DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i DAFTAR ISI ………………………………………………. ………………….….. ii BAB BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. I-1 1.1. Latar Belakang ……………………………................................... I-1 1.2. Landasan Hukum .………………………………………….......... I-1 1.3. Maksud dan Tujuan …………………………............................... I-4 1.4. Sistematika Penulisan …………………………………............... I-5 II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN ……………………………………… II-6 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi …………………………… II-6 2.2. Sumber Daya DPPK Kabupaten Bandung ……………………….. II-33 2.3. Kinerja Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung …………………. II-35 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung ………………………………………………………… II-40 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI .. 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DPPK ……...……………………...................................................... 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Bandung 3.3. Penentuan Isu-isu Strategis …………………………………………. III-45 III-46 III-53 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung …………………………………… IV-56 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPPK Kabupaten Bandung.. IV-59 IV-63 4.3. Strategi dan Kebijakan …………………………………………….. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ………. BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDAPATAN DAN KEUANGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD....... RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan ii V- 67 VI-76 KATA PENGANTAR Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kabupaten Bandung sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung memiliki kewajiban untuk menyusun Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 sebagai bentuk realisasi perencanaan pembangunan kepada induk organisasi serta memberikan informasi kegiatannya kepada seluruh stakeholder dalam kurun waktu lima tahunan. Melalui Renstra DPPK ini yang tidak terpisahkan baik selaku SKPD maupun selaku PPKD/SKPKD dapat dilihat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DPPK Kabupaten Bandung selama Tahun 2010-2015. Dokumen Renstra diharapkan mampu mengakselerasi dan mendorong gerak langkah pembangunan di Kabupaten Bandung dan seyogyanya dapat menggunakan dokumen Renstra sebagai pedoman dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Mudah-mudahan Renstra DPPK ini dapat memberikan informasi yang diharapkan oleh seluruh stakeholder tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DPPK Kabupaten Bandung selama Tahun 2010-2015. Masukan dan saran sangat diharapkan untuk meningkatkan kinerja lembaga ini di masa yang akan datang, sehingga lembaga ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi Pembangunan Kabupaten Bandung. Soreang, Oktober 2012 DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KABUPATEN BANDUNG Kepala, Dra. Hj. SITI NURAINI ALIMAH, M.Si. Pembina Utama Muda NIP. 195912171986032009 Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung 2010-2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana strategis Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Pemerintah Kabupaten Bandung merupakan dokumen perencanaan taktis strategi yang menggambarkan proses pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah, serta program kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan di bidang pengelolaan pendapatan dan keuangan secara terencana, bertahap sesuai dengan kewenangan yang dimiliki serta sesuai dengan prioritas kebutuhan. Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 telah memasuki pelaksanaan tahun keempat dan memerlukan penyesuaian-penyesuaian seiring dengan adanya Revisi RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015. Sebagai acuan untuk menyusun Renstra SKPD, maka perlu dilakukan revisi terhadap Renstra DPPK untuk mengakomodasi berbagai perubahan. Renstra DPPK merupakan komitmen DPPK yang digunakan sebagai tolok ukur dan alat bantu bagi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam kebijakan peningkatan dan pengembangan pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Bandung serta sebagai pedoman dan acuan dalam mengembangkan kinerja sesuai dengan kewenangan tugas pokok dan fungsi DPPK selaku SKPD maupun selaku SKPKD/PPKD, dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang dihadapi dalam rangka mendukung pencapaian Visi Kabupaten Bandung yaitu “Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan Yang baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”. 1.2. Landasan Hukum 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara tahun 1950); RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan I-1 2. Undang–undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang–undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406); RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan I-2 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Peraturan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat; 15. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bandung; 16. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2012) ; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah ; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 ; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 ; RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan I-3 22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 ; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 9 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 ; 24. Peraturan Bupati Bandung Nomor 9 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah; 25. Peraturan Bupati Bandung Nomor 10 Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi ; 26. Peraturan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2010 tentang Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah ; 27. Peraturan Bupati Bandung Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 ; 28. Peraturan Bupati Bandung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 ; 29. Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung 30. Peraturan Bupati Bandung Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013. 31. Peraturan Bupati Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014. 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan tahun 2010-2015 sebagai dokumen arah, perencanaan, strategi dan kebijakan pengelolaan keuangan, program dan sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai selama lima tahun mendatang, sedangkan tujuan dari penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan ini adalah untuk menjabarkan Visi dan Misi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan yang mengacu kepada Visi dan Misi Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015. RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan I-4 1.4. Sistematika Penulisan Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2010 - 2015 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DPPK Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya DPPK, Kinerja Pelayanan DPPK, Tantangan dan peluang Pengembangan Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung. BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi DPPK. BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini menjelaskan Visi, Misi DPPK, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah, Strategi dan Kebijakan BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini menjelaskan Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif BAB VI : INDIKATOR KINERJA DPPK YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan Indikator Kinerja DPPK yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mencapaian tujuan dan sasaran RPJMD RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan I-5 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KEPALA DINAS SEKRETARIAT BIDANG PENDAPATAN I JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PENDAPATAN II SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG ANGGARAN BIDANG PERBENDAHARAAN BIDANG AKUNTANSI SEKSI PELAYANAN, PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENETAPAN I SEKSI PELAYANAN, PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PENETAPAN II SEKSI PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN SEKSI ADMINISTRASI PERBENDAHARAAN SEKSI AKUNTANSI PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN SEKSI PENAGIHAN I SEKSI PENAGIHAN II SEKSI PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG SEKSI PENELITIAN DAN PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA SEKSI AKUNTANSI BELANJA LANGSUNG SEKSI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL DAN KEBERATAN I SEKSI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL DAN KEBERATAN II SEKSI PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG SEKSI KAS DAERAH UPTD SEKSI AKUNTANSI BELANJA TIDAK LANGSUNG BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UPTD PAJAK DAERAH KEPALA UPTD JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA BUPATI BANDUNG DADANG M. NASER BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UPTD BELANJA TIDAK LANGSUNG KEPALA UPTD JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA BUPATI BANDUNG DADANG M. NASER BAB II GAMBARAN PELAYANAN DPPK 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Pembentukan organisasi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, dan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung. Kedudukan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung, yang selanjutnya disingkat DPPK Kabupaten Bandung, merupakan Organisasi Perangkat Daerah sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2012 pasal 29 bahwa Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas pokok “merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pengelolaan pendapatan dan keuangan yang meliputi pendapatan I, pendapatan II, anggaran, perbendaharaan dan akuntansi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas” Selanjutnya, tugas pokok pada DPPK Kabupaten Bandung sebagaimana Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, dapat diuraikan sebagai berikut : RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-6 1. Kepala Dinas Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan sebagian otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan dinas; b. Pengkoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang dan UPTD di lingkungan dinas ; c. Perumusan kebijakan pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan Dinas ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-7 d. Perumusan kebijakan pengelolaan administrasi kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat dan informasi publik ; e. Penataan organisasi, kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah ; f. Perumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian ; g. Perumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan ; h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program/kegiatan Dinas; i. Pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas; j. Pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertangggungjawaban pelaksanaan dinas ; k. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; l. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; m. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Penyusunan Program; Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai fungsi : a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Dinas; b) Penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program kerja Dinas ; c) Pelaksanaan penyusunan rencana strategis Dinas; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-8 d) Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan dan peraturan penunjang pelaksanaan tugas dinas ; e) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program kegiatan dinas ; f) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; g) Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi: a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian; b) Pelaksanaan penerimaan dan pendistribusian dan pengiriman surat/naskah, pembuatan surat/naskah dinas dan pengiriman, serta pengelolaan dokumentasi dan kearsipan Dinas ; c) Penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan kepada sub unit kerja di lingkungan Dinas ; d) Pengelolaan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas ; e) Pelaksanaan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas ; f) Pelaksanaan pelayanan hubungan masyarakat dan pelayanan informasi publik ; g) Pelaksanaan pengurusan kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor ; h) Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan kantor, gedung kantor, kendaraan dinas dan aset lainnya ; i) Penyusunan dan penyiapan rencana perlengkapan Dinas ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-9 kebutuhan sarana dan prasarana j) Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi perlengkapan Dinas ; k) Penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas Dinas; l) Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan ; m) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan data serta dokumentasi kepegawaian ; n) Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai ; o) Penyusunan dan penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, kartu pegawai, karis/karsu, taspen, askes dan penghargaan serta peningkatan kesejahteraan pegawai ; p) Penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan struktural, teknis dan fungsional serta ujian dinas ; q) Fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai ; r) Penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi pensiun dan cuti pegawai ; s) Pengkoordinasian penyusunan administrasi DP-3, DUK, Sumpah/Janji Pegawai ; t) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; u) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; v) Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum, kerumahtanggaan dan kepegawaian dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. 3) Sub Bagian Keuangan; Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-10 a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas ; b) Pelaksanaan pengumpulan bahan penyusunan anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Dinas ; c) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Dinas ; d) Pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil ; e) Pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan keuangan dengan para Kepala Bidang di lingkungan Dinas ; f) Penyusunan rencana operasional anggaran kas Dinas ; g) Pelaksanaan penatausahaan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Dinas ; h) Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Dinas ; i) Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja dan Pembiayaan Dinas ; j) Penyusunan rencana penyediaan fasilitas pendukung pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan ; k) Pelaksanaan penyusunan rencana dan dukungan anggaran pelaksanaan tugas Dinas ; l) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; m) Pelaksanaan tugas kedinasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; n) Pelaksanaan koordinasi penyiapan dan pengelolaan administrasi keuangan Dinas dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-11 3. Bidang Pendapatan I Bidang Perencanaan Pengendalian 0perasional dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pendapatan I yang meliputi pelayanan, pendaftaran, pendataan, penetapan, penagihan, perencanaan dan pengendalian operasional serta keberatan pajak daerah bidang pendapatan I. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Pendapatan I menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan rencana dan program kerja pengelolaan pendaftaran ; b. Perumusan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I yang meliputi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah dan pajak sarang burung walet ; c. Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan teknis pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ; d. Pelaksanaan pembinaan dan pengarahan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ; f. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ; g. Pelaksanaan pelayanan keberatan dan pengurangan pajak daerah bidang pendapatan I ; h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya ; i. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pendapatan I; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-12 Bidang Pendapatan I, membawahkan : 1) Seksi Pelayanan, Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan I Seksi Pelayanan, Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan I mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Terhutang Pajak Daerah (SPTPD) dan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi Pelayanan, Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan I menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a) Pelaksanaan pendaftaran Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; b) Pelaksanaan pendataan objek dan subjek Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; c) Pelaksanaan penilaian Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; d) Pelaksanaan penetapan Pajak Reklame, Pajak Air Tanah dan NPWPD ; e) Pelaksanaan penetapan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hi buran, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Sarang Burung Walet yang tidak dibayar sendiri ; f) Pelaksanaan penerbitan produk hukum perpajakan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-13 g) Pelaksanaan penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; h) Pelaksanaan penyuluhan perpajakan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; i) Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; j) Pelaksanaan validasi dokumen dengan sistem self assesment ; k) Pelaksanaan pengadministrasian dokumen ddan berkas Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; l) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; m) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; n) Pelaksanaan koordinasi pelayanan, pendaftaran, pendataan dan penetapan I dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas. 2) Seksi Penagihan I Seksi Penagihan I mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran pajak, penagihan aktif serta penyimpanan dokumendokumen Penagihan I. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Penagihan I menyelenggarakan fungsi : RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-14 a) Pelaksanaan penatausahaan piutang Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; b) Pelaksanaan penundaan dan angsuran Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; c) Pelaksanaan penagihan aktif Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; d) Pelaksanaan pengadministrasian dokumen penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; e) Pelaksanaan rekonsiliasi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ; f) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; h) Pelaksanaan koordinasi penagihan I dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas. 3) Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan Keberatan I Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan Keberatan I, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan rencana penerimaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan, administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, memproses pengajuan keberatan dan pengurangan serta mengevaluasi penerimaan. Dalam melaksanakan tugas pokok RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-15 tersebut, Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan keberatan I menyelenggarakan fungsi : a) Pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana penerimaan, evaluasi, pengendalian, pelaporan pendapatan I ; b) pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana penerimaan, evaluasi dan pelaporan retribusi daerah ; c) pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan ; d) pelaksanaan penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan ; e) pelaksanaan administrasi pemeriksaan Pendapatan I ; f) penyiapan bahan dan penyusunan perundang-undangan di Bidang Pendapatan I ; g) pelaksanaan proses pengajuan keberatan dan pengurangan pajak I ; h) pelaksanaan penyelesaian sengketa pajak daerah I ; i) pelaksanaan pengamatan potensi perpajakan ; j) pelaksanaan pembukuan penerimaan pendapatan I dan retribusi daerah ; k) evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ; l) pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; m) pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian operasional dan keberatan I dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. 4. Bidang Pendapatan II Bidang pendapatan II memiliki tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pendapatan II yang meliputi pelayanan, pendaftaran, pendataan, penetapan, penagihan, perencanaan dan pengendalian operasional dan keberatan pajak daerah di bidang pendapatan II. Dalam melaksananakan tugasnya Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. Perumusan rencana dan program kerja pengelolaan pendapatan II ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-16 b. Perumusan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ; c. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II ; d. Pengkoordinasian perencanaan teknis pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II ; e. Pelaksanaan pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II ; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; g. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengelolaan pendapatan daerah pendapatan II ; h. pelaksanaan pelayanan keberatan dan pengurangan pajak daerah bidang pendapatan II ; i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; j. pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pendapatan II ; Kepala Bidang Pendapatan II membawahkan : 1) Seksi Pelayanan, Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan II Seksi Pelayanan, Pendaftaran, pendataan dan penetapan II mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta melakukan kerja sama perpajaka. Untuk menyelenggarakan tugas pokok di atas, Seksi Pelayanan, Pendaftaran, pendataan dan penetapan II menyelenggarakan fungsi : RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-17 a) Pelaksanaan Pendaftaran PBB-P2 dan BPHTB ; b) Pelaksanaan Pendataan obyek dan subyek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak PBB-P2 dan BPHTB ; c) Pelaksanaan Penilaian PBB-P2 dan BPHTB ; d) Pelaksanaan Penetapan PBB-P2 ; e) Pelaksanaan Penetapan BPHTB yang tidak dibayar sendiri ; f) Pelaksanaan penerbitan produk hukum perpajakan PBB-P2 dan BPHTB ; g) Pelaksanaan pengolahan Surat Pemberitahuan PBB-P2 ; h) Pelaksanan penyuluhan perpajakan PBB-P2 dan BPHTB ; i) Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak PBB-P2 ; j) Pelaksanaan kerjasama perpajaka dengan instansi terkait PBB-P2 dan BPHTB ; k) Pelaksanaan pelayanan validasi dokumen PBB-P2 dan BPHTB ; l) Pelaksanaan pengadministrasian dokumen dan berkas PBB-P2 dan BPHTB ; m) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan PBB-P2 dan BPHTB ; n) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; o) Pelaksanaan koordinas/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan, pendaftaran, pendataan dan penetapan II. 2) Seksi Penagihan II : Seksi Penagihan II mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran pajak, penagihan aktif serta penyimpanan dokumen penagihan II. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Seksi menyelenggarakan fungsi : a) Pelaksanaan penatausahaan piutang PBB-P2 dan BPHTB ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-18 Penagihan II b) Pelaksanaan penundaan dan angsuran PBB-P2 dan BPHTB ; c) Pelaksanaan penagihan aktif PBB-P2 dan BPHTB ; d) Pelaksanaan pengadministrasian dokumen penerimaan PBB-P2 dan BPHTB ; e) Pelaksanaan koordinasi dan rekonsiliasi Dana Perimbangan ; f) Pelaksanaan koordinasi dan rekonsiliasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ; g) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan PBB-P2, BPHTB, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ; h) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; i) Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang penagihan II ; 3) Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan Keberatan II Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan Keberatan II mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penyusunan rencana penerimaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan, administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, memproses pengajuan keberatan dan pengurangan serta mengevaluasi penerimaan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan Keberatan II menyelenggarakan fungsi : a) Pelaksanaan penyusunan rencana penerimaan ; b) Pengawasam pelaksanaan aturan pemeriksaan ; c) Pelaksanaan penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan ; d) Pelaksanaan administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya ; e) Pelaksanaan proses pengajuan keberatan dan pengurangan ; f) Pelaksanaan penyelesaian sengketa PBB-P2 dan BPHTB ; g) Pelaksanaan pengamatan potensi perpajakan ; h) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pembukuan penerimaan bidang pendapatan II ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-19 i) Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II ; j) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; k) Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang perencanaan dan pengendalian operasional dan keberatan II. 5. Bidang Anggaran Bidang anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang memiliki tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang penyusunan anggaran yang meliputi anggaran pendapatan dan pembiayaaan, anggaran belanja langsung dan anggaran belanja tidak langsung. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan rencana dan program kerja penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ; b. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan perubahan APBD ; c. Penyusunan rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD dan penjabaran perubahan APBD ; d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Desa ; e. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan anggaran ; f. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang penyusunan anggaran ; g. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan anggaran; h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas penyusunan anggaran ; i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; j. Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang penyusunan anggaran. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-20 Kepala bidang anggaran membawahkan : 1) Seksi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan Seksi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penyusunan anggaran pendapatan dan pembiayaan. Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, Kepala Seksi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan penyusunan anggaran pendapatan dan pembiayaan ; b) Pelaksanaan penyusunan anggaran pendapatan dan pembiayaan serta perubahan anggaran pendapatan dan pembiayaan pemerintah daerah; c) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap penyediaan anggaran pendapatan dan pembiayaan serta perubahan anggaran pendapatan dan pembiayaan pemerintah daerah ; d) Pelaksanaan perhitungan anggaran pendapatan dan pembiayaan serta pemerintah daerah penganalisaan laporan realisasi penerimaan pendapatan pemerintah daerah; e) Pelaksanaan penghitungan anggaran pendapatan dan pembiayaan; f) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas; g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; h) Pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran pendapatan dan pembiayaan dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas. 2) Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Langsung Seksi penyusunan anggaran belanja langsung memiliki tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penyusunan anggaran belanja langsung. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas Kasi Penyusunan Anggaran Belanja Langsung menyelenggarakan fungsi : RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-21 a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan penyusunan anggaran belanja langsung; b) Pelaksanaan penyusunan anggaran belanja langsung serta perubahan anggaran belanja langsung pemerintah daerah ; c) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap penyediaan anggaran belanja langsung ; d) Pelaksanaan penghitungan anggaran belanja langsung ; e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; f) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; g) Pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran belanja langsung dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas. 3) Seksi Belanja Tidak Langsung Seksi Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penyusunan anggaran belanja tidak langsung, dan memiliki fungsi : a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan penyusunan anggaran belanja tidak langsung; b) Pelaksanaan penyusunan anggaran belanja tidak langsung; c) Pelaksanaan penyusunan dan perubahan anggaran belanja tidak langsung; d) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap penyediaan anggaran belanja tidak langsung; e) Pelaksanaan penghitungan anggaran belanja tidak langsung; f) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; h) Pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran belanja tidak langsung dengan unit kerja lain. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-22 6. Bidang Perbendaharaan Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pengelolaan perbendaharaan yang meliputi administrasi perbendaharaan, penelitian dan penerbitan surat perintah pencairan dana serta pengelolaan kas daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan perbendaharaan ; b. perumusan penyusunan Anggaran Kas dan Surat Penyediaan Dana (SPD) ; c. penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ; d. pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ; e. pengendalian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ; f. pelaksanaan penyimpanan uang daerah dalam rekening kas umum daerah ada Bank yang ditunjuk ; g. pengendalian dan pengaturan likuditas kas daerah ; h. perumusan kebijakan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah ; i. perumusan kebijakan pembayaran utang atas nama Pemerintah Daerah ; j. perumusan kebijakan pengelolaan piutang dan pengelolaan administrasi Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi ; k. pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengelolaan perbendaharaan ; l. pembinaan teknis perbendaharaan kepada para Bendahara dan pengelola keuangan SKPD ; m. perumusan kebijakan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran APBD pada perbankan dan SKPD ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-23 n. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan perbendaharaan ; o. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; p. pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan perbendaharaan. Bidang Perbendaharaan, membawahkan : 1) Seksi Administrasi Perbendaharaan Seksi Administrasi Perbendaharaan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi perbendaharaan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Kasi Administrasi Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi perbendaharaan ; b) Pelaksanaan pengelolaan administrasi belanja gaji Pemerintah Kabupaten Bandung ; c) Pelaksanaan penyiapan penyusunan pedoman dan petunjuk mbinaan penatausahaan pelaksanaan APBD ; d) Pelaksanaan pembinaan penatausahaan pelaksanaan APBD ; e) Pelaksanaan penyusunan Anggaran Kas dan Surat Penyediaan Dana (SPD) ; f) Pelaksanaan penyusunan laporan realisasi Surat Penyediaan Dana (SPD) ; g) Pelaksanaan pengelolaan piutang dan pengelolaan administrasi Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi ; h) Pelaksanaan pelayanan, pengendalian dan evaluasi administrasi perbendaharaan ; i) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; j) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; k) Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi perbendaharaan dengan unit kerja lain. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-24 2) Seksi Penelitian dan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana ; Seksi Penelitian dan Penerbitan SP2D mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan penelitian dan penerbitan SP2D. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kasi Penelitian dan Penerbitan SP2D menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan Penelitian dan Penerbitan SP2D ; b) Pelaksanaan pelayanan penerimaan dan penelitian Surat Perintah Membayar (SPM) ; c) Pelaksanaan penelitian dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ; d) Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi penerbitan Surat Pencairan Dana (SP2D) ; e) Penyusunan laporan realisasi Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ; f) Pelaksanaan dokumentasi penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ; g) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; h) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; i) Pelaksanaan koordinasi pelayanan penelitian dan penerbitan surat perintah pencairan dana dengan unit kerja lain. 3) Seksi Kas Daerah Seksi Kas Daerah mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengendalian kas daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Kasi. Kas Daerah menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan kas daerah ; b) Pelaksanaan pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas daerah dalam pelaksanaan APBD ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-25 c) Pelaksanaan penyimpanan uang kas, deposito, dan sertifikat saham perbankan milik daerah ; d) Pelaksanaan penerimaan dan pembayaran rekening kas daerah ; e) Penyusunan laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran kas daerah ; f) Pelaksanaan pengujian administrasi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah ; g) Pelaksanaan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran APBD pada perbankan dan SKPD ; h) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; 7. i) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; j) Pelaksanaan koordinasi pelayanan kas daerah dengan unit kerja lain. Bidang Akuntansi Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang meliputi akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan ; b. perumusan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD ; c. perumusan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD ; d. pembinaan teknis penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada entitas akuntansi ; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-26 f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; g. pelaksanaan koordinasi, kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan. Bidang Akuntansi, membawahkan : 1) Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas akuntansi pendapatan dan pembiayaan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kasi. Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan akuntansi pendapatan dan pembiayaan pemerintah daerah ; b) Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan pembiayaan pemerintah daerah ; c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; e) Pelaksanaan koordinasi pelayanan akuntansi pendapatan dan pembiayaan dengan unit kerja lain. 2) Seksi Akuntansi Belanja Langsung Seksi Belanja Langsung mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan akuntansi belanja langsung. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kasi Akuntansi Belanja Langsung menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan akuntansi belanja langsung pemerintah daerah ; b) Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran belanja langsung pemerintah daerah ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-27 c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; e) Pelaksanaan koordinasi pelayanan akuntansi pendapatan dan pembiayaan dengan unit kerja lain. 3) Seksi Akuntansi Belanja Tidak Langsung Seksi Akuntansi Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas akuntansi belanja tidak langsung mempunyai fungsi: a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan akuntansi belanja tidak langsung pemerintah daerah ; b) Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran belanja tidak langsung pemerintah daerah ; c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; e) Pelaksanaan koordinasi pelayanan akuntansi belanja tidak langsung dengan unit kerja lain. 8. UPTD Pajak Daerah UPTD Pajak Daerah mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan pelaksanaan hasil penetapan kebijakan Pajak Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Pajak Daerah menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja UPTD sesuai dengan hasil penetapan kebijakan Pajak Daerah di wilayah kerjanya ; b. pelaksanaan operasional kegiatan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan pengawasan dan pengendalian pajak daerah sesuai dengan hasil penetapan kebijakan Pajak Daerah ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-28 c. pelaksanaan kegiatan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan pengawasan dan pengendalian Pajak Daerah ; d. Penyampaian SPTPD/ SPPT dan SKPD / SKPDKB / SKPDKBT / STPD kepada Wajib Pajak ; e. Pelayanan penerimaan berkas usulan keberatan PBB-P2 buku I dan buku II, dan Pajak Daerah lainnya untuk diteruskan ke Dinas ; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas fungsinya ; h. Pelaksanaan koordinasi pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan dan pengendalian Pajak Daerah dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. UPTD Pajak Daerah, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha, yang memiliki tugas pokok merencanakan dan melaksanakan pengelolaan ketatausahan di UPTD di bidang pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan dan pengendalian Pajak Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a) Penyusunan rencana operasional ketatausahaan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan dan pengendalian pajak daerah ; b) Penyiapan bahan, fasilitasi dan dukungan administrasi dalam pelaksanaan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan dan pengendalian pajak daerah ; c) Pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD ; d) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; e) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; f) Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan dan pengendalian Pajak Daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-29 9. UPTD Belanja Tidak Langsung UPTD Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagai fungsi dinas di bidang pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai serta koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Belanja Tidak Langsung menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; b. Perencanaan operasional kegiatan pelayanan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; c. Penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; d. pelaksanaan koordinasi, faslilitasi, pembinaan dan pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; f. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengawasan tugas ; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; h. Pelaksanaan koordinas dengan unit kerja lain dalam rangka pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai. UPTD Belanja Tidak Langsung membawahkan Sub Bagian Tata Usaha, yang memiliki tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahan UPTD di bidang pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai serta koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai. Dalam melaksakakan ugas pokok tersebit, Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-30 a) Penyusunan rencana operasional ketatausahaan pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; b) Pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD ; c) Penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; d) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; e) Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-31 RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-32 2.2 Sumber Daya DPPK Kabupaten Bandung Sumber daya yang ada di DPPK Kabupaten Bandung terdiri dari sumber daya manusia berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pendidikan yang diikuti baik pendidikan formal maupun non formal, sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan kegiatan pengelolan pendapatan dan keuangan daerah seperti gedung beserta ruang rapat yang memadai, Fasilitas komputer, meja kursi, peralatan kantor, sarana mobilitas dan lain-lain. 1. Sumber Daya Manusia Jumlah sumber daya manusia yang ada di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan sebanyak 207 orang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2.1 Jumlah PNS Berdasarkan Golongan No. Golongan Jumlah 1. IV 8 Orang 2. III 89 Orang 3. II 106 Orang 4 I 4 Orang Jumlah 207 Orang Tabel 2.2 Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan 1. Sarjana Strata 2 11 orang 2. Sarjana Strata 1 45 orang 3. D3 13 orang 4. D2 1 orang 5. D1 1 orang 6. SLTA 127 orang 7. SLTP 5 orang 8. SD 4 orang Jumlah 207 Orang RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-33 Jumlah Tabel 2.3 Jumlah PNS Yang Telah Mengikuti Diklat Struktural No. Tingkat Pendidikan & Latihan Jumlah 1. Diklatpim III 10 Orang 2. Diklatpim IV 28 Orang Jumlah 38 Orang Tabel 2.4 Jumlah PNS Yang Menduduki Eselon No. Eselon Jumlah 1. Eselon II b 1 orang 2. Eselon III a 1 orang 3. Eselon III b 5 orang 4. Eselon IV a 27 orang 5. Eselon IV b 9 Orang Jumlah 43 Orang Tabel 2.5 Jumlah Kontrak Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah 1. Sarjana 2 Orang 2. SLTA 1 Orang 3. SD 1 Orang Jumlah 4 Orang Sumber : Kepegawaian DPPK, Desember 2013 2. Sarana dan Prasarana pada DPPK Kabupaten Bandung DPPK Kabupaten Bandung memiliki gedung kantor berlantai 2 (dua) dengan luas sebesar 2554,03.m2 dan 90 m2 dan 8 unit gedung kantor UPTD Pajak Daerah yang berlokasi di Wilayah I Soreang, Wilayah II Margahayu, Wilayah III Banjaran, Wilayah RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-34 IV Dayeuhkolot, Wilayah V Ciparay, Wilayah VI Majalaya, Wilayah VII Cileunyi dan Wilayah VIII Cicalengka, Kendaraan dinas roda 4 sebanyak 25 unit dan roda 2 sebanyak 89 unit, saluran telepon sebanyak 14 line, fasilitas komputer terdiri dari PC 112 unit, laptop 81 unit, whiteboard electric 2 unit, infocus 2 unit, Software Aplikasi SIMDA Keuangan, Aplikasi PBB Online, Aplikasi Sistem Pendapatan Daerah, Aplikasi Gaji, Ruang Rapat, Ruang Pelayanan PBB, serta peralatan lainnya sebanyak. 67 (enam puluh tujuh) jenis barang inventaris (aset tetap). 2.3. Kinerja Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung, Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, beserta Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung maka DPPK mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai SKPD dan SKPKD. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 7 menyatakan bahwa sebagai SKPKD Kepala DPPK selaku PPKD mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah ; b. menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD ; c. melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah ; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-35 d. melaksanakan fungsi BUD ; e. menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ; f. melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD berwenang : a. menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD ; b. mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD ; c. melakukan pengendalian pelaksanaan APBD ; d. memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah ; e. melaksanakan pemungutan pajak daerah ; f. menetapkan SPD ; g. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah ; h. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah ; i. menyajikan informasi keuangan daerah ; j. menunjuk pejabat di Iingkungan satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku kuasa BUD. Melihat uraian tugas dan fungsi DPPK diatas, DPPK selaku PPKD, salah satu kewenangannya melaksanakan pemungutan pajak daerah. Maka berdasarkan Lampiran I Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 DPPK termasuk ke dalam Aspek Daya Saing Daerah, Fokus Iklim Berinvestasi, dengan Indikator Kinerja Pelayanan SKPD nya adalah Jumlah dam Macam Pajak Daerah. Berdasarkan hal tersebut dapat dianalisis Pencapaian Kinerja Pelayanan DPPK adalah sebagaimana Tabel II.6, dan Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan DPPK selama 5 Tahun pada Tabel II.7 sebagai berikut : RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-36 RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-37 RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-38 RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-39 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung Kebutuhan dana untuk pembangunan di Kabupaten Bandung setiap tahun terus meningkat dan masih tingginya ketergantungan dana dari Pemerintah Pusat, adalah suatu tantangan bagi DPPK selaku SKPD pemungut pendapatan untuk terus meningkatkan pendapatan asli daerah dan selaku PPKD terus berupaya untuk mengoptimalkan pendapatan dana perimbangan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah, melalui koordinasi kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi. Peningkatan kualitas pelayanan yang akan dilaksanakan DPPK Kabupaten Bandung lima tahun kedepan, diidentifikasi dari permasalahan-permasalahan yang terjadi yaitu : 1. Belum optimalnya kualitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan unit kerja dan belum optimalnya penempatan SDM pada masing-masing Unit kerja DPPK sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi; 2. Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun kualitas; 3. Belum optimalnya kualitas pelayanan pajak daerah dan pelayanan administrasi perbendaharaan ; 4. Belum optimalnya perencanaan, pengendalian, operasional pajak daerah; 5. Belum optimalnya sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan daerah; 6. Belum optimalnya kualitas laporan keuangan; 7. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah; 8. Belum optimalnya penerimaan pajak daerah ; 9. Belum optimalnya pengelolaan dan tertib administrasi Penyelesaian Kerugian Daerah (TP/TGR) sebagaimana peraturan perundang-undangan. Walaupun terdapat kekurangan tersebut di atas, kami terus berupaya untuk memperbaiki kinerja DPPK yang merupakan suatu keharusan dan menjadi perhatian yang besar. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, DPPK Kabupaten RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-40 Bandung menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan pada lingkungan internal serta faktor peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal. Faktor kekuatan yang ada pada lingkungan internal sebagai berikut : 1. Jumlah SDM cukup memadai; 2. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekarang ; 3. Komitmen pimpinan dalam meningkatkan kualitas SDM; 4. Adanya regulasi pengelolaan keuangan daerah; 5. Adanya tugas pokok dan fungsi yang jelas; 6. Tersedianya anggaran untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Faktor kelemahan merupakan permasalahan-permasalahan pada lingkungan internal yang perlu ditingkatkan sebagai berikut : 1. Kualitas SDM belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan standar kerja organisasi; 2. Masih adanya pegawai yang kurang memiliki tanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsinya; 3. Belum meratanya pengetahuan/pemahaman aparat terhadap pengelolaan keuangan daerah; 4. Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Faktor peluang yang perlu dimanfaatkan pada lingkungan eksternal DPPK Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut : 1. Adanya potensi pendapatan yang cukup besar di Kabupaten Bandung; 2. Adanya pengalihan beberapa jenis pajak pusat dan provinsi menjadi pajak daerah, yaitu BPHTB, PBB-P2 dan Pajak Air Tanah; 3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan, pelaporan dan informasi keuangan daerah; 4. Adanya reformasi birokrasi disegala bidang, termasuk pengelolaan keuangan; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-41 5. Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia; 6. Adanya perkembangan pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung. Faktor ancaman yang perlu ditekan pada lingkungan eksternal yaitu : 1. Pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan dibidang pendapatan dan pengelolaan keuangan; 2. Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak ; 3. Wajib pajak tidak memberikan informasi pendapatannya secara jujur. Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun strategi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan dalam lima tahun ke depan sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM; 2. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya; 3. Peningkatan ketaatan pada peraturan dan perundang-undangan; 4. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima; 5. Peningkatan kesejahteraan aparatur; 6. Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan; 7. Peningkatan pemanfaatan teknologi pengolahan data dan informasi; 8. Peningkatan Pemahaman bersama tentang proses dan mekanisme pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah; 9. Terjalinnya komunikasi dan sinkronisasi pembangunan dengan keuangan; 10. Meningkatnya sistem pengendalian intern; 11. Meningkatkan pengawasan Melekat; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-42 dalam mensinergiskan perencanaan 12. Penerapan sistem reward and punishment yang berkeadilan. 13. Meningkatnya sosialisasi pajak daerah kepada masyarakat. Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang akan ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis tapisan berdasarkan 8 (delapan) indikator, yaitu: 1. waktu pelaksanaan strategi; 2. Besar pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan sasaran; 3. Biaya yang diperlukan; 4. Pelaksanaan strategi memerlukan pengembangan baru, perubahan yang konsekuen, dan komitmen; 5. Penyesuaian terhadap perundang-undangan, penambahan dan renovasi sarana dan prasarana dan peningkatan kualitas SDM; 6. Akibat yang ditimbulkan apabila salah dalam melaksanakan strategi; 7. Dampak yang timbul terhadap SKPD lainnya; 8. Sensitifitas strategi terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik Berdasarkan hasil analisis tapisan yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan 7 (tujuh) strategi utama dari 13 alternatif rencana strategi DPPK Tahun 2010-2015 yaitu : 1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM; 2. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya; 3. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima; 4. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan, baik pendapatan, belanja dan pembiayaan; 5. Penerapan sistem reward and punishment yang berkeadilan, baik bagi pegawai DPPK maupun kepada Wajib Pajak; 6. Peningkatan pemanfaatan teknologi data dan informasi ; 7. Peningkatan sarana dan prasarana. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-43 Dengan penjelasan, bahwa sesuai visi dan misi DPPK Kabupaten Bandung untuk 5 (lima) tahun kedepan, perlunya memanfaatkan teknologi data dan informasi yang sedang dikembangkan seperti pengelolaan keuangan dengan menggunakan program aplikasi pengelolaan keuangan yang terintegrasi dengan seluruh SKPD berbasis web (internet) yang digunakan sebagai sarana entri data dan menghasilkan informasi keuangan yang dihasilkan dari seluruh SKPD pada saat penyusunan RKA/DPA dan rancangan perda APBD, rancangan perda perubahan APBD, pelaksanaan (penatausahaan), akuntansi dan pelaporannya yang memiliki karakteristik kualitatif laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan; dapat dipahami, transparan, dan dapat dipertangunggjawabkan. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan DPPK, perlu dilakukan pendekatan pelayanan prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan (confidence), peduli (empaty), dan berwujud (tangible). Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya manusia sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas serta penerapan sistem penghargaan dan hukuman yang berkeadilan. . RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan II-44 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DPPK Dalam era otonomi daerah, Pemerintah Daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi pembiayaan pemerintah dan pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya secara maksimal di dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis dapat meningkatkan pencapaian prioritas pembangunan dalam menjalankan tugas dan fungsi dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebagaimana disebutkan pada Bab II, Tugas dan fungsi DPPK yaitu merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional dibidang pengelolaan pendapatan dan keuangan yang meliputi perencanaan, pengendalian operasional, pendapatan, anggaran, perbendaharaan dan akuntansi, yang senantiasa harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan internal maupun eksternal dan aspiratif bagi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungannya merupakan bagian dari pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah yang tidak boleh diabaikan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, dapat di identifikasi dari permasalahan-permasalahan yang merupakan isu-isu strategis sebagaimana telah diungkapkan pada bab sebelumnya, yaitu : 1. Terbatasnya kualitas Sumber Daya Aparatur sesuai standar kebutuhan unit kerja dan belum optimalnya penempatan Sumber Daya Aparatur pada masing-masing unit kerja DPPK yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-45 2. Terbatasnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun kualitas terutama gedung kantor UPTD Pajak Daerah yang terjangkau oleh masyarakat WP yang dilayani ; 3. Belum optimalnya kualitas pelayanan pajak daerah dan pelayanan administrasi perbendaharaan ; 4. Kurangnya pemahaman di dalam optimalisasi perencanaan, pengendalian, operasional pajak daerah; 5. Belum optimalnya sistem pengendalian intern dalam pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah; 6. Belum optimalnya kualitas laporan keuangan; 7. Belum optimalnya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah ; 8. Belum optimalnya penerimaan pajak daerah; Suatu kondisi/kejadian yang menjadi permasalahan, apabila tidak diantisipasi dengan faktor kekuatan yang ada, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, dan apabila tidak ada tindakan yang dilakukan maka akan menimbulkan ancaman dan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Bandung Menelaah visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Bandung yaitu “Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan” sebagai arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinannya, dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan DPPK yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan wakil Bupati tersebut. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-46 Hasil identifikasi DPPK tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan DPPK yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan wakil Bupati ini, akan menjadi input bagi perumusan strategis pelayanan DPPK. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak berdasarkan tinjauan pada kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor penghambat dan pendorong, agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi Bupati dan wakil Bupati. Untuk mewujudkan visi di atas, misi yang telah ditetapkan dan harus menjadi perhatian DPPK, yaitu: 1. Meningkatkan profesionalisme birokrasi; 2. Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan), memantapkan kesalehan sosial, berlandaskan Iman dan takwa ; 3. Memantapkan pembangunan perdesaan ; 4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah; 5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah; 6. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing; 7. Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan. Pada misi di atas yaitu misi meningkatkan profesionalisme birokrasi dan misi meningkatkan kualitas SDM apabila dikaitkan dengan permasalahan-permasalahan pada kegiatan yang ada pada DPPK, maka dapat dilihat faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan DPPK yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan wakil Bupati ini pada tabel 3.2. berikut : RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-47 Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DPPK terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati No. Kegiatan Permasalahan Pelayanan DPPK Faktor Penghambat Pendorong Visi Bupati Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan. Urusan Wajib DPPK Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah (1) 1. (2) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD (3) Terlambatnya penyusunan Penetapan APBD proses dan Perda (4) (5) 1. Belum optimalnya komitmen terhadap jadwal penyusunan KUA/PPAS sesuai peraturan daerah Adanya tuntutan pengelolaan keuangan harus tepat waktu, sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan 2. Belum optimalnya koordinasi antar SKPD dengan TAPD 2. Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD Terlambatnya penyusunan penetapan APBD proses dan Perda 1. Belum optimalnya komitmen terhadap jadwal penyusunan dan penetapan Perda APBD sesuai peraturan daerah 2. Belum optimalnya koordinasi antar SKPD dengan TAPD, 3. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Terlambatnya penyusunan PPAS proses KUA/ 1. Belum optimalnya komitmen terhadap jadwal penyusunan KUA/PPAS Perubahan 2. Belum optimalnya koordinasi antar SKPD dengan TAPD, 4. Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Perubahan APBD Terlambatnya proses penyusunan dan penetapan Perda Perubahan APBD akibat dari dinamisasi pembahasan 1. Belum optimalnya komitmen SKPD terhadap jadwal penyusunan dan penetapan Perda Perubahan APBD sesuai peraturan Adanya tuntutan pengelolaan keuangan harus tepat waktu, sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan Adanya tuntutan pengelolaan keuangan harus tepat waktu, sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan Adanya tuntutan pengelolaan keuangan harus tepat waktu, sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundangundangan 2. Belum optimalnya koordinasi antar SKPD dengan TAPD, 5. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjwaban pelaksanaan APBD Terlambatnya penyampaian laporan keuangan SKPD. Kurangnya SDM yang memahami akuntansi dan komputer pada SKPD RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-48 Adanya tuntutan Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan No. Kegiatan Permasalahan Pelayanan DPPK Faktor Penghambat Pendorong 6. Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Terlambatnya penyusunan laporan keuangan Kurangnya SDM yang memahami akuntansi dan komputer pada SKPD Adanya tuntutan Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan beserta perubahannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan 7. Penyusunan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) 1. SKPD terlambat memberikan laporan keuangan Tugas Pembantuan; Terlamabatnya laporan pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan Adanya tuntutan pengelolaan keuangan menggunakan aplikasi sistem sesuai Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah beserta perubahannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah Adanya tuntutan pengelolaan keuangan menggunakan aplikasi sesuai PP No. 56 Tahun 2005 beserta perubahannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 beserta perubahannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan 2. Kurangnya koordinasi dengan SKPD pelaksana tugas pembantuan 8. 9. 10. Penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 1. Pemahaman terhadap aplikasi dan pemahaman IT dari SKPD kurang memadai 1. Terjadi operator Sosialisasi Paket Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 1. Wajib Pajak Daerah belum optimal melaksanakan kewajibannya Waktu penyelenggaraan dan dana terbatas, sehingga pelaksanaan sosialisasi belum optimal 2. SDM Pengelola pajak daerah belum optimal dalam memahami peraturan pajak daerah Bimbingan Teknis Implementasi Paket Regulasi tentang SDM pengelola ke-uangan SKPD belum optimal dalam pena- Penggantian 2. Para PA/KPA kurang memahami penatausahaan keuangan dengan metode UYHD Waktu dan dana terbatas, sehingga pelaksanaan sosialisasi belum optimal RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-49 Adanya komitmen pimpinan untuk menambah dana dan menambah waktu No. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Daerah 11. 12. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah (2010, 2011) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendaptan Daerah Bidang Pendapatan I (2012) Permasalahan Pelayanan DPPK tausahaan dan penyusunan laporan keuangan Belum memiliki basis data potensi pendapatan pajak daerah yang akurat Belum optimalnya pelaksanaan sosialisasi Faktor Penghambat Pendorong kegiatan, 1. Terbatasnya jumlah tenaga yang memiliki kualifikasi dan kompetensi untuk pendataan sumber pendapatan pajak daerah 1. Adanya UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 2. Belum optimalnya Kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajibannya 3. Adanya peningkatan infrastruktur /sarana dan prasarana daerah; 1. Belum optimalnya pendataan potensi pajak daerah; Adanya : 2. Belum optimalnya Kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajibannya; 3. Belum optimalnya penerapan sanksi 2. Perda No. 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah; 4. Adanya potensi wajib pajak baru. 1. UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. Perda No. 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah 3. Adanya peningkatan infrastruktur /sarana dan prasarana daerah, 4. Adanya pendataan potensi pajak daerah 13. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendaptan daerah Bidang Pendapatan II (2012) 1. Belum optimalnya pelaksanaan sosialisasi 2. Kerjasama dengna pihak bank belum optimal 3. Jaringan 1. Belum optimalnya pendataan potensi objek pajak daerah; 2. Belum optimalnya Kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajibannya; 3. Belum optimalnya penerapan sanksi 4. Belum penggunaan internet 14. 15. Penyusunan Perencanaan, Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah Tahapan Pengalihan BPHTB Menjadi Pajak Daerah (2011) optimalnya jaringan 1. 2. 3. 4. Adanya UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah: Perda No. 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah ; Adanya peningkatan infrastruktur /sarana dan prasarana daerah; Adanya pendataan potensi pajak daerah. 1. Belum optimalnya perencanaan dan pelaksanaan pengendalian 2. Belum optimalnya penerapan law enforcement 1. Terbatasnya kualitas SDM. Belum dibentuknya lembaga Law Enforcement Belum menggunakan aplikasi yang khusus untuk denda 1. Diadakannya diklat/ bimtek perpajakan 1. NJOP terlalu rendah dibandingkan dengan harga pasar; 2. Wajib pajak tidak melaporkan nilai transaksi yang sebenarnya Terbatasnya SDM yang memenuhi kualifikasi ahli dalam mengelola BPHTB; 1. Adanya pelatihan/ magang untuk pegawai 2. 3. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-50 2. Perlu dibentuknya lembaga yang menangani Law Enforcement 3. Adanya tuntutan penerapan aplikasi sistem secepatnya 2. Adanya Peraturan Bupati tentang besaran pajak daerah No. Permasalahan Pelayanan DPPK Penghambat 1. Belum optimalnya pelaksanaan pelatihan SDM pengelola PBB 2. Belum optimalnya sosialisasi intern yang menyeluruh mengenai PBB; 1. Terbatasnya SDM yang memenuhi kualifikasi pengelola PBB P2; 2. Terbatasnya lembaga yang menyelenggarakan Diklat/Bimtek PBB 3. Dibatasinya peserta bimtek Kegiatan 16. Tahapan alihan Menjadi Daerah 2013) PengPBB-P2 Pajak (2012, Faktor Pendorong Adanya 1. 2. 3. 4. 17. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang TP/TGR (2011) 18. 1. Kurangnya pemahaman majelis terhadap perlakuan penunggak TP/TGR; 2. Kurangnya sosilaisasi mengenai peraturan TP/TGR kepada SKPD; 3. Kurang optimalnya Koordinasi antar unit kerja yang terkait TP/TGR. 1. Proses pengambilan keputusan dari Majelis TP/TGR terlambat ; 2. Kurang koordinasi TP/TGR; optimalnya Tim Majelis Penyusunan Rancangan KUA/PPAS 1. UU No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Perda No. 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Peningkatan infrastruktur/sarana dan prasarana daerah, Adanya potensi wajib pajak baru Adanya peraturan Perundang-undangan PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Surat Keputusan Bupati Bandung tentang Tim Penyusun KUA/PPAS Hasil analisis terhadap Renstra DPPK, maka perlu menyusun daftar faktor penghambat dan pendorong yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi sebagaimana pada Tabel 3.3 berikut : Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan DPPK berdasarkan Sasaran Renstra DPPK beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No. Sasaran Jangka Menengah Renstra (1) (2) 1. Tersedianya SDM aparatur pengelola keuangan daerah yang handal dan profesional baik dalam meningkatkan pendapatan asli daerah maupun pengelolaan keuangan secara keseluruhan; Faktor Permasalahan Pelayanan DPPK Penghambat (3) (4) 1. Belum optimalnya kualitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan unit kerja; 2. Belum optimalnya penempatan SDM pada masing-masing Unit kerja DPPK sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-51 1. Kebijakan pendistribusian pegawai bukan kewenangan DPPK. 2. Belum optimalnya SDM yang mengikuti pelatihan pajak daerah Pendorong (5) Adanya tuntutan pengelolaan keuangan harus tepat waktu, sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundangundangan 2. Tersedianya Peraturan Daerah tentang APBD/Perubahan APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD/Perubahan APBD Terlambatnya penetapan Perda APBD Adanya tuntutan pengelolaan keuangan harus tepat waktu, sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan 3. Tersedianya Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai bentuk pertanggungjawaban Bupati dalam pelaksanaan APBD yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD, laporan Arus Kas, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan; Terlambatnya menyampaian keuangan; Adanya tuntutan Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan beserta aturan perubahannya yaitu Per- SKPD laporan aturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan 4. 5. Terlaksananya penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) Tersusunnya rencana pendapatan pajak daerah dan pengendalian pajak daerah. Tersedianya basis data potensi pendapatan pajak daerah yang akurat dan aktual; 1. Aplikasi SIPKD tidak mudah dioperasikan; 2. Terjadi perubahan pada aplikasi SIPKD; 3. Ketergantungan pihak ketiga pmeliharaan pengembangnnya versi Kurang optimalnya komitmen SKPD terhadap penggunaan aplikasi SIPKD kepada untuk dan Undang-undang dan peraturan yang mengharuskan pengelolaan keuangan harus komputerisasi Meningkatkan perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak daerah Kurang optimalnya pencatatan daftar wajib pajak daerah Data potensi pajak daerah belum optimal SDM pengelola pajak belum semuanya memahami tupoksinya Diberikan kesempatan bagi SDM untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pajak daerah Terlaksananya konsep bank minded untuk penerimaan pendapatan pajak daerah; 1. Masih adanya penitipan setoran ke bank melalui karyawan; Masih terbatasnya Bank yang ditunjuk menerima setoran pajak daerah; Adanya aturan yang membebaskan dalam penentuan bank persepsi 8. Terlaksananya kemitraan dengan lembaga keuangan/perbankan dan BUMD untuk investasi/penyertaan modal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD); Besarnya investasi tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh Tidak semua lembaga keuangan dan BUMD memberikan hasil yang memadai Adanya peraturan perudang-undangan yang mengatur pemda untuk investasi permanen 9. Meningkatkan pelayanan pajak daerah dan pelayanan administrasi6yhn perbendaharaan Belum optimal dalam penatausahaannnya, dikerjakan masih manual, - SKPD yang mengajukan SPM belum/ tidak melengkapi persyaratannya Adanya peraturan perundangundangan yang mengharuskan SKPD melengkapi persyaratan dan ketepatan waktunya. 6. 7. 2. Masih ada setoran ke bank yang tidak jelas penyetor dan jenis setorannya. - Masih adanya tunggakan piutang pajak yang belum tertagih 10. Tersedianya Peraturan Daerah Tentang TP/TGR Tim majelis belum memahami bagaimana memperlakukan TP/TGR RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-52 Belum optimalnya koordinasi SKPD dengan Majelis TPKD dan Penyelesaian Kerugian Daerah DPPK sebagai sekretaris merangkap anggota Majelis TPKD 3.3. Penentuan Isu- isu Strategis Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pengelolan keuangan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Berdasarkan identifikasi permasalahan-permasalahan, dan hasil telaahan lainnya, maka isu strategis yang berkembang di DPPK Kabupaten Bandung yaitu : 1. Kualitas SDM yang sesuai standar kebutuhan unit kerja yang merupakan situasi dan kondisi yang akhir-akhir ini menjadi penting, untuk menunjang aktivitas kinerja DPPK dalam penyusunan dokumen perencanaan pendapatan, belanja, pembiayaan, penatausahan, akuntansi dan pelaporannya, sehingga menjadi lebih terarah, dan terukur. Dalam rangka mewujudkan tujuan dan mencapai sasaran yang akan dicapai. 2. Sarana dan prasarana yang ada belum dimanfaatkan secara optimal: a. Gedung kantor DPPK berada di komplek Pemda ruangannya cukup memadai, namun penataan/penggunaannya belum optimal, pelayanan yang diberikan secara langsung kepada masyarakat harus nyaman, aman, hijau berbunga, bersih dan sehat. b. Untuk pelayanan langsung kepada masyarakat DPPK selaku SKPD memberikan pelayanan melalui 8 UPTD yang berada di wilayah kecamatan namun masih harus ada penataan gedung yang lebih baik, dan masih terdapat 4 gedung kantor UPTD yang masih jauh dari jangkauan WP sehingga perlu direnovasi, diperluas, dan membangun gedung kantor UPTD baru. c. Software/aplikasi yang ada belum dimanfaatkan secara optimal, karena hampir semua pekerjaan pencatatan, pemrosesan data dan transaksi keuangan yang RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-53 berulang-ulang/rutinitas serta jumlahnya cukup besar (triliun) serta keluarannya yang dihasilkan dikerjakan secara manual, akan beresiko mendapat kesalahan yang cukup tinggi, walaupun ada beberapa pekerjaan ada yang menggunakan aplikasi tetapi tidak teritegrasi dengan pekerjaan lainnya. 3. Kualitas pelayanan, DPPK antara lain : a. Pemungutan pajak kepada masyarakat harus dapat memberikan pelayanannya secara optimal. Pelayanan yang diberikan dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan serta cepat dan tepat bagi masyarakat/stake holder yang dijiwai semangat akuntabel dan transparan, sehingga diperlukan standar pelayanan minimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Wajib Pajak. b. Begitu juga pelayanan terhadap administrasi perbendaharaan, yang memberikan pelayanan pembayaran untuk pihak ketiga atau SKPD, merupakan tugas DPPK selaku BUD untuk memberikan pelayanan secara optimal sesuai peraturan bahwa pelayanan yang diberikan maksimal 3 (tiga) hari kerja. 4. Perencanaan, pengendalian, operasional pajak masih harus ditingkatkan untuk meningkatkan pendapatan Pajak Daerah salah satunya meningkatkan akurasi data potensi Pajak Daerah yang senantiasa potensinya berubah, yaitu ada penambahan dan pengurangan potensi. 5. Pengendalian intern yang memadai merupakan aktivitas yang menjadi objek pemeriksaan BPK-RI, dari hasil audit yang telah dilakukan BPK beberapa tahun yang lalu sampai tahun 2010, sistem pengendalian intern masih menjadi sorotan. Sistem pengendalian intern dinilai oleh BPK belum memadai, untuk hal tersebut maka pengendalian intern penting untuk terus ditingkatkan. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-54 6. Laporan keuangan yang diterbitkan adalah hasil pengelolaan keuangan mulai penyusunan KUA/PPAS, RKA/DPA Perda dan Penjabaran APBD, Penatausahaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas, serta Akuntansi dan Pelaporan dikerjakan menggunakan aplikasi/komputerisasi perangkat lunak berupa aplikasi SIPKD sehingga pelaksanaann Laporan Keuangan dapat disusun secara efisien. 7. Pada Tahun 2013 PBB P2 menjadi pajak daerah, maka diperlukan SDM yang profesional untuk mengelolanya, terutama tenaga untuk Penilai PBB P2 dan tenaga Juru Sita Pajak masih sangat terbatas; 8. Intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah, walaupun objek pajak sudah ditentukan oleh peraturan perudang-undangan, untuk mengoptimalkan PAD dari pajak daerah mutlak kegiatan tersebut diperlukan, sebagai langkah-langkah untuk menghidari kehilangan potensi pajak, dan diharapkan akan menghasilkan dan meningkatkan paerimaan pajak daerah. 9. Rendahnya kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajiban membayar pajak belum optimal, Qmaka diperlukan sosialisasi dan penerapan hukuman dan penghargaan bagi wajib pajak; 10. TP/TGR harus dikelola dengan baik karena jumlahnya cukup material, diharapkan apabila dikelola dengan baik TP/TGR menjadi tambahan penerimaan kas daerah. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan III-55 BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung. Untuk menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diharapkan, maka rumuskan suatu keadaan ideal yang diinginkan organisasi yang dituangkan dalam suatu visi yang berkaitan dengan kondisi masa depan yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian. Didalam perjalanan organisasi, visi memegang peranan yang menentukan dalam dinamika perubahan lingkungan, sehingga organisasi bergerak maju menuju masa depan lebih baik. Visi yang tepat bagi masa depan organisasi dapat menggerakan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah dan oleh karena itu organisasi berkembang dan maju. Kekuatan visi harus berperan sebagai perekat dalam mencapai tujuan organisasi. Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015. Visi Kabupaten Bandung yang tercantum dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tatakelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan Berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) Misi Pembangunan yaitu : 1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi. 2. Meningkatkan Kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan), memantapkan kesalehan sosial berlandaskan iman dan taqwa. 3. Memantapkan Pembangunan Perdesaan. 4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah. 5. Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur dan Keterpaduan Tata Ruang Wilayah. 6. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing 7. Memulihkan Keseimbangan Lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 56 Perwujudan Visi dan Misi tersebut akan dibangun untuk membantu bahu membahu, dalam budaya sunda yang dikenal istilah “Sabilulungan”, dengan pengertian sareundeuk, saigel, sabobot sapihanean, rempug jukung sauyunan, rampak gawe babarengan yang mengandung arti silih asah, silih asuh, silih asih sareng silih wawangi. Kinerja pemerintahan dan kehidupan masyarakat harus dilandasi oleh semangat “Sabilulungan” yang identik dengan nyantri, nyunda, nyantana, nyantika, nyakola dan sikap yang luhur, luhung, parigel, gesit binangkit. melalui filosofi nilai luhur budaya sunda ini, menjadikan energi kolektif luar biasa yang secara kontesktual dapat terwujud dalam bentuk kerjasama warga dengan pemerintah atau tumbuhnya sinergitas antara peran pemerintah dengan partisipasi aktif masyarakat dalam menyelesaikan berbagai isu dan permasalahan. Untuk dapat mewujudkan rencana Pembangunan Pemerintah Kabupaten Bandung yang mengacu pada Visi dan Misinya, maka Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mempunyai Visi “Terwujudnya Optimalisasi Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan yang Efektif, efisien dan Dapat Dipertanggungjawabkan Secara Profesional pada Tahun 2015”. Makna Visi : 1. Optimalisasi Pendapatan Daerah, mengandung arti meningkatkan semua pendapatan daerah baik pendapatan asli daerah maupun pendapatan transfer sebagai andalan untuk optimalisasi pembangunan di berbagai bidang di Pemerintah Kabupaten Bandung. 2. Pengelolaan keuangan, mengandung pengertian bahwa proses penatausahaan keuangan daerah mulai dari penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, akuntansi dan pelaporan dilaksanakan secara tepat waktu dan akurat sesuai peraturan perundangundangan dan berlandaskan pada prinsip-prinsip akuntabel, transparansi (keterbukaan) dan partisipasi (peran serta masyarakat). 3. Efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan, mengandung arti bahwa dana yang tersedia harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan mencukupi sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Maka dalam mengendalikan tingkat efektifitas dan efisiensi anggaran, perlu penetapan tujuan dan sasaran secara jelas, RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 57 hasil dan manfaat, indikator yang ingin dicapai, penetapan prioritas program/kegiatan, penghitungan beban kerja dan penetapan harga satuan yang rasional serta tolok ukur yang jelas. Dapat dipertanggungjawabkan artinya bahwa proses pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan/penatausahaan dan pengendaliannya harus benar-benar dapat dipertangungjwabkan. 4. Secara Profesional, mengandung makna bahwa pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan harus sesuai dengan peraturan perudangundangan yang berlaku, dan selalu mengevaluasi hasil yang telah dicapai dan terus meningkatkan prestasi. MISI Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, DPPK telah menetapkan sepuluh misi yang harus dilaksanakan sebagai dasar keberadaan didalam menguraikan upaya-upaya dalam rangka mencapai perwujudan, antara lain : 1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah; 2. Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi; 3. Meningkatkan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah; 4. Menyusun aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah; 5. Meningkatkan perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak daerah; 6. Menerapkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD); 7. Meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan daerah; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 58 8. Meningkatkan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan BUMD dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah; 9. Meningkatkan Pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan Administrasi Perbendaharaan; 10. Meningkatkan manajemen pengelolaan TP/TGR. 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPPK Kabupaten Bandung. Tujuan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu : 1. Terwujudnya peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah; 2. Terwujudnya peningkatan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi; 3. Terwujudnya peningkatan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah; 4. Terwujudnya peraturan daerah dan peraturan bupati tentang petunjuk teknis dan pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah; 5. Terwujudnya perencanaan, pengawasan, dan pengendalian intern pendapatan pajak daerah; 6. Terwujudnya penerapan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Sistem Informasi Pajak Daerah (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) ; 7. Terwujudnya peningkatan pengendalian operasional dalam rangka menjaga likuiditas dan stabilitas keuangan daerah; 8. Terwujudnya peningkatan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan BUMD dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah; 9. Terwujudnya peningkatan pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan administrasi perbendaharaan; 10. Terwujudnya peningkatan manajemen pengelolaan TP/TGR. RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 59 Sasaran Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung yaitu: 1. Tercapainya peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM aparatur pengelola keuangan daerah; 2. Tercapainya optimalisasi sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi; 3. Tercapainya peningkatan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah; 4. Tercapainya penyusunan aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah dan penerapannya dengan menyusun Raperda dan Raperbup Pajak Daerah ; 5. Tercapainya peningkatan pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak daerah; 6. Tercapainya penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD); 7. Tercapainya peningkatan pengendalian operasional dalam rangka menjaga likuiditas dan stabilitas keuangan daerah; 8. Tercapainya peningkatan investasi daerah kepada lembaga/perbankan dan BUMD dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah; 9. Tercapainya peningkatan pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan administrasi perbendaharaan ; 10. Tercapainya meningkatnya manajemen pengelolaan TP/TGR. Untuk lebih memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk setiap tahunnya selama lima tahun kedepan disajikan pada tabel sebagai berikut : RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 60 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2010- 2015 INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA SASARAN TAHUN KE MISI 1 : Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah; No. TUJUAN SASARAN Terwujudnya peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah Tercapainya peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM aparatur pengelola keuangan daerah; 1. Diklat Teknis Penilaian PBB perdesaan dan Perkotaan 2. Diklat Teknis Substantif spesialis pengadaan barang dan jasa pemerintah 3. Kursus Keuangan Daerah Akt. 37 4. Diklat Pim Tk.III 5. Bimtek Leadership Character Building 6. Bimtek & Pelatihan Modul Penatausahaan Simda 7. Diklat Anjab 8. Diklat PBB P2 Tk. II 9. Diklat Pim Tk. IV 10. Pembinaan penyusunan data admin Keuangan Daerah 11. Workshop kenaikan pangkat melalui SPAK 12. Lokakarya Analisis 13. Sosialisasi pedoman umum pengembangan lokasi desa wisata sebagai sumber PAD daerah 14. Rakor pemangku kepentingan dlm rangka penguatan pengurangan resiko bencana daerah 60% 70% 90% 15. Diklat Penyusunan Lap. Keuangan 16. Diklat Prajabatan 17. Diklat Brg Daerah 18. Diklat Bendahara Keuangan Daerah 19. Kursus KEUDA Khusus Penatausahaan akuntansi Misi 2 : Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi; Meningkatnya sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Tercapainya optimalisasi sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Tercapainya : Pajak Hotel 100% Pajak Restora 100% Pajak Reklame 100% Pajak Parkir 100% Dari anggaran yang telah ditetapkan. PBB P2 100% 100% 4 5 6 Kecamatan Kecamatan Kecamatan Misi 3 : Meningkatkan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah; Terwjudnya peningkatan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah Tercapainya pemutakhiran data potensi pendapatan pajak daerah yang akurat dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah Tercapainya : Pajak Hotel 100% Pajak Restora 100% Pajak Reklame 100% Pajak Parkir 100% Dari anggaran yang telah ditetapkan PBB P2 RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 61 100% 100% 100% 100% 100% INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA SASARAN TAHUN KE Misi 4 : Menyusun aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah; No. TUJUAN SASARAN Terbitnya peraturan daerah dan peraturan bupati tentang petunjuk teknis dan pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah; Tercapainya pemungutan pajak daerah yang optimal 1. 2. Meningkatnya penerimaan pajak daerah Meningkatnya kesadaran WP untuk melaksanakan kewajibannya 100% 100% 100% 100% 100% Misi 5 Meningkatkan perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak daerah; 1. Mencegah kebocoran pajak daerah 2. Tersedianya rencana target pendapatan daerah Tercapainya peningkatan pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak daerah 1. Meningkatnya penerimaan pajak daerah 2. Adanya pedoman estimasi atas capaian target pajak daerah 3. Tercapainya target pertahun 100% 4. Tersedianya jumlah realisasi perjenis pajak 100% 100% 100% 100% 100% Misi 6 Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) Terlaksananya penerapan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem Informasi Pajak Daerah (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD); Tercapainya penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan aplikasi Terwujudnya laporan keuangan Pemda yang dihasilkan oleh aplikasi yang teritegrasi dengan seluruh SKPD 30% 50% 80% 100% 100% 30% 30% 30% Misi 7 Meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan daerah Meningkatkanya likuiditas dan stabilitas keuangan daerah Tercapainya likuiditas dan stabilitas keuangan daerah Cash Ratio mencapai 20% dari total kas daerah 10% 20% Misi 8 Meningkatkan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan BUMD dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Meningkatnya Tercapainya pe20% 0% 50% 80% 100% investasi daerah pada lembaga keuangan non bank/perbankan dan BUMD dalam ningkatan Investasi Daerah Misi 9 Meningkatkan Pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan Administrasi Perbendaharaan Terlayaninya penerimaan dan pengeluaran kas Meningkatnya pelayanan administrasi perbendaharaan Terbitnya : SP2D UP : 100% SP2D LS 100%. SP2D GU 100% SP2D TU 100% dari anggaran Kas RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 62 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% No. TUJUAN Meningkatnya manajemen pengelolaan TP/ TGR. INDIKATOR TARGET KINERJA SASARAN PADA SASARAN TAHUN KE Misi 10 Meningkatkan manajemen pengelolaan TP/TGR Tercapainya pe- Terselesaikannya 10% 20% 30% 70% 100% ningkatan manaTP/TGR 100% jemen pengeloSASARAN laan TP/TGR Sesuai visi dan misi DPPK Kabupaten Bandung untuk 5 (lima) tahun kedepan, perlunya memanfaatkan teknologi data dan informasi yang sedang dikembangkan seperti peningkatan pengelolaan keuangan mulai penyusunan anggaran KUA, PPAS, RKA, DPA, Lampiran Perda APBD, Pengelolaan Keuangan (penerimaan dan pengeluaran), Akuntansi dan Laporan Keuangan (LRA, Neraca, Arus Kas) yang semula dikerjakan secara manual beralih dengan menggunakan aplikasi komputer dengan basis web (internet), yang memiliki karakteristik kualitatif laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan; dapat dipahami, transparan, dan dapat dipertangunggjawabkan. 4.3. Strategi dan Kebijakan Dalam meningkatkan kualitas pelayanan DPPK, perlu dilakukan pendekatan pelayanan prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan (confidence), peduli (empaty), dan berwujud (tangible). Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya manusia sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas serta penerapan sistem penghargaan dan hukuman, serta menggunakan strategi dan kebijakan yang cukup memadai. Strategi dan Kebijakan dimaksud harus mendukung visi, misi, tujuan, dan sasaran sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 4.2 Strategi dan Kebijakan Tahun 2010-2015 Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Visi Pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan secara profesional MISI 1 Meningkatkan kualitas dan profesionalitas sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah; Terwujudnya kualitas Tercapainya pening- Mengikutsertakan apa- 1. memberikan kemudan profesionalisme katan kualitas dan rat pengelola keuangan dahan dan bantuan sumber daya aparatur profesionalisme SDM dana untuk karyawan pengelola keuangan aparatur pengelola daerah dalam berbagai RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 63 Tujuan daerah Sasaran Strategi Kebijakan keuangan daerah; program pendidikan dan yang ijin belajar; pelatihan bidang ke- 2. 10 orang pertahun uangan baik yang dikirim untuk mediselenggarakan oleh ngikuti bimtek pengepemerintah pusat/ lolaan keuangan; provinsi atau lembaga 3. Menyelenggarakan lain dan/atau menyebimtek pengelolaan lenggarakan sosialisasi/ keuangan bintek untuk SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. MISI 2 Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Meningkatnya Tercapainya opti- 1. Peningkatan kualitas Melaksanakan intensumber-sumber malisasi sumberpelayanan dengan sifikasi pajak daerah, pendapatan sumber pendapola pendekatan PBB, BPHTB dan PPh pajak daerah patan pajak daerah pelayanan Prima; pasal 21 untuk melalui inten- melalui intensifikasi 2. Menyusun Standard merealisasikan target Operating Procedure yang telah ditetapkan, sifikasi dan ek- dan ekstensifikasi (SOP). stensifikasi serta melaksanakan ekstensifikasi untuk menggali dan mengembangkan sumber pendapatan daerah yang baru berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengintensifkan koordinasi dengan pemerintah pusat/provinsi dan SKPD terkait lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. Misi 3 : Meningkatkan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah Terwujudnya - Tersedianya - Riviu terhadap Objek Melaksanakan pemutaperencanaan data potensi basis data potendan Subjek Pajak hiran berupa data popendapatan daerah si pendapatan Daerah; tensi pendapatan secara akurat baik untuk daerah yang a- - Menggunakan daerah yang apajak daerah, retribusi kurat dan aktual, aplikasi komputer kurat dan aktual, daerah maupun penmeliputi Pajak meliputi Pajak dapatan daerah lainnya, daerah, Retribusi daerah, Retribusi sehingga memudahkan daerah dan pendaerah dan pendalam membuat prediksi dapatan lainnya, dapatan lainnya, penerimaan pendapatan sebagai dasar sebagai dasar daerah. penetapan target penetapan target per jenis pendaper jenis pendapatan secara patan secara rasional terukur - Meningkatnya PAD Misi 4 Menyusun aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah Terwujudnya pemungutan pajak daerah sesuai dengan peraturan Meningkatkan penerimaan pajak daerah dan mengeliminasi kehilangan potensi pajak Menyusun rancangan perda dan perbup pajak daerah RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 64 Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan daerah Misi 5 Meningkatkan perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak daerah Terwujudnya Monitoring, evaluasi, - melaksanakan penyu- Meningkatnya fungsi pengpendapatan asli pengawasan dan peluhan dan penertiban awasan dan peterhadap penggunaan bill/bon daerah, dan ngendalian ngendalian opependataan, mengurangi lost petugas penjualan yang merasional dalam potensi pajak pendaftaran, penetapan menuhi kriteria yang rangka pencapemungut, serta kepada daerah; telah diperporasi paian target pen- - Meningkatnya WP untuk penghitungan dapatan daerah; besaran pajak (pajak fungsi penghotel, restoran dan awasan dan sejenisnya) serta dipengendalian berikan sanksi yang operasional dategas bagi wajib pajak lam rangka penyang melanggar, capaian target pemberian pengdan peningkatan hargaan yang layak pendapatan bagi WP yang bagus. daerah dengan melakukan kerjasama operasi dengan instansi/ SKPD penegak hukum. - Meningkatkan kesadaran wajib pajak/subyek pajak untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak secara tepat waktu Terlaksananya konsep bank minded untuk pengelolaan keuangan dan penerimaan pendapatan; Penerimaan pendapatan pajak daerah melalui bank yang ditunjuk disemua wilayah; Melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dengan bank. Pendapatan pajak daerah disetorkan langsung oleh wajib pajak ke bank yang telah ditunjuk disetiap wilayah. Misi 6 Menerapkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD) Terwujudnya Pengelolaan keMeningkatkan rekonsiliasi Sistem Informasi uangan yang cepat, dan konsolidasi dengan Manajemen Da- tepat, efektif, efiseluruh SKPD dalam erah (SIMDA), sien, transparan, menyusun Rancangan Sistem Informasi dan sesuai dengan Perda APBD/Perda Pendapatan peraturan perunPerubahan APBD dan Daerah (SISMI- dangan, mulai dari Perbup Penjabaran OP), Sistem In- penganggaran, peAPBD/ Perbup formasi Geografis laksanaan, dan pePerubahan APBD. (SIG) dan Sistem laporan, yang terdiri Informasi Ke- dari : uangan daerah - LRA; RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 65 Tujuan (SIKD) 1. 2. Sasaran Strategi Kebijakan - Neraca; - Arus Kas - CaLK Untuk seluruh SKPD Misi 7 Meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan daerah Meningkatkanya Tercapainya likui- Cash Ratio mencapai Dengan menerbitkan likuiditas dan ditas dan stabilitas 20% dari total kas Surat Penyediaan Dana stabilitas keuangan daerah; daerah untuk seluruh SKPD per keuangan daerah triwulan Misi 8 Meningkatkan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan BUMD dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Meningkatkan kemitraan Menganggarkan penyerTerwujudnya pe- Terlaksananya kemitraan dengan melalui Penyertaan taan modal pada pos ningkatan Inveslembaga keuangan/ Modal Pemerintah Kab. pembiayaan dengan tasi Daerah/ pertimbangan profit perbankan dan Bandung kepada lemPenyertaan Mountuk baga keuangan/per- oriented dengan terlebih dal kepada Lem- BUMD baga keuangan/ investasi /penyer- bankan dalam rangka dahulu menyusun perda Penda- penyertaan modal. perbankan dan taan modal dalam meningkatkan mening- patan Asli Daerah PAD). BUMD dalam rangka rangka mening- katkan Pendapatan katkan Pen- Asli Daerah (PAD); dapatan Asli Daerah (PAD). Misi 9 Meningkatkan Pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan Administrasi Perbendaharaan Terlayaninya peMeningkatnya pe- Terbitnya : nerimaan dan pe- layanan adminis- UP 100% ngeluaran kas trasi perbenda- SP2D LS 100%. haraan SP2D GU 100% SP2D TU 100% dari anggaran Kas Misi 10 Meningkatkan manajemen pengelolaan TP/TGR Tersedianya data Semua TP/TGR dapat Penyusunan Perda TP/ Terwujudnya dana administrasi terselesaikan (tidak ada TGR,melakukan invenpengelolaan TP/TGR. tunggakkan) tarisasi, penetapan nilai TP/TGR. kerugian, penagihan, penyitaan, penghapusan RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan IV - 66 BAB VI INDIKATOR KINERJA DPPK YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post). Indikator Kinerja Program dari RPJMD 2010-2015: - Terwujudnya aparatur pengelola keuangan daerah yang handal dan profesional - Terwujudnya administrasi pengelolaan keuangan sesuai SAP dan meningkatkan pemahaman aparat terhadap ketentuan penatausahaan keuangan daerah. Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi. Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung 2010-2015 VI - 76 Pada sektor publik seperti entitas pemerintah, sistem akuntabilitas kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya. Indikator Kinerja DPPK yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, sebagaimana tabel VI.1 di bawah ini : Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung 2010-2015 VI - 77 1 VISI Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mempunyai Visi “Terwujudnya Optimalisasi Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan yang Efektif, efisien dan Dapat Dipertanggungjawabkan Secara Profesional pada Tahun 2015”. Makna Visi : 1. Optimalisasi Pendapatan Daerah, mengandung arti meningkatkan semua pendapatan daerah baik pendapatan asli daerah maupun pendapatan transfer sebagai andalan untuk optimalisasi pembangunan di berbagai bidang di Pemerintah Kabupaten Bandung. 2. Pengelolaan keuangan, mengandung pengertian bahwa proses penatausahaan keuangan daerah mulai dari penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, akuntansi dan pelaporan dilaksanakan secara tepat waktu dan akurat sesuai peraturan perundangundangan dan berlandaskan pada prinsip-prinsip akuntabel, transparansi (keterbukaan) dan partisipasi (peran serta masyarakat). 3. Efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan, mengandung arti bahwa dana yang tersedia harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan mencukupi sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Maka dalam mengendalikan tingkat efektifitas dan efisiensi anggaran, perlu penetapan tujuan dan sasaran secara jelas, hasil dan manfaat, indikator yang ingin dicapai, penetapan prioritas program/kegiatan, penghitungan beban kerja dan penetapan harga satuan yang rasional serta tolok ukur yang jelas. Dapat dipertanggungjawabkan artinya bahwa proses pengelolaan keuangan daerah mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan/penatausahaan dan pengendaliannya harus benar-benar dapat dipertangungjwabkan. 4. Secara Profesional, mengandung makna bahwa pengelolaan keuangan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan harus sesuai dengan peraturan perudangundangan yang berlaku, dan selalu mengevaluasi hasil yang telah dicapai dan terus meningkatkan prestasi. 2 MISI DPPK telah menetapkan 10 (sepuluh) Misi yang harus dilaksanakan, antara lain : 1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah; 2. Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi; 3. Meningkatkan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah; 4. Menyusun aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah; 5. Meningkatkan perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak daerah; 6. Menerapkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD); 7. Meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan daerah; 8. Meningkatkan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan BUMD dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah; 9. Meningkatkan Pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan Administrasi Perbendaharaan; 10. Meningkatkan manajemen pengelolaan TP/TGR TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPPK Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2012 pasal 29 bahwa Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas pokok “merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pengelolaan pendapatan dan keuangan yang meliputi pendapatan I, pendapatan II, anggaran, perbendaharaan dan akuntansi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas” Selanjutnya, rincian tugas pokok pada DPPK Kabupaten Bandung sebagaimana Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan 3 Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan sebagian otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian; Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan dinas; b. Pengkoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang dan UPTD di lingkungan dinas ; c. Perumusan kebijakan pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan Dinas ; 4 d. Perumusan kebijakan pengelolaan administrasi kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat dan informasi publik ; e. Penataan organisasi, kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah ; f. Perumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian ; g. Perumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan ; h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program/kegiatan Dinas; i. Pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas; j. Pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertangggungjawaban pelaksanaan dinas ; k. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; l. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; m. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan. 3. Bidang Pendapatan I Bidang Perencanaan Pengendalian 0perasional dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pendapatan I yang meliputi pelayanan, pendaftaran, pendataan, penetapan, penagihan, perencanaan dan pengendalian operasional serta keberatan pajak daerah bidang pendapatan I. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Pendapatan I menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan rencana dan program kerja pengelolaan pendaftaran ; b. Perumusan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I yang meliputi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah dan pajak sarang burung walet ; 5 c. Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan teknis pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ; d. Pelaksanaan pembinaan dan pengarahan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ; f. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ; g. Pelaksanaan pelayanan keberatan dan pengurangan pajak daerah bidang pendapatan I ; h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya ; i. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pendapatan I; 4. Bidang Pendapatan II Bidang pendapatan II memiliki tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pendapatan II yang meliputi pelayanan, pendaftaran, pendataan, penetapan, penagihan, perencanaan dan pengendalian operasional dan keberatan pajak daerah di bidang pendapatan II. Dalam melaksananakan tugasnya Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. Perumusan rencana dan program kerja pengelolaan pendapatan II ; b. Perumusan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ; c. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II ; d. Pengkoordinasian perencanaan teknis pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II ; 6 e. Pelaksanaan pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II ; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; g. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengelolaan pendapatan daerah pendapatan II ; h. pelaksanaan pelayanan keberatan dan pengurangan pajak daerah bidang pendapatan II ; i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; j. pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pendapatan II ; 5. Bidang Anggaran Bidang anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang memiliki tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang penyusunan anggaran yang meliputi anggaran pendapatan dan pembiayaaan, anggaran belanja langsung dan anggaran belanja tidak langsung. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan rencana dan program kerja penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ; b. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan perubahan APBD ; c. Penyusunan rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD dan penjabaran perubahan APBD ; d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Desa ; e. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan anggaran ; f. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang penyusunan anggaran ; g. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan anggaran; h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas penyusunan anggaran ; i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; 7 j. Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang penyusunan anggaran. 6. Bidang Perbendaharaan Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pengelolaan perbendaharaan yang meliputi administrasi perbendaharaan, penelitian dan penerbitan surat perintah pencairan dana serta pengelolaan kas daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan perbendaharaan ; b. perumusan penyusunan Anggaran Kas dan Surat Penyediaan Dana (SPD) ; c. penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ; d. pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ; e. pengendalian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ; f. pelaksanaan penyimpanan uang daerah dalam rekening kas umum daerah ada Bank yang ditunjuk ; g. pengendalian dan pengaturan likuditas kas daerah ; h. perumusan kebijakan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah ; i. perumusan kebijakan pembayaran utang atas nama Pemerintah Daerah ; j. perumusan kebijakan pengelolaan piutang dan pengelolaan administrasi Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi ; k. pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengelolaan perbendaharaan ; l. pembinaan teknis perbendaharaan kepada para Bendahara dan pengelola keuangan SKPD ; m. perumusan kebijakan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran APBD pada perbankan dan SKPD ; 8 n. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan perbendaharaan ; o. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; p. pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan perbendaharaan. 7. Bidang Akuntansi Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang meliputi akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan ; b. perumusan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD ; c. perumusan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD ; d. pembinaan teknis penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada entitas akuntansi ; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan ; f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; g. pelaksanaan koordinasi, kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan. 8. UPTD Pajak Daerah UPTD Pajak Daerah mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan pelaksanaan hasil penetapan kebijakan Pajak Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Pajak Daerah menyelenggarakan fungsi : 9 a. penyusunan rencana dan program kerja UPTD sesuai dengan hasil penetapan kebijakan Pajak Daerah di wilayah kerjanya ; b. pelaksanaan operasional kegiatan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan pengawasan dan pengendalian pajak daerah sesuai dengan hasil penetapan kebijakan Pajak Daerah ; c. pelaksanaan kegiatan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan pengawasan dan pengendalian Pajak Daerah ; d. Penyampaian SPTPD/ SPPT dan SKPD / SKPDKB / SKPDKBT / STPD kepada Wajib Pajak ; e. Pelayanan penerimaan berkas usulan keberatan PBB-P2 buku I dan buku II, dan Pajak Daerah lainnya untuk diteruskan ke Dinas ; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas fungsinya ; h. Pelaksanaan koordinasi pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan dan pengendalian Pajak Daerah dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. 9. UPTD Belanja Tidak Langsung UPTD Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagai fungsi dinas di bidang pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai serta koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Belanja Tidak Langsung menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; b. Perencanaan operasional kegiatan pelayanan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; c. Penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; 10 d. pelaksanaan koordinasi, faslilitasi, pembinaan dan pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai ; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ; f. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengawasan tugas ; g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ; h. Pelaksanaan koordinas dengan unit kerja lain dalam rangka pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai. Untuk mencapai target Visi dan Misi DPPK Kab Bandung melalui program : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 11 12 13 14 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung Kebutuhan dana untuk pembangunan di Kabupaten Bandung setiap tahun terus meningkat dan masih tingginya ketergantungan dana dari Pemerintah Pusat, adalah suatu tantangan bagi DPPK selaku SKPD pemungut pendapatan untuk terus meningkatkan pendapatan asli daerah dan selaku PPKD terus berupaya untuk mengoptimalkan pendapatan dana perimbangan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah, melalui koordinasi kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi. Peningkatan kualitas pelayanan yang akan dilaksanakan DPPK Kabupaten Bandung lima tahun kedepan, diidentifikasi dari permasalahan-permasalahan yang terjadi yaitu : 1. Belum optimalnya kualitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan unit kerja dan belum optimalnya penempatan SDM pada masing-masing Unit kerja DPPK sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi; 2. Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun kualitas; 3. Belum optimalnya kualitas pelayanan pajak daerah dan pelayanan administrasi perbendaharaan ; 4. Belum optimalnya perencanaan, pengendalian, operasional pajak daerah; 5. Belum optimalnya sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan daerah; 6. Belum optimalnya kualitas laporan keuangan; 15 7. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah; 8. Belum optimalnya penerimaan pajak daerah ; 9. Belum optimalnya pengelolaan dan tertib administrasi Penyelesaian Kerugian Daerah (TP/TGR) sebagaimana peraturan perundang-undangan. Walaupun terdapat kekurangan tersebut di atas, kami terus berupaya untuk memperbaiki kinerja DPPK yang merupakan suatu keharusan dan menjadi perhatian yang besar. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, DPPK Kabupaten Bandung menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan pada lingkungan internal serta faktor peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal. Faktor kekuatan yang ada pada lingkungan internal sebagai berikut : 1. Jumlah SDM cukup memadai; 2. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekarang ; 3. Komitmen pimpinan dalam meningkatkan kualitas SDM; 4. Adanya regulasi pengelolaan keuangan daerah; 5. Adanya tugas pokok dan fungsi yang jelas; 6. Tersedianya anggaran untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Faktor kelemahan merupakan permasalahan-permasalahan pada lingkungan internal yang perlu ditingkatkan sebagai berikut : 1. Kualitas SDM belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan standar kerja organisasi; 2. Masih adanya pegawai yang kurang memiliki tanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsinya; 3. Belum meratanya pengetahuan/pemahaman aparat terhadap pengelolaan keuangan daerah; 4. Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Faktor peluang yang perlu dimanfaatkan pada lingkungan eksternal DPPK Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut : 16 1. Adanya potensi pendapatan yang cukup besar di Kabupaten Bandung; 2. Adanya pengalihan beberapa jenis pajak pusat dan provinsi menjadi pajak daerah, yaitu BPHTB, PBB-P2 dan Pajak Air Tanah; 3. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan, pelaporan dan informasi keuangan daerah; 4. Adanya reformasi birokrasi disegala bidang, termasuk pengelolaan keuangan; 5. Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia; 6. Adanya perkembangan pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung. Faktor ancaman yang perlu ditekan pada lingkungan eksternal yaitu : 1. Pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan dibidang pendapatan dan pengelolaan keuangan; 2. Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak ; 3. Wajib pajak tidak memberikan informasi pendapatannya secara jujur. Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun strategi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan dalam lima tahun ke depan sebagai berikut: 1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM; 2. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya; 3. Peningkatan ketaatan pada peraturan dan perundang-undangan; 4. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima; 5. Peningkatan kesejahteraan aparatur; 6. Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan; 7. Peningkatan pemanfaatan teknologi pengolahan data dan informasi; 8. Peningkatan Pemahaman bersama tentang proses dan mekanisme pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah; 17 9. Terjalinnya komunikasi dan sinkronisasi dalam mensinergiskan perencanaan pembangunan dengan keuangan; 10. Meningkatnya sistem pengendalian intern; 11. Meningkatkan pengawasan Melekat; 12. Penerapan sistem reward and punishment yang berkeadilan. 13. Meningkatnya sosialisasi pajak daerah kepada masyarakat. Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang akan ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis tapisan berdasarkan 8 (delapan) indikator, yaitu: 1. waktu pelaksanaan strategi; 2. Besar pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan sasaran; 3. Biaya yang diperlukan; 4. Pelaksanaan strategi memerlukan pengembangan baru, perubahan yang konsekuen, dan komitmen; 5. Penyesuaian terhadap perundang-undangan, penambahan dan renovasi sarana dan prasarana dan peningkatan kualitas SDM; 6. Akibat yang ditimbulkan apabila salah dalam melaksanakan strategi; 7. Dampak yang timbul terhadap SKPD lainnya; 8. Sensitifitas strategi terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik Berdasarkan hasil analisis tapisan yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan 7 (tujuh) strategi utama dari 13 alternatif rencana strategi DPPK Tahun 2010-2015 yaitu : 1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM; 2. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya; 3. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima; 4. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan, baik pendapatan, belanja dan pembiayaan; 5. Penerapan sistem reward and punishment yang berkeadilan, baik bagi pegawai DPPK maupun kepada Wajib Pajak; 18 6. Peningkatan pemanfaatan teknologi data dan informasi ; 7. Peningkatan sarana dan prasarana. Dengan penjelasan, bahwa sesuai visi dan misi DPPK Kabupaten Bandung untuk 5 (lima) tahun kedepan, perlunya memanfaatkan teknologi data dan informasi yang sedang dikembangkan seperti pengelolaan keuangan dengan menggunakan program aplikasi pengelolaan keuangan yang terintegrasi dengan seluruh SKPD berbasis web (internet) yang digunakan sebagai sarana entri data dan menghasilkan informasi keuangan yang dihasilkan dari seluruh SKPD pada saat penyusunan RKA/DPA dan rancangan perda APBD, rancangan perda perubahan APBD, pelaksanaan (penatausahaan), akuntansi dan pelaporannya yang memiliki karakteristik kualitatif laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan; dapat dipahami, transparan, dan dapat dipertangunggjawabkan. Dalam meningkatkan kualitas pelayanan DPPK, perlu dilakukan pendekatan pelayanan prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan (confidence), peduli (empaty), dan berwujud (tangible). Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya manusia sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas serta penerapan sistem penghargaan dan hukuman yang berkeadilan. . 19 TABEL 2.6 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DPPK KABUPATEN BANDUNG NO. 1 I. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH DAN MACAM PAJAK 2 PAJAK DAERAH Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Parkir Pajak Air Tanah Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan PBB Perdesaan dan Perkotaan TARGET SPM 3 TARGET IKK 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 TARGET INDIKATOR LAINNYA 5 TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE2012 2013 2014 7 8 9 2011 6 2015 10 REALISASI CAPAIAN TAHUN KE2012 2013 12 13 2011 11 2014 2015 14 15 1,250,000,000 1,800,000,000 2,150,000,000 2,210,000,000 2,210,000,000 1,382,279,874 2,311,227,053 2,326,858,902 - - 4,200,000,000 5,250,000,000 6,350,000,000 6,750,000,000 6,750,000,000 4,871,316,085 6,894,597,594 7,618,611,322 - - 656,000,000 700,000,000 950,000,000 600,000,000 600,000,000 955,618,520 706,313,905 1,133,458,898 - - 2,000,000,000 2,500,000,000 2,750,000,000 2,800,000,000 2,800,000,000 2,547,378,797 2,712,275,886 2,774,117,112 - - 63,507,999,229 8,100,000,000 93,000,000,000 98,600,000,000 98,600,000,000 64,705,088,990 83,975,194,771 96,023,436,216 - - 275,000,000 375,000,000 280,000,000 350,000,000 350,000,000 597,392,330 453,376,485 372,910,757 - - 1,900,000,000 130,000,000 3,100,000,000 160,000,000 3,750,000,000 200,000,000 3,900,000,000 250,000,000 3,900,000,000 250,000,000 3,011,256,483 142,701,367 3,751,205,768 192,014,591 4,002,248,592 222,557,970 - - 37,500,000,000 65,000,000,000 76,847,364,885 79,500,000,000 75,500,000,000 59,586,208,434 85,145,652,395 104,965,934,823 - - 57,500,000,000 60,000,000,000 59,000,000,000 68,162,703,465 - - - - - - TABEL 2.6 AN KINERJA PELAYANAN DPPK ABUPATEN BANDUNG RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE- (%) 2011 2012 2013 2014 2015 16 17 18 19 20 111 128 108 - - 116 131 120 - - 146 101 119 - - 127 108 101 - - 102 1,037 103 - - 217 121 133 - - 158 110 121 120 107 111 - - 159 131 137 - - - - 119 - - TABEL II.7 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DPPK KABUPATEN BANDUNG Anggaran pada Tahun ke- Uraian (1) PENDAPATAN DAERAH 1 (2) 2 (3) 3 (4) Realisasi Anggaran pada Tahun ke4 (5) 5 (6) 1 (7) 2 (8) 3 (9) 4 (10) 5 (11) - - 1 (12) Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke2 (13) 2,378,600,572,067.80 2,801,080,050,450.65 3,201,782,064,647.12 3,003,954,233,902.59 499,379,535,768.52 942,046,928,669.70 2,902,414,601,182.00 1,272,713,410,016.00 240,907,807,907 318,947,610,018.00 430,127,599,111.12 507,622,962,086.52 499,379,535,768.52 291,062,396,559.70 366,316,690,578.00 516,673,968,989.00 111,418,999,229.00 159,885,000,000.00 243,777,364,885.12 254,960,000,000.00 249,960,000,000.00 137,799,240,880.00 186,141,858,448.00 287,790,541,600.00 123.68 116.42 - Hasil Retribusi Daerah 32,589,001,964.00 39,518,426,609.00 51,214,186,650.00 28,596,966,788.52 35,661,165,828.52 32,791,380,684.00 41,045,068,255.00 49,507,165,062.00 100.62 103.86 - Hasil Pengelolaan Kekayaan 43,137,049,283.00 45,234,438,807.00 51,617,417,126.00 50,105,551,398.00 50,572,417,000.00 43,117,989,633.00 45,168,813,789.00 50,139,506,724.00 99.96 99.85 - Lain-lain PAD Yang Sah 18,990,646,367.00 21,309,744,602.00 15,518,630,450.00 88,960,443,900.00 89,357,336,470.00 30,791,488,062.70 33,050,484,721.00 44,340,850,340.00 162.14 155.10 - Pendapatan BLUD 34,772,111,064.00 53,000,000,000.00 68,000,000,000.00 85,000,000,000.00 73,828,616,470.00 46,562,297,300.00 60,910,465,365.00 84,895,905,263.00 133.91 114.93 PENDAPATAN TRANSFER 1,474,200,198,064.00 1,868,112,703,843.00 2,061,368,459,952.00 2,225,271,019,832.00 Pendapatan Transfer/Dana Perimbangan 1,474,200,198,064.00 1,868,112,703,843.00 2,061,368,459,952.00 2,225,271,019,832.00 2,065,211,236,741.00 1,511,351,819,966.00 1,954,099,527,667.00 111,244,712,548.00 132,284,941,439.00 99,044,928,763.00 94,822,243,899.00 94,822,243,899.00 123,223,997,650.00 143,431,554,029.00 84,447,979,092.00 60,193,844,516.00 50,087,479,404.00 73,165,812,189.00 75,304,955,933.00 72,619,692,842.00 85,384,881,316.00 124,927,690,638.00 131,155,157,916.00 - Dana Alokasi Umum 1,202,706,641,000.00 1,518,230,253,000.00 1,730,063,709,000.00 1,897,769,300,000.00 1,897,769,300,000.00 1,202,706,641,000.00 1,518,230,253,000.00 1,730,063,709,000.00 - Dana Alokasi Khusus 100,055,000,000.00 167,510,030,000.00 159,094,010,000.00 157,374,520,000.00 100,036,300,000.00 167,510,030,000.00 PENDAPATAN ASLI DAERAH - Hasil Pajak Daerah Daerah yang Dipisahkan - Bagi Hasil Pajak - Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Dana Otonomi Khusus - Dana Penyesuaian - - Transfer Pemerintah Provinsi - 1,954,099,527,667.00 - - - 2,104,760,856,008.00 159,094,010,000.00 1,377,318,182,565.00 - - - - Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - - - Bantuan Keuangan dari Provinsi LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 663,492,566,096.80 614,019,736,589.65 - Pendapatan Hibah - - - Dana Darurat - - - Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 710,286,005,584.00 271,060,251,984.07 2,368,480,000.00 1,524,330,000.00 - 152,892,228,656.80 176,840,060,729.65 176,881,976,125.00 444,406,177,440.00 318,054,232,000.00 440,775,135,139.00 66,194,160,000.00 119,125,443,860.00 90,260,414,320.00 BELANJA DAERAH 2,623,519,451,404.00 3,063,111,044,168.65 3,473,370,709,375.76 Belanja Tidak Langsung 1,666,871,746,727.00 1,855,126,650,283.65 2,184,313,880,646.16 - Belanja Pegawai 1,464,872,538,105.00 1,597,946,955,673.65 - Belanja Hibah 78,403,011,500.00 - Belanja Batuan Sosial 16,967,431,382.00 269,535,921,984.07 650,984,532,110.00 581,998,382,937.00 - - - - 756,039,441,027.00 1,490,141,030.00 140,494,956,670.00 160,743,105,827.00 191,295,282,508.00 - 445,459,218,440.00 318,054,232,000.00 428,493,318,000.00 - 65,030,357,000.00 103,201,045,110.00 134,760,699,489.00 3,411,045,429,512.52 1,880,729,620,907.00 2,851,978,727,413.00 1,866,131,956,638.72 1,708,259,085,122.00 1,736,329,871,127.00 1,889,447,063,335.48 1,568,851,792,405.35 1,525,619,588,006.00 1,511,662,036,637.00 45,150,945,868.00 50,918,941,500.00 52,382,750,000.00 77,848,070,250.00 41,734,739,950.00 7,409,833,382.00 11,569,497,064.00 5,000,000,000.00 12,063,758,000.00 62,048,680,093.60 79,858,117,825.77 77,614,930,211.37 dan Pemerintah Daerah Lainnya - Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus - Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya - Belanja Bagi Hasil kepada Prov/ - - 1,855,669,700.00 61,050,186,000.00 Kab/Kota dan Pemerintahan Desa - Belanja Bantuan Keuangan 92,149,289,740.00 120,144,536,010.00 135,218,245,920.00 144,222,820,340.00 89,436,367,366.00 - Belanja Tidak Terduga 14,479,476,000.00 22,425,699,256.40 17,302,015,000.91 18,059,663,682.00 3,291,301,500.00 5,137,123,900.00 Belanja Langsung 956,647,704,677.00 1,207,984,393,885.00 1,289,056,828,729.60 1,544,913,472,873.80 172,470,535,785.00 1,115,648,856,286.00 - Belanja Pegawai 57,654,902,830.00 104,811,661,970.00 149,732,165,516.00 192,037,429,095.96 55,419,617,330.00 101,734,321,660.00 - Belanja Pegawai BLUD 16,713,191,720.00 25,849,003,731.00 578,120,015,379.00 487,756,276,281.00 - Belanja Barang dan Jasa - Belanja Barang dan Jasa BLUD 114,890,114,940.00 16,894,162,724.00 28,700,228,892.00 461,987,556,648.00 650,701,179,826.64 843,703,274,123.84 558,032,627,779.00 17,307,887,709.00 31,943,546,903.00 488,623,483,386.96 509,172,769,654.00 172,470,535,785.00 491,283,202,183.00 18,323,403,821.00 24,975,768,669.00 - Belanja Modal 285,836,190,927.00 564,591,683,234.00 PEMBIAYAAN 295,946,527,071.00 262,030,993,718.00 295,530,052,754.06 257,538,157,773.76 Penerimaan Daerah 306,873,460,655.00 297,530,993,718.00 304,373,460,654.06 289,538,157,773.76 (1) (2) - Sisa lebih Perhitungan Anggaran (3) (4) (5) (6) (7) (8) 258,190,830,139.00 288,707,585,818.00 258,190,830,139.06 38,682,630,516.00 8,823,407,900.00 38,682,630,515.00 (9) 288,707,585,817.76 TA. Sebelumnya (SiLPA) - Pencairan Dana Cadangan - Hasil Penjualan Kekayaan Daerah - - - - - - yang Dipisahkan - Penerimaan Pinjaman Daerah - Penerimaan Pengembalian Pe- 10,000,000,000.00 - - 7,500,000,000.00 830,571,956.00 nyertaan Modal - Penerimaan Piutang Daerah - Pengeluaran Daerah - Pembentukan Dana Cadangan - Penyertaan Modal (Investasi) - - - 10,926,933,584.00 35,500,000,000.00 8,843,407,900.00 32,000,000,000.00 8,823,407,900.00 15,000,000,000.00 8,823,407,900.00 15,000,000,000.00 155,500,000.00 20,000,000,000.00 20,000,000.00 16,500,000,000.00 1,948,025,684.00 500,000,000.00 Pemerintah Daerah - Pembayaran Pokok Hutang - Pemberian Pinjmana Daerah TOTAL - - 500,000,000.00 - 35,000,000.00 (10) (11) (12) (13) TABEL II.7 LISASI PENDANAAN PELAYANAN DPPK BUPATEN BANDUNG Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke3 4 (14) (15) 5 (16) Rat-rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi (17) (18) (14) (15) (16) (17) (18) TABEL VI.1 EVALUASI TERHADAP HASIL RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KA PERIODE PELAKSANAAN : TAHUN PELAKSANAA Kode Rekening Program/Kegiatan (1) (2) Target Capaian Evaluasi Pelaksanaan Data Capaian s/d Tahun 2013 (Kumulatif) pada Awal Tahun Perencanaan K Rp (4) (5) Indikator Kinerja (3) 20 05 01 Program Pelayanan Admi-nistrasi Perkantoran 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah Surat Keluar 20 05 01 20 05 01 kebu-tuhan 02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Terpenuhinya Daya Air dan Listrik penerangan listrik gedung kantor milik Pemkab Bandung (APJ) 9 20 05 01 12 20 05 01 20 05 01 1,100 3,400 47 48 6 20 05 01 20 20 05 05 01 01 20 05 01 05 Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Jumlah tenaga penga-manan Daerah kantor (org) 07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Jumlah Materai 6000 Jumlah Materai 3000 Jumlah Buku Bilyet Jumlah Transfer Jumlah tenaga kebersihan 08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor (orang) 09 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Jumlah jenis peralatan yang Kerja diperbaiki 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah jenis ATK 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Peng- Jumlah jenis Cetakan gandaan Komponen Instalasi Jumlah jenis komponen instalasi 12 Penyediaan Listrik/Penerangan Bangunan Kantor listrik 20 05 01 13 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Jumlah jenis peralatan Kantor perlengkapan kantor 20 05 01 14 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 20 05 01 15 20 05 01 17 20 05 01 18 20 05 01 19 2,805 2011 K (%) Target Realisasi Rp Anggaran (6) 22,121,202,056 K (%) Target Realisasi 20,573,412,198 805 805 16,064,772,456 12,000,000 15,329,685,736 12,000,000 3 3 12,673,000,000 12,052,363,625 103,327,876 11,000,000 7,290,000 36,832,100 10,000,000 9,569,600 13,000,000 12,000,000 34,377,150 40,560,000 11 2 2 - - - 128 85 417,574,513 519,948,424 70 48 70 48 140,000,000 145,000,000 135,257,125 143,703,000 17 143,976,700 9 9 24,000,000 24,000,000 dan 57 2,495,965,250 24 24 1,133,386,000 1,063,269,250 Jumlah jenis peralatan rumah tangga Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Jumlah Surat Kabar (Ex) Perundang-undangan Jumlah Majalah (Ex) Jumlah Buku (Paket) Penyediaan Makanan dan Minuman Jumlah mamin harian (hok) Jumlah mamin rapat (hok) Jumlah mamin tamu (hok) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Jumlah Rapat-rapat koor-dinasi ke luar daerah dan konsultasi Penyediaan Tenaga Pendukung Teknis Jumlah tenaga administrasi teknis dan Administrasi Perkantoran (orang) 87 64,775,000 40 40 15,000,000 15,000,000 825 255 8 40,404 26,190 16,761 - 136,587,500 375 30 4 35,112 40,000,000 38,000,000 1,220,507,275 375 30 4 35,112 491,692,056 489,697,800 240,000,000 237,933,000 16 175,200,000 70,000,000 62,400,000 677,492,730 6 6 3 4 600 1,700 17 24 2 0 16 2,268 13,590 8,961 5 (1) (2) 21 Penyediaan Jasa Pengelolaan Keuangan Daerah 30 Penyediaan Jasa Penunjang Belanja Tidak Langsung Non Belanja Pegawai SKPKD 31 Penyediaan Jasa Penunjang Operasional UPTD PAD dan PBB/ Pajak Daaerah 20 05 01 20 05 01 20 05 01 20 05 02 20 05 02 20 05 02 05 Pengadaan Operasional 20 05 02 07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 20 05 02 20 05 02 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Ken-daraan Dinas/Operasional 20 05 03 20 05 05 20 20 05 05 05 06 20 05 06 20 05 06 20 05 17 20 05 17 20 05 17 (3) Jumlah dokumen pengelolaan keuangan daerah (dokumen) Jumlah laporan penatausahaan BTL (dokumen) (4) (5) (6) 627,600,000 613,005,250 1,065,161,151 246,694,400 242,728,826 678,093,520 172,400,000 171,468,260 1,138,820,000 796,362,050 11 2,461,060,995 4 - 4 4 Program Peningkatan Sarana dan Prasana Apa-ratur 03 Pembangunan Gedung Kantor Kendaraan Program Peningkatan Aparatur Pengadaan Pakaian KORPRI Program Peningkatan Dinas/ Jumlah gedung/kantor yang dibangun (unit) Jumlah Kend R 4 (unit) Jumlah Kend R 2 (unit) Jumlah jenis alat kantor yang dipelihara (jenis) Jumlah tenaga pemelihara gedung (orang) Jumlah Kend (unit) Jumlah penerima BBM (org) Jumlah STNK R 4 (buah) Jumlah STNK R 2 (buah) 0 0 13 30 4 2,242,824,500 1 0 4 150,000,000 116,380,000 1 0 4 47,940,000 46,380,000 28 1,432,466,425 14 14 310,000,000 298,330,000 14 630,880,000 451,652,050 43 13 63 43 13 63 76 43 - 250 25,000,000 0 0 Kapasitas Sumber Daya Aparatur 06 Pendidikan dan Pelatihan Formal Jumlah peserta diklat (org) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pela-poran Capaian Kinerja dan Keuangan 01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Jumlah laporan capaian kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD (dokumen) Laporan Keuangan Jumlah laporan keuangan 02 Penyusunan Semesteran (dokumen) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelo-laan Keuangan Daerah Rancangan 06 Penyusunan Daerah tentang APBD 105,061,000 Disi-plin Jumlah pakaian KORPRI (stel) 2 0 152 129 13 63 - 4 - 0 - 2 5 - - 250 40,000,000 22,750,000 40,000,000 265,000,000 22,750,000 246,619,000 78 130,430,000 64 18 456,566,128 6 6 105,000,000 92,619,000 6 10 431,448,300 2 2 160,000,000 154,000,000 4 4,612,609,600 4,177,995,412 22,418,505,413 Peraturan Jumlah Raperda APBD tahun berkenaan (dok) 3 1,518,987,943 1 1 518,579,600 515,310,508 1 07 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Jumlah Raperbup Penjabaran tentang Penjabaran APBD APBD tahun berkenaan (dok) 3 577,954,668 1 1 153,170,000 149,434,769 1 (1) 3 1,064,930,660 1 1 (6) 264,428,500 261,501,950 1 09 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Jumlah Raperbup Perubahan tentang Penjabaran Perubahan APBD APBD tahun berkenaan 3 468,558,350 1 1 158,651,500 156,074,090 1 17 Rancangan Peraturan Jumlah Raperda Per10 Penyusunan Daerah tentang Pertanggungjawaban tanggungjawaban Pelaksanaan Pelaksa-naan APBD APBD tahun sebelumnya 3 1,118,967,375 1 1 359,560,000 316,966,300 1 05 17 Raperda Per11 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Jumlah tentang Pertanggungjawaban Penja- tanggungjawaban Penjabaran baran Pelaksanaan APBD Pelaksanaan APBD tahun sebelumnya 3 686,394,222 1 1 256,586,000 199,748,360 1 20 05 17 3 130,280,045 1 1 47,915,000 37,820,550 1 20 05 17 12 Penyusunan Sistem Informasi Keuangan Jumlah dokumen laporan SIKD Daerah (SIKD) Sistem Informasi Jumlah jenis entry data SIPKD 13 Penyusunan Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) 11 1,561,777,435 2 2 968,780,000 812,198,260 2 20 05 17 14 Sosialisasi Paket Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah peserta sosialisasi pengelolaan keuda 1350 571,680,100 450 450 260,000,000 157,319,800 450 20 05 17 peserta Bimtek 15 Bimbingan Teknis Imple-mentasi Paket Jumlah Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Keuangan Daerah Daerah (orang) 140 26,522,000 45,939,000 26,522,000 20 05 17 19 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber- Jumlah WP Hotel sumber Pendapatan Daerah (Bidang Jumlah WP Restoran Pendapatan I) Jumlah WP Hiburan 1,138 632,000,000 619,021,590 598 143 143 186 Jumlah WP Reklame 6,686 1,886 1,886 2,037 20 05 17 20 05 17 20 05 20 (2) (3) Rancangan Peraturan Jumlah Raperda Perubahan 08 Penyusunan Daerah tentang Perubahan APBD APBD tahun berkenaan tentang jumlah regulasi (orang) (4) (5) 2,246,127,103 6,292 140 140 342 342 1,365 1,365 - 356 1,956 Jumlah WP PPJ 108 36 36 36 Jumlah WP Mineral Bkn Logam & Batuan Jumlah WP Parkir 363 114 114 123 Jumlah WP Air Tanah 20 05 17 20 Penyusunan Perencanaan Pendataan dan Jumlah objek pajak intensifikasi Pengendalian Pendapatan Daerah Pend. I yang potensial (jenis) 20 05 17 23 Tahapan Pengalihan BPHTB Menjadi jumlah dokumen Pajak Daerah BPHTB pengalihan 967 254 254 353 10,039 3,351 3,351 3,388 20 1 1,339,659,100 6 6 352,500,000 352,500,000 356,402,335 1 1 369,500,000 356,402,335 6 - (1) 20 05 17 20 05 17 (2) Rancangan 24 Penyusunan Daerah tentang /Kesekretariatan Perbendaharaan dan TPTGR (3) Peraturan jumlah dokumen laporan penyeTP/TGR lesaian kerugian daerah Tuntutan 25 Tahapan PBB P2 Menjadi Pajak Daerah jumlah dokumen pengalihan PBB P2 (4) (5) 3 314,468,100 1 1 2 5,627,101,740 0 0 (6) 125,000,000 - 118,270,000 - 1 1 Pengembangan Sistem Aplikasi PBB Terlaksananya Pengelolaan dan BPHTB Pendapatan PBB P2 Menggunakan sistem 17 dokumen 38 Sinergitas Penganggaran dan Pelaporan jumlah Bantuan Keuangan keuangan sinergitas keuangan laporan bantuan 1 98,904,900 1 1 17 39 Penyusunan Rancangan KUA/ PPAS jumlah dokumen KUA PPAS tahun berkenaan 2 541,375,720 0 0 17 40 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber- jumlah WP PBB P2 sumber Pendapatan Daerah Bidang jumlah WP BPHTB Pendapatan II 17 Perencanaan 41 Penyusunan Pengendalian Pendapatan Bidang Pendapatan II dan Jumlah objek pajak intensifikasi Daerah Pend. II yang potensial (Jenis) 200,269 4,019,973,617 19,574 2 - - 8,255 8,255 148,440,000 100,000,000 98,904,900 - - - - - - 1 11,071 Faktor Pendorong Pencapaian Kinerja : Faktor Penghambat : Usulan Tindak Lanjut pada Renja SKPD Kabupaten/Kota berikutnya : Usulan Tindak Lanjut pada Renstra SKPD Kabupaten/Kota berikutnya : Selisih 2011 ke 2012 Selisih 2012 ke 2013 Selisih 2013 ke 2014 Selisih 2013 ke 2015 (7,541,500,173) (4,395,845,024) (405,356,440) 3,834,449,693 25.42 12.91 10.24 11.13 14.92 TABEL VI.1 TERHADAP HASIL RENSTRA NGELOLAAN KEUANGAN KABUPATEN BANDUNG NAAN : TAHUN PELAKSANAAN 2011-2013 Target Renstra SKPD Kabupaten/Kota Tahun Ke2012 K (%) Realisasi 3 4 600 1,700 17 24 2 2013 Rp Anggaran (7) 29,662,702,229 2,268 13,590 8,961 5 Realisasi 2014 Rp Anggaran (8) 34,058,547,253 27,482,017,588 Realisasi K (%) 2015 Rp K (%) Unit Penanggung Jawab Rp (9) (10) (11) 30,016,515,672 34,463,903,693 30,629,454,000 21,306,422,197 224,341,000 19,578,064,400 236,733,000 17,381,308,450 14,802,150 16,001,731,519 14,677,150 1000 2000 19,611,909,000 8,000,000 17,544,967,315 7,700,000 13,911,800,000 12,580,908,509 3 3 15,369,500,000 13,912,572,252 3 17,200,195,000 3 16,189,612,300 4,070,000 3,990,000 8 8 135,000,000 92,047,876 8 292,000,000 8 196,000,000 15,000,000 14,961,000 15,000,000 8 15,000,000 14,300,000 14,280,000 18,000,000 2 18,000,000 - 16 K (%) Target Realisasi - 500 1,700 30 24 2 500 1,700 30 24 2 65,000,000 12,301,500 14,300,000 14,280,000 250 1,525 30 24 2 11 11 60,000,000 59,100,000 17 225,500,000 175,500,000 154,000,000 165,000,000 151,652,898 162,179,842 58 37 58 37 132,000,000 215,000,000 130,664,490 214,065,582 55 30 359,604,347 119,125,100 129,000,000 100,125,100 70,000,000 69,851,700 8 8 50,625,000 50,125,000 11 27,000,000 27,000,000 574,630,000 565,241,600 17 17 1,184,330,000 867,454,400 12 632,700,000 516,700,000 20,000,000 19,975,000 47 47 30,000,000 29,800,000 43 40,000,000 40,000,000 45,000,000 44,967,500 53,620,000 53,663,000 348,921,000 336,883,550 450 225 4 2,880 8,063 6,700 53,663,000 393,925,925 450 225 4 3,024 12,600 7,800 53,663,000 394,100,000 450 225 4 3,024 12,600 7,800 307,331,000 307,331,000 314,742,000 305,508,000 239,742,000 134,051,730 315,000,000 315,000,000 62,800,000 62,400,000 65,390,000 50,400,000 50,400,000 50,400,000 5 5 4 4 2 0 (7) 1,002,216,300 990,248,270 3 3 (8) 905,438,000 857,807,475 6 738,000,000 388,848,000 383,737,925 2 2 450,000,000 438,694,400 2 408,562,750 230,000,000 223,226,200 285,000,000 283,399,060 280,000,000 250,000,000 2,219,375,000 2,110,398,575 3,718,125,760 2,851,850,422 2,992,537,900 1,347,912,900 373,564,340 105,061,000 4 1,478,325,000 0 - 2,296,150,000 1,722,387,500 0 0 0 395,000,000 0 - 0 - - - 4 555,875,000 520,437,000 70,000,000 70,000,000 11 40 0 14 878,500,000 847,251,575 14 76 43 715,000,000 672,710,000 76 43 25,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 111,866,521 97,850,000 111,866,521 289,272,000 97,850,000 289,052,300 50 6 150,000,000 149,950,000 4 139,272,000 139,102,300 9,660,880,258 8,982,985,194 1 707,461,579 630,939,520 1 1 241,430,000 240,689,509 1 250 0 10 25 0 76 43 0 - (9) - (10) - (11) 708,000,000 2 250,000,000 289,264,420 286,884,850 14 586,912,900 586,912,900 759,147,000 737,517,072 76 532,300,000 761,000,000 - - - - 45,500,000 9,830,000 14 45,500,000 367,470,150 9,830,000 352,343,128 6 6 228,470,000 4 4 153,900,000 0 153,900,000 0 - 45,500,000 55,500,000 40 45,500,000 371,055,000 55,500,000 576,701,000 213,997,128 5 167,862,000 5 287,701,000 139,000,150 138,346,000 4 203,193,000 4 289,000,000 10,315,542,343 9,257,524,807 1 444,447,950 372,737,915 1 552,660,000 1 507,070,000.00 1 245,000,000 187,830,390 1 165,057,000 1 115,717,000.00 9,748,388,596 9,071,275,700.00 DPPK 1 (7) 488,409,679 469,352,700 1 1 (8) 429,052,000 334,076,010 1 493,659,000 1 495,759,000.00 1 192,120,000 162,440,300 1 1 174,000,000 150,043,960 1 72,659,000 1 70,559,000.00 1 460,001,000 428,241,000 1 1 385,548,000 373,760,075 1 361,196,000 1 422,368,000.00 1 256,586,000 249,724,172 1 1 254,746,000 236,921,690 1 340,728,997.03 1 338,882,000.00 1 47,915,000 45,217,495 1 1 51,200,000 47,242,000 1 30,232,000 1 32,572,000.00 2 543,082,000 396,031,900 7 7 389,314,000 353,547,275 7 399,547,903 7 181,450,000.00 450 300,000,000 262,623,500 450 450 162,500,000 151,736,800 450 317,000,000 450 250,000,000.00 - - 356 900,275,000 - 892,673,458 1,956 - 440 440 2,971 2,971 750,000,000 (9) - 734,432,055 (10) - 472 600,000,000 3,024 - 469 186 269 269 293 293 2,763 2,763 2,913 2,917 36 36 36 36 36 123 126 126 138 138 353 360 360 384 384 3,388 3,300 3,300 3,360 3,360 - 697,100,000 - 596,886,900 - 8 8 403,650,660 - 390,272,200 - 8 600,000,000.00 3,024 2,037 6 (11) 280,000,000 - 8 200,000,000.00 - 1 (7) 250,000,000 124,818,000 1 1 (8) 150,000,000 71,380,100 1 4,297,000,000 4,223,617,140 1 1 1,677,150,000 1,403,484,600 - 1 279,500,000 - 259,729,600 - - - - 11,071 - 1 200,269 1 200,269 248 248 2 2 (9) (10) (11) 1 200,000,000 1 200,000,000.00 1 OP 3,588,850,000 1 OP 3,585,500,000.00 - - - 348,000,000 281,646,120 288,395,000 238,395,000.00 4,300,933,733 4,019,973,617 1,825,403,696 1,648,003,700.00 150,000,000 148,440,000 - 2 233,000,000 2 Soreang, 2014 KEPALA DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN Dra. Hj. SITI NURAINI ALIMAH, M.Si. Pembina Utama Muda NIP. 195912171986032009 185,000,000.00