atau menyerang terhadap anggota
keluarga, anak2 lain, orang dewasa atau
gurunya.
• Diantara ledakan2nya, anak2 ini dapat
digambarkan memiliki mood yang mudah
tersinggung atau mudah marah yang persisten.
• Sering didiagnosis dgn gangguan tingkah laku
(GTK).
• Gejala agresif merupakan alasan utama untuk
• Perjalanan gangguan manik cenderung
kronis & berkelanjutan.
• Cth: penelitian Geller & Joan Luby (1990an) pada anak2 yg manik 
menyimpulkan: manik onset masa kanak
bersifat non episodik, kronis, rapidcycling, mixed manic state.
• Carlson dkk: manik onset dini komorbid
dgn gangguan perilaku pada masa kanak
& memiliki episode remisi yg lebih sedikit
dlm periode 2 thn dibanding dgn kasus2
manik onset dewasa.
• Ggn bipolar pada anak2 cenderung
memberi gambaran atipikal  mood
iritabel, manik bercampur dgn gejala2
depresi mayor, perjalanan yg kronis.
• Meski gbran atipikal pd anak2 dgn maniclike symptom memungkinkan utk salah
diagnosis, namun ggn bipolar pada remaja
lebih dapat diterima.
• Faraone dkk: membandingkan gbran
manik pd anak2 dgn diagnosis remaja dgn
manik onset masa kanak & remaja dgn
manik onset remaja.
• Dgn perkecualian lebih euforia diantara
remaja dgn manik onset remaja, frekuensi
gejala manik lainnya hampir sama antara
anak & remaja dgn manik.
• Gbran klinis manik diantara remaja dgn
onset masa kanak jarang yg bifasik;
biasanya kronis & bercampur dgn onset
yg simultan antara depresi & manik.
KOMORBIDITAS DENGAN GPPH
• Gejala yg membingungkan & tumpang
tindih antara ggn bipolar dgn GPPH.
• Studi sistematik pd anak2 & remaja
menunjuk kan  angka GPPH berkisar
dari 60-90% pd pasien anak dgn ggn
bipolar.
• Meski angka GPPH tinggi pd sampel anak
muda dgn ggn bipolar, namun usia onset
memodifikasi risiko utk komorbid GPPH.
• Wozniak dkk: 90% anak manik juga
mengalami GPPH.
• West dkk: hanya 57% remaja dgn manik
komorbid GPPH.
• Meski onset GPPH lebih dini dibanding
dgn manik pd anak2, gejala & sindromnya
tumpang tindih antara manik pd anak2 &
GPPH  timbul pertanyaan: apakah
anak2 yg menunjukkan gejala manik &
GPPH akan mengalami GPPH atau manik
atau keduanya??
• Satu metode menguji transmisi ggn
komorbid pd keluarga  bila GPPH &
manik dikaitkan dgn faktor etiologi familial
 studi keluarga menemukan manik dlm
keluarga pasien GPPH & GPPH dlm
keluarga pasien manik.
• GPPH & ggn bipolar berbagi kriteria
diagnosis.
cth: 7 kriteria utk episode manik dari
DSM-IV-TR, 3 diantaranya utk kriteria
GPPH  mudah teralih perhatiannya,
hiperaktivitas motorik & banyak bicara.
KOMORBIDITAS DENGAN
GANGGUAN TINGKAH LAKU
• GTK juga berkaitan kuat dengan
gangguan bipolar anak2.
• Wozniak dkk: anak2 praremaja
diwawancara terstruktur  memenuhi
kriteria utk ggn bipolar & sering komorbid
dgn GTK.
• Usia onset manik hampir sama pd subyek
dgn atau tanpa komorbid GTK.
• Pd ke-2 kelompok ini  manik digbrkan
dgn mood yg iritabel, perjalanan yg kronis
• Hanya 2 gejala manik yg membedakannya
 physical restlessness & poor judgment 
yg umum terjadi pd manik dgn GTK.
• Subyek yg komorbid & nonkomorbid dgn ggn
bipolar memiliki angka yg tinggi utk depresi
mayor, ggn cemas, ggn menentang &
psikosis dibanding dgn anak2 GTK & GPPH.
• Ggn bipolar komorbid GTK dikaitkan dgn
fungsi yg lebih buruk & meningkatnya risiko
utk dirawat.
• Subyek dgn GTK & ggn bipolar juga memiliki
risiko familial & personal yg lebih tinggi utk
ggn mood dibanding dgn subyek GTK
KOMORBIDITAS DENGAN
GANGGUAN CEMAS
• Cemas sering dilewatkan pada studi ggn
bipolar.
• Anak2 dengan ggn panik & anak2 dgn
ggn bipolar sering tumpang tindih.
• Wozniak dkk  lebih banyak ggn panik &
cemas lainnya pada anak2 dengan ggn
bipolar.
• L.Trevor Young dkk  pasien2 dgn ggn
bipolar & angka kecemasan yg tinggi 
mengalami perilaku bunuh diri,
penyalahgunaan alkohol, siklotimik,
gangguan cemas & cenderung tidak
KOMORBIDITAS DENGAN
GANGGUAN PENYALAHGUNAAN
ZAT
• Ggn bipolar onset juvenil  faktor risiko
utk ggn penyalahgunaan zat.
• Timothy Wilens dkk: ggn bipolar
meningkat secara bermakna utk risiko
ggn penyalah-gunaan zat, terlepas dari
GTK.
• Risiko utk penyalahgunaan zat 
dilaporkan pd subyek dgn ggn bipolar
onset remaja.
• Biederman dkk: studi keluarga terhadap
risiko ggn penyalahgunaan zat yg
dikaitkan dgn ggn bipolar & GTK, termasuk
adiksi zat psikoaktif & alkohol.
• Perlu utk melihat hubungan antara
penggunaan zat & disregulasi mood pd
remaja.
• Identifikasi dini & tatalaksana pd anak
muda dgn ggn bipolar dpt mencegah onset
atau komplikasi ggn penyalahgunaan zat.
GANGGUAN BIPOLAR
DAN TRAUMA PADA ANAK
• Pernah diduga bahwa ggn bipolar pada
anak2 merupakan akibat dari trauma &
hubungan antara trauma & ggn bipolar yg
pernah dilaporkan pada org dewasa 
penelitian masih terbatas.
• Laporan ini menduga masalah perilaku 
“mencuri, berbohong, membolos, vandalisme
(sering merusak), kabur, berkelahi,
berkelakuan buruk di sekolah, pengalaman
seksual dini, penyalahgunaan zat, diusir dari
sekolah, pencapaian akademis yg rendah, &
kenakalan” sebelum usia 15 tahun 
diprediksi kelak akan menjadi PTSD/GSPT.
• Ggn bipolar juvenil sering dikaitkan dgn
kekejaman/kekerasan yg ekstrim &
disregulasi perilaku yg berat seperti
hiperseksualitas, ggn bipolar pada anak2
dapat sebagai suatu reaksi atau suatu
faktor risiko untuk pajanan trauma.
• Wozniak dkk: menggunakan data
longitudinal dari sampel anak laki2
dengan atau tanpa GPPH 
mengidentifikasi gangguan bipolar pada
anak2 sebagai anteseden yg penting
untuk kejadian hidup yang traumatik.
• Hubungan waktu antara gangguan bipolar
& kejadian traumatik memiliki arti klinis &
• Bila seorang anak yang mengalami trauma
menunjukkan mood yg labil & iritabel berat
 cenderung seorang klinisi akan
menambah gejala2 ini sebagai suatu
pengalaman trauma.
• Kontrasnya  suatu penelitian longitudinal
menyebutkan bahwa ggn bipolar merupakan
faktor risiko anteseden untuk trauma di masa
datang & tidak menunjukkan suatu reaksi
terhadap trauma.
RESPONS TERAPI
• Magda Campbell dkk: efikasi mood
stabilizer (lithium carbonate &
carbamazepine) untuk tatalaksana GTK
yang agresif pada anak2.
• GTK yg dirawat inap pada anak2  yg
berat, tidak dapat dikontrol & agresi yg
kacau.
• Keuntungan terapeutik yg diamati pd
anak2 yg diterapi dgn antimanik dapat
disebabkan oleh efek antimaniknya dlm
tatalaksana anak manik yg agresif yg
• Meski terapi dgn mood stabilizer dikaitkan
dgn penurunan gejala manik yg
bermakna, namun perbaikan ini lambat &
dikaitkan dgn seringnya kekambuhan.
• Biederman dkk: 65% anak2 mengalami
perbaikan bila diterapi dgn lithium
carbonate selama 2 thn.
• Studi retrospektif pd 28 anak muda dgn
ggn bipolar  82% menunjukkan
perbaikan dlm gejala manik & agresif dgn
menggunakan Risperidone.
• Pavuluri dkk: perbaikan pd anak2 dgn ggn
bipolar yg menggunakan Risperidone &
dikombinasi dgn asam valproat atau
lithium.
• Frazier dkk: monoterapi dgn olanzapine
 perbaikan yg bermakna pd skala
Children’s Depression Inventory & Young
Mania Rating Scale pd 23 anak manik
setelah 8 minggu monoterapi dgn kisaran
dosis antara 2,5-20 mg/hari.
• Findling dkk: Risperidone efektif dlm
terapi agresi pd anak2 dgn GTK.
• Dilematis pd tatalaksana ggn bipolar
komorbid GPPH.
• Rekurensi gejala2 manik setelah
stabilisasi awal menghambat respons
terapi GPPH  hipotesis bahwa
stabilisasi mood merupakan suatu
prasyarat utk keberhasilan terapi
farmakologis GPPH pd anak2 dgn GPPH
& gejala manik.
THANK YOU
Download