BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas dan layanan memainkan peranaan penting dalam pemasaran semua produk, dan terutama menjadi hal yang penting dalam banyak industri karena merupakan pembeda yang paling efektif bagi sejumlah produk. Perusahaan yang pernah menjadi pemimpin pasar berdasarkan teknologi atau harga rendah, ini harus bersaing berdasarkan kualitas dan jasa pelanggan. Kualitas produk dan jasa didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa yang dihasilkan dari pemasaran, rekayasa, produksi, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa tersebut dapat digunakan memenuhi harapan pelanggan konsumen (Supriyono,2002). Banyak organisasi menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan pangsa pasar, salah satunya melalui strategi kualitas. Perusahaan saling berkompetisi meningkatkan kualitas produknya dengan tujuan memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan pasar. Kepuasan yang tinggi dari konsumen menciptakan kedekatan emosional terhadap mereka tertentu bukan hanya kesukaan atau preferensi emosional. Kepuasaan yang tinggi akan mendorong loyalitas yang tinggi sehingga banyak organisasi yang bertujuan mencapai Total Customer Satisfaction. Memuaskan keinginan konsumen dapat dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan para pelanggan dan harapan atau persepsi para pelanggan sasaran. Semakin meningkatnya persaingan di dunia bisnis yang berorientasi pada profit maupun nonprofit, menjadikan elemen pelayanan serta kualitas barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan semakin penting, baik untuk bidang manufaktur maupun jasa. Memberikan kualitas dan layanan yang superior secara konsisten akan memungkinkan perusahaan membangun sejumlah kekuatan penting seperti rintangan masuk bagi pesaing, loyalitas pelanggan, produk yang terbedakan, biaya pemasaran yang lebih rendah, dan harga yang lebih tinggi. Jadi yang harus 1 2 diperhatikan dan diingat para pemasar adalah bahwa para pelanggan membayar mereka untuk memenuhi harapan-harapan mereka, dan para pemasar mempunyai tanggung jawab untuk melakukannya (Supranto, 2003). Metode yang dapat digunakan dalam mengukur kualitas layanan adalah SERVQUAL, dan model KANO. Model Kano adalah model yang bertujuan mengkategorikan atribut-atribut produk maupun jasa berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan (Kano,1994). Model Kano merupakan syarat mutlak untuk mengidentifikasi customer needs, hierarki, dan prioritasnya. Model Kano digunakan untuk menentukan importance dari feature produk secara individu untuk kepuasan konsumen dan menciptakan syarat mutlak yang optimal untuk orientasi proses pada aktivitas pengembangan produk. Dari pengertian tersebut model Kano yang begitu memenuhi kriteria untuk menganalisis kualitas layanan. CV B-Shuttle yang bergerak dalam bidang jasa penyewaan kendaraan (mobil) yang sudah berdiri sejak 5 tahun yang lalu. Salah satu cara meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu penyedian sarana rental mobil yang memadai. CV BShuttle harus siap mengadakan fasilitas tersebut. Permasalahan yang muncul adalah apakah fasilitas dan layanan yang diberikan perusahaan sudah memberikan kepuasan kepada pelanggan. Tetapi pada kenyataannya CV B-Shuttle mengalami kurangnya kepuasan pelanggan diluar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Batas toleransi kurangnya kepuasan pelanggan paling besar dalam 1 tahun terdapat 10 keluhan pelanggan atau 1%, tetapi pada kenyatannya terdapat 2.4% keluhan pelanggan setiap tahunnya dan ini diluar batas toleransi yang berikan perusahan. Terdapat selisih sebesar 1.4% kegagalan yang melebihi toleransi perusahan sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk mengurangi jumlah keluhan pelangan pada setiap tahunnya. Prefensi antara pihak manajemen dan konsumen memiliki perbedaan. Atribut-atribut yang ada selalu dinilai menurut pertimbangan kesesuaian dalam diri setiap konsumen. Dengan model Kano manajemen dapat mengkategorikan setiap atribut layanaan berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebut mampu memuaskan kebutuhan konsumen. Dengan demikian, manajemen CV B-Shuttle dapat menentukan langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanaan. Berdasarkan metode servqual, Manajemen dapat 3 mengetahui apakah pelayanan yang diberikan sudah memberikan kepuasaan pada konsumen. Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian berjudul: “Peningkatan Kualitas Layanan Rental Mobil Dengan Menggunakan Servqual dan Model Kano (Studi di Rental Mobil CV B-Shuttle)”. 1.2 Perumusah Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas layanan rental mobil yang saat ini diberikan oleh CV Bshuttle? 2. Bagaimana usulan peningkatan kualitas layanan rental mobil di CV Bshuttle? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan oleh CV B-shuttle saat ini. 2. Untuk memberikan usulan peningkatan kualitas layanan di CV B-shuttle. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilakukan di CV B-shuttle pada tahun 2013. 2. Penelitian difokuskan pada kebutuhan konsumen akan kualitas pelayanan yang diberikan oleh CV B-shuttle. 3. Objek penelitian adalah konsumen dan pimpinan CV B-shuttle. 4. Kualitas pelayanan yang diberikan CV B-shuttle dianalisis dengan menggunakan metode Servqual. 4 5. Preferensi konsumen dan pimpinan CV B-shuttle dianalisis dengan menggunakan Metode Kano berdasarkan dimensi Servqual. 6. Tidak ada perubahan struktur manajemen pada saat penelitian dilakukan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membantu pihak manajemen perusahan mengetahui atribut-atribut layanan dan fasilitas yang diharapkan oleh konsumen. 2. Memberikan masukan kepada pihak manajemen CV B-shuttle untuk meningkatkan kualitas layanan. 1.6 Sistematika Penulisan Penyusunan sistematika penulisan dimaksudkan untuk lebih mempermudah penyampaian informasi berdasarkan aturan dan urutan yang sistematis. Sistematika penulisan laporan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah, pokok permasalahan yang dikaji berserta perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup masalah dan sistematikan penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas teori-teori dan konsep yang menjadi landasan berpikir serta dasar dalam penyusunan kerangka penelitian. Teori-teori yang digunakan antara lain jasa, kualitas layanan, model kano, servqual, konsep fishbone diagram, dan teori-teori lain yang relevan dengan topik kajian. 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan pendekatan dan model masalah beserta langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian dari awal sampai akhir untuk menyelesaikan masalah. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan pengumpulan data yang terdiri dari data umum perusahaan, data-data yang mendukung pemecahan masalah beserta pengolahan data yang akan digunakan untuk melakukan analisis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. BAB V ANALISIS Bab ini berisi interpretasi dari hasil pengolahan data penelitian dengan berlandaskan teori sesuai dengan metodologi penelitian. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang dirumuskan dari pembahasan masalah sesuai dengan tujuan penelitian dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian sebagai masukan bagi pihak yang memiliki kepentingan.