BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah diubah menjadi informasi yang dapat menggambarkan dan menjelaskan karakteristik dari masing masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel independen maupun variabel dependen. Kemudian data setiap tahun dideskripsikan dan dibandingkan. Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran umum atas semua variabel yang digunakan dalam penelitian dengan cara melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dalam Tabel 4.1, akan disajikan karakteristik sampel yang digunakan di dalam penelitian ini yang meliputi : jumlah sampel (n), rata rata sample (mean), nilai maksimum, nilai minimum serta standar deviasi (σ) untuk masing masing variabel. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DER 60 .21 1.93 .8993 .48772 SIZE 60 21.42 31.26 28.7392 2.37532 PER 60 4.03 43.92 14.4755 8.57413 PBV 60 .27 4.47 1.7647 1.02946 Valid N (listwise) 60 Sumber : Olah data SPSS v.22, 2016 40 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah sampel data (n) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 sample data. Data mengenai ke 60 sampel tersebut diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan sektor property & real estate yang tercatat di BEI periode 2012 hingga 2014 (3 tahun). Oleh karena itu banyaknya sampel perusahaan manufaktur sektor property & real estate yang diteliti adalah sebanyak 20 sampel perusahaan. Variabel-variabel independen yang diteliti adalah struktur modal dengan menggunakan proxy Debt Equity Ratio (DER), keputusan investasi dengan menggunakan proxy Price Earnings Ratio (PER), dan ukuran perusahaan (Size) dengan menggunakan proxy nilai logaritma natural dari total asset. Sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah nilai perusahaan dengan menggunakan proxy Present Book Value (PBV). Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai perusahaan Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai perusahaan rata-rata sebesar 1,7647, dengan nilai minimum sebesar 0,27 yang berarti bahwa PT. Suryamas Dutamakmur Tbk memiliki nilai perusahaan paling kecil hal ini menunjukan masih ada perusahaan yang belum mampu memberikan keuntungan atau kekayaan maksimal terhadap investornya. Nilai maksimum sebesar 4,47 menunjukan bahwa PT. Jaya Real Property Tbk sebagai perusahaan yang memiliki nilai perusahaan tertinggi telah mampu memberikan persepsi positif terhadap investor dan mampu memberikan kemakmuran terhadap pemegang sahamnya. Semakin tingginya persentase http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 nilai perusahaan, maka nilai perusahaan akan semakin meningkat yang juga didorong dari harga saham perusahaan dan semakin kecil persentase nilai perusahaan maka semakin murah harga saham perusahaan tersebut. Deviasi standar variabel tersebut sebesar 1,02946. Dari hasil statistik deskriptif diatas terlihat bahwa nilai perusahaan yang terjadi selama tahun 2012-2014 sangat bervariasi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Nilai standar deviasi lebih kecil dari pada nilai rata-ratanya, hasil ini mengindikasikan hasil yang baik. 2. Struktur Modal Struktur modal merupakan hasil dari rasio perbandingan antara total utang terhadap total modal. Dengan semakin membesarnya persentase struktur modal justru semakin memperburuk stabilitas perusahaan. Aset yang dimiliki dan operasional perusahaan didanai oleh utang, baik itu utang jangka panjang maupun utang dalam jangka pendek. Semakin kecil nilai persentase struktur modal maka perusahaan semakin memiliki keleluasaan untuk memaksimalkan aset yang dimiliki tanpa harus terbebani bunga pinjaman. Di dalam berinvestasi, tentu investor akan memilih emiten dengan prosentase struktur modal yang kecil. Angka DER menjadi salah satu pertimbangan yang penting bagi investor dalam berinvestasi untuk mengurangi kemungkinan kerugian apabila terdapat gejala ketidakmampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran utang. Angka DER tertinggi sebesar 1,93 berasal dari PT. Summarecon Agung Tbk pada tahun 2013, sedangkan angka DER terendah sebesar 0,21 berasal dari PT. MNC Land Tbk pada tahun 2013. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 43 3. Ukuran Perusahaan Size perusahaan (Log of Total Asset) biasanya mencerminkan ukuran perusahaan, dalam hal ini dapat diartikan pula besar kecilnya perusahaan. Sejalan dengan hukum kapitalis, semakin besar perusahaan maka semakin besar pula probabilitas perusahaan dalam menghasilkan laba. Nilai logaritma total aset tertinggi sebesar 31,26 (Rp 37.761.220.693.695) berasal dari PT. Lippo Karawaci Tbk tahun 2014, dan nilai logaritma total aset terendah sebesar 21,42 (Rp 2.015.753.149) berasal dari PT. Metropolitan Land Tbk tahun 2012. 4. Keputusan Investasi Keputusan Investasi (PER) menunjukan nilai rata-rata sebesar 14,4755. Sedangkan nilai maksimum sedbesar 43,92 dan nilai minimum sebesar 4,03. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang investasi. Pengaruh ini diperoleh dari kegiatan investasi itu sendiri melalui pemilihan proyek atau kebijakan lainnya seperti menciptakan produk baru dan pergantian mesin yang lebih efisien yang memberi net present value positif dan dapat menarik investor untuk berinvestasi. B. Uji Asumsi Klasik Analisis ini dapat juga disebut sebagai uji prasyarat dari model regresi linear berganda yang akan diujikan. Model regresi yang baik harus menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbias Estimator / BLUE). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 44 Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dengan metode analisis statistik menggunakan uji OneSampel Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah plotting data residual yang menyebar di sekitar garis diagonal berdistribusi normal atau tidak. Dasar untuk pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut : a. Apabila nilai asymptonic significance lebih besar dari 0,05 ( Asymp. Sig > 0,05), maka data terdistribusi secara normal. b. Apabila nilai asymptonic significance lebih kecil dari 0,05 ( Asymp. Sig < 0,05), maka data terdistribusi secara tidak normal. Tabel 4.2 Uji Normalitas Model Regresi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal 60 Parametersa,b Mean Std. Deviation Most Extreme Differences .0000000 .88289802 Absolute .091 Positive .091 Negative -.049 Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. http://digilib.mercubuana.ac.id/ .091 .200c 45 Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebesar 0,091 dan asymptonic significance sebesar 0,200. Maka dapat disimpulkan data terditrisbusi secara normal karena 0,200 > 0,05. 2. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) yang terdapat pada masing masing variabel. Adapun hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model 1 a. Tolerance VIF (Constant) DER .946 1.058 SIZE .965 1.037 PER .944 1.059 Dependent Variable: PBV Sumber : Olah data SPSS v.22, 2016 Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas jika mempunya nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF dibawah 10. Dari tabel 4.3 diatas terlihat bahwa semua variabel bebas memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF jauh dibawah angka 10. Dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah Multikolinearitas. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 46 3. Uji Heteroskedatisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai residu variabel dependen SRESID dengan nilai prediksi variabel independen ZPRED. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dimana Y adalah nilai residual dan X adalah nilai yang telah diprediksi. Adapun grafik scatterplot dalam uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas Sumber : Olah data SPSS v.22, 2016 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 47 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai. 4. Uji Autokorelasi Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson. Hasil dari nilai Durbin Watson dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summaryb Model Durbin-Watson 1 2.478 a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), PER, SIZE, DER Sumber : Olah data SPSS v.22, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 diatas, hasil pengolahan data diperoleh nilai Durbin Watson (D-W) sebesar 2,478. Sedangkan besarnya nilai DW-tabel dengan n = 60 dan k = 3 didapat angka dl (batas luar) = 1,4797, du (batas dalam) = 1,6889. Karena pengambilan keputusan di hitung dengan rumus (4-du < d < 4-dl), dengan kata lain (2,311 < 2,478 < 2,5203), maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linear tersebut tidak terdapat korelasi negatif dengan keputusan no decision. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 48 C. Uji Kesesuaian Model 1. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Hasil perhitungan koefisien determinasi penelitian ini adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Adjusted R Square 1 .225 Sumber : Olah data SPSS v.22, 2016 Berdasarkan hasil regresi, diproleh besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0,225. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya persentase variasi nilai perusahaan yang bisa dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel bebas yaitu struktur modal, ukuran perusahaan, dan keputusan investasi hanya sebesar 22,5%, sedangkan sisanya sebesar 77,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model, seperti informasi keuangan lain, atau bisa juga karena kondisi perusahaan atau kondisi lingkungan yang terkait dengan perusahaan yang mempengaruhi nilai perusahaan di masa mendatang. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 49 2. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan uji F dapat dilihat pada table berikut ini. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji F ANOVAa Model F Regression Sig. 6.712 .001b Residual Total a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), PER, SIZE, DER Sumber : Olah data SPSS v.22, 2016 Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 6.712 dengan probabilitas 0,001. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan atau dapat dikatakan bahwa struktur modal, ukuran perusahaan dan keputusan investasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 50 D. Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi Uji Parsial (Uji t) Berdasarkan output SPSS, secara parsial pengaruh dari ketiga variabel independen yaitu struktur modal, ukuran perusahaan dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji t Unstandardized Coefficients Model 1 t Sig. B (Constant) 4.201 2.812 .007 DER .824 3.312 .002 SIZE -.128 -2.522 .015 PER .034 2.377 .021 Sumber : Olah data SPSS v.22, 2016 Dari hasil uji tersebut dapat kita lakukan uji hipotesis sebagai berikut : a. Pengujian Hipotesis 1 H1 : Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel struktur modal memiliki nilai t sebesar 3,312 dengan signifikan 0,002 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,002 < 0,05). Hal ini berarti variabel struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. b. Pengujian Hipotesis 2 H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki nilai t sebesar -2,522 dengan signifikan 0,015 yaitu lebih kecil http://digilib.mercubuana.ac.id/ 51 dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,015 < 0,05). Hal ini berarti variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah negatif. c. Pengujian Hipotesis 3 H3 : Keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Hasil uji statistik t menunjukkan bahwa variabel keputusan investasi memiliki nilai t sebesar 2,377 dengan signifikan 0,021 yaitu lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau (0,021 < 0,05). Hal ini berarti variabel keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 2. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Dengan melihat tabel 4.7 diatas, dapat disusun persamaan regresi linear berganda sebaga berikut: Nilai Perusahaan = + 4,201 + 0,824 Struktur Modal – 0,128 Ukuran Perusahaan + 0,034 keputusan investasi + Error Persamaan regresi tersebut mempunyai arti bahwa : 1. Konstanta sebesar + 4,201 dapat diartikan bahwa setiap 1 satuan besarnya nilai perusahaan akan meningkat sebesar 4,201 dengan asumsi struktur modal, ukuran perusahaan dan keputusan investasi tidak mengalami perubahan (konstan). 2. Struktur modal mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan + 0,824. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh struktur modal adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu http://digilib.mercubuana.ac.id/ 52 setiap adanya peningkatan struktur modal sebesar 1 satuan maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan sebesar 0,824. 3. Ukuran perusahaan mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif terhadap nilai perusahaan sebesar – 0,128. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh ukuran perusahaan adalah berbanding terbalik dengan nilai perusahaan, yaitu setiap adanya peningkatan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan maka akan terjadi penurunan pada nilai perusahaan sebesar 0,128. 4. Keputusan investasi mempunyai koefisien regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan sebesar + 0,034. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh keputusan investasi adalah searah dengan nilai perusahaan, yaitu setiap adanya peningkatan keputusan investasi sebesar 1 satuan maka akan terjadi peningkatan pada nilai perusahaan sebesar 0,034. E. Pembahasan Hasil Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linear berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Terdapat 3 hipotesis yang diuji dalam penelitian ini. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 53 1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel struktur modal menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi struktur modal bernilai positif sebesar 0,824. Dari hasil uji t untuk variabel struktur modal diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,002. Oleh karena nilai koefisien positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka variabel struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Muslim (2014) dan Rahman Rusdi Hamidi (2014), yang dalam hasil penelitiannya mengemukakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Bagi setiap perusahaan, keputusan dalam pemilihan sumber dana merupakan hal penting sebab hal tersebut akan mempengaruhi struktur keuangan perusahaan, yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Sumber dana perusahaan dicerminkan oleh modal asing dan modal sendiri yang diukur dengan debt to equity ratio (DER). Semakin tinggi hutang untuk membiayai operasional perusahaan maka akan meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan tingkat hutang yang tinggi maka beban yang akan ditanggung perusahaan juga besar. 2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel ukuran perusahaan menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi ukuran perusahaan bernilai negatif sebesar 0,128. Dari hasil uji t untuk variabel ukuran http://digilib.mercubuana.ac.id/ 54 perusahaan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,015. Oleh karena nilai koefisien negatif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka variabel ukuran perusahan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nia Rositawati (2015) dan Ayu Sri Mahatma (2012) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikasi mengukur kinerja suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dillihat dari total aktivanya, perusahaan dengan total aktiva lancar yang besar dengan komponen dominan pada piutang dan persediaan belum tentu dapat membayar dividen (laba ditahan) dikarenakan asset yang menumpuk pada piutang dan persediaan atau bisa juga disebabkan oleh asset yang masih dalam bentuk aktiva tetap seperti gedung, bangunan dan mesin-mesin pabrik. Perusahaan lebih mempertahankan laba dibandingkan membagikannya sebagai dividen, yang dapat mempengaruhi harga saham dan nilai perusahaan. 3. Pengaruh keputusan investasi terhadap Nilai Perusahaan. Hasil analisis statistik untuk variabel keputusan investasi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi keputusan investasi bernilai positif sebesar 0,034. Dari hasil uji t untuk variabel keputusan investasi diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,021. Oleh karena nilai koefisien positif dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka http://digilib.mercubuana.ac.id/ 55 variabel keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Robin Doviko (2014) dan penelitian Cory Patricia (2014) yang menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Adanya pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan memaksimumkan investasi dalam upayanya menghasilkan laba sesuai dengan jumlah dana yang terikat. http://digilib.mercubuana.ac.id/