1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu istilah yang diperkenalkan oleh Dr. Francisco Torti pada abad ke-17, malaria berasal dari bahasa Itali yaitu mal artinya kotor, sedangkan aria artinya udara, sehingga malaria dapat diartikan ”udara yang kotor” (Gandahusada 2006). Malaria merupakan salah satu penyakit yang mempunyai penyebaran luas. Vektor malaria adalah nyamuk anopheles. Malaria sebagai salah satu penyakit infeksi disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium, yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Meningkatnya kasus malaria cenderung dipengaruhi oleh perubahan pola distribusi vektor malaria. Pola distribusi vektor malaria (nyamuk Anopheles sp.) berkembang dari skala lokal menjadi skala global. Kondisi tersebut didukung oleh perubahan kondisi daerah endemik malaria yang bertambah luas dan meningkatnya jumlah penduduk tanpa didukung oleh sarana kesehatan yang memadahi. Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, khususnya dari daerah rawan penyakit menular ke daerah lain, menyebabkan daerah yang telah bebas dari penyakit akan terkena kembali. Malaria dapat menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium. Penyakit malaria pada manusia ada empat jenis dan masingmasing disebabkan spesies parasit yang berbeda. Jenis malaria itu adalah: 1. Malaria tertiana (paling ringan), yang disebabkan oleh plasmodium vivax dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali. 2. Demam rimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan oleh plasmodium falciparum. Plasmodium ini merupakan sebagian besar penyebab kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau dan kematian. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/ 2 3. Malaria kuartana yang disebabkan plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama dari pada penyakit malaria tertiana atau tropika. Gejala pertama biasanya terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala itu kemudian akan terulang lagi setiap tiga hari. 4. Malaria yang mirip malaria tertiana, malaria ini paling jarang ditemukan, dan disebabkan oleh plasmodium ovale. Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh di dalam sel hati. Oganisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah sehingga menyebabkan demam (Prasetyo 2006). Model matematika telah banyak digunakan sebagai alat bantu untuk memahami penyebaran penyakit menular. ”As a matter of fact all epidemiology, concerned as it is with variation of disease from time to time or from place to place, must (sic) be considered mathematically (...), if it is to be considered scientifically at all” (Ross 1911). Perkembangan model matematika sangat berpengaruh dalam dinamika penyakit menular. Namun, sebagian model yang diusulkan tidak mempertimbangkan peran dari heterogenitas spasial lingkungan. Beberapa penelitian dengan model matematika telah menemukan bahwa pada lingkungan (seperti meningkatnya interaksi antar daerah) dapat meningkatkan laju penyebaran penyakit (Hess 1996). Interaksi antar populasi dapat meningkatkan ketahanan penyakit yang tidak dapat bertahan dalam kondisi terisolasi. Dalam literatur ekologi, pada lingkungan yang heterogen ada beberapa temuan yang bertentangan. Sebagai contoh, (Hassel & May 1991) bahwa interaksi antar subpopulasi daerah lain dapat meningkatkan ketahanan regional sistem host- parasitoid, sedangkan (Bascompte & Sole 1995) menyatakan bahwa interaksi tersebut mengarah pada perilaku dinamis yang tidak stabil dan dapat mengakibatkan kepunahan suatu populasi dalam kondisi yang terisolasi. Dalam kasus penyakit malaria, Ross (1909) membahas pada aspek klinis dan biologis. Beberapa penelitian malaria (Anderson & May 1992) telah membahas pengaruh lingkungan heterogen. Seperti dalam kasus umum penyakit menular, penelitian ini menemukan bahwa interaksi antar lingkungan dapat meningkatkan ketahanan suatu penyakit. Namun, literatur tentang lingkungan heterogen pada penyakit malaria sangat langka, dan sangat penting dikembangkan suatu penelitian dalam rangka untuk memperoleh pemahaman tentang proses Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/ 3 penyebaran penyakit malaria ini. Strategi untuk memberantas penyakit menular umumnya telah berhasil karena fokus pada aspek biologi dan ekologi dari vektor atau parasit, tetapi jarang pada pola mobilitas populasi. Peran migrasi manusia sangat penting dalam peningkatan penyebaran suatu penyakit, karena telah terjadi tidak hanya pada daerah endemik, tetapi juga pada daerah dimana malaria telah diberantas. Berbagai upaya dilakukan untuk memberantas penyakit maupun vektor malaria. Upaya tersebut mencakup pengobatan pasien, penggunaan obat-obatan anti malaria, pemusnahan nyamuk vector pembawa penyakit serta pemusnahan tempat perkembangbiakan nyamuk. Tetapi upaya tersebut kurang efektif karena obat anti malaria maupun obat pembasmi nyamuk memberikan dampak yang kecil terhadap penurunan kepadatan transmisi nyamuk (Mushinzimana et al.,2004). Oleh karena itu diperlukan sistem kewaspadaan dini serta perencanaan pemberantasan malaria yang tepat dan berkesinambungan oleh pemerintah dan masyarakat setempat. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mempelajari pengaruh fragmentasi lingkungan pada dinamika penyebaran penyakit malaria. 2. Mengevaluasi dampak dua pola mobilitas manusia (migrasi dan kunjungan) pada karakteristik penyakit malaria yaitu kondisi lingkungan penyakit dan sifat kestabilan titik tetapnya. 1.3 Tahap Penelitian Setelah mendapatkan pendekatan model, maka langkah penelitian selanjutnya menentukan analisis kestabilannya dengan cara: 1. Menentukan matriks Jacobi sistem persamaan diferensial yang dievaluasi pada titik tetap kestabilannya. 2. Menentukan nilai eigen dari matriks Jacobi. 3. Untuk model Migrasi dan model Kunjungan, dibuat simulasi numerik untuk nilai e (proporsi manusia bermigrasi) dan T (lama waktu berkunjung). Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/ 4 Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/