pengaruh bauran promosi terhadap keputusan wisatawan untuk

advertisement
eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (1): 13-25
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2017
PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP
KEPUTUSAN WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KE
DAYA TARIK WISATA LADAYA KUTAI KARTANEGARA
Ria Rahim 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan: (i) untuk mengetahui variabel-variabel yang
terdiri dari periklanan (advertising), hubungan masyarakat (public relations) dan
penjualan langsung (direct marketing) berpengaruh secara simultan dan parsial
terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Ladaya Tenggarong Kutai
Kartanegara. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu bauran promosi dan
keputusan berkunjung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, populasinya
sebesar 282.424 dengan sampel 100. Teknik pengumpulan data: penelitian
lapangan observasi, wawancara, kuisioner, dan penelitian kepustakaan.
Kemudian teknik analisis yang digunakan regresi linier dengan menggunakan uji:
uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi kelasik, uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, Analisis linear
berganda. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (i) variabel bauran
promosi yang terdiri dari periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan
langsung berpengaruh secara simultan terhadap keputusan berkunjung ke daya
tarik wisata Ladaya Kutai Kartanegara. Variabel bauran promosi yang terdiri
dari periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung ke daya tarik
wisata Ladaya Kutai Kartanegara.
Kata Kunci : Periklanan (advertising), Hubungan Masyarakat (public relation),
penjualan langsung (direct marketing) dan keputusan berkunjung
Pendahuluan
Kalimantan Timur merupakan daerah tujuan wisata di Indonesia, memiliki
potensi budaya dan pariwisata yang tak kalah menariknya dengan tujuan wisata
lain di Indonesia. Hampir 90% objek wisata yang ada disediakan oleh alam
Kalimantan, dan 10% lainnya adalah obyek wisata buatan untuk mendukung
kepariwisataan di daerah ini.
Ketersediaan obyek wisata berupa alam dengan flora dan faunanya menjadi
daya tarik keunikan tersendiri. Hutan, sungai, danau, jeram dan pantai yang
dibaur dengan budaya dan sejarah, serta dikemas dalam paket wisata ecotourism,
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25
menjadikan Kalimantan Timur sebagai tempat tujuan wisata, dan menempatkan
posisinya pada segmen special interest group.
Pariwisata di Kalimantan Timur, tepatnya di Kecamatan Tenggarong
Kabupaten Kutai Kartanegaramulai kembali berkembang setelah pernah menurun.
Peran pemerintah pun tak luput dari obyek-obyek wisata ini. Perhatian khusus
mulai diberikan pemerintah dalam rangka perwujudan Kutai Kartanegara sebagai
destinasi pariwisata.Pemikiran masyarakat akan kebutuhan berwisata pun turut
serta membangkitkan semangat dari semua kalangan untuk berkompetisi dalam
hal menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah, baik lokal maupun
mancanegara untuk datang ke kota Raja ini.
Kerangka Dasar Teori
Pariwisata
Pariwisata secara umum merupakan suatu perjalanan yang dilakukan
seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat
ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan
atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata
mata untuk menikmati kegiataan perjalanan dengan tujuan memenuhi keinginan
yang beraneka ragam. Pengertian pariwisata menurut Undang-Undang Nomor 10
tahun 2009 pada pasal 1 ayat ke-3 , mengatakan bahwa Pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.
Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47)
menjelaskan Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk
sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain
meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud
bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi
semata-mata untuk menikmati kegiatan perjalanan untuk memenuhi keinginan
yang beraneka ragam
Pemasaran
Pemasaran pada dasarnya melakukan suatu kegiatan pokok yang perlu
dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan yang menyediakan barang maupun
perusahaan yang menyediakan jasa yang bertujuan memperthankan kelangsungan
hidup usahannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2014:27) Pemasaran adalah
proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalannya.
Menurut David (2011:198), Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses
pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen akan produk dan jasa.
Manajemen Pemasaran menurut Kotler (2009:18) adalah analisis,
perencanaan implementasi dan penyediaan dari program - program yang
dirancang untuk menciptakan membangun dan memelihara pertukaran yang
14
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim)
menguntungkan dengan membeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan.manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan,yang
selanjutnya mencakupi mengatur hubungan dengan pelanggan.”
Bauran Promosi
Bauran promosi adalah merupakan perangkat atau variabel-variabel
promosi yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan-perusahaan untuk
memperkenalkan produknya agar dapat mempengaruhi sehingga tujuan
perusahaan tercapai. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:432) mengemukakan,
“Promotion mix (marketing communications mix) is the specific blend of
promotion tools that the company uses to persuasively communicate customer
value and build customer relationships”, yang artinya bauran promosi (bauran
komunikasi pemasaran) adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang
digunakan perusahaan untuk secara persuasif mengomunikasikan nilai pelanggan
dan membangun hubungan pelanggan.
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang
dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai
tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:75),
“Marketing mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to
produce the response it wants in the target market”, artinya menyatakan bahwa
bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang memadukan
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam target pasar.
Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari 4 (empat) komponen dalam
strategi pemasaran yang disebut 4P, yaitu:
1. Produk (product)
2. Harga (price)
3. Tempat (place)
4. Promosi (promotion)
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk atau jasa. Dari
berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian
suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan produk
sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat. Dalam tahap evaluasi, konsumen
menentukan peringkat merek sehingga dapat menentukan niat untuk membeli
produk yang paling disukai.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:157), “Consumer buyer behavior
refers to the buying behavior of final consumers, individuals and households that
buy goods and services for personal consumption”, pengertian tersebut dapat
diartikan bahwa perilaku keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian
akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang membeli
barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Menurut Kotler dan Keller (2009:240)
15
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25
menyatakan bahwa, “Keputusan pembelian adalah konsumen membentuk
niatuntuk membeli merek yang paling disukai”.
Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Armstrong
(2012:176-178) diuraikan sebagai berikut:
1. Pengenalan Kebutuhan (need recognition)
2. Pencarian informasi (information search)
3. Evaluasi alternatif (evaluation of alternatives)
4. Keputusan pembelian (purchase decision)
5. Perilaku pasca pembelian (post purchase behavior)
Indikator Periklanan
Menurut Arens (Lubis, 2007)) iklan dikatakan sebagai komunikasi
informasi yang terstruktur dan disusun bukan oleh perseorangan, biasanya dibayar
untuk dan secara alami umumnya membujuk tentang produk (barang, jasa dan
ide) yang diidentifikasi sponsor lewat berbagai media. Sedangkan menurut Tom
Duncan (Lubis,2007) iklan adalah hal yang tidak pribadi, pengumuman yang
dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui. Menurut Shimp (2003) Secara umum,
periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi
yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, berikut fungsi
periklanan :
1. Menginformasikan (informing)
2. Mempengaruhi (persuading)
3. Mengingatkan (reminding)
4. Memberikan nilai tambah (adding value)
5. Mendampingi (asisting)
Indikator Hubungan Masyarakat
Dr. Rex Harlow dalam Ruslan (2010:16) Public Relations (PR) adalah
fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dan publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi,
pengertian dan penerimaan kerjasama, melibatkan manajemen dalam menghadapi
persoalan dan permasalahan, membantu manajemen dalam mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini
dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik
komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
Menurut Kotler, Hendra Teguh dan Ronny (2002:691) Public Relations
adalah Proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program yang
merangsang pembelian .dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai
informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan yang menghubungkan
perusahaan dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para
konsumen.
Indikator Penjualan Langsung
Menurut Kotler (2007:320) “Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran
interaktif yang menggunakan satu atau lebih media untuk mempengaruhi suatu
tanggapan atau transaksi terukur pada lokasi mana pun. Sedangkan menurut
16
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim)
Saladin (2004:191) mengemukakan bahwa “Pemasaran langsung adalah suatu
sistem pemasaran yang menggunakan suatu media iklan atau lebih guna
mendapatkan respons atau transaksi yang bisa diukur disuatu lokasi.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran
langsung adalah bentuk dari pemasaran interaktif dengan menggunakan suatu
media iklan atu lebih untuk mendapatkan respon atau transaksi yang dapat diukur.
Bentuk- bentuk pemasaran langsung menurut Saladin (2006:1193) yaitu :
1. Penjualan tatap muka
2. Pemasaran direct mail
3. Telemarketing
4. Pemasaran melalui katalog (Catalog Marketing)
5. Saluran Online (Online Channel)
Indikator Keputusan Berkunjung
Keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk atau jasa. Dari
berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian
suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan produk
sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat. Dalam tahap evaluasi, konsumen
menentukan peringkat merek sehingga dapat menentukan niat untuk membeli
produk yang paling disukai.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:157), “Consumer buyer behavior
refers to the buying behavior of final consumers, individuals and households that
buy goods and services for personal consumption”, pengertian tersebut dapat
diartikan bahwa perilaku keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian
akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang membeli
barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Menurut Kotler dan Keller (2009:240)
menyatakan bahwa, “Keputusan pembelian adalah konsumen membentuk
niatuntuk membeli merek yang paling disukai”.
Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan
Armstrong (2012:176-178) diuraikan sebagai berikut:
1. Pengenalan Kebutuhan (need recognition)
2. Pencarian informasi (information search)
3. Evaluasi alternatif (evaluation of alternatives)
4. Keputusan pembelian (purchase decision)
5. Perilaku pasca pembelian (post purchase behavior)
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif. Menurut sugiyono (2011:8)
yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.
17
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25
Sampel
Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2011 : 81) Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sampel
merupakan bagian dari populasi, pengambilan sampel haruslah representative,
artinya memiliki ciri-ciri dari populasi dan dapat mewakili populasi itu sendiri.
Alat Pengukur Data
Pendapat Sugiyono (2003:149) Pengukuran merupakan angka-angka pada
suatu variabel. Pengukuran sangatlah penting sebab pengukuran suatu penelitian
akan menghasilkan gambaran yang jelas dan akurat mengenai gejala yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk
mengukur pandangan masyarakat pada daya tarik wisata Ladaya (Ladang
Budaya) tentang promosi Ladaya terhadap usaha peningkatan kunjungan ke Kutai
Kartanegara (Tenggarong) khususnya daya tarik wisata Ladaya.
Hasil Penelitian
Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel Periklanan (X1)
Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator-indikator
Periklanan (X1)
Tanggapan
Skor
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
Sangat tidak setuju
1
0%
0%
0%
0%
0%
Tidak setuju
2
4%
1%
8%
7%
2%
Kurang Setuju
3
25%
27%
32%
45%
27%
Setuju
4
66%
64%
45%
31%
59%
Sangat setuju
5
5%
8%
15%
17%
12%
Mean Skor Indikator
3,72
3,79
3,67
3,58
3,81
Mean Skor Variabel
3.714
Sumber : Data diolah, 2016
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan
diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan setuju (66%) terhadap
periklanan yang bersifat menginformasikan (X1-1), diikuiti yang menyatakan
kurang setuju (25%), sangat setuju (5%), tidak setuju (4%) dan tidak ada yang
menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya responden menyatakan setuju
terhadap indikator tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan
diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan setuju (64%) terhadap
periklanan yang bersifat mempengaruhi (X1-2), diikuti yang menyatakan kurang
setuju (27%), sangat setuju (8%) dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak
setuju, yang artinya responden menyatakan setuju terhadap indikator tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan
diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan setuju (45%) terhadap
periklanan yang bersifat mengingatkan (X1-3), diikuti yang menyatakan kurang
setuju (32%), sangat setuju (15%), tidak setuju (8%) dan tidak ada yang
18
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim)
menyatakan sangat tidak setuju, yang artinya responden menyatakan setuju
terhadap indikator tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan
diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan kurang setuju (45%)
terhadap periklanan yang bersifat memberikan nilai tambah (X1-4), diikuti setuju
(31%), sangat setuju (17%), tidak setuju (7%) dan tidak ada yang menyatakan
sangat tidak setuju, yang artinya responden menyatakan kurang setuju terhadap
indikator tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator periklanan
diatas menunjukkan bahwa sebagian besar menyatakan setuju (59%) terhadap
periklanan yang bersifat mendampingi (X1-5), diikuti kurang setuju (27%), sangat
setuju (12%), tidak setuju (2%) dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju, yang
artinya responden menyatakan setuju terhadap indikator tersebut.
Variabel Hubungan Masyarakat (X2)
Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator-indikator
Hubungan Masyarakat (X2)
Tanggapan
Skor
X2-1 X2-2 X2-3 X2-4 X2-5
Sangat tidak setuju
1
0%
0%
0%
0%
0%
Tidak setuju
2
2%
1%
2%
2%
0%
Kurang setuju
3
43%
14%
15%
14% 14%
Setuju
4
54%
65%
53%
60% 62%
Sangat setuju
5
1%
20%
30%
20% 24%
Mean Skor Indikator
3,54
40,4
41,1
3,86 41,0
Mean Skor Variabel
2.60
Sumber : Data diolah, 2016
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan
masyarakat diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan
setuju (54%) terhadap indikator publikasi produk (X2-1), diikuti kurang setuju
(43%), tidak setuju (2%), sangat setuju (1%) serta tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator
tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan
masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
(65%) terhadap indikator iklan layanan masyarakat (X2-2), diikuti sangat setuju
(20%), kurang setuju (14%), tidak setuju (1%) serta tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan
masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
(53%) terhadap indikator event promosi dan publikasi program (X2-3), diikuti
sangat setuju (30%). Kurang setuju (15%), tidak setuju (2%) serta tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju
terhadap indikator tersebut.
19
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25
Dari tabel tangapan responden terhadap indikator-indikator hubungan
masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
(60%) terhadaop indikator advertorial (sponsorhip) (X2-4) diikuti sangat setuju
(24%), kurang setuju (14%) serta tidak ada yang menyatakan kurang setuju dan
sangat tidak setuju, artinya responden setuju dengan indikator tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan
masyarakat menyatakan setuju (62%) terhadap indikator menciptakan opini
public (X2-5), diikuti sangat setuju (24%), kurang setuju (14%) serta tidak ada
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Variabel Penjualan Langsung (X3)
Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator-indikator
Penjualan Langsung (X3)
Tanggapan
Skor X3-1 X3-2 X3-3 X3-4 X3-5
Sangat tidak setuju
1
0%
0%
1%
0%
0%
Tidak setuju
2
1%
1%
1%
2%
3%
Kurang setuju
3
27%
44%
6%
18% 40%
Setuju
4
52%
40% 71% 63% 38%
Sangat setuju
5
20%
15% 21% 17% 19%
Mean Skor Indikator
3.91
3.69 4.10 3.95 3.73
Mean Skor Variabel
3.88
Sumber : Data diolah, 2016
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator penjualan
langsung diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
(52%) terhadap indikator penjualan tatap muka (X3-1), diikuti kurang setuju
(27%), sangat etuju (20%), tidak setuju (1%) serta tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator
tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan
masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
(65%) terhadap indikator iklan layanan masyarakat (X2-2), diikuti sangat setuju
(20%), kurang setuju (14%), tidak setuju (1%) serta tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan
masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
(53%) terhadap indikator event promosi dan publikasi program (X2-3), diikuti
sangat setuju (30%). Kurang setuju (15%), tidak setuju (2%) serta tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju
terhadap indikator tersebut.
Dari tabel tangapan responden terhadap indikator-indikator hubungan
masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
(60%) terhadaop indikator advertorial (sponsorhip) (X2-4) diikuti sangat setuju
(24%), kurang setuju (14%) serta tidak ada yang menyatakan kurang setuju dan
sangat tidak setuju, artinya responden setuju dengan indikator tersebut.
20
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim)
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator hubungan
masyarakat menyatakan setuju (62%) terhadap indikator menciptakan opini
public (X2-5), diikuti sangat setuju (24%), kurang setuju (14%) serta tidak ada
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Variabel Keputusan Berkunjung (Y)
Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator-indikator
Keputusan Berkunjung (Y)
Tanggapan
Skor
Y-1
Y-2
Y-3
Y-4
Y-5
Sangat tidak setuju
1
0%
0%
0%
1%
0%
Tidak setuju
2
5%
5%
1%
10%
6%
Kurang setuju
3
38%
37%
37%
11%
15%
Setuju
4
49%
44%
52%
60%
46%
Sangat setuju
5
8%
14%
10%
18%
33%
Mean Skor Indikator
3.60
3.67
3.71
3.84
4.06
Mean Skor Variabel
3.80
Sumber : Data diolah, 2016
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator keputusan
berkunjung diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan
setuju (49%) terhadap indikator pengenalan kebutuhan (Y-1), diikuti kurang
setuju (38%), sangat etuju (8%), tidak setuju (5%) serta tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator
tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator keputusan
berkunjung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
(44%) terhadap indikator pencarian informasi (Y-2), diikuti kurang setuju (37%),
sangat setuju (14%), tidak setuju (5%) serta tidak ada responden yang
menyatakan tidak setuju, artinya responden setuju terhadap indikator tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator keputusan
berkunjung hubungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju (52%) terhadap indikator evaluasi alternatif (Y-3), diikuti
kurang setuju (37%). sangat setuju (10%), tidak setuju (1%) serta tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju, artinya responden setuju
terhadap indikator tersebut.
Dari tabel tangapan responden terhadap indikator-indikator keputusan
berkunjung menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
(60%) terhadaop indikator keputusan berkunjung (Y-4) diikuti sangat setuju
(18%), kurang setuju (11%) serta yang menyatakan kurang setuju (10%) dan
sangat tidak setuju (1%) , artinya responden setuju dengan indikator tersebut.
Dari tabel tanggapan responden terhadap indikator-indikator keputusan
berkunjung menyatakan setuju (46%) terhadap indikator perilaku pasca
pembelian (Y-5), diikuti sangat setuju (33%), kurang setuju (15%) serta yang
menyatakan tidak setuju (6%) dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
21
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25
Pembahasan
Pengaruh bauran promosi (periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan
langsyng) secara simutlan terhadap keputusan berkunjung
Keputusan berkunjung yang dilakukan oleh wisatawan merupakan bentuk
tindakan dari konsumen untuk berkunjung ke Ladaya sebagai pilihan tempat
wisata. Pada penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa periklanan
(advertising), hubungan masyarakat (public relations) dan penjualan langsung
(direct marketing) yang telah dilakukan oleh Ladaya berpengaruh signifikan
secara simultan dan parsial terhadap keputusan wisatawan mengunjungi daya
tarik wisata Ladaya di Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, ketiga variabel dari bauran promosi
ini seharusnya berjalan berkesinambungan. Baik itu dari segi periklanannya,
hubungan masyarakat maupun penjualan langsung. Karena ketika ketiga bauran
promosi ini dikombinasikan, dijaga dan dikembangkan, maka Ladaya akan
mencapai tujuannya yaitu menarik wisatawan untuk datang ke Ladaya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari
kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti berwujud secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada Hotel Grand Victoria
Samarinda.
1) Periklanan (X1)
Hasil penelitian menemukan berbagai usaha Ladaya dalam mengiklankan
adalah memasang baliho pada Kecamatan Timbau dengan tujuan
menginformasikan (informing) kepada masyarakat Tenggarong tentang
keberadaan Ladaya sebagai daya tarik wisata. Selain menginformasikan, fungsi
baliho juga mengingatkan (informing). Dengan tujuan menjaga ingatan para
pengunjung. Adapula pengadaan brosur oleh Ladaya, dimana brosur ini bertujuan
menginformasikan harga paket untuk outbound di Ladaya, pelaksanaan brosur ini
dilakukan Ladaya sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan yang sedang
dilakukan terus menerus oleh Ladaya. Selain baliho dan brosur sebagai bentuk
periklanan yang nyata, Ladaya juga punya instagram sebagai bentuk periklanan
didunia maya. Dimana pada akun instagram Ladaya diunggah foto-foto daya tarik
yang ada didalamnya, seperti mini zoo, odah rehat, odah jajak, kegiatan outbound
seperti paint ball dan high rope juga tak luput dari instagram Ladaya ini.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pihak Ladaya, tujuan utama dari
akun instagram ini adalah untuk mempengaruhi (persuading) terhadap pengguna
instagram lainnya, agar dapat memudahkan wisatawan melihat kegiatan yang bisa
dilakukan ketika memilih berlibur di Ladaya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa periklanan adalah variabel yang mempengaruhi baik secara parsial maupun
simultan.
2) Hubungan Masyarakat (X2)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel hubungan masyarakat
berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung wisatawan. Berdasarkan
hasil wawancara antara peneliti dengan pihak pengelola Ladaya, pelaksanaan
22
Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Berkunjung (Ria Rahim)
public relation pada Ladaya dilakukan oleh semua pihak pengelola tanpa
terkecuali. Bentuk public relation yang dilakukan oleh pengelola Ladaya
diantaranya adalah melakukan pelayanan prima contohnya dengan sifat ramah,
tersenyum dan melayani pengunjung sepenuh hati.
3) Penjualan Langsung (X3)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penjualan langsung
berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Ladaya
Kutai Kartanegara. Berdasarkan observasi peneliti, bentuk penjualan langsung
yang telah dilakukan oleh Ladaya yaitu dengan disediakannya odah rehat,
outbound paintball dan high rope. Walaupun outbound ini masih terbilang baru
tetapi peminatnya sangat banyak dan terdiri dari semua kalangan, baik itu anakanak, remaja maupun dewasa. Outbound adalah daya tarik yang memiliki potensi
besar untuk Ladaya karena didukung oleh keadaan alam yang masih asri.
Pengaruh bauran promosi yang Dominan terhadap keputusan berkunjung
wisatawan ke daya tarik Ladaya Kutai Kartanegara
Variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap keputusan berkunjung:
Dari hasil variabel penelitian, variabel dominan adalah variabel periklanan yang
paling berpengaruh dominan terhadap keputusan berkunjung
Penutup
Dari hasil perhitungan Uji-F (simultan) menunjukkan bahwa pengaruh
periklanan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung secara Simultan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung ke daya tarik Ladaya
Kutai.
Dari hasil Uji-t (parsial) menunjukkan bahwa variabel periklanan,
hubungan masyarakat dan penjualan langsung berpengaruh signifikan terhadap
keputusan berkunjung.
Dari nilai koefisien regresi (standardized coefficients), ternyata yang paling
besar adalah variabel periklanan, dengan demikian variabel periklanan merupakan
variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan berkunjung ke Ladaya
Kutai Kartanegara.
Dari hasil penelitian yang dominan mempengaruhi kepuasan konsumen
adalah variabel periklanan, sebaiknya pihak Ladaya Kutai Kartanegara lebih
meningkatkan lagi hubungan masyarakat dan penjualan langsung guna
meningkatkan penjualan tiket dan paket outbound
Daftar Pustaka
Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
A. Shimp, Terence. 2003. Periklanan Promosi. Erlangga : Jakarta.
Basu Swastha. 1998. Konsep Dan Strategi Analisa Kuantitatif Saluran Pemasaran.
Edisi pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
23
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 1, 2017: 13-25
Cahya 2011, Universitas Bhayangkara Surabaya dengan judul “Pengaruh Bauran
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Berbasis Android (Studi
Kasus di Perumahan Bumi Candi Asri Sidoarjo)”
David, Fred, R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep,
Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.
Djaslim Saladin, 2004, Meningkatkan Produktivitas Pemasaran, PT. Pustaka
Binaman Pressondo, Jakarta.
Djaslim, Saladin, 2004, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan,
Pelaksanaan, dan Pengendalian, Edisi Ketiga, Bandung.
Happy Marpaung. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.
Kemenpar.go.id (Kementrian Pariwisata Indonesia)
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol. Alih Bahasa Teguh dan Ronny. A. Rusli.
JilidI.Jakarta: PT. Prenhallindo
Kotler, Philip dan Keller K Lane. 2009. Marketing Management, thirteen edition,
Jeresey: Prentice Hall.
Kotler, Philip. dan Gary Armstrong. 2014. Principle Of Marketing, 15th
edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas,
PT. Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi13.
Jilid 1. Jakarta Erlangga.
Lovelock, Christopher dan Wirtz, Jochen. (2011) .Service Marketing,
People, Technology,
Mandataris 2011, Universitas Islam Riau dengan judul “Pengaruh Bauran
Promosi Terhadap Penjualan Sepeda Motor Merek Suzuki Pada PT.
Riaujaya Cemerlang Pekanbaru”
Novena 2013, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang
“Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen
Pariwisata (Studi Kasus Pada Objek Wisata Umbul Sidomukti, Kabupaten
Semarang)”.
Pemerintah Kab. Kutai Kartanegara (2012) data jumlah kunjungan dari obyek
wisata Kutai Kartanegara
PT. Ladaya (2016) data pengunjung dari Juni 2015 s/d Juni 2016
Ruslan, Rosady. 2010, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi,
Jakarta : Rajawali Pers
Saladin (2006). Manajemen Pemasaran : Analisis,Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengendalian. Bandung : Linda Karya.
Sarwono, J., & Lubis, H. (2007). Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual.
Yogyakarta: Andi.
Strategy. Seventh edition. Pearson.Soekanto, Soerjono, 2002. Teori Peranan,
Jakarta, Bumi Aksara.
Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009. Tentang Pariwisata.
24
Download