BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya usaha restoran siap saji saat ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan karena banyaknya bisnis sejenis. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis restoran siap saji semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target penjualan. Dalam meningkatkan keunggulan bersaing, masing-masing perusahaan restoran siap saji harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan mengembangkan strategi, konsep pemasaran dan positioning yang tepat dengan cara membangun persepsi konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman dan semangkin meningkatnya kebutuhan akan makanan siap saji yang dibutuhkan oleh para konsumen, maka kehadiran restoran siap saji harus mampu menyediakan jasa di setiap pilihan lokasi demi memudahkan konsumen. Oleh karena itu, saat ini PT Fastfood Indonesia Tbk. sebagai pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, telah membuka ratusan outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Slogan adalah salah satu strategi yang menjadi perhatian penting bagi restoran siap saji KFC untuk bisa membangun persepsi konsumen. Hal ini dilakukan karena dalam era globalisasi yang penuh dengan berbagai perubahan, KFC dituntut mampu bertahan dan bersaing dengan para 1 pesaingnya. KFC di Indonesia dengan slogan ‘jagonya ayam’ diharapkan dapat menarik konsumen untuk terus berkunjung ke restoran siap saji KFC. Dengan slogan ‘jagonya ayam’ diharapkan dapat memberikan gambaran informasi singkat yang membuat suatu produk memiliki keunikan kepada konsumen. Slogan ini biasanya dimunculkan dalam iklan –iklan dari merek, produk KFC atau kadang-kadang juga ditulis didalam kemasan. Bentuk slogan bervariasi, dari yang tertulis dan terlihat, sampai yang diucap dan yang vulgar. Dalam dunia komunikasi yang makin serba cepat dan arusnya semakin deras, merek saja tidaklah cukup tanpa rambu-rambu berupa slogan yang bisa mengantarkan persepsi publik kepada tujuan pemilik merek. Metro TV boleh berusia 7 tahun, tetapi slogan yang digunakannya saat ini lumayan “menggerakkan”. Memang banyak lembaga pembiayaan, tetapi hanya ada satu lembaga yang “menyelesaikan masalah tanpa masalah”. Apalah arti sebuah kata Nokia tanpa slogan Connecting People. Apalah arti Sampoerna a Mild tanpa slogan Bukan Basa Basi. Apalah Arti SBY-JK tanpa slogan Bersama Kita Bisa. Slogan adalah bahasa kampanye yang sangat berpotensi mempengaruhi persepsi dan perilaku targetnya. Itu bisa tercipta jika pemilihan kata-katanya tepat, pas dan mengena. Memang diperlukan kreativitas yang tinggi untuk memastikan penciptaan slogan yang bermutu. Slogan bermutu adalah slogan yang orisinil dan bukan contekan. Artinya slogan itu akan 2 menjadi satu-satunya penjelas atas merek tersebut. Persepsi target akan otomatis tersambung dengan merek jika slogan disebutkan. Slogan yang bermutu di susun dengan mempertimbangkan efek persepsi yang akan muncul. Jadi persyaratan diferensiasi dan penempatan positioning menjadi absolut. Pertimbangannya menjadi kompleks mulai dari bahasa, pilihan kata, kemudahan penyebutan, kesamaan persepsi yang ditimbulkan, kekuatan makna dan daya dobrak yang dimilikinya. Slogan diciptakan bukan karena latah tetapi sebuah penterjemahan atas makna visi dan misi perusahaan yang diselaraskan dengan tujuan / sasaran pemasaran yang ditetapkan. Pasar pada dasarnya adalah orang asing yang tidak paham apapun mengenai produk kita. Artinya kita harus mendidik mereka agar mengerti, menyetujui, simpati, syukur-syukur jatuh cinta dan pada akhirnya membeli dan mengkonsumsi/ menggunakan produk kita. Mendidik konsumen dengan slogan yang tepat akan memudahkan proses itu sendiri. Trend pasar terus berubah dan kecerdasannya juga berkembang. Itu yang menjadi dasar evaluasi apakah slogan kita tetap memimpin pasar atau semakin tertinggal dan dianggap barang tua yang sudah usang? Salah satu upaya penting kegiatan promosi slogan agar produk yang ditawarkan mempunyai tempat di benak konsumen adalah menentukan posisi produk yang tawarkan ‘product positioning’. Lewat positioning produk akan tercipta citra produk yang merupakan perpanjangan citra organisasi atau 3 perusahaan. Jika suatu produk atau merek yang memiliki persepsi yang kuat dalam benak konsumen akan lebih mudah dalam melancarkan strategi pemasaran untuk unggul dalam bersaing. dengan adanya persepsi yang kuat maka konsumen terus melakukan pembelian sehingga dapat meningkatkan penjualan dan diharapkan laba yang didapat oleh restoran siap saji KFC akan bertambah sehingga tercapainya tujuan yang dinginkan. Berdasarkan dari uraian yang di atas, maka penulis mengangkat topik ini sebagai permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian berjudul “PENGARUH SLOGAN KFC ‘JAGONYA AYAM’ TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN” 1.2 Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasikan rumusan permasalahan yaitu “Bagaimana Pengaruh Slogan KFC ‘Jagonya Ayam’ Terhadap Persepsi Konsumen?” 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini dibatasi hanya pada pengamatan tentang pengaruh slogan KFC ‘jagonya ayam’ terhadap persepsi konsumen, dan guna mempersempit ruang 4 lingkup penelitian hanya dilakukan pada konsumen yang sedang berkunjung ke KFC di Emporium Pluit mall Jakarta. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh slogan KFC ‘jagonya ayam’ terhadap persepsi konsumen. 1.5 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermafaat bagi : a. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi perusahaan mengenai pengaruh slogan KFC ‘jagonya ayam’ terhadap persepsi konsumen. Dengan demikian dapat melakukan perbaikan-perbaikan sehingga kesulitan-kesulitan yang terjadi dapat diatasi. b. Bagi kalangan akademik Hasil penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat khususnya yang mempunyai minat dalam menelaah tingkat permasalahan yang sama. c. Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang pengaruh slogan terhadap persepsi konsumen. 5