TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI RESUME MATERI

advertisement
TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI
RESUME MATERI KE-8
Di Susun Oleh :
Andu Rijal M ( 125100301111034)
Ade Rani Agustina ( 125100301111060)
Deni Wijayana ( 125100301111052)
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
PENGANTAR MAKROEKONOMI
A. PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Salah satu indikator penting untuk
mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk
Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB
pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam
suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas
dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.
Konsep Pendapatan Nasional
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang
asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu
Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa
yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode
tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax).
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran
jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social +
Pajak perseorangan )
6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
1. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
2. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat dalam satu tahun
3. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang
berjangka.
Manfaat mempelajari pendapatan nasional
1. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau
antar propinsi
3. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
4. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah
B. TEORI KONSUMSI
Kurva Permintaan Pasar diturunkan dari permintaan individu atau perorangan
(individual consumer demand). Permintaan individu diturunkan (diderevasi) dari teori
konsumsi.Pendekatan teori konsumsi dengan 2 cara yaitu:
1. Fungsi kegunaan (the utility approach) ada sejak tahun 1870 an. Dikembangkan oleh
Willian Stanley Jevons dari Inggris, Karl Menger dari Austria, Leon Walras dari
Perancis.
2. Kurva indiferens (the indifference curve approach)
Prinsip teori Utilitas:
 Barang (goods) yang di konsumsi mempunyai sifat semakin banyak akan semakin
besar manfaatnya.
 Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh seseorang karena ia mengkonsumsi
barang 9 kepuasan).
 Pada teori Utilitas berlaku Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The
law of Diminishing marginal utility) yaitu bahwa Utilitas marjinal (MU) mula-mula
adalah besar, dan semakin menurun dengan meningkatnya unit barang yang
dikonsumsi.
 Pada teori Utilitas berlaku konsistensi preferensi, yaitu bahwa konsumen dapat secara
tuntas (complete) menentukan rangking dan ordering pilihan (preference, choice)
diantara berbagai paket barang yang tersedia
 Pada teori Utilitas diasumsikan bahwa konsumen mempunyai pengetahuan yang
sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya
Teori Utilitas disebut dengan teori kardinal (pendekatan dengan menggunakan nilai
absolut) karena unit kegunaan (unit Utilitas = util) dihitung dalam skala interval, sehingga
tingkat.
Kurva Indiferens / Teori Utilitas Ordinal (The Indifference Curve Approach)
Kurva indiferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik tempat kedudukan
paket kombinasi konsumsi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan (kegunaan) yang
sama. (dinilai dalam skala ordinal).
Indiferens Curve mempunyai persyaratan:
1. Konsistensi (prinsip Transitivity
2. Banyak lebih disuka dari pada sedikit (more is better) juga merupakan alasan rasional.
3. Tidak harus paralel, karena perubahan Utilitas tidak harus proporsional, tetapi syarat
(2) harus dapat dipakai
C.PENGUKURAN BIAYA HIDUP
Perhitungan biaya hidup adalah suatu perencanaan/intruksi langkah demi langkah
tentang cara menghitung biaya hidup, dimana kita sebagai manusia yang mengetahui akan
pengetahuan tentang perencanaan perekonomian dalam rumah tangga ataupun dalam
kehidupan sehari-hari dan sebagai perbandingannya kita perlu menemukan cara untuk
mengonversikan nilai uang kedalam ukuran daya beli.
Para ahli statistika menghitung biaya hidup dengan cara menggunakan indeks harga.
Indeks harga konsumen (CPI) adalah ukuran dari biaya keseluruhan dari barang dan jasa
yang dibeli oleh konsumen yang khas.
D. TABUNGAN
Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Jadi disimpan
dan akan digunakan di masa yang akan datang.
Pendapatan merupakan faktor utama yang terpenting untuk menentukan konsumsi dan
tabungan. Keluarga-keluarga yang tidak mampu akan membelanjakan sebagian besar bahkan
seluruh pendapatannya untuk keperluan hidupnya. Individu yang berpendapatan tinggi akan
melakukan tabungan lebih besar daripada individu yang berpendapatan rendah. Tabungan
dapat dilakukan oleh seorang pedagang dengan membeli barang dagangan dengan maksud
untuk mengkonsumsi lebih besar pada waktu yang akan datang.
E. TEORI INVESTASI
Pengertian Investasi adalah keputusan menunda konsumsi sumberdaya atau bagian
penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah atau menciptakan nilai hidup
(penghasilan dan kekayaan ) dimasa mendatang.
Investasi dibagi dua yaitu :
1. Investasi fisik
2. Investasi non fisik (kualitas SDM)
Contoh :
 Investasi dalam bentuk barang modal dan bangunan ( fixed investment). Misal :
pembentukan modal tetap domestic bruto (PMTDB) 30-40% dari PDB
 Investasi persediaan atau direncanakan (planned investment). Misal : target penjualan
mobil tahun 2012 sebesar 50.000 unit maka produksi mobil yang harus dikerjakan
60.000 unit dan 10.000 unit merupakan persediaan dan disebut (planned investment)
Nilai Waktu Dari Uang
Pertimbangan pokok :
1. Berapa nilai sekarang ( present value ) dari uang yang akan kita peroleh di masa
mendatang
Rumus : V = X
Asumsi V = nilai waktu uang sekarang
X = nilai uang mendatang
t = waktu
r = faktor diskonto
2. Berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah yang kita
investasikan saat ini
Rumus : F = A
Asumsi F = nilai waktu uang mendatang
A = investasi awal
t = waktu
r = faktor diskonto
Kriteria Investasi
Keputusan Investasi merupakan keputusan rasional , dalam prakteknya digunakan alat
bantu / criteria – criteria tertentu untuk memutuskan diterima atau ditolaknya rencana
investasi.
Kriterianya adalah :
a. Payback period = waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat
dikembalikan.
b. Benefit atau cost ratio (B/C)= perbandingan antara biaya yang dikeluaran untuk
investasi apakah lebih besar dari hasil yang akan diterima nantinya.
c. Net present value (NPV) = selisih hitung antara total biaya untuk investasi dengan
total pendapatan yang akan diterima nantinya.
d. Internal Rate Of Return (IRR) = nilai tingkat pengembalian Investasi , dihitung pada
saat NPV = 0, apabila IRR > r maka investasi diterima dan apabila IRR< r.
F. PRODUKSI DAN PERTUMBUHAN
1. Sebuah standar negara hidup tergantung pada kemampuan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dalam sebuah negara ada perubahan besar dalam standar hidup
dari waktu ke waktu.
2. Produktivitas mengacu pada jumlah barang dan jasa yang dihasilkan untuksetiap
jam waktu pekerja.
3. Sebuah standar hidup bangsa ditentukan oleh produktivitas pekerja.
Pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia :
1. Standar hidup yang diukur dengan GDP riil per orang, bervariasi secara signifikan di
antara bangsa-bangsa.
2. Negara-negara miskin memiliki tingkat rata-rata pendapatan yang belum pernah
terlihat di Amerika Serikat selama beberapa dekade
3. Tingkat pertumbuhan tahunan yang tampaknya kecil menjadi besar ketika diperparah
selama bertahun-tahun.
4. Peracikan mengacu pada akumulasi tingkat pertumbuhan selama periode waktu.
Produktivitas : peran perusahaan dan faktor

Produktivitas memainkan peran penting dalam menentukan standar hidup bagi semua
bangsa di dunia.

Produktivitas mengacu pada jumlah barang dan jasa yang pekerja bisa menghasilkan
dari setiap jam kerja.
Produktivitas di tentukan oleh faktor- faktor produksi. Adapun faktor- faktor produksinya
adalah :
1. ModalFisik
2. output dari proses produksi adalah persediaan peralatan dan struktur yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
3. HumanCapital. Istilah ekonom untuk pengetahuan dan keterampilan para pekerja
memperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman
4. Sumber Daya Alam. Input yang digunakan dalam produksi yang disediakan oleh alam,
seperti tanah, sungai, dan deposit mineral.
FYI: Fungsi Produksi
Ekonom sering menggunakan fungsi produksi untuk menggambarkan hubungan
antara jumlah input yang digunakan dalam produksi dan kuantitas output dari produksi.
Y = A F (L, K, H, N)
Y = jumlah output
A = teknologi yang tersedia produksi
L = kuantitas kerja
K = kuantitas modal fisik
H = jumlah modal manusia
N = kuantitas sumber daya alam
F = adalah fungsi yang menunjukkan bagaimana input digabungkan.
Sebuah fungsi produksi memiliki skala hasil konstan jika, untuk setiap bilangan positif
x, xy = A F (xL, XK, xH, xN). Artinya, dua kali lipat dari semua masukan menyebabkan
jumlah output untuk ganda juga.
Fungsi Produksi dengan skala hasil konstan memiliki implikasi yang menarik.
Setting x = 1 / L,
Y / L = A F (1, K / L, H / L, N / L)
Dimana:
Y / L = output per pekerja
K / L modal = fisik per pekerja
H / L modal = manusia per pekerja
N / L = sumber daya alam per pekerja
Persamaan sebelumnya mengatakan bahwa produktivitas (Y / L) tergantung pada
modal fisik per pekerja (K / L), modal manusia per pekerja (H / L), dan sumber daya alam per
pekerja (N / L), serta negara teknologi, (A).
Pertumbuhan ekonomi dan kebijakan publik :
1. Pemerintah dapat melakukan banyak hal untuk meningkatkan produktivitas dan
standar hidup.
2. Kebijakan Pemerintah Naikkan Standar Bahwa Produktivitas dan Hidup
3. Mendorong tabungan dan investasi.
4. Mendorong investasi dari luar negeri
5. Mendorong pendidikan dan pelatihan.
6. Menetapkan hak milik aman dan menjaga stabilitas politik.
7. Mempromosikan perdagangan bebas.
8. Mempromosikan penelitian dan pengembangan.
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di masa depan adalah melakukan
investasi lebih banyak sumber daya saat dalam produksi modal.
G. SISTEM KEUANGAN
Sistem keuangan adalah suatu jaringan dari berbagai unsur-unsur yang saling kaitmengkait yang terdiri dari rumah, Lembaga Pemerintah, Lembaga Keuangan yangmembentuk
pasar keuangan
Fungsi Sistem Keuangan :
1. Menyediakan mekanisme pembayaran
2. Menyediakan kredit bagi unit deficit
3. Menciptakan uang melalui penyediaan kredit dan mekanisme pembayaran
4. Memberikan sarana penyimpanan dana dalam berbagai jenis simpanan
Proses perkembangan ekonomi menurut Bruno Hilderbrand terjadi melalui tiga tahap, yaitu :
1. Perekonomian barter yaitu pertukaran dilakukanantar barang dengan barang
2. Perekonomian uang yaitu pertukaran dilakukan dengan instrumen uang
3. Perekonomian kredit yaitu pertukaran dilakukan dengan menggunakan alat
pembayaran kredit ( instrumen kredit)
Fungsi Uang :
1.Alat tukar menukar (means of exchange)
2.Alat pengukur nilai (measure of value)
3.Standard pe,bayaran masa depan. (Standard fr deffered payments
4.Alat penimbun kekayaan atau daya beli (Store of wealth atau store of value)
H. INFLASI DAN PENGANGGURAN
Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga umum untuk menaik secara umum dan
terus menerus atau juga dapat dikatakan suatu gejala terus naiknya harga-harga barang dan
berbagai faktor produksi umum,secara terus-menerus dalam periode tertentu.Perlu diingat
bahwa kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi.
Penyebab Inflasi, dapat dibagi menjadi :
1. Demand Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan permintaan agregat yang
melebihi kenaikan penawaran agregat
2. Supply Side Inflation, yaitu disebabkan oleh kenaikan penawaran agregat yang
melebihi permintaan agregat
3. Demand Supply Inflation, yaiti inflasi yang disebabkan oleh kombinasi antara
kenaikan permintaan agregat yang kemudian diikuti oleh kenaikan penawaran
agregat,sehingga harga menjadi meningkat lebih tinggi
4. Supressed Inflation atau Inflasi yang ditutup-tutupi, yaitu inflasi yang pada suatu
waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi semakin tidak
relevan dalam kenyataan
Penggolongan Inflasi :

Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi:
1. Inflasi Ringan (Di bawah 10% setahun)
2. Inflasi Sedang (antara 10-30% setahun)
3. Inflasi Berat ( antara 50-100% setahun)
4. Hiper Inflasi (di atas 100% setahun)

Berdasarkan Sebab musabab awal dari Inflasi
1. Demand Inflation, karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat
2. Cost Inflation, karena kenaikan biaya produksi

Berdasarkan asal dari inflasi
1. Domestic Inflatuon, Inflasi yang berasal dari dalam negeri
2. Imported Inflation, Inflasi yang berasal dari luar negeri
Dampak Postitif Inflasi :
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat
mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat
orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya
pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang
bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan,
karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan
pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan
mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat
peminjaman.
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih
tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk
melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).
Dampak Negatif Inflasi :
Pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi
kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita
ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang
pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga
belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang
pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang
semakin menurun.
PENGANGGURAN
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai
dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari
kerja.
Setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan
artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua
masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi
komitmen nasional.
Untuk itu diperlukan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro(khusus).
Kebijakan makro (umum).Yang berkaitan erat dengan pengangguran,antara lain kebijakan
makro ekonomi seperti moneter berupa uang beredar, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai
tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal (Departemen Keuangan) dan
lainnya. Dalam keputusan rapat-rapat kebinet, hal-hal itu harus jelas keputusannya dengan
fokus pada penanggulangan pengangguran. Jadi setiap lembaga pemerintah yang terkait
dengan pengangguran harus ada komitmen dalam keputusannya dan pelaksanaannya.Selain
itu, ada juga kebijakan mikro (khusus). Kebijakan itu dapat dijabarkan dalam beberapa poin.
1. Pengembangan mindset dan wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa
setiap
manusia sesungguhnya memilki potensi dalam dirinya namun sering tidak
menyadari dan mengembangkan secara optimal.
2. Melakukan pengembangan kawasan-kawasan, khususnyayang tertinggal dan terpencil
sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi.
3. Membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan pengangguran
4. Menyederhanakan perizinan karena dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang
menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing (PMA),Penanaman Modal
Dalam Negeri (PMDN) dan investasi masyarakat secara perorangan maupun
berkelompok.
5. Mengaitkan secara erat (sinergi) masalah pengangguran dengan masalah di wilayah
perkotaan lainnya, seperti sampah, pengendalian banjir, dan lingkungan yang tidak
sehat.
TUGAS PENGANTAR ILMU EKONOMI
RESUME MATERI KE-7
Disusun Oleh :
Andu Rijal M ( 125100301111034)
Ade Rani Agustina ( 125100301111060)
Deni Wijayana ( 125100301111052)
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Download