Notulensi Pertemuan Kegiatan Tempat Tanggal : : : Kegiatan Pembukaan DISKUSI ANUGERAH PANGRIPTA NUSANTARA TAHAP III KAB. ACEH BARAT Ruang Rapat Utama I 13 April 2015 Narasumber Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Pemaparan APN 2015 Kepala Bappeda Kab. Aceh Barat Kabid PPIP Kasubag Perencanaan Paparan/Pertanyaan Mekanisme pertemuan adalah presentasi oleh Bappeda selama 20 menit kemudian dilanjutkan dengan diskusi sebanyak 70 menit. Penilaian dilakukan oleh tim penilai independen. Diharapkan agar menyampaikan halhal yang prioritas karena keterbatasan waktu yang tersedia. Proses perencanaan diawali pada akhir Desember terkait kesepakatan jadwal perencanaan antara legislatif (DPRD) dan eksekutif. Arah kebijakan RKPD 2015 adalah pengembangan ekonomi daerah dan pelayanan dasar sesuai arahan RPJMD Tahap ke-3 RKPD sudah sesuai dengan RKPA Hasil evaluasi RKPD dengan isu stretegis: semua SKPD telah memnuhi indikator kinerja tahunan sesuai Tanggapan/Masukan RPJMN. Namun terdapat beberapa catatan seperti: (i) untuk SPM belum tuntas; (ii) penggunaan ruang yang belum mentaati RTRW; (iii) belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pembangunan; (iv) belum maksimalnya pelaksanaan Dinul Islam; (v) kualitas pendidikan dan kesehatan yang belum memenuhi SPM dan target MDG’s; dan (vi) masih terbatasnya sarana dan prasaran serta SDM aparatur pemerintah Khusus untuk bidang kesehatan Kab. Aceh Barati masih tertinggal dengan tingginya angka kematian anak. Musrenbang desa belum diikuti oleh seluruh kelompok masyarakat. Isu stretegis dan prioritas pembangunan: (i) peningkatan perekonomian daerah; (ii) peningkatan mutu pendidikan dan pelestarian kebudayaan; (iii) peningkatan derajat kesehatan masyarakat; (iv) pembangunan sarana dan prasarana; (v) reformasi pemerintahan; (vi) pelaksanaan Dinul Islam; (vii) pengurangan resiko bencana dan peningkatan kualitas lingkungan hidup; (viii) peningkatan peran perempuan, pemuda, dan olahraga. Pagu anggaran belanja langsung untuk setiap prioritas besarnya disesuaikan dengan kebutuhan. Konsistensi prioritas pembangunan dengan program/kegiatan SKPD adalah: prioritas (peningkatan perekonomian daerah) -> program (peningkatan kualitas dan produktivitas kerja) -> kegiatan prioritas (pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja dan padat karya kegiatan produktif) Kerangka ekonomi dalam RKPD adalah: (i) perkiraan pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 5,44 – 5,64 %; (ii) tingkat pengangguran diperkirakan 5,71 %; (iii) laju inflasi sebesar 4,74 %. Sektor yang akan memberikan kontribusi besar adalah sektor pertanian, perdagangan, jasa, dan kontruksi. Kerangka pendanaan 2015 ditarget sebesar Rp. 980 Milyar. Arah kebijakan pembangunan wilayah adalah: (i) kawasan minapolitan (kec. Johan Pahlawan, Meurebo, Arongan LB, Samatiga); (ii) kawasan relokasi (kec. Yang dilanda tsunami); (iii) kawasan agropolitan (Kec. Woyla, Sungai Mas, Pante Ceureumen, Panton Reu); (iv) kawasan pertambangan (Kec. Meureubo, Sungai Mas); (v) kawasan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; dan (vi) kawasan terpadu mandiri Pendanaan kegiatan yang mendukung 4 pro yaitu: (i) Pro Growth (Rp. 247 M); (ii) Pro Poor (Rp. 104 M); (iii) Pro Job (Rp. 6,9 M); dan (iv) Pro Environment (Rp. 45 M). 8 program MDG’s yaitu: (i) menanggulangi kemiskinan; (ii) mencapai pendidikan dasar untuk semua; (iii) mendorong kesetaraan gender; (iv) menurunkan angka kematian anak; (v) meningkatkan kesehatan ibu; (vi) memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya; (vii) memastikan kelestarian lingkungan hidup; (viii) membanguna kemitraan global untuk pembangunan. Sudah dilakukan sosialisasi kepada setiap SKPD mengenai perbedaan antara outcome dan output Jumlah keterwakilan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan sebanyak 11.006 orang dengan keterwakilan perempuan sebanyak 4.245 orang. Sudah disampaikan kepada masyarakat terkait usulan program yang diakomodasi dalam RKPD yaitu sebesar 56,64% dan program usulan yang tidak dapat diakomodasi serta alasannya. Perencanaan Top-Down: RKPD Kabupaten Aceh Barat 100% mendukung prioritas RKPA 2015 dan mendukung Nawacita. Kegiatan yang dilakukan oleh perencana daerah dalam penyusunan RKPD 2015 adalah: (i) mengikuti musrenbang RKPD tingkat kecamatan; (ii) melaksanakan musrenbang RKPD tingkat kabupaten; (iii) melakukan verifikasi dan membahas renja 46 SKPD; (iv) menyusun dokumen RKPD 2015; dan menjadi narasumber dalam penyusunan RPJMG, RKPG, dan APBG Inovasi : melaksanakan kunjungan, menerbitkan 5 Pergub terkait dana desa, ada dana CSR untuk forum Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP), penggunaan aplikasi SIMDA, sedang menyusun aplikasi e-Planning Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan daerah sedang disusun Masterplan Rencana Induk Bidang Pendidikan Kesehatan dan Dinul Islam. Wakil Bupati Aceh Barat Tanya Jawab Pak Paulus Wirotomo Setiap anggaran yang dikeluarkan diusahakan dapat terukur Dikurangi anggaran yang sifatnya duplikasi antar program dan kegiatan Ada hubungan yang erat dengan DPRD dan pelibatan anggota DPRD dalam proses perencanaan Ada acara setiap minggu untuk kegiatan safari subuh (Jumat-Minggu) Setiap 3 bulan ada kegiatan subuh akbar dengan mengundang seluruh masyarakat dari 12 kecamatan Terkait dengan status aceh yang pernah mengalami bencana tsunami hebat dan disampaikan mental masyarakat yang belum berubah setelah bencana tersebut terjadi seperti apa upaya yang dilakukan Bappeda untuk merubah mental masyarakat. Seperti apa keterkaitan antara hubungan budaya islam dengan upaya mitigasi bencana Seperti apa ukuran untuk mental masyarakat membaik Sebaiknya dibuat cara mengukur perubahan mental masyarakat Kepala Bappeda Prov. Sumut Sudah disiapkan infrastruktur yang menyesuaikan dengan bencana. Pada saat terjadi bencana maka nilai agama sangat kuat dan menjadi dasar masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah simulasi kepada masyarakat secara masif. Selain itu perlu adanya sosialisasi terhadap jalur evakuasi Jalur budaya juga ditempuh untuk menyadarkan masyarakat akan bencana. Disiapkan story box untuk menceritakan kepada masyarakat akan bahaya adanya bencana. Ada sekolah siaga bencana. Namun, masih sedikit masyarakat yang menyadari bahaya bencana seperti yang pernah terjadi. Cara untuk mengukur adalah: dengan komunikasi dengan masyarakat dan orang tua. Kemudian dinilai dari sikap masyarakat seperti dalam acara besar budaya yang berlokasi di wilayah rawan bencana. Secara structural belum menjadi budaya mengenai mitigasi bencana. Seperti jalur evakuasi yang sudah disusun namun tidak diikuti oleh masyarakat. Pak Heri Suhermanto Bagaimana praktek upaya simulasi bencana. Seperti apa rencana kerja yang sudah disusun dan siapa saja yang terlibat. Tahun 2015 ada berapa simulasi yang akan dilakukan Harapan dari pengembangan Gampong Apakah ada aparatur PNS dari kabupaten yang turun menjadi pendamping di desa Prioritas gampong apa Kepala Bappeda Kab. Dalam system manajemen bencana sudah ada SOP dan rencana aksi yang disusun. Simulasi pertama yang dilakukan adalah simulasi mengosongkan kota dan bergerak kepada daerah aman dengan menggunakan kendaraan. Simulasi berikutnya adalah siapa apa melakukan apa diutmakan untuk mengkoordinasikan berbagai stakeholder terkait (dinas social, BPBD, dll) Dibentuk panitia di tingkat rumah tangga di daerah pedalaman sebagai rumah singgah sementara bagi masyarakat kota yang mengungsi ke wilayah pedalaman. Masyarakat pengungsi dapat tinggal sementara sampai rumahnya dibangun Pemkab membeli lantai paling atas dari gedung dan pertokoan yang ada sebagai tempat berkumpul apabila terjadi bencana Ada 4 simulasi yang akan dilakukan tahun 2015 yaitu 2 simulasi besar radio dan simulasi masyarakat. Budaya gotong royong tergerus karena adanya dana desa. Namun upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan transparansi pemanfaatan dana desa dengan menempelkan informasi di papan desa. Perlunya pendampingan bagi aparat desa dalam menyusun rencana pembangunan desa namun tidak boleh dibuatkan. Sudah dibuat bimtek kepada aparat desa dalam menyusun RPJM des RKP des dan ini diamanatkan dalam Perbup. Rata2 setiap desa bisa mendapat dana desa 500 juta. Prioritas gampong pertama adalah menghidupkan gedung desa dan pemberdayaan pemerintah desa. Kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dalam rangka kedaulatan pangan. Pak Yahya (Kapusbindiklat ren) Pak Arif Haryana (Direktur SPEKP) Intervenssi pemerintah ada 2 yaitu anggaran dan regulasi. Seperti apa intervensi regulasi yang sudah dilakukan sebagai bentuk aturan main dalam kehidupan masyarakat Bagaimana upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan daerah Terkait perencana daerah, sejauh mana perhatian Bappeda terhadap perencana yang ada di SKPD diluar Bappeda. Apa ada kerjasama dalam bentuk diklat atau forum perencana untuk meningkatkan kompetensi perencana Seperti apa proses penyusunan RKPD hubungannya dengan aspirasi dari DPRD. Siapa yang mewajibkan DPRD hadir dalam Musrenbang Kecamatan Terkait intervensi regulasi, ada perbup tentang CSR/Tanggungjawab Sosial Lingkungan Perusahaan untuk mendorong pembiayaan dari sektor usaha. Ditindaklanjuti dengan MoU dengan dunia usaha. Nilainya mencapai 35 M di Tahun 2015 dan digunakan sebagai sumber pembiayaan pembangunan Kemudian ada intervensi yang mewajibkan perusahaan perkebunan dengan menerbitkan kewajiban plasma. Persoalan timbul adalah adalah klaim masyarakat bahwa tanah itu adalah milik Perusahaan Terkait kompetensi perencana, sejak Tahun 2013 semua SKPD sudah memiliki renstra. Telah dibuat bimtek kepada kasubag perencana yang ada di SKPD dengan narasumber dari provinsi, dan PT. Kerjasama dengan PT sudah dilakukan dalam bentuk bimtek dengan narasumber dari PT. Kepala Bappeda Prov. Menurut aturan, Bappeda wajib mengirimkan surat kepada DPRD untuk mengusulkan aspirasi Dalam Musrenbang Kecamatan Terkait dengan mental masyarakat yang belum sesuai dengan upaya mitigasi bencana. Bagaimana bentuk pengendalian dalam IMB dalam mendirikan bangunan Terkait website yang telah dibangun, apakah digunakan dalam proses perencanaan atau hanya untuk menampilkan informasi saja. Seperti apa hubungan dengan Perguruan Tinggi yang ada dalam penyusunan dokumen rencana pihak DPRD harus hadir terutama bila dilakukan di Dapilnya. Dalam forum CSR/TJSLP juga diikutsertakan DPRD. Terdapat dana dalam persentase tertentu untuk membiayai aspirasi yang berasal dari anggota DPRD dengan syarat sesuai dengan rencana pembangunan yang ada Belum ada perbup atau peraturan lain yang mewajibkan DPRD hadir dalam Musrenbang Kecamatan, namun hanya etika social yang mewajibkan DPRD hadir. Penetapan APBD beberapa tahun belakangan sesuai dengan rencana. Ada kesepakatan dengan masyarakat paska bencana untuk menarik garis batas sejauh 500 meter dari pantai yang boleh untuk mendirikan bangunan. Masalah keterbatasan anggaran untuk pembelian lahan yang aman dari bencana sehingga masih ada sekolah yang dibangun diwilayah rawan bencana Website yang disusun lebih pada informasi kepada masyarakat. Untuk e-planning sedang disusun pada tahun 2015. Pak Oswar Mungkasa (Dir. TRP) Reses DPRD apakah dilakukan juga sebelum Musrenbangprov Seperti apa mekanisme apabila usulan tahun lalu tidak diakomodasi? apakah dimasukkan kembali dalam usulan perencanaan tahun berikutnya Proses perencanaan di Aceh harusnya bernuansa islami Terkait mitigasi bencana harus terinternalisasi kedalam dokumen perencanaan, apakah ada roadmap dalam perencanaan yang lengkap untuk mitigasi bencana. Dan alangkah baik apabila dituangkan dalam dokumen RTRW. Dokumen RTRW harus menjadi dasar perijinan sehingga dalam RDTR harus tegas dan jelas sebagai dasar perencanaan pembangunan. Penyusunan RPJMD dibantu oleh PT dan dimasukkan dalam Pokja. Selain itu, membantu dalam penyusunan Master plan. Ada kegiatan yang memberikan pemahaman kepada PT Univ. Teuku Umar untuk penyusunan dokumen rencana penanggulangan bencana. Ada beberapa survai yang dilakukan oleh PT terutama untuk kegiatan sosial. Kepala Bappeda Prov. Terkait mekanisme reses sudah disepakati dalam jadwal perencanaan di akhir tahun sebelum proses perencanaan dimulai. Usulan yang belum diterima seperti usulan skala desa tidak dapat masuk, dan beberapa usulan yang tidak masuk dapat diusulkan melalui APBN dan APBA Ada dana yang besar untuk pembangunan islami dan diapresiasi oleh Kemen Agama. Sudah ada peta resiko bencana yang menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan. Sudah ada RAD RAPB dan dokumen lain untuk mitigasi bencana. Pembangunan gedung disesuaikan dengan mitigasi bencana seperti pembangunan gedung yang banyak bolong dibawahnya, tidak siku tapi agak miring, ada tanda tsunami yang pernah terjadi.