Nomor : 96/PDN/II/2003 Lampiran : 2 (dua) lembar Perihal : E d a r a n Jakarta, 27 Februari 2003 Kepada Yth. Bupati/Walikota Di Seluruh Indonesia Berkenaan dengan adanya pertanyaan dari beberapa daerah tentang pelaksanaan Keputusan Bersama Menteri Perhubungan, Menteri Kehutanan, dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor KM 3 Tahun 2003, Nomor 22/KPTS-II/2003, dan Nomor 33/MPP/Kep/1/2003 tanggal 22 Januari 2003, tentang Pengawasan Pengangkutan Kayu Melalui Pelabuhan dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 68/MPP/Kep/1/2003 tanggal 11 Februari 2003 tentang Perdagangan Kayu Antar Pulau, maka dengan ini diberitahukan hal- hal sebagai berikut: 1. Pedagang Kayu Antar Pulau (PKAP) wajib memperoleh pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan. 2. Yang dimaksud dengan PKAP adalah pedagang yang melakukan kegiatan jual beli dan atau pedistribusian kayu dari satu pulau ke pulau lainnya dan atau dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. 3. Untuk memperoleh pengakuan dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Pedagang Kayu Antar Pulau (PKAP) mengajukan permohonan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq. Direktur Bina Pasar dan Distribusi Gedung II Lantai IV Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta Pusat dengan melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Foto Copy Surat Izin Usaha dari Instansi yang berwenang; b. Foto Copy Tanda Daftar Perusahaan (TDP); c. Foto Copy Nomor Wajib Pajak (NPWP); d. Foto Copy Akta Pendirian/Perubahan Perusahaan untuk Badan Usaha; e. Foto Copy Surat Pengesahan Pendirian/Perubahan Perusahaan dari Departemen Kehakiman dan HAM untuk Badan Usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas; f. Rekomendasi dari Bupati/Walikota cq. Kepala Dinas yang membidangi perdaga ngan; g. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon perseorangan atau Direktur Utama/Penanggung Jawab Perusahaan; h. Pas poto berwarna pemohon perseorangan atau Direktur Utama/penaggung jawab perusahaan dengan ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar; i. Surat pernyataan dari pemohon perseorangan atau Direktur Utama/penanggung jawab perusahaan di atas meterai, tentang keabsahan dokumen yang dilampirkan. 4. Rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f pada SK Menperindag No. 68/MPP/Kep/2/2003, adalah Rekomendasi terhadap permohonan pengakuan sebagai PKAPT sesuai dengan baik/buruknya kinerja perusahaan yang bersangkutan baik terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku maupun terhadap lingkungan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Khusus untuk Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, Rekomendasi diterbitkan oleh Gubernur Propinsi DKI Jakarta cq. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta. 5. Setiap penerbitan SKSHH yang kayunya akan di antar pulau-kan dan atau antar pelabuhan wajib mencantumkan nomor pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT), yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 6. Sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 4 ayat (3 c SKB Menhub, Menhut, dan Menperindag Nomor KM 3 Tahun 2003, Nomor 22/KPTS-II/2003 dan Nomor 33/MPP/Kep/1/2003 tanggal 22 Januari 2003 bahwa setiap PKAPT wajib menyampaikan copy SKSHH kepada Bupati/Walikota atau Gubernur DKI Jakarta cq. Dinas yang membidangi Perdagangan di Kabupaten/Kota atau DKI Jakarta asal dan tujuan kayu. 7. Dinas yang membidangi perdagangan di Kabupaten/Kota atau Propinsi DKI Jakarta daerah asal dan tujuan kayu wajib mengolah data kayu yang keluar atau yang masuk sesuai dengan data pada tembusan foto copy SKSHH yang disampaikan oleh PKAPT. 8. Dinas yang membidangi perdagangan di Kabupaten/Kota atau DKI Jakarta wajib menyampaikan laporan rekapitulasi realisasi PKAP baik yang masuk maupun yang keluar daerahnya kepada Bupati/Walikota atau Gubernur DK I Jakarta dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq. Direktur Bina Pasar dan Distribusi setiap 3 (tiga) bulan sekali, sesuai dengan format laporan terlampir (lampiran I). 9. Setiap PKAPT wajib menyampaikan laporan realisasi pengangkutan kayu antar pulau dan atau antar pelabuhan setiap 1 (satu) bulan sekali kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq. Direktur Bina Pasar dan Distribusi dengan tembusan kepada Bupati/Walikota atau Gubernur DKI Jakarta cq. Kepala Dinas yang me mbidangi perdagangan pada daerah domisili perusahaan sebagaimana tercantum pada pengakuan sebagai PKAPT, sesuai dengan format laporan terlampir (lampiran II). 10. PKAPT yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana pada point 7 dan 9 di atas atau melakukan pelanggaran Perdagangan Kayu Antar Pulau dan atau melakukan tindak pidana lainnya dapat dikenakan sanksi berupa pembekuan atau pencabutan pengakuan sebagai PKAPT. Demikian untuk diketahui, atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih. DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI RIFANA ERNI Tembusan: 1. Menperindag (sebagai laporan) 2. 3. 4. 5. 6. Dirjen Bina Produksi Kehutanan, Dephut; Dirjen Perla, Dephub; Gubernur di seluruh Indonesia Direktorat Bina Pasar dan Distribusi; Pertinggal.