eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 13-25 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017 PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA LADAYA KUTAI KARTANEGARA Ria Rahim 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan: (i) untuk mengetahui variabel-variabel yang terdiri dari periklanan (advertising), hubungan masyarakat (public relations) dan penjualan langsung (direct marketing) berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Ladaya Tenggarong Kutai Kartanegara. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu bauran promosi dan keputusan berkunjung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, populasinya sebesar 282.424 dengan sampel 100. Teknik pengumpulan data: penelitian lapangan observasi, wawancara, kuisioner, dan penelitian kepustakaan. Kemudian teknik analisis yang digunakan regresi linier dengan menggunakan uji: uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi kelasik, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, Analisis linear berganda. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (i) variabel bauran promosi yang terdiri dari periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung berpengaruh secara simultan terhadap keputusan berkunjung ke daya tarik wisata Ladaya Kutai Kartanegara. Variabel bauran promosi yang terdiri dari periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung berpengaruh secara parsial terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik wisata Ladaya Kutai Kartanegara. Kata Kunci : Periklanan (advertising), Hubungan Masyarakat (public relation), penjualan langsung (direct marketing) dan keputusan berkunjung Pendahuluan Kalimantan Timur merupakan daerah tujuan wisata di Indonesia, memiliki potensi budaya dan pariwisata yang tak kalah menariknya dengan tujuan wisata lain di Indonesia. Hampir 90% objek wisata yang ada disediakan oleh alam Kalimantan, dan 10% lainnya adalah obyek wisata buatan untuk mendukung kepariwisataan di daerah ini. Ketersediaan obyek wisata berupa alam dengan flora dan faunanya menjadi daya tarik keunikan tersendiri. Hutan, sungai, danau, jeram dan pantai yang dibaur dengan budaya dan sejarah, serta dikemas dalam paket wisata ecotourism, 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25 menjadikan Kalimantan Timur sebagai tempat tujuan wisata, dan menempatkan posisinya pada segmen special interest group. Pariwisata di Kalimantan Timur, tepatnya di Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegaramulai kembali berkembang setelah pernah menurun. Peran pemerintah pun tak luput dari obyek-obyek wisata ini. Perhatian khusus mulai diberikan pemerintah dalam rangka perwujudan Kutai Kartanegara sebagai destinasi pariwisata.Pemikiran masyarakat akan kebutuhan berwisata pun turut serta membangkitkan semangat dari semua kalangan untuk berkompetisi dalam hal menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah, baik lokal maupun mancanegara untuk datang ke kota Raja ini. Kerangka Dasar Teori Pariwisata Pariwisata secara umum merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan perjalanan dengan tujuan memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Pengertian pariwisata menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 pada pasal 1 ayat ke-3 , mengatakan bahwa Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) menjelaskan Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan perjalanan untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam Pemasaran Pemasaran pada dasarnya melakukan suatu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan yang menyediakan barang maupun perusahaan yang menyediakan jasa yang bertujuan memperthankan kelangsungan hidup usahannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2014:27) Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Menurut David (2011:198), Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Manajemen Pemasaran menurut Kotler (2009:18) adalah analisis, perencanaan implementasi dan penyediaan dari program - program yang dirancang untuk menciptakan membangun dan memelihara pertukaran yang 14 Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim) menguntungkan dengan membeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan,yang selanjutnya mencakupi mengatur hubungan dengan pelanggan.” Bauran Promosi Bauran promosi adalah merupakan perangkat atau variabel-variabel promosi yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan produknya agar dapat mempengaruhi sehingga tujuan perusahaan tercapai. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:432) mengemukakan, “Promotion mix (marketing communications mix) is the specific blend of promotion tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationships”, yang artinya bauran promosi (bauran komunikasi pemasaran) adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif mengomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:75), “Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the response it wants in the target market”, artinya menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar. Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4 (empat) komponen dalam strategi pemasaran yang disebut 4P, yaitu: 1. Produk (product) 2. Harga (price) 3. Tempat (place) 4. Promosi (promotion) Keputusan Pembelian Keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk atau jasa. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat. Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek sehingga dapat menentukan niat untuk membeli produk yang paling disukai. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:157), “Consumer buyer behavior refers to the buying behavior of final consumers, individuals and households that buy goods and services for personal consumption”, pengertian tersebut dapat diartikan bahwa perilaku keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Menurut Kotler dan Keller (2009:240) 15 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25 menyatakan bahwa, “Keputusan pembelian adalah konsumen membentuk niatuntuk membeli merek yang paling disukai”. Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2012:176-178) diuraikan sebagai berikut: 1. Pengenalan Kebutuhan (need recognition) 2. Pencarian informasi (information search) 3. Evaluasi alternatif (evaluation of alternatives) 4. Keputusan pembelian (purchase decision) 5. Perilaku pasca pembelian (post purchase behavior) Indikator Periklanan Menurut Arens (Lubis, 2007)) iklan dikatakan sebagai komunikasi informasi yang terstruktur dan disusun bukan oleh perseorangan, biasanya dibayar untuk dan secara alami umumnya membujuk tentang produk (barang, jasa dan ide) yang diidentifikasi sponsor lewat berbagai media. Sedangkan menurut Tom Duncan (Lubis,2007) iklan adalah hal yang tidak pribadi, pengumuman yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui. Menurut Shimp (2003) Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, berikut fungsi periklanan : 1. Menginformasikan (informing) 2. Mempengaruhi (persuading) 3. Mengingatkan (reminding) 4. Memberikan nilai tambah (adding value) 5. Mendampingi (asisting) Indikator Hubungan Masyarakat Dr. Rex Harlow dalam Ruslan (2010:16) Public Relations (PR) adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dan publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian dan penerimaan kerjasama, melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan dan permasalahan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Menurut Kotler, Hendra Teguh dan Ronny (2002:691) Public Relations adalah Proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program yang merangsang pembelian .dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan yang menghubungkan perusahaan dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen. Indikator Penjualan Langsung Menurut Kotler (2007:320) “Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media untuk mempengaruhi suatu tanggapan atau transaksi terukur pada lokasi mana pun. Sedangkan menurut 16 Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim) Saladin (2004:191) mengemukakan bahwa “Pemasaran langsung adalah suatu sistem pemasaran yang menggunakan suatu media iklan atau lebih guna mendapatkan respons atau transaksi yang bisa diukur disuatu lokasi. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran langsung adalah bentuk dari pemasaran interaktif dengan menggunakan suatu media iklan atu lebih untuk mendapatkan respon atau transaksi yang dapat diukur. Bentuk- bentuk pemasaran langsung menurut Saladin (2006:1193) yaitu : 1. Penjualan tatap muka 2. Pemasaran direct mail 3. Telemarketing 4. Pemasaran melalui katalog (Catalog Marketing) 5. Saluran Online (Online Channel) Indikator Keputusan Berkunjung Keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk atau jasa. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat. Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek sehingga dapat menentukan niat untuk membeli produk yang paling disukai. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:157), “Consumer buyer behavior refers to the buying behavior of final consumers, individuals and households that buy goods and services for personal consumption”, pengertian tersebut dapat diartikan bahwa perilaku keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Menurut Kotler dan Keller (2009:240) menyatakan bahwa, “Keputusan pembelian adalah konsumen membentuk niatuntuk membeli merek yang paling disukai”. Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2012:176-178) diuraikan sebagai berikut: 1. Pengenalan Kebutuhan (need recognition) 2. Pencarian informasi (information search) 3. Evaluasi alternatif (evaluation of alternatives) 4. Keputusan pembelian (purchase decision) 5. Perilaku pasca pembelian (post purchase behavior) Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif. Menurut sugiyono (2011:8) yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan. 17 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25 Sampel Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2011 : 81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sampel merupakan bagian dari populasi, pengambilan sampel haruslah representative, artinya memiliki ciri-ciri dari populasi dan dapat mewakili populasi itu sendiri. Alat Pengukur Data Pendapat Sugiyono (2003:149) Pengukuran merupakan angka-angka pada suatu variabel. Pengukuran sangatlah penting sebab pengukuran suatu penelitian akan menghasilkan gambaran yang jelas dan akurat mengenai gejala yang diteliti. Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur pandangan masyarakat pada daya tarik wisata Ladaya (Ladang Budaya) tentang promosi Ladaya terhadap usaha peningkatan kunjungan ke Kutai Kartanegara (Tenggarong) khususnya daya tarik wisata Ladaya. Hasil Penelitian Deskripsi Variabel Penelitian Variabel Periklanan (X1) Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator-indikator Periklanan (X1) Tanggapan Skor X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Sangat tidak setuju 1 0% 0% 0% 0% 0% Tidak setuju 2 4% 1% 8% 7% 2% Kurang Setuju 3 25% 27% 32% 45% 27% Setuju 4 66% 64% 45% 31% 59% Sangat setuju 5 5% 8% 15% 17% 12% Mean Skor Indikator 3,72 3,79 3,67 3,58 3,81 Mean Skor Variabel 3.714 Sumber : Data diolah, 2016 Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan setuju (66%) terhadap periklanan yang bersifat menginformasikan (X1-1), diikuiti yang menyatakan kurang setuju (25%), sangat setuju (5%), tidak setuju (4%) dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya responden menyatakan setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan setuju (64%) terhadap periklanan yang bersifat mempengaruhi (X1-2), diikuti yang menyatakan kurang setuju (27%), sangat setuju (8%) dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya responden menyatakan setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan setuju (45%) terhadap periklanan yang bersifat mengingatkan (X1-3), diikuti yang menyatakan kurang setuju (32%), sangat setuju (15%), tidak setuju (8%) dan tidak ada yang 18 Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim) menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya responden menyatakan setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan kurang setuju (45%) terhadap periklanan yang bersifat memberikan nilai tambah (X1-4), diikuti setuju (31%), sangat setuju (17%), tidak setuju (7%) dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya responden menyatakan kurang setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan setuju (59%) terhadap periklanan yang bersifat mendampingi (X1-5), diikuti kurang setuju (27%), sangat setuju (12%), tidak setuju (2%) dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju, yang artinya responden menyatakan setuju terhadap indikator tersebut. Variabel Hubungan Masyarakat (X2) Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator-indikator Hubungan Masyarakat (X2) Tanggapan Skor X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5 Sangat tidak setuju 1 0% 0% 0% 0% 0% Tidak setuju 2 2% 1% 2% 2% 0% Kurang setuju 3 43% 14% 15% 14% 14% Setuju 4 54% 65% 53% 60% 62% Sangat setuju 5 1% 20% 30% 20% 24% Mean Skor Indikator 3,54 40,4 41,1 3,86 41,0 Mean Skor Variabel 2.60 Sumber : Data diolah, 2016 Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan masyarakat diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (54%) terhadap indikator publikasi produk (X2-1), diikuti kurang setuju (43%), tidak setuju (2%), sangat setuju (1%) serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (65%) terhadap indikator iklan layanan masyarakat (X2-2), diikuti sangat setuju (20%), kurang setuju (14%), tidak setuju (1%) serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (53%) terhadap indikator event promosi dan publikasi program (X2-3), diikuti sangat setuju (30%). Kurang setuju (15%), tidak setuju (2%) serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut. 19 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25 Dari tabel tangapan responden terhadap indikator-indikator hubungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (60%) terhadaop indikator advertorial (sponsorhip) (X2-4) diikuti sangat setuju (24%), kurang setuju (14%) serta tidak ada yang menyatakan kurang setuju dan sangat tidak setuju, artinya responden setuju dengan indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan masyarakat menyatakan setuju (62%) terhadap indikator menciptakan opini public (X2-5), diikuti sangat setuju (24%), kurang setuju (14%) serta tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Variabel Penjualan Langsung (X3) Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator-indikator Penjualan Langsung (X3) Tanggapan Skor X3-1 X3-2 X3-3 X3-4 X3-5 Sangat tidak setuju 1 0% 0% 1% 0% 0% Tidak setuju 2 1% 1% 1% 2% 3% Kurang setuju 3 27% 44% 6% 18% 40% Setuju 4 52% 40% 71% 63% 38% Sangat setuju 5 20% 15% 21% 17% 19% Mean Skor Indikator 3.91 3.69 4.10 3.95 3.73 Mean Skor Variabel 3.88 Sumber : Data diolah, 2016 Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator penjualan langsung diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (52%) terhadap indikator penjualan tatap muka (X3-1), diikuti kurang setuju (27%), sangat etuju (20%), tidak setuju (1%) serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (65%) terhadap indikator iklan layanan masyarakat (X2-2), diikuti sangat setuju (20%), kurang setuju (14%), tidak setuju (1%) serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (53%) terhadap indikator event promosi dan publikasi program (X2-3), diikuti sangat setuju (30%). Kurang setuju (15%), tidak setuju (2%) serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tangapan responden terhadap indikator-indikator hubungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (60%) terhadaop indikator advertorial (sponsorhip) (X2-4) diikuti sangat setuju (24%), kurang setuju (14%) serta tidak ada yang menyatakan kurang setuju dan sangat tidak setuju, artinya responden setuju dengan indikator tersebut. 20 Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim) Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan masyarakat menyatakan setuju (62%) terhadap indikator menciptakan opini public (X2-5), diikuti sangat setuju (24%), kurang setuju (14%) serta tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Variabel Keputusan Berkunjung (Y) Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator-indikator Keputusan Berkunjung (Y) Tanggapan Skor Y-1 Y-2 Y-3 Y-4 Y-5 Sangat tidak setuju 1 0% 0% 0% 1% 0% Tidak setuju 2 5% 5% 1% 10% 6% Kurang setuju 3 38% 37% 37% 11% 15% Setuju 4 49% 44% 52% 60% 46% Sangat setuju 5 8% 14% 10% 18% 33% Mean Skor Indikator 3.60 3.67 3.71 3.84 4.06 Mean Skor Variabel 3.80 Sumber : Data diolah, 2016 Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator keputusan berkunjung diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (49%) terhadap indikator pengenalan kebutuhan (Y-1), diikuti kurang setuju (38%), sangat etuju (8%), tidak setuju (5%) serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator keputusan berkunjung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (44%) terhadap indikator pencarian informasi (Y-2), diikuti kurang setuju (37%), sangat setuju (14%), tidak setuju (5%) serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator keputusan berkunjung hubungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (52%) terhadap indikator evaluasi alternatif (Y-3), diikuti kurang setuju (37%). sangat setuju (10%), tidak setuju (1%) serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut. Dari tabel tangapan responden terhadap indikator-indikator keputusan berkunjung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju (60%) terhadaop indikator keputusan berkunjung (Y-4) diikuti sangat setuju (18%), kurang setuju (11%) serta yang menyatakan kurang setuju (10%) dan sangat tidak setuju (1%) , artinya responden setuju dengan indikator tersebut. Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator keputusan berkunjung menyatakan setuju (46%) terhadap indikator perilaku pasca pembelian (Y-5), diikuti sangat setuju (33%), kurang setuju (15%) serta yang menyatakan tidak setuju (6%) dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. 21 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25 Pembahasan Pengaruh bauran promosi (periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan langsyng) secara simutlan terhadap keputusan berkunjung Keputusan berkunjung yang dilakukan oleh wisatawan merupakan bentuk tindakan dari konsumen untuk berkunjung ke Ladaya sebagai pilihan tempat wisata. Pada penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa periklanan (advertising), hubungan masyarakat (public relations) dan penjualan langsung (direct marketing) yang telah dilakukan oleh Ladaya berpengaruh signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan wisatawan mengunjungi daya tarik wisata Ladaya di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ketiga variabel dari bauran promosi ini seharusnya berjalan berkesinambungan. Baik itu dari segi periklanannya, hubungan masyarakat maupun penjualan langsung. Karena ketika ketiga bauran promosi ini dikombinasikan, dijaga dan dikembangkan, maka Ladaya akan mencapai tujuannya yaitu menarik wisatawan untuk datang ke Ladaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti berwujud secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Hotel Grand Victoria Samarinda. 1) Periklanan (X1) Hasil penelitian menemukan berbagai usaha Ladaya dalam mengiklankan adalah memasang baliho pada Kecamatan Timbau dengan tujuan menginformasikan (informing) kepada masyarakat Tenggarong tentang keberadaan Ladaya sebagai daya tarik wisata. Selain menginformasikan, fungsi baliho juga mengingatkan (informing). Dengan tujuan menjaga ingatan para pengunjung. Adapula pengadaan brosur oleh Ladaya, dimana brosur ini bertujuan menginformasikan harga paket untuk outbound di Ladaya, pelaksanaan brosur ini dilakukan Ladaya sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan yang sedang dilakukan terus menerus oleh Ladaya. Selain baliho dan brosur sebagai bentuk periklanan yang nyata, Ladaya juga punya instagram sebagai bentuk periklanan didunia maya. Dimana pada akun instagram Ladaya diunggah foto-foto daya tarik yang ada didalamnya, seperti mini zoo, odah rehat, odah jajak, kegiatan outbound seperti paint ball dan high rope juga tak luput dari instagram Ladaya ini. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pihak Ladaya, tujuan utama dari akun instagram ini adalah untuk mempengaruhi (persuading) terhadap pengguna instagram lainnya, agar dapat memudahkan wisatawan melihat kegiatan yang bisa dilakukan ketika memilih berlibur di Ladaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periklanan adalah variabel yang mempengaruhi baik secara parsial maupun simultan. 2) Hubungan Masyarakat (X2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel hubungan masyarakat berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung wisatawan. Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan pihak pengelola Ladaya, pelaksanaan 22 Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim) public relation pada Ladaya dilakukan oleh semua pihak pengelola tanpa terkecuali. Bentuk public relation yang dilakukan oleh pengelola Ladaya diantaranya adalah melakukan pelayanan prima contohnya dengan sifat ramah, tersenyum dan melayani pengunjung sepenuh hati. 3) Penjualan Langsung (X3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penjualan langsung berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Ladaya Kutai Kartanegara. Berdasarkan observasi peneliti, bentuk penjualan langsung yang telah dilakukan oleh Ladaya yaitu dengan disediakannya odah rehat, outbound paintball dan high rope. Walaupun outbound ini masih terbilang baru tetapi peminatnya sangat banyak dan terdiri dari semua kalangan, baik itu anakanak, remaja maupun dewasa. Outbound adalah daya tarik yang memiliki potensi besar untuk Ladaya karena didukung oleh keadaan alam yang masih asri. Pengaruh bauran promosi yang Dominan terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke daya tarik Ladaya Kutai Kartanegara Variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap keputusan berkunjung: Dari hasil variabel penelitian, variabel dominan adalah variabel periklanan yang paling berpengaruh dominan terhadap keputusan berkunjung Penutup Dari hasil perhitungan Uji-F (simultan) menunjukkan bahwa pengaruh periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung secara Simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung ke daya tarik Ladaya Kutai. Dari hasil Uji-t (parsial) menunjukkan bahwa variabel periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung. Dari nilai koefisien regresi (standardized coefficients), ternyata yang paling besar adalah variabel periklanan, dengan demikian variabel periklanan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan berkunjung ke Ladaya Kutai Kartanegara. Dari hasil penelitian yang dominan mempengaruhi kepuasan konsumen adalah variabel periklanan, sebaiknya pihak Ladaya Kutai Kartanegara lebih meningkatkan lagi hubungan masyarakat dan penjualan langsung guna meningkatkan penjualan tiket dan paket outbound Daftar Pustaka Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta. A. Shimp, Terence. 2003. Periklanan Promosi. Erlangga : Jakarta. Basu Swastha. 1998. Konsep Dan Strategi Analisa Kuantitatif Saluran Pemasaran. Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta 23 eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25 Cahya 2011, Universitas Bhayangkara Surabaya dengan judul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Berbasis Android (Studi Kasus di Perumahan Bumi Candi Asri Sidoarjo)” David, Fred, R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta. Djaslim Saladin, 2004, Meningkatkan Produktivitas Pemasaran, PT. Pustaka Binaman Pressondo, Jakarta. Djaslim, Saladin, 2004, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian, Edisi Ketiga, Bandung. Happy Marpaung. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta. Kemenpar.go.id (Kementrian Pariwisata Indonesia) Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Alih Bahasa Teguh dan Ronny. A. Rusli. JilidI.Jakarta: PT. Prenhallindo Kotler, Philip dan Keller K Lane. 2009. Marketing Management, thirteen edition, Jeresey: Prentice Hall. Kotler, Philip. dan Gary Armstrong. 2014. Principle Of Marketing, 15th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas, PT. Indeks, Jakarta. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi13. Jilid 1. Jakarta Erlangga. Lovelock, Christopher dan Wirtz, Jochen. (2011) .Service Marketing, People, Technology, Mandataris 2011, Universitas Islam Riau dengan judul “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Penjualan Sepeda Motor Merek Suzuki Pada PT. Riaujaya Cemerlang Pekanbaru” Novena 2013, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen Pariwisata (Studi Kasus Pada Objek Wisata Umbul Sidomukti, Kabupaten Semarang)”. Pemerintah Kab. Kutai Kartanegara (2012) data jumlah kunjungan dari obyek wisata Kutai Kartanegara PT. Ladaya (2016) data pengunjung dari Juni 2015 s/d Juni 2016 Ruslan, Rosady. 2010, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta : Rajawali Pers Saladin (2006). Manajemen Pemasaran : Analisis,Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. Bandung : Linda Karya. Sarwono, J., & Lubis, H. (2007). Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Strategy. Seventh edition. Pearson.Soekanto, Soerjono, 2002. Teori Peranan, Jakarta, Bumi Aksara. Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009. Tentang Pariwisata. 24