PAPER EKONOMI MIKRO PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR DISUSUN OLEH : KELOMPOK IV Bagus Tri Prasetyo 125040100111088 Daniel Ardiyanto 125040100111165 Bariroh Fuadatinnisa’ 125040101111165 Basa Uli Simanjuntak 125040101111166 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR 1. Permintaan Konsep utama yang menyeluruh dalam menganalisis output, inflasi, dan laju pertumbuhan, serta peranan kebijakan adalah permintaan dan penawaran tingkst output dan tingkat harga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Dengan asumsi tertentu, kesempatan kerja hanya tergantung pada pengeluaran total atau permintaan. Di sisi lain, keterbatasan penawaran merupakan bagian penting dari masalah kebijakan dan karenanya harus mendapatkan perhatian yang besar. a. Pengertian Permintaan Rudiger Dornbusch (1992:20-21) menyatakan bahwa permintaan adalah hubungan antara pengeluaran atas barang dan jasa, dan tingkat harga. Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga. b. Kurva Permintaan Permintaan di tempatkan sebagai fungsi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dimaksud adalah harga, barang, atau jasa, selera dan pendapatan. Keterkaitan antara permintaan dan faktor-faktor tersebut menghasilkan rumus sbb : X= f (Hb1, Hb2, S, P) Dimana : H = harga S = selera B = barang atau jasa P = Pendapatan Dalam kaitannya dengan faktor ekonomi pada masalah permintaan ini berlaku ceteris paribus. Dalam kondisi seperti ini harga merupakan faktor dominan dalam permintaan, sementara faktor yang lain dianggap tidak berubah. 1. Pada harga yang tinggi, banyak pembeli yang tidak mampu membeli atau mungkin cenderung mencari barang substitusi dengan harga terjangkau. Sedangkan pada harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mammpu menjadi mampu untuk membeli 2. Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan pendapatan tetap) 3. Adanya harga barang substitusi yang harganya jauh lebih rendah akan lebih menarik apabila harga suatu barang atau jasa semakin tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih dari barang atau jasa yang telah biasa di konsumsi ke barang atau jasa substitusi 4. Bentuk kurva seperti ini menunjukan bahwa semakin rendah harga barang di pasar barang yang dapat dibeli oleh masyarakat semakin banyak Kurva Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Gambar 1. Grafik Permintaan Contoh: Seorang ibu yang hendak membeli telur ayam berdasarkan tingkat harga yang ada, ini dapat terilustrasikan dalam tabel dan grafik. Kurva permintaan akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah, maksudnya apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami kenaikan. Dari contoh di atas dapat dilihat, bila si ibu membeli telur dari 3kg menjadi 4kg karena harganya turun menjadi Rp. 8.850, maka kita tidak menyebutnya sebagai kenaikan permintaan tetapi kenaikan jumlah barang yang diminta, karena kenaikan masih berada pada pada satu kurva permintaan yang sama. c. Hukum Permintaan Hukum ekonomi berlaku ceteris paribus (diluar obyek yang diselidiki, keadaannya tetap tidak berubah). Singkatnya hukum permintaan adalah : “Permintaan akan bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apa bila harga naik”. Hukum permintaan tersebut dilatari oleh kenyataan bahwa orang harus memenuhi kebutuhannya sebatas anggaran atau pendapatan tertentu. Muncul masalah disini mengapa manusia harus memenuhi berbagai kebutuhan, sementara anggaran yang dimilikinya terbatas? Alasannya, setiap benda pemenuhan kebutuhan mempunyai kegunaan (utilitasnya) masing-masing sehingga orang akan berupaya memenuhi kebutuhan dengan menyamakan pertambahan kegunaan (utilitas marginal) benda pemuas kebutuhan yang dikonsumsinya. Hukum permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah. d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand) 1. konsumen / selera konsumen Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno. 2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya. 3. Pendapatan/penghasilan konsumen Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli. 4. Perkiraan harga di masa depan Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin. 5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya. 2. Penawaran a. Pengertian Penawaran Richard G. Lipsey (1993:22) menyatakan bahwa gejolak penawaran akan menyebabkan tingkat harga dan pendapatan nasional riel berubah dalam arah yang berlawanan; tingkat harga naik dan pendapatan riel turun sebagai akibat dari kenaikan penawaran; serta tingkat harga turun dan pendapatan nasional riel naik sebagai akihbat dari penurunan penawaran. Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi. b. Hukum Penawaran Hukum penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. c. Kurva Penawaran Kurva penawaran merupakan kurva yang menunjukkan hubungan antara nilai-nilai riil barang-barang dan jasa per satuan waktu yang semua produsen dalam perekonomian secara keseluruhan bersedia untuk menghasilkannya pada berbagai kemungkinan tingkat harga. Ini berarti kita perlu memasukkan unsur tingkat harga ke dalam kurva penawaran yang sedang kita susun dengan menggunakan unsur-unsur utamanya: fungsi produksi, kurva permintaan akan tenaga kerja, dan kurva penawaran tenaga kerja (Soedoyono Reksoprayitno,1985:89). Penjual biasanya ingin menjual barang atau jasa yang diproduksinya dengan harga tinggi. walaupun resikonya adalah barang yang terjual akan relative sedikit. Untuk menjual pada tingkat harga yang diinginkan, seorang penjual harus mempunyai pengamatan yang cermat terhadap perilaku pasar. Contoh: Penjual buah-buahan ingin menjual buah dengan harga yang tinggi dipasar. Sayangnya keinginan itu bertepatan dengan musim panen raya. Akibatnya dipasar akan berkerumunan penjual buah-buahan sehingga harga buah-buahan pun jatuh. Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Gambar 2. Grafik Penawaran Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu Nina pada berbagai tingkat harga. d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply) 1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan Biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga. 2. Tujuan Perusahaan Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesarbesarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen. 3. Pajak Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun. 4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi. 5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor. 3. Keseimbangan Pasar Keseimbangan harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan proses alami mekanisme pasar. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga. 3.1 Pengertian Harga Keseimbangan Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price. 3.2 Proses terbentuknya Harga Pasar Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan. 3.3 Pergeseran Titik Keseimbangan Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan. 1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan. 2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya keseimbangan yang disebabkan bertambahnya keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan. 3. Pergeseran titik jumlah penawaran. 4. Pergeseran titik jumlah penawaran. 3.4 Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan Pada paper ini kami akan membahas salah satu saja dari keempat penyebab bergesernya titik keseimbangan harga yaitu berkurangnya permintaan. Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga dan kuantitas akan mengalami penurunan. Berdasarkan kurva diatas, misalnya harga Rp.25,00 dan jumlah permintaan 45 unit (garis D). Apabila jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.15,00 (garis D1). Sedangkan kurva penawarannya tetap. Maka akan terjadi pergeseran titik keseimbangan dari E ke E1. Contoh kasus lainnya : Ketika harga mobil awalnya senilai $10, dan permintaanya sebanyak 5 unit. Karena harga bensin atau BBM yang merupakan barang komplementer dari mobil naik, maka permintaan akan mobil cenderung berkurang permintaan akan mobil berkurang menjadi 3 unit sedangkan penawaran akan mobil tetap maka yang terjadi adalah penurunan harga menjadi $5. Berdasarkan penjelasan di atas, kami dapat menarik kesimpulan bahwa faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran titik keseimbangan adalah perubahan jumlah permintaan dan penawaran. Salah satu penyebab pergeseran titik keseimbangan adalah. Berkurangnya permintaan. Berkurangnya permitaan tersebut dikarenakan faktor-faktor ceteris paribus. Ketika suatu kuantitas menurun maka harga barang tersebut akan turun. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Bustanul. 2012. Pangan Media Komunikasi dan Informasi. Jakarta: Divisi R & D Perum Bulog. Dornbusch, Rudiger. 1992. Makro Ekonomi. Bandung:Erlangga. Lipsey, Richard G. 1993. Makro Ekonomi. Bandung:Erlangga. R, Soediyono. 1981. Ekonomi Makro:Analisa IS-LM dan Permintaan–Penawaran Agregatif. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.