Hadapi Persaingan, Presiden Jokowi: Reformasi Total Manajemen

advertisement
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Hadapi Persaingan, Presiden Jokowi: Reformasi Total Manajemen ASN Kita
Senin, 24 Oktober 2016
Presiden
Joko Widodo kembali menginstruksikan pembenahan manajemen Aparatur Sipil Negara
(ASN) secara total. Di era persaingan yang semakin keras seperti dewasa ini,
perubahan merupakan suatu hal yang mutlak untuk dilakukan. Demikian halnya yang
harus dilakukan oleh para aparatur sipil negara (ASN) di era kompetisi ini.
Â
"Kalau
kita ke sekolah, kepala sekolah atau guru itu lebih banyak mengurus SPJ (Surat
Pertanggungjawaban) daripada kegiatan belajar mengajar. Di instansi juga sama,
saya kira di PU (Pekerjaan Umum) misalnya, tidak mengurus, mengontrol, atau
mengecek di lapangan, tapi justru semuanya di meja juga urusan SPJ. Ini tolong
Pak Menteri, mengenai SPJ ini betul-betul dilakukan karena menyita energi kita,
menyita waktu kita," terang Presiden mengawali pengantar dalam rapat
terbatas tentang Pembahasan Manajemen Aparatur Sipil Negara di Kantor Presiden,
Senin, 24 Oktober 2016.
Â
Oleh
karenanya, Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi untuk melakukan reformasi total manajemen ASN di
Indonesia. Persoalan kuantitas dan juga kualitas ASN merupakan hal yang
ditekankan oleh Presiden dalam kesempatan tersebut. Demikian sebagaimana
dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey
Machmudin.
Â
"Saya
minta Menpan segera menjalankan perombakan dari hulu sampai hilir. Dari sisi
kuantitas kita memerlukan jumlah ASN yang proporsional dengan memperhatikan
jumlah penduduk, kemampuan keuangan negara, serta perkembangan kemajuan
teknologi informasi ke arah sistem pemerintahan yang berbasis elektronik,"
tegasnya.
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 30 October, 2017, 16:17
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Selain
itu, Presiden Joko Widodo juga memberi perhatian khusus soal belanja pegawai
dan manfaat pensiun yang semakin meningkat. Sebab, dari tahun 2009 hingga 2017
mendatang, belanja pegawai diketahui telah meningkat sebesar 13,7 persen
sementara manfaat pensiun juga meningkat sebesar 10 persen.
Â
"Perhatikan
juga rata-rata pertumbuhan belanja pegawai yang semakin meningkat. Jadi tahun
2009 sampai 2017 sebesar 13,7 persen dan belanja pensiun tumbuh 10
persen," ungkapnya.
Â
Untuk
diketahui, sebelumnya pada 20 September lalu, Presiden telah mengingatkan
kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi agar turut
mengambil langkah-langkah konkret dalam mengubah orientasi kerja birokrasi
supaya tidak semata-mata hanya berorientasi pada prosedur, namun lebih kepada
hasil. Semua itu dimaksudkan sebagai upaya menciptakan ASN yang dapat
memberikan pelayanan dengan profesional dan cepat.
Â
"Kita
juga harus memperbaiki manajemen aparatur sipil negara kita agar di era
kompetisi antar negara ini bisa memberikan pelayanan yang profesional, responsif,
cepat, dan lebih gesit," ujarnya kala itu. (Humas Kemensetneg)
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 30 October, 2017, 16:17
Download