Tax Amnesty Tingkatkan Repatriasi Modal Untuk Ekonomi

advertisement
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Tax Amnesty Tingkatkan Repatriasi Modal Untuk Ekonomi Nasional
Senin, 25 April 2016
Presiden
mengatakan, bahwa Rancanngan Undang-Undang (RUU) Tax Amnesty saat ini tengah
dibahas di DPR. “Kita semuanya menghormati proses legislasi yang sedang
berlangsung,― ujar Presiden Joko Widodo dalam arahan pembuka Rapat Terbatas (Ratas),
Senin, 25 April 2016 di Kantor Presiden guna membahas RUU Pengampunan Pajak.
Â
Sikap
pemerintah, lanjut Presiden, sangat jelas karena ingin tax amnesty bermanfaat nyata bagi kepentingan nasional, bagi
kepentingan rakyat Indonesia terutama dalam hal penerimaan negara. “Dan yang
kedua juga memperluas tax based kita,
sehingga ke depan kita akan mempunyai data yang lebih banyak lagi untuk wajib
pajak kita,― ujar Presiden. Demikian sebagaimana dirilis Tim Komunikasi
Presiden, Ari Dwipayana.
Â
Selain
itu, pemerintah berharap dengan adanya tax
amnesty dapat meningkatkan arus modal masuk. “Kita inginkan adalah
repatriasi modal dari luar menuju ke dalam negeri, ada capital inflow, ada arus uang masuk sehingga kita akan
mendapatkan
pengembalian modal yang lama tersimpan di bank luar negeri, dan kita harapkan
uang yang kembali nantinya bisa digunakan untuk menggerakkan ekonomi nasional
kita,― tutur Presiden.
Â
Presiden
mengingatkan kepada jajaran Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan agar
terus melakukan reformasi perpajakan, baik dengan adanya atau tanpa tax amnesty dan repatriasi.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 30 October, 2017, 17:07
Sekretariat Negara Republik Indonesia
“Selanjutnya
juga penegakan hukum untuk wajib pajak juga terus dilakukan, terutama apabila
di kemudian hari ditemukan data baru mengenai ketidakbenaran dalam pelaporan
pajak untuk pengampunan tersebut,― ucap Presiden.
Â
Presiden
meminta kepada peserta rapat terbatas untuk menyiapkan instrumen investasi
secepatnya seandainya RUU Tax Amnesty disetujui oleh DPR. “Instrumen investasi
apa yang harus kita persiapkan apabila arus uang masuk itu benar-benar pada
posisi yang berbondong-bondong, yang besar-besaran baik investasi portofolio
maupun investasi langsung,― kata Presiden.
Â
Rapat
ini dihadiri antara lain oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Menko
Perekonomian, Darmin Nasution, Menko PMK, Puan Maharani, Menko Kemaritiman,
Rizal Ramli, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Ketua OJK, Muliaman
Hadad, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Sekretaris Kabinet (Seskab)
Pramono Anung, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN,
Rini Sumarno, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Kepala PPATK, Muhammad Yusuf Ali serta Dirjen
Pajak, Ken Dwijugiasteadi. (Humas Kemensetneg)
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 30 October, 2017, 17:07
Download