ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR

advertisement
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
i
DAFTAR ISI ………………………………………………. ………………….…..
ii
BAB
BAB
I
PENDAHULUAN ……………………………………………………..
I-1
1.1. Latar Belakang ……………………………...................................
I-1
1.2. Landasan Hukum .…………………………………………..........
I-1
1.3. Maksud dan Tujuan …………………………...............................
I-4
1.4. Sistematika Penulisan …………………………………...............
I-5
II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN DAN
PENGELOLAAN KEUANGAN ………………………………………
II-6
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ……………………………
II-6
2.2. Sumber Daya DPPK Kabupaten Bandung ………………………..
II-33
2.3. Kinerja Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung ………………….
II-35
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPPK Kabupaten
Bandung …………………………………………………………
II-40
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ..
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
DPPK ……...……………………......................................................
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Bandung
3.3. Penentuan Isu-isu Strategis ………………………………………….
III-45
III-46
III-53
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Bandung ……………………………………
IV-56
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPPK Kabupaten Bandung..
IV-59
IV-63
4.3. Strategi dan Kebijakan ……………………………………………..
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ……….
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDAPATAN DAN KEUANGAN
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD.......
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
ii
V- 67
VI-76
KATA PENGANTAR
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kabupaten Bandung sebagai
salah satu Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bandung memiliki
kewajiban untuk menyusun Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015
sebagai bentuk realisasi perencanaan pembangunan kepada induk organisasi serta
memberikan informasi kegiatannya kepada seluruh stakeholder dalam kurun waktu lima
tahunan.
Melalui Renstra DPPK ini yang tidak terpisahkan baik selaku SKPD maupun selaku
PPKD/SKPKD dapat dilihat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan rencana
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DPPK Kabupaten Bandung selama Tahun
2010-2015. Dokumen Renstra diharapkan mampu mengakselerasi dan mendorong gerak
langkah pembangunan di Kabupaten Bandung dan seyogyanya dapat menggunakan
dokumen
Renstra
sebagai
pedoman
dalam
merencanakan,
melaksanakan
dan
mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Mudah-mudahan Renstra DPPK ini dapat memberikan informasi yang diharapkan oleh
seluruh stakeholder tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DPPK Kabupaten
Bandung selama Tahun 2010-2015. Masukan dan saran sangat diharapkan untuk
meningkatkan kinerja lembaga ini di masa yang akan datang, sehingga lembaga ini dapat
memberikan kontribusi yang lebih baik bagi Pembangunan Kabupaten Bandung.
Soreang,
Oktober 2012
DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
KABUPATEN BANDUNG
Kepala,
Dra. Hj. SITI NURAINI ALIMAH, M.Si.
Pembina Utama Muda
NIP. 195912171986032009
Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung 2010-2015
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana strategis Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK)
Pemerintah Kabupaten Bandung merupakan dokumen perencanaan taktis strategi yang
menggambarkan proses pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah, serta program kegiatan
yang akan dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan di bidang pengelolaan pendapatan
dan keuangan secara terencana, bertahap sesuai dengan kewenangan yang dimiliki serta sesuai
dengan prioritas kebutuhan.
Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 telah memasuki
pelaksanaan tahun keempat dan memerlukan penyesuaian-penyesuaian seiring dengan adanya
Revisi RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015. Sebagai acuan untuk menyusun
Renstra SKPD, maka perlu dilakukan revisi terhadap Renstra DPPK untuk mengakomodasi
berbagai perubahan.
Renstra DPPK merupakan komitmen DPPK yang digunakan sebagai tolok ukur dan
alat bantu bagi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam
kebijakan peningkatan dan pengembangan pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah
Pemerintah Kabupaten Bandung serta sebagai pedoman dan acuan dalam mengembangkan
kinerja sesuai dengan kewenangan tugas pokok dan fungsi DPPK selaku SKPD maupun
selaku SKPKD/PPKD, dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
serta peluang dan ancaman yang dihadapi dalam rangka mendukung pencapaian Visi
Kabupaten Bandung yaitu “Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan Yang baik dan Pemantapan Pembangunan
Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan”.
1.2. Landasan Hukum
1.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara tahun 1950);
RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan
I-1
2.
Undang–undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3.
Undang–undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
4.
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
6.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5049);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan
I-2
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Peraturan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
15. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bandung;
16. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
17. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2012 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 23 Tahun 2012) ;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah ;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2011 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 ;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 10 Tahun 2012 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 ;
RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan
I-3
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2013 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 ;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 9 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 ;
24. Peraturan Bupati Bandung Nomor 9 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah;
25. Peraturan Bupati Bandung Nomor 10 Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi ;
26. Peraturan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2010 tentang Manual Sistem dan Prosedur
Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah ;
27. Peraturan Bupati Bandung Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 ;
28. Peraturan Bupati Bandung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 ;
29. Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung
30. Peraturan Bupati Bandung Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013.
31. Peraturan Bupati Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan tahun 2010-2015 sebagai dokumen arah, perencanaan, strategi dan kebijakan
pengelolaan keuangan, program dan sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai selama lima
tahun mendatang, sedangkan tujuan dari penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan ini adalah untuk menjabarkan Visi dan Misi Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan yang mengacu kepada Visi dan Misi Kabupaten
Bandung Tahun 2010 – 2015.
RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan
I-4
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2010 - 2015 ini disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan
serta sistematika penulisan.
BAB II
: GAMBARAN PELAYANAN DPPK
Bab ini menjelaskan Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya
DPPK, Kinerja Pelayanan DPPK, Tantangan dan peluang Pengembangan
Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung.
BAB III
: ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bab ini menjelaskan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok
dan Fungsi DPPK.
BAB IV
: VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Bab ini menjelaskan Visi, Misi DPPK, Tujuan dan Sasaran Jangka
Menengah, Strategi dan Kebijakan
BAB V
: RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab ini menjelaskan Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VI
: INDIKATOR KINERJA DPPK YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan Indikator Kinerja DPPK yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai
komitmen untuk mencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
RENSTRA DPPK Kab.Bandung 2010-2015 Perubahan
I-5
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
BIDANG
PENDAPATAN I
JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG
PENDAPATAN II
SUB BAGIAN
PENYUSUNAN PROGRAM
SUB BAGIAN UMUM
DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
BIDANG
ANGGARAN
BIDANG
PERBENDAHARAAN
BIDANG
AKUNTANSI
SEKSI PELAYANAN,
PENDAFTARAN,
PENDATAAN DAN
PENETAPAN I
SEKSI PELAYANAN,
PENDAFTARAN,
PENDATAAN DAN
PENETAPAN II
SEKSI PENYUSUNAN
ANGGARAN
PENDAPATAN DAN
PEMBIAYAAN
SEKSI
ADMINISTRASI
PERBENDAHARAAN
SEKSI AKUNTANSI
PENDAPATAN DAN
PEMBIAYAAN
SEKSI
PENAGIHAN I
SEKSI
PENAGIHAN II
SEKSI PENYUSUNAN
ANGGARAN BELANJA
LANGSUNG
SEKSI PENELITIAN
DAN PENERBITAN
SURAT PERINTAH
PENCAIRAN DANA
SEKSI AKUNTANSI
BELANJA LANGSUNG
SEKSI
PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN
OPERASIONAL DAN
KEBERATAN I
SEKSI
PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN
OPERASIONAL DAN
KEBERATAN II
SEKSI PENYUSUNAN
ANGGARAN BELANJA
TIDAK LANGSUNG
SEKSI
KAS DAERAH
UPTD
SEKSI AKUNTANSI
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UPTD PAJAK DAERAH
KEPALA UPTD
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN
TATA USAHA
BUPATI BANDUNG
DADANG M. NASER
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UPTD BELANJA TIDAK LANGSUNG
KEPALA UPTD
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN
TATA USAHA
BUPATI BANDUNG
DADANG M. NASER
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DPPK
2.1.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Pembentukan organisasi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten
Bandung ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun
2007 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung,
dan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 yang telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung.
Kedudukan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung, yang
selanjutnya disingkat DPPK Kabupaten Bandung, merupakan Organisasi Perangkat Daerah
sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2012 pasal 29
bahwa Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas pokok “merumuskan
kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pengelolaan
pendapatan dan keuangan yang meliputi pendapatan I, pendapatan II, anggaran,
perbendaharaan dan akuntansi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas”
Selanjutnya, tugas pokok pada DPPK Kabupaten Bandung sebagaimana Peraturan
Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati
Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Bandung, dapat diuraikan sebagai berikut :
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-6
1.
Kepala Dinas
Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas, mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
sebagian otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat
daerah, kepegawaian dan persandian;
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a.
Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.
Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan
pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program,
pengelolaan
umum
dan
kepegawaian
serta
pengelolaan
keuangan.
Untuk
menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan dinas;
b. Pengkoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang dan
UPTD di lingkungan dinas ;
c. Perumusan kebijakan pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan Dinas ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-7
d. Perumusan kebijakan pengelolaan administrasi kelembagaan dan ketatalaksanaan serta
hubungan masyarakat dan informasi publik ;
e. Penataan organisasi, kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
pengelola keuangan daerah ;
f. Perumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian ;
g. Perumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan ;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program/kegiatan Dinas;
i. Pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas;
j. Pengkoordinasian
penyusunan
dan
penyampaian
bahan
pertangggungjawaban
pelaksanaan dinas ;
k. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan
kesekretariatan;
l. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
m. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
Sekretariat, membawahkan :
1) Sub Bagian Penyusunan Program;
Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan
pengkoordinasian penyusunan rencana dan program Dinas. Untuk menyelenggarakan
tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai fungsi :
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan
pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Dinas;
b) Penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program kerja
Dinas ;
c) Pelaksanaan penyusunan rencana strategis Dinas;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-8
d) Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan
keuangan dan peraturan penunjang pelaksanaan tugas dinas ;
e) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program kegiatan
dinas ;
f)
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
g) Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja dengan sub unit
kerja lain di lingkungan Dinas.
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan
kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian dinas. Untuk menyelenggarakan
tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian;
b) Pelaksanaan penerimaan dan pendistribusian dan pengiriman surat/naskah,
pembuatan surat/naskah dinas dan pengiriman, serta pengelolaan dokumentasi
dan kearsipan Dinas ;
c) Penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan kepada sub unit kerja di
lingkungan Dinas ;
d) Pengelolaan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas ;
e) Pelaksanaan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas ;
f)
Pelaksanaan pelayanan hubungan masyarakat dan pelayanan informasi publik ;
g) Pelaksanaan pengurusan kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor ;
h) Pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan kantor,
gedung kantor, kendaraan dinas dan aset lainnya ;
i)
Penyusunan
dan
penyiapan
rencana
perlengkapan Dinas ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-9
kebutuhan
sarana
dan
prasarana
j)
Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan,
pendistribusian dan inventarisasi
perlengkapan Dinas ;
k) Penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas
Dinas;
l)
Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan
perundang-undangan ;
m) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan data
serta dokumentasi kepegawaian ;
n) Penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai ;
o) Penyusunan dan
penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi
kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, kartu
pegawai, karis/karsu, taspen,
askes dan penghargaan serta peningkatan kesejahteraan pegawai ;
p) Penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan
struktural, teknis dan fungsional serta ujian dinas ;
q) Fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin
pegawai ;
r)
Penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi pensiun dan cuti pegawai ;
s) Pengkoordinasian penyusunan administrasi DP-3, DUK, Sumpah/Janji Pegawai ;
t)
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
u) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
v) Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum, kerumahtanggaan dan
kepegawaian dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
3) Sub Bagian Keuangan;
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas
pokok dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-10
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pengelolaan
administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas ;
b) Pelaksanaan pengumpulan bahan penyusunan anggaran Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan Dinas ;
c) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran Pendapatan, Belanja
dan Pembiayaan Dinas ;
d) Pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta Tambahan Penghasilan Pegawai
Negeri Sipil ;
e) Pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan keuangan
dengan para Kepala Bidang di lingkungan Dinas ;
f)
Penyusunan rencana operasional anggaran kas Dinas ;
g) Pelaksanaan penatausahaan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Dinas ;
h) Penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan
Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Dinas ;
i)
Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Belanja dan Pembiayaan Dinas ;
j)
Penyusunan rencana penyediaan fasilitas pendukung pelaksanaan tugas
pengelolaan keuangan ;
k) Pelaksanaan penyusunan rencana dan dukungan anggaran pelaksanaan tugas
Dinas ;
l)
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
m) Pelaksanaan tugas kedinasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
n) Pelaksanaan koordinasi penyiapan dan pengelolaan administrasi keuangan Dinas
dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-11
3.
Bidang Pendapatan I
Bidang Perencanaan Pengendalian 0perasional dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas
di bidang pendapatan I yang meliputi pelayanan, pendaftaran, pendataan, penetapan,
penagihan, perencanaan dan pengendalian operasional serta keberatan pajak daerah
bidang pendapatan I.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang
Pendapatan I menyelenggarakan fungsi :
a.
Perumusan rencana dan program kerja pengelolaan pendaftaran ;
b.
Perumusan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I yang
meliputi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan
jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah dan pajak
sarang burung walet ;
c.
Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan teknis pengelolaan pendapatan
daerah bidang pendapatan I ;
d.
Pelaksanaan pembinaan dan pengarahan pengelolaan pendapatan daerah bidang
pendapatan I ;
e.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan
daerah bidang pendapatan I ;
f.
pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengelolaan pendapatan daerah bidang
pendapatan I ;
g.
Pelaksanaan
pelayanan
keberatan
dan
pengurangan
pajak
daerah
bidang
pendapatan I ;
h.
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya ;
i.
Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pendapatan I;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-12
Bidang Pendapatan I, membawahkan :
1) Seksi Pelayanan, Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan I
Seksi Pelayanan, Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan I mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas
penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen
dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Terhutang
Pajak Daerah (SPTPD) dan surat lainnya,
penyuluhan perpajakan, pelaksanaan
registrasi Wajib Pajak, dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Kepala Seksi
Pelayanan, Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan I menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut :
a) Pelaksanaan pendaftaran Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan,
Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
b) Pelaksanaan pendataan objek dan subjek Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
c) Pelaksanaan penilaian Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan,
Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
d) Pelaksanaan penetapan Pajak Reklame, Pajak Air Tanah dan NPWPD ;
e) Pelaksanaan penetapan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hi buran, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak
Sarang Burung Walet yang tidak dibayar sendiri ;
f)
Pelaksanaan penerbitan produk hukum perpajakan Pajak Hotel, Pajak Restoran,
Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-13
g) Pelaksanaan penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Pajak Hotel,
Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak
Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak
Sarang Burung Walet ;
h) Pelaksanaan penyuluhan perpajakan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
i)
Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan,
Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
j)
Pelaksanaan validasi dokumen dengan sistem self assesment ;
k) Pelaksanaan pengadministrasian dokumen ddan berkas Pajak Hotel, Pajak
Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral
Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang
Burung Walet ;
l)
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
m) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
n) Pelaksanaan koordinasi pelayanan, pendaftaran, pendataan dan penetapan I
dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas.
2) Seksi Penagihan I
Seksi Penagihan I mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas urusan penatausahaan piutang
pajak, penundaan dan angsuran pajak, penagihan aktif serta penyimpanan dokumendokumen Penagihan I. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
diatas, Kepala Seksi Penagihan I menyelenggarakan fungsi :
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-14
a) Pelaksanaan penatausahaan piutang Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
b) Pelaksanaan penundaan dan angsuran Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam
dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
c) Pelaksanaan penagihan aktif Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan,
Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
d) Pelaksanaan pengadministrasian dokumen penerimaan Pajak Hotel, Pajak
Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral
Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang
Burung Walet ;
e) Pelaksanaan rekonsiliasi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan,
Pajak Parkir, Pajak Air Tanah dan Pajak Sarang Burung Walet ;
f) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
h) Pelaksanaan koordinasi penagihan I dengan sub unit kerja lain di lingkungan
dinas.
3) Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan Keberatan I
Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan Keberatan I, mempunyai tugas
pokok melaksanakan penyusunan rencana penerimaan, pengawasan pelaksanaan
aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan,
administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, memproses pengajuan keberatan dan
pengurangan serta mengevaluasi penerimaan. Dalam melaksanakan tugas pokok
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-15
tersebut, Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan keberatan I
menyelenggarakan fungsi :
a) Pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana penerimaan, evaluasi,
pengendalian, pelaporan pendapatan I ;
b) pelaksanaan dan koordinasi penyusunan rencana penerimaan, evaluasi dan
pelaporan retribusi daerah ;
c) pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan ;
d) pelaksanaan penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan ;
e) pelaksanaan administrasi pemeriksaan Pendapatan I ;
f)
penyiapan bahan dan penyusunan perundang-undangan di Bidang Pendapatan I ;
g) pelaksanaan proses pengajuan keberatan dan pengurangan pajak I ;
h) pelaksanaan penyelesaian sengketa pajak daerah I ;
i)
pelaksanaan pengamatan potensi perpajakan ;
j)
pelaksanaan pembukuan penerimaan pendapatan I dan retribusi daerah ;
k) evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I ;
l)
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
m) pelaksanaan koordinasi perencanaan dan pengendalian operasional dan keberatan
I dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
4.
Bidang Pendapatan II
Bidang pendapatan II memiliki tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang pendapatan II yang meliputi pelayanan, pendaftaran,
pendataan, penetapan, penagihan, perencanaan dan pengendalian operasional dan
keberatan pajak daerah di bidang pendapatan II. Dalam melaksananakan tugasnya Kepala
Bidang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a.
Perumusan rencana dan program kerja pengelolaan pendapatan II ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-16
b.
Perumusan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II yang
meliputi Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,
Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ;
c.
Penyelenggaraan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang
pendapatan II ;
d.
Pengkoordinasian perencanaan teknis pengelolaan pendapatan daerah bidang
pendapatan II ;
e.
Pelaksanaan pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan
daerah bidang pendapatan II ;
f.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
g.
pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengelolaan pendapatan daerah
pendapatan II ;
h.
pelaksanaan pelayanan keberatan dan pengurangan pajak daerah bidang pendapatan
II ;
i.
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
j.
pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang pendapatan II ;
Kepala Bidang Pendapatan II membawahkan :
1) Seksi Pelayanan, Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan II
Seksi Pelayanan, Pendaftaran, pendataan dan penetapan II mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
penetapan dan
penerbitan produk hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas
perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
(SPPT), serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan
registrasi
Wajib
Pajak,
serta
melakukan
kerja
sama
perpajaka.
Untuk
menyelenggarakan tugas pokok di atas, Seksi Pelayanan, Pendaftaran, pendataan dan
penetapan II menyelenggarakan fungsi :
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-17
a) Pelaksanaan Pendaftaran PBB-P2 dan BPHTB ;
b) Pelaksanaan Pendataan obyek dan subyek pajak, pembentukan dan pemutakhiran
basis data nilai objek pajak PBB-P2 dan BPHTB ;
c) Pelaksanaan Penilaian PBB-P2 dan BPHTB ;
d) Pelaksanaan Penetapan PBB-P2 ;
e) Pelaksanaan Penetapan BPHTB yang tidak dibayar sendiri ;
f)
Pelaksanaan penerbitan produk hukum perpajakan PBB-P2 dan BPHTB ;
g) Pelaksanaan pengolahan Surat Pemberitahuan PBB-P2 ;
h) Pelaksanan penyuluhan perpajakan PBB-P2 dan BPHTB ;
i)
Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak PBB-P2 ;
j)
Pelaksanaan kerjasama perpajaka dengan instansi terkait PBB-P2 dan BPHTB ;
k) Pelaksanaan pelayanan validasi dokumen PBB-P2 dan BPHTB ;
l)
Pelaksanaan pengadministrasian dokumen dan berkas PBB-P2 dan BPHTB ;
m) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan PBB-P2 dan
BPHTB ;
n) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
o) Pelaksanaan
koordinas/kerjasama
dan
kemitraan
dengan
unit
kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan, pendaftaran,
pendataan dan penetapan II.
2) Seksi Penagihan II :
Seksi Penagihan II mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan
angsuran pajak, penagihan aktif serta penyimpanan dokumen penagihan II. Dalam
melaksanakan
tugas
pokok
sebagaimana
dimaksud,
Seksi
menyelenggarakan fungsi :
a) Pelaksanaan penatausahaan piutang PBB-P2 dan BPHTB ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-18
Penagihan
II
b) Pelaksanaan penundaan dan angsuran PBB-P2 dan BPHTB ;
c) Pelaksanaan penagihan aktif PBB-P2 dan BPHTB ;
d) Pelaksanaan pengadministrasian dokumen penerimaan PBB-P2 dan BPHTB ;
e) Pelaksanaan koordinasi dan rekonsiliasi Dana Perimbangan ;
f)
Pelaksanaan koordinasi dan rekonsiliasi Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ;
g) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan PBB-P2,
BPHTB, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ;
h) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
i)
Pelaksanaan
koordinasi/kerjasama
dan
kemitraan
dengan
unit
kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang penagihan II ;
3) Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan Keberatan II
Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dan Keberatan II mempunyai tugas
pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan
tugas penyusunan rencana penerimaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan,
penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan, administrasi pemeriksaan
perpajakan lainnya, memproses pengajuan keberatan dan pengurangan serta
mengevaluasi penerimaan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Seksi Perencanaan
dan Pengendalian Operasional dan Keberatan II menyelenggarakan fungsi :
a) Pelaksanaan penyusunan rencana penerimaan ;
b) Pengawasam pelaksanaan aturan pemeriksaan ;
c) Pelaksanaan penerbitan dan penyaluran surat perintah pemeriksaan ;
d) Pelaksanaan administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya ;
e) Pelaksanaan proses pengajuan keberatan dan pengurangan ;
f)
Pelaksanaan penyelesaian sengketa PBB-P2 dan BPHTB ;
g) Pelaksanaan pengamatan potensi perpajakan ;
h) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pembukuan penerimaan bidang
pendapatan II ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-19
i)
Evaluasi
pelaksanaan
tugas
pengelolaan
pendapatan
daerah
bidang
pendapatan II ;
j)
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
k) Pelaksanaan
koordinasi/kerjasama
dan
kemitraan
dengan
unit
kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang perencanaan dan pengendalian
operasional dan keberatan II.
5.
Bidang Anggaran
Bidang anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang memiliki tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas
di bidang penyusunan
anggaran yang meliputi anggaran pendapatan dan pembiayaaan, anggaran belanja langsung
dan anggaran belanja tidak langsung. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala
Bidang menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan rencana dan program kerja penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah ;
b. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan perubahan APBD ;
c.
Penyusunan rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD dan penjabaran
perubahan APBD ;
d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
(APB) Desa ;
e. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan anggaran ;
f.
Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang penyusunan anggaran ;
g. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan anggaran;
h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas penyusunan anggaran ;
i.
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
j.
Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau
pihak ketiga di bidang penyusunan anggaran.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-20
Kepala bidang anggaran membawahkan :
1) Seksi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan
Seksi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas pokok
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
penyusunan anggaran pendapatan dan pembiayaan. Dalam melaksanakan tugas tersebut
diatas,
Kepala
Seksi
Penyusunan
Anggaran
Pendapatan
dan
Pembiayaan
menyelenggarakan fungsi :
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan penyusunan anggaran
pendapatan dan pembiayaan ;
b) Pelaksanaan penyusunan anggaran pendapatan dan pembiayaan serta perubahan
anggaran pendapatan dan pembiayaan pemerintah daerah;
c) Pelaksanaan
pengawasan
dan
pengendalian
terhadap
penyediaan
anggaran
pendapatan dan pembiayaan serta perubahan anggaran pendapatan dan pembiayaan
pemerintah daerah ;
d) Pelaksanaan perhitungan anggaran pendapatan dan pembiayaan serta pemerintah
daerah penganalisaan laporan realisasi penerimaan pendapatan pemerintah daerah;
e) Pelaksanaan penghitungan anggaran pendapatan dan pembiayaan;
f)
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas;
g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
h) Pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran pendapatan dan pembiayaan dengan
sub unit kerja lain di lingkungan dinas.
2) Seksi Penyusunan Anggaran Belanja Langsung
Seksi penyusunan anggaran belanja langsung memiliki tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penyusunan anggaran
belanja langsung. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas Kasi Penyusunan
Anggaran Belanja Langsung menyelenggarakan fungsi :
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-21
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan penyusunan anggaran
belanja langsung;
b) Pelaksanaan penyusunan anggaran belanja langsung serta perubahan anggaran
belanja langsung pemerintah daerah ;
c) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap penyediaan anggaran belanja
langsung ;
d) Pelaksanaan penghitungan anggaran belanja langsung ;
e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
f)
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
g) Pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran belanja langsung dengan sub unit kerja
lain di lingkungan dinas.
3) Seksi Belanja Tidak Langsung
Seksi Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas penyusunan anggaran belanja tidak
langsung, dan memiliki fungsi :
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan penyusunan anggaran
belanja tidak langsung;
b) Pelaksanaan penyusunan anggaran belanja tidak langsung;
c) Pelaksanaan penyusunan dan perubahan anggaran belanja tidak langsung;
d) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap penyediaan anggaran belanja
tidak langsung;
e) Pelaksanaan penghitungan anggaran belanja tidak langsung;
f)
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
h) Pelaksanaan koordinasi penyusunan anggaran belanja tidak langsung dengan unit
kerja lain.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-22
6.
Bidang Perbendaharaan
Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas
pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pengelolaan perbendaharaan
yang meliputi administrasi perbendaharaan, penelitian dan penerbitan surat perintah
pencairan dana serta pengelolaan kas daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang
Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan perbendaharaan ;
b. perumusan penyusunan Anggaran Kas dan Surat Penyediaan Dana (SPD) ;
c. penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah ;
d. pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ;
e. pengendalian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ;
f.
pelaksanaan penyimpanan uang daerah dalam rekening kas umum daerah ada Bank
yang ditunjuk ;
g. pengendalian dan pengaturan likuditas kas daerah ;
h. perumusan kebijakan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah ;
i.
perumusan kebijakan pembayaran utang atas nama Pemerintah Daerah ;
j.
perumusan kebijakan pengelolaan piutang dan pengelolaan administrasi Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi ;
k. pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengelolaan
perbendaharaan ;
l.
pembinaan teknis perbendaharaan kepada para Bendahara dan pengelola keuangan
SKPD ;
m. perumusan kebijakan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran APBD pada
perbankan dan SKPD ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-23
n. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan perbendaharaan ;
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
p. pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang pengelolaan perbendaharaan.
Bidang Perbendaharaan, membawahkan :
1) Seksi Administrasi Perbendaharaan
Seksi Administrasi Perbendaharaan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan
administrasi perbendaharaan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Kasi
Administrasi Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi :
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
administrasi perbendaharaan ;
b) Pelaksanaan pengelolaan administrasi belanja gaji Pemerintah Kabupaten
Bandung ;
c) Pelaksanaan
penyiapan
penyusunan
pedoman
dan
petunjuk
mbinaan
penatausahaan pelaksanaan APBD ;
d) Pelaksanaan pembinaan penatausahaan pelaksanaan APBD ;
e) Pelaksanaan penyusunan Anggaran Kas dan Surat Penyediaan Dana (SPD) ;
f)
Pelaksanaan penyusunan laporan realisasi Surat Penyediaan Dana (SPD) ;
g) Pelaksanaan pengelolaan piutang dan pengelolaan administrasi Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi ;
h) Pelaksanaan pelayanan, pengendalian dan evaluasi administrasi perbendaharaan ;
i)
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
j)
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
k) Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi perbendaharaan dengan unit kerja
lain.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-24
2) Seksi Penelitian dan Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana ;
Seksi Penelitian dan Penerbitan SP2D mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan
pelaksanaan tugas pelayanan
penelitian dan penerbitan SP2D. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kasi
Penelitian dan Penerbitan SP2D menyelenggarakan fungsi :
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan
Penelitian dan Penerbitan SP2D ;
b) Pelaksanaan pelayanan penerimaan dan penelitian Surat Perintah Membayar
(SPM) ;
c) Pelaksanaan penelitian dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ;
d) Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi penerbitan Surat Pencairan Dana
(SP2D) ;
e) Penyusunan laporan realisasi Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ;
f)
Pelaksanaan dokumentasi penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ;
g) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
h) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
i)
Pelaksanaan koordinasi pelayanan penelitian dan penerbitan surat perintah
pencairan dana dengan unit kerja lain.
3) Seksi Kas Daerah
Seksi Kas Daerah mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengendalian kas
daerah.
Untuk
melaksanakan
tugas
pokok
tersebut
Kasi.
Kas
Daerah
menyelenggarakan fungsi :
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan kas
daerah ;
b) Pelaksanaan pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas daerah dalam
pelaksanaan APBD ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-25
c) Pelaksanaan penyimpanan uang kas, deposito, dan sertifikat saham perbankan
milik daerah ;
d) Pelaksanaan penerimaan dan pembayaran rekening kas daerah ;
e) Penyusunan laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran kas daerah ;
f)
Pelaksanaan pengujian administrasi pendapatan, belanja dan pembiayaan
daerah ;
g) Pelaksanaan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran APBD pada perbankan
dan SKPD ;
h) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
7.
i)
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
j)
Pelaksanaan koordinasi pelayanan kas daerah dengan unit kerja lain.
Bidang Akuntansi
Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
meliputi akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan. Dalam melaksanakan tugas
pokok tersebut Kepala Bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi :
a.
penyusunan rencana dan program kerja
akuntansi pendapatan, belanja dan
pembiayaan ;
b. perumusan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD ;
c. perumusan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD ;
d. pembinaan teknis penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
kepada entitas akuntansi ;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas akuntansi pendapatan, belanja
dan pembiayaan ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-26
f.
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
g. pelaksanaan
koordinasi,
kerja
sama
dan
kemitraan
dengan
unit
kerja/
instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang akuntansi pendapatan, belanja dan
pembiayaan.
Bidang Akuntansi, membawahkan :
1) Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan
Seksi Akuntansi Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas akuntansi pendapatan
dan pembiayaan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kasi. Akuntansi Pendapatan dan
Pembiayaan menyelenggarakan fungsi :
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan akuntansi pendapatan
dan pembiayaan pemerintah daerah ;
b) Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan
pembiayaan pemerintah daerah ;
c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
e) Pelaksanaan koordinasi pelayanan akuntansi pendapatan dan pembiayaan dengan
unit kerja lain.
2) Seksi Akuntansi Belanja Langsung
Seksi Belanja Langsung mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan akuntansi belanja langsung.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kasi Akuntansi Belanja
Langsung
menyelenggarakan fungsi :
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan akuntansi belanja
langsung pemerintah daerah ;
b) Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran belanja langsung
pemerintah daerah ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-27
c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
e) Pelaksanaan koordinasi pelayanan akuntansi pendapatan dan pembiayaan dengan
unit kerja lain.
3) Seksi Akuntansi Belanja Tidak Langsung
Seksi Akuntansi Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas akuntansi belanja tidak
langsung mempunyai fungsi:
a) Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan akuntansi belanja tidak
langsung pemerintah daerah ;
b) Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran belanja tidak
langsung pemerintah daerah ;
c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
d) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
e) Pelaksanaan koordinasi pelayanan akuntansi belanja tidak langsung dengan unit
kerja lain.
8.
UPTD Pajak Daerah
UPTD Pajak Daerah mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan
mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan pelaksanaan hasil penetapan kebijakan Pajak
Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Pajak Daerah
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja UPTD sesuai dengan hasil penetapan kebijakan
Pajak Daerah di wilayah kerjanya ;
b. pelaksanaan operasional kegiatan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan
pengawasan dan pengendalian pajak daerah sesuai dengan hasil penetapan kebijakan
Pajak Daerah ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-28
c. pelaksanaan kegiatan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan pengawasan dan
pengendalian Pajak Daerah ;
d. Penyampaian SPTPD/ SPPT dan SKPD / SKPDKB / SKPDKBT / STPD kepada Wajib
Pajak ;
e. Pelayanan penerimaan berkas usulan keberatan PBB-P2 buku I dan buku II, dan Pajak
Daerah lainnya untuk diteruskan ke Dinas ;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas fungsinya ;
h. Pelaksanaan koordinasi pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan
dan pengendalian Pajak Daerah dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
UPTD Pajak Daerah, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha, yang memiliki tugas pokok
merencanakan dan melaksanakan pengelolaan ketatausahan di UPTD di bidang
pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan dan pengendalian Pajak
Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Sub Bagian Tata Usaha
menyelenggarakan fungsi :
a) Penyusunan rencana operasional ketatausahaan pelayanan, pendataan, pendaftaran,
penagihan, pengawasan dan pengendalian pajak daerah ;
b) Penyiapan bahan, fasilitasi dan dukungan administrasi dalam pelaksanaan pelayanan,
pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan dan pengendalian pajak daerah ;
c) Pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD ;
d) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
e) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
f)
Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka pelayanan, pendataan,
pendaftaran, penagihan, pengawasan dan pengendalian Pajak Daerah untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-29
9.
UPTD Belanja Tidak Langsung
UPTD
Belanja
Tidak
Langsung
mempunyai
tugas
pokok
memimpin,
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagai fungsi
dinas di bidang pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai serta koordinasi,
fasilitasi dan pembinaan pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai. Dalam
melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Belanja Tidak Langsung
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan belanja tidak langsung non
belanja pegawai ;
b. Perencanaan operasional kegiatan pelayanan belanja tidak langsung non belanja
pegawai ;
c. Penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pengelolaan belanja tidak
langsung non belanja pegawai ;
d. pelaksanaan koordinasi, faslilitasi, pembinaan dan pengelolaan belanja tidak langsung
non belanja pegawai ;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
f.
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengawasan tugas ;
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
h. Pelaksanaan koordinas dengan unit kerja lain dalam rangka pengelolaan belanja tidak
langsung non belanja pegawai.
UPTD Belanja Tidak Langsung membawahkan Sub Bagian Tata Usaha, yang memiliki
tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahan UPTD di bidang
pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai serta koordinasi, fasilitasi dan
pembinaan pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai. Dalam
melaksakakan ugas pokok tersebit, Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan
fungsi :
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-30
a) Penyusunan rencana operasional ketatausahaan pengelolaan belanja tidak langsung
non belanja pegawai ;
b) Pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan
prasarana UPTD ;
c) Penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pengelolaan belanja tidak
langsung non belanja pegawai ;
d) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
e) Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka pengelolaan belanja
tidak langsung non belanja pegawai.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-31
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-32
2.2
Sumber Daya DPPK Kabupaten Bandung
Sumber daya yang ada di DPPK Kabupaten Bandung terdiri dari sumber daya
manusia berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pendidikan yang diikuti baik pendidikan formal
maupun non formal, sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan kegiatan
pengelolan pendapatan dan keuangan daerah seperti gedung beserta ruang rapat yang
memadai, Fasilitas komputer, meja kursi, peralatan kantor, sarana mobilitas dan lain-lain.
1.
Sumber Daya Manusia
Jumlah sumber daya manusia yang ada di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
sebanyak 207 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.1
Jumlah PNS Berdasarkan Golongan
No.
Golongan
Jumlah
1.
IV
8
Orang
2.
III
89
Orang
3.
II
106
Orang
4
I
4
Orang
Jumlah
207
Orang
Tabel 2.2
Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.
Tingkat Pendidikan
1.
Sarjana Strata 2
11
orang
2.
Sarjana Strata 1
45
orang
3.
D3
13
orang
4.
D2
1
orang
5.
D1
1
orang
6.
SLTA
127
orang
7.
SLTP
5
orang
8.
SD
4
orang
Jumlah
207
Orang
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-33
Jumlah
Tabel 2.3
Jumlah PNS Yang Telah Mengikuti Diklat Struktural
No.
Tingkat Pendidikan & Latihan
Jumlah
1.
Diklatpim III
10
Orang
2.
Diklatpim IV
28
Orang
Jumlah
38
Orang
Tabel 2.4
Jumlah PNS Yang Menduduki Eselon
No.
Eselon
Jumlah
1.
Eselon II b
1
orang
2.
Eselon III a
1
orang
3.
Eselon III b
5
orang
4.
Eselon IV a
27
orang
5.
Eselon IV b
9
Orang
Jumlah
43
Orang
Tabel 2.5
Jumlah Kontrak Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.
Pendidikan
Jumlah
1.
Sarjana
2
Orang
2.
SLTA
1
Orang
3.
SD
1
Orang
Jumlah
4
Orang
Sumber : Kepegawaian DPPK, Desember 2013
2.
Sarana dan Prasarana pada DPPK Kabupaten Bandung
DPPK Kabupaten Bandung memiliki gedung kantor berlantai 2 (dua) dengan luas
sebesar 2554,03.m2 dan 90 m2 dan 8 unit gedung kantor UPTD Pajak Daerah yang
berlokasi di Wilayah I Soreang, Wilayah II Margahayu, Wilayah III Banjaran, Wilayah
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-34
IV Dayeuhkolot, Wilayah V Ciparay, Wilayah VI Majalaya, Wilayah VII Cileunyi dan
Wilayah VIII Cicalengka, Kendaraan dinas roda 4 sebanyak 25 unit dan roda 2
sebanyak 89 unit, saluran telepon sebanyak 14 line, fasilitas komputer terdiri dari PC
112 unit, laptop 81 unit, whiteboard electric 2 unit, infocus 2 unit, Software Aplikasi
SIMDA Keuangan, Aplikasi PBB Online, Aplikasi Sistem Pendapatan Daerah, Aplikasi
Gaji, Ruang Rapat, Ruang Pelayanan PBB, serta peralatan lainnya sebanyak. 67 (enam
puluh tujuh) jenis barang inventaris (aset tetap).
2.3. Kinerja Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara,
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah Kabupaten Bandung, Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23
Tahun 2012 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20
Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, beserta
Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Bandung maka DPPK mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai SKPD dan
SKPKD. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 7 menyatakan bahwa sebagai SKPKD Kepala DPPK
selaku PPKD mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah ;
b. menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD ;
c.
melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Daerah ;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-35
d. melaksanakan fungsi BUD ;
e. menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD ;
f.
melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah
PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD berwenang :
a. menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD ;
b. mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD ;
c. melakukan pengendalian pelaksanaan APBD ;
d. memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah ;
e. melaksanakan pemungutan pajak daerah ;
f. menetapkan SPD ;
g. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama pemerintah
daerah ;
h. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah ;
i.
menyajikan informasi keuangan daerah ;
j.
menunjuk pejabat di Iingkungan satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku kuasa
BUD.
Melihat uraian tugas dan fungsi DPPK diatas, DPPK selaku PPKD, salah satu
kewenangannya melaksanakan pemungutan pajak daerah. Maka berdasarkan Lampiran I
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 DPPK termasuk ke dalam Aspek
Daya Saing Daerah, Fokus Iklim Berinvestasi, dengan Indikator Kinerja Pelayanan SKPD nya
adalah Jumlah dam Macam Pajak Daerah.
Berdasarkan hal tersebut dapat dianalisis Pencapaian Kinerja Pelayanan DPPK adalah
sebagaimana Tabel II.6, dan Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan DPPK selama 5
Tahun pada Tabel II.7 sebagai berikut :
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-36
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-37
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-38
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-39
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung
Kebutuhan dana untuk pembangunan di Kabupaten Bandung setiap tahun terus
meningkat dan masih tingginya ketergantungan dana dari Pemerintah Pusat, adalah suatu
tantangan bagi DPPK selaku SKPD pemungut pendapatan untuk terus meningkatkan
pendapatan asli daerah dan selaku PPKD terus berupaya untuk mengoptimalkan pendapatan
dana perimbangan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah, melalui koordinasi kepada
Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Peningkatan kualitas pelayanan yang akan dilaksanakan DPPK Kabupaten Bandung
lima tahun kedepan, diidentifikasi dari permasalahan-permasalahan yang terjadi yaitu :
1.
Belum optimalnya kualitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan unit kerja dan belum
optimalnya penempatan SDM pada masing-masing Unit kerja DPPK sesuai dengan
kualifikasi pendidikan dan kompetensi;
2.
Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas;
3.
Belum optimalnya kualitas pelayanan pajak daerah dan pelayanan administrasi
perbendaharaan ;
4.
Belum optimalnya perencanaan, pengendalian, operasional pajak daerah;
5.
Belum optimalnya sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan daerah;
6.
Belum optimalnya kualitas laporan keuangan;
7.
Belum
optimalnya
pelaksanaan
intensifikasi
dan
ekstensifikasi
sumber-sumber
pendapatan daerah;
8.
Belum optimalnya penerimaan pajak daerah ;
9.
Belum optimalnya pengelolaan dan tertib administrasi Penyelesaian Kerugian Daerah
(TP/TGR) sebagaimana peraturan perundang-undangan.
Walaupun terdapat kekurangan tersebut di atas, kami terus berupaya untuk
memperbaiki kinerja DPPK yang merupakan suatu keharusan dan menjadi perhatian yang
besar. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, DPPK Kabupaten
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-40
Bandung menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan pada
lingkungan internal serta faktor peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal.
Faktor kekuatan yang ada pada lingkungan internal sebagai berikut :
1.
Jumlah SDM cukup memadai;
2.
Sarana dan prasarana yang dimiliki sekarang ;
3.
Komitmen pimpinan dalam meningkatkan kualitas SDM;
4.
Adanya regulasi pengelolaan keuangan daerah;
5.
Adanya tugas pokok dan fungsi yang jelas;
6.
Tersedianya anggaran untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
Faktor kelemahan merupakan permasalahan-permasalahan pada lingkungan internal
yang perlu ditingkatkan sebagai berikut :
1.
Kualitas SDM belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan standar kerja organisasi;
2.
Masih adanya pegawai yang kurang memiliki tanggung jawab terhadap tugas pokok dan
fungsinya;
3.
Belum meratanya pengetahuan/pemahaman aparat terhadap pengelolaan keuangan
daerah;
4.
Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.
Faktor peluang yang perlu dimanfaatkan pada lingkungan eksternal DPPK Kabupaten
Bandung adalah sebagai berikut :
1.
Adanya potensi pendapatan yang cukup besar di Kabupaten Bandung;
2.
Adanya pengalihan beberapa jenis pajak pusat dan provinsi menjadi pajak daerah, yaitu
BPHTB, PBB-P2 dan Pajak Air Tanah;
3.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan, pelaporan dan informasi keuangan
daerah;
4.
Adanya reformasi birokrasi disegala bidang, termasuk pengelolaan keuangan;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-41
5.
Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia;
6.
Adanya perkembangan pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung.
Faktor ancaman yang perlu ditekan pada lingkungan eksternal yaitu :
1.
Pelanggaran terhadap
ketentuan perundang-undangan dibidang pendapatan dan
pengelolaan keuangan;
2.
Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar
pajak ;
3.
Wajib pajak tidak memberikan informasi pendapatannya secara jujur.
Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun strategi
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan dalam lima tahun ke depan sebagai
berikut:
1.
Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM;
2.
Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya;
3.
Peningkatan ketaatan pada peraturan dan perundang-undangan;
4.
Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima;
5.
Peningkatan kesejahteraan aparatur;
6.
Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan;
7.
Peningkatan pemanfaatan teknologi pengolahan data dan informasi;
8.
Peningkatan Pemahaman bersama tentang proses dan mekanisme pengelolaan pendapatan
dan keuangan daerah;
9.
Terjalinnya
komunikasi
dan
sinkronisasi
pembangunan dengan keuangan;
10. Meningkatnya sistem pengendalian intern;
11. Meningkatkan pengawasan Melekat;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-42
dalam
mensinergiskan
perencanaan
12. Penerapan sistem reward and punishment yang berkeadilan.
13. Meningkatnya sosialisasi pajak daerah kepada masyarakat.
Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang akan
ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis tapisan
berdasarkan 8 (delapan) indikator, yaitu:
1. waktu pelaksanaan strategi;
2. Besar pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan sasaran;
3. Biaya yang diperlukan;
4. Pelaksanaan strategi memerlukan pengembangan baru, perubahan yang konsekuen, dan
komitmen;
5. Penyesuaian terhadap perundang-undangan, penambahan dan renovasi sarana dan
prasarana dan peningkatan kualitas SDM;
6. Akibat yang ditimbulkan apabila salah dalam melaksanakan strategi;
7. Dampak yang timbul terhadap SKPD lainnya;
8. Sensitifitas strategi terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik
Berdasarkan hasil analisis tapisan yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan 7
(tujuh) strategi utama dari 13 alternatif rencana strategi DPPK Tahun 2010-2015 yaitu :
1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM;
2. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya;
3. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima;
4. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan, baik pendapatan, belanja dan pembiayaan;
5. Penerapan sistem reward and punishment yang berkeadilan, baik bagi pegawai DPPK
maupun kepada Wajib Pajak;
6. Peningkatan pemanfaatan teknologi data dan informasi ;
7. Peningkatan sarana dan prasarana.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-43
Dengan penjelasan, bahwa sesuai visi dan misi DPPK Kabupaten Bandung untuk 5 (lima)
tahun kedepan, perlunya memanfaatkan teknologi data dan informasi yang sedang
dikembangkan seperti pengelolaan keuangan dengan menggunakan program aplikasi
pengelolaan keuangan yang terintegrasi dengan seluruh SKPD berbasis web (internet) yang
digunakan sebagai sarana entri data dan menghasilkan informasi keuangan yang dihasilkan
dari seluruh SKPD pada saat penyusunan RKA/DPA dan rancangan perda APBD, rancangan
perda perubahan APBD, pelaksanaan (penatausahaan), akuntansi dan pelaporannya yang
memiliki karakteristik kualitatif laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan;
dapat dipahami, transparan, dan dapat dipertangunggjawabkan.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan DPPK, perlu dilakukan pendekatan pelayanan
prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan (confidence), peduli
(empaty), dan berwujud (tangible).
Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya manusia
sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas serta penerapan sistem penghargaan dan
hukuman yang berkeadilan.
.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
II-44
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DPPK
Dalam era otonomi daerah, Pemerintah Daerah diharapkan lebih mampu menggali
sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi pembiayaan pemerintah dan
pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena merupakan bagian
penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk
melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya secara maksimal di dalam
koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat
strategis dapat meningkatkan pencapaian prioritas pembangunan dalam menjalankan tugas dan
fungsi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagaimana disebutkan pada Bab II, Tugas dan fungsi DPPK yaitu merumuskan
kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional dibidang pengelolaan
pendapatan dan keuangan yang meliputi perencanaan, pengendalian operasional, pendapatan,
anggaran, perbendaharaan dan akuntansi, yang senantiasa harus mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan internal maupun eksternal dan aspiratif bagi pengguna layanan. Oleh
karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungannya merupakan bagian
dari pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah yang tidak boleh diabaikan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, dapat di identifikasi dari
permasalahan-permasalahan yang merupakan isu-isu strategis sebagaimana telah diungkapkan
pada bab sebelumnya, yaitu :
1.
Terbatasnya kualitas Sumber Daya Aparatur sesuai standar kebutuhan unit kerja dan
belum optimalnya penempatan Sumber Daya Aparatur pada masing-masing unit kerja
DPPK yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-45
2.
Terbatasnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun kualitas
terutama gedung kantor UPTD Pajak Daerah yang terjangkau oleh masyarakat WP yang
dilayani ;
3.
Belum optimalnya kualitas pelayanan pajak daerah dan pelayanan administrasi
perbendaharaan ;
4.
Kurangnya pemahaman di dalam optimalisasi perencanaan, pengendalian, operasional
pajak daerah;
5.
Belum optimalnya sistem pengendalian intern dalam pengelolaan pendapatan dan
keuangan daerah;
6.
Belum optimalnya kualitas laporan keuangan;
7.
Belum optimalnya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah ;
8.
Belum optimalnya penerimaan pajak daerah;
Suatu kondisi/kejadian yang menjadi permasalahan, apabila tidak diantisipasi dengan
faktor kekuatan yang ada, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar, dan apabila tidak
ada tindakan yang dilakukan maka akan menimbulkan ancaman dan menghilangkan peluang
untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Bandung
Menelaah visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Bandung yaitu “Terwujudnya
Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik
dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan
Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan” sebagai arah pembangunan yang akan
dilaksanakan selama kepemimpinannya, dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat
dan pendorong pelayanan DPPK yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati
dan wakil Bupati tersebut.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-46
Hasil identifikasi DPPK tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan DPPK
yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan wakil Bupati ini, akan menjadi
input bagi perumusan strategis pelayanan DPPK. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan
tidak berdasarkan tinjauan pada kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan
pengelolaan faktor-faktor penghambat dan pendorong, agar dapat berkontribusi dalam
pencapaian visi dan misi Bupati dan wakil Bupati.
Untuk mewujudkan visi di atas, misi yang telah ditetapkan dan harus menjadi
perhatian DPPK, yaitu:
1.
Meningkatkan profesionalisme birokrasi;
2.
Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan), memantapkan kesalehan sosial,
berlandaskan Iman dan takwa ;
3.
Memantapkan pembangunan perdesaan ;
4.
Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah;
5.
Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah;
6.
Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing;
7.
Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan.
Pada misi di atas yaitu misi meningkatkan profesionalisme birokrasi dan misi meningkatkan
kualitas SDM apabila dikaitkan dengan permasalahan-permasalahan pada kegiatan yang ada
pada DPPK, maka dapat dilihat faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan DPPK
yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan wakil Bupati ini pada tabel
3.2. berikut :
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-47
Tabel 3.2.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan DPPK
terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
No.
Kegiatan
Permasalahan
Pelayanan DPPK
Faktor
Penghambat
Pendorong
Visi Bupati
Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan
yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan
Lingkungan.
Urusan Wajib DPPK
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
(1)
1.
(2)
Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah
tentang
APBD
(3)
Terlambatnya
penyusunan
Penetapan
APBD
proses
dan
Perda
(4)
(5)
1. Belum
optimalnya
komitmen
terhadap
jadwal
penyusunan
KUA/PPAS
sesuai
peraturan daerah
Adanya
tuntutan
pengelolaan
keuangan
harus
tepat
waktu,
sebagaimana diamanatkan
dalam
peraturan
perundang-undangan
2. Belum
optimalnya
koordinasi antar SKPD
dengan TAPD
2.
Penyusunan Rancangan Peraturan
Bupati
tentang
Penjabaran APBD
Terlambatnya
penyusunan
penetapan
APBD
proses
dan
Perda
1. Belum
optimalnya
komitmen
terhadap
jadwal penyusunan dan
penetapan Perda APBD
sesuai peraturan daerah
2. Belum
optimalnya
koordinasi antar SKPD
dengan TAPD,
3.
Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah
tentang
Perubahan APBD
Terlambatnya
penyusunan
PPAS
proses
KUA/
1. Belum
optimalnya
komitmen
terhadap
jadwal
penyusunan
KUA/PPAS Perubahan
2. Belum
optimalnya
koordinasi antar SKPD
dengan TAPD,
4.
Penyusunan Rancangan Peraturan
Bupati
tentang
Penjabaran Perubahan APBD
Terlambatnya proses
penyusunan
dan
penetapan
Perda
Perubahan
APBD
akibat dari dinamisasi
pembahasan
1. Belum optimalnya komitmen SKPD terhadap
jadwal penyusunan dan
penetapan
Perda
Perubahan APBD sesuai
peraturan
Adanya
tuntutan
pengelolaan
keuangan
harus
tepat
waktu,
sebagaimana diamanatkan
dalam
peraturan
perundang-undangan
Adanya
tuntutan
pengelolaan
keuangan
harus
tepat
waktu,
sebagaimana diamanatkan
dalam
peraturan
perundang-undangan
Adanya tuntutan pengelolaan keuangan harus
tepat waktu, sebagaimana
diamanatkan
dalam
peraturan
perundangundangan
2. Belum
optimalnya
koordinasi antar SKPD
dengan TAPD,
5.
Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah
tentang
Pertanggungjwaban
pelaksanaan APBD
Terlambatnya
penyampaian
laporan
keuangan SKPD.
Kurangnya
SDM
yang
memahami akuntansi dan
komputer pada SKPD
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-48
Adanya tuntutan Penyusunan Laporan Keuangan
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun
2005
tentang
Standar
Akuntansi
Pemerintahan
dan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
No.
Kegiatan
Permasalahan
Pelayanan DPPK
Faktor
Penghambat
Pendorong
6.
Penyusunan Rancangan Peraturan
Bupati
tentang
Penjabaran
Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD
Terlambatnya
penyusunan laporan
keuangan
Kurangnya
SDM
yang
memahami akuntansi dan
komputer pada SKPD
Adanya tuntutan Penyusunan Laporan Keuangan
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah No. 24 Tahun
2005
tentang
Standar
Akuntansi
Pemerintahan
beserta perubahannya yaitu
Peraturan
Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
7.
Penyusunan Sistem
Informasi Keuangan Daerah (SIKD)
1. SKPD
terlambat
memberikan
laporan keuangan
Tugas Pembantuan;
Terlamabatnya
laporan
pelaksanaan kegiatan Tugas
Pembantuan
Adanya tuntutan pengelolaan keuangan menggunakan aplikasi sistem
sesuai Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005
tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah beserta
perubahannya
yaitu
Peraturan
Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2010
tentang Perubahan atas
Peraturan
Pemerintah
Nomor 56 Tahun 2005
tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah
Adanya tuntutan pengelolaan keuangan menggunakan aplikasi sesuai PP
No. 56 Tahun 2005 beserta
perubahannya
yaitu
Peraturan
Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2010
tentang Perubahan atas
Peraturan
Pemerintah
Nomor 56 Tahun 2005
tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah
dan
Peraturan Pemerintah No.
24 Tahun 2005 beserta
perubahannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010 tentang
Standar
Akuntansi
Pemerintahan
2. Kurangnya
koordinasi dengan
SKPD
pelaksana
tugas pembantuan
8.
9.
10.
Penyusunan Sistem
Informasi Pengelolaan
Keuangan
Daerah (SIPKD)
1. Pemahaman
terhadap aplikasi
dan pemahaman IT
dari SKPD kurang
memadai
1. Terjadi
operator
Sosialisasi
Paket
Regulasi
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah
1.
Wajib Pajak Daerah
belum
optimal
melaksanakan
kewajibannya
Waktu penyelenggaraan dan
dana
terbatas,
sehingga
pelaksanaan sosialisasi belum
optimal
2.
SDM Pengelola pajak
daerah
belum
optimal
dalam
memahami
peraturan
pajak
daerah
Bimbingan Teknis
Implementasi Paket
Regulasi
tentang
SDM pengelola ke-uangan SKPD belum
optimal dalam pena-
Penggantian
2. Para PA/KPA
kurang
memahami
penatausahaan keuangan dengan
metode UYHD
Waktu dan dana terbatas,
sehingga
pelaksanaan
sosialisasi belum optimal
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-49
Adanya
komitmen
pimpinan untuk menambah
dana dan menambah waktu
No.
Kegiatan
Pengelolaan
Keuangan Daerah
11.
12.
Intensifikasi
dan
Ekstensifikasi
Sumber-sumber
Pendapatan Daerah
(2010, 2011)
Intensifikasi
dan
Ekstensifikasi
Sumber-sumber
Pendaptan Daerah
Bidang Pendapatan
I (2012)
Permasalahan
Pelayanan DPPK
tausahaan dan penyusunan laporan keuangan
Belum memiliki basis
data
potensi
pendapatan
pajak
daerah yang akurat
Belum
optimalnya
pelaksanaan sosialisasi
Faktor
Penghambat
Pendorong
kegiatan,
1. Terbatasnya
jumlah
tenaga yang memiliki
kualifikasi
dan
kompetensi
untuk
pendataan
sumber
pendapatan pajak daerah
1. Adanya UU No. 28 tahun
2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi
Daerah;
2. Belum
optimalnya
Kesadaran Wajib Pajak
untuk
melaksanakan
kewajibannya
3. Adanya
peningkatan
infrastruktur
/sarana
dan prasarana daerah;
1. Belum
optimalnya
pendataan potensi pajak
daerah;
Adanya :
2. Belum
optimalnya
Kesadaran Wajib Pajak
untuk
melaksanakan
kewajibannya;
3. Belum
optimalnya
penerapan sanksi
2. Perda No. 1 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah;
4. Adanya potensi wajib
pajak baru.
1. UU No. 28 tahun 2009
tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah
2. Perda No. 1 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah
3. Adanya
peningkatan
infrastruktur
/sarana
dan prasarana daerah,
4. Adanya
pendataan
potensi pajak daerah
13.
Intensifikasi
dan
ekstensifikasi
sumber-sumber
pendaptan daerah
Bidang Pendapatan
II (2012)
1. Belum optimalnya
pelaksanaan
sosialisasi
2. Kerjasama dengna
pihak bank belum
optimal
3. Jaringan
1. Belum
optimalnya
pendataan potensi objek
pajak daerah;
2. Belum
optimalnya
Kesadaran Wajib Pajak
untuk
melaksanakan
kewajibannya;
3. Belum
optimalnya
penerapan sanksi
4. Belum
penggunaan
internet
14.
15.
Penyusunan Perencanaan,
Evaluasi
dan Pengendalian
Pendapatan Daerah
Tahapan
Pengalihan
BPHTB
Menjadi
Pajak
Daerah (2011)
optimalnya
jaringan
1.
2.
3.
4.
Adanya UU No. 28
tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah:
Perda No. 1 Tahun
2011 tentang Pajak
Daerah ;
Adanya peningkatan
infrastruktur /sarana
dan prasarana daerah;
Adanya
pendataan
potensi pajak daerah.
1. Belum optimalnya
perencanaan dan
pelaksanaan
pengendalian
2. Belum optimalnya
penerapan
law
enforcement
1.
Terbatasnya
kualitas
SDM.
Belum
dibentuknya
lembaga Law Enforcement
Belum
menggunakan
aplikasi yang khusus
untuk denda
1. Diadakannya
diklat/
bimtek perpajakan
1. NJOP
terlalu
rendah
dibandingkan
dengan
harga pasar;
2. Wajib pajak tidak
melaporkan
nilai
transaksi
yang
sebenarnya
Terbatasnya
SDM
yang
memenuhi kualifikasi ahli
dalam mengelola BPHTB;
1. Adanya
pelatihan/
magang untuk pegawai
2.
3.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-50
2. Perlu
dibentuknya
lembaga
yang
menangani
Law
Enforcement
3. Adanya
tuntutan
penerapan
aplikasi
sistem secepatnya
2. Adanya Peraturan Bupati
tentang besaran pajak
daerah
No.
Permasalahan
Pelayanan DPPK
Penghambat
1. Belum optimalnya
pelaksanaan
pelatihan
SDM
pengelola PBB
2. Belum optimalnya
sosialisasi
intern
yang menyeluruh
mengenai PBB;
1. Terbatasnya SDM yang
memenuhi
kualifikasi
pengelola PBB P2;
2. Terbatasnya
lembaga
yang menyelenggarakan
Diklat/Bimtek PBB
3. Dibatasinya
peserta
bimtek
Kegiatan
16.
Tahapan
alihan
Menjadi
Daerah
2013)
PengPBB-P2
Pajak
(2012,
Faktor
Pendorong
Adanya
1.
2.
3.
4.
17.
Penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah
tentang
TP/TGR (2011)
18.
1. Kurangnya pemahaman majelis terhadap perlakuan penunggak TP/TGR;
2. Kurangnya
sosilaisasi
mengenai
peraturan TP/TGR
kepada SKPD;
3. Kurang optimalnya
Koordinasi
antar
unit kerja yang
terkait TP/TGR.
1. Proses
pengambilan
keputusan dari Majelis
TP/TGR terlambat ;
2. Kurang
koordinasi
TP/TGR;
optimalnya
Tim Majelis
Penyusunan
Rancangan
KUA/PPAS
1.
UU No. 28 tahun 2009
tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah
Perda No. 1 Tahun
2011 tentang Pajak
Daerah
Peningkatan infrastruktur/sarana dan prasarana daerah,
Adanya potensi wajib
pajak baru
Adanya peraturan Perundang-undangan PP
Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
Surat Keputusan Bupati
Bandung
tentang
Tim
Penyusun KUA/PPAS
Hasil analisis terhadap Renstra DPPK, maka perlu menyusun daftar faktor penghambat
dan pendorong yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi
sebagaimana pada Tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3.
Permasalahan Pelayanan DPPK berdasarkan Sasaran Renstra DPPK beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No.
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
(1)
(2)
1.
Tersedianya
SDM
aparatur
pengelola
keuangan daerah yang
handal dan profesional
baik dalam meningkatkan
pendapatan asli daerah
maupun
pengelolaan
keuangan
secara
keseluruhan;
Faktor
Permasalahan Pelayanan
DPPK
Penghambat
(3)
(4)
1.
Belum optimalnya kualitas
SDM, yang sesuai standar
kebutuhan unit kerja;
2.
Belum
optimalnya
penempatan SDM pada
masing-masing Unit kerja
DPPK
sesuai
dengan
kualifikasi dan kompetensi;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-51
1.
Kebijakan
pendistribusian
pegawai
bukan
kewenangan DPPK.
2.
Belum optimalnya SDM
yang
mengikuti
pelatihan pajak daerah
Pendorong
(5)
Adanya
tuntutan
pengelolaan
keuangan
harus
tepat
waktu,
sebagaimana
diamanatkan dalam
peraturan
perundangundangan
2.
Tersedianya
Peraturan
Daerah
tentang
APBD/Perubahan APBD
dan
Peraturan
Bupati
tentang
Penjabaran
APBD/Perubahan APBD
Terlambatnya penetapan Perda
APBD
Adanya
tuntutan
pengelolaan
keuangan
harus
tepat waktu, sebagaimana
diamanatkan
dalam
peraturan
perundang-undangan
3.
Tersedianya
Laporan
Keuangan
Pemerintah
Kabupaten
Bandung
sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
Bupati dalam pelaksanaan
APBD yang terdiri dari
Laporan Realisasi APBD,
laporan Arus Kas, Neraca
dan Catatan Atas Laporan
Keuangan;
Terlambatnya
menyampaian
keuangan;
Adanya
tuntutan
Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 24
Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi
Pemerintahan
beserta aturan perubahannya yaitu Per-
SKPD
laporan
aturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
4.
5.
Terlaksananya penerapan
Sistem
Informasi
Pengelolaan
Keuangan
Daerah (SIPKD), Sistem
Informasi
Manajemen
Objek Pajak (SISMIOP),
Sistem
Informasi
Geografis
(SIG),
dan
Sistem
Informasi
Keuangan Daerah (SIKD)
Tersusunnya
rencana
pendapatan pajak daerah
dan pengendalian pajak
daerah.
Tersedianya basis data
potensi pendapatan pajak
daerah yang akurat dan
aktual;
1. Aplikasi SIPKD tidak mudah
dioperasikan;
2. Terjadi perubahan
pada aplikasi SIPKD;
3. Ketergantungan
pihak
ketiga
pmeliharaan
pengembangnnya
versi
Kurang optimalnya
komitmen SKPD terhadap
penggunaan aplikasi SIPKD
kepada
untuk
dan
Undang-undang dan
peraturan
yang
mengharuskan pengelolaan keuangan
harus komputerisasi
Meningkatkan perencanaan,
pengawasan dan pengendalian
operasional pendapatan pajak
daerah
Kurang optimalnya pencatatan
daftar wajib pajak daerah
Data potensi pajak daerah
belum optimal
SDM pengelola pajak belum
semuanya
memahami
tupoksinya
Diberikan
kesempatan bagi SDM
untuk
mengikuti
pendidikan
dan
pelatihan
pajak
daerah
Terlaksananya
konsep
bank
minded
untuk
penerimaan pendapatan
pajak daerah;
1. Masih adanya penitipan
setoran ke bank melalui
karyawan;
Masih terbatasnya Bank
yang ditunjuk menerima
setoran pajak daerah;
Adanya aturan yang
membebaskan dalam penentuan bank
persepsi
8.
Terlaksananya kemitraan
dengan
lembaga
keuangan/perbankan dan
BUMD
untuk
investasi/penyertaan
modal
untuk
meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD);
Besarnya
investasi
tidak
sebanding dengan hasil yang
diperoleh
Tidak
semua
lembaga
keuangan
dan
BUMD
memberikan
hasil
yang
memadai
Adanya
peraturan
perudang-undangan
yang
mengatur
pemda
untuk
investasi permanen
9.
Meningkatkan pelayanan
pajak
daerah
dan
pelayanan
administrasi6yhn
perbendaharaan
Belum
optimal
dalam
penatausahaannnya, dikerjakan
masih manual,
- SKPD yang mengajukan
SPM
belum/
tidak
melengkapi persyaratannya
Adanya
peraturan
perundangundangan
yang
mengharuskan
SKPD melengkapi
persyaratan
dan
ketepatan waktunya.
6.
7.
2. Masih ada setoran ke bank
yang tidak jelas penyetor
dan jenis setorannya.
- Masih adanya tunggakan
piutang pajak yang belum
tertagih
10.
Tersedianya
Peraturan
Daerah Tentang TP/TGR
Tim majelis belum memahami
bagaimana
memperlakukan
TP/TGR
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-52
Belum optimalnya koordinasi
SKPD dengan Majelis TPKD
dan Penyelesaian Kerugian
Daerah
DPPK
sebagai
sekretaris merangkap anggota Majelis
TPKD
3.3. Penentuan Isu- isu Strategis
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau
belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak
jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pengelolan keuangan, sehingga
perlu diatasi secara bertahap.
Berdasarkan identifikasi permasalahan-permasalahan, dan hasil telaahan
lainnya, maka isu strategis yang berkembang di DPPK Kabupaten Bandung yaitu :
1. Kualitas SDM yang sesuai standar kebutuhan unit kerja yang merupakan situasi
dan kondisi yang akhir-akhir ini menjadi penting, untuk menunjang aktivitas
kinerja DPPK dalam penyusunan dokumen perencanaan pendapatan, belanja,
pembiayaan, penatausahan, akuntansi dan pelaporannya, sehingga menjadi
lebih terarah, dan terukur. Dalam rangka mewujudkan tujuan dan mencapai
sasaran yang akan dicapai.
2. Sarana dan prasarana yang ada belum dimanfaatkan secara optimal:
a. Gedung kantor DPPK berada di komplek Pemda ruangannya cukup memadai,
namun penataan/penggunaannya belum optimal, pelayanan yang diberikan
secara langsung kepada masyarakat harus nyaman, aman, hijau berbunga,
bersih dan sehat.
b. Untuk pelayanan langsung kepada masyarakat DPPK selaku SKPD
memberikan pelayanan melalui 8 UPTD yang berada di wilayah kecamatan
namun masih harus ada penataan gedung yang lebih baik, dan masih terdapat
4 gedung kantor UPTD yang masih jauh dari jangkauan WP sehingga perlu
direnovasi, diperluas, dan membangun gedung kantor UPTD baru.
c. Software/aplikasi yang ada belum dimanfaatkan secara optimal, karena hampir
semua pekerjaan pencatatan, pemrosesan data dan transaksi keuangan yang
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-53
berulang-ulang/rutinitas
serta
jumlahnya
cukup
besar
(triliun)
serta
keluarannya yang dihasilkan dikerjakan secara manual, akan beresiko
mendapat kesalahan yang cukup tinggi, walaupun ada beberapa pekerjaan
ada yang menggunakan aplikasi tetapi tidak teritegrasi dengan pekerjaan
lainnya.
3. Kualitas pelayanan, DPPK antara lain :
a. Pemungutan
pajak
kepada
masyarakat
harus
dapat
memberikan
pelayanannya secara optimal. Pelayanan yang diberikan dimaksudkan untuk
memberikan kenyamanan dan kemudahan serta cepat dan tepat bagi
masyarakat/stake holder yang dijiwai semangat akuntabel dan transparan,
sehingga
diperlukan
standar
pelayanan
minimal
dalam
memberikan
pelayanan kepada masyarakat Wajib Pajak.
b. Begitu
juga
pelayanan
terhadap
administrasi
perbendaharaan,
yang
memberikan pelayanan pembayaran untuk pihak ketiga atau SKPD,
merupakan tugas DPPK selaku BUD untuk memberikan pelayanan secara
optimal sesuai peraturan bahwa pelayanan yang diberikan maksimal 3 (tiga)
hari kerja.
4. Perencanaan, pengendalian, operasional pajak masih harus ditingkatkan untuk
meningkatkan pendapatan Pajak Daerah salah satunya meningkatkan akurasi
data potensi Pajak Daerah yang senantiasa potensinya berubah, yaitu ada
penambahan dan pengurangan potensi.
5. Pengendalian intern yang memadai merupakan aktivitas yang menjadi objek
pemeriksaan BPK-RI, dari hasil audit yang telah dilakukan BPK beberapa tahun
yang lalu sampai tahun 2010, sistem pengendalian intern masih menjadi sorotan.
Sistem pengendalian intern dinilai oleh BPK belum memadai, untuk hal tersebut
maka pengendalian intern penting untuk terus ditingkatkan.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-54
6. Laporan keuangan yang diterbitkan adalah hasil pengelolaan keuangan mulai
penyusunan
KUA/PPAS,
RKA/DPA
Perda
dan
Penjabaran
APBD,
Penatausahaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas, serta Akuntansi dan
Pelaporan dikerjakan menggunakan aplikasi/komputerisasi perangkat lunak
berupa aplikasi SIPKD sehingga pelaksanaann Laporan Keuangan dapat
disusun secara efisien.
7. Pada Tahun 2013 PBB P2 menjadi pajak daerah, maka diperlukan SDM yang
profesional untuk mengelolanya, terutama tenaga untuk Penilai PBB P2 dan
tenaga Juru Sita Pajak masih sangat terbatas;
8. Intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah, walaupun objek pajak sudah
ditentukan oleh peraturan perudang-undangan, untuk mengoptimalkan PAD dari
pajak daerah mutlak kegiatan tersebut diperlukan, sebagai langkah-langkah
untuk menghidari kehilangan potensi pajak, dan diharapkan akan menghasilkan
dan meningkatkan paerimaan pajak daerah.
9. Rendahnya kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajiban membayar pajak
belum optimal, Qmaka diperlukan sosialisasi dan penerapan hukuman dan
penghargaan bagi wajib pajak;
10. TP/TGR harus dikelola dengan baik karena jumlahnya cukup material,
diharapkan apabila dikelola dengan baik TP/TGR menjadi tambahan penerimaan
kas daerah.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
III-55
BAB IV
VISI, MISI,TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.
Visi dan Misi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Bandung.
Untuk menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diharapkan, maka
rumuskan suatu keadaan ideal yang diinginkan organisasi yang dituangkan dalam suatu visi
yang berkaitan dengan kondisi masa depan yang penuh dengan perubahan dan ketidakpastian.
Didalam perjalanan organisasi, visi memegang peranan yang menentukan dalam dinamika
perubahan lingkungan, sehingga organisasi bergerak maju menuju masa depan lebih baik. Visi
yang tepat bagi masa depan organisasi dapat menggerakan unsur organisasi untuk bertindak
lebih terarah dan oleh karena itu organisasi berkembang dan maju. Kekuatan visi harus
berperan sebagai perekat dalam mencapai tujuan organisasi.
Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Rencana Strategis DPPK Kabupaten
Bandung Tahun 2010 – 2015 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015. Visi Kabupaten Bandung yang
tercantum dalam RPJMD yaitu Mewujudkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan
Berdaya Saing, melalui Tatakelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan
Perdesaan Berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan. Visi tersebut
dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) Misi Pembangunan yaitu :
1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi.
2. Meningkatkan Kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan), memantapkan kesalehan sosial
berlandaskan iman dan taqwa.
3. Memantapkan Pembangunan Perdesaan.
4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah.
5. Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur dan Keterpaduan Tata Ruang Wilayah.
6. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
7. Memulihkan Keseimbangan Lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 56
Perwujudan Visi dan Misi tersebut akan dibangun untuk membantu bahu membahu,
dalam budaya sunda yang dikenal istilah “Sabilulungan”, dengan pengertian sareundeuk,
saigel,
sabobot sapihanean, rempug jukung sauyunan, rampak gawe babarengan yang
mengandung arti silih asah, silih asuh, silih asih sareng silih wawangi. Kinerja pemerintahan
dan kehidupan masyarakat harus dilandasi oleh semangat “Sabilulungan” yang identik dengan
nyantri, nyunda, nyantana, nyantika, nyakola dan sikap yang luhur, luhung, parigel, gesit
binangkit. melalui filosofi nilai luhur budaya sunda ini, menjadikan energi kolektif luar biasa
yang secara kontesktual dapat terwujud dalam bentuk kerjasama warga dengan pemerintah
atau tumbuhnya sinergitas antara peran pemerintah dengan partisipasi aktif masyarakat dalam
menyelesaikan berbagai isu dan permasalahan.
Untuk dapat mewujudkan rencana Pembangunan Pemerintah Kabupaten Bandung
yang mengacu pada Visi dan Misinya, maka Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
mempunyai Visi “Terwujudnya Optimalisasi Pendapatan Daerah dan Pengelolaan
Keuangan yang Efektif, efisien dan Dapat Dipertanggungjawabkan Secara Profesional
pada Tahun 2015”.
Makna Visi :
1.
Optimalisasi Pendapatan Daerah, mengandung arti meningkatkan semua pendapatan
daerah baik pendapatan asli daerah maupun pendapatan transfer sebagai andalan untuk
optimalisasi pembangunan di berbagai bidang di Pemerintah Kabupaten Bandung.
2.
Pengelolaan keuangan, mengandung pengertian bahwa proses penatausahaan keuangan
daerah mulai dari
penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, akuntansi dan
pelaporan dilaksanakan secara tepat waktu dan akurat sesuai peraturan perundangundangan dan berlandaskan pada prinsip-prinsip akuntabel, transparansi (keterbukaan)
dan partisipasi (peran serta masyarakat).
3.
Efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan, mengandung arti bahwa dana yang
tersedia harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan mencukupi sehingga dapat
meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Maka dalam mengendalikan
tingkat efektifitas dan efisiensi anggaran, perlu penetapan tujuan dan sasaran secara jelas,
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 57
hasil dan manfaat, indikator yang ingin dicapai, penetapan prioritas program/kegiatan,
penghitungan beban kerja dan penetapan harga satuan yang rasional serta tolok ukur yang
jelas. Dapat dipertanggungjawabkan artinya bahwa proses pengelolaan keuangan daerah
mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan/penatausahaan dan pengendaliannya
harus benar-benar dapat dipertangungjwabkan.
4.
Secara Profesional, mengandung makna bahwa pengelolaan keuangan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan harus sesuai dengan peraturan perudangundangan yang berlaku, dan selalu mengevaluasi hasil yang telah dicapai dan terus
meningkatkan prestasi.
MISI
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, DPPK telah menetapkan sepuluh misi yang harus
dilaksanakan sebagai dasar keberadaan didalam menguraikan upaya-upaya dalam rangka
mencapai perwujudan, antara lain :
1.
Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola keuangan
daerah;
2.
Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi;
3.
Meningkatkan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual
sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah;
4.
Menyusun aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan kebijakan teknis dan
pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah;
5.
Meningkatkan perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak
daerah;
6.
Menerapkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Sistem Informasi
Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem
Informasi Keuangan Daerah (SIKD);
7.
Meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan daerah;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 58
8.
Meningkatkan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan BUMD dalam
rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah;
9.
Meningkatkan Pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan Administrasi Perbendaharaan;
10. Meningkatkan manajemen pengelolaan TP/TGR.
4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPPK Kabupaten Bandung.
Tujuan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung
yaitu :
1.
Terwujudnya peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola
keuangan daerah;
2.
Terwujudnya peningkatan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi
dan ekstensifikasi;
3.
Terwujudnya peningkatan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat
dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah;
4.
Terwujudnya peraturan daerah dan peraturan bupati tentang petunjuk teknis dan
pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah;
5.
Terwujudnya perencanaan, pengawasan, dan pengendalian intern pendapatan pajak
daerah;
6.
Terwujudnya penerapan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Sistem
Informasi Pajak Daerah (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem
Informasi Keuangan Daerah (SIKD) ;
7.
Terwujudnya peningkatan pengendalian operasional dalam rangka menjaga likuiditas dan
stabilitas keuangan daerah;
8.
Terwujudnya peningkatan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan
BUMD dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah;
9.
Terwujudnya peningkatan pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan administrasi
perbendaharaan;
10. Terwujudnya peningkatan manajemen pengelolaan TP/TGR.
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 59
Sasaran Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung
yaitu:
1.
Tercapainya peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM aparatur pengelola keuangan
daerah;
2.
Tercapainya optimalisasi sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi
dan ekstensifikasi;
3.
Tercapainya peningkatan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat
dan aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah;
4.
Tercapainya penyusunan aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan
kebijakan teknis dan pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah dan
penerapannya dengan menyusun Raperda dan Raperbup Pajak Daerah ;
5.
Tercapainya peningkatan pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak
daerah;
6.
Tercapainya penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem
Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG) dan
Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD);
7.
Tercapainya peningkatan pengendalian operasional dalam rangka menjaga likuiditas dan
stabilitas keuangan daerah;
8.
Tercapainya peningkatan investasi daerah kepada lembaga/perbankan dan BUMD dalam
rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah;
9.
Tercapainya peningkatan pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan administrasi
perbendaharaan ;
10. Tercapainya meningkatnya manajemen pengelolaan TP/TGR.
Untuk lebih memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk setiap tahunnya
selama lima tahun kedepan disajikan pada tabel sebagai berikut :
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 60
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung Tahun 2010- 2015
INDIKATOR
TARGET KINERJA SASARAN PADA
SASARAN
TAHUN KE
MISI 1 :
Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola keuangan daerah;
No.
TUJUAN
SASARAN
Terwujudnya
peningkatan
kualitas
dan
profesionalisme
sumber
daya
aparatur
pengelola
keuangan daerah
Tercapainya
peningkatan
kualitas
dan
profesionalisme
SDM
aparatur
pengelola
keuangan daerah;
1. Diklat
Teknis
Penilaian
PBB
perdesaan
dan
Perkotaan
2. Diklat Teknis Substantif
spesialis
pengadaan barang
dan jasa pemerintah
3. Kursus Keuangan
Daerah Akt. 37
4. Diklat Pim Tk.III
5. Bimtek Leadership
Character Building
6. Bimtek & Pelatihan
Modul Penatausahaan Simda
7. Diklat Anjab
8. Diklat PBB P2 Tk. II
9. Diklat Pim Tk. IV
10. Pembinaan penyusunan data admin
Keuangan Daerah
11. Workshop kenaikan
pangkat
melalui
SPAK
12. Lokakarya Analisis
13. Sosialisasi
pedoman umum pengembangan lokasi
desa wisata sebagai
sumber PAD daerah
14. Rakor
pemangku
kepentingan
dlm
rangka penguatan
pengurangan resiko
bencana daerah
60%
70%
90%
15. Diklat Penyusunan
Lap. Keuangan
16. Diklat Prajabatan
17. Diklat Brg Daerah
18. Diklat
Bendahara
Keuangan Daerah
19. Kursus
KEUDA
Khusus
Penatausahaan akuntansi
Misi 2 :
Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi;
Meningkatnya
sumber-sumber
pendapatan pajak
daerah melalui intensifikasi
dan
ekstensifikasi
Tercapainya
optimalisasi sumber-sumber pendapatan
pajak
daerah
melalui
intensifikasi dan
ekstensifikasi
Tercapainya :
Pajak Hotel 100%
Pajak Restora 100%
Pajak Reklame 100%
Pajak Parkir 100%
Dari anggaran yang
telah ditetapkan.
PBB P2
100%
100%
4
5
6
Kecamatan
Kecamatan
Kecamatan
Misi 3 :
Meningkatkan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual sebagai
dasar penetapan target pendapatan pajak daerah;
Terwjudnya
peningkatan kualitas
data potensi pendapatan
pajak
daerah agar lebih
akurat dan aktual
sebagai dasar penetapan
target
pendapatan pajak
daerah
Tercapainya pemutakhiran data
potensi
pendapatan
pajak
daerah yang akurat dan aktual
sebagai
dasar
penetapan target
pendapatan pajak
daerah
Tercapainya :
Pajak Hotel 100%
Pajak Restora 100%
Pajak Reklame 100%
Pajak Parkir 100%
Dari anggaran yang
telah ditetapkan
PBB P2
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 61
100%
100%
100%
100%
100%
INDIKATOR
TARGET KINERJA SASARAN PADA
SASARAN
TAHUN KE
Misi 4 :
Menyusun aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan kebijakan teknis dan
pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah;
No.
TUJUAN
SASARAN
Terbitnya
peraturan daerah dan
peraturan bupati
tentang petunjuk
teknis dan pelaksanaan
operasional
pemungutan
pajak
daerah;
Tercapainya pemungutan pajak
daerah
yang
optimal
1.
2.
Meningkatnya penerimaan
pajak
daerah
Meningkatnya
kesadaran WP untuk
melaksanakan kewajibannya
100%
100%
100%
100%
100%
Misi 5
Meningkatkan perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak daerah;
1. Mencegah kebocoran pajak
daerah
2. Tersedianya
rencana target
pendapatan
daerah
Tercapainya peningkatan pengawasan dan pengendalian operasional
pendapatan
pajak
daerah
1. Meningkatnya penerimaan
pajak
daerah
2. Adanya
pedoman
estimasi atas capaian
target
pajak
daerah
3. Tercapainya target
pertahun 100%
4. Tersedianya jumlah
realisasi
perjenis
pajak
100%
100%
100%
100%
100%
Misi 6
Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD), Sistem Informasi Manajemen
Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem Informasi Keuangan Daerah
(SIKD)
Terlaksananya
penerapan
aplikasi Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan
Daerah (SIPKD),
Sistem Informasi
Pajak
Daerah
(SISMIOP), Sistem
Informasi
Geografis (SIG),
dan Sistem Informasi Keuangan
Daerah (SIKD);
Tercapainya penyusunan laporan
keuangan dengan
menggunakan
aplikasi
Terwujudnya laporan keuangan Pemda yang dihasilkan oleh aplikasi
yang teritegrasi dengan
seluruh SKPD
30%
50%
80%
100%
100%
30%
30%
30%
Misi 7
Meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan daerah
Meningkatkanya
likuiditas dan stabilitas keuangan
daerah
Tercapainya
likuiditas dan stabilitas keuangan
daerah
Cash Ratio mencapai
20% dari total kas
daerah
10%
20%
Misi 8
Meningkatkan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan BUMD dalam rangka
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Meningkatnya
Tercapainya pe20%
0%
50%
80%
100%
investasi daerah
pada
lembaga
keuangan
non
bank/perbankan
dan BUMD dalam
ningkatan Investasi Daerah
Misi 9
Meningkatkan Pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan Administrasi Perbendaharaan
Terlayaninya penerimaan dan pengeluaran kas
Meningkatnya pelayanan
administrasi
perbendaharaan
Terbitnya :
SP2D UP : 100%
SP2D LS 100%.
SP2D GU 100%
SP2D TU 100%
dari anggaran Kas
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 62
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
No.
TUJUAN
Meningkatnya
manajemen
pengelolaan
TP/
TGR.
INDIKATOR
TARGET KINERJA SASARAN PADA
SASARAN
TAHUN KE
Misi 10
Meningkatkan manajemen pengelolaan TP/TGR
Tercapainya pe- Terselesaikannya
10%
20%
30%
70%
100%
ningkatan manaTP/TGR
100%
jemen
pengeloSASARAN
laan TP/TGR
Sesuai visi dan misi DPPK Kabupaten Bandung untuk 5 (lima) tahun kedepan, perlunya
memanfaatkan teknologi data dan informasi yang sedang dikembangkan seperti peningkatan
pengelolaan keuangan mulai penyusunan anggaran KUA, PPAS, RKA, DPA, Lampiran Perda
APBD, Pengelolaan Keuangan (penerimaan dan pengeluaran), Akuntansi dan Laporan
Keuangan (LRA, Neraca, Arus Kas) yang semula dikerjakan secara manual beralih dengan
menggunakan aplikasi komputer dengan basis web (internet), yang memiliki karakteristik
kualitatif laporan keuangan yang relevan, andal,
dapat dibandingkan; dapat dipahami,
transparan, dan dapat dipertangunggjawabkan.
4.3. Strategi dan Kebijakan
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan DPPK, perlu dilakukan pendekatan pelayanan
prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan (confidence), peduli
(empaty), dan berwujud (tangible).
Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya manusia
sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas serta penerapan sistem penghargaan dan
hukuman, serta menggunakan strategi dan kebijakan yang cukup memadai. Strategi dan
Kebijakan dimaksud harus mendukung visi, misi, tujuan, dan sasaran sebagaimana pada tabel
berikut :
Tabel 4.2
Strategi dan Kebijakan Tahun 2010-2015
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Visi
Pengelolaan keuangan yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan secara
profesional
MISI 1
Meningkatkan kualitas dan profesionalitas sumber daya aparatur pengelola keuangan
daerah;
Terwujudnya kualitas
Tercapainya
pening- Mengikutsertakan apa- 1. memberikan
kemudan profesionalisme
katan
kualitas
dan
rat pengelola keuangan
dahan
dan
bantuan
sumber daya aparatur profesionalisme
SDM
dana untuk karyawan
pengelola keuangan
aparatur
pengelola daerah dalam berbagai
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 63
Tujuan
daerah
Sasaran
Strategi
Kebijakan
keuangan daerah;
program pendidikan dan
yang ijin belajar;
pelatihan bidang ke- 2. 10 orang pertahun
uangan
baik
yang
dikirim untuk mediselenggarakan
oleh
ngikuti bimtek pengepemerintah
pusat/
lolaan keuangan;
provinsi atau lembaga 3. Menyelenggarakan
lain dan/atau menyebimtek
pengelolaan
lenggarakan sosialisasi/
keuangan
bintek untuk SKPD di
lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bandung.
MISI 2
Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi
Meningkatnya
Tercapainya opti- 1. Peningkatan kualitas Melaksanakan
intensumber-sumber
malisasi
sumberpelayanan dengan sifikasi pajak daerah,
pendapatan
sumber
pendapola
pendekatan PBB, BPHTB dan PPh
pajak
daerah patan pajak daerah
pelayanan Prima;
pasal
21
untuk
melalui
inten- melalui intensifikasi 2. Menyusun Standard merealisasikan
target
Operating Procedure yang telah ditetapkan,
sifikasi dan ek- dan ekstensifikasi
(SOP).
stensifikasi
serta
melaksanakan
ekstensifikasi
untuk
menggali dan mengembangkan sumber pendapatan daerah yang
baru berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Mengintensifkan
koordinasi dengan pemerintah pusat/provinsi dan
SKPD terkait lainnya di
lingkungan
Pemerintah
Kabupaten Bandung.
Misi 3 :
Meningkatkan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan
aktual sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah
Terwujudnya
- Tersedianya
- Riviu terhadap Objek Melaksanakan pemutaperencanaan
data
potensi
basis data potendan Subjek Pajak hiran
berupa data popendapatan
daerah
si
pendapatan
Daerah;
tensi pendapatan
secara akurat baik untuk
daerah yang a- - Menggunakan
daerah yang apajak daerah, retribusi
kurat dan aktual,
aplikasi komputer
kurat dan aktual,
daerah maupun penmeliputi
Pajak
meliputi
Pajak
dapatan daerah lainnya,
daerah, Retribusi
daerah, Retribusi
sehingga memudahkan
daerah dan pendaerah dan pendalam membuat prediksi
dapatan lainnya,
dapatan lainnya,
penerimaan pendapatan
sebagai
dasar
sebagai
dasar
daerah.
penetapan target
penetapan target
per jenis pendaper jenis pendapatan
secara
patan
secara
rasional
terukur
- Meningkatnya
PAD
Misi 4
Menyusun aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan kebijakan teknis dan
pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah
Terwujudnya pemungutan pajak
daerah
sesuai
dengan peraturan
Meningkatkan penerimaan pajak daerah dan mengeliminasi kehilangan
potensi
pajak
Menyusun
rancangan
perda dan perbup pajak
daerah
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 64
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
daerah
Misi 5
Meningkatkan perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan
pajak daerah
Terwujudnya
Monitoring,
evaluasi, - melaksanakan penyu- Meningkatnya
fungsi
pengpendapatan asli pengawasan dan peluhan dan penertiban
awasan dan peterhadap
penggunaan bill/bon
daerah,
dan ngendalian
ngendalian opependataan,
mengurangi lost petugas
penjualan yang merasional
dalam
potensi
pajak pendaftaran, penetapan
menuhi kriteria yang
rangka
pencapemungut, serta kepada
daerah;
telah
diperporasi
paian target pen- - Meningkatnya
WP
untuk penghitungan
dapatan daerah;
besaran pajak (pajak
fungsi
penghotel, restoran dan
awasan
dan
sejenisnya) serta dipengendalian
berikan sanksi yang
operasional dategas bagi wajib pajak
lam rangka penyang
melanggar,
capaian
target
pemberian
pengdan peningkatan
hargaan yang layak
pendapatan
bagi WP yang bagus.
daerah dengan
melakukan
kerjasama operasi
dengan
instansi/ SKPD
penegak hukum.
- Meningkatkan
kesadaran wajib
pajak/subyek
pajak untuk memenuhi
kewajibannya membayar
pajak
secara
tepat
waktu
Terlaksananya
konsep
bank
minded
untuk
pengelolaan
keuangan
dan
penerimaan
pendapatan;
Penerimaan pendapatan
pajak
daerah
melalui
bank yang ditunjuk
disemua wilayah;
Melakukan
kerjasama
yang
saling
menguntungkan
dengan
bank.
Pendapatan pajak daerah
disetorkan langsung oleh
wajib pajak ke bank yang
telah ditunjuk disetiap
wilayah.
Misi 6
Menerapkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Sistem Informasi Manajemen
Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem Informasi
Keuangan Daerah (SIKD)
Terwujudnya
Pengelolaan
keMeningkatkan rekonsiliasi
Sistem Informasi uangan yang cepat,
dan konsolidasi dengan
Manajemen Da- tepat, efektif, efiseluruh SKPD dalam
erah
(SIMDA), sien,
transparan,
menyusun
Rancangan
Sistem Informasi dan sesuai dengan
Perda
APBD/Perda
Pendapatan
peraturan
perunPerubahan APBD dan
Daerah (SISMI- dangan, mulai dari
Perbup
Penjabaran
OP), Sistem In- penganggaran, peAPBD/
Perbup
formasi Geografis laksanaan, dan pePerubahan APBD.
(SIG) dan Sistem laporan, yang terdiri
Informasi
Ke- dari :
uangan daerah - LRA;
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 65
Tujuan
(SIKD)
1.
2.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
- Neraca;
- Arus Kas
- CaLK
Untuk seluruh
SKPD
Misi 7
Meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan daerah
Meningkatkanya
Tercapainya likui- Cash Ratio mencapai
Dengan
menerbitkan
likuiditas
dan ditas dan stabilitas 20% dari total kas
Surat Penyediaan Dana
stabilitas
keuangan daerah;
daerah
untuk seluruh SKPD per
keuangan daerah
triwulan
Misi 8
Meningkatkan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan BUMD dalam
rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Meningkatkan kemitraan Menganggarkan penyerTerwujudnya pe- Terlaksananya
kemitraan
dengan
melalui
Penyertaan taan modal pada pos
ningkatan Inveslembaga
keuangan/
Modal
Pemerintah
Kab. pembiayaan
dengan
tasi
Daerah/
pertimbangan
profit
perbankan
dan
Bandung
kepada
lemPenyertaan Mountuk baga
keuangan/per- oriented dengan terlebih
dal kepada Lem- BUMD
baga keuangan/ investasi /penyer- bankan dalam rangka dahulu menyusun perda
Penda- penyertaan modal.
perbankan
dan taan modal dalam meningkatkan
mening- patan Asli Daerah PAD).
BUMD
dalam rangka
rangka mening- katkan Pendapatan
katkan
Pen- Asli Daerah (PAD);
dapatan
Asli
Daerah (PAD).
Misi 9
Meningkatkan Pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan Administrasi Perbendaharaan
Terlayaninya peMeningkatnya pe- Terbitnya :
nerimaan dan pe- layanan
adminis- UP 100%
ngeluaran kas
trasi
perbenda- SP2D LS 100%.
haraan
SP2D GU 100%
SP2D TU 100% dari
anggaran Kas
Misi 10
Meningkatkan manajemen pengelolaan TP/TGR
Tersedianya data
Semua TP/TGR dapat
Penyusunan Perda TP/
Terwujudnya
dana administrasi
terselesaikan (tidak ada
TGR,melakukan
invenpengelolaan
TP/TGR.
tunggakkan)
tarisasi, penetapan nilai
TP/TGR.
kerugian,
penagihan,
penyitaan, penghapusan
RENSTRA DPPK Kab. Bandung 2010-2015 Perubahan
IV - 66
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DPPK YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja.
Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang
kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar
pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar pelayanan
merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah
daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta
digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap
perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai
dan berfungsi (ex post). Indikator Kinerja Program dari RPJMD 2010-2015:
-
Terwujudnya aparatur pengelola keuangan daerah yang handal dan profesional
-
Terwujudnya administrasi pengelolaan keuangan sesuai
SAP dan meningkatkan
pemahaman aparat terhadap ketentuan penatausahaan keuangan daerah.
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen
pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran,
penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban
pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,
fungsi dan misi organisasi.
Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung 2010-2015
VI - 76
Pada sektor publik seperti entitas pemerintah, sistem akuntabilitas kinerja menghadapi
masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja yang tepat.
Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda
dengan sektor bisnis, terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output
entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas
maupun kualitasnya.
Indikator Kinerja DPPK yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator
kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD,
sebagaimana tabel VI.1 di bawah ini :
Rencana Strategis DPPK Kabupaten Bandung 2010-2015
VI - 77
1
VISI
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mempunyai Visi “Terwujudnya
Optimalisasi Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Keuangan yang Efektif, efisien dan
Dapat Dipertanggungjawabkan Secara Profesional pada Tahun 2015”.
Makna Visi :
1.
Optimalisasi Pendapatan Daerah, mengandung arti meningkatkan semua pendapatan
daerah baik pendapatan asli daerah maupun pendapatan transfer sebagai andalan untuk
optimalisasi pembangunan di berbagai bidang di Pemerintah Kabupaten Bandung.
2.
Pengelolaan keuangan, mengandung pengertian bahwa proses penatausahaan keuangan
daerah mulai dari
penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, akuntansi dan
pelaporan dilaksanakan secara tepat waktu dan akurat sesuai peraturan perundangundangan dan berlandaskan pada prinsip-prinsip akuntabel, transparansi (keterbukaan)
dan partisipasi (peran serta masyarakat).
3.
Efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan, mengandung arti bahwa dana yang
tersedia harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dan mencukupi sehingga dapat
meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Maka dalam mengendalikan
tingkat efektifitas dan efisiensi anggaran, perlu penetapan tujuan dan sasaran secara jelas,
hasil dan manfaat, indikator yang ingin dicapai, penetapan prioritas program/kegiatan,
penghitungan beban kerja dan penetapan harga satuan yang rasional serta tolok ukur yang
jelas. Dapat dipertanggungjawabkan artinya bahwa proses pengelolaan keuangan daerah
mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan/penatausahaan dan pengendaliannya
harus benar-benar dapat dipertangungjwabkan.
4.
Secara Profesional, mengandung makna bahwa pengelolaan keuangan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan harus sesuai dengan peraturan perudangundangan yang berlaku, dan selalu mengevaluasi hasil yang telah dicapai dan terus
meningkatkan prestasi.
2
MISI
DPPK telah menetapkan 10 (sepuluh) Misi yang harus dilaksanakan, antara lain :
1.
Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya aparatur pengelola keuangan
daerah;
2.
Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan pajak daerah melalui intensifikasi dan
ekstensifikasi;
3.
Meningkatkan kualitas data potensi pendapatan pajak daerah agar lebih akurat dan aktual
sebagai dasar penetapan target pendapatan pajak daerah;
4.
Menyusun aspek legalitas pemungutan pajak daerah, merumuskan kebijakan teknis dan
pelaksanaan operasional pemungutan pajak daerah;
5.
Meningkatkan perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasional pendapatan pajak
daerah;
6.
Menerapkan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA), Sistem Informasi
Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Sistem
Informasi Keuangan Daerah (SIKD);
7.
Meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan daerah;
8.
Meningkatkan investasi daerah kepada lembaga keuangan/perbankan dan BUMD dalam
rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah;
9.
Meningkatkan Pelayanan Pajak Daerah dan Pelayanan Administrasi Perbendaharaan;
10. Meningkatkan manajemen pengelolaan TP/TGR
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DPPK
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2012 pasal 29
bahwa Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan mempunyai tugas pokok “merumuskan
kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pengelolaan
pendapatan dan keuangan yang meliputi pendapatan I, pendapatan II, anggaran,
perbendaharaan dan akuntansi serta melaksanakan ketatausahaan Dinas”
Selanjutnya, rincian tugas pokok pada DPPK Kabupaten Bandung sebagaimana
Peraturan Bupati Bandung Nomor 28 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
3
Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Bandung, dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Kepala Dinas
Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas, mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
sebagian otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat
daerah, kepegawaian dan persandian;
Dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a.
Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya;
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.
Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan
pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program,
pengelolaan
umum
dan
kepegawaian
serta
pengelolaan
keuangan.
Untuk
menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan dinas;
b. Pengkoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang dan
UPTD di lingkungan dinas ;
c. Perumusan kebijakan pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan Dinas ;
4
d. Perumusan kebijakan pengelolaan administrasi kelembagaan dan ketatalaksanaan serta
hubungan masyarakat dan informasi publik ;
e. Penataan organisasi, kelembagaan dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
pengelola keuangan daerah ;
f. Perumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian ;
g. Perumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan ;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program/kegiatan Dinas;
i. Pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Dinas;
j. Pengkoordinasian
penyusunan
dan
penyampaian
bahan
pertangggungjawaban
pelaksanaan dinas ;
k. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan
kesekretariatan;
l. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
m. Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.
3.
Bidang Pendapatan I
Bidang Perencanaan Pengendalian 0perasional dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas
di bidang pendapatan I yang meliputi pelayanan, pendaftaran, pendataan, penetapan,
penagihan, perencanaan dan pengendalian operasional serta keberatan pajak daerah
bidang pendapatan I.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang
Pendapatan I menyelenggarakan fungsi :
a.
Perumusan rencana dan program kerja pengelolaan pendaftaran ;
b.
Perumusan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan I yang
meliputi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan
jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah dan pajak
sarang burung walet ;
5
c.
Pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan teknis pengelolaan pendapatan
daerah bidang pendapatan I ;
d.
Pelaksanaan pembinaan dan pengarahan pengelolaan pendapatan daerah bidang
pendapatan I ;
e.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan
daerah bidang pendapatan I ;
f.
pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengelolaan pendapatan daerah bidang
pendapatan I ;
g.
Pelaksanaan
pelayanan
keberatan
dan
pengurangan
pajak
daerah
bidang
pendapatan I ;
h.
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan tugas dan fungsinya ;
i.
Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pendapatan I;
4.
Bidang Pendapatan II
Bidang pendapatan II memiliki tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas-tugas di bidang pendapatan II yang meliputi pelayanan, pendaftaran,
pendataan, penetapan, penagihan, perencanaan dan pengendalian operasional dan
keberatan pajak daerah di bidang pendapatan II. Dalam melaksananakan tugasnya Kepala
Bidang menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a.
Perumusan rencana dan program kerja pengelolaan pendapatan II ;
b.
Perumusan kebijakan pengelolaan pendapatan daerah bidang pendapatan II yang
meliputi Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,
Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah ;
c.
Penyelenggaraan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan daerah bidang
pendapatan II ;
d.
Pengkoordinasian perencanaan teknis pengelolaan pendapatan daerah bidang
pendapatan II ;
6
e.
Pelaksanaan pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas pengelolaan pendapatan
daerah bidang pendapatan II ;
f.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
g.
pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengelolaan pendapatan daerah
pendapatan II ;
h.
pelaksanaan pelayanan keberatan dan pengurangan pajak daerah bidang pendapatan
II ;
i.
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
j.
pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang pendapatan II ;
5.
Bidang Anggaran
Bidang anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang memiliki tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas
di bidang penyusunan
anggaran yang meliputi anggaran pendapatan dan pembiayaaan, anggaran belanja langsung
dan anggaran belanja tidak langsung. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala
Bidang menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan rencana dan program kerja penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah ;
b. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan perubahan APBD ;
c.
Penyusunan rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran APBD dan penjabaran
perubahan APBD ;
d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
(APB) Desa ;
e. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan anggaran ;
f.
Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang penyusunan anggaran ;
g. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang penyusunan anggaran;
h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas penyusunan anggaran ;
i.
Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
7
j.
Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau
pihak ketiga di bidang penyusunan anggaran.
6.
Bidang Perbendaharaan
Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas
pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pengelolaan perbendaharaan
yang meliputi administrasi perbendaharaan, penelitian dan penerbitan surat perintah
pencairan dana serta pengelolaan kas daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang
Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan perbendaharaan ;
b. perumusan penyusunan Anggaran Kas dan Surat Penyediaan Dana (SPD) ;
c. penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah ;
d. pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ;
e. pengendalian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ;
f.
pelaksanaan penyimpanan uang daerah dalam rekening kas umum daerah ada Bank
yang ditunjuk ;
g. pengendalian dan pengaturan likuditas kas daerah ;
h. perumusan kebijakan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah ;
i.
perumusan kebijakan pembayaran utang atas nama Pemerintah Daerah ;
j.
perumusan kebijakan pengelolaan piutang dan pengelolaan administrasi Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi ;
k. pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan teknis di bidang pengelolaan
perbendaharaan ;
l.
pembinaan teknis perbendaharaan kepada para Bendahara dan pengelola keuangan
SKPD ;
m. perumusan kebijakan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran APBD pada
perbankan dan SKPD ;
8
n. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan perbendaharaan ;
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
p. pelaksanaan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang pengelolaan perbendaharaan.
7.
Bidang Akuntansi
Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
meliputi akuntansi pendapatan, belanja dan pembiayaan. Dalam melaksanakan tugas
pokok tersebut Kepala Bidang Akuntansi menyelenggarakan fungsi :
a.
penyusunan rencana dan program kerja
akuntansi pendapatan, belanja dan
pembiayaan ;
b. perumusan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD ;
c. perumusan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD ;
d. pembinaan teknis penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
kepada entitas akuntansi ;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas akuntansi pendapatan, belanja
dan pembiayaan ;
f.
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
g. pelaksanaan
koordinasi,
kerja
sama
dan
kemitraan
dengan
unit
kerja/
instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang akuntansi pendapatan, belanja dan
pembiayaan.
8.
UPTD Pajak Daerah
UPTD Pajak Daerah mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan
mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan pelaksanaan hasil penetapan kebijakan Pajak
Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Pajak Daerah
menyelenggarakan fungsi :
9
a. penyusunan rencana dan program kerja UPTD sesuai dengan hasil penetapan kebijakan
Pajak Daerah di wilayah kerjanya ;
b. pelaksanaan operasional kegiatan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan
pengawasan dan pengendalian pajak daerah sesuai dengan hasil penetapan kebijakan
Pajak Daerah ;
c. pelaksanaan kegiatan pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan pengawasan dan
pengendalian Pajak Daerah ;
d. Penyampaian SPTPD/ SPPT dan SKPD / SKPDKB / SKPDKBT / STPD kepada Wajib
Pajak ;
e. Pelayanan penerimaan berkas usulan keberatan PBB-P2 buku I dan buku II, dan Pajak
Daerah lainnya untuk diteruskan ke Dinas ;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas fungsinya ;
h. Pelaksanaan koordinasi pelayanan, pendataan, pendaftaran, penagihan, pengawasan
dan pengendalian Pajak Daerah dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
9.
UPTD Belanja Tidak Langsung
UPTD
Belanja
Tidak
Langsung
mempunyai
tugas
pokok
memimpin,
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagai fungsi
dinas di bidang pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai serta koordinasi,
fasilitasi dan pembinaan pengelolaan belanja tidak langsung non belanja pegawai. Dalam
melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala UPTD Belanja Tidak Langsung
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan belanja tidak langsung non
belanja pegawai ;
b. Perencanaan operasional kegiatan pelayanan belanja tidak langsung non belanja
pegawai ;
c. Penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pengelolaan belanja tidak
langsung non belanja pegawai ;
10
d. pelaksanaan koordinasi, faslilitasi, pembinaan dan pengelolaan belanja tidak langsung
non belanja pegawai ;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;
f.
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengawasan tugas ;
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya ;
h. Pelaksanaan koordinas dengan unit kerja lain dalam rangka pengelolaan belanja tidak
langsung non belanja pegawai.
Untuk mencapai target Visi dan Misi DPPK Kab Bandung melalui program :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
11
12
13
14
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPPK Kabupaten Bandung
Kebutuhan dana untuk pembangunan di Kabupaten Bandung setiap tahun terus
meningkat dan masih tingginya ketergantungan dana dari Pemerintah Pusat, adalah suatu
tantangan bagi DPPK selaku SKPD pemungut pendapatan untuk terus meningkatkan
pendapatan asli daerah dan selaku PPKD terus berupaya untuk mengoptimalkan pendapatan
dana perimbangan serta lain-lain pendapatan daerah yang sah, melalui koordinasi kepada
Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Peningkatan kualitas pelayanan yang akan dilaksanakan DPPK Kabupaten Bandung
lima tahun kedepan, diidentifikasi dari permasalahan-permasalahan yang terjadi yaitu :
1.
Belum optimalnya kualitas SDM, yang sesuai standar kebutuhan unit kerja dan belum
optimalnya penempatan SDM pada masing-masing Unit kerja DPPK sesuai dengan
kualifikasi pendidikan dan kompetensi;
2.
Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas;
3.
Belum optimalnya kualitas pelayanan pajak daerah dan pelayanan administrasi
perbendaharaan ;
4.
Belum optimalnya perencanaan, pengendalian, operasional pajak daerah;
5.
Belum optimalnya sistem pengendalian intern pengelolaan keuangan daerah;
6.
Belum optimalnya kualitas laporan keuangan;
15
7.
Belum
optimalnya
pelaksanaan
intensifikasi
dan
ekstensifikasi
sumber-sumber
pendapatan daerah;
8.
Belum optimalnya penerimaan pajak daerah ;
9.
Belum optimalnya pengelolaan dan tertib administrasi Penyelesaian Kerugian Daerah
(TP/TGR) sebagaimana peraturan perundang-undangan.
Walaupun terdapat kekurangan tersebut di atas, kami terus berupaya untuk
memperbaiki kinerja DPPK yang merupakan suatu keharusan dan menjadi perhatian yang
besar. Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, DPPK Kabupaten
Bandung menyusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan pada
lingkungan internal serta faktor peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal.
Faktor kekuatan yang ada pada lingkungan internal sebagai berikut :
1.
Jumlah SDM cukup memadai;
2.
Sarana dan prasarana yang dimiliki sekarang ;
3.
Komitmen pimpinan dalam meningkatkan kualitas SDM;
4.
Adanya regulasi pengelolaan keuangan daerah;
5.
Adanya tugas pokok dan fungsi yang jelas;
6.
Tersedianya anggaran untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
Faktor kelemahan merupakan permasalahan-permasalahan pada lingkungan internal
yang perlu ditingkatkan sebagai berikut :
1.
Kualitas SDM belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan standar kerja organisasi;
2.
Masih adanya pegawai yang kurang memiliki tanggung jawab terhadap tugas pokok dan
fungsinya;
3.
Belum meratanya pengetahuan/pemahaman aparat terhadap pengelolaan keuangan
daerah;
4.
Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.
Faktor peluang yang perlu dimanfaatkan pada lingkungan eksternal DPPK Kabupaten
Bandung adalah sebagai berikut :
16
1.
Adanya potensi pendapatan yang cukup besar di Kabupaten Bandung;
2.
Adanya pengalihan beberapa jenis pajak pusat dan provinsi menjadi pajak daerah, yaitu
BPHTB, PBB-P2 dan Pajak Air Tanah;
3.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan, pelaporan dan informasi keuangan
daerah;
4.
Adanya reformasi birokrasi disegala bidang, termasuk pengelolaan keuangan;
5.
Terbukanya kesempatan mengikuti pendidikan formal dan informal untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia;
6.
Adanya perkembangan pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung.
Faktor ancaman yang perlu ditekan pada lingkungan eksternal yaitu :
1.
Pelanggaran terhadap
ketentuan
perundang-undangan dibidang pendapatan dan
pengelolaan keuangan;
2.
Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar
pajak ;
3.
Wajib pajak tidak memberikan informasi pendapatannya secara jujur.
Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian disusun strategi
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan dalam lima tahun ke depan sebagai
berikut:
1.
Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM;
2.
Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya;
3.
Peningkatan ketaatan pada peraturan dan perundang-undangan;
4.
Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima;
5.
Peningkatan kesejahteraan aparatur;
6.
Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan keuangan;
7.
Peningkatan pemanfaatan teknologi pengolahan data dan informasi;
8.
Peningkatan Pemahaman bersama tentang proses dan mekanisme pengelolaan pendapatan
dan keuangan daerah;
17
9.
Terjalinnya
komunikasi
dan
sinkronisasi
dalam
mensinergiskan
perencanaan
pembangunan dengan keuangan;
10. Meningkatnya sistem pengendalian intern;
11. Meningkatkan pengawasan Melekat;
12. Penerapan sistem reward and punishment yang berkeadilan.
13. Meningkatnya sosialisasi pajak daerah kepada masyarakat.
Dari beberapa strategi di atas, kemudian ditetapkan prioritas strategi yang akan
ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran menggunakan analisis tapisan
berdasarkan 8 (delapan) indikator, yaitu:
1. waktu pelaksanaan strategi;
2. Besar pengaruhnya dalam mencapai tujuan dan sasaran;
3. Biaya yang diperlukan;
4. Pelaksanaan strategi memerlukan pengembangan baru, perubahan yang konsekuen, dan
komitmen;
5. Penyesuaian terhadap perundang-undangan, penambahan dan renovasi sarana dan
prasarana dan peningkatan kualitas SDM;
6. Akibat yang ditimbulkan apabila salah dalam melaksanakan strategi;
7. Dampak yang timbul terhadap SKPD lainnya;
8. Sensitifitas strategi terhadap aspek sosial, ekonomi dan politik
Berdasarkan hasil analisis tapisan yang telah dilakukan, menghasilkan rumusan 7
(tujuh) strategi utama dari 13 alternatif rencana strategi DPPK Tahun 2010-2015 yaitu :
1. Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM;
2. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya;
3. Peningkatan kualitas pelayanan dengan pola pendekatan pelayanan Prima;
4. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan, baik pendapatan, belanja dan pembiayaan;
5. Penerapan sistem reward and punishment yang berkeadilan, baik bagi pegawai DPPK
maupun kepada Wajib Pajak;
18
6. Peningkatan pemanfaatan teknologi data dan informasi ;
7. Peningkatan sarana dan prasarana.
Dengan penjelasan, bahwa sesuai visi dan misi DPPK Kabupaten Bandung untuk 5 (lima)
tahun kedepan, perlunya memanfaatkan teknologi data dan informasi yang sedang
dikembangkan seperti pengelolaan keuangan dengan menggunakan program aplikasi
pengelolaan keuangan yang terintegrasi dengan seluruh SKPD berbasis web (internet) yang
digunakan sebagai sarana entri data dan menghasilkan informasi keuangan yang dihasilkan
dari seluruh SKPD pada saat penyusunan RKA/DPA dan rancangan perda APBD, rancangan
perda perubahan APBD, pelaksanaan (penatausahaan), akuntansi dan pelaporannya yang
memiliki karakteristik kualitatif laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan;
dapat dipahami, transparan, dan dapat dipertangunggjawabkan.
Dalam meningkatkan kualitas pelayanan DPPK, perlu dilakukan pendekatan pelayanan
prima yang handal (reliability), tanggap (responsif), dengan keyakinan (confidence), peduli
(empaty), dan berwujud (tangible).
Untuk mewujudkan itu semua, perlu ditunjang dengan kapasitas sumber daya manusia
sesuai tugas dan fungsinya dan profesionalitas serta penerapan sistem penghargaan dan
hukuman yang berkeadilan.
.
19
TABEL 2.6
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DPPK
KABUPATEN BANDUNG
NO.
1
I.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH DAN MACAM PAJAK
2
PAJAK DAERAH
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak Penerangan Jalan
Pajak Parkir
Pajak Air Tanah
Pajak Mineral Bukan Logam dan
Batuan
Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan
PBB Perdesaan dan Perkotaan
TARGET
SPM
3
TARGET
IKK
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TARGET INDIKATOR LAINNYA
5
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE2012
2013
2014
7
8
9
2011
6
2015
10
REALISASI CAPAIAN TAHUN KE2012
2013
12
13
2011
11
2014 2015
14
15
1,250,000,000
1,800,000,000
2,150,000,000
2,210,000,000
2,210,000,000
1,382,279,874
2,311,227,053
2,326,858,902
-
-
4,200,000,000
5,250,000,000
6,350,000,000
6,750,000,000
6,750,000,000
4,871,316,085
6,894,597,594
7,618,611,322
-
-
656,000,000
700,000,000
950,000,000
600,000,000
600,000,000
955,618,520
706,313,905
1,133,458,898
-
-
2,000,000,000
2,500,000,000
2,750,000,000
2,800,000,000
2,800,000,000
2,547,378,797
2,712,275,886
2,774,117,112
-
-
63,507,999,229
8,100,000,000
93,000,000,000
98,600,000,000
98,600,000,000
64,705,088,990
83,975,194,771
96,023,436,216
-
-
275,000,000
375,000,000
280,000,000
350,000,000
350,000,000
597,392,330
453,376,485
372,910,757
-
-
1,900,000,000
130,000,000
3,100,000,000
160,000,000
3,750,000,000
200,000,000
3,900,000,000
250,000,000
3,900,000,000
250,000,000
3,011,256,483
142,701,367
3,751,205,768
192,014,591
4,002,248,592
222,557,970
-
-
37,500,000,000
65,000,000,000
76,847,364,885
79,500,000,000
75,500,000,000
59,586,208,434
85,145,652,395
104,965,934,823
-
-
57,500,000,000
60,000,000,000
59,000,000,000
68,162,703,465
-
-
-
-
-
-
TABEL 2.6
AN KINERJA PELAYANAN DPPK
ABUPATEN BANDUNG
RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE- (%)
2011 2012 2013 2014
2015
16
17
18
19
20
111
128
108
-
-
116
131
120
-
-
146
101
119
-
-
127
108
101
-
-
102
1,037
103
-
-
217
121
133
-
-
158
110
121
120
107
111
-
-
159
131
137
-
-
-
-
119
-
-
TABEL II.7
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DPPK
KABUPATEN BANDUNG
Anggaran pada Tahun ke-
Uraian
(1)
PENDAPATAN DAERAH
1
(2)
2
(3)
3
(4)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke4
(5)
5
(6)
1
(7)
2
(8)
3
(9)
4
(10)
5
(11)
-
-
1
(12)
Rasio Antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke2
(13)
2,378,600,572,067.80
2,801,080,050,450.65
3,201,782,064,647.12
3,003,954,233,902.59
499,379,535,768.52
942,046,928,669.70
2,902,414,601,182.00
1,272,713,410,016.00
240,907,807,907
318,947,610,018.00
430,127,599,111.12
507,622,962,086.52
499,379,535,768.52
291,062,396,559.70
366,316,690,578.00
516,673,968,989.00
111,418,999,229.00
159,885,000,000.00
243,777,364,885.12
254,960,000,000.00
249,960,000,000.00
137,799,240,880.00
186,141,858,448.00
287,790,541,600.00
123.68
116.42
- Hasil Retribusi Daerah
32,589,001,964.00
39,518,426,609.00
51,214,186,650.00
28,596,966,788.52
35,661,165,828.52
32,791,380,684.00
41,045,068,255.00
49,507,165,062.00
100.62
103.86
- Hasil Pengelolaan Kekayaan
43,137,049,283.00
45,234,438,807.00
51,617,417,126.00
50,105,551,398.00
50,572,417,000.00
43,117,989,633.00
45,168,813,789.00
50,139,506,724.00
99.96
99.85
- Lain-lain PAD Yang Sah
18,990,646,367.00
21,309,744,602.00
15,518,630,450.00
88,960,443,900.00
89,357,336,470.00
30,791,488,062.70
33,050,484,721.00
44,340,850,340.00
162.14
155.10
- Pendapatan BLUD
34,772,111,064.00
53,000,000,000.00
68,000,000,000.00
85,000,000,000.00
73,828,616,470.00
46,562,297,300.00
60,910,465,365.00
84,895,905,263.00
133.91
114.93
PENDAPATAN TRANSFER
1,474,200,198,064.00
1,868,112,703,843.00
2,061,368,459,952.00
2,225,271,019,832.00
Pendapatan Transfer/Dana Perimbangan
1,474,200,198,064.00
1,868,112,703,843.00
2,061,368,459,952.00
2,225,271,019,832.00
2,065,211,236,741.00
1,511,351,819,966.00
1,954,099,527,667.00
111,244,712,548.00
132,284,941,439.00
99,044,928,763.00
94,822,243,899.00
94,822,243,899.00
123,223,997,650.00
143,431,554,029.00
84,447,979,092.00
60,193,844,516.00
50,087,479,404.00
73,165,812,189.00
75,304,955,933.00
72,619,692,842.00
85,384,881,316.00
124,927,690,638.00
131,155,157,916.00
- Dana Alokasi Umum
1,202,706,641,000.00
1,518,230,253,000.00
1,730,063,709,000.00
1,897,769,300,000.00
1,897,769,300,000.00
1,202,706,641,000.00
1,518,230,253,000.00
1,730,063,709,000.00
- Dana Alokasi Khusus
100,055,000,000.00
167,510,030,000.00
159,094,010,000.00
157,374,520,000.00
100,036,300,000.00
167,510,030,000.00
PENDAPATAN ASLI DAERAH
- Hasil Pajak Daerah
Daerah yang Dipisahkan
- Bagi Hasil Pajak
- Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Dana Otonomi Khusus
-
Dana Penyesuaian
-
-
Transfer Pemerintah Provinsi
-
1,954,099,527,667.00
-
-
-
2,104,760,856,008.00
159,094,010,000.00
1,377,318,182,565.00
-
-
-
-
Pendapatan Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
-
-
-
-
Bantuan Keuangan dari Provinsi
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
663,492,566,096.80
614,019,736,589.65
- Pendapatan Hibah
-
-
- Dana Darurat
-
-
- Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
710,286,005,584.00
271,060,251,984.07
2,368,480,000.00
1,524,330,000.00
-
152,892,228,656.80
176,840,060,729.65
176,881,976,125.00
444,406,177,440.00
318,054,232,000.00
440,775,135,139.00
66,194,160,000.00
119,125,443,860.00
90,260,414,320.00
BELANJA DAERAH
2,623,519,451,404.00
3,063,111,044,168.65
3,473,370,709,375.76
Belanja Tidak Langsung
1,666,871,746,727.00
1,855,126,650,283.65
2,184,313,880,646.16
- Belanja Pegawai
1,464,872,538,105.00
1,597,946,955,673.65
- Belanja Hibah
78,403,011,500.00
- Belanja Batuan Sosial
16,967,431,382.00
269,535,921,984.07
650,984,532,110.00
581,998,382,937.00
-
-
-
-
756,039,441,027.00
1,490,141,030.00
140,494,956,670.00
160,743,105,827.00
191,295,282,508.00
-
445,459,218,440.00
318,054,232,000.00
428,493,318,000.00
-
65,030,357,000.00
103,201,045,110.00
134,760,699,489.00
3,411,045,429,512.52
1,880,729,620,907.00
2,851,978,727,413.00
1,866,131,956,638.72
1,708,259,085,122.00
1,736,329,871,127.00
1,889,447,063,335.48
1,568,851,792,405.35
1,525,619,588,006.00
1,511,662,036,637.00
45,150,945,868.00
50,918,941,500.00
52,382,750,000.00
77,848,070,250.00
41,734,739,950.00
7,409,833,382.00
11,569,497,064.00
5,000,000,000.00
12,063,758,000.00
62,048,680,093.60
79,858,117,825.77
77,614,930,211.37
dan Pemerintah Daerah Lainnya
- Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
- Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah lainnya
- Belanja Bagi Hasil kepada Prov/
-
-
1,855,669,700.00
61,050,186,000.00
Kab/Kota dan Pemerintahan Desa
- Belanja Bantuan Keuangan
92,149,289,740.00
120,144,536,010.00
135,218,245,920.00
144,222,820,340.00
89,436,367,366.00
- Belanja Tidak Terduga
14,479,476,000.00
22,425,699,256.40
17,302,015,000.91
18,059,663,682.00
3,291,301,500.00
5,137,123,900.00
Belanja Langsung
956,647,704,677.00
1,207,984,393,885.00
1,289,056,828,729.60
1,544,913,472,873.80
172,470,535,785.00
1,115,648,856,286.00
- Belanja Pegawai
57,654,902,830.00
104,811,661,970.00
149,732,165,516.00
192,037,429,095.96
55,419,617,330.00
101,734,321,660.00
- Belanja Pegawai BLUD
16,713,191,720.00
25,849,003,731.00
578,120,015,379.00
487,756,276,281.00
- Belanja Barang dan Jasa
- Belanja Barang dan Jasa BLUD
114,890,114,940.00
16,894,162,724.00
28,700,228,892.00
461,987,556,648.00
650,701,179,826.64
843,703,274,123.84
558,032,627,779.00
17,307,887,709.00
31,943,546,903.00
488,623,483,386.96
509,172,769,654.00
172,470,535,785.00
491,283,202,183.00
18,323,403,821.00
24,975,768,669.00
- Belanja Modal
285,836,190,927.00
564,591,683,234.00
PEMBIAYAAN
295,946,527,071.00
262,030,993,718.00
295,530,052,754.06
257,538,157,773.76
Penerimaan Daerah
306,873,460,655.00
297,530,993,718.00
304,373,460,654.06
289,538,157,773.76
(1)
(2)
- Sisa lebih Perhitungan Anggaran
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
258,190,830,139.00
288,707,585,818.00
258,190,830,139.06
38,682,630,516.00
8,823,407,900.00
38,682,630,515.00
(9)
288,707,585,817.76
TA. Sebelumnya (SiLPA)
- Pencairan Dana Cadangan
- Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
-
-
-
-
-
-
yang Dipisahkan
- Penerimaan Pinjaman Daerah
- Penerimaan Pengembalian Pe-
10,000,000,000.00
-
-
7,500,000,000.00
830,571,956.00
nyertaan Modal
- Penerimaan Piutang Daerah
-
Pengeluaran Daerah
- Pembentukan Dana Cadangan
- Penyertaan Modal (Investasi)
-
-
-
10,926,933,584.00
35,500,000,000.00
8,843,407,900.00
32,000,000,000.00
8,823,407,900.00
15,000,000,000.00
8,823,407,900.00
15,000,000,000.00
155,500,000.00
20,000,000,000.00
20,000,000.00
16,500,000,000.00
1,948,025,684.00
500,000,000.00
Pemerintah Daerah
- Pembayaran Pokok Hutang
- Pemberian Pinjmana Daerah
TOTAL
-
-
500,000,000.00
-
35,000,000.00
(10)
(11)
(12)
(13)
TABEL II.7
LISASI PENDANAAN PELAYANAN DPPK
BUPATEN BANDUNG
Rasio Antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke3
4
(14)
(15)
5
(16)
Rat-rata
Pertumbuhan
Anggaran Realisasi
(17)
(18)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
TABEL VI.1
EVALUASI TERHADAP HASIL RENSTRA
DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KA
PERIODE PELAKSANAAN : TAHUN PELAKSANAA
Kode Rekening
Program/Kegiatan
(1)
(2)
Target Capaian Evaluasi Pelaksanaan
Data Capaian
s/d Tahun 2013 (Kumulatif)
pada Awal Tahun
Perencanaan
K
Rp
(4)
(5)
Indikator Kinerja
(3)
20
05
01
Program Pelayanan Admi-nistrasi
Perkantoran
01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Jumlah Surat Keluar
20
05
01
20
05
01
kebu-tuhan
02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Terpenuhinya
Daya Air dan Listrik
penerangan listrik gedung kantor
milik Pemkab Bandung (APJ)
9
20
05
01
12
20
05
01
20
05
01
1,100
3,400
47
48
6
20
05
01
20
20
05
05
01
01
20
05
01
05 Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Jumlah tenaga penga-manan
Daerah
kantor (org)
07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Jumlah Materai 6000
Jumlah Materai 3000
Jumlah Buku Bilyet
Jumlah Transfer
Jumlah
tenaga
kebersihan
08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
(orang)
09 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Jumlah jenis peralatan yang
Kerja
diperbaiki
10 Penyediaan Alat Tulis Kantor
Jumlah jenis ATK
11 Penyediaan Barang Cetakan dan Peng- Jumlah jenis Cetakan
gandaan
Komponen
Instalasi Jumlah jenis komponen instalasi
12 Penyediaan
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
listrik
20
05
01
13 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Jumlah jenis peralatan
Kantor
perlengkapan kantor
20
05
01
14 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
20
05
01
15
20
05
01
17
20
05
01
18
20
05
01
19
2,805
2011
K (%)
Target
Realisasi
Rp
Anggaran
(6)
22,121,202,056
K (%)
Target
Realisasi
20,573,412,198
805
805
16,064,772,456
12,000,000
15,329,685,736
12,000,000
3
3
12,673,000,000
12,052,363,625
103,327,876
11,000,000
7,290,000
36,832,100
10,000,000
9,569,600
13,000,000
12,000,000
34,377,150
40,560,000
11
2
2
-
-
-
128
85
417,574,513
519,948,424
70
48
70
48
140,000,000
145,000,000
135,257,125
143,703,000
17
143,976,700
9
9
24,000,000
24,000,000
dan
57
2,495,965,250
24
24
1,133,386,000
1,063,269,250
Jumlah jenis peralatan rumah
tangga
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Jumlah Surat Kabar (Ex)
Perundang-undangan
Jumlah Majalah (Ex)
Jumlah Buku (Paket)
Penyediaan Makanan dan Minuman
Jumlah mamin harian (hok)
Jumlah mamin rapat (hok)
Jumlah mamin tamu (hok)
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Jumlah Rapat-rapat koor-dinasi
ke luar daerah
dan konsultasi
Penyediaan Tenaga Pendukung Teknis Jumlah tenaga administrasi teknis
dan Administrasi Perkantoran
(orang)
87
64,775,000
40
40
15,000,000
15,000,000
825
255
8
40,404
26,190
16,761
-
136,587,500
375
30
4
35,112
40,000,000
38,000,000
1,220,507,275
375
30
4
35,112
491,692,056
489,697,800
240,000,000
237,933,000
16
175,200,000
70,000,000
62,400,000
677,492,730
6
6
3
4
600
1,700
17
24
2
0
16
2,268
13,590
8,961
5
(1)
(2)
21 Penyediaan Jasa Pengelolaan Keuangan
Daerah
30 Penyediaan Jasa Penunjang Belanja
Tidak Langsung Non Belanja Pegawai
SKPKD
31 Penyediaan Jasa Penunjang Operasional
UPTD PAD dan PBB/ Pajak Daaerah
20
05
01
20
05
01
20
05
01
20
05
02
20
05
02
20
05
02
05 Pengadaan
Operasional
20
05
02
07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
20
05
02
20
05
02
22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor
24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Ken-daraan
Dinas/Operasional
20
05
03
20
05
05
20
20
05
05
05
06
20
05
06
20
05
06
20
05
17
20
05
17
20
05
17
(3)
Jumlah dokumen pengelolaan
keuangan daerah (dokumen)
Jumlah laporan penatausahaan
BTL (dokumen)
(4)
(5)
(6)
627,600,000
613,005,250
1,065,161,151
246,694,400
242,728,826
678,093,520
172,400,000
171,468,260
1,138,820,000
796,362,050
11
2,461,060,995
4
-
4
4
Program Peningkatan Sarana dan
Prasana Apa-ratur
03 Pembangunan Gedung Kantor
Kendaraan
Program
Peningkatan
Aparatur
Pengadaan Pakaian KORPRI
Program
Peningkatan
Dinas/
Jumlah gedung/kantor yang
dibangun (unit)
Jumlah Kend R 4 (unit)
Jumlah Kend R 2 (unit)
Jumlah jenis alat kantor yang
dipelihara (jenis)
Jumlah
tenaga
pemelihara
gedung (orang)
Jumlah Kend (unit)
Jumlah penerima BBM (org)
Jumlah STNK R 4 (buah)
Jumlah STNK R 2 (buah)
0
0
13
30
4
2,242,824,500
1
0
4
150,000,000
116,380,000
1
0
4
47,940,000
46,380,000
28
1,432,466,425
14
14
310,000,000
298,330,000
14
630,880,000
451,652,050
43
13
63
43
13
63
76
43
-
250
25,000,000
0
0
Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
06 Pendidikan dan Pelatihan Formal
Jumlah peserta diklat (org)
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pela-poran
Capaian Kinerja dan Keuangan
01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Jumlah laporan capaian kinerja
dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD (dokumen)
Laporan
Keuangan Jumlah
laporan
keuangan
02 Penyusunan
Semesteran
(dokumen)
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pengelo-laan
Keuangan Daerah
Rancangan
06 Penyusunan
Daerah tentang APBD
105,061,000
Disi-plin
Jumlah pakaian KORPRI (stel)
2
0
152
129
13
63
-
4
-
0
-
2
5
-
-
250
40,000,000
22,750,000
40,000,000
265,000,000
22,750,000
246,619,000
78
130,430,000
64
18
456,566,128
6
6
105,000,000
92,619,000
6
10
431,448,300
2
2
160,000,000
154,000,000
4
4,612,609,600
4,177,995,412
22,418,505,413
Peraturan Jumlah Raperda APBD tahun
berkenaan (dok)
3
1,518,987,943
1
1
518,579,600
515,310,508
1
07 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Jumlah Raperbup Penjabaran
tentang Penjabaran APBD
APBD tahun berkenaan (dok)
3
577,954,668
1
1
153,170,000
149,434,769
1
(1)
3
1,064,930,660
1
1
(6)
264,428,500
261,501,950
1
09 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Jumlah Raperbup Perubahan
tentang Penjabaran Perubahan APBD
APBD tahun berkenaan
3
468,558,350
1
1
158,651,500
156,074,090
1
17
Rancangan
Peraturan Jumlah
Raperda
Per10 Penyusunan
Daerah tentang Pertanggungjawaban tanggungjawaban Pelaksanaan
Pelaksa-naan APBD
APBD tahun sebelumnya
3
1,118,967,375
1
1
359,560,000
316,966,300
1
05
17
Raperda
Per11 Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Jumlah
tentang Pertanggungjawaban Penja- tanggungjawaban
Penjabaran
baran Pelaksanaan APBD
Pelaksanaan
APBD
tahun
sebelumnya
3
686,394,222
1
1
256,586,000
199,748,360
1
20
05
17
3
130,280,045
1
1
47,915,000
37,820,550
1
20
05
17
12 Penyusunan Sistem Informasi Keuangan Jumlah dokumen laporan SIKD
Daerah (SIKD)
Sistem
Informasi Jumlah jenis entry data SIPKD
13 Penyusunan
Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
11
1,561,777,435
2
2
968,780,000
812,198,260
2
20
05
17
14 Sosialisasi Paket Regulasi
Pengelolaan Keuangan Daerah
peserta
sosialisasi
pengelolaan
keuda
1350
571,680,100
450
450
260,000,000
157,319,800
450
20
05
17
peserta
Bimtek
15 Bimbingan Teknis Imple-mentasi Paket Jumlah
Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Daerah
(orang)
140
26,522,000
45,939,000
26,522,000
20
05
17
19 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber- Jumlah WP Hotel
sumber Pendapatan Daerah (Bidang Jumlah WP Restoran
Pendapatan I)
Jumlah WP Hiburan
1,138
632,000,000
619,021,590
598
143
143
186
Jumlah WP Reklame
6,686
1,886
1,886
2,037
20
05
17
20
05
17
20
05
20
(2)
(3)
Rancangan
Peraturan Jumlah Raperda
Perubahan
08 Penyusunan
Daerah tentang Perubahan APBD
APBD tahun berkenaan
tentang jumlah
regulasi
(orang)
(4)
(5)
2,246,127,103
6,292
140
140
342
342
1,365
1,365
-
356
1,956
Jumlah WP PPJ
108
36
36
36
Jumlah WP Mineral Bkn Logam
& Batuan
Jumlah WP Parkir
363
114
114
123
Jumlah WP Air Tanah
20
05
17
20 Penyusunan Perencanaan Pendataan dan Jumlah objek pajak intensifikasi
Pengendalian Pendapatan Daerah
Pend. I yang potensial (jenis)
20
05
17
23 Tahapan Pengalihan BPHTB Menjadi jumlah dokumen
Pajak Daerah
BPHTB
pengalihan
967
254
254
353
10,039
3,351
3,351
3,388
20
1
1,339,659,100
6
6
352,500,000
352,500,000
356,402,335
1
1
369,500,000
356,402,335
6
-
(1)
20
05
17
20
05
17
(2)
Rancangan
24 Penyusunan
Daerah
tentang
/Kesekretariatan
Perbendaharaan dan TPTGR
(3)
Peraturan jumlah dokumen laporan penyeTP/TGR lesaian kerugian daerah
Tuntutan
25 Tahapan PBB P2 Menjadi Pajak Daerah jumlah dokumen pengalihan PBB
P2
(4)
(5)
3
314,468,100
1
1
2
5,627,101,740
0
0
(6)
125,000,000
-
118,270,000
-
1
1
Pengembangan Sistem Aplikasi PBB Terlaksananya
Pengelolaan
dan BPHTB
Pendapatan PBB P2 Menggunakan sistem
17
dokumen
38 Sinergitas Penganggaran dan Pelaporan jumlah
Bantuan Keuangan
keuangan sinergitas
keuangan
laporan
bantuan
1
98,904,900
1
1
17
39 Penyusunan Rancangan KUA/ PPAS
jumlah dokumen KUA PPAS
tahun berkenaan
2
541,375,720
0
0
17
40 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber- jumlah WP PBB P2
sumber Pendapatan Daerah Bidang
jumlah WP BPHTB
Pendapatan II
17
Perencanaan
41 Penyusunan
Pengendalian
Pendapatan
Bidang Pendapatan II
dan Jumlah objek pajak intensifikasi
Daerah Pend. II yang potensial (Jenis)
200,269
4,019,973,617
19,574
2
-
-
8,255
8,255
148,440,000
100,000,000
98,904,900
-
-
-
-
-
-
1
11,071
Faktor Pendorong Pencapaian Kinerja :
Faktor Penghambat :
Usulan Tindak Lanjut pada Renja SKPD Kabupaten/Kota berikutnya :
Usulan Tindak Lanjut pada Renstra SKPD Kabupaten/Kota berikutnya :
Selisih 2011 ke 2012
Selisih 2012 ke 2013
Selisih 2013 ke 2014
Selisih 2013 ke 2015
(7,541,500,173)
(4,395,845,024)
(405,356,440)
3,834,449,693
25.42
12.91
10.24
11.13
14.92
TABEL VI.1
TERHADAP HASIL RENSTRA
NGELOLAAN KEUANGAN KABUPATEN BANDUNG
NAAN : TAHUN PELAKSANAAN 2011-2013
Target Renstra SKPD Kabupaten/Kota Tahun Ke2012
K (%)
Realisasi
3
4
600
1,700
17
24
2
2013
Rp
Anggaran
(7)
29,662,702,229
2,268
13,590
8,961
5
Realisasi
2014
Rp
Anggaran
(8)
34,058,547,253
27,482,017,588
Realisasi
K (%)
2015
Rp
K (%)
Unit Penanggung Jawab
Rp
(9)
(10)
(11)
30,016,515,672
34,463,903,693
30,629,454,000
21,306,422,197
224,341,000
19,578,064,400
236,733,000
17,381,308,450
14,802,150
16,001,731,519
14,677,150
1000
2000
19,611,909,000
8,000,000
17,544,967,315
7,700,000
13,911,800,000
12,580,908,509
3
3
15,369,500,000
13,912,572,252
3
17,200,195,000
3
16,189,612,300
4,070,000
3,990,000
8
8
135,000,000
92,047,876
8
292,000,000
8
196,000,000
15,000,000
14,961,000
15,000,000
8
15,000,000
14,300,000
14,280,000
18,000,000
2
18,000,000
-
16
K (%)
Target
Realisasi
-
500
1,700
30
24
2
500
1,700
30
24
2
65,000,000
12,301,500
14,300,000
14,280,000
250
1,525
30
24
2
11
11
60,000,000
59,100,000
17
225,500,000
175,500,000
154,000,000
165,000,000
151,652,898
162,179,842
58
37
58
37
132,000,000
215,000,000
130,664,490
214,065,582
55
30
359,604,347
119,125,100
129,000,000
100,125,100
70,000,000
69,851,700
8
8
50,625,000
50,125,000
11
27,000,000
27,000,000
574,630,000
565,241,600
17
17
1,184,330,000
867,454,400
12
632,700,000
516,700,000
20,000,000
19,975,000
47
47
30,000,000
29,800,000
43
40,000,000
40,000,000
45,000,000
44,967,500
53,620,000
53,663,000
348,921,000
336,883,550
450
225
4
2,880
8,063
6,700
53,663,000
393,925,925
450
225
4
3,024
12,600
7,800
53,663,000
394,100,000
450
225
4
3,024
12,600
7,800
307,331,000
307,331,000
314,742,000
305,508,000
239,742,000
134,051,730
315,000,000
315,000,000
62,800,000
62,400,000
65,390,000
50,400,000
50,400,000
50,400,000
5
5
4
4
2
0
(7)
1,002,216,300
990,248,270
3
3
(8)
905,438,000
857,807,475
6
738,000,000
388,848,000
383,737,925
2
2
450,000,000
438,694,400
2
408,562,750
230,000,000
223,226,200
285,000,000
283,399,060
280,000,000
250,000,000
2,219,375,000
2,110,398,575
3,718,125,760
2,851,850,422
2,992,537,900
1,347,912,900
373,564,340
105,061,000
4
1,478,325,000
0
-
2,296,150,000
1,722,387,500
0
0
0
395,000,000
0
-
0
-
-
-
4
555,875,000
520,437,000
70,000,000
70,000,000
11
40
0
14
878,500,000
847,251,575
14
76
43
715,000,000
672,710,000
76
43
25,000,000
25,000,000
25,000,000
25,000,000
111,866,521
97,850,000
111,866,521
289,272,000
97,850,000
289,052,300
50
6
150,000,000
149,950,000
4
139,272,000
139,102,300
9,660,880,258
8,982,985,194
1
707,461,579
630,939,520
1
1
241,430,000
240,689,509
1
250
0
10
25
0
76
43
0
-
(9)
-
(10)
-
(11)
708,000,000
2
250,000,000
289,264,420
286,884,850
14
586,912,900
586,912,900
759,147,000
737,517,072
76
532,300,000
761,000,000
-
-
-
-
45,500,000
9,830,000
14
45,500,000
367,470,150
9,830,000
352,343,128
6
6
228,470,000
4
4
153,900,000
0
153,900,000
0
-
45,500,000
55,500,000
40
45,500,000
371,055,000
55,500,000
576,701,000
213,997,128
5
167,862,000
5
287,701,000
139,000,150
138,346,000
4
203,193,000
4
289,000,000
10,315,542,343
9,257,524,807
1
444,447,950
372,737,915
1
552,660,000
1
507,070,000.00
1
245,000,000
187,830,390
1
165,057,000
1
115,717,000.00
9,748,388,596
9,071,275,700.00
DPPK
1
(7)
488,409,679
469,352,700
1
1
(8)
429,052,000
334,076,010
1
493,659,000
1
495,759,000.00
1
192,120,000
162,440,300
1
1
174,000,000
150,043,960
1
72,659,000
1
70,559,000.00
1
460,001,000
428,241,000
1
1
385,548,000
373,760,075
1
361,196,000
1
422,368,000.00
1
256,586,000
249,724,172
1
1
254,746,000
236,921,690
1
340,728,997.03
1
338,882,000.00
1
47,915,000
45,217,495
1
1
51,200,000
47,242,000
1
30,232,000
1
32,572,000.00
2
543,082,000
396,031,900
7
7
389,314,000
353,547,275
7
399,547,903
7
181,450,000.00
450
300,000,000
262,623,500
450
450
162,500,000
151,736,800
450
317,000,000
450
250,000,000.00
-
-
356
900,275,000
-
892,673,458
1,956
-
440
440
2,971
2,971
750,000,000
(9)
-
734,432,055
(10)
-
472
600,000,000
3,024
-
469
186
269
269
293
293
2,763
2,763
2,913
2,917
36
36
36
36
36
123
126
126
138
138
353
360
360
384
384
3,388
3,300
3,300
3,360
3,360
-
697,100,000
-
596,886,900
-
8
8
403,650,660
-
390,272,200
-
8
600,000,000.00
3,024
2,037
6
(11)
280,000,000
-
8
200,000,000.00
-
1
(7)
250,000,000
124,818,000
1
1
(8)
150,000,000
71,380,100
1
4,297,000,000
4,223,617,140
1
1
1,677,150,000
1,403,484,600
-
1
279,500,000
-
259,729,600
-
-
-
-
11,071
-
1
200,269
1
200,269
248
248
2
2
(9)
(10)
(11)
1
200,000,000
1
200,000,000.00
1 OP
3,588,850,000
1 OP
3,585,500,000.00
-
-
-
348,000,000
281,646,120
288,395,000
238,395,000.00
4,300,933,733
4,019,973,617
1,825,403,696
1,648,003,700.00
150,000,000
148,440,000
-
2
233,000,000
2
Soreang,
2014
KEPALA
DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Dra. Hj. SITI NURAINI ALIMAH, M.Si.
Pembina Utama Muda
NIP. 195912171986032009
185,000,000.00
Download