pandangan pihak eksekutif tentang program

advertisement
PANDANGAN PIHAK EKSEKUTIF
TENTANG PROGRAM
PENINGKATAN KESEHATAN
PEREMPUAN DALAM
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
DI JAWA TIMUR
Oleh :
SEKDA PROV. JAWA TIMUR
PENDAHULUAN
1.
Peningkatan Kualitas SDM merupakan kunci
keberhasilan pembangunan nasional
2.
SDM adalah laki-laki perempuan, maka pembangunan
pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia Indonesia seutuhnya tanpa
membedakan jenis kelamin.
3.
Perempuan merupakan potensi besar untuk menunjang
keberhasilan pembangunan SDM namun ternyata
setelah 66 tahun merdeka, posisi, peran dan
statusnya masih tertinggal dari laki-laki
4.
Peran Perempuan sebagai : istri, ibu yang
melahirkan,pengasuh, pendidik, pendukung ekonomi
keluarga,peran sosial, termasuk berperan sebagai
eksekutif perlu mendapat perhatian khusus
2
RPJPN 2005 - 2025
SASARAN POKOK
Kualitas SDM
 IPM
 IPG
 Penduduk
tumbuh
seimbang
ARAH PEMBANGUNAN
Kesehatan
- Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat
- Pembangunan berwawasan kesehatan
Pemb. Perempuan & anak:
- Peningkatan kualitas hidup perempuan,
kesejahteraan, perlindungan anak,
penurunan kekerasan, eksploitasi, &
diskriminasi
- Penguatan kelembagaan dan jaringan PUG
Pemuda:
- Pembangunan karakter bangsa &
partispasi pemuda
- Budaya & prestasi olahraga
3
MDG
RPJMN 2010 - 2014
8 Tujuan
Poverty & Hunger
Maternal Health
EDUCATION
Comm. Diseases
GENDER
ENVIRONMENT
CHLD HEALTH
PARTNERSHIP
Meningkatnya UHH
menjadi 72,0 thn
Menurunnya AKB menjadi
24 per 1000 KH
Menurunnya AKI menjadi 118
per 100.000 kh
Menurunnya prevalensi gizikurang pada anak balita
menjadi 15%.
INDIKATOR:
• AKABAL : 32/1000 KH
• AKB : 23/1000 KH
• % Bayi < 1 th di
Immunisasi
campak: 90%
INDIKATOR:
• AKI : 102/100.000 KH
• Linakes: 95%
• Pemakaian
Kontrasepsi: 75%
K1 :100%, K4:95%
Unmetned: 5%
Kecenderungan
AKABAL & AKI
perlu percepatan
KONDISI
PEREMPUAN INDONESIA





Di bidang pendidikan, angka buta huruf perempuan 14,5% lebih
besar dari laki-laki yaitu 6,9 %
Di bidang kesehatan, status gizi perempuan masih merupakan
masalah utama dan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu
228 per seratus ribu kelahiran hidup (SDKI 2007).
Di bidang ekonomi, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) lakilaki jauh lebih tinggi (86,5%) dari perempuan pada perempuan
(50,2%).
Di Bidang politik atau kekuasaan / pengambil keputusan dari pemilu
2004 perempuan keterwakilan perempuan 11 % untuk DPR, dan
19,8% untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Dalam bidang hukum masih banyak dijumpai substansi, struktur,
dan budaya hukum yang diskriminatif gender
6
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU
PEREMPUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bidang Politik : Rendahnya keterwakilan perempuan di
Legislatif dan Eksekutif Pusat dan Daerah
Bidang Hukum : masih banyaknya peraturan per-UU-an yang
bias gender dan diskriminatif terhadap perempuan
Bidang pendidikan : tingkat buta huruf perempuan lebih
tinggi dari laki-laki
Bidang kesehatan AKI masih tinggi
Bidang ekonomi : Peluang perempuan untuk bekerja rendah
Bidang HAM : Kasus trafficking yang semakin meningkat
Kasus KDRT yang semakin marak
Pornografi yang semakin vulgar
7
DASAR HUKUM , REGULASI TERKAIT PEREMPUAN
1. UUD 1945 Pasal 27 tentang Persamaan Hak dan Kewajiban Warga
Negara;
2. UU No. 7 tahun 1984 tentang Penghapusan segala bentuk
diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan (ratifikasi CEDAW);
3. UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
4. TAP MPR Nomor II dan VI tahun 2002
5. UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu yang mengamanatkan kepada
Partai Politik peserta Pemilu untuk mencalonkan anggota DPR-RI,
DPRD Prov/Kab/Kota
6. UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan
Nasional :
8
DASAR HUKUM, REGULASI TERKAIT PEREMPUAN
7. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
8. PP No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah 2004 – 2009
9. Instruksi Presiden No. 9 tahun 2000 tentang PUG dalam
Pembangunan
10. Keputusan Presiden Nomor. 101 Tahun 2001 tentang tugas
pokok dan fungsi kementrian Pemberdayaan Perempuan;
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 132 tahun 2003 tentang
Pedoman Umum PUG di Daerah:
9
BAGAIMANA DASAR HUKUM BIDANG
KESEHATAN PEREMPUAN ???
Masih minim regulasi di bidang kesehatan
perempuan, belum memenuhi kebutuhan
untuk mendukung program kesehatan
perempuan
 Regulasi terkait KB masih bias gender,
KB pria <2% sementara KB wanita 70%

ANALISA SITUASI
KESEHATAN
PEREMPUAN
JAWA TIMUR
IPM - Indeks Kesehatan (2009)
No
< 65
21%
80-70
66%
70-65
13%
No
< 65 (Rendah)
1 Pasuruan
64.08
2 Pamekasan
63.73
No
3 Bangkalan
63.47
1 Bojonegoro
69.87
4 Situbondo
63.16
2 Banyuwangi
69.72
3 Lumajang
69.38
4 Pasuruan (M)
68.81
5 Sumenep
65.84
5 Bondowoso
62.77
6 Jember
62.60
7 Sampang
61.23
8 Probolinggo
59.35
70-65 (Sedang)
80-70 (Tinggi)
1 Blitar
77.77
2 Trenggalek
76.93
3 Mojokerto
4 Tulungagung
76.88
76.73
5 Pacitan
76.47
6 Magetan
76.27
7 Madiun
76.01
8 Gresik
75.97
9 Blitar
75.81
10 Surabaya
75.67
11 Sidoarjo
75.21
12 Kediri
74.92
13 Jombang
74.90
14 Mojokerto
74.66
15 Malang
74.35
16 Probolinggo
74.14
17 Ponorogo
73.94
18 Ngawi
73.87
19 Kediri
73.72
20 Batu
73.12
21 Madiun
72.70
22 Malang
72.56
23 Nganjuk
72.49
24 Lamongan
71.50
25 Tuban
70.78
12
KETENAGAAN
RATIO KETENAGAAN & PENDUDUK
STANDART IND. SEHAT (2010) DIBANDING
TAHUN 2010
192,053
200,000
150,000
116,289
100,000
24,724
50,000
0
2,500
DR
4,743
2,579
16,000
16,000
SPOG
SPA
2010 IS
1,000
850
BIDAN
PERAWAT
2010
2010
2010 IS
GAMBARAN AKI TH. 2004 – 2010 DI JAWA TIMUR
AKI JATIM
SUMBER : LKI DINKES KAB./KOTA
SDKI NAS
250
SDKI 2007
200
228
150
100
94
92
72
79
69
72
72
83
90.7
101.3
50
0
2001 2002
2003 2004 2005 2006 2007
2008 2009 2010
PETA KEMATIAN IBU
MENURUT KAB/KOTA PROV. JATIM
TAHUN 2010 (BPS)
>101,28 /100.000
≤ 101,28 /100.000
%
0.22
1.52
2.39
8.04
10.00
RS Umum
RS Swasta
15.65
Puskesmas
62.17
RB
BPS
Rumah Ibu
Perjalanan
Penyebab masalah
Penyebab-penyebab
sudah diketahui
80-90% penyebab kematian dapat
dicegah dengan teknologi sederhana,
yang tersedia di tingkat Puskesmas
dan jaringannya. Hanya 10-20%
kasus rujukan yang memerlukan biaya
mahal dan teknologi tinggi.
STRATEGI PENINGKATAN
KESEHATAN IBU DAN BAYI
Arahan, Area Perubahan, Sistem
Sistem Yang Pro Rakyat, Inklusif, Responsif, Efektif, Bersih
Upaya
Kesehatan
Cakupan,
Kualitas, Akses
Peningkatan
Derajat
Kesehatan
Masyarakat sehat yang
mandiri dan
berkeadilan
V. Pengembangan pelayanan
medik unggulan
Area Perubahan
Sumber Daya
Kesehatan
IV. Penanganan wilayah bermasalah
kesehatan
III. Kelembagaan, budaya organisasi, ketatalaksanaan,
regulasi, SDM Kesehatan
II.
I.
Ketersediaan obat/alkes esensial KIA/KB, Penanggulangan Penyakit
Pembiayaan untuk pemenuhan kebutuhan dasar pelayanan medik dan pelayanan kesehatan
dasar promotif dan preventif
AKSELERASI STRATEGI PENINGKATAN
KESEHATAN IBU DAN BAYI
Pemenuhan
SDM
Kesehatan
DEMAND SIDE
P4K dgn stiker
Di seluruh
Puskesmas,
Buku KIA
Masyarakat
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang tersedia
(knowledge, health care
seeking, compliance,
satisfaction)
PONED
/ PONEK
Pelayanan
KB Berkualitas
SUPPLY SIDE
BEHAVIOURCHANGED
SIDE
PARTNER
SHIP
Masyarakat mandiri,
berperilaku PHBS dan
SADAR GIZI
Kemitraan
bidan
dan dukun
Tersediaanya fasilitas
pelayanan kesehatan
yang merata,
terjangkau,
berkualitas Unit Transfusi
FINANCIAL SIDE
Pro-equity basis formula
Darah di
RS Kab
Continuum of care across life cycle
ANC & PN
WHAT ?
WHY?
WHO ?
WHEN?
UKS &
PKPR
Fe + Asam Folat
PENDIDIKAN GIZI
PELAYANAN TUMBUH
KEMBANG
KUJUNGAN
NEONATAL
MP ASI & VIT A
ASI EKSKLUSIF
IMD
INTERVENSI GIZI DALAM TINGKAT SIKLUS KEHIDUPAN
IBU HAMIL
WUS
LANSIA
IBU MENYUSUI
GIZI, KESGA &
Linsek
GIZI, KESGA &
LINSEK
GIZI, KESGA &
Linsek
GIZI, KESGA &
Linsek
- PMT
- Yankes
- Penyuluhan Gizi
• Kapsul Vitamin A.
- Penyuluhan Gizi Seimbang
• Tablet Tambah Darah
Kapsul Minyak Beryodium (Khusus
daerah endemik berat). Penyuluhan Gizi Seimbang
BAYI
GIZI & Linsek
GIZI & KESGA
LINSEK
GIZI, KESGA &
Linsek
ANAK BALITA
ANAK REMAJA
• TTD Mandiri
- TTD Calon Pengantin.
- TTD Nekerwan
- Kapsul Minyak Beryodium. Penyuluhan Gizi Seimbang.
• ASI.
- MP – ASI (sejak umur 6 bl)
- Kapsul Vit. A Biru
(umur 6 – 11 bl)
• TTD Mandiri
- Kapsul Minyak Beryodium. Penyuluhan Gizi Seimbang. UKS
• MP – ASI
- Kapsul Vit. A Merah.
- Penyuluhan Gizi Seimbang
22
Continuum of care pathways
Rumah Sakit
WHERE ?
Puskesmas
Keluarga &
masyarakat
Situasi HIV AIDS
Di Jawa Timur September 2011
HIV (+) : 11.069 (40%) ; AIDS : 5.091 (18,8%)
ESTIMASI : 17.152 HIV (+)  BELUM DIKETEMUKAN
• Estimasi ODHA di Jatim = 27.062
• Sejak 2003 Jatim ditetapkan sebagai Daerah epidemi terkonsentrasi
1.Dilokalisasi PSK yang terinfeksi HIV lebih dari 5%
2.Pada populasi penasun di Surabaya sebanyak 54% terinfeksi HIV.
• Bayi lahir dari ibu HIV (+) = 98 diantaranya HIV, meninggal 20 bayi
• Dari 15 bayi yang test = 5 (+)
• Jumlah kasus AIDS di Jatim menduduki peringkat ke-4 di Indonesia
setelah DKI Jaya, Jawa Barat dan Papua.
• Faktor Penularan utama melalui heteroseksual (55,7 % ) dan NAPZA
(24,3 %)
• Angka Kematian = 1.331 kasus (26,1 %)
HIV DAN AIDS PADA PEREMPUAN

Semakin meningkatnya jumlah penderita HIV dan AIDS
(Odha), terutama pada kelompok laki-laki yang merupakan
kelompok dengan persentase tinggi, maka penularan ke
kelompok perempuan akan semakin meningkat.

Stigma dan diskriminasi yang dialami oleh kelompok Odha ju
ga menjadi beban tambahan bagi perempuan, bila ada
keluarga yang terinfeksi HIV.

Penularan HIV ke anak-anak dari ibu HIV positif disebut
sebagai MTCT (mother to child transmission)

Penularan dari ibu ke bayi melalui penularan di kandungan,
saat kelahiran dan melalui pemberian air susu ibu/ASI
Wanita rentan terkena HIV?

Pertama, budaya Indonesia masih menjadikan posisi wanita
dibawah pria (patriarki). Wanita, khususnya ibu rumah tangga
memiliki posisi tawar yang lebih rendah dalam menegosiasikan seks
dengan pasangan.

Kedua, kekerasan rumah tangga sering dilakukan pria terhadap
pasangannya. Menariknya, studi mengupas bahwa pria yang
melakukan kekerasan lebih mudah terkena infeksi HIV.

Ketiga, melakukan pencegahan dan pendidikan terhadap pekerja
migran yang bergerak di luar komunitas. Secara psikologis, populasi
yang berpisah dari komunitasnya terlepas dari norma-norma yang
mengikat. Wanita migran juga banyak yang mendapat kekerasan dan
pelecehan seksual. Tak jarang, pengetahuan seks di kalangan ini
minim karena sering dianggap bukan sasaran program pemerintah.
Penularan HIV Ibu ke bayi
dapat dicegah
(1) Terdeteksi dini
(2) Terkendali (Ibu melakukan perilaku hidup sehat, Ibu mendapatkan
ARV profilaksis secara teratur, Ibu melakukan ANC secara teratur,
Petugas kesehatan menerapkan pencegahan infeksi sesuai
Kewaspadaan Standar
(3) Pemilihan rute persalinan yang aman (seksio sesarea),
(4) Pemberian PASI (susu formula) yang memenuhi persyaratan,
(5) Pemantauan ketat tumbuh-kembang bayi & balita dari ibu dengan
HIV positif, dan
(6)Adanya dukungan yang tulus, dan perhatian yang berkesinambungan
kepada ibu, bayi dan keluarganya
Strategi Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Ke Bayi
dan Kegiatan Pendukungnya
Cegah Penularan HIV
Perempuan Usia Reproduktif
HIV Positif
Perempuan HIV Positif
Cegah Kehamilan
Hamil
Perempuan Hamil HIV (+)
HIV Positif
- Konseling;
- Sarana Kontrasepsi
Tidak Hamil
Cegah Penularan ke Bayi
Bayi HIV Positif
Perempuan Post Partum
-
HIV Negatif
- Penyuluhan HIV/AIDS ;
- Pelatihan Perubahan
Perilaku ;
- Penyebar luasa n Materi
Cetak tentang
Pencegahan HIV ;
- La yanan VCT; dll.
- Pemberian ARV;
- Konseling Kesehatan
Ibu Hamil
- Konseling Pemberian
Makanan Bayi ;
- Pe rsalinan yang Aman
Bayi HIV Negatif
Dukungan Psikologis,
Sosial & Perawatan
- P engobatan ARV;
- Pengobatan Infeksi
Oportunistik;
- Bantuan Pemeriksaan
Kesehatan;
- Layanan Support Group
- Perawatan Anak,
Imunisasi;
- Bantuan Finansial; dll
TERAPI ARV UNTUK PMTCT





Penggunaan obat anti retro viral jangka panjang untuk mengobati
perempuan hamil HIV positif , mencegah penularan HIV dari ibu ke
anak/MTCT dan diberikan seumur hidup
Saat ini obat antiretroviral lini 1 sudah tersedia secara luas dan gratis.
Perempuan yang memerlukan layanan PMTCT dapat memperoleh di
rumah sakit yang menjadi pusat layanan HIV.
Pemberian obat antiretroviral dilakukan dengan kombinasi sejumlah
rejimen obat (biasanya diberikan dalam 3 macam obat dalam 1 kombinasi)
sesuai denganpedoman yang berlaku.
Rekomendasi untuk Memulai Terapi ARV pada perempuan hamil dengan
memperhatikan stadiumklinis dan ketersediaan penanda imunologis
Manfaat Terapi ARV dalam program PMTCT serupa dengan terapi ARV
untuk pasienHIV pada umumnya yaitu :
1. Memperbaiki status kesehatan dan kualitas hidup
2. Menurunkan rawat inap akibat HIV
3. Menurunkan kematian terkait AIDS
4. Menurunkan angka penularan HIV dari ibu ke anak
PROFILAKSIS
ANTIRETROVIRAL
Profilaksis ARV adalah penggunaan obat
antiretroviral jangka pendek yang
digunakanperempuan hamil HIV positif
selama masa kehamilan untuk mengurangi
risiko penularanHIV ke janin yang
dikandungnya
 Besarnya risiko profilaksis ARV terhadap
perempuan, janin dan bayi tergantung
kepada:- waktu pajanan- lama pajananjumlah obat

PENGENDALIAN PENYAKIT KANKER
Penyakit kanker merupakan penyakit tidak
menular
yang
disebabkan
oleh
pertumbuhan sel jaringan tubuh tidak
normal dan tidak terkendali
 Program prioritas : kanker leher rahim
dan payudara

ANALISA SITUASI DI JATIM
DISTRIBUSI PENYAKIT KANKER DI RS
SENTINEL (RAWAT JALAN) BERDASARKAN
WAKTU DI JAWA TIMUR
1400
1200
Kanker cerviks
1000
800
kanker payudara
600
400
kanker hati & sal empedu
intrahepatik
200
kanker bronchus
0
2007
2008
2009
2010
DISTRIBUSI PENYAKIT KANKER DI RS
SENTINEL (RAWAT INAP)
BERDASARKAN WAKTU DI JAWA TIMUR
1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Kanker cerviks
kanker payudara
kanker hati & sal empedu
intrahepatik
kanker bronchus
2007
2008
SUMBER : STP RS SENTINEL
2009
2010
KEGIATAN
Pencegahan primer : edukasi perilaku gaya hidup sehat /
menghindari faktor risiko kanker
 Pencegahan sekunder :
- Skrining kanker leher rahim dengan metode IVA
(inspeksi visual dengan asam asetat) dan pap smear
- Skrining kanker payudara
- Penemuan kasus secara dini
 Pencegahan tertier :
- diagnosa dan terapi
- pelayanan paliatif
 Surveilans epidemiologi kanker (laporan STP RS
sentinel)

CAPAIAN SKRINING
Kab /
Kota
Target
5 thn
WAKT
U
Gresik
61980
Malang
47643
Capaian
skrining
Jumlah
%
20072012
12427
20.05
20082013
1868
3.9
Trengga
lek
150.687
20092014
2000
1.33
Kediri
76.131
20092014
2219
2.9
Total
336.441
18.514
5.5
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
Target WUS
Ditapis
PERAN EKSEKUTIF
DALAM PENINGKATAN PROGRAM
KESEHATAN PEREMPUAN
Upaya Prioritas Tahun 2011-2014
Membuat Regulasi terkait kesehatan perempuan
dan anak
Pemanfaatan data survey dalam perencanaan
kegiatan
Pemenuhan sarana dan tenaga dalam
Prioritas
mendukung peningkatan kesehatan perempuan
Proporsi anggaran dalam peningkatan program
kesehatan perempuan
Penggerakan stake holder dan LSM,PKK
37
PENUTUP
KOMPLEKSITAS PEREMPUAN DARI SISI
PERAN DAN FUNGSI DALAM
MEMBENTUK GENERASI BANGSA
YANG BERKUALITAS, MEMERLUKAN
PERHATIAN YANG SPESIFIK DAN
MONITORING SERTA EVALUASI YANG
BERKELANJUTAN DARI BERBAGAI
PIHAK
RENUNGAN

Salah satu SOLUSI untuk memperbaiki IPG
adalah, tekan angka kematian ibu (karena
melahirkan), dengan membuka akses dan
fasilitas kesehatan untuk semua perempuan
Penyempurnaan kesempatan perempuan
memperoleh pekerjaaan dan pendidikan
yang layak serta pendidikan politik dan
akses ke partai politik juga harus terbuka
lebar buat perempuan.
Terima kasih
Download