BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Dalam melaksanakan sebuah penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus memilih dan menentukan teori apa yang digunakan dalam penelitian karena kerangka teori merupakan kajian tentang hubungan teori dengan berbagai faktor dalam perumusan masalah tersebut. Hal ini juga berguna untuk mempermudah peneliti menyusun penelitian dan hasil penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan dengan baik. Kerlinger menyebutkan bahwa teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004: 60). Adapun teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini yang dianggap relevan adalah sebagai berikut: 2.1.1 Komunikasi Ilmu komunikasi merupakan salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Itu semua terjadi karena ilmu komunikasi berkembang melalui beberapa pendekatan (Surip, 2011: 3). Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan sehari- hari tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian suatu kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk sosial, kegiatan sehari- hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup. untuk itu perlu disadari bahwa Sebagai makhluk sosial, manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendirian karena manusia itu adalah makhluk sosial yang hidup bersama manusia lain dan perlu saling atau berkomunikasi antara sesama. Komunikasi juga merupakan hal yang terpenting dalam suatu kehidupan. Dengan adanya komunikasi manusia bisa saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain, dan saling mengisi satu sama lain apabila mereka dibutuhkan. Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat seseorang, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara 8 Universitas Sumatera Utara 9 otomatis melalui lambing-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk member arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal (Cangara, 2006: 4). 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informai (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Komunikasi di gunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organisasi. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman, dan penyiaran (Hermawan, 2012: 23). Berbagai macam definisi komunikasi yang dipaparkan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya (cangara, 2006: 4). Menurut Rogers dan D. Lawrence Kincaid mendefenisikan komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pegertian yang mendalam (Cangara, 2006: 19). Menurut Harold D. Laswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Dari defenisi tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi 5 unsur yakni Who (siapa), Says What (berkata apa), in Which Channel (melalui saluran apa), to Whom (kepada siapa) dan With What Effect (dengan efek apa) (Effendy, 2003: 253). Everett M. Rogers & Laswell Kincaid (1981 :18) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam (Fajar, 2009: 32). Carl I. Hovland mendefinisikan bahwa komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk U Universitas Sumatera Utara 10 merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Effendy, 2001: 10). Dari berbagai defenisi komunikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi pada umumnya adalah sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain dan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. 2.1.1.2 Proses Komunikasi Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran tersebut bisa berupa gagasan, informasi, opini. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara Primer dan secara Sekunder ( Effendy, 2001: 11) 1. Proses Komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (Symbol) sebagai media. Lambing sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lainnya (Effendy, 2001: 11). 2. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat-alat atau sarana sebagai media kedua setelah menggunakan lambing sebagai media pertama (Effendy, 2001: 16). Di dalam suatu proses komunikasi juga terdapat beberapa unsur-unsur komunikasi yaitu: 1. Komunikator (sender) yaitu mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang lain . pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat symbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. 2. Pesan (message) disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. U Universitas Sumatera Utara 11 3. Fungsi pengiriman(encoding) adalah proses untuk mengubah pesan kedalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan penyampaian pesan/data. 4. Media/saluran (channel) adalah alat untuk menjadi penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. 5. Fungsi penerima (decoding) yaitu proses memahami simbol-simbol bahasa. 6. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. 7. Respons (response) merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul sebagai akibat dari perilaku komunikan setelah menerima pesan. 8. Komunikan memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pes pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti memahami pesan yang dimaksud oleh pengirim (Hermawan, 2012: 6). 2.1.1.3 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Pentingnya komunikasi dalam kehidupan memiliki tujuan, sehingga dapat diketahui untuk apa komunikasi dilakukan. Secara umum, tujuan komunikasi (Effendy, 2005: 8) ialah: 1) 2) 3) 4) Mengubah sikap (to change the attitude) Mengubah opini/ pendapat/ pandangan (to change the opinion) Mengubah perilaku (to change the behaviour) Mengubah masyarakat (to change the society) Dengan adanya komunikasi dapat membentuk sikap seseorang serta bagaimana sikap itu dapat berubah, sebab melalui proses komunikasi dapat memengaruhi tindakan seseorang, misalnya seorang anak yang memiliki sikap tidak patuh dan suka melawan kepada kedua orang tuanya, namun bisa saja anak tersebut menjadi patuh dan taat terhadap orang tuanya, karena hasil belajar dari pengalaman dalam faktor lingkungan yang menyebabkan si anak memiliki perubahan dalam sikapnya. Sama halnya dengan mengubah opini, perilaku dan mengubah masyarakat. Manusia dapat saling mengemukakan opininya dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing individu/kelompok, sehingga melalui komunikasi mereka dapat mengambil keputusan yang tepat serta mengubah perilaku mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Namun tidak mudah untuk mengubah masyarakat, sebab perlu komunikasi yang lebih dekat dan menyeluruh seperti komunikasi penyuluhan mengenai Keluarga Berencana (KB) dalam sebuah desa, agar informasi-informasi mengenai hal tersebut dapat diterima seluruhnya U Universitas Sumatera Utara 12 oleh masyarakat bahwa pentingnya untuk ber-KB dalam sebuah keluarga. Begitu juga dengan kegiatan bergotong-royong di sebuah desa, dilakukan demi tercapainya hubungan yang harmonis antar penduduk desa dan menciptakan desa yang bersih nan indah. Adanya ilmu pengetahuan memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat menyebabkan mereka sadar akan fungsi sosialnya sehingga menjadi aktif dalam masyarakat. Sedangkan fungsi komunikasi menurut Harold D. Laswell (Effendy, 2003: 27) yaitu: 1) Manusia mengamati lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal untuk terhindar dari ancaman dan nilai masyarakat yang berpengaruh. 2) Terdapat korelasi unsur-unsur masyarakat dalam menanggapi lingkungannya 3) Penyebaran warisan sosial, dalam hal ini berperan sebagai pendidik dalam kehidupan rumah tangga maupun sekolah untuk meneruskan warisan sosial pada keturunan selanjutnya. Lebih singkanya, fungsi komunikasi itu (Effendy, 2005: 8) ialah: 1) Menginformasikan (to inform) 2) Mendidik (to educate) 3) Menghibur (to entertain) 4) Mempengaruhi (to influence) Penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut ialah komunikasi tentunya memberikan informasi mengenai sesuatu hal yang kita inginkan, sehingga kita bisa mengetahuinya. Misalnya, dalam lingkungan sekolah, seorang guru menjelaskan mengenai pelajaran kepada siswa-siswanya, sehingga dalam proses belajar mengajar tersebut para siswa menjadi tahu tentang apa yang diterangkan oleh gurunya. Dan secara langsung, guru telah mendidik sehingga memengaruhi para siswanya untuk rajin belajar, baik di rumah maupun di sekolah. Acara komedi di televisi, buku cerita lucu, perform seorang badut dan pesulap dalam sebuah pesta ulang tahun dan sebagainya, itu semua dilakukan untuk penyegaran semata dan sebagai kesenangan individu maupun kelompok. 2.1.2 Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan suatu peran yang sering dijadikan sebagai suatu objek . komunikasi massa juga dijadikan sebagai satu proses komunikasi yang menyangkut kepada masyarakat luas. Biasanya komunikasi massa selalu U Universitas Sumatera Utara 13 dijadikan suatu sarana media untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh kalangan masyarakat Secara praktis komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi dengan menggunakan media massa. Media massa yang dimaksud itu bisa berupa media cetak ataupun media non cetak seperti surat kabar, telephone, televise, radio, internet dan lainnya. Dalam konteks kajian komuniasi massa yang paling penting bukan jenis media apa yang dipakai, tetapi bagaimana cara penyampaian dan pemahaman tentang apa yang mereka sampaikan itu dapat dimengerti. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarkan (Cangara, 2006: 24). 2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, media komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya, terutama dalam hal menjangkau komunikan. Sebagaimana dikemukakan Marshall Mcluhan, kita sekarang hidup dalam desa dunia (global village), karena media massa modern memungkinkan berjuta-juta orang di seluruh dunia untuk berkomunikasi ke hamper setiap pelosok dunia. Dalam kehidupan bermasyarakat kita selalu berkomunikasi untuk menjalin sebuah hubungan. Dengan adanya komunikasi, kita dapat mengetahui tentang berbagai hal antara satu individu dengan individu lainnya. Menurut Werner I. Severin dan James W. Tankard, Jr (dalam Effendy, 2001: 21), mendefinisikan bahwa komunikasi massa yakni,”Mass communication is part skill, part art, and part science. It is a skill in the sense that it involves certain fundamental learnable techniques such as focusing a television camera, operating a tape recorder or taking notes during an interview. It is art in the sense that it involves creative challenges such as writing a script for a television program, developing an aesthetic layout for a magazine and or coming up with a catchy lead for a news story. It is a science in the sense that there are certain principles involved in how communication works that can be verivied and used to make things work better.” komunikasi massa adalah sebagai keterampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu merupakan keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental ttertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoprasikan tape recorder, atau mencatat ketika berwawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan- U Universitas Sumatera Utara 14 tantangan kreatif seperti menulis skrip untuk program televise, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikukuhkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik. Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai dari kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama dan mengartikan massa sebagai semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orangorang pada ujung lain dari saluran (Wiryanto, 2004: 59). Defenisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusunya untuk menyamoaikan komunikasi agar komuniakasi itu daoat mencapai pada saat yang sama semua orang mewakili berbegai lapisan masyarakat (Rakhmat, 2003: 188). Komunikasi massa merupakan penjelasanatau perkiraan terhadap gejala sosial yang berupaya untuk menghubungkan komunikasi massa kepada berbagai aspek kehidupan kultural dan personal atau sistem sosial (Morrisan, 2010: 8). Liliwei berpedapat, bahwa komunikasi massa sebenarnya sama seperti bentuk komunikasi lainnya, dalam arti memiliki unsure-unsur seperti suber (orang), bidang pengalaan, pesan, saluran, gangguan dan hambatan, efek, konteks maupun umpan balik (Fajar, 2009: 221). Dari beberapa definisi komunikasi massa yang telah dipaparkan diatas, dapat diketahui beberapa karakteristik komunikasi massa, yaitu bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa dan bersifat umum, sebeb U Universitas Sumatera Utara 15 ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. 2.1.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa Seseorang yang akan menggunakan media massa sebagai alat untuk melakukan komunikasinya perlu terlebih dahulu untuk memahami beberapa karakteristik komunikasi massa. Berdasarkan defenisi komunikasi massa tersebut, terdapat karakteristik komunikasi massa yang membedakannya dengan tipe komunikasi lainnya(Ardianto, 2004: 7). a. Komunikator Terlembagakan Komunikator dalam komunikasi massa itu bukan satu oang, tetapi kumpulan orang-orang. Artinya gabungan antara berbagai macam unsure dan bekerja satu sama lain dalam suatu lembaga (Nurudin, 2003. 16) b. Pesan Bersifat Umum maksudnya Pesan Bersifat Umum artinya komunikasi massa itu ditunjukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu.bentuk pesan tersebut berupa fakta, peristiwa atau opini dan bentuk pesan tersebut tidak semua dapat dimuat di dalam media massa. c. Komunikasi Anonim dan Heterogen Komunikan dalam komunikasi massasifatnya heterogen artinya, khalayaknya beragam dari segi pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan, maupun agama atau kepercayaan. Sedangkan komunikasi dalam komunikasi massa yang sifatnya Anonim artinya komunikasi yang menggunakan media tidak tatap muka. d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsure isi dan unsure hubungan sekaligus. Pada komunikasi anarpersonal unsure hubungan sangat penting, sebaliknya pada komunikasi massa yang sangat terpenting adalah isi dari suatu pesan tersebut. f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah U Universitas Sumatera Utara 16 Komunikasi ini hanya berlangsung pada satu arah. g. Stimulasi Alat Indra “Terbatas” Dalam komunikasi massa stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah pembaca hanya melihat. h. Umpan Balik Tertunda (Delayed) Umpan balik atau feedback merupakan faktor pentong dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat melihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan 2.1.2.3 Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi dapat dipahami dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Siapa (Who), Berkata Apa (Says What), Melalui Saluran Apa (In Which Channel), Kepada Siapa (To Whom), dan Dengan Efek Apa (With What Effect?). Ungkapan dalam bentuk pertanyaan yang dikenal dengan formula Laswell ini, meskipun sederhana telah membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur pada kajian komunikasi massa. Selain dapat menggambarkan komponen dalam proses komunikasi massa, Laswell menggunakan formula ini untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Adapun penerapan formula Laswell dalam komunikasi massa pada gambar dibawah ini: Gambar 2.1 Proses Komunikasi Massa Laswell Siapa Mengatakan Apa Komunikator Pesan Melalui Apa Media Kepada Siapa Komunikan dan Apa Akibatnya Efek Sumber: (Morissan, 2010: 18) 2.1.2.4 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Dominick fungsi komunikasi massa bagi masyarakat 1. Surveillance (pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama U Universitas Sumatera Utara 17 2. 3. 4. 5. 1. Warning of beware surveillance (pengawasan peringatan) Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angina topan, meletusnya gunung merapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi acamn.Sebuah stasiun televisi mengelola program untuk menayangkan sebuah peringatan atau menayangkannya. 2. Instrumental surveillance (pengawasan instrumental) Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep masakan dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan instrumental. Interpretation (penafsiran) Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industry media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Linkage (pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) bberdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Transmission of values (penyebaran nilai-nilai) Fungsi penyebaran nilai tidak kentara.Fungsi ini juga disebut sebagai socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu di tonton, didengar dan dibacaa. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharaapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. Entertaimenmen (Hiburan) Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita ringan atau menayangkan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayk segar kembali (Ardianto, 2004: 16). 2.1.2.5 Internet sebagai media Massa Internet merupakan alat komunikasi yang sering digunakan seseorang untuk melakukan interaksi secara jauh maupun dekat, dan internet juga sangat mudah digunakan dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja. Fungsi dan manfaat internet secara sederhana yaitu sebagai media komunikasi yang dapat mengakses informasi, berbagai sumber daya atau data. Internet dapat menyajikan dan mengakses secara langsung baik berita maupun info. U Universitas Sumatera Utara 18 2.1.2.5.1 Pengertian dan Sejarah Internet Internet adalah jaringan komputer di seluruh penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain yang menggunakan standar Internet ProtocolSuite (TCP/IP) sehingga antara komputer dapat saling mengakses informasi dan bertukar data (http://www.weblog.web.id).Internet berasal dari jaringan komputer Departemen Pertahanan AS yang diciptakan pada 1969 yang disebut ARPAnet, singkatan dari Advanced Research Project Agency Network. Pentagon membangun jaringan untuk bertukar informasi dengan kontraktor militer dan universitas yang melakukan riset militer. Pada 1983, National Science Foundation, yang diberi tugas mempromosikan sains mengambil alih proyek ini (Vivian, 2008: 266). Dalam sejarah teknologi komunikasi tidak ada media yang mampu menandingi internet dalam hal pertumbuhan jumlah penggunanya.Di negagara maju, internet mengalahkan seluruh media sebagai refrensi untuk mendapatkan infomasi. Internet juga dapat didefenisikan sebagai a wordwidemeans of exchangging information and communicating through a series of interconnected computers yaitu suatu metode yang mendunia untuk saling tukar menukar informasi dan berkomunikasi melalui computer yang saling terkoneksi (Usman, 2009: ). Internet merupakan alat komunikasi yang sering digunakan seseorang untuk melakukan interaksi secara jauh maupun dekat, dan internet juga sangat mudah digunakan dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja. Fungsi dan manfaat internet secara sederhana yaitu sebagai media komunikasi yang dapat mengakses informasi, berbagai sumber daya atau data. Internet dapat menyajikan dan mengakses secara langsung baik berita maupun info. 2.1.2.6 Instagram instagram merupakan suatu jejaring social media yang dapat digunakan melalui iphone, ipad dan android. Instagram ini diresmikan pada tanggal 6 Oktober 2010 (Bambang, 2012: 3). Instagram sangat banyak digemari oleh kalangan muda karena kemudan dan kecepatannya dalam berbagi foto ditambah beberapa filter bergaya retro yang menarik. Instagram memberikan cara baru berkomunikasi di jejaring sosial melalui foto. Konsep jejaring sosial dengan U Universitas Sumatera Utara 19 ‘follow’, ‘like’ foto dan peluang masuk ‘popular’ menjadikannya semakin digilai (Bambang, 2012: 2). Bahkan instagram sendiri bukan hanya media sosial yang hanya bisa meng-upload foto-foto saja melainkan juga dapat meng-upload video. Pada tanggal 20 Juni 2013 Instagram resmi membuat fitur baru yaitu dapat men-share video. Dalam fitur ini dapat merekam video dan bisa dihiasi dengan 13 pilihan filter. sebelum menjajal fitur video, pengguna harus terlebih dahulu mengunduh versi terbaru Instagram. Setelah terpasang pada perangkat, pengguna bisa langsung mencoba fitur tersebut dan cara penggunaannya juga cukup mudah. Namun sayangnya, pembaruan ini baru tersedia untuk perangkat Android 4.1 Jelly Bean atau terbaru. "Rekaman video saat ini telah didukung dengan perangkat Jelly Bean (4.1) dan terbaru. Namun semua versi Android sudah bisa mem-play video di Instagram dan kami bekerja sepanjang waktu agak pengguna bisa lebih merekam video pada lebih banyak perangkat Android," jelas Instagram (http://techno.okezone.com). 2.1.2.6.1 Sejarah Instagram Instagram awalnya didukung pada iPhone, iPad, dan iPod Touch, pada bulan April 2012, perusahaan menambahkan dukungan untuk Android 2.2 (Froyo) atau lebih tinggi. Hal ini didistribusikan melalui iTunes App Store dan Google Play. Pengembangan Instagram dimulai di San Francisco oleh Burbn Inc. yang digawangi Kevin Systrom dan Mike Krieger. Saat itu, keduanya memang tengah fokus pada dunia fotografi mobile. Barulah pada 6 Oktober 2010 mereka memutuskan untuk merilis produknya ke Apple App Store. Meskipun merupakan aplikasi baru, pengguna Instagram telah mencapai 1 juta orang pada Desember 2010. Awal Januari 2011 Instagram menambahkan Hashtags untuk lebih memudahkan pengguna menemukan foto yang mereka cari. Sebulan berselang, Instagram mengumumkan kemajuan finansial sebesar US$ 7 juta berkat dukungan para investor. Kesepakatan tersebut membuat nilai jual Instagram melonjak ke angka US$ 25 juta. Hal ini semakin menguatkan posisi Instagram sebagai salah satu aplikasi yang paling banyak diminati. Terbukti pada Juni 2011 mereka mengumumkan telah memiliki sekitar 5 juta pengguna. Belum genap satu tahun semenjak peluncurannya pada Agustus 2011, tercatat sebanyak 150 juta foto U Universitas Sumatera Utara 20 diunggah ke Instagram. Pada bulan September di tahun yang sama, mereka meluncurkan versi 2.0 di App Store dengan menambahkan fitur baru seperti Live Filter, foto resolusi tinggi, Tilt Shift secara instan, dan yang lainnya. Jumlah pengguna pun semakin meningkat menjadi 10 juta.Kini, pengguna Instagram di iOS diklaim melebihi 30 juta (http://www.websejarah.com). Meskipun merupakan aplikasi baru, penggunaan instgram sudah sangat banyak dari setiap penjuru Negara. Hal ini semakin menguatkan posisi instagram sebagai salah satu aplikasi yang paling diminati (http://takecy07.blogspot.com). Dapat dilihat perkembangan instagram dilihat dari setiap menitnya berapa orang yang meng-upload foto di instagram tentut sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. 2.1.2.6.2 fitur-fitur di Instagram instagram telah menjadi tempat untuk mengunggah foto. Apapun kamera dan aplikasi pengolah fotonya, mengunggahnya di instagram. Adapun fitur-fitur yang terdapat didalam instagram adalah sebagai berikut (Bambang, 2012: 41) a. pengambilan gambar langkah pertama yang harus dilakukan ketika akan sharing foto tertentu saja adalah dengan mengambil gambar terlebih dahulu. b. Olah digital sederhana Langkah berikutnya yaitu dengan memberikan efek sederhana kepada foto yang akan di sharing kan kedalam instagram dengan berbagai nuansa efek yang telah disediakan. Efek-efek tersebut memiliki nama dan fungsi tersendiri diantaranya adalah: Tilt-shift, Lux, Filter, Normal, X-Pro 11, Earlybird, Lomo-fi, Sutro, Toaster, Brannan, Valencia, Inkwell, walden, Hefe, Nashville, 1997, Kelvin dan yang terakhir adalah Sierra. c. Deskripsi foto Setelah selesai memberikan efek yang pas pada foto lalu melakukan berbagai langkah sebelum mensharing nya yaitu dengan memberi nama judul foto, Hashtag, lokasi, kemudian mengirim kejejaring sosial lainnya bila diperlukan. d. Aktivitas Jejaring Sosial Meskipun menyebutkan dirinya sebagai layanan photo sharing, tetapi Instagram juga merupakan jejaring sosial karena di sini kita bisa U Universitas Sumatera Utara 21 berinteraksi dengan sesame pengguna. Ciri khas jejaring sosial yang paling mencolok di sini adalah kemampuannya untuk saling follow sesame pengguna, kemudian berkomentar dan memberikan tnda suka (like). 2.1.3 Uses and Gratifications Theory Teori Uses and Gratification merupakan teori dan pendekatan dalam penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang. Namun dalam teori dan pendekatan ini tidak semua yang mencakup tentang proses komunikasi saja, karena berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan (interest) oleh sebagian besar perilaku para audience merupakan suatu fenomena mengenai proses penerimaan (pesan media). Sehingga pendekatan Uses and Gratification ini memiliki tujuann untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu. (Bungin, 2006: 286). Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhanya. Penganut teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk supra rasional dan sangat selektif. Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori kegunaan dan kepuasan ini dikenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses of Mass Communications: urrent Perspectives on Gratification ResearchI. Di dalam teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain penggunaan media itu adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Teori Uses dan gratification ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. (Nurudin, 2004: 181). Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan berbagai kombinasi antara intra dan ekstra U Universitas Sumatera Utara 22 individu, dan juga dengan struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan berbagai percampuran personal individu, dan persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan perbedaan pola konsumsi media dan (perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat Berikut merupakan penjelasan mengenai Uses and Gratification oleh Katz, Gurevitch dan Haas : Gambar 2.2 Uses and Gratification Model (Nurudin, 2004: 183) Social Environment 1. Demgraphic characteristic s 2. Group affiliations 3. Personality characteristic s (psychologic al dispositions) Individual’s Needs 1. Cognitive needs 2. Affective needs 3. Personal integrative needs 4. Social integrative needs 5. Tensionrelease or escape Nonmedia Sources of Need Satisfaction 1. Family, friends 2. Interpersonal communicatio n 3. Hobbies 4. Sleep Mass Media Use 1. Media type newspaper, radio, TV, movies 2. Media contents 3. Exposure to Media 4. Social context f di Media Gratifications (Functions) 1. Surveilla nce 2. Diversion /entertain ment 3. Personal 4. Social relationsh ips Kebutuhan kognitif adalahkebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga U Universitas Sumatera Utara 23 memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalamanpengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. Kebutuhan pribadi secara integrative adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal itu bisa diperolehdari hasrat akan harga diri. Kebutuhan sosial secara integrative adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Sedangkan kebutuhan pelepasan adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman (Nurudin, 2004: 184). Salah satu teori yang muncul dalam kajian komunikasi massa adalah teori Uses and Gratifications. Teori ini membahas tentang penggunaan media massa oleh khalayak aktif. Dengan kata lain, penggunaan media oleh khalayak diasumsikan sebagai sebuah perilaku aktif dimana khalayak dengan sadar memilih dan mengkonsumsi media tertentu. Asumsi-asumsi yang mendasari pendekatan teori uses and Gratification adalah sebagai berikut: (Fiske, 2012: 250) a. Audiens aktif. Bukan penerima pasif dari apa pun yang disiarkan oleh media. Ia memilih juga dan menggunakan isiprogram. b. Audiens dibebaskan untuk memilih media dan program yang dianggap paling mampu memuaskan kebutuhan produsen media mungkin tidak menyadari program mana yang dipilih untuk digunakan, dan audiens yang berbeda mungkin juga menggunakan program yang sama untuk memuaskan kebutuhan mereka. c. Media bukan satu-satunya pemuas kebutuhan. d. Seseorang dapat, atau dapat dibuat untuk menyadari ketertarikan dan motif mereka pada kasus tertentu . e. Pertimbangan nilai tentang signifikasi sosial dari media massa harus diperluas. 2.1.3.1 Tahapan dalam Uses and Gratification Teori uses and gratification ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Sementara Schramm dan Porter dalam U Universitas Sumatera Utara 24 bukunya Men Women, Message and Media (1982) pernah memberikan formula untuk menjelaskan bekerjanya teori ini (Nurudin, 2004: 181). Gambar 2.3 Tahapan Uses and Gratificatio Janji Imbalan ………………………………………………. = Probabilitas seleksi Upaya yang diperlukan Imbalan disini bisa berarti imbala yang saat itu juga diterima(segera) atau imbalanyang tertunda. Imbalan itu memenuhi kebutuhan khalayak. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan itu sangat bergantung pada tersedia tidaknya media dan kemudahan memanfaatkannya. Bila kita membagi janji imbalan dengan upaya yang diperlukan, kita memperoleh probabilitas seleksi dari media massa tertentu (Nurudin, 2004: 182). 2.1.4 Komunikasi Pemasaran komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak lembaga (produsen, distributor, dan pembeli) yang terlibat dalam pemasaran secara langsung. Dengan demikian, walaupun semua pihaknya terliabat dalam pihak dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama yang berawal dari mulai : mendengarkan, bereaksi dan berbicara sampai terciptanya hubungan yang saling memuaskan. 2.1.4.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan U Universitas Sumatera Utara 25 loyal pada produk yang ditawarkan (Tjiptono, 1997: 219). Pemasaran harus menjadi suatu konsep bisnis strategi yang bisa memberikan kepuasan berkelanjutan, bukan kepuasan sesaat untuk tiga stakeholder utama disetiap perusahaan yaitu pelanggan karyawan dan pemilik perusahaan (Alma, 2004: 4). Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain, produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk (adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, di mana dan kapan dapat dibeli) kepada mereka. Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikas untuk memnuhi fungsi suatu pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak (Jefkins, 1995: 15). Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Para konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Saat ini banyak perusahaan mulai menyadari perlunya upaya meningintegrasikan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran yang selama ini dilakukan secara terpisah kegiatan komunikasi pemasaran itu mencakup: 1) memasang iklan (beriklan) dimedia massa (media advertising);20 pemasaran langsung (direct marketing); 3) promosi penjualan (sales promotion); 4) penjualan personal (personal selling); 5) pemasaran interaktif dan 6) hubungan masyarakat (public relations) untuk mencapai komunikasi pemasaran yang lebih efektif (Morissan, 2010: 7). U Universitas Sumatera Utara 26 2.1.4.2 Proses Komunikasi Pemsaran Saat ini sudah sangat janrang ditemui su Tu merek produk yang dapat memuaskan kebutuhan selluruh konsumen. Hal ini kerap mendorong perushaan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang berbeda untuk memuaskan kebutuhan berbagai get pemasarankonsumen yang berbeda. Suatu proses yang dijalankan praktisi pemasaran dalam memilih tatau menentukan pasar disebut dengan proses target pemasaran. Proses pemasaran mencakup empat langkah. 2.1.4.3 Elemen dan Tujuan Komunikasi pemasaran Esensi komunikasi pemasaran adalah bagaimana agar anda dapat menyampaikan apa yang ditawarkan kepada konsumen, dan konsumen menerima dengan baik. Ada beberapa elemen penting dalam komuniakasi pemasaran yaitu: Periklanan Promosi penjualan Penjualan tatap muka Kehumasan (Public relations) Pemasaran langsung. Kelima elemen tersebut merupakan bauran komunikasi pemasaran (Sunarto, 2007: 54). Perencanan pemasaran secara umum terdiri atas lima elemen utama, sebagai berikut: 1. Harus tersedia suatu analisis situasi (situasion analysis) yang terperinci yang terdiri atas hasil audit pemasaran internal (internal marketing audit) serta analisis eksternal mengenai persaingan pasar dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi. 2. Harus tersedia tujuan pemasaran spesifik yang membeikan arahan dan juga tahapan kerja (time frame) bagi pelaksa kegiatan pemasaran serta suatu tolak ukur untuk mengukur kinerja yang dicapai. 3. Harus terdapat keputusan mengenai pemilihan atau seleksi pasar sasaran (target market) dan keputusan terhadap empat elemen dalam marketing mix. 4. Harus terdapat program untuk melaksanakan keputusan yang sudah dibuat termasuk penentuan tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan serta bentuk pertanggung jawabannya. 5. Harus terdapat suatu proses monitoring, proses evaluasi terhadap kinerja dan juga proses pemberian umpan balik. Setiap perubahan yang diperlukan dapat dilakukan dalam keseluruhan strategi dan taktik pemasaran (Morissan, 2010: 37). U Universitas Sumatera Utara 27 2.1.3.3 Proses Komunikasi pemasaran Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalahaktivitaspemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan. Ada tiga unsure pokok dalam struktur proses komunikasi pemasaran (Tjiptono, 1998: 219). 1. Pelaku konsumen Terdiri atas pemgiriman (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks produsen/perusahaan, khalayak,seperti pasar ini komunikatornya adalah sedangkan komunikannya adalah pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum (yang berperan sebagai initiator, influencer, decider, purchase dan user) 2. Material komunikasi 2.1.4.4 Promosi Penjualan Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi penjualan adalah bagian penting dari strategi komunikasi pemasaran perusahaan, sejalan dengan periklanan, humas dan penjualan personal. Pada intinya promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang U Universitas Sumatera Utara 28 mengusulkan nilai tambah dari suatu produk (Hermawan, 2012: 128). Sasaran promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan, terlepas bentuk apa pun yang diambil. Karena itulah, kelihatannya lebih masuk akal ketika merencanakan suatu kampanye promosi penjualan untuk target pelanggan sehubungan dengan perilaku umum. Promosi penjualan merupakan alat untuk meruntuhkan loyalitas pembeli terhadap merek barang (Kotler, 2010: 316). Alat iu berupa sebuah merek ternama yang memiliki harga yang menarik dan kualitas yang bagus sehingg dengan itu berhasil menarik perhatian para pembeli. Sasaran promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan, terlepas bentuk apa pun yang diambil. Iklan dan promosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari system ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini periklanan mulai berkembang menjadi system komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa tetapijuga bagi konsumen (Morissan, 2010: 1) Promosi penjualan ini mempunyai ciri yaitu memberikan informasi kepada pelanggan tentang program yang menarik yang harus diikuti konsumen. Biasanya rentang waktu sedikit, dan mengharapkan respons yang cepat dari konsumen. Adapun bentuk-bentuk dari promosi ini sendiri yaitu: 1. Menawarkan persaingan 2. Hadiah langsung 3. Kupon potongan harga 4. Program beli satu dapat dua 5. Intensif penjualan 6. Pengumpulan kupon ( Amir, 2005: 235). Berikut adalah beberapa tujuan dari promosi penjualan ini sendiri adalah sebagai berikut: U Universitas Sumatera Utara 29 1. Informing (menginformasikan). Semua kegiatan promosi bertujuan agar para calon pelanggan dapat mengetahui karakteristik suatu produk, sehingga mereka dapat membeli produk tersebut. 2. Persuading (membujuk). Tujuan promosi berikut adalah mempersuasi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. 3. Reminding (mengingatkan) jika target audiensi adalah konsumen telah memiliki sikap positif tentang produk makapihak produsen tetap mengingatkan para pelanggan tentang kelebihan produk yang ditawarkan, pelanggan diharapkan tetap membeli dan memakai produk ini dan menghindari produk sejenis lainnya (Liliweri, 2011: 504) 2.1.4.5 Pemasaran Internet Pemasaran lewat internet merupakan alternative cepat untuk suatu usaha. Ribuan pemasar telah berpaling ke internet sebagai sebuah prosfektif untuk mempromosikan merek-merek mereka dan mentransaksikan penjualan. Ratusan perusahaan telah berbondong-bondong untuk pamer diri di situs web, yang juga dikenal sebagai homepage (Lee & Johnson, 2007: 386). Pemasaran lewat internet sangat sering digunakan oleh parah pembisnis yang ingin memasarkan produk usahanya, selain lebih mudah dan juga praktis pemasaran lewat internet juga lebih hemat karena tidak perlu membayar untuk memasarkan produk yang akan mereka pasarkan. Selain itu pemasaran internet juga sudah menjadi tren dikarenakan ruang lingkupnya yang luas dan tidak hanya merajuk kepada pemsaran di internet, tetapi juga mencakup pemasaran yang dilakukan melalui email, dan media online lainnya. Model pemasaran internet terdiri dari tiga kategori yang terdiri dari ecommerce, internet pemasaran lokal dan pendekatan orang perorang (Hermawan, 2012: 211). 1. E-Commerce yaitu model bisnis dimana produk dijual langsung ke konsumen 2. Pemasaran Internet Lokal yaitu di mana suatu prusahaan kecil menggunakan internet untuk mencari dan membina hubungan, yang akan digunakan untuk keuntungan di dunia nyata. Pemasaran internet lokal U Universitas Sumatera Utara 30 menggunakan perangkat seperti pemasaran media sosial, listing direktori lokal dan target penjualan promosi online. 3. Pendekatan orang independen yang per-orang yaitu merupakan pendekatan yang memang berasal dari pencari dan pengguna (user) dengan tujuan untuk menemukan produk atau data lain yang diperlukan pengguna (Hermawan, 2012: 211). Pemasaran internet ini relative murah dan peraktis jika dihitung berdasarkan rasiobiaya terhadap jangkauan. Pemasaran internet juga menjadi suatu fenomena yang lagi tren yang dikarenakan ruang lingkup yang luas. 2.1.3.6 Model Lavidge-Gary Steiner Model Lavidge Gary Steiner dipelopori oleh dua orang psikolog sosial yang melihat bahwa ada enam tahap yang harus dilalui dalam proses komunikasi sebelum orang menerima sesuatu hierarki (Kasasi, 2007: 53) Proses kognitif Proses afektif Proses konotatif (aksi dan motivasi) Awareness (kesadaran) ↓ Knowledge (Pengetahuan) ↓ Liking (Kesukaan) ↓ Preference (Kecenderungan) ↓ Conviction (Keyakinan) ↓ Purchase (pembelian) Komunikasi yang diawali dengan adanya kesadaran (awareness) dengan mengenalkan produk melalui pesan sederhana yang terus-menerus mengulang nama produk. Kemudian mendorong target pasar mempunyai pengetahuan (knowledge) yang lebih banyak tentang produk dengan cara menyampaikan berbagai informasi tentang produk. Lalu mengembangkan kampanye iklan untuk mendorong target audiensi sehinga memiliki perasaan suka (liking). Advertiser harus membangun preferensi target audiensi dengan mempromosikan mutu, nilai, kinerja dan keistimewaan lainnya pada produk. Advertiser juga membangun suatu U Universitas Sumatera Utara 31 keyakinan (conviction) target audiensi bahwa produk merupakan pilihan yang terbaik bagi mereka. Advertiser mengarahkan target audiensi agar melakukan pembelian (purchase) dengan cara menawarkan harga lebih rendah, premi, memberi kesempatan mencoba yang diharapkan akan melakukan pembelian ulang (Hasan, 2008: 385). 2.1.5 Strategi Penjualan Strategi penjualan merupakan pernyataan mengenai bagaimana suatu merek atau produk mencapai suatu tujuan dan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pembeli (Tjiptono, 1997: 6) Menurut Corey (1991) dalam buku Strategi Pemasaran, strategi penjualan terdiri atas lima elemen yaitu: 1. Pemilihan tempat, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. 2. Perencanan produk, yaitu meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masingmasing lini. 3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kualitatif dari produk kepada pelanggan. 4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. 5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations (Tjiptono, 1998: 6). Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha. Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoJeh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. U Universitas Sumatera Utara 32 2.1.6 Kepuasan Membeli Kepuasan membeli merupakan elemen terpenting dalam menyediakan suatu pelayanan yang lebih baik, lebih efesien dan lebih afektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Kepuasan membeli merupakan suatu konsep yang telah lama dikenal dalam ilmu pemasaran (Hasan, 2008: 56). Kepuasan membeli sendiri diartikan sebagai suatu keadaan dimana harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai dengan kenyataan yang diterima tentang kemampuan produk tersebut oleh konsumen. Jika produk tersebut jauh dibawah harapan konsumen maka ia akan kecewa. Sebaliknya jika produk tersebut memenuhi harapan konsumen, maka ia akan senang. Harapan konsumen dapat diketahui dari pengalaman mereka sendiri saat menggunakan produk tersebut, omongan orang lain dan informasi iklan. Kotler dan Keller (2006: 136) menyatakan bahwa kepuasan membeli adalah perasaan senang atau kekecewaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya (Sumarwan, 2012: 190). Kesimpulan tentang indicator yang dikaji pada tingkat kepuasan membeli dapat dijelaskan (Kartasasmita, 2010: 201). 1. Kualitas dan kesediaan pasokan pada variabel kepuasan membeli, berada pada kategori “cukup puas” 2. Mudah membayar pada variabel kepuasan membeli, berada pada kategori “cukup puas” 3. Ketepatan pelayanan pada variabel kepuasan membeli, berada pada kategori “puas”. 4. Keterbukaan informasi pada variabel kepuasan membeli, berada pada kategori “puas”. 5. Penilaian konsumen pada variabel kepuasan membeli, berada pada kategori “puas”. 6. Komunikasi pada variabel kepuasan membeli, berada pada kategori “puas”. Untuk memenangkan suatu persaiangan suatu perusahaan harus mampu memberikan produk yang mutunya lebih baik, harganya lebih murah, penyerahan produk yang lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik daripada para persaingan. Produk dengan mutu jelek, harga yang mahal, penyerahan produk yang lebih U Universitas Sumatera Utara 33 lambat bisa membuat para pelanggan tidak puas (Supranto, 1997: 1). 2.1.6.1 Dimensi-dimensi Kepuasan Membeli Kepuasan membeli memiliki tiga dimensi pokok, ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Stabilitas atau variabilitas, yaitu menyangkut faktor penyebabnya sementara atau permanen. 2. Locus of causality, yaitu apakah penyebabnya berhubungan dengan konsumen (external attribution) atau dengan pemasar (internal attribution). Internal attribution seringsekali dikaitkan degan kemampuan dan usaha yang dilakukan oleh pemasar, sedangkan external attribution dihubungkan dengan berbagai teori seperti tingkat kesulitan sutu tugas (task difficulty) dan faktor keberuntungan. 3. Controllability, yaitu penyebab tersebut berada dalam kendali ataukah dihambat oleh faktor luar yang tidak dapat dipengaruhi (Sumarwan, 2012: 191). 2.1.6.2 Teori-Teori Kepuasan Pembeli Menurut Zethaml et al. (1996) kepuasan perbandingan antara layanan yang diharapkan membeli merupakan (expectations) dengan kinerja (perceived performance). Selain teori expectancy disconfirmation model yang sudah dikenal, ada beberapa teori tentang kepuasan membeli yaitu: 1. Teori equity Didalam teori ini meyatakan apabila seseorang merasa puas bila rasio hasil (outcome) yang diperolehnya dibandingkan dengan input yang digunakan dirasakan fair atau adil. Dengan kata lain, kepuasan terjadi apabila konsumen merasakan bahwa rasio hasil terhadap inputnya (outcome dibandiingkan dengan input) proporsional terhadap rasio yang sama yang diperoleh orang lain (Oliver De Sarbo 1988). 2. Attribution Theory Teori ini berasal dari teori Weiner (1971) yang kemudian dikembangkan oleh Oliver dan De Sarbo (1988) dan Engel et al. (1990). Teori ini menyatakan bahwa ada tiga dimensi yang menentukan keberhasilan atau U Universitas Sumatera Utara 34 kegagalan outcome sehingga dapat ditentukan apakah suatu pembelian memuaskan atau tidak memuaskan (Sumarwan, 2012: 1991). Kepuasan membeli merupakan pendorong utama bagi retensi loyalitas pelanggan. Peningkatan kepuasan membeli sangat dibutuhkan dalam persaingan pasar yang semakin tajam. Tingkat kepuasan membeli tergantung kepada kinerja yang dirasakan/di terima dari produk dan jasa servis pendukung serta standar yang digunakan pelanggan untuk mengevaluasi kinerja (Assauri, 2012: 1) 2.2 Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah tahapan dimana peneliti dapat menggambarkan rancangan dan strategi penelitian yang akan dijalankan. Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama (Bugin, 2009: 59). Agar konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus di operasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi timbulnya atau berubahnya variabel terikat sehingga variabel bebas dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Strategi Penjualan melalui media online. 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang muncul dipengaruhi variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kepuasan Membeli Mahasiswa FISIP USU. 3. Karakteristik Responden Dalam penelitian ini karakteristik responden terbagi atas jenis kelamin, departemen, angkatan, frekuensi belanja online shop dan uang saku responden. U Universitas Sumatera Utara 35 Gambar 2.4 Bagan Konsep Penelitian Variabel X Strategi Penjualan Variabel Y Kepuasan Membeli melalui media online Karekteristik Responden 2.3 Operasional Variabel Berdasarkan kerangka teori di atas, maka dibuatlah operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, sebagai beriku Variabel Teorit[]is Tabel 2.1 Variabel Oprasiona Variabel Oprasional 1. Variabel Bebas (X) a. Pemilihan tempat Strategi Penjualan Melalui b. Perencanaan produk Media Online c. Penetapan harga d. Sistem distribusi e. Komunikasi pemasaran 2. Variabel Terikat (Y) Kepuasan Membeli Mahasiswa FISIP USU a. Kualitas dan ketersediaan b. Mudah membayar c. Ketepatan pelayanan d. Keterbukaan informasi e. Penilaian konsumen f. komunikasi 3. Karakteristik Responden a. Jenis kelamin b. Departemen c. Angkatan d. Frekuensi belanja online di instagram e. Uang saku U Universitas Sumatera Utara 36 2.4 Definisi Operasional Dalam peneletian ini konsep yang sesuai dan kedudukannya yang setara dalam penelitian terlebih dahulu harus dibuat operasional. Fungsi konsep ini sebagai pengarahan, prosedur dan empiris (Sugiyono, 2004: 50). Variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (Strategi Penjualan Produk Fashion Melalui Instagram) a. Pemilihan tempat: Menyediakan tempat yang baik untuk pemasaran produk fashion yang akan dipasarkan melalui instagram untuk menarik perhatian pembeli yaitu mahasiswa FISIP USU. b. Perencanaan produk: Penggunaan nama merek sendiri atau menggunakan nama merek yang sudah terkenal untuk menarik perhatian pelanggan yaitu mahasiswa FISIP USU. c. Penetapan harga: Memberikan harga yang baik sesuai dengan kualitas produk fashion yang akan dipasarkan melalui instagram. d. Sistem distribusi : Menyediakan layanan reseller dengan pemberian harga yang lebih murah kepada pembeli yaitu mahasiswa FISIP USU. e. Komunikasi pemasaran: memberikan informasi atau iklan kepada pembeli bahwa produk fashion yang mereka pasar kan melalui media online ini merupakan produk yang bagus. 2. Variabel Terikat (Kepuasan Membeli Mahasiswa FISIP USU) a. Kualitas dan ketersedian: para produsen berusaha memberikan kualitas produk dan penyediaan produk secara cepat dan baik sehingga membuat para konsumen menjadi puas. b. Mudah membayar: para produsen memberikan jangka waktu pembayaran setelah pembookingan selama 2 kali 24 jam. c. Ketepatan pelayanan: memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada para pembeli dengan baik. d. Keterbukaan informasi: membuat daftar harga dan informasi dengan jelas tentang produk yang akan dipasarkan dengan sejelas-jelasnya. e. Penilaian konsumen: kesan yang di dapat oleh para pelanggan. f. Komunikasi: kemudahan ber interaksi antara penjual dan pembeli. 3. Karakteristik Responden U Universitas Sumatera Utara 37 a. Jenis kelamin: jenis kelamin dari responden (wanita/pria). b. Departemen : departemen dari mahasiswa FISIP USU c. Angkatan: mahasiswa FISIP USU angkatan 2010-2011 d. Frekuensi berbelanja online: latar belakang dari responden yang sudah tiga kali melakukan belanja online. e. Uang saku: jumlah uang yang dimiliki oleh responden. 2.5 Hipotesis Hipotesis adalah pengujian data statistic yang nantinya akan dibuktikan kebenaran dan hasil penelitian (Rakhmat, 2004: 14). Adapun perumusan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Ha : Terdapat Pengaruh antara Strategi Penjualan Produk Wanita Melalui Instagram terhadap Kepuasaan Membeli Mahasiswa FISIP USU. Ho : Tidak Terdapat Pengaruh antara Strategi Penjualan Produk Fashion Melalui Instagram terhadap Kepuasan Membeli Mahasiswa Fisip USU. U Universitas Sumatera Utara