Bank

advertisement
BANK & LEMBAGA KEUANGAN
BUKAN BANK
Oleh:
DASSAAD
1
Daftar Isi
 Perbankan di Indonesia
 Bank Indonesia
 Analisa Kesehatan Bank
 Rahasia Bank
 Klasifikasi Bank
 Sumber-sumber Dana Bank
 Produk dan Jasa Bank
 Perbankan Syariah
 Leasing (Sewa Guna) dan Modal Ventura
 Pegadaian dan Asuransi
 Pasar Modal dan Dana Pensiun
 Reksadana dan Anjak Piutang
2
Perbankan di Indonesia
3
Peranan Lembaga Keuangan
Pada prinsipnya sistem Keuangan.
di Indonesia, dibagi :
• sistem moneter
• sistem perbankan
• sistem lemb. keu. Bukan bank
Sistem Keuangan
Indonesia
Sistem LKBB
Sistem Moneter
Dewan Moneter
4
Sist. Perbankan
Otoritas Moneter
Bank Indonesia
Dep. Keuangan
Sistem LKBB
Lemb.
Pembiayaan
Usaha
Asuransi
Dana
Pensiun
Pasar
Modal
Sewa
Guna
Usaha
Kerugian
DPPK
Bursa
Efek
Anjak
Piutang
Jiwa
DPLK
Reksadana
Modal
Ventura
Sosial
Pemb.
Konsumen
Reasuransi
Broker
Asuransi
5
Pegadaian
Pasar
Uang
Bank adalah :
- suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang dari pihak ketiga
- suatu
badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk
menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang
ditentukan
- suatu badan yang usaha utamanya menciptakan kredit
- suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kredit, baik dengan
alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya
dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat
penukar baru berupa uang giral
6
Fungsi pokok bank umum
 menyediakan mekanisme dan alat






7
pembayaran yang lebih efisien dalam
kegiatan ekonomi.
menciptakan uang melalui pembayaran
kredit dan investasi.
menghimpun dana dan
menyalurkannya kepada masyarakat.
menyediakan jasa-jasa pengelolaan
dana dan trust atau wali amanat
kepada individu dan perusahaan.
menyediakan fasilitas untuk
perdagangan internasional.

memberikan pelayanan peyimpanan
untuk barang-barang berharga.
menawarkan jasa-jasa keuangan lain
misalnya kartu kredit, cek perjalanan,
ATM, transfer dana, dan sebagainya.
Tugas dan Lapangan Usaha
Bank
Badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Lapangan Usaha Bank Umum :
1.
Menghimpun Dana (Funding)
2.
Menyalurkan Dana (Lending)
3.
Memberikan jasa- jasa Bank
Lainnya (Services)
Menghimpun dana (funding)


8
Simpanan Giro (Demand Deposit) :
merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cek atau bilyet giro.
Pemegang rekening giro -- bunga -jasa giro -- dana murah
Simpanan Tabungan (Saving Deposit) :
merupakan simpanan pada bank yang
penarikan sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan oleh bank --- buku
tabungan, slip penarikan, kuitansi atau
kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM)--bunga tabungan -- jasa atas
tabungannya.
 Simpanan Deposito (Time Deposit) :
merupakan simpanan yang memiliki
jangka waktu tertentu (jatuh tempo).
Penarikannyapun --- jangka waktu
tersebut. Dalam praktiknya jenis
deposito terdiri dari deposito berjangka,
sertifikat deposito dan deposit on call.
Menyalurkan Dana (Lending)
 Kredit Investasi,Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada
pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya
kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di atas
1(satu) tahun. Contoh : kredit untuk membangun pabrik atau membeli
peralatan pabrik seperti mesin-mesin
 Kedit Modal Kerja, Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal
usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih
dari 1 (satu) tahun. Contoh : untuk membeli bahan baku, membayar gaji
karyawan dan modal kerja lainnya.
9
Lending
 Kredit Perdagangan, Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang
dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan
perdagangannya. Contoh : untuk membeli barang dagangan yang diberikan
kepada para suplier atau agen.
 Kredit Produktif, Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja
atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali
sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai
 Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan
pribadi misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan.
Contoh : kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya
untuk dipakai sendiri.
 Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan
10
profesional seperti dosen, dokter atau pengacara
Services
 Kiriman Uang (Transfer) merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang





11
dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat
dilakukan derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman
uang keluar negeri harus melalui bank devisa.
Kliring (Clearing) merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet
giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1
(satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.
Bank Notes merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank
menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
Inkaso (Collection) merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet
giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung
dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu)
bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan
pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan
layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau
barang-barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-barang berharga
yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah
penyewa box dikenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka
waktu penyewaan.
Bank Draft merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini
dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya
Services
 Bank Card (Kartu kredit) atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga
uang plastik. Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang
besarnya tergantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki
tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah
dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.
 Bank Garansi merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka
membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh fasilitas
untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank
dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas nasabahnya.
 Letter of Credit (L/C) merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir
dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi eksporimpor yang mereka lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C,
sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya.
 Cek Wisata (Travellers Cheque) merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh
turis atau wisatawan. Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran
diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek Wisata
juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.
12
Services
 Menerima setoran-setoran. Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam
rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain : Pembayaran
pajak ; Pembayaran telepon ; Pembayaran air ; Pembayaran listrik ;
Pembayaran uang kuliah
 Melayani pembayaran-pembayaran. Sama halnya seperti dalam hal menerima
setoran, bank juga melakukan pembayaran seperti yang diperintahkan oleh
nasabahnya antara lain : Membayar Gaji/Pensiun/honorarium ; Pembayaran
deviden Pembayaran kupon; Pembayaran bonus/hadiah
 Bermain di dalam pasar modal. Kegiatan bank dapat memberikan atau
13 -
bermain surat-surat berharga di pasar modal. Bank dapat berperan dalam
berbagai kegiatan seperti menjadi :
Penjamin emisi (underwriter)
Penjamin (guarantor)
Wali amanat (trustee)
Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
Pedagang efek (dealer)
Perusahaan pengelola dana (invesment company)
Jasa perbankan lainnya
 Wholesale banking atau corporate banking adalah kegiatan
layanan bank kepada nasabah yang berskala besar. Untuk nasabah
yang berskala besar (biasanya perusahaan-perusahaan besar)
biasanya dibedakan dengan layanan kepada individu.
 Retail banking atau consumer banking adalah kegiatan layanan
bank kepada nasabah berskala kecil dan menengah. ATM adalah
salah satu contoh layanan bank kepada nasabah berskala kecil dan
menengah,
 Private banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah
terkemuka dan orang-orang kaya yang lebih menyukai layanan
secara khusus dari bank. Banyak orang-orang kaya lebih menyukai
layanan khusus yang tidak sama dengan orang-orang lain.
14
BANK INDONESIA
15
BANK INDONESIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
16
SEJARAH
STATUS DAN KEDUDUKAN
TUGAS
DEWAN GUBERNUR
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
HUBUNGAN DENGAN LEMBAGA LAIN
Bank Sirkulasi
(De Javasche Bank NV)
Sept 45
Pusat Bank Indonesia
1. Sejarah
Cikal bakal Bank Negara Indonesia
1949
De Javasche Bank = BS
-Menjaga stabilitas moneter
1953
Bank Indonesia = BS
-Mengedarkan uang
-Mengembangkan sistem perbankan
-Menjalankan fungsi bank komersial
-Tanggungjawab Kebijakan moneter ada pada pemerintah
1968
Bank Indonesia = BS
1999
-Agen Pembagunan
- Kasir Pemerintah
-Banker’s bank
- Dewan Moneter
-Kebijakan moneter dilaksanakan oleh Bank Indonesia
Bank Indonesia = BS
(Independen)
17
-Fungsi Bank Komersil dihapuskan
-Menolak campurtangan pihak luar
-Menjadi badan hukum
2. STATUS BI
 LEMBAGA INDEPENDEN
 PEMERINTAH ATAU PIHAK LAIN TIDAK BOLEH
INTERVENSI
 BI WAJIB MENOLAK INTERVENSI
*TUJUAN BI
 Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
= Internal // inflasi
= Eksternal // kurs
18
Independensi Bank Indonesia
19
 Sesuai dengan UU 23/1999 yang telah diamandemen dengan
UU 3/2004, BI mempunyai:
 Instrument independence:
 BI diberikan kewenangan untuk menetapkan sasaran-sasaran dan
instrumen kebijakan moneter untuk mencapai sasaran inflasi yang
ditetapkan, dengan mempertimbangkan dampaknya thd perkembangan
ekonomi dan keuangan.
 Personal independence:
 Pihak lain dilarang mencampuri kebijakan moneter BI.
 Masa jabatan Dewan Gubernur lima tahun, dengan akhir jabatan secara
berjenjang, dan dapat diangkat kembali.
 Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat Presiden dengan persetujuan
oleh DPR.
 BI tidak mempunyai goal independence karena sasaran inflasi ditetapkan oleh
Pemerintah setelah berkoordinasi dengan BI.
19
3. TUGAS BI
UNTUK MENCAPAI TUJUAN MENSTABILKAN
RUPIAH, BI MEMILIKI 3 TUGAS:
 MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN
MONETER
 MENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN
SISTEM PEMBAYARAN
 MENGATUR DAN MENGAWASI BANK
20
A. TUGAS PENETAPAN DAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN MONETER
 Menetapkan sasaran moneter dengan
 Mengatur dan menjaga kelancaran
-

-


21
memperhatikan sasaran laju inflasi;
BI menetapkan sasaran inflasi dengan
memperhatikan perkembangan dan prospek
ekonomi makro, terutama perkembangan
harga
Untuk mencapai sasaran inflasi tersebut, BI
menetapkan besaran-besaran moneter atau
likuiditas perekonomian
Mengatur dan Mengawasi Bank
BI Tetap berfungsi sebagai lender of last
resort yang memungkinkan BI membantu
kesulitan pendanaan jangka pendek yang
dihadapi bank dengan syarat:
# jangka waktu maksimal 90 hari
# penggunaan hanya untuk mismacth
# Harus dijamin dengan surat berharga
yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan



-
sistem pembayaran
Pengendalian moneter menggunakan
instrumen kebijakan moneter
Penetapan tagihan diskonto
Pengaturan kredit dan pembiayaan
Penetapan cadangan minimal
Operasi pasar terbuka
Mengelola cadangan devisa
Melaksanakan kebijakan nilai tukar
berdasarkan sistem yg ditetapkan UU Lalu Lintas Devisa
Mengelola Cadangan Devisa Negara
Dengan Syarat:
Security
Liquidity
Profitability
B. TUGAS PENGATURAN DAN PENYELENGGARAAN
SISTEM PEMBAYARAN
 Mencetak , mengedarkan, mencabut, menarik, dan
memusnahkan rupiah dari peredaran
 Mengatur sistem kliring antar bank
 Melaksanakan dan memberi izin atas penyelenggaran jasa
sistem pembayaran
 Menetapkan penggunaan alat pembayaran
22
C. TUGAS MENGATUR DAN MENGAWASI BANK
 Menetapkan peraturan berdasarkan prinsip prudential banking
 Memberikan dan mencabut izin kelembagaan dan kegiatan usaha




bank
Melaksanakan pengawasan
Melaksanakan pemeriksaan
Memberikan sanksi
Tugas pengawasan akan dialihkan kepada pengwas sektor jasa
keuangan
23
Kepemimpinan Bank Indonesia
24
Susunan Dewan Gubernur BI
Gubernur
Deputi
Gubernur Senior
Deputi
Gubernur




Deputi
Gubernur
Deputi
Gubernur
Deputi
Gubernur
Deputi
Gubernur
Deputi
Gubernur
Calon Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh
Presiden dengan persetujuan DPR. Calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden
berdasarkan rekomendasi Gubernur.
Dewan Gubernur berwenang untuk menetapkan kebijakan prinsipil dan strategis (tidak
membedakan kebijakan moneter, perbankan, sist.pembayaran).
Dewan Gubernur secara keseluruhan bertindak sebagai Policy making body, sedang Deputi
Gubernur dan Direktur-Direktur bertindak sebagai executing body.
Kinerja Dewan Gubernur dan Bank Indonesia dinilai oleh DPR.
24
4. HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH
 PEMEGANG KAS PEMERINTAH
 MENGELOLA KEWAJIBAN PEMERINTAH THP
LUAR NEGERI
 MEMBANTU PENERBITAN SURAT HUTANG
 TIDAK BOLEH MEMBERI PINJAMAN KEPADA
PEMERINTAH
 MEMBERI PENDAPAT DAN PERTIMBANGAN
MENGENAI RAPB
25
HUBUNGAN INTERNASIONAL
 KERJASAMA DENGAN BANK
SENTRAL NEGARA LAIN,
ORGANISASI DAN LEMBAGA
INTERNASIONAL
 BERTINDAK ATAS NAMA
PEMERINTAH
26
5. AKUNTABILITAS DAN ANGGARAN
 Menyampaikan informasi kepada
masyarakat.
= Evaluasi kebijakan moneter
= Rencana kebijakan moneter
 BPK dapat melakukan pemeriksaan
khusus
 Sisa surplus usaha BI diserahkan kepada
pemerintah
27
Amandemen Undang-Undang Bank indonesia (UU
N0 3 th 2004)
 Penetapan Sasaran Inflasi oleh Pemerintah
 Penundaan Pengalihan Tugas Pengawasan Bank
 Pengaturan Fasilitas Pembiayaan Darurat Bagi Perbankan
 Peneyempurnaan Mekanisme Pencalonan Dewan
Gubernur
 Penguatan Akuntabilitas dan Transparansi
 Pembentukan Badan Supervisi
 Persetujuan Anggaran Operasional oleh DPR
28
ANALISIS & PENILAIAN KESEHATAN
BANK
29
PEMBAHASAN
 PENDAHULUAN
 METODE PENILAIAN
 PERMODALAN
 KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
 MANAJEMEN
 RENTABILITAS
 LIKUIDITAS
 PEMENUHAN KETENTUAN
 FAKTOR YANG MENGGUGURKAN
30
PEDAHULUAN
TUJUAN
 Tolok ukur bagi manajemen untuk menilai apakah pengelolaan bank dilakukan
sejalan dengan azas-azas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
 Tolok ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik secara
individual maupun perbankan secara keseluruhan
KETENTUAN
 SK DIR BI No.30/12/KEP/DIR & SE BI No.30/3/UPPB masing-masing tgl 30
April 1997 Perihal TKS BPR
 SK DIR BI No.30/11/KEP/DIR tgl 30 April 1997 & SK DIR BI
No.30/277/KEP/DIR tgl 19 Maret 1998 Perihal TKS Bank Umum
31
METODE PENILAIAN
PENILAIAN DILAKUKAN DENGAN MENGKUANTIFIKASIKAN DUA
ASPEK :
 Aspek pertama mencakup lima faktor yang dikenal sebagai CAMEL
 Aspek kedua mencakup faktor penilaian terhadap Pelaksanaan ketentuan
yg sanksinya dikaitkan dengan dgn tingkat kesehatan
KUANTIFIKASI TERSEBUT DIMUNGKINKAN DILAKUKAN
PENILAIAN LEBIH LANJUT DGN MENGGUNAKAN JUDGEMENT
YAITU:
 Judgement yg berkaitan dgn penilaian tambahan untuk mendapatkan
tingkat kesehatan yg sebenarnya
 Judgement yg berkaitan dgn faktor-faktor yg menggugurkan
32
FAKTOR2YG DINILAI
CAMEL





Permodalan
Kualitas Aktiva Produktif
Kualitas Manajemen
Rentabilitas
Likuiditas
BOBOT
BPR
30%
30%
20%
10%
10%
PELAKSANAAN KETENTUAN
 BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit)
 PDN (Posisi Devisa Neto; khusus Bank Umum Devisa)
FAKTOR JUDGEMENT
 Faktor yang menggugurkan
33
BOBOT
BANK UMUM
25%
30%
25%
10%
10%
PREDIKAT
 TINGKAT KESEHATAN DIGOLONGKAN DALAM EMPAT
KETEGORI.
 SISTEM PEMBERIAN NILAI DALAM MENETAPKAN TINGKAT
KESEHATAN DIDASARKAN PADA “SISTEM KREDIT”
DENGAN NILAI KREDIT : 0 – 100
 NILAI KREDIT
81 – 100
66 -< 81
51 -< 66
0 -< 51
34
PREDIKAT
SEHAT
CUKUP SEHAT
KURANG SEHAT
TIDAK SEHAT
1. PERMODALAN
 Mengukur kemampuan bank dalam rangka pengembangan usaha &





35
menampung resiko kerugian
Penyediaan Modal didasarkan pada Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
(ATMR)
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) => Modal
(inti+pelengkap)/ATMR
Rasio 8%  predikat SEHAT  NK = 81
Setiap kenaikkan 0,1% NK ditambah 1 dgn maks. 100.
Rasio dibawah 8% atau 7,9%  predikat KURANG SEHAT  NK = 65
Setiap penurunan 0,1% dari 7,9% NK dikurangi 1 dgn min 0.
Hasil Penilaian NK komponen  Bobot 30%
S
: >= 8,0%
KS
: >= 6,5% - < 8,0%
TS
: < 6,5%
2. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
 Menunjukkan kualitas penanaman aktiva serta porsi penyisihan utk




36
menutupi kerugian akibat penghapusan aktiva produktif
Semua aktiva rupiah/valas yang dimiliki oleh bank dgn maksud untuk
memperoleh penghasilan (SE No.26/4/BPPP tgl. 27 Mei 1993)
Aktiva produktif digolongkan menurut kualitasnya berdasarkan
kolektibilitas (BPR  Lancar, Kurang Lancar, Diragukan, Macet; BU
 L, Dalam Perhatian Khusus, KL, D, M)
Unsur AP yg diklasifikasikan (BPR  KL = 50%, D = 75%, M =
100%; BU  DPK = 25%, KL = 50%, D = 75%, M = 100%)
Unsur AP untuk BPR  Kredit yg diberikan, Surat Berharga,
Penempatan pd bank lain (kecuali giro) dan penyertaan. Untuk BU 
Kredit yg diberikan, Surat Berharga, Penempatan pd bank lain (kecuali
giro) dan penyertaan serta off-balanced)
Bobot Total KAP 30%
 Rasio KAP (APD/AP)  bobot 25%
- Rasio 22,5% atau lebih NK = 0 dan setiap
penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100  BPR.
- Rasio 15,5% atau lebih NK = 0 dan setiap
penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100  BU.
- Rasio KAP pada prinsipnya menggunakan data
LapBul BPR/BU, hasil pemeriksaan atau lainnya
termasuk laporan manajemen ttg perbaikan KAP.
 Rasio PPAP/PPAPWD  bobot 5%
- Rasio 0% NK = 0 dan setiap kenaikkan 1% 
NK ditambah 1 dgn maks 100.
- Pembentukan PPAPWD : BPR  0,5% dari AP Lancar; 10% dari
AP Kurang Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP
Macet.
BU  1% dari AP; DPK= 5% dari AP Lancar; 15% dari AP Kurang
Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP Macet.
37
 Hasil Penilaian Rasio KAP (APD/AP)
- S : 0,00% - <=10,35%
- CS : >10,35% - <=12,60%
- KS : >12,60% - <=14,85%
- TS : >14,85%
 Hasil Penilaian Rasio PPAP/PPAWD
- S : >=81,0%
- CS : >=66,0% - <81,0%
- KS : >=51,0% - <66,0%
- TS : <51,0%
38
3. MANAJEMEN
 Menilai pelaksanaan manajemen bank & keputusan2 strategis
yg sangat mempengaruhi kondisi permodalan, penempatan
dana, profitabilitas serta likuiditas bank.
 Penilaian faktor manajemen meliputi 2 komponen :
manajemen umum dan manajemen resiko, yg terdiri 25
aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen umum 10 &
manajemen resiko 15  Untuk BPR; dan untuk Bank umum
 100 aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen
umum 40 & manajemen resiko 60.
 Skala penilaian : 0 = kondisi lemah; 1,2,3 = kondisi antara; 4
= kondisi baik.
39
MATERI PERTANYAAN/PERNYATAAN:
 Manajemen Umum
40
- Strategi/sasaran, Struktur, Sistem, dan Kepemimpinan
 Manajemen Risiko
- Risiko likuiditas
- Risiko kredit
- Risiko operasional
- Risiko hukum
- Risiko pemilik & pengurus
 Bobot manajemen umum 8% (BPR); 10% (BU) dan manajemen resiko 12%
(BPR); 15% (BU).
 Hasil Penilaian
- S : 81 - 100
- CS : 66 - <81
- KS : 51 - <66
- TS : <51
4. RENTABILITAS
 Mengukur tingkat profitabilitas bank dalam mengelola aktiva produktif dan sumber pendapatan






41
lainnya serta tingkat efisiensi operasional.
Rasio
- ROA = (laba selama 12 bln terakhir)/(rata2 total asset dlm
12 bln terakhir)x100%
- BOPO = biaya operasional/pendapatan operasionalx100%
Rasio ROA = 0 atau negatif  NK = 0
Setiap naik 0,015% mulai dari 0  NK ditambah 1 maks 100.
Rasio BOPO = 100 atau lebih  NK = 0
Setiap penurunan 0,08% mulai dari 100NK ditambah 1 maksimal 100.
Bobot total Rentabilitas 10%
Hasil Penilaian ROA Bobot 5%
- S : >=1,215%
- CS : >=0,999% - <1,215%
- KS : >= 0,765 - < 0,999%
- TS : <0,765
Hasil Penilaian BOPO Bobot 5%
- S : <=93,52%
- CS : >93,53% - <=94,72%
- KS : >94,72% - <=95,92%
- TS : >95,92%
5. LIKUIDITAS
 Menilai kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajiban2 jangka pendek terhadap pihak III
 Bobot total likuiditas 10%
 Rasio
- Cash Ratio=Alat likuid/Hutang Lancar x 100%
Rasio 0%  NK = 0, setiap kenaikkan 0,05%  BPR
Cash Ratio=Kewajiban bersih antarbank/Modal inti x 100%
Rasio 0%  NK = 0, setiap penurunan 0,1%  BU
mulai dari 0%  NK ditambah 1 maks 100
- Rasio LDR = Kredit/dana yg diterima x 100%
Rasio 115% atau lebih  NK = 0, setiap
penurunan 1% mulai dari 115%  NK
ditambah 4 maks 100.
 HASIL PENILAIAN Cash Ratio  bobot 5%
- S : >=4,05%
- CS : >=3,30% - <4,05%
- KS : >=2,55% - <3,30%
- TS : <2,55%
 HASIL PENILAIAN LDR  bobot 5%
- S : <=94,75%
- CS : >94,75% - <=98,50%
- KS : >98,50% - <=102,25%
42 - TS : >102,25%
PEMENUHAN KETENTUAN
FAKTOR YG MENGGUGURKAN
 BMPK (individu tdk terkait < 20%,
 Predikat tingkat kesehatan Bank yg
kelompok tidak terkait < 30% &
terkait < 10%) dan PDN (maks
20% dari Modal)
 Untuk setiap pelanggaran BMPK
atau PDN  NK dikurangi 5, dan
 Untuk setiap 1% pelanggaran
BMPK NK dikurangi lagi dgn 0,05
dgn maks 10
 Perhitungan = Jumlah
Pelanggaran/Modal Bank x 100%
43
S/CS/KS akan diturunkan menjadi
TS, jika terdapat :
- Perselihan intern
- Campur tangan pihak2 di luar
bank dalam kepengurusan bank
-Windows dressing
- Praktek bank dalam bank
- Penghentian dalam kliring
- Praktek perbankan yang dapat
membahayakan kesehatan bank
CONTOH
Misal hasil perhitungan :
 CAR = 17,50%
 Rasio KAP = 10,83%
 Rasio PPAP/PPAPWD =
191,51%
 Manj. Umum nilai 33 & Manj.
Risiko nilai 46
 ROA = 1,91%
 Rasio BOPO = 92,91%
 Cash Rasio = 3,96%
 LDR = 99,10%
 Pelanggaran BMPK/Modal = 15%
44
Perhitungan NK:
 CAR = (17,50% 8%)/0,1x1NK+81NK
=176 NK maks NK = 100.
 Rasio KAP = (22,5%-10,83%)/0,15x1
NK = 77,8NK
 Rasio PPAP/PPAPWD = (191,51%0%)/0,01x1 NK = 191,5 NK, maks NK
= 100
 ROA = (1,91%-0%)/0,015x1NK
=127,3 NK, maks NK = 100
 Rasio BOPO = (100%92,91%)/0,08x1NK =88,6 NK
 Cash Rasio = 3,96%/0,05% x 1 NK
= 79,20 NK
 LDR = (115%-99,10%)X4nk = 63,60NK
 Pelanggaran BMPK/Modal =
5+(0,05x15)=5,75 sbg pengurang.
PERHITUNGAN ATMR UNTUK RISIKO OPERASIONAL DENGAN
MENGGUNAKAN PID
ATMR untuk Risiko Operasional = 12,5 x beban modal Risiko Operasional.
* beban modal Risiko Operasional adalah ratarata dari penjumlahan pendapatan bruto
(gross income) tahunan (Januari-Desember) yang positif pada 3 (tiga) tahun terakhir dikali
15% (lima belas persen).
 Rumus Perhitungan beban modal Risiko Operasional sebagai berikut:
KPID = [ Σ(GI 1...n x a)]/n
*KPID = beban modal Risiko Operasional menggunakan PID
*GI = pendapatan bruto positif tahunan dalam tiga tahun terakhir
*n = jumlah tahun di mana pendapatan bruto positif
*a = 15%
 Contoh: *(dalam Jutaan Rp)
Bank A
2010 2009 2008 2007 2006
Pendapatan Bruto 750
3.000 2.250 1.750 2.500
45
Berdasarkan data di atas, maka pendapatan bruto dalam rangka
menghitung ATMR untuk Risiko Operasional posisi tahun 2011
adalah sebagai berikut:
ATMR Risiko Operasional = 12,5 x beban modal Risiko
Operasional
 = 12,5 x [15%x{(750+3.000+2.250)/3}]
 = Rp.3.750 juta
46
RAHASIA BANK
47
PENGERTIAN
 RAHASIA
SESUATU YANG DIPERCAYAKAN SESEORANG UNTUK
TIDAK DICERITAKAN KEPADA ORANG YANG TIDAK
BERWENANG MENGETAHUINYA
 RAHASIA BANK
SESUATU YANG DIPERCAYAKAN NASABAH KEPADA
BANK AGAR TIDAK DICERITAKAN KEPADA ORANG LAIN
YANG TIDAK BERWENANG MENGETAHUI
48
MENGAPA RAHASIA BANK
PENTING?
 RAHASIA BANK ADALAH LANDASAN ETIKA BISNIS
ANTARA BANK DENGAN CUSTOMER
49
SEJARAH:
 SEMULA TUMBUH DALAM PRAKTIK BAHWA RAHASIA
BANK ADALAH MASALAH NASABAH, BUKAN MASALAH
BANK SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIASI
 PADA NEGARA YANG MENGANUT SISTEM
LIBERALISME, PERLINDUNGAN HAK MILIK HARUS
DIREALISASI, SEHINGGA DALAM “BANKING ACT”
DIATUR
 RESTRICTION ON DISCLOSURE OF INFORMATION ATAU
 OBSERVANCE OF SECRECY AND RESPONSIBILITY
 DI EROPA DIANUT FILOSOFI: KERAHASIAAN BANK ADALAH HAL
YANG PRIMA DALAM LANDASAN ETIKA BISNIS ANTARA BANK
DENGAN CUSTOMER
50
lanjutan…….. SEJARAH
SWISS: KEWAJIBAN MENJAGA RAHASIA BANK BERDASAR:
1. RIGHT TO PERSONAL PRIVACY: TERDAPAT DALAM UU
2. CONTRACTUAL RELATIONSHIP, ANTARA NASABAH DENGAN BANK SEBAGAI
AGEN
 BANK HARUS MENJAGA RAHASIA BANK SEBAGAI BAGIAN HUBUNGAN
KONTRAKTUAL SEBAGAI KONSEKWENSI BERLAKUNYA “PRINCIPLE OF GOOD
FAITH INHERENT IN CISTOMARY LAW”
3. PASAL 47 BANKING LAW: … BANK SECRECY IS PROTECTED BY STATUTE,
THE VIOLATION OF WHICH IS A PUNISHABLE OFFENCE”
AUSTRIA:
DALAM KONTRAK BANK DENGAN NASABAH DIATUR MENGENAI LARANGAN TERHADAP
PEJABAT BANK UNTUK MEMBUKA INFORMASI NASABAH KEPADA PIHAK LAIN
 DENGAN BATASAN,TIDAK MELANGGAR UU DLL
INDONESIA:
 UU 23 PRP 1960, UU 14 TAHUN 1967, UU 7 TAHUN 1992 DAN UU 10 TAHUN
1998 MENGALAMI PERKEMBANGAN SIGNIFIKAN DALAM CAKUPAN RAHASIA
51
BANK DAN PENEROBOSANNYA
TEORI RAHASIA BANK
(Muhammad Djumhana)
 TEORI RAHASIA BANK BERSIFAT MUTLAK
(ABSOLUTELY THEORY)
BANK BERKEWAJIBAN UNTUK MENYIMPAN RAHASIA
NASABAH YANG DIKETAHUI BANK KARENA KEGIATAN
USAHANYA DALAM KEADAAN APAPUN, BIASA ATAU
DALAM KEADAAN LUAR BIASA.
 TEORI RAHASIA BANK BERSIFAT NISBI
BANK DIPERBOLEHKAN MEMBUKA RAHASIA NASABAHNYA,
APABILA UNTUK KEPENTINGAN YANG MENDESAK,
MISALNYA UNTUK KEPENTINGAN NEGARA.
52
Ketentuan – Rahasia Bank
 Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI Nomor 23 Tahun 1960
tentang Rahasia Bank
 UU RI Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan
 UU RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan “segala sesuatu
yang berhubungan dengan keuangan dan hal-hal lain dari nasabah
bank menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan”.
 UU RI Nomor 10 Tahun 1998 (Revisi UU Nomor 7 Tahun 1992)
“sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya”
53
Falsafah Pengaturan Rahasia Bank:
1. Meyakinkan dan menenangkan nasabah .
2. Penyimpanan keterangan nasabah – tidak disalah gunakan
3. Rahasia bank diatur dalam UU Negara (Negara pihak penguasa
dan Rakyat pihak yang dikuasai) – campur tangan penguasa.
Pengecualian Rahasia Bank
1. Untuk memenuhi kepentingan peradilan dan perkara pidana
2. Untuk kepentingan pajak
3. Dalam rangka tukar-menukar informasi antara Bank
4. Dalam perkara perdata antara Bank dan nasabah
5. Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal
6. Atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah penyimpan yang
dibuat secara tertulis
54
Sanksi Pelanggaran Rahasia Bank
1. Barang siapa tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari pimpinan Bank
Indonesia, dengan sengaja memaksa Bank atau pihak terafiliasi untuk
memberikan keterangan, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya
2 tahun dan paling lama 4 tahun serta denda sekurang-kurangnya 10 milyar
rupiah dan paling banyak 200 milyar rupiah.
2. Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi
lainnya yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan,
diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 tahundan paling lama 7
tahun serta denda sekurang-kurangnya 4 milyar rupiah dan paling banyak 8
milyar rupiah.
3. Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank yang dengan sengaja
tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi, diancam dengan pidana
penjara sekurang-kurangnya 2 tahun dan paling lama 7 tahun serta denda
sekurang-kurangnya 4 milyar rupiah dan paling banyak 15 milyar rupiah
55
SEJARAH RAHASIA BANK DI
INDONESIA
1. UU NO 11 TAHUN 1953 TENTANG TUGAS POKOK
BANK INDONESIA
 PASAL 7 DAN 8: TUGAS BANK INDONESIA “ ….. MEMAJUKAN
PERKEMBANGAN YANG SEHAT …. DAN PENGAWASAN URUSAN
KREDIT”
 MENUNJUKKAN ADANYA OTORITAS BANKING SUPERVISION
 PP 1 TAHUN 1955 TENTANG PENGAWASAN URUSAN KREDIT:
“KETERANGAN TENTANG BADAN KREDITYANG DIPEROLEH BI TIDAK
DIUMUMKAN DAN BERSIFAT RAHASIA”
56
2. UU 23 PRP TAHUN 1960 TENTANG
RAHASIA BANK
 ISI: 7 PASAL
 PASAL 2: BANK TIDAK BOLEH MEMBERIKAN
KETERANGAN-KETERANGAN TENTANG KEADAAN
KEUANGAN LANGGANANNYA YANG TERCATAT
PADANYA DAN HAL-HAL LAIN YANG HARUS
DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN,
KECUALI PERPAJAKAN DAN KEPENTINGAN
PERADILAN
 LANGGANAN BANK ADALAH ORANG-ORANG YANG
MEMPERCAYAKAN UANGNYA PADA BANK, MENERIMA
CEK, BUNGA DARI BANK DAN LAIN SEBAGAINYA
57
• RAHASIA BANK HANYA BERLAKU UNTUK NASABAH
DEPOSAN & WALKING CUSTOMER
• PENEROBOSAN OLEH MENKEU (PAJAK), DAN JA-GUNG
DAN KETUA MA (PERADILAN)
• DICABUT DENGAN LAHIRNYA UU 14/1967 TENTANG
POKOK-POKOK PERBANKAN
• RAHASIA BANK MASUK DALAM UU PERBANKAN, TIDAK
TERPISAH DALAM UU TERSENDIRI
• TIDAK TERDAPAT RUMUSAN YANG JELAS TENTANG
RAHASIA BANK
• DIBUTUHKAN SUATU PENAFSIRAN RESMI BANK
58
INDONESIA
3. UU 14 TAHUN 1967 TENTANG POKOKPOKOK PERBANKAN
PASAL 36:
BANK TIDAK BOLEH MEMBERIKAN KETERANGAN2
TENTANG KEADAAN KEUANGAN NASABAHNYA YANG
TERCATAT PADANYA DAN HAL-HAL LAIN YANG HARUS
DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN
DALAM DUNIA PERBANKAN, KECUALI DALAM HAL-HAL
YANG DITENTUKAN DALAM UU INI
59
SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 2/377/UPPB/PbB
PERIHAL PENAFSIRAN TENTANG PENGERTIAN RAHASIA
BANK TANGGAL 11 SEPTEMBER 1969
 KEADAAN KEUANGAN YANG TERCATAT PADANYA ADALAH KEADAAN
MENGENAI KEUANGAN YANG TERDAPAT PADA BANK YANG MELIPUTI
SEGALA SIMPANANNYA YANG TERCANTUM DALAM SEMUA POS
PASIVA, DAN SEGALA POS AKTIVAYANG MERUPAKAN PEMBERIAN
KREDIT DALAM BERBAGAI MACAM BENTUK KEPADA YANG
BERSANGKUTAN
 HAL-HAL LAIN YANG HARUS DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT
KELAZIMAN DALAM DUNIA PERBANKAN, IALAH SEGALA KETERANGAN
ORANG ATAU BADAN YANG DIKETAHUI OLEH BANK KARENA KEGIATAN
DAN USAHANYA,YAITU:
 PEMBERIAN PELAYANAN, DAN JASA DALAM LALU LINTAS UANG,
BAIK DALAM MAUPUN LUAR NEGERI
 PENDISKONTOAN. DAN JUAL-BELI SURAT BERHARGA
60
RAHASIA BANK MENCAKUP NASABAH: DEPOSAN, DEBITUR, DAN KEGIATAN
DALAM SISTEM PEMBAYARAN
4. RAHASIA BANK DALAM UU 7 TAHUN
1992 TENTANG PERBANKAN
PENGERTIAN:
PASAL 1 ANGKA 16
“RAHASIA BANK ADALAH SEGALA SESUATU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEUANGAN DAN HAL-HAL LAIN
DARI NASABAH BANKYANG MENURUT KELAZIMAN DUNIA
PERBANKAN WAJIB DIRAHASIAKAN”
PASAL 40 AYAT 1:
BANK DILARANG MEMBERIKAN KETERANGAN YANG
DICATAT PADA BANK TENTANG KEADAAN KEUANGAN DAN
HAL-HAL LAIN DARI NASABAHNYA,YANG WAJIB
DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN DALAM
DUNIA PERBANKAN
61
• NASABAH MENCAKUP NASABAH AKTIVA
DAN PASIVA
• KELAZIMAN: MIS. CARA SIMPAN DAN TARIK
DANA, BESAR DEPOSITO, JUMLAH KREDIT,
BESAR BUNGA DLL
• DIATURNYA TENTANG PIHAK TERAFILIASI
(DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, PEJABAT,
KARYAWAN DLL)
62
PENGECUALIAN RAHASIA BANK
DALAM UU 7 TAHUN 1992
1.
2.
3.
4.
63
PASAL 41: KEPENTINGAN PERPAJAKAN
PASAL 42: KEPENTINGAN PERADILAN DALAM
PERKARA PIDANA
PASAL 43: DALAM PERKARA PERDATA ANTARA
BANK DENGAN NASABAH
PASAL 44: TUKAR-MENUKAR INFORMASI ANTAR
BANK
RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN
1998 TENTANG PERUBAHAN UU 7
TAHUN 1992 TENTANGPERBANKAN
PENGERTIAN:
PASAL 1 ANGKA 28
“RAHASIA BANK ADALAH SEGALA SESUATU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KETERANGAN MENGENAI
NASABAH PENYIMPAN DAN SIMPANANNYA”
RAHASIA BANK HANYA TERBATAS
KEPADA NASABAH PENYIMPAN
(DEPOSAN) DAN SIMPANANNYA SAJA
64
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM
UU 10 TAHUN 1998
PASAL 41 (1):
“UNTUK KEPENTINGAN PERPAJAKAN PIMPINAN BANK
INDONESIA ATAS PERMINTAAN MENTRI KEUANGAN
BERWENANG MENGELUARKAN PERINTAH TERTULIS KEPADA
BANK AGAR MEMBERIKAN KETERANGAN DAN MEMPERLIHATKAN
BUKTI-BUKTI TERTULIS SERTA SURAT-SURAT MENGENAI
KEADAAN KEUANGAN NASABAH PENYIMPAN TERTENTU KEPADA
PEJABAT PAJAK”
PASAL 42 (1):
“UNTUK KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA
PIDANA, PIMPINAN BANK INDONESIA DAPAT MEMBERIKAN
IZIN KEPADA POLISI, JAKSA ATAU HAKIM UNTUK MEMPEROLEH
KETERANGAN DARI BANK MENGENAI SIMPANAN TERSANGKA
ATAU TERDAKWA PADA BANK”
65
PENGECUALIAN RAHASIA BANK
DALAM UU 10 TAHUN 1998
PASAL 41 A (1):
“UNTUK PENYELESAIAN PIUTANG BANK YANG TELAH DISERAHKAN
KEPADA BADAN URUSAN PIUTANG DAN LELANG
NEGARA/PANITIA URUSAN PIUTANG NEGARA, PIMPINAN BANK
INDONESIA MEMBERIKAN IZIN KEPADA PEJABAT BADAN URUSAN
PIUTANG DAN LELANG NEGARA/PANITIA URUSAN PIUTANG NEGARA
UNTUK MEMPEROLEH KETERANGAN DARI BANK MENGENAI
SIMPANAN NASABAH DEBITUR”
PASAL 43:
“DALAM PERKARA PERDATA ANTARA BANK DENGAN
NASABAHNYA, DIREKSI BANK YANG BERSANGKUTAN DAPAT
MENGINFORMASIKAN KEPADA PENGADILAN TENTANG KEADAAN
KEUANGAN NASABAH YANG BERSANGKUTAN DAN MEMBERIKAN
KETERANGAN LAIN YANG RELEVAN DENGAN PERKARA TERSEBUT”
66
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM
UU 10 TAHUN 1998
PASAL 44 (1):
“DALAM RANGKA TUKAR MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK,
DIREKSI BANK DAPAT MEMBERITAHUKAN KEADAAN KEUANGAN
NASABAHNYA KEPADA BANK LAIN”
PASAL 44 A (1):
“ATAS PERMINTAAN, PERSETUJUAN ATAU KUASA DARI NASABAH PENYIMPAN
YANG DIBUAT SECARA TERTULIS, BANK WAJIB MEMBERIKAN KETERANGAN
MENGENAI SIMPANAN NASABAH PENYIMPAN PADA BANK YBS KEPADA PIHAK
YANG DITUNJUK OLEH NASABAH PENYIMPAN TERSEBUT”
PASAL 44 A (2):
“DALAM HAL NASABAH PENYIMPAN TELAH MENINGGAL DUNIA, AHLI
WARIS YANG SAH DARI PENYIMPANYANG BERSANGKUTAN BERHAK
MEMPEROLEH KETERANGAN MENGENAI SIMPANAN NASABAH PENYIMPAN
TERSEBUT”
67
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10/1998:
1. IJIN DARI PEMERINTAH/BI
(PAJAK, PIUTANG BANK YANG DISERAHKAN BUPLN/PUPN,
PERADILAM DALAM PERKARA PIDANA)
2. TANPA IJIN
(PERKARA PERDATA, TUKAR INFORMASI ANTAR BANK,
KUASA NASABAH, AHLI WARIS)
68
SANKSI ATAS KETENTUAN RAHASIA
BANK DALAM UU PERBANKAN
BENTUK SANKSI: PIDANA DAN DENDA SECARA
AKUMULATIF
 PASAL 47 (1): TANPA MEMBAWA PERINTAH TERTULIS ATAU
TANPA IJIN MEMAKSA BANK ATAU PIHAK TERAFILIASI UNTUK
MEMBERI KETERANGAN DIANCAM PIDANA PENJARA 2 - 4
TAHUN, DAN DENDA 10 - 200 M
 PASAL 47 (2): ANGGOTA DIREKSI, KOMISARIS ATAU PIHAK
TERAFILIASI YANG SENGAJA MEMBERI KETERANGAN
DIANCAM PIDANA PENJARA 2 – 4 TAHUN DAN DENDA 4 – 800 M
 PASAL 47 A: ANGGOTA DIREKSI, KOMISARIS ATAU PIHAK
TERAFILIASI YANG SENGAJA TIDAK MEMBERIKAN
KETERANGAN, DIANCAM PIDANA PENJARA 2 – 7 TAHUN DAN
69 DENDA 4 – 15 M
KESIMPULAN
UU
UU 23 PRP
TAHUN 1960
CAKUPAN RAHASIA
BANK
NASABAH DEPOSAN &
WALKING CUSTOMER
PENEROBOSAN RAHASIA
BANK
PERPAJAKAN
PERADILAN
UU 14 TAHUN
1967
KEUANGAN NASABAH PADA POS
AKTIVA DAN PASIVA, SERTA
KEGIATAN DALAM SISTEM
PEMBAYARAN
SDA
UU 7 TAHUN
1992
KEUANGAN DAN HAL-HAL LAIN
DARI NASABAH
41-44: PERPAJAKAN, PERADILAN PERKARA
PIDANA, PERKARA PERDATA ANTARA BANK
DENGAN NASABAH,TUKAR-MENUKAR
INFORMASI ANTAR BANK
UU 10 TAHUN
1998
NASABAH PENYIMPAN (DEPOSAN)
DAN SIMPANANNYA
1.
2.
70
IJIN DARI PEMERINTAH/BI (PAJAK,
PIUTANG BANK YANG DISERAHKAN
BUPLN/PUPN, PERADILAM DALAM
PERKARA PIDANA)
TANPA IJIN (PERKARA PERDATA,
TUKAR INFORMASI ANTAR BANK,
KUASA NASABAH, AHLI WARIS)
PERSYARATAN DAN TATA CARA
PEMBERIAN PERINTAH ATAU IZIN
TERTULIS MEMBUKA RAHASIA BANK
71
PBI NO. 2/19/PBI/2000 TANGGAL 7
SEPTEMBER 2000
PASAL 1: PENGERTIAN BANK, SIMPANAN, NASABAH, NASABAH
DEBITOR, DAN RAHASIA BANK
PASAL 2 AYAT 4: KEWAJIBAN MERAHASIAKAN SEGALA
SESUATU SEHUBUNGAN DENGAN NASABAH PENYIMPAN
TIDAK BERLAKU UNTUK:


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
72
KEPENTINGAN PERPAJAKAN
PENYELESAIAN PIUTANG BANK YANG SUDAH DISELESAIKAN KEPADA
BUPLN/PUPN
KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PIDANA
KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PERDATA ANTARA BANK
DENGAN NASABAHNYA
TUKAR MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK
PERMINTAAAN, PERSETUJUAN ATAU KUASA DARI NASABAH
PENYIMPAN YANG DIBUAT SECARA TERTULIS
PERMINTAAN AHLI WARIS YANG SAH DARI NASABAH PENYIMPAN YANG
TELAH MENINGGAL DUNIA
Lanjutan……..
 KEWAJIBAN RAHASIA BANK BERLAKU UNTUK PIHAK
TERAFILIASI
 BUTIR A, B DAN C WAJIB MEMPEROLEH PERINTAH ATAU IZIN
TERTULIS UNTUK MEMBUKA RAHASIA BANK DARI PIMPINAN BI:
 KEPENTINGAN PAJAK DIDASARKAN PERMINTAAN TERTULIS
MENTERI KEUANGAN
 PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA ATAS PERMINTAAN
TERTULIS KEPALA BUPLN/PUPN
 PEADILAN PERKARA PIDANA ATAS PERMINTAAN TERTULIS
DARI KAPOLRI, JAKSA AGUNG DAN KETUA MAHKAMAH
AGUNG
 DAN BUTIR D,E, F DAN G TIDAK DIPERLUKAN PERINTAH
 DALAM KAITAN DENGAN TINDAK PIDANA KORUPSI
DILAKSANAKAN OLEH GBI DALAM WAKTU SELAMBATLAMBATNYA 3 HARI KERJA TERHITUNG SEJAK SURAT
PERMINTAAN DITERIMA SECARA LENGKAP OLEH DIREKTUR
HUKUM BI
73
Lanjutan……..
 GBI DAPAT MENOLAK UNTUK MEMBERIKAN PERINTAH SECARA
TERTULIS APABILA SURAT PERMINTAAN TIDAK MEMENUHI
PERSYARATAN,YANG HARUS DIBERITAHUKAN SECARA TERTULIS
SELAMBAT-LAMBATNYA 14 HARI SETELAH SURAT PERMINTAAN
DITERIMA
 PEMBLOKIRAN DAN ATAU PENYITAAN SIMPANAN ATAS NAMA
SEORANG NASABAH YANG TELAH DINYATAKAN SEBAGAI
TERSANGKA ATAU TERDAKWA OLEH POLISI, JAKSA, ATAU HAKIM
DAPAT DILAKUKAN TANPA MEMERLUKAN IZIN PIMPINAN BI.
DALAM HAL POLISI, JAKSA ATAU HAKIM BERMAKSUD
MEMPEROLEH KETERANGAN MENGENAI NASABAH
PENYIMPANAN DAN SIMPANANNYA YANG DIBLOKIR DAN ATAU
DISITA, MAKA BERLAKU KETENTUAN MENGENAI CARA-CARA
MEMBUKA RAHASIA BANK
74
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DI
LUAR UU PERBANKAN
 SURAT MAHKAMAH AGUNG NO.
KMA/694/R.45/XII/2004 PERIHAL PERTIMBANGAN
HUKUM ATAS PELAKSANAAN KEWENANGAN KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
 BERISI PENEGASAN BAHWA KETENTUAN PASAL 12
UU 30 TAHUN 2002 TENTANG KPK MERUPAKAN
KETENTUAN KHUSUS (LEX SPECIALIS) YANG
MEMBERIKAN KEWENANGAN KEPADA KPK DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS PENYELIDIKAN,
PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN”
75
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DI
LUAR UU PERBANKAN
PROSEDUR IJIN MEMBUKA RAHASIA
BANK SEBAGAIMANA DIATUR DALAM
PASAL 42 UU PERBANKAN TIDAK
BERLAKU BAGI KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI.
76
Klasifikasi Bank
77
Klasifikasi Jenis Bank
1. Jenis Bank Menurut
Kegiatannya
 Bank Tabungan
 Bank Pembangunan
 Bank Ekspor – Impor
 Bank Umum
 Bank Pengkreditan Rakyat
78
Tujuan:
 Memudahkan dlm memilih
kegiatan perbankan yang
paling sesuai dengan
karakter masing-masing
bank
 Menyederhanakan dan
memudahkan dalam urusan
mendapatkan izin operasi
2. Jenis Bank Menurut
Target Pasar
 Corporate Bank – pelayanan
berskala besar
 Retail Bank – pelayanan berskala
kecil
 Retail Corporate Bank –
pelayanan berskala besar dan kecil
79
Tujuan
 Memberi pelayanan efisien
 Fokus pada kelompok
nasabah (karakter) tertentu
3. Jenis Bank Menurut
Kepemilikannya
(penguasaan saham & akta pendirian
Bank)
 Bank milik pemerintah; BNI, BRI,





80
4. Jenis Bank Menurut
Status atau Kedudukan
(ukuran kemampuan dr segi
jumlah produk, modal, & kualitas)
 Bank Devisa
BTN
Bank milik pemerintah daerah;
 Bank Non-Devisa
Bank Sumut, Bank DKI
Bank milik koperasi; Bank Umum
Koperasi Indonesia
Bank milik swasta nasional; BCA,
BII, Bank Mua’malat
Bank milik asing; CitiBank, Standard
Chartered
Bank milik campuran; Mitsubishi
Buana Bank, Bank Sakura Swadarma
5. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya
 Bank – prinsip konventional; menggunakan sistem bunga dan free based.
- Dominan di Indonesia.
 Bank – prinsip syariah; berdasarkan etika & prinsip-prinsip Islam hingga
bebas dari;
a. unsur Riba (bunga)
b. bebas dari unsur spekulatif non-produktif seperti perjudian
(maysir)
c. bebas dari kegiatan yang meragukan (gharar)
d. bebas dari perkara yang tidah sah (bathil)
e. hanya membiayai usaha-usaha yang halal
81
Types of Investment banks
 Investment banks "underwrite" (guarantee the sale of) stock and bond
issues, trade for their own accounts, make markets, and advise corporations
on capital markets activities such as mergers and acquisitions.
 Merchant banks were traditionally banks which engaged in trade finance.
The modern definition, however, refers to banks which provide capital to
firms in the form of shares rather than loans. Unlike venture capital firms,
they tend not to invest in new companies.
Both combined
 A universal bank is a bank that participate in all kinds of banking activities.
It is a bank that is both a Commercial bank and an Investment bank.
 For example, First Bank (a very large bank) is involved in commercial
and retail lending, and its subsidiaries in tax-havens offer offshore
banking services to customers in other countries. Other large financial
institutions are similarly diversified and engage in multiple activities.
82
Sumber Dana Bank & Aktivitas
Perbankan
83
Pengertian Sumber Dana Bank
 Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank
untuk mencari atau menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya
operasi dan pengelolaan bank. Dana yang dihimpun dapat berasal dari
dalam perusahaan maupun lembaga lain diluar perusahaan dan juga dan
dapat diperoleh dari masyarakat.
84
Sumber-sumber dana Perbankan :
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
 Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri
maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Dapat
disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :
a. Setoran modal dari pemegang saham
b. Cadangan-cadangan bank, maksudnya adlah cadangan-cadangan laba pada
tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya.
c. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum
dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai modal untuk sementara waktu.
 Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga
yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
85
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas.
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
opersai bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini. Dapat dikelompokkan:
a. Simpanan giro
b. Simpanan tabungan
c. Simpanan deposito.
86
3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
Sumber dana yang ketiga inin merupakan tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas. Pencarian dari
sumber dana ini relaitif labih mahal dan sifatnya hanya semntara waktu saja.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :
a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, Diberikan bank Indonesia kpd bankbank yg mengalami kesulitan likuiditas & diberikan kpd pembiayaan sector tertentu.
b. Pinjaman antar bank (call money);
- diberikan kpd bank yang mengalami kalah kliring di dlm lembaga kliring
- Bersifat jangka pendek dgn bunga yg relatif tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri; Diperoleh oleh perbankkan dari pihak
luar negeri.
d. Surat berharga pasar uang (SBPU). Pihak perbankan menerbitkan SBPU
kemudian diperjualkan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan
87
maupun nonkeuangan.
1. Simpanan Giro
 Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dgn cara
pemindahbukuan (UU Perbankkan nomor 10 thn 1998). Pengertian giro lain:
a. Simpanan pihak ketiga
 Simpanan pihak ketiga berupa penyimpanan sejumlah uang di bank dalam bentuk
giro. Simpanan ini dilakukan atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah, dimana
nasabah menyimpan dananya dibank, untuk kemudian dikelola oleh pihak bank, dan
dalam setoran pertama untuk membuka rekening giro ini masingmasing bank
mematok jumlah yang berbeda.
b. Penarikan dana dapat setiap saat
 Penarikan dana dari rekening giro dapat dilakukan kapan saja, asalkan dana yang
tersedia mencukupi dana yang hendak diambil pada saat itu.
c. Cara penarikan
 Ada beberapa jenis sarana yang dapat dipakai untuk menarik dana di rekening:
- Cek; Cek atas nama, Cek atas unjuk, Cek silang & Cek kosong
 Bilyet Giro; Surat perintah dari nasabah utk memindahbukukan sejumlah uang dari
rekening yg bersangkutan kpd pihak penerima. Bilyet Giro akan berfungsi sama
88
dengan Cek Silang.
Bilyet Giro
89
Cek
90
PENGERTIAN CEK (CHEQUE)
 Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau
mengambil uang direkening giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat
untuk melakukan pembayaran.
 Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada
bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar
sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada
pemegang cek tersebut
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran
giral seperti yang diatur di dalam KUH Dagang pasal 178 yaitu :
 pada surat cek harus tertulis perkataan "CEK"
 surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah
uang tertentu .
 nama bank yang harus membayar (tertarik)
 penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
 tanda tangan penarik.
91
Syarat lain :
 tersedianya dana
 ada materai yang cukup
 jika ada coretan atau perubahan
harus ditandatangani oleh si
pemberi cek
 jumlah uang yang tertulis
diangka dengan huruf haruslah
sama.
 memperlihatkan masa kedaluarsa
cek yaitu 70 hari setelah
dikeluarkannya cek tersebut
 tanda tangan atau stempel
perusahaan harus sama dengan
yang ada di specimen (contoh
tandatangan)
92
 tidak diblokir pihak





berwenang
resi cek sudah kembali
endorsment cek benar, jika
ada
kondisi cek sempurna
rekening belum ditutup
dan syarat-syarat lainnya
Jenis-jenis Cek
1. Cek Atas Nama
 Merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan
hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut. Sebagai
contoh jika didalam cek tertulis perintah bayarlah kepada : Tn. Roy
Akase sejumlah Rp 3.000.000,- atau bayarlah kepada PT. Marindo
uang sejumlah Rp 1.000.000,- maka cek inilah yang disebut dengan
cek atas nama, namun dengan catatan kata "atau pembawa"
dibelakang nama yang diperintahkan dicoret.
2. Cek Atas Unjuk
 Cek atas unjuk merupakan kebalikan dari cek atas nama. Di dalam
cek atas unjuk tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum
tertentu jadi siapa saja dapat menguangkan cek atau dengan kata lain
cek dapat diuangkan oleh si pembawa cek. Sebagai contoh di dalam
cek tersebut tertulis bayarlah tunai, atau cash atau tidak ditulis katakata apa pun.
93
Jenis-jenis Cek
3. Cek Silang
 Cek Silang atau cross cheque
merupakan cek yang dipojok
kiri atas diberi dua tanda
silang. Cek ini sengaja diberi
silang, sehingga fungsi cek
yang semula tunai berubah
menjadi non tunai atau
sebagai pemindahbukuan.
94
4. Cek Mundur
 Merupakan cek yang diberi tanggal
mundur dari tanggal sekarang,
misalnya hari ini tanggal 01 Mei
2002. Sebagai contoh. Tn. Roy
Akase bermaksud mencairkan
selembar cek dan di mana dalam
cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei
2002. jenis cek inilah yang disebut
dengan cek mundur atau cek yang
belum jatuh tempo, hal ini biasanya
terjadi karena ada kesepakatan
antara si pemberi cek dengan si
penerima cek, misalnya karena
belum memiliki dana pada saat itu.
Jenis-jenis Cek
5. Cek Kosong
 Cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya
tidak tersedia di dalam rekening giro. Sebagai contoh nasabah
Tn. Rahman Hakim menarik cek senilai 60 juta rupiah yang
tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di
rekening giro tersebut hanya ada 50 juta rupiah. Ini berarti
kekurangan dana sebesar 10 juta rupiah, apabila nasabah
menariknya. Jadi jelas cek tersebut kurang jumlahnya
dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.
95
Keterangan yang ada didalam suatu cek :
1.Ada tertulis kata-kata Cek atau Cheque
2.Ada tertulis Bank Penerbit (Bank Matras)
3.Ada nomor cek
4.Ada tanggal penulisan cek (di bawah nomor cek)
5.Ada perintah membayar " bayarlah kepada....... atau
pembawa"
6.Ada jumlah uang (nominal angka dan huruf)
7.Ada-tanda tangan dan atau cap perusahaan pemilik cek
96
CONTOH PERHITUNGAN JASA GIRO
Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei 2002
Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim
Nomor Rekening : 10.04.2002.10
- Tgl. 01 setor tunai
Rp 10.000.000,- Tgl. 07 tarik dengan cek Rp 2.000.000,- Tgl. 10 setor tunai
Rp 5.000.000,- Tgl. 14 setor kliring
Rp 12.000.000,- Tgl. 16 tarik dengan BG Rp 5.000.000,- Tgl. 18 transfer ke luar beban rek. Rp 3.000.000,- Tgl. 23 kliring masuk
Rp 7.000.000,- Tgl. 29 setor dengan cek bank lain Rp 8.000.000,Pertanyaan :
Saudara diminta untuk menghitung berapa bunga bersih yang diperoleh Tn. Ray
Ibrahim selama bulan Mei jika bunga dihitung dari saldo terendah dan saldo rata-rata
pada bulan yang bersangkutan dengan suku bunga yang berlaku 17% per tahun.
Nasabah juga dikenakan pajak 15% atas jasa giro. Buatkan juga laporan rekening
korannya secara lengkap.
97
Pembuatan rekening koran
Laporan Rekening Koran
Tn. Ray Ibrahim
per 31 Mei 2002
(Dalam Ribuan)
Tgl.
98
Transaksi
Bunga 18%
Debet
Kredit
Saldo
-
10.000
10.000
2.000
-
8.000
setor tunai
-
5.000
13.000
14
setor kliring
-
12.000
25.000
16
tarik dengan BG
5.000
-
20.000
18
transfer keluar
3.000
-
17.000
23
kliring masuk
7.000
-
10.000
29
setor dengan cek
-
8.000
18.000
01
setor tunai
07
tarik dengan cek
10
Keterangan Laporan Keuangan:
 Transaksi biasanya dibuat dalam
 Setor kliring maksudnya menyetor
kode tertentu, misalnya setor tunai
uang dengan menggunakan cek atau
01, tarik tunai 02 dan seterusnya.
BG dari bank lain (kredit).
 Sisi debet merupakan sisi untuk
 Transfer keluar artinya mengirim
pengurangan dana dan sisi kredit
uang dari bank yang bersangkutan ke
untuk penambahan dana.
bank lain melalui pembebanan
rekening giro nasabah di bank yang
 Setor tunai atau setor dengan cek
bersangkutan (debet).
atau setor dengan BG akan
menambah rekening nasabah
 Transfer masuk artinya adanya uang
(kredit) clan tarik tunai atau tarik
masuk dari bank lain ke bank Matras
dengan cek atau tarik dengan BG
dan masuk ke rekening nasabah
akan mengurangi rekening (debet)
(kredit)
 Tarik dengan cek maksudnya
 Saldo artinya sisa uang yang ada
menarik uang dengan
direkening pada tanggal tertentu
menggunakan cek bank yang
setelah melalui pengurangan dan
bersangkutan (debet)
penambahan.
 Tanggal merupakan waktu kejadian
transaksi
99
a. Perhitungan bunga dengan menggunakan
saldo terendah
17 % x Rp 8 000.000,bunga =
12 bulan
pajak = 15% x Rp 113.333,bunga bersih bulan Mei
100
= Rp 113.333,-
= Rp 16.999,= Rp 96.334,-
b. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo
rata-rata
Saldo rata-rata untuk bulan Mei adalah :
121.000.000,= 15.125.000,8
17 % x Rp 15.125.000,bunga
= Rp 214.271,12 bulan
pajak 15 % x Rp 214.271,= Rp 32.141,bunga bersih
101
= Rp 182.130,-
2. Simpanan Tabungan
 (UU Perbankan nomor 10 tahun 1998); simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syaratsyarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
 Besarnya bunga dan setoran awal simpanan tabungan disetiap bank menjadi
berbeda, sesuai dengan prosedur masing-masing bank. Alat penarikan yg
digunakan:
a. Buku tabungan; buku nasabah diberikan kpd nasabah pada awal menabung.
b. Kartu penarikan; kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah dana pd
mesin penarikan uang pd lokasi tertentu, ATM (Automated Teller machine).
c. Surat Kuasa; adalah surat yang berisi pernyataan nasabah yang memberikan kuasa
pada si pemegang surat kuasa yang terdapat tandatangan nasabah dan si pemegang
surat kuasa untuk menarik sejumlah dana dari rekening nasabah.
102
CONTOH PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN
 Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Roy Akase selama bulan Mei
2002 :
Tgl. 01 setor tunai
Rp 5.000.000,Tgl. 06 setor dengan cek bank lain
Rp 8 000.000,Tgl. 12 tarik tunai
Rp 10.000.000,Tgl. 17 transfer masuk
Rp 7.000.000,Tgl. 22 tarik tunai
Rp 5.000.000,Tgl.31 setor tunai
Rp 3.000.000, Suku bunga 18% per tahun (Pa) untuk perhitungan saldo terendah dan saldo ratarata.
Pertanyaan :
Coba saudara hitung berapa bunga bersih yang diterima Tn. Roy Akase
dengan menggunakan saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian dan
dikenakan pajak 15% atas bunga tabungan. Kemudian buatkan laporan
buku tabungannya.
103
Laporan buku tabungan
Laporan Rekening Tabungan
Tn. Roy Akase per 31 Mei 2002
(dalam rupiah)
Tgl
01
06
12
17
22
31
104
Transaksi Debet
setor tunai
setor dengan cek BL
tarik tunai
10.000
transfer masuk
tarik tunai
5.000
setor tunai
Kredit
5.000
8.000
7.000
3.000
Saldo
5.000
13.000
3.000
10.000
5.000
8.000
Perhitungan dengan saldo bunga terendah
18% x RP 3.000.000,
bunga = =
Rp 45.000,12 bulan
pajak 15% x Rp 45.000,-
= Rp 6.750,bunga bersih = Rp 38.250,-
105
3. Simpanan Deposito
 Jangka waktu lebih lama bila dibandingkan dengan simpanan giro ataupun simpanan tabungan,
serta tidak dapat diambil setiap waktu. (UU No.10 tahun 1998); simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan bank. Alat
yang dapat digunakan untuk penarikan simpanan deposito tergantung dari jenis depositonya:
- Deposito berjangka --- bilyet deposito
- Sertifikat deposito --- sertifikat deposito.
a. Deposito berjangka; Deposito yg diterbitkan oleh bank umum, diterbitkan atas nama orang
atau lembaga.
Jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, dan 24 bulan, dapat ditarik setiap
bulan atau pada saat jatuh tempo baik tunai ataupun nontunai dengan cara pemindahbukuan.
Batas minimalnya adalah sebesar Rp 5.000.000. Jika ditarik sebelum jatuh temponya, akan
dikenakan penalty rate. Sedangkan insentif yang diberikan untuk nominal dana yang cukup besar
berupa spesial rate, hadiah ataupun cindera mata.
b. Sertifikat Deposito; Deposito yang diterbitkan atas unjuk, maksudnya hanya ada nilai
nominalnya tidak disertai dengan nama orang ataupun lembaga hingga dpt diperjualbelikan
kepada pihak lain. Diterbitkan dengan jangka waktu, 2, 3, 4, 6, dan 12 bulan.
c. Deposito on call; berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama 1 bulan. Diterbitkan atas
nama dan biasanya dalam jumlah yang besar i.e.100 juta rupiah, tergantung dari bank yang
menerbitkan deposito on call tersebut.
106
Deposito Berjangka
107
Aktivitas Perbankan
1. Penghimpunan Dana


a.
b.
c.
d.
Perbankan --- melakukan
penghimpunan dan penyaluran
dana.
Keberhasilan penghimpunan
dana tergantung faktor:
Tingkat Pendapatan.
Tingkat Resiko
Tingkat Kepercayaan
Tingkat Pelayanan
Sumber-sumber dana yg menjadi
harapan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
108
Dana Sendiri
Dana Deposan
Dana Pinjaman
Call Money
Pinjaman antar Bank
Kredit Liquiditas
Surat Berharga Pasar
Dana Transfer
Setoran Jaminan
(pendel/menengah)
Diskonto BI
2. Penggunaan Dana
 2 hal perhatian alokasi Dana:
a. Resiko
b. Jangka Waktu & Liquiditas
Penyaluran Dana:
a. Cadangan Liquiditas;
Cadangan Primer & Sekunder
b. Investasi

c. Penyaluran Kredit
 Aspek Penilaian Penyaluran Kredit:
Aspek Penilaian 5C
(Unsur)
Aspek Penilaian 7P
(Prinsip)
Character
Personality
Capacity
Party
Capital
Purpose
Collateral
Prospect
Condition
Payment
Profitability
Protection
 Jenis Kredit; investasi, modal kerja,
109
pertanian, peternakan, industri &
perumahan
 Jaminan Kredit; Dengan Jaminan &
Tanpa Jaminan
Produk dan Jasa Bank
110
Kliring
 “ the act of exchanging drafts on each other and settling the
differences”
 Jasa penyelesain hutang-piutang antar bank dengan cara saling
menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga
kliring yang koordinir oleh Bank Indonesia.
 Warkat; alat lalu lintas pembayaran giral yang diperhitungkan
dalam satu lembaga yang disebut Lembaga Kliring. Contoh
warkat:
- Cek, Bilyet Giro, Surat bukti penerimaan transfer, wesel bank,
nota kredit dll
 Lembaga Kliring dibentuk pd tgl 7 maret 1967
111
 Penolakan proses Kliring atas alasan tertentu
 Bank Peserta Kliring
 Wakil Bank Peserta Kliring
 Proses Penyelesaian Kliring
- Sistem Kliring Manual
- Sistem Kliring Semiotomasi
- Sistem Kliring Otomasi
- Sistem Kliring Elektronik
112
Bank Garansi
 Bank Garansi adalah jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak
113
penerima jaminan, apabil pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya.
 3 pihak yang terkait dalam penerbitan Bank Garansi
 Proses Penerbitan Bank Garansi?
 Jenis-Jenis Bank Garansi:
- Bid Bond disebut juga Tender Bond adalah jaminan penawaran.
- Advance Payment Bond adalah jaminan uang muka.
- Performance Bond adalah jaminan pelaksanaan.
- Retention/Maintenance Bond adalah jaminan pemeliharaan.
 Manfaat Bank Garansi: mempermudah/lancar urusan bisnis, keuntungan utk
pihak Bank
 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Bagi Penerima Bank Garansi
• Pastikan keaslian dan keabsahan Bank Garansi dengan cara menghubungi bank
penerbit.
• Periksa masa berlaku Bank Garansi sesuai dengan jangka waktu proyek Anda.
• Periksa dan pahami syarat-syarat klaim untuk memudahkan Anda melakukan
klaim apabila diperlukan.
Bank Garansi
114
Jenis-jenis Jasa Bank Lainnya
Telah dijelaskan didepan bila kelengkapan jenis-jenis jasa bank
lainnya akan sangat tergantung dari apakah bank tersebut BPR, bank
umum konvensional ataukah bank umum syariah. Berikut adalah
beberapa jenis jasa-jasa bank lainnya :
1. Kiriman Uang (Transfer)
Transfer adalah merupakan jasa pengiriman uang baik di dalam negari
ataupun luar negeri. Sebagai contoh Rita mengirim uang kepada ayahnya
sebesar Rp 5.000.000 melalui “bank R” melalui jasa transfer.
2. Inkaso
Inkaso merupakan jasa bank utnuk menagihkan warkat-warkat yang
berasal dari luar kota atau luar negeri. Contoh apabila kita memperoleh
selembar cek yang diterbitkan oleh bank di kota Balikpapan, maka cek
tersebut dapat dicairkan di Jakarta melalui jasa inkaso. Warkat-warkat yang
115dapat ditagihkan melalui inkaso misalnya cek, bilyet giro, wesel, deviden.
Inkaso
116
Inkaso
117
3. Safe Deposit Box
Safe deposit box merupakan jasa banjk yang diberikan kepada para nasabahnya yang
membutuhkan keamanan pada benda-benda ataupun suratsurat berharga miliknya.
Bentuknya berupa kotak dimana terdapat ukukran yang berbede-beda sesuai dengan
kebutuhan dari para nasabahnya. Adapun surat-surat berharga disimpan didalam safe
deposit box adalah :
a. Sertifikat deposito
b. Sertifikat tanah
c. Saham
d. Obligasi
e. Surat Perjanjian
f. Akte kelahiran
g. Akte pernikahan
h. Ijasah
Sedangkan untuk benda-benda-yang dapat disimpan di dalam safe
deposit box adalah :
a. Emas
b. Mutiara
c. Berlian
d. Intan
e. Permata
Adapun keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah biaya sewa, uang setoran
jaminan yang mengendap, dan pelayanan nasabah.
118
Safe Deposit Box
119
4. Bank Card
Bank card adalah “kartu plastik”atau yang biasa kita sebut dengan
ATM, yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan kepada
nasabahnya untuk dipergunakan sebagai alat pembayaran ditempattempat yang menyediakan fasilitas untuk ATM ini.
5. Travellers Cheque
Travelier cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan, cek
ini biasanya dipergunakan untuk orang-orang yang senang
bepergian.Traveller cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu
seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan
mata uang asing.
120
Traveller Cheque
121
6. Letter of Credit (L/C)
 Letter of credit merupakan salah satu jasa bank yang diberikan
kepadamasyarakat untuk memperlancar arus barang termasuk
barang dalam negeri.
 Kegunaan letter of credit adalah untuk menampung dan
menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli (importir)
maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya.
Pembukaan L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui bank
yang disebut Opening Bank atau inssuing Bank sedangkan bank
eksportir merupakan bank pembayar terhadap barang yang
diperdagangkan.
 Dalam hal ini eksportir berhubungan dengan bank pembayar atau
disebut dengan advising bank
122
Pelaku L/C
 Applicant atau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang mengajukan






aplikasi L/C.
Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang menerima L/C.
Issuing bank atau opening adalah bank pembuka L/C.
Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank koresponden
(agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary. Bank tidak bertanggung jawab
atas isi L/C dan hanya bertindak sebagai perantara.
Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan
issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran.
Paying bank adalah bank yang secara khusus ditunjuk dalam L/C untuk
melakukan pembayaran dan beneficiary berkewajiban menyerahkan dokumen
kepada bank tersebut.
Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan
Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat bisa
juga perusahaan angkutan darat seperti truk, kereta Dll).
Tata cara pembayaran dengan L/C?
123
Jenis-jenis L/C
 Revocable L/C.
 Irrevocable L/C.
 Irrevocable dan Confirmed L/C
 Clean Letter of Credit
 Documentary Letter of Credit
 Documentary L/C dengan Red Clause
 Revolving L/C
 Back to Back L/C.
 Transverable L/C
124
L/C
125
Keuntungan Jasa-Jasa Bank
 Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah selisih antara bunga simpanan
dengan bunga kredit. Selain itu ada lagi keuntungan yang dapat diperoleh perbankkan
yaitu melalui :
1. Biaya administrasi
Biaya ini dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukan administrasi
khusus, biasanya dikenakan untuk pengelolaan fasilitas tertentu.
2. Biaya Kirim
Biaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang atau yang biasa disebut dengan
transfer, baik transfer dalam negari ataupun luar negeri.
3. Biaya Tagih
Jasa yang dikenakan untuk menagihkan dokumen-dokumen milik nasabahnya
seperti jasa kliring dan jasa inkaso. Biaya tagih ini dilakukan baik untuk tagihan
dokumen dalam negeri maupun luar negeri.
4. Biaya Provisi dan Komisi
Biaya ini dibebankan kepada jasa kredit dan jasa transfer serta jasa-jasa atas
bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankkan.
5. Biaya Sewa
Biaya ini dibebankan kepada nasabah yang menggunkan fasilitas safe deposit box, dan besarnya
sewa tergantung dari besarnya safe deposit box yang dipakai.
126
 RTGS (Real-Time Gross Settlement). Sistem RTGS
adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang
dilakukan per transaksi (individually processed / gross settlement) dan
bersifat Real-Time (electronically processed), di mana rekening peserta
dapat di- debit / di-kredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah
pembayaran dan penerimaan pembayaran.
 Dengan sistem RTGS, peserta pengirim melalui terminal RTGS di
tempatnya mentransmisikan transaksi pembayaran ke pusat pengolahan
sistem RTGS di Bank Indonesia untuk proses settlement. Jika proses
settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan
secara otomatis dan elektronis kepada peserta penerima.
 Kecukupan saldo peserta pengirim adalah PENTING karena dalam sistem
BI-RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain.
 Penerapan sistem RTGS di Indonesia telah dimulai sejak tanggal 17
November 2000 dengan nama Sistem Bank Indonesia Real Time Gross
Settlement (BI-RTGS).
127
Perbankan Islam
128
HUKUM – HUKUM SEPUTAR
AQAD, JUAL BELI DAN
SYIRKAH DALAM ISLAM
129
Pengertian Aqad
 Akad merupakan hubungan antara ijab dan qabul
dalam bentuk yang disyariatkan, dengan dampak
yang ditetapkan pada tempatnya.
 Ijab dan qabul ini harus dilakukan secara syar’i,
sehingga dampaknya juga halal bagi masingmasing pihak.
 Aqad sangat penting dalam Aktivitas muamalah
hampir sama dengan niat dalam masalah ibadah
130
SYARAT SAHNYA TRANSAKSI (Menurut SYARIAH)
a) transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan
saling ridha;
(b) prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib);
(c) uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur
nilai, bukan sebagai komoditas;
(d) tidak mengandung unsur riba;
(e) Tidak mengandung Unsur Kedzoliman
(f) tidak mengandung unsur maysir;
(g) tidak mengandung unsur gharar;
131
(h) tidak mengandung unsur haram;
(i) tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time valueof
money).
(j) transaksi tidak diperkenankan menggunakan standar ganda
harga untuk satu akad serta tidak menggunakan dua transaksi
bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam satu akad;
(k) tidak ada distorsi harga melalui rekayasa
permintaan(najasy), maupun melalui rekayasa penawaran
(ihtikar);
(l) tidak mengandung unsur kolusi dengan suap
menyuap(risywah).
132
Produk
Perbankan Syariah
133
JUAL BELI
134
JUAL BELI
Jenis Produk
1. Titipan (Wadiah)
2. Bagi Hasil (Syirkah)
3. Jual Beli (al Bai’)
4. Sewa (al Ijarah)
5. Jasa-jasa (Ja’alah)
6. Tukar MenukarValuta (Sharf)
7. Produk dan Jasa Lainnya
135
Produk & Jasa Lembaga
Keuangan Syariah
Penghimpunan
Dana
Operasional
Bank Syariah di
Indonesia
Penggunaan
Dana
Giro (Yad
Dhamanah)
Wadiah
Tabungan
Mudharaba
Deposito
h
Equity
Financing
Debt Financing
Wakalah
(arranger/agency)
Jasa Layanan
Perbankan
Hawalah (anjak
piutang)
Kafalah (garansi bank)
Rahn (Gadai)
136
ZIS
SDB
Produk Pembiayaan (Financing)
Muthlaqah (tidak bersyarat)
Mudharabah
Muqayyadah (bersyarat)
Equity
Financing
Musyarakah
137
Musyarakah
(kerjasama dua pihak atau lebih)
Produk Pembiayaan (Financing)
(Lanjutan)
Barang-barang
Barter
Jual Beli (Bai)
• Murabahah (margin)
• Bitsaman Ajil (cicil)
Barang - uang
Debt
Financing
Sewa Menyewa (Ijarah)
• Ijarah (sewa)
• Ijarah Wa Iqtina (sewa beli)
Uang - Barang
Salam (indent-> pertanian)
Istishna (indent -> manufacture)
Uang - uang
138
Sharf (tukar valas)
Skema Operasional Bank Syariah
Skema Operasional Bank Syariah
Bagi Hasil:
 Mudharabah
 Musyakarah
Bagi
Hasil
SUMBER DANA:
 GiroWadiah
 Tab Wadiah
 Tab. Mudharabah
 Dep. Mudharabah
 Equity
POOLING
DANA
Pembiayaan/Jual Beli:
 Murabahah Angsuran
 Murabahan Sekaligus
Alhamdulillah...
Profit
Distribution
Margin
Sewa Beli:
 Ijarah
Porsi
Nasabah
139
Jasa-jasa:
• Kiriman Uang
• Inkaso
• Garansi Bank
• Gadai
100% pendapatan Bank
Porsi
Bank
1. Wadiah



Dari segi bahasa diartikan sebagai meninggalkan, meletakkan atau
meletakan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara dan dijaga
Secara teknis berarti titipan murni, dari satu pihak ke pihak lain, baik
individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan
saja si penitip kehendaki
Landasan hukum:
a. Al Qur’an
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat (titipan) kepada yang
berhak menerimanya
(QS An Nisaa (4) : 58)
Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercaya itu
menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya
(QS Al Baqarah (2) 283)
140
Wadiah (Lanjutan)






141
Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad
dhamanah, yang diterapkan pada giro
Pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan
harta titipian
Bank boleh memanfaatkan harta titipan
Prinsip wadiah yang lain adalah wadiah yad amanah, yaitu
harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi
Keuntungan dan kerugian menjadi hak dan kewajiban bank
(pemilik dana dapat diberi bonus tanpa perjanjian)
Bank dapat mengenakan biaya administrasi untuk menutupi
biaya yang benar-benar terjadi
Wadiah (Lanjutan)
1.Titip dana
Bank
(Penyimpan)
Nasabah
(penitip)
4. Beri bonus
3. Bagi hasil
SkemaWadiah
Yad adh-Dhamanah
142
2. Pemanfaatan
dana
Nasabah
Pembiayaan
Wadiah (Lanjutan)
RukunWadiah
 Penitip / pemilik barang / harta (muwaddi’)
 Penerima titipan / orang yang menyimpan (mustawda’)
 Barang / harta yang dititipkan
 Aqad / Ijab Qabul
143
2. Syirkah
 Prinsip yang didasarkan pada prinsip bagi hasil
 Terdapat pada produk Pendanaan dan Pembiayaan
 Jenis-jenis Syirkah :
 Musyarakah
 Mudharabah (Muthlaqah, Muqayyadah on
Balance Sheet & Muqayyadah Off Balance Sheet)
 Isu sentral dari prinsip ini adalah modal, jaminan,
manajemen, jangka waktu, besar bagi hasil
144
Syirkah - Musyarakah
Merupakan bentuk umum dari usaha bagi hasil
Sering disebut dengan syarikah, serikat atau kongsi
Dilandasi keinginan para pihak bekerjasama untuk meningkatkan nilai
assets yang dimiliki secara bersama-sama
Kontribusi para pihak dapat berupa dana, trading assets,
enterpreneurship, skill, property, equipment, paten, goodwill, credit
worthiness dsb, yang dapat dinilai dengan uang
Bisa dengan batasan waktu maupun tanpa batasan waktu
Dengan menyatukan semua modal maka pemilik modal berhak turut
serta menentukan kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek
Biaya pelaksanaan dan jangka waktu proyek harus diketahui bersama
145
Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)
 Keuntungan dan kerugian dibagi sesuai kesepakatan
 Proyek yang dijalankan harus disebutkan dalam akad
 Pemilik modal dan Pelaksana yang dipercaya tidak boleh :
 Menggabungkan dana proyek dengan dana pribadi
 Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa izin pemilik
modal lainnya
 Memberi pinjaman pada pihak lain
 Setelah proyek selesai, modal dapat dikembalikan kepada pemilik modal
bersama bagi hasil, atau sesuai kesepakatan pada akad
 Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau digantikan pihak lain
 Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerjasama jika :
 Menarik diri dari perserikatan
 Meninggal dunia
 Menjadi tidak cakap hukum
146
Syirkah - Musyarakah Lanjutan

Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Maka mereka berserikat pada sepertiga (QS An Nisaa (4):12)
Dan, sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim
kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (QS Shaad :
24)
b. Al Hadits
Dari Abu Hurairah,”Rasulullah SAW bersabda,”sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman,”Aku
pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya
(HR. Abu Dawud)
147
Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)
Nasabah
Asset Value
Skema Musyarakah
Proyek /
Usaha
Keuntungan / Kerugian
Bagi hasil keuntungan / kerugian
sesuai porsi kontribusi modal
148
Bank
Pembiayaan
Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)
1. Akad
Musyarakah
Bank Umum (A)
(Shahibul Maal)
BPRS (B)
(Mitra)
Modal B Rp 125 juta (20%)
2.
3. Nasabah B
Modal A
Rp 500 juta
Modal Rp 625
juta
(80%)
4.Pembagian
Keuntungan
Nisbah 56% x
Marjin Debitur
. 5. Pengembalian Modal
Pokok A Rp 500 juta (80%)
Modal Pokok
149
Akad
Nisbah 44 % x
Marjin Debitur
. 5. Pengembalian Modal
Pokok B Rp 125 juta (20%)
Syirkah - Mudharabah
 Berasal dari kata adharbu fil al ardhi (ulama Iraq), yaitu bepergian untuk urusan
dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata al qardhu (ulama hijaz) yang
berarti al qath’u (potongan), karena pemilik memotong sebagian hartanya
untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keutungan.
 Bentuk kerjasama antara minimal 2 pihak dimana pemilik modal (shahib al
maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan
suatu perjanjian pembagian keuntungan
 Kontribusi modal 100% dari shahibu al maal dan skill dari mudharib
 Tidak mensyaratkan adanya wakil shahib al maal dalam manajemen proyek
sebagai org kepercayaan
 Musyarakah dan Mudharabah dalam fikih berbentuk uqud al amanah
(perjanjian kepercayaan), yang menuntut kejujuran yang tinggi dan
menjunjung keadilan
 Jumlah modal yang diserahkan sebaiknya tunai, jika bertahap harus jelas
tahapannya dan disepakati bersama
150
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
 Hasil pengelolaan dapat diperhitungkan dengan 2 cara:
 Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing)
 Perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing)
 Hasil usaha dibagi sesuai akad.
 Shahib al maal menanggung seluruh kerugian kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan
mudharib
 Shahib al maal dapat melakukan pengawasan terhadap pekerjaan namun tidak berhak
campur tangan dalam urusan pekerjaan.
 Nasabah/pengelola yang wanprestasi dapat dikenakan sanksi administrasi
151
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
 Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Dan jika dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah
SWT (QS Al Muzzamil (73):20)
Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah
Karunia Allah SWT (QS Al Jumuah (63):10)
b. Al Hadits
Dari Shalih bin Suaib ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tiga hal yang didalamnya
terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan
mencampuradukkan gandum dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual
(HR. Ibnu Majjah)
152
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
60 %
40 %
Laba
Skema
Pembiayaan
Mudharabah
Bank
100 % modal
100 %
management
Rugi
Repayment of Capital
153
0%
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Pendanaan
 Deposan bertindak sebagai shahib al maal (pemilik modal) dan bank sebagai
mudharib (pengelola)
 Dana dapat dipergunakan bank untuk melakukan pembiayaan murabahah,
ijarah, mudharabah dsb
 Dalam hal dana dipergunakan untuk pembiayaan mudharabah, maka
kerugian menjadi kewajiban bank
 Produk mudharabah diaplikasikan pada tabungan dan deposito berjangka
 Bank wajib memberitahukan nisbah & tata cara pemberian keuntungan
dan/atau perhitungan pembagian keuntungan serta risiko yg dpt timbul dr
penyimpanan dana
 Dana dpt ditarik oleh pemilik dana sesuai perjanjian
154
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Rukun Mudharabah





Shahib al maal (pemilik modal / nasabah)
Mudharib (Bank)
Amal (pekerjaan)
Hasil (bagi hasil)
Aqad / Ijab qabul
Contoh Perhitungan Bagi Hasil :
saldo rata-rata nasabah x keuntungan yang diperoleh produk x Nisbah
saldo rata-rata produk
Contoh :
Bapak Ahmad memiliki Deposito Rp. 10.000.000,- Jangka waktu 1 bulan, Nisbah
Deposan 57% dan Bank 43 %, dgn asumsi rata-rata saldo deposito jangka waktu 1 bln
Rp. 950.000.000,- dan keuntungan yang diperoleh u/ deposito 1 bln Rp. 30.000.000,-.
Keuntungan Bp Ahmad sbb:
(10.000.000 : 950.000.000) x 30.000.000 x 57 % = 180.000
(Sebelum Pajak)
155
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Mudharabah Muthlaqah
Tidak ada pembatasan bagi bank mempergunakan dana yang dihimpun
Bank wajib menginformasikan nisbah dan tata cara serta resiko &
keuntungan, kesepakatan tersebut harus tercantum pada akad
Untuk bukti penyimpanan dapat berupa buku (tabungan dan bilyet
(deposito)
Tabungan dapat diambil setiap saat, tetapi tidak boleh mengalami saldo
negatif
Deposito hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati
Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan diperlakukan
sama seperti deposito baru, tetapi bila pada akad sudah dicantumkan
ARO, maka tidak diperlukan akad baru
156
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
1. Titip dana
Penabung /
Deposan
Shahibul Maal
Bank :
-Mudharib
-Wkl Shahibul Maal
4.Bagi Hasil
3. Bagi Hasil
Skema
Mudharabah
Muthlaqah
157
2. Pemanfaatan
dana
Pengusaha
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)







158
Mudharabah Muqayyadah
Merupakan simpanan khusus (restricted investment)
Pemilik dana menetapkan syarat tertentu yang harus dipatuhi bank (misalnya syarat untuk
bisnis, akad atau nasabah tertentu).
Bank wajib menginformasikan nisbah dan tata cara serta resiko & keuntungan, kesepakatan
tersebut harus tercantum pada akad
Bank wajib menerbitkan bukti simpanan khusus dan wajib memisahkan dana dari rekening
lainnya
Penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usaha
Bank bertindak sebagai perantara (arranger)
Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi bank dalam mencari
kegiatan usaha yang akan dibiayai
Syirkah - Mudharabah (Lanjutan)
Investasi Khusus
1. Proyek
2. dana
Nasabah
Bank
Proyek
3. Paper
Reksadana
Bank
Equity
Investasi
Reksadana
Manajer
Investasi
Obligasi
Lain-Lain
Skema Mudharabah Muqayyadah
159
3. Al Bai’
 Prinsip sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of
property)
 Tingkat keuntungan bank ditentukan di muka dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual
 Jenis-jenis Al Bai’ adalah :
 Murabahah (Angsuran/Bai’ Bi tsaman ajil dan Tangguh)
 Salam
 Istishna
 Isu sentral Al Bai’ adalah :
 Harga kredit lebih tinggi dalam murabahah, harga mecicil lebih mahal dibandingkan tunai
 Peningkatan harga kredit dalam murabahah, harga mencicil 2 tahun lebih mahal
dibandingkan mencicil 1 tahun
 Penjual atau penyandang biaya ?
 Bebas resiko atau bagi-bagi resiko ?
160
Al Bai’ - Murabahah
 Ribhu (keuntungan) yaitu jual beli dimana bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli
 Harga jual adalah harga beli dari pemasok ditambah dengan biaya bank ditambah
dengan marjin keuntungan (cost plus profit). Biaya bank tersebut antara lain
ekuivalen harapan bagi hasil untuk deposan, overhead cost dan faktor resiko
 Kedua belah pihak wajib menyepakati akad yang berisikan harga jual dan jangka
waktu pembayaran
 Akad tidak dapat diubah selama masa berlakunya
 Lazimnya dilakukan secara bi tsaman ajil atau cicilan
Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS Al Baqarah (2) : 275)
161
b. Al Hadits
dari Suaib ar-Rumi ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tiga hal yang di dalam terdapat
keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan
tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual” (HR. Ibnu Majah)
Al Bai’ – Murabahah (Lanjutan)


Bank dan pembeli melakukan negosiasi tentang :
 Jumlah
 Kualitas
 Harga
 Profit margin bank
 Cara pembayaran nasabah
Jenis-jenis barang yang dapat diperjualbelikan antara lain barang konsumsi, modal
kerja dan investasi
 Nasabah yang lalai dapat dikenakan penalty
 Discount dapat diberikan kepada nasabah yang mempercepat pembayaran (tidak
diperjanjikan pada nasabah)
 Nasabah dapat diwajibkan menyediakan uang muka yang dihitung dari harga beli
barang atau sebesar minimal yang ditetapkan bank
 Nasabah dapat dikenakan biaya administrasi sesuai ketentuan Bank
162
Al Bai’ – Murabahah Lanjutan
1. Negosiasi
2. Akad
Nasabah
Bank
6. Bayar
5. Terima Barang &
Dokumen
Pemasok/Toko/Pabrikan
4. Kirim Barang
3. Beli Barang
163
Skema Murabahah
Al Bai’ – Salam
 Dalam bahasa, salama sama dengan salafa, yaitu pemesan barang
menyerahkan uangnya di tempat akad.
 Menurut sayyid sabiq dalam fiqqih sunnah, as-salam dinamai juga as-salaf
(pendahuluan), yaitu penjualan sesuatu dengan kriteria tertentu (yang
masih berada) dalam tanggungan dengan pembayaran disegerakan
 Transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada
 Barang diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran tunai
 Bank sebagai pembeli dan nasabah sebagai penjual
 Sekilas transaksi ini mirip ijon kecuali sudah adanya kepastian waktu
penyerahan, kuantitas, kualitas dan harga, misalnya 100 Kg mangga
harumanis kualitas A dengan harga Rp 5.000/Kg dan diserahkan waktu
panen 2 bulan mendatang
 Prakteknya bank akan menjual barang kepada rekanan nasabah atau ke
nasabah itu sendiri, baik tunai maupun cicilan
164
Al Bai’ – Salam (Lanjutan)
 Jika bank menjual tunai maka biasanya disebuat bridging financing dan
Umumnya dilakukan pada transaksi komoditi pertanian
 Jika hasil produksi tidak sesuai akad maka nasabah harus bertanggung
jawab
 Bank dimungkinkan melakukan salam akad pararel dengan pihak lain.
 Landasan Hukum
a. Al Qur’an
hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya (QS Al Baqarah
(2) : 283)
b. Al Hadits
dari Suaib ar-Rumi ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Tiga hal yang di dalam
terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual”
165 (HR. Ibnu Majah)
Al Bai’ – Salam (Lanjutan)
Rukun Salam
Pembeli (Muslam / salam)
Penjual (Muslam ilaihi)
Barang (Muslam fihi)
Harga (Tsaman)
Ijab-qabul
166
Al Bai’ – Salam (Lanjutan)
Skema Salam
Nasabah
Penjual
4. Kirim
Pesanan
Pembeli
5. Bayar tunai setelah pesanan
selesai dibuat
2. Pemesanan
Barang Nasabah
& Bayar Tunai
1. Negosiasi
Pesanan
3. Kirim
dokumen
Bank
167
Al Bai’ – Istishna
 Menyerupai produk salam, namun pembayarannya dapat dilakukan oleh
bank dan beberapa pihak.
 Menurut jumhur ulama fuqaha, merupakan jenis khusus bai’ as-salam yang
biasanya dipergunakan untuk manufaktur dan konstruksi
 Spesifikasi barang harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan
jumlah. Jika terjadi perubahan dari kriteria pada akad maka seluruh biaya
tambahan ditanggung nasabah
Rukun Istishna
Produsen (Shaani’)
Pemesan (Mustashni’)
Barang (Mashnu)
Harga (Tsaman)
Sighat (Ijab-qabul)
168
Al Bai’ – Istishna (Lanjutan)
Nasabah
Konsumen
(pembeli)
1.
Bank
Penjual
4. Nasabah beli
pesanan dan bayar cicil
atau tunai
3. Bank beli
pesanan
Skema Istishna’
169
Pesan
2. Pesan, bayar di
muka, bayar
sesuai termin
Produsen
Pembuat
4. Al Ijarah
 Berasal dari kata alajru yang berarti al ‘iwadhu (ganti)
 Merupakan transaksi perpindahan manfaat/hak guna, hampir sama dengan jual beli,
perbedaannya hanya pada obyek transaksi dimana tidak diikuti perpindahan kepemilikan
(milkiyyah)
 sewa dapat dilakukan dengan operating lease (tidak terjadi perpindahan kepemilikan) atau
bank dapat menjual barang yang disewakannya kepada nasabah (ijarah muntahhiyah bittamlikIMBT/sewa yang diikuti dengan perpindahan kepemilikan/finance lease)
 Dalam konteks perbankan dan lembaga keuangan berrarti menyewakan suatu obyek kepada
nasabah berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditentukan sebelumnya (fixed charge)
170
Al Ijarah (Lanjutan)
 Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak dosa bagimu apabila
kamu mmberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan (QS Al Baqarah (2) :
233)
b. Al Hadits
diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda,”berbekam kamu,
kemudian berikanlah olehmu upahnya kepada tukang bekam itu”
(HR Bukhari & Muslim)
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda,”berikanlah upah pekerja sebelum kering
keringatnya” (HR Ibnu Majah)
171
 Obyek sewa yang ditransaksikan antara lain meliputi barang konsumsi, properti,
peralatan, alat-alat transportasi, dan alat-alat berat
 Pada IMBT harga sewa dan harga jual ditetapkan di muka
Al Ijarah (Lanjutan)
SKEMA IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK
Supplier /
Pemasok
Nasabah /
Penyewa
Objek
Sewa
4. Menyerahkan
objek Sewa
1. Mengajukan
Permohonan Sewa Beli
2. Membeli Objek Sewa
172
Bank
Syariah
3. Akad Sewa
5. Membayar Sewa
5. Ja’alah
 Adalah akad antara dua pihak; pihak pertama menjanjikan imbalan tertentu kepada pihak
kedua atas jasa atau pelayanan yang diberikannya kepada pihak pertama
 Penerapannya dalam perbankan syariah dapat berupa berbagai pelayanan dengan imbalan fee
tertentu, seperti Referensi Bank, Informasi Usaha dan sebagainya
 Antara lain :
 Safe Deposit Box yang dapat dilakukan dengan akad ijarah atauWadiahYad Amanah
 E-Banking seperti ATM, Debit Card, Prepaid Card, SMS Banking, Internet Banking
173
6. Sharf
 Sharf adalah transaksi pertukaran emas dan perak atau pertukaran valuta asing yang dilakukan
sesuai syariah yaitu penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama (spot)
 Dalam aplikasinya di perbankan syariah, Sharf merupakan jasa / pelayanan bank kepada
nasabahnya untuk melakukan transaksi valuta asing menurut prinsip yang dibenarkan syariah.
SyaratTransaksi :
 Harus dilakukan secara tunai
 Transaksi tidak dimaksudkan untuk tujuan spekulatif, tetapi benar-benar untuk tujuan
operasional.
 Bila yang dipertukarkan adalah mata uang yang sama, maka jumlah / nilainya harus sama pula.
174
Produk dan Jasa Lainnya
175
1. Hiwalah
 Berasal dari kata tahwil yang berarti intiqal (perpindahan), yaitu
memindahkan hutang dari tanggungan orang yang berhutang (muhil) menjadi
tanggungan orang yang berkewajiban membayar hutang (muhal ’alaih)
 Dalam konsep hukum perdata, adalah serupa dengan lembaga pengambialihan
utang (schuldoverneming) atau lembaga pelepasan/penjualan utang atau
lembaga penggantian kreditor atau penggantian debitor.
 Prakteknya dipergunakan kepada supplier untuk mendapatkan modal tunai
untuk kelanjutan produksi
 Bank mendapat biaya jasa atas pemindahan piutang
 Bank perlu berhati-hati karena resikonya cukup besar, dimungkinkan
adanya buy back guarantee
 Dasar Hukum
a. Al Hadits
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda,”menunda
pembayaran bagi orang yang mampu adalah suatu kezaliman. Dan jika salah seorang dari kamu diikuti
(di-hawalah-kan) kepada orang yang mampu/kaya, terimalah hawalah itu”
176
Hiwalah (Lanjutan)
Muhal ’alaih Factor/Bank
2. Invoice
3. Bayar
Muhil
Supplier
177
1. Supply Barang
Skema Hiwalah dalam Anjak Piutang
5. Bayar
4. Tagih
Muhal
Pembeli
2. Qardh
 Secara bahasa adalah pemberian harta kepada orang lain
yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata
lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan
 Dalam aplikasi biasanya dilakukan dalam 4 hal :
 Talangan haji
 Cash advanced
 Pinjaman kepada pengusaha kecil terutama yang tidak
mampu diberikan dengan pinjaman komersial
 Pinjaman kepada pengurus bank
178
Qardh (Lanjutan)
 Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Siapa yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Allah
akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan dia akan
memperoleh pahala yang banyak (QS Al Hadiid (57) : 11)
b. Al Hadits
Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW berkata,”bukan seorang
muslim (mereka) yang meinjam muslim (lainnya) dua kali kecuali yang
satunya adalah (senilai) sedekah (HR Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan
Baihaqi)
179
Qardh (Lanjutan)
Bank
100%
Perjanjian/Akad
Proyek/
Usaha
Keuntungan
180
Nasabah
Kembali
Modal
3. Rahn
 Secara teknis menahan salah satu harta peminjam yang
memiliki nilai ekonomis sebagai jaminan barang yang
diterimanya. Sering disebut gadai
 Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan
pembayaran kembali pada bank dalam memberikan
pembiayaan
 Barang yang digadaikan harus barang milik nasabah sendiri,
jelas ukuran/sifat/nilai – nilai ditentukan berdasarkan nilai
riil pasar
 Barang yang digadaikan dikuasai bank namun tidak boleh
dimanfaatkan bank
181
Rahn (Lanjutan)
 Bank dapat melakukan penjualan barang gadai nasabah wanprestasi.
Untuk mendapatkan hasil optimal penjualan, nasabah dengan seizin
bank dapat juga melakukan penjualan
 Biasanya dilakukan dalam 2 akad, yaitu akad penitipan barang dan
qardh
 Bank mendapatkan keuntungan dari biaya penitipan.
 Barang yang digadaikan harus memiliki nilai jaminan dan tidak boleh
merupakan barang rampasan, barang pinjaman atau barang yang
dijaminkan kepada pihak lain
 Akad tidak dapat dibatalkan atau ditarik kembali. Jika bank
melakukan perbuatan yang menghilangkan status kepemilikan maka
akad gadai batal
 Pembayaran hutang sebelum akad berakhir tidak termasuk
pembatalan gadai
182
Rahn (Lanjutan)
 Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh
seorang penulis, hendaklah ada barang tanggungan yang dipergang (oleh yang berpiutang) QS Al
Baqarah (2) : 283)
b. Al Hadits
Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah SAW membeli makan dari seorangYahudi dan menjamin
kepadanya baju besi (HR Bukhari & Muslim)
Anas ra berkata,”Rasulullah SAW menggadaikan baju besinya kepada seorang yahudi di Madinan
dan mengambil darinya gandum untuk keluarga beliau” (HR Bukhari, Ahmad, Nasa’I dan Ibnu
Majah)
183
Rukun Gadai
 Ar Rahin (orang yang menggadaikan)
 Al Murtahin (yang menerima gadai)
 Al Marhun/rahn (barang yang digadaikan)
 Al marhun bih (hutang)
 Sighat, ijab dan qabul
Rahn (Lanjutan)
3. Akad
Bank
Nasabah
4. Qardh
Jaminan/Marhun
1. Titip + biaya pemeliharaan
184
Skema Rahn
4. Wakalah
 Wakalah atau wikalah berarti menyerahkan, pendelegasian atau pemberian mandat
 Secara teknis adalah akad perwakilan antara dua pihak, dimana pihak pertama (muwakkil)
mewakilkan suatu urusan (taukil) kepada pihak kedua (wakil) untuk bertindak atas nama dan
untuk kepentingan pihak pertama
 Terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan
pekerjaan atau jasa tertentu, seperti kliring, documentary collection, inkaso dan transfer uang.
 Kelalaian dalam kuasa menjadi tanggung jawab bank, namun sepanjang pihak bank telah
menjalankan sebatas kuasa dan wewenang yang diberikan, maka resiko dan tanggung jawab atas
dilaksanakannya perintah tersebut menjadi tanggung jawab pemberi kuasa.
 Apabila wakil yang ditunjuk lebih dari satu bank maka masing-masing bank tidak boleh
bertindak sendiri-sendiri tanpa musyawarah dengan bank lain kecuali dengan seizin nasabah.
185
Wakalah (Lanjutan)
 Tugas, wewenang dan tanggung jawab bank harus jelas sesuai dengan kehendak nasabah bank.
Setiap tugas harus mengatasnamakan nasabah dan harus dilaksanakan oleh bank
 Atas pelaksanaan tugasnya, wakil mendapat pengganti biaya (fee) berdasarkan kesepakatan
bersama
 Landasan Hukum
a. Al Qur’an
Dan demikian kami bangkitkan mereka agar saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkata
salah seorang di antara mereka,” sudah berapa lamakah kamu berada di sini?” mereka
menjawab,”kita sudah berada (di sini) satu atau setengah hari” berkata (yang lain lagi),”Tuhan
kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang
di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini dan hendaklah ia lihat
manakah makan yang lebih baik dan hendaklah ia membawa makan itu untukmu dan
hendaklah ia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada
seseorangpun (QS Al Kahfi (18) : 19)
186
Wakalah (Lanjutan)
Al Qur’an
jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi
Berpengalaman (QS Yusuf (12) : 55)
b. Al Hadits
Bahwa Rasulullah SAW mewakilkan kepada Abu Rafi dan seorang Anshar untuk mewakilkan mengawini
Maimunah binti-Harist (HR Malik)
Jenis Wakalah :
1. WAKALAH AL MUTHLAQAH
Perwakilan diberikan secara mutlak, tanpa batasan waktu maupun urusan
2. WAKALAH AL MUQAYYADAH
Perwakilan hanya diberikan untuk urusan-urusan tertentu
187
3. WAKALAH AL AMMAH
Perwakilan yang diberikan lebih luas dari pada Wakalah Al Muqayyadah, tetapi
lebih sederhana dibandingkan dengan Wakalah Al Muthlaqah
Wakalah (Lanjutan)
Nasabah
(muwakil)
Investor
(muwakil)
Kontrak + Fee
•Agency
•Administration
•Collection
•Payment
•Co Arranger
(taukil)
Kontrak + Fee
Skema Al Wakalah
188
Bank
(wakil)
5. Kafalah
 Merupakan akad jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga dalam
rangka menjamin kewajiban pihak yang ditanggung (makfulanhu), apabila pihak yang
ditanggung tersebut cedera janji atau wanprestasi.
 Dalam arti lain berarti juga mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan
berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan
 Landasan Hukum
Al Qur’an
Penyeru-penyeru itu berseru,”kami kehilangan piala raja dan barang siapa yang dapat mengembalikannya akan
memperoleh makanan (seberat) beban unta dan aku menjamin terhadapnya (QS Yusuf (12) : 72)
Al Hadits
Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW (mayat seorang laki-laki untuk dishalatkan). Rasulullah SAW
bertanya,”apakah dia mempunyai warisan?” Para sahabat menjawab tidak, Rasulullah SAW bertanya lagi,”apakah
dia mempunyai hutang?” Sahabat menjawab,”Ya, sejumlah tiga dinar”. Rasulullah pun menyuruh pada sahabat
untuk menshalatkan (tetapi beliau sendiri tidak). Abu Qatadah lalu bertanya,”saya menjamin hutangnya, ya
Rasulullah” Maka Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut (HR Bukhari)
189
Kafalah (Lanjutan)
190
 Jenis-Jenis Kafalah
1. KAFALAH BIN NAFS
Jaminan dari diri seseorang yang memiliki reputasi, kredibilitas dan bonafiditas yang
dikenal baik (Personal Guarantee).
2. KAFALAH BIL MAAL
Jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang. Dalam aplikasinya di perbankan dapat
berupa jaminan uang muka (Advance Payment Bond) atau jaminan pembayaran (Payment
Bond).
3. KAFALAH BIN NAFS
Jaminan dari diri seseorang yang memiliki reputasi, kredibilitas dan bonafiditas yang
dikenal baik (Personal Guarantee).
4. KAFALAH BIL MAAL
Jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang. Dalam aplikasinya di perbankan dapat
Berupa jaminan uang muka (Advance Payment Bond) atau jaminan pembayaran (Payment
Bond).
5. KAFALAH AL MUALLAQAH
Jaminan mutlak yang tidak dibatasi oleh suatu jangka waktu dan untuk kepentingan
tertentu. Dalam transaksi perbankan dapat berupa jaminan penawaran (Bid Bond) atau
jaminan pelaksanaan proyek (Performance Bond).
Kafalah (Lanjutan)
Penanggung
(Bank)
Tertanggung
(Jasa/Obyek)
Skema Al Kafalah
191
Ditanggung
(Nasabah)
6. Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)
 Secara fikih berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan
Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak
 Zakat diwajibkan pada tahun ke 9 Hijriah sementara
shadaqah pada tahun ke 2 Hijriah
 Zakat diatur dalam UU No 38 tahun 1999 tentang
ketentuan pengelolaan zakat
 Lembaga zakat wajib memiliki persyaratan teknis :
 Berbadan hukum
 Memiliki program kerja yang jelas
 Memiliki pembukuan yang baik
 Bersedia diaudit
192
Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) (Lanjutan)
 Pengelola zakat wajib :
 Beragama Islam
 Mukallaf (dewasa)
 Memiliki sifat amanah dan jujur
 Mengerti dan memahami hukum zakat
 Berkemampuan melaksanakan tugas dengan baik
 Pekerja keras
 UU mengizinkan dibentuknya Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang
dibentuk oleh masyarakat (orpol, ormas, takmir masjid, pesantren,
media massa, bank dsb) selain Badan Amil Zakat yang dibentuk
pemerintah
 Penyaluran dana ZIS kepada 8 kelompok masyarakat sesuai Al
Qur’an
193
7. WakafTunai
 Berasal dari kata waqafa, berarti menahan atau berhenti, berarti menyerahkan
suatu milik yang tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga
wakaf), baik berupa perorangan maupun badan pengelola dengan ketentuan
bahwa hasil atau manfaatnya digunakan untuk hal-hal yang sesuai dengan syariat
 Harta yang diwakafkan keluar dari hak milik pewakaf, namun tidak menjadi
hak milik nadzir, tetapi menjadi milik Allah dalam pengertian milik masyarakat
umum
 Dalam sejarah Islam merupakan lembaga penting dalam sistem sosio ekonomi
Islam, khususnya semasa kekhalifahan Ottoman
 Landasan Hukum:
a. Al Qur’an
kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian
harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya
(QS Ali Imran : 92)
b. Al Hadits
Apabila manusia wafat, terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga hal, yaitu sedekah jariyah atau ilmu
pengetahuan yang dimanfaatkan atau anak yang shaleh
194
WakafTunai (Lanjutan)
 Dalam hal wakaf tunai, sesuai komisi fatwa MUI :
 Adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang,
lembaga atau badan hukum dalam bentuk tunai
 Termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga
 Hukumnya boleh (jawaz)
 Hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang
dibolehkan secara syar’I
 Nilai pokok wakaf harus dijamin kelestariannya, tidak boleh
dijual, dihibahkan atai diwariskan
 Di kalangan ulama hukum wakaf tunai merupakan permasalahan
yang diperdebatkan, karena uang bisa habis zatnya sekali pakai dan
uang diciptakan bukan untuk diambil manfaatnya melainkan sebagai
alat tukar
195
WakafTunai (Lanjutan)
Pewakaf
(Wakif)
Bank
Syariah
Penerima manfaat
(Al Mawquf’alaih)
Badan Wakaf Nasional
Lembaga
Penjamin
Pengelolaan Dana
Rugi
196
Laba
Bank sebagai Penerima dan Penyalur
WakafTunai (Lanjutan)
Pewakaf
(Wakif)
Lembaga
Pendidikan
Penerima manfaat
(Al Mawquf’alaih)
Badan Usaha Lembaga Pendidikan
Lembaga
Penjamin
Pengelolaan Dana
Rugi
197
Laba
Lembaga sebagai Penerima dan Penyalur
8. Investasi Reksadana Syariah
 Merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal
 Dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana yang
memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk berinvestasi,
namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan terbatas
 Secara teknis diartikan sebagai wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek (saham,
obligasi, valas atau deposito) oleh manager investasi
 Reksadana syariah tidak menginvestasikan dana pada
perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan
dengan syariat Islam
198
Investasi Reksadana Syariah (Lanjutan)
 Pengelolaan dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan ijin
Bapepam sebagai manajer investasi. Perusahaan tsb dapat berupa :
 Perusahaan efek, dimana umumnya berbentuk divisi tersendiri atau PT
yang khusus menangani reksadana selain divisi perantara pedagang efek
(broker dealer) dan penjamin emisi (underwriter)
 Perusahaan yang secara khusus sebagai perusahaan manajemen investasi
 Dalam pengelolaan juga melibatkan bank kustodian yang berwenang
menyimpan, menjaga dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam
pencatatan serta pembayaran/penjualan kembali suatu reksadana
berdasarkan kontrak yang dibuat manajer investasi
 Jenis Reksadana berdasarkan sifat :
 Tertutup (close end fund), pemodal tidak bisa menjual kembali kepada
manajer investasi melainkan harus melalui pasar modal
 Terbuka (Open end fund), pemodal dapat menjual kembali melalui
bank kustodian
199
9. Investasi Obligasi Syariah
 Merupakan surat utang dari suatu lembaga atau perusahaan yang dijual kepada investor untuk
mendapatkan dana segar
 Biasanya investor akan mendapatkan return dalam bentuk suku bunga tertentu
 Sebagaimana fixed income securities, maka memiliki beberapa karakter:
 Surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum
 Memiliki jangka waktu atau jatuh tempo
 Memberikan pendapatan tetap secara periodik
 Ada nilai nominal
 Sebagai surat hutang, maka melibatkan perjanjian yang mengikat yang berisi minimal antara lain
:
 Besar tingkat kupon serta periode pembayaran
 Jangka waktu jatuh tempo
 Besarnya nominal
 Jenis obligasi
200
Investasi Obligasi Syariah (Lanjutan)
 Sebagaimana fatwa DSN MUI, obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan
emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa margin/fee serta
membayar dana obligasi saat jatuh tempo
 Obligasi syariah bukan hutang berbunga tetap, tetapi merupakan penyerta dana yang didasrkan
pada prinsip bagi hasil.
 Akad yang digunakan adalah penyertaan (muqaradhah bond)
 Obligasi syariah kompetitif sebab :
 Kemungkinan perolehan dari bagi hasil pendapatan lebih tinggi
 Lebih aman karena untuk mendanai proyek prospektif
 Bila terjadi kerugian (di luar kontrol) investor tetap memperoleh aktiva
 Bukan surat hutang, tetapi surat investasi
201
Sewa Guna (leasing)
202
Pengertian Sewa Guna Usaha
 Pengertian dari sewa guna usaha adalah adanya hubungan antara
perusahaan leasing (lessor) dengan nasabah (lessee) dalam hal ketika lessee
membutuhkan jasa lessor untuk sewa guna barang yang dibutuhkan oleh
lessee.
 Sedangkan pengertian sewa guna usaha sesuai dengan keputusan
Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 adalah kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (finance lease) maupun secara sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) utuk digunakan oleh lessee selam jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala.
 Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna
203
usaha di mana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk
membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati.
Sebaliknya operating lease tidak memiliki hak opsi untuk membeli objek sewa
guna usaha.
204
RUANG LINGKUP
Peraturan Menteri Keuangan no. 84/PMK.012/2006
205
Peraturan Menteri Keuangan no. 84/PMK.012/2006
206
Penggolongan Perusahaan Leasing
 Independent Leasing: perusahaan leasing yang berdiri sendiri
 Captive Leasing: produsen/supplier meleasingkan barang2
mereka
 Lease Broker: mempertemukan keinginan lessee untuk
memperolehi barang modal kpd pihak lessor
 Cross Border Lease: melibatkan dua negara i.e. alat transportasi
207
Unsur SGU (Leasing)
Unsur-unsur SGU
208
Lessor
Badan
Lessee
Badan/OP
Barang Modal
AT Berwujud
Perjanjian SGU
Dgn syarat tertentu
Jenis-Jenis Pembiayaan leasing
 Kegiatan yang dilakukan oleh sewa guna usaha menurut Surat Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 tanggal 21 November
1991. Kegiatan leasing dapat dilakukan dengan dua (dua) cara yaitu :
A. (FINANCE LEASING)
1.) Pihak lessee akan membeli dan kemudian memiliki barang tsbt jika masa
perjanjian pemakaian telah habis
2.) Harga pembelian adalah sebesar nilai sisa (residual value) yg mereka sepakati
sebelumnya
209
i. Direct finance lease
Jika seorang lessess memiliki barang modal X, kemudian ia menggunakannya
dengan cara leasing dan pd akhirnya periode ia beli sesuai dengan nilai sisa yg
disepakati
ii. Sales and lease back
Jika pihak lessee telah memikili barang X, kemudian ia jual kepada lessor untuk
mendapatkan tanbahan uang tunai dan selenjutnya lessor meleasingkan kembali
kpd penjual.
B. OPERATING LEASING; service lease, maintenanance lease
 Hanya membayar sewa pamakaian barang modal tsbt secara periodik.
 Lessee membayar rental yg besarnya secara keseluruhan tdk meliputi harga
barang serta biaya 2 lain yg dikeluarkan oleh lessor.
 Akan menanggung semua biaya pemeliharaan, biaya asuransi dll
C. LEVERAGE LEASE
 Termasuk Financial Lease tp melibatkan orang ketiga untuk membiayai
sebagaian barang modal yg diperlukan lessee.
210
Perjanjian Leasing
 Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lease disebut dengan “lease
agrement”, di mana di dalam perjanjian tersebut memuat kontrak kerja
bersyarat antara kedua belah pihak, yaitu antara lessor dan lessee. Isi
kontrak tersebut memuat antara lain :
a. Nama dan alamat lease
b. Jenis barang modal yang diinginkan
c. Jumlah atau nilai barang yang dileasingkan
d. Syarat-syarat pembayaran
e. Syarat-syarat kepemilikan atau syarat lainnya
f. Biaya-biaya yang dikenakan
g. Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janji
 Jika seluruh pesyaratan telah disetujui, maka pihak lessor akan
menghubungi pihak asuransi untuk menanggung resiko kemacetan
pembayaran lessee.
211
Kelebihan Transaksi Leasing
 Fleksibilitas
 Fee yang Relatif Murah
 Penghematan pajak
 Tidak terlalu complicated
 Kriteria yang cukup longgar
 Proses Cepat
 Memperolehi proteksi Inflasi
 Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan
 Menghemat modal
 Memperolehi perlindungan akibat kemajuan teknologi dan
212
keuangan
Kelemahan Transaksi Leasing
 Biaya Bunga Cukup Tinggi
 Kurangnya Perlindungan Hukum
 Proses Eksekusi Leasing Macet yang cukup
sulit
213
Kasus
 Tanggal 1 Januari 2007 CV LESSEE mendapat sebuah truk dengan
memperoleh pembiayaan financial lease dari sebuah perusahaan
leasing PT LESSOR. Dalam kontrak dimuat ketentuan sebagai
berikut :
 Nilai kontrak sebesar Rp 179.436.728
 Masa leasing selama 5 tahun, yaitu sejak 1 Januari 2007
 Pembayaran lease adalah Rp 50.000.000 pertahun, yg harus dimulai 1
Januari 2007 (pada awal masa lease)
 Keterangan tambahan
 Masa manfaat ekonomis truk 8 tahun
 Tingkat bunga 20%
214
Modal Ventura
215
1. Pengertian Modal Ventura
 Pengertian modal ventura sesuai dengan Keputusan Presiden
Nomor 61 Tahun 1988 adalah “Badan usaha yang melakukan suatu
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu
perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan.” Modal ventura
adalah perusahaan yang memberikan pembiayaan dengan cara
melakukan penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang
dibiayai, dan keuntungan dari modal ventura berupa deviden atau
capital gain.
216
2. Tujuan Pendirian Modal Ventura
 Tujuan dari perusahaan ini tidaklah hanya demi keuntungan semata
namun juga membantu pemerintah dan pihak yang ingin membangun
atau mendirikan sebuah usaha, berikut adalah beberapa tujuan
pendirian modal ventura :
a. Untuk mengembangkan suatu proyek tertentu, misalnya proyek
penelitian, dimana proyek ini bukan hanya untuk meraih keuntungan
semata tetapi juga untuk pengembangan pengetahuan.
b. Pengembangan suatu teknologi baru atau pengembangan produk baru.
c. Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan
d. Kemitraan dalam rangka pengentasan kemiskinan, dalam hal ini modal
ventura membantu pengusaha lemah yang kekurangan modal akan
tetapi tidak memiliki jaminan materi sehingga sulit memperoleh
pinjaman.
e. Membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.
217
3. Karakteristik Modal Ventura
 Kegiatan yang dilakukan bersifat penyertaan langsung ke dalam




218
suatu perusahaan (di Indonesia harus berbentuk PT)
Bisnis yang dimasuki adalah bisnis beresiko tinggi/besar
dibanding dengan resiko kredit atau pinjaman biasa
Penyertaan bersifat jangka panjang biasanya lebih dari 3 tahun
Kegiatannya lebih banyak dilakukan dalam usaha pembentukan
usaha baru, atau pengembangan suatu usaha.
Keuntungan yang diperolehi berasal dari capital gain, deviden
atau bagi hasil.
* Di indonesia, perusahaan modal ventura ini dapat dilakukan oleh
lembaga keuangan Bank, lembaga keuangan bukan atau badan usaha
lainnya.
4. Jenis-Jenis Modal Ventura
 Berdasarkan cara pemberian bantuan
a. Single Tier Approach:
Menempatkan suatu perusahaan modal ventura dalam dua fungsi
sekaligus yaitu sebagai pemberi bantuan biaya dan juga pemberi
bantuan manajemen.
b. Two Tier Approach:
Merupakan suatu pendekatan dimana perusahaan pasangan usaha
menerima bantuan pembiayaan dan bantuan manajemen dari
perusahaan yang berbeda.
219
 Berdasarkan cara penghimpunan dana
a. Leverage ventura capital:
Modal ventura yang bersumber dari perusahaan modal ventura
dimana sebagian besar dana/modal yang disertakan perusahaan
tersebut kepada perusahaan pasangan usahanya bersumber dari
pinjaman pihak lain.
b. Equity venture capital:
Kebalikan dari leverage ventura capital. Bersumber dari perusahaan
modal ventura dimana perusahaan modal ventura tersebut menghimpun
dana secara internal sehingga dana/modal yang disertakan kepada
perusahaan pasangan usaha sebagian besar merupakan dana/modal
sendiri dari perusahaan modal ventura yang bersangkutan bukan berasal
dari pinjaman pihak lain
220
 Berdasarkan Kepemilikan
a. Conglomerate Venture-Capital Company:
Jenis perusahaan modal ventura yang byk dijumpai di negara industri maju dimana
perusahaan seperti ini biasanya dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan-perushaan
besar.
b. Bank Affiliate Venture-Capital Company:
Jenis perusahaan modal ventura yg didirikan dan dimiliki oleh lembaga keuangan
bank karena bank tersebut mempunyai misi yang spesifik ditengah masyarakat.
c. Public Venture-Capital Company:
Jenis perusahaan modal ventura yang telah menjual saham-sahamnya melalui bursa
efek atau perusahaan tersebut telah go-public.
d. Private Venture-Capital Company:
Jenis perusahaan modal ventura yang belum melakukan penjual saham di bursa efek
sehingga masyarakat luas belum mempunyai andil dalam kepemilikannya.
221
5. Jenis-Jenis Pembiayaan Modal Ventura
a. Equity Financing
 Merupakan jenis pembiayaan langsung. Dalam hal ini perusahaan modal
ventura melakukan penyertaan langsung pada perusahaan pasangan
usaha (PPU) dengan cara mengambil bagian dari sejumlah saham milik
PPU.
b. Semi Equity Financial
 Merupakan pembiayaan dengan membeli obligasi konversi yang
diterbitkan oleh perusahaan PPU.
c. Mendirikan perusahaan baru
 Dalam hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama dengan PPU
mendirikan usaha yang baru sama sekali.
d. Bagi hasil
 Merupakan pembiayaan kepada usaha kecil yang belum memiliki bentuk
badan hukum perseroan terbatas, namun dapat pula perusahaan yang
berbentuk PT, apabila kedua belak pihak menyetujuinya.
222
Modal Ventura – Kurang berkembang
1. Belum dikenal oleh masyarakat secara luas
2. Pembiayaan jenis modal ventura ini mempunyai resiko yang
relatif tinggi berbanding jenis pembiayaan lainnya.
3. Tenaga profesional yang tersedia untuk mengelola jenis
pembiayaan ini dianggap masih kurang
4. Peraturan dan perundang-undangan sebagai dasar atau asas
dalam pengembangan usaha ini dinilai masih belum lengkap
223
Pegadaian
224
Visi dan Misi
 Visi
Pegadaian pada tahun 2010
menjadi perusahaan yang
modern, dinamis, dan inovatif
dengan usaha utama gadai
225
 Misi
Ikut membantu program
pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat golongan menengah
ke bawah melalui kegiatan
utama berupaya penyaluran
kredit gadai dan melakukan
usaha lain yang menguntungkan
Penghimpunan Dana:
 Modal sendiri
 Penerbitan Obligasi
 Pinjaman jangka pendek dari Bank
 Pinjaman jangka pendek dari pihak lain
Penggunaan Dana dpt digolongkan:
 Penyaluran dana atas dasar hukum gadai
 Persediaan Uang kas dan dana likuid lainnya
 Pembelian dan pengadaan aktiva tetap
 Pendanaan kegiatan operasi perusahaan
 Investasi
226
Pengertian Usaha gadai
 Pegadaian adalah salah satu lembaga keuangan bukan bank yang
memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan mottonya
“mengatasi masalah tanpa masalah” sedangkan menurut
pengertian hukum gadai menurut KUHP pasal 1150, adalah
sebagai berikut :
“ Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang
atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh
seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan
memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari
pada orang-orang yang berpiutang lainnya; dengan pengecualian
biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah
dikeluarkan untuk menyelamatkan setelah barang itu digadaikan.”
227
Tujuan Usaha Pegadaian
1. Membantu orang yg membutuhkan pinjaman dgn syarat mudah
2. Memberikan jasa taksiran utk mengetahui nilai barang
3. Menyediakan jasa titipan pd masyarakat
4. Memberi kredit kpd masyarakat yg mempunyai penghasilan tetap
5. Menunjang pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dlm
bidang ekonomi & pembangunan nasional
6. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
7. Membina perekonomian rakyat kecil
8. Membina pola perkreditan
228
Barang Jaminan
 Dalam hal menjaminkan barang-barang dipegadaian, pihak pegadaiaan
menetapkan jenis-jenis barang yan dapat digadaikan di kantor
pegadaian. Barang-tersebut nantinya akan ditaksir oleh bagian penaksir
untuk diketahui harga dari barang tersebut dan diabndingkan dengan
harga yang berlaku dipasar untuk barang tersebut. Berikut adalah
beberapa barang-barang yang dapat digadaikan :
a. Barang-barang yang termasuk ke dalam golongan perhiasan
- Emas
- Perak
- Intan
- Berlian
- Platina
b. Barang-barang yang termasuk ke dalam golongan kendaraan
- Mobil
- Sepeda motor
- Sepeda
- becak
229
Barang Jaminan…
c. Barang yang termasuk ke dalam golongan elektronik
- Televisi
- Radio
- DVD
- Kompuer
- Handphone
- Kulkas
- Kamera
d. Mesin-mesin
- Mesin jahit
- Mesin kapal motor
- Mesin untuk pengairan disawah
e. Barang-barang keperluan rumah tangga
- pakaian
- Kain batik
- Barang-barang pecah belah
230
Persentase Taksiran
 Pinjaman dipegadaian kini dibagi menjadi 6 golongan dengan
persentase tertentu menurut golongannya, Perhitungan bunga
diperum pegadaian dilakukan setiap 15 hari. Contoh Rita
menggadaian barang miliknya dengan harga Rp 40.000. Bila Rita
dapat menebus bunganya hanya dalam waktu 15 hari maka Rita
hanya perlu membayar pokok plus bunga pinjaman sebesar
1,25%, berikut persentase yang berlaku dipegadaian
231
Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya
 Selain menyalurkan kredit kepada masyarakat dengan jaminan barang
tertentu yang telah digolongkan oleh pihak pegadaian, ternyata dalam
perkembangannya pegadaian memiliki usaha lainnya pula, yaitu seperti :
a. Jasa Taksiran
 Jasa taksiran adalah pemberian fasilitas pelayanan kepada masyarakat yang
ingin mengetahui kualitas dan nilai sesungguhnya dari barang perhiasan yng
dimilikinya, misalnya emas, berlian, dan yang lainnya. Dimana penaksiran
akan dilakukan oleh juru taksir yang dimiliki oleh perum pegadaian.
b. Memberikan Kredit
 Pemberian kredit ini diberikan kepada karyawan tetap suatu perusahaan,
dimana pembayaran angsuran kredit akan dipotong setiap bulannya dari gaji
bulanan karyawan tetap yang bersangkutan.
c. Galeri 24
 Adalah tempat penjualan emas dan permata, dimana perum pegadaian akan
menjamin kualitas keaslian karetase dan kualitas emas serta permata yang
dijual.
232
Keuntungan Usaha Gadai
 Keuntungan yang ditawarkan pihak pegadaian kepada masyarakat
adalah sebagai berikut :
a. Dalam waktu yang relatif singlat masyarakat dapat memperoleh
uang seperti yang diharapkan, tanpa harus menjalani prosedur yang
sulit.
b. Persyaratan yang cukup mudah, dimana seseoarng yang ingin
mendapatkan uang melalui pihak pegadaian hanya membawa
fotocopy KTP dan barang yang akan dijaminkan.
c. Pihak pegadaian tidak akan mempermasalahkan uang tersebut
akan digunakan untuk apa
d. Saat ini pelayanan pegadaian semakin baik dimana pelanggan
dianggap nomor satu sehingga pelayanan yang diberikan menjadikan
nasabah menjadi semakin ramah dan cepat sehingga nasabah menjadi
nyaman dan bisa dikatakan telah banyak orang yang menggunakan
233jasa pegadaian
ASURANSI
234
PENGERTIAN ASURANSI
Menurut UU Republik Indonesia No.2 Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian
Asuransi atau pertanggungan adalah……
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi
yang bertujuan memberikan :
235
LANJUTAN…
1. Penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan.
2. Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti.
3. Pembayaran uang yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
236
BIDANG USAHA PERASURANSIAN
 Usaha asuransi
 Usaha penunjang asuransi
237
JENIS USAHA
Jenis usaha asuransi :



238
Usaha asuransi kerugian
Usaha asuransi jiwa
Usaha reasuransi
LANJUTAN…
Jenis usaha penunjang asuransi





239
Usaha pialang asuransi
Usaha pialang reasuransi
Usaha penilaian kerugian asuransi
Usaha konsultan aktuaria
Usaha agen asuransi
RUANG LINGKUP USAHA PERASURANSIAN



240
Perusahaan asuransi kerugian hanya dapat
menyelenggarakan usaha dalam bidang asuransi kerugian
termasuk reasuransi.
Perusahaan asuransi jiwa hanya dapat menyelenggarakan
usaha dalam bidang asuransi jiwa, asuransi kesehatan,
asuransi kecelakaan diri, usaha anuitas, serta menjadi
pengurus lembaga dana pensiun sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Perusahaan reasuransi hanya dapat menyelenggarakan
usaha pertanggungan ulang.
LANJUTAN…
241

Perusahaan pialang asuransi hanya dapat
menyelenggarakan usaha dengan bertindak mewakili
perusahaan asuransi dalam rangka transaksi yang berkaitan
dengan kontrak asuransi.

Perusahaan penilai kerugian asuransi hanya dapat
menyelenggarakan usaha jasa penilaian kerugian terhadap
kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada obyek
asuransi kerugian.

Perusahaan penilai kerugian asuransi hanya dapat
menyelenggarakan usaha jasa penilaian kerugian terhadap
kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada obyek
asuransi kerugian.
LANJUTAN…
 Perusahaan konsultan aktuaria hanya dapat
menyelenggarakan usaha jasa di bidang aktuaria.

242
Perusahaan agen asuransi hanya dapat
menyelenggarakan jasa pemasaran asuransi bagi
perusahaan asuransi yang memiliki ijin Menteri
Keuangan Republik Indonesia.
LARANGAN USAHA BAGI USAHA
PERASURANSIAN
1.
2.
243
Perusahaan Pialang Asuransi, dilarang menempatkan
penutupan asuransi pada perusahaan asuransi yang
tidak punya ijin
Perusahaan Pialang Asuransi, dilarang menempatkan
penutupan asuransi kepada suatu perusahaan asuransi
sebagai afiliasi dari perusahaaan pialang asuransi yang
bersangkutan, kecuali apabila calon tertanggung telah
mengetahui adanya afiliasi tersebut
LANJUTAN…
3.
4.
5.
244
Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi, dilarang melakukan
penilaian kerugian atas obyek asuransi yang diasuransikan
kepada perusahaan asuransi kerugian sebagai afiliasi dari
perusahaan penilai kerugian asuransi yang bersangkutan
Perusahaan Konsultan Aktuaria, dilarang memberikan jasa
kepada perusahaan asuransi sebagai afiliasi dari perusahaan
aktuaria yang bersangkutan
Agen Asuransi, dilarang bertindak sebagai agen dari
perusahaan asuransi yang tidak mempunyai ijin usaha
OBYEK ASURANSI
 Benda dan Jasa
 Jiwa dan Raga kesehatan manusia
 Tanggung Jawab Hukum
 Semua kepentingan lainnya yang dapat hilang,
rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya
245
FUNGSI ASURANSI
1. Menanggulangi risiko yang dihadapi anggota
masyarakat
2. Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat
246
TUJUAN ASURANSI




247
Mengurangi risiko yang pasti (kematian) dan yang
mungkin (kecelakaan), yang terjadi
Dapat dilakukan pencegahan / pengurangan kerugian yang
akan memberikan keuntungan bagi pihak tertanggung
Berupa pengeliminiran sebab-sebab yang dapat
menimbulkan kerugian, perlindungan produk atau orang
yang akan dirugikan, pengurangan kerugian, dan
perlindungan agar produk yang telah rusak tidak semakin
rusak
Keuntungan dengan mengetahui besarnya risiko yang
terjadi dapat diketahui besarnya kerugian yang dialami
SASARAN ASURANSI
 Pelaku ekonomi mikro (Rumah Tangga)
 Pelaku ekonomi makro (Dunia Bisnis dan Pemerintah)
Pihak – pihak yang mempunyai keinginan untuk mengurangi
kemungkinan timbulnya kerugian yang belum diketahui
secara pasti di masa mendatang melalui usaha perasuransian
248
KLASIFIKASI PERUSAHAAN ASURANSI
Klasifikasi Perusahaan Asuransi Di Indonesia:
1.
249
Menurut Cabang Perusahaan :

Asuransi Umum (kerugian)

AsuransiVaria

Asuransi Jiwa
LANJUTAN…
2.
250
Menurut John H. Magee :

Asuransi Sosial

Asuransi Sukarela

Asuransi Pemerintah

Asuransi Komersial
PERIJINAN ASURANSI
Syarat - syarat mendapat ijin usaha:
 Anggaran Dasar
 Susunan Organisasi
 Permodalan
 Kepemilikan
 Keahlian di Bidang Perasuransian
 Kelayakan Rencana Kerja
 Hal LainYang Mendukung Usaha PerasuransianYang Sehat
251
BENTUK HUKUM ASURANSI
Usaha perasuransian hanya dapat dibentuk oleh badan
hukum yang berbentuk :
 Persero
 Koperasi
 Perseroan Terbatas
 Usaha Bersama
2. Usaha Konsultan Aktuaria dan Usaha Agen Asuransi
dapat dilakukan oleh perusahaan perorangan
1.
252
KEPEMILIKAN PERUSAHAAN PERASURANSI
Usaha perasuransian hanya dapat didirikan oleh
WNI dan atau badan hukum Indonesia yang
sepenuhnya dimiliki WNI dan badan hukum
Indonesia
253
PEMBINAAN & PENGAWASAN USAHA
PERASURANSIAN
1.
Kesehatan, keuangan bagi perusahaan asuransi kerugian,
asuransi jiwa dan perusahaan reasuransi terdiri dari :






254
Batas tingkat solvabilitas
Retensi sendiri
Reasuransi
Investasi
Cadangan teknis
Ketentuan lain yang berhubungan dengan kesehatan
keuangan
LANJUTAN…
2.
Penyelenggaraan usaha





255
Syarat – syarat polis asuransi
Tingkat premi
Penyelesaian klaim
Persyaratan keahlian di bidang perasuransian
Ketentuan lain yang berhubungan dengen penyelenggaraan
usaha
ASURANSI DAN PERJUDIAN
256
ASURANSI
Bertujuan mengurangi risiko
dengan
mempertanggungjawabkan
kepada perusahaan asuransi
PERJUDIAN
Menciptakan risiko dari belum
ada menjadi ada
Bersifat sosial
Degree of risk dapat diukur
Bersifat tidak sosial
Degree of risk tidak dapat diukur
Kontrak asuransi tertulis dan
mengikat
Kontrak perjudian tidak tertulis
dan tidak mengikat
UPAYA MENGURANGI RISIKO
KERUGIAN
Menurut A. Abbas Salim (1985, hal 9), upaya
menghindari dan mencegah risiko yang mungkin
terjadi, terdiri dari :
 Truly preventive
 Protective
 Minimizing
 Salvaging
257
ASURANSI DEPOSITO
 UU Perbankan No.10 Tahun 1998 pasal 37B “setiap bank wajib





258
menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank yang
bersangkutan”
Pendirian suatu Lembaga Penjamin Simpanan yang berbentuk
lembaga asuransi deposito (insurance deposit scheme atau IDS)
Demi melindungi kepentingan nasabah dan sekaligus
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada bank
Berakhirnya program penjaminan dana masyarakat yakni blanket
guarantee oleh pemerintah
Pentingnya penjaminan keamanan dana
IDS merupakan skema penjaminan oleh perusahaan asuransi
khususnya simpanan deposito di bank.
LANJUTAN…
Beberapa prinsip universal yang diberlakukan dalam mengelola
perusahaan asuransi deposito



259
Berdasarkan status keanggotaannya perusahaan asuransi
deposito bersifat wajib perusahaan asuransi deposito bersifat
sukarela
Berdasarkan kelembagaan
perusahaan asuransi deposito pemerintah
perusahaan asuransi deposito swasta
Berdasarkan batasan jumlah dan limit ganti rugi yang sangat
bervariasi antarnegara maka terdapat perusahaan asuransi
deposito yang bervariasi pula
LANJUTAN…
Beberapa masalah yang dipertimbangkan dalam membentuk perusahaan
asuransi deposito di Indonesia
Pembentukan model perusahaan asuransi deposito sebaiknya :
 menggunakan dasar konsorsium antara pemerintah dan swasta,
baik domestik maupun internasional
 mewajibkan bagi bank untuk berperanserta
 mewajibkan bagi nasabah yang mempunyai simpanan deposito di
bank berapapun nilainya tanpa batasan nilai depositonya
 menggunakan batasan limit ganti rugi
260
PASAR MODAL
261
PENDAHULUAN
 Pasar Modal didefinisikan sebagai pasar berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka
panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri,
baik yg diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
 Alasan Dibentuknya Pasar Modal :
Fungsi Ekonomi
• Pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke
borrower.
• Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimilikinya, lenders mengharapkan
imbalan dari penyerahan dana tersebut.
• Dari sisi borrower adanya dana dari pihak luar memungkinkan dilakukan investasi
tanpa harus menunggu dana hasil operasi perusahaan. Proses ini diharapkan akan
terjadi peningkatan produksi, yang secara keseluruhan akan meningkatan
kemakmuran
262
PENDAHULUAN
Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para
borrowers dan lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam
kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tsb.
 Beberapa daya tarik Pasar Modal :
• Diharapkan pasar modal akan menjadi alternative penghimpunan dana selain system
perbankan.
• Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat
tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham).
• Perusahaan bisa terhindar dari kondisi debt to equity ratio (yaitu perbandingan antara
hutang dengan modal sendiri) yang terlalu tinggi sehingga cost of capital of the firm
tidak lagi minimal.
263
PENDAHULUAN
• Pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang
sesuai dengan preferensi risiko mereka.
• Para pemodal dapat melakukan diversifikasi investasi, membentuk portfolio sesuai
dengan risiko yang mereka bersedia tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka
harapkan.
• Dalam keadaan pasar modal yang efisien, hubungan positif antara risiko dan
keuntungan yang diharapkan akan terjadi.
• Dari sisi perusahaan yang memerlukan dana, seringkali pasar modal merupakan
alternative pendanaan eksternal dengan biaya yang lebih rendah dibanding system
perbankan.
264
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN PASAR MODAL





265
Supply Sekuritas
Demand akan sekuritas
Kondisi politik dan ekonomi
Masalah hukum dan peraturan
Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal :
• BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
• Bursa Efek
• Akuntan Publik
• Underwriter
• Wali Amanat (Trustee)
• Notaris
• Konsultan Hukum
• Lembaga Clearing
PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA
 Tujuan yang ingin dicapai pasar modal Indonesia, yaitu :
1. Untuk memobilisasikan dana di luar sistem perbankan
2. Untuk memperluas distribusi kepemilikan saham-saham, teruta-ma ke pemodal-
pemodal kecil
3. Untuk memperluas dan memperdalam sektor keuangan
 Kegiatan pasar modal Indonesia dimulai pada tahun 1977 sewaktu perusahaan PT
Semen Cibinong menerbitkan sahamnya di BEJ.
 Penyebab kenaikan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEJ untuk tahun 1989 Dan
1990 adalah :
 BAPEPAM mulai menerapkan kebijakan baru yang mencampuri pembentukan
harga saham di pasar perdana. Pembentukan harga saham perdana dipersilahkan
untuk ditentukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu emiten dan para
penjamin
266
PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA
 Batasan perubahan harga saham sebesar maksimum 4% setiap transaksi
ditiadakan. Harga yang terbentuk diserahkan pada kekuatan permintaan dan
penawaran.
 Ada 2 kebijakan pemerintah yang mempunyai dampak sangat besar bagi
perkembangan pasar modal, yaitu :
1. dikenakannya pajak sebesar 15 % atas bunga deposito.
2. Diijinkannya pemodal asing untuk membeli saham-saham yang terdaftar di
BEJ.
 Pada tahun 1992 mulai muncul cara penghimpunan dana dari pasar modal dengan
menerbitkan Bukti Right.
 Bukti Right adalah menunjukkan hak yang dimiliki seorang pemodal untuk membeli
suatu saham dengan harga tertentu.
 Tujuan utama dari penerbitan Right adalah untuk tidak merubah proporsi kepemilikan
pemegang saham dan menekan biaya emisi
267
PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA
 Regulatory Framework adalah kebijakan pasar modal agar bisa meningkatkan dan
mendorong tumbuhnya pasar yang teratur, terbuka dan efisien, dan memberikan
perlindungan yang wajar kepada masyarakat dan pemodal.
 BAPEPAM mempunyai kewajiban untuk :
1. Memonitor dan mengatur pasar, sehingga sekuritas diterbitkan dan diperdagangkan
secara teratur, wajar, dan efisien agar kepentingan para pemodal dan masyarakat
terlindungi.
2. Mengawasi dan memonitor pertukaran sekuritas, settlemen dan lembaga-lembaga
penyimpanan, reksa dana, perusahan sekuritas dan para pialang, berbagai lembaga
pendukung pasar modal dan para profesional
3. Untuk memberi rekomendasi tentang pasar modal kepada menteri keuangan
268
BAGAIMANA PERUSAHAAN MENERBITKAN SEKURITAS
 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menerbitkan saham dan bisa terdaftar di BEJ,
diantaranya adalah :
A. Mengajukan surat permohonan Listing ke BAPEPAM
B. Laporan Keuangan harus wajar tanpa syarat
C. Jumlah saham yang Listed minimal 1.000.000 lembar
D. Jumlah pemegang saham minimal 200
E. Company Listing berlaku batasan 49%
F. Perusahaan telah beroperasi lebih dari 3 tahun
G. Menghasilkan laba (operasi dan bersih) selama 2 tahun terakhir
H. Total kekayaan minimal Rp. 20 milyar, modal sendiri minimal Rp. 7,5 milyar
dan telah disetor minimal Rp 2 milyar
I.
Kapitalisasi saham yang listed minimal Rp. 4 milyar
J. Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai reputasi yang baik
269
BAGAIMANA PERUSAHAAN MENERBITKAN SEKURITAS
 Syarat-syarat untuk penerbitan Obligasi diantaranya :
A. Mengajukan surat permohonan Listing ke BAPEPAM
B. Laporan Keuangan harus wajar tanpa syarat
C. Nilai nominal obligasi min Rp. 2,5 milyar
D. Jangka waktu jatuh tempo min 4 tahun
E. Telah beroperasi selama 3 tahun
F. Menghasilkan laba sebelum 2 tahun terakhir
G. Saldo laba yang ditahan min nol rupiah
H. Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai reputasi yang baik
 Dalam melakukan emisi sekuritas, pertanyaan yang perlu dijawab oleh perusahaan
adalah :
1. Berapa dana yang akan dihimpun dari pasar modal ?
2. Jenis sekuritas apa yang akan diterbitkan ?
3. Pada harga berapa sekuritas tsb akan ditawarkan pada harga perdana ?
270
BAGAIMANA PERUSAHAAN MENERBITKAN SEKURITAS
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
271
Persyaratan hutang dan kewajiban
Analisis dan pembahasan oleh manajemen
Risiko usaha
Kejadian penting setelah tanggal laporan keuangan
Keterangan tentang perseroan
Kegiatan dan prospek usaha
Ikhtisar data keuangan penting
Modal sendiri
Kebijakan dividen
Perpajakan
Penjaminan emisi efek
Profesi penunjang pasar modal
Persyaratan pemesanan pembelian saham
Penyebaran prospectus
SEKURITAS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET SECURITIES)
 Sekuritas Pasar Modal (CAPITAL MAREKT SECURITIES) terdiri dari
instrument dengan usia lebih dari 1 tahun hingga tak terbatas (tanpa waktu jatuh
tempo).
 Terbagi atas :
 sekuritas yang memberikan penghasilan tetap, misalnya obligasi dengan bunga
tetap
 sekuritas yang menawarkan partisipasi kepemilikan (misal : saham biasa)
 Securities House : Perusahaan (PT) yang dapat bertindak sebagai underwriter,
broker-dealer, investment manager dan invesment consultant.
 Dealer  maka perusahaan tsb membeli dan menjual sekuritas untuk dirinya
sendiri
272
SEKURITAS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET SECURITIES)
 Broker  maka ia membeli dan menjual sekuritas untuk pihak lain
 Di Indonesia dealer dan broker dijadikan satu disebut PIALANG
 Order untuk Transaksi : Para pemodal dalam menggunakan jasa pialang perlu
memberikan spesifikasi order berikut :
a. Nama perusahaan
b. Apakah order tsb untuk membeli atau menjual
c. Besarnya order
d. Berapa lama order tsb akan berlaku
e. Tipe order yang digunakan
 Jenis waktu order berlaku :
a. Order Harian
b. Open Order /Good-till-concelled (GTC)
273
SEKURITAS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET SECURITIES)
 Tipe Order :
a. Market Order : Pialang diminta membeli dan menjual saham pada harga pasar
b. Limit Order : Pemodal akan menentukan bahwa saham akan dile-pas kalau harga
melebihi atau sama dengan harga tertentu
c. Stop Order/Stop Loss Order dan Stop Limit Order : Bertujuan
melindungi dari kerugian yang mungkin terjadi.
untuk
 Di BEJ tipe order yang dapat dipergunakan adalah Market Order, Limit Order dan
Discretionary Order .
 Discretionary Order : Order tersebut akan dilaksanakan pada harga yang menurut
anggota bursa (pialang) terbaik bagi klien (pemodal)
274
PERDAGANGAN DI BURSA
 Tiga segmen Pasar :
a. Pasar Reguler : adalah tempat untuk para pemodal yang ingin
memperoleh harga terbaik bagi sekuritas mereka
b. Pasar Non-Reguler : akan dipilih para pemodal yang ingin membeli
atau menjual sekuritas dalam jumlah dan harga yang sesuai dengan
kesepakatan mereka sendiri
c. Pasar Tunai : ditujukan pada para pialang yang tidak mampu
menyeragamkan sekuritas yang diperdagangkan pada hari keli-ma
setelah transaksi (t+4)
 Pembentukan Harga :
 Pasar Lelang
 Pasar Negosiasi
275
OBLIGASI (BOND)
 Sekuritas PenghasilanTetap yang popular adalah Obligasi (Bond)
 OBLIGASI adalah surat tanda hutang yg diterbitkan oleh suatu korporasi, lembaga
keuangan atau Pemerintah.
 Pembeli Obligasi menerima bunga yang tetap pada waktu yang telah ditentukan serta
uang sejumlah uang nominal obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
 Macam obligasi yang sudah dimodifikasi :
• Obligasi dengan bunga tidak tetap (mengambang)
• Obligasi tanpa pembayaran bunga (zero-coupon bond)
• Obligasi yang dapat ditarik oleh penerbitnya sebelum waktu jatuh tempo
(callable bond)
• Obligasi yang dapat dikonversi menjadi saham biasa (convertible bond)
• Obligasi yang ditarik sebelum jatuh tempo serta dapat dikonversi menjadi saham
biasa (callable convertible bond)
276
TREASURY BILLS (T-BILLS)
 Treasury Bills (T-Bills) adalah obligasi berjangka pendek (kurang dari satu tahun).
 T-Bills tidak memberikan bunga namun dijual di bawah nilai nominal-nya (dijual secara
diskon), sehingga pembelinya memperoleh keuntungan semata-mata dari perbedaan
antara harga beli dengan nilai nominal yg diterima saat T-Bills jatuh tempo.
 Treasury Notes (T-Notes) adalah obligasi yg memiliki waktu jatuh tempo 1 – 10
tahun. Tidak dapt ditarik sebelum waktu jatuh tempo.
 Treasury Bonds (T-Bonds) adalah obligasi yg memiliki waktu jatuh lebih dari 10
tahun. Dapat ditarik sebelum jatuh tempo (callable)
277
RESIKO DARI OBLIGASI
 Pembeli Obligasi menanggung setidaknya 3 macam resiko, yaitu :
• risiko bunga dan nominal yg tidak terbayar (default risk)
• risiko obligasi sulit dijual kembali (liquidity risk)
• risiko harga pasar obligasi turun karena kenaikan suku bunga pasar (interest rate
risk)
 Untuk membantu calon pembeli obligasi mengukur tingkat risiko kegagalan (default
risk), maka obligasi perusahaan diperingkat oleh lembaga pemeringkat independen.
 Di Indonesia sampai tahun 1998 baru ada satu perusahaan pemeringkat yang
direkomendasi BAPEPAM yaitu PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).
278
SAHAM PREFEREN (PREFERRED STOCK)
 Saham Preferen (preferred stock) adalah saham blasteran dari saham biasa dan
obligasi.
 Sifat saham preferen : Tidak ada waktu jatuh tempo (namun ada beberapa saham
preferen yang dapat dicall) dan memberikan dividen.
 Sifat obligasi yang dimilikinya yaitu dividen yang diberikan bersifat
tetap
(merupakan persentase dari nilai nominalnya).
 Jika pada suatu tahun tertentu dividen saham preferen tidak terbayar, maka akan
diakumulasikan pada pembayaran dividen tahun mendatang.
 Pada beberapa kasus dividen yg tidak terbayar dapat diganti dengan hak suara dalam
RUPS.
279
SAHAM PREFEREN (PREFERRED STOCK)
 Dalam laporan Laba Rugi, pemegang obligasi akan menerima terlebih dahulu haknya,
baru kemudian pemegang saham preferen, berikutnya disusul pemegang saham biasa.
 Bunga obligasi dan dividen saham preferen relative lebih stabil, namun dividen saham
biasa relative berfluktuasi.
 Jika suatu perusahaan menerbitkan sekaligus tiga sekuritas terse-but, maka obligasi
akan memiliki risiko terkecil, saham preferen memiliki resiko lebih besar dan saham
biasa memilik risiko terbesar.
280
 Jenis-jenis Sekuritas yang diperdagangkan di BEJ adalah :
a. Saham Biasa adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Dividen yang
b.
c.
d.
e.
281
diterima tidak tetap
Saham Preferen merupakan saham yang akan menerima dividen dalam jumlah
tetap
Obligasi merupakan surat tanda hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh
perusahaan maupun pemerintah
Obligasi Konversi adalah obligasi yang dapat dikonversi (ditukar) menjadi
saham biasa pada waktu tertentu atau sesudahnya
Sertifikasi Right merupakan sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya
untuk membeli saham baru dengan harga tertentu
Dana Pensiun
(Pension Fund)
282
Dana Pensiun (Pension Fund)
Dana pensuin adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun (UU No.11
tahun 1992).
Dana pensiun adalah dana yang secara khusus dihimpun dengan
tujuan untuk memberikan manfaat kepada peserta ketika mencapai
usia pensuin(retirement), cacat (disability), atau meninggal
dunia(death). Dana pensiun itu dikelola oleh trust, badan khusus
sejenis lembaga kuangan atau perusahaan asuransi atau badan khusus
yang dibentuk untuk mengelola dana pensiun (Ralph Estes).
283
Perusahaan Dana pensiun adalah perusahaan yang memungut
dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan
pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian (Kasmir).
Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan
setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun
atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah
ditetapkan.
284
Tujuan Umum Program Pensiun
 Dari segi ekonomi
Merupakan upaya pemberi kerja (perusahaan) untuk
menarik atau mempertahankan karyawan perusahaan yang
memiliki potensi dan produktif yang diharapkan dapat
mengembangkan perusahaan.
 Dari segi sosial
merupakan wujud tanggung jawab sosial pemberi
kerja(perusahaan) kepada keryawan ketika tidak mampu lagi
bekerja dan juga kepada keluarga pada saat karyawan
meningal dunia
285
Tujuan Menyelenggarakan Dana Pensiun bagi Pemberi Kerja:
1. Memberikan penghargaan kepada karyawan.
2. Agar dimasa pensiun karyawan tetap dapat menikmati hasil kerjanya.
3. Memberikan rasa aman batiniah bagi karyawan.
4. Meningkatkan motivasi kerja karyawan.
5. Meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan pemerintah.
Tujuan dana pensiun bagi karyawan:
1. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa akan datang(masa pensiun).
2. Memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi kerja.
Tujuan dana pensiun bagi lembaga pengelola dana pensiun:
1. Mengalokasikan dana pensiun dalam kegiatan investasi
2. Turut membatu dan mendukung program pemerintah.
286
Klasifikasi Dana Pensiun
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
“Dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan selaku pendiri,untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran
Pasti,bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai
peserta dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja"
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
“Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa
untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri, yang terpisah
dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan, baik Bank atau
perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan”
287
3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan
“Dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja
yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan
keuntungan pemberi kerja”
288
Program Pensiun
1. Program Pensiun Iuran Pasti
“Program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana
pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan
pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun”(iuran
ditanggung oleh perusahaan dan karyawan)
Rumus perhitungan PPIP sekaligus :
IP = 3 x FPd x PDP
Rumus perhitungan PPIP bulanan :
IP = 3 x FDe x PDP
Keterangan :
IP
: Iuran Pensiun
FPd : Faktor penghargaan per tahun dalam desimal
FDe : faktor penghargaan per tahun dalam persentase
PDP : Penghasilan dasar pensiun per tahun
289
2. Program Pensiun Manfaat Pasti
“Program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana
pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan program
pensiun iuran pasti”(iuran merupakan beban karyawan yang dipotong dari
gaji)
Rumus perhitungan PPMP sekaligus :
MP = FPd x MK x PDP
Rumus perhitungan PPMP bulanan :
MP = FPe x MK x PDP
Keterangan :
MP
: Manfaat pensiun
FPd
: Faktor penghargaan dalam desimal
MK
: Masa kerja
PDP : Penghasilan dasar pensiun bulan terakhir atau rata-rata beberapa
bulan terakhir.
290
Jenis-jenis Pensiun
1. Pensiun Normal
Pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai
masa pensiun seperti yang telah ditetapkan perusahaan.
2. Pensiun Dipercepat
Pensiun yang diberikan untuk kondisi tertentu (pengurangan pegawai)
3. Pensiun Ditunda
Diberikan kepada karyawan yang meminta pensiun sendiri saat usia
pensiun belum mencukupi.
4. Pensiun Cacat
Pensiun yang diberikan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan
sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk bekerja.
291
Asas-asas Dana Pensiun
1. Asas keterpisahaan kekayaan dana pensiun dari kekayaan
badan hukum pendirinya
2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan
3. Asas pembinaan dan pengawasan
4. Asas penundaan manfaat
5. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk
dana pensiun
292
Anjak Piutang
293
Manajemen Anjak Piutang
 Anjak Piutang (Factoring) adalah suatu badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan
atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi dalam negeri atau luar
negeri
294
Jenis fasilitas Anjak Piutang
Berdasarkan pemberitahuan
 Disclosed - Undisclosed
 Berdasarkan penangungan risiko
 With Recourse - Without Recourse
 Berdasarkan pelayanan pelanggan
 Full servise factoring
 Resource factoring
 Maturity factoring
 Advance payment
 Berdasarkan wilayah
 Domestic factoring
 International factoring
295
Mekanisme Anjak Piutang
 Disclosed Factoring
 Penyerahan piutang kepada perusahaan anjak
piutang dengan sepengatahuan debitur
 Undisclosed Factoring
 Penyerahan piutang kepada perusahaan anjak
piutang tanpa sepengatahuan debitur atau
notifikasi kepada customer
296
With & Without Recourse
 With recourse
 Bila debitur tidak
mampu melunasi
kewajibannya, risiko
kredit menjadi
tanggung jawab pihak
kreditur dan pihak
anjak piutang
mengembalikan
tanggung jawab
penagihannya
297
 Without recourse
 Bila semua risiko yang
tidak terbayar dalam
suatu penagihan piutang
menjadi tanggung jawab
pihak anjak piutang
sepenuhnya dan bukan
tanggung jawab
kreditur
Factoring berdasarkan pelayanan
Full service factoring Memberikan semua jenis fasilitas
pembiayaan & non pembiayaan
Resource
factoring
Memberikan semua fasilitas kecuali
proteksi risiko tidak diterima tagihan
Maturity
factoring
Fasilitas yang diberikan, perlindungan
kredit dan pengurusan penjualan
Advance paymnet
Pembayaran dilaksanakan saat jatuh
tempo sebesar 80% x nilai faktur
298
Tujuan Notifikasi
 Menjamin pembayaran langsung kepada perusahaan anjak
piutang
 Mencegah debitur merugikan perusahaan anjak piutang
 Mencegah adanya perubahan dalam kontrak
 Memungkinkan perusahaan anjak piutang untuk menuntut
apabila terjadi perselisihan
299
Disclosed Factoring
Suplier (Klien)
1. Penjualan
Customer (Debitur)
3. Pemberitahuan
2. Kontrak
4. Pembayaran
(80%)
5. Penagihan
Perusahaan Anjak
Piutang (Factor)
300
6. Pelunasan
Undisclosed Factoring
1. Penjualan
Suplier (Klien)
2. Faktur
3. Pelunasan
4. Pembayaran
5. Pembayaran dimuka 80%
6. Copy faktur
Perusahaan Anjak
Piutang (Factor)
301
Customer (Debitur)
Jasa Anjak Piutang
 Financing services
 Penyediaan pembayaran dimuka 60 s/d 80 % dari total piutang
nasabah
 Non Financing serrvices
 Investigasi kredit
 Sales ledger administration & accounting
 Pengawasan kredit dan penagihannya
 Perlindungan terhadap risiko kredit akibat fluktuasi nilai uang
 Services Charge
 Domestik
: 0,5 s/d 1,5 %
 International : 1,0 s/d 2,0 %
302
Mekanisme Anjak Piutang Internasional
INDONESIA
Eksportir
JEPANG
1. Pengiriman barang
2. Faktur dan dokumen pengapalan
Importir
5. Faktur dan dokumen pengapalan
3. Pembayaran 80%
6. Pembayaran
8. Refund 20%
4. Faktur dan dokumen
Export Factor
303
7. Pembayaran 100%
Import Factor
Manfaat Anjak Piutang Internasional
 Eksportir
 Ekspor dengan open account, tanpa perlu L/C
 Penagihan di luar negeri yang lebih baik
 Importir
 Dapat menggunakan fasilitas kredit lebih bebas
 Penghematan biaya karena tidak menggunakan
L/C
304
Biaya Anjak Piutang
 Service charge
 Berkaitan dengan pengadministrasian
 Ditetapkan berdasarkan kesepakatan
 Service charge international > domestic
 Discount charge / Interest charge
 Berkaitan dengan pembayaran dimuka
 Ditetapkan dalam prosentase secara tahunan
 Ditetapkan sesuai hasil negosiasi
305
Informasi yang diperlukan perusahaan
Anjak Piutang
 Riwayat piutang macet klien
 Penilaian kredit oleh klien
 Manajemen kredit klien
 Sektor industri
 Persyaratan kredit
 Sifat customer
 Pola pembelian customer
 Pengembalian utang
 Prospek usaha klien
306
Faktor dalam pemilihan perusahaan
Factoring
 Pengalaman dan praktek dagang factoring
 Tenaga manajemen
 Keahlian pengelola
 Sistem informasi yang dimiliki
 Kinerja perusahaan dalam penyediaan data keuangan / posisi
piutang
 Kesanggupan untuk menyediakan cadangan untuk
mengantisipasi risiko
307
Pokok perjanjian factoring
 Ketentuan umum
 Keabsahan piutang
 Pengalihan risiko
 Pengalihan piutang
 Notifikasi
 Syarat pembayaran
 Tanggung jawab klien atas debitur
 Jaminan klien
308
Anjak Piutang vs Kredit
 Anjak Piutang
 Jual beli piutang
 Pengalihan aktiva produktif
 Memperlancar arus kas
 Mengubah penjualan kredit
menjadi tunai
 Agunan tidak mutlak
 Hubungan dengan klien
sebagai partner
309
 Kredit
 Proses perkreditan
 Menimbulkan utang
dengan mobilisasi dana
 Tambahan aktiva dalam
bentuk kas
 Memerlukan agunan
 Kurang membantu
administrasi debitur
Manfaat Anjak Piutang












310
Menurunkan biaya produksi
Memberikan fasilitas pembayaran dimuka
Meningkatkan daya saing perusahaan klien
Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba
Menghindari kerugian karena kredit macet
Mempercepat proses ekonomi
Membantu adminitrasi penjualan dan penagihan
Membantu beban risiko
Memperbaiki sistem penagihan
Memperlancar modal kerja
Meningkatkan kepercayaan
Kesempatan untuk mengembangkan usaha
REKSA DANA
311
APA ITU REKSA DANA ?
Definisi Menurut UU Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995, :
“Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
Portofolio Efek oleh Manajer Investasi”
 Reksa Dana adalah sebuah bentuk investasi yang dilakukan secara
kolektif (bersama-sama), dan investasi ini dikelola oleh sebuah
perusahaan manajemen investasi. Perusahaan manajemen
investasi adalah perusahaan yang kerjanya mengelola investasi
nasabahnya.
312
KESEMPATAN BERINVESTASI
• Pasar Uang
• Pasar Modal
– Saham dan obligasi
– Diterbitkan oleh emiten melalui bank investasi
– Diperdagangkan melalui perusahaan-perusahaan sekuritas
• Reksa Dana
–
–
–
–
313
Diversifikasi investasi melalui pemaketan aset keuangan
Dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional
Dana investasi yang dibutuhkan relative kecil
Pemegang unit penyertaan dapat melakukan penjualan kembali kepada MI
KEUNTUNGAN INVESTASI DI REKSA DANA
 Murah
Dengan dana Rp. 100.000,- saja investor sudah bisa berinvestasi di Reksa Dana,
sehingga dengan dana minim bisa investasi di Pasar Modal
Biaya rendah
Biaya manajemen tahunan : tidak dibayar langsung tapi diperhitungkan dalam
nilai reksa dana. Kurang dari 1%/thn untuk reksa dana pasar uang dan
2,5%/thn untuk reksa dana saham
b.
Biaya penempatan pembelian : dibayar dimuka 0-6% tergantung jenis dan
penempatan
c.
Biaya penarikan : dibebankan pada saat menarik/menjual
 Sangat Likuid
a.
Unit penyertaan bisa dijual (redeem) kapan saja.
 Diversifikasi secara otomatis
314
MI dengan jumlah dana yang besar dapat melakukan diversifikasi investasi dengan
membeli efek yang sesuai dengan kebijakan investasinya. Diversivikasi investasi akan
mengurangi risiko
KEUNTUNGAN INVESTASI DI REKSA DANA
 Dikelola MI yang profesional
Dengan keterbatasan waktu dan pengetahuan yang minim dari investor, MI
melakukan pengelolaan secara profesional untuk kepentingan investor.
Maksud manajemen yang profesional juga memperoleh akses informasi
langsung ke bursa
 Transparan
secara rutin MI meyampaikan laporan keuangan mengenai Reksa Dana
kepada inevstor dan Bapepam
 Fleksibel
Investor dapat memilih dari beberapa tipe Reksa Dana sesuai dengan
preferensi. Fleksibel terhadap risiko
 Pelayanan bagi pemegang saham : adanya reinvestasi deviden dan capital gain
 Bebas pajak
315
BENTUK HUKUM REKSA DANA
Sesuai dengan Pasal 18 (1) UUPM
 Reksa Dana berbentuk Perseroan
”Emiten yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham,
dan selanjutnya dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada
berbagai jenis efek yang diperdagangkan di Pasar Modal dan Pasar Uang”
(penjelasan pasal 18 ayat 1 huruf 2)
 Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif/ KIK
KIK adalah : “Kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang
mengikat pemegang Unit Penyertaan dimana Manajer Investasi dibuat
wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank
Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan panitipan kolektif ”
(penjelasan pasal 18 ayat 1 huruf b)
316
BENTUK HUKUM REKSA DANA
Reksa Dana berbentuk Perseroan dapat bersifat Terbuka atau Tertutup
Sedangkan Reksa Dana berbentuk KIK selalu terbuka
Reksa dana bersifat Terbuka adalah Reksa Dana yang dapat
menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya/unit
penyertaannya dari modal sampai dengan sejumlah modal yang telah
dikeluarkan.
Reksa Dana bersifat Tertutup adalah Reksa dana yang tidak dapat
membeli kembali saham-sahamnya yang telah dijual kepada pemodal.
(penjelasan pasal 18 ayat 2)
317
JENIS REKSA DANA SESUAI KEBIJAKAN INVESTASI
Peraturan BAPEPAM IV.C.4
 Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)
“Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund) : 100% dana yang terkumpul
ditanamkan dalam pasar uang”
Reksa Dana ini mengutamakan investasi pada jenis-jenis efek di Pasar uang
dengan orientasi pendapatan jangka pendek.
 Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
“Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 % dalam instrumen
berpendapatan tetap (obligasi dan instrumen pasar uang)”
Reksa Dana ini mengkhususkan pada Efek yang memberikan pendapatan
secara tetap.
318
JENIS REKSA DANA SESUAI KEBIJAKAN INVESTASI
Peraturan BAPEPAM IV.C.4
 Reksa Dana Saham (Growth Funds)
“Reksa Dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 % dari aktivanya
dalam Efek bersifat Ekuitas”.
Reksa Dana ini mengupayakan untuk memperoleh capital gain dalam jangka
panjang
 Reksa Dana Campuran (Balanced Funds)
“Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds) : dana yang terkumpul dibagi rata
antara pendapatan tetap dan ekuitas”
Reksa Dana ini mengutamakan penganekaragaman jenis efek dengan proporsi
yang seimbang antara efek ekuitas dan efek utang
319
Contoh Kinerja Reksadana Danareksa-Juli’07




Seruni Pasar Uang
Optima Pendapatan Tetap
Mawar Saham
Anggrek Campuran
Bln
Thn
0.54 8.67
0.65 11.82
8.78 57.32
7.57 37.97
 Reksadana (Mutual Fund) di Indonesia dipelopori oleh PT.
Danareksa dibawah Departemen Keuangan.
320
Kerugian Membeli Reksa Dana
1.
2.
3.
4.
5.
321
Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan :
fluktuasi nilai dan biaya yang dibayar
Risiko Likuiditas : penjualan yang bersamaan
menyulitkan manajer menyediakan uang tunai
Risiko politik dan ekonomi : kebijaksanaan politik dan
ekonomi mempengaruhi kinerja perusahaan dan bursa
Risiko wanprestasi pihak terkait : perusahaan kabur,
pihak asuransi tidak segera membayar klaim
Risiko kehilangan kesempatan transaksi : jika terjadi
kehilangan surat berharga pihak asuransi akan mengganti
dan perlu waktu
Cara kerja reksadana
1.
2.

Manajer investasi (yang menerbitkan reksadana) mengundang
sejumlah pihak untuk menjadi sponsor (penyandang dana), setelah
cukup akan dialokasikan pada sejumlah produk investasi
Perusahaan Danareksa akan membagi investasi dalam pecahan
kecil yang disebut Unit Penyertaan (UP). Investasi yang dilakukan
investor aalah membeli UP dengan harga atau nilai yang disebut
Nilai Aktiva Bersih. Investor harus membayar komisi ke
perusahan reksadana yang besarnya 0,75 – 3% dari total investasi.
Pemilihan menajer investasi :
1.
2.

322
Kepercayaan
Pengalaman
Membeli dan menjual reksa dana ada formulir pembelian dan
formulir penarikan dan ada kontrak pembelian
Thank You
Wassalam
323
Download