Activity Update Pemangku Kepentingan di Surabaya Turut Berkontribusi Dalam Penyusunan Strategi Perbaikan Mobilitas Perkotaan Kota Surabaya menghadapi banyak tantangan dalam hal mobilitas perkotaan: peningkatan jumlah penduduk, layanan angkutan kota yang tidak sepadan dengan kebutuhan, peningkatan jumlah sepeda motor di jalan, dan infrastruktur yang kurang memadai. Faktorfaktor tersebut turut mengakibatkan kemacetan yang lebih parah sementara kebutuhan dasar untuk angkutan orang dan barang tidak terpenuhi secara efektif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Surabaya akan menyusun strategi mobilitas perkotaan serta serangkaian proyek dan kegiatan yang terkait. Pemerintah Kota Surabaya meminta bantuan Prakarsa Infrastruktur Indonesia (IndII) untuk merealisasikan rencana tersebut. Setelah kajian awal selesai pada bulan April 2010, perwakilan dari BAPPEKO (Badan Perencanaan Pembangunan Kota) melanjutkan kerjasama dengan IndII untuk menyusun kebijakan yang menyeluruh. Keterlibatan Pemangku Kepentingan Prinsip dasar dari perencanaan mobilitas perkotaan adalah bahwa masukan dari berbagai disiplin seperti transportasi, lingkungan hidup, ekonomi dan pembangunan sosial sangat penting, sehingga strategi yang dipilih akan terintegrasi dan mengarah pada hasil yang lebih baik dan berkesinambungan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, BAPPEKO, Walikota Surabaya dan IndII telah melaksanakan proses pelibatan pemangku kepentingan. Pada tanggal 21 Desember 2010 yang lalu, sebuah Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) telah diadakan. Acara ini dihadiri oleh berbagai kelompok, termasuk Kamar Dagang dan Industri setempat, BAPPEKO dan Dinas Perhubungan, PT Jasa Marga, PT KAI, Universitas Brawijaya, ITS Surabaya, dan Kepolisian. Para peserta membahas visi mereka tentang masa depan transportasi di Surabaya, termasuk manajemen angkutan umum yang lebih baik, integrasi dengan layanan pengiriman barang, dan tata guna lahan yang lebih baik. Mereka mengidentifikasi permasalahan, mulai dari masalah keselamatan sampai infrastruktur yang tidak memadai hingga perilaku buruk masyarakat. Masukan ini akan mendukung perumusan strategi mobilitas perkotaan serta proyek-proyek khusus, seperti sistem BRT (Bus Rapid Transit), yang dirancang untuk membantu kota Surabaya dalam mengatasi permasalahan mobilitas perkotaannya. “Tujuan Strategi Mobilitas Perkotaan Surabaya adalah memadukan perencanaan transportasi dan pemanfaatan lahan, serta mengelola angkutan umum di Surabaya dengan baik.” – Sumarsono Kepala Bagian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Jawa Timur Para peserta FGD mendapat pembekalan tentang konsep-konsep transportasi perkotaan yang harus ditangani oleh Surabaya. Prakarsa Infrastruktur Indonesia (IndII) adalah proyek yang didanai Pemerintah Australia dengan tujuan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan relevansi, kualitas dan besarnya investasi di bidang infrastruktur. Activity Update #XXX – XXX 2009 AU 036