1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah perkembangan scanner berawal pada tahun 1975, ketika Ray Kurzweil
dan timnya menciptakan Kurzweil Reading Machine beserta software Omni-Font
OCR (Optical Character Recognation) Technology. Software ini berfungsi
mengenali teks yang ada dalam objek yang di scan dan menerjemahkannya menjadi
data dalam bentuk teks. Dari awal perkembangan itulah teknologi scanner berawal
dan akhirnya terus berkembang sampai saat ini dengan teknologi yang semakin
lama semakin maju. Kini scanner sudah dapat digunakan untuk melakukan
scanning objek tiga dimensi dan film negatif (Tarihoran, 2013).
Penemuan scanner sangat terkait dengan perkembangan teknologi fotografi,
fotokopi dan optical machine. Penemu scanner adalah Robert S. Ledley lahir di
New York, Amerika Serikat pada tahun 1926. Hingga akhirnya pada tahun 1943
lahirlah CT Scanner yang mampu memindai seluruh tubuh dari ujung rambut
hingga ujung kaki. Mesin temuannya itu di namakan Automatic Computerized
Transverse Axial (ACTA). Demikian sejarah singkat penemuan scanner dan
perkembangan scanner dari awal penemuannya sampai sekarang scanner baru
dengan teknologi berbeda dan canggih telah ditemukan dan dikembangkan di dunia
oleh berbagai company seperti yang disebutkan di atas.
Di dalam sebuah sistem komputer, scanner adalah sebuah alat input yang
berfungsi sebagai penghasil gambar digital (image digitizer). Cara kerja scanner
dalam membaca gambar ada kemiripan dengan mesin photo copy, namun tidak
seperti photo copy dimana hasil pembacaan tersebut berupa hasil cetakan dalam
lembar kertas dari citra yang dibaca, scanner akan menampilkan hasilnya di layar
monitor untuk dapat di simpan sebagai sebuah file digital (Tarihoran, 2013).
1
2
Sistem scanner
tiga dimensi adalah sebuah perangkat yang mampu
menganalisis sebuah objek (tiga dimensi), dan mengumpulkan data yang
dimungkinkan untuk disusun menjadi sebuah model tiga dimensi. Perbedaan utama
dengan scanner biasa terletak pada kemampuannya menghasilkan image tiga
dimensi. Ini dimungkinkan dengan membentuk point cloud geometris, sebuah
kumpulan titik dalam koordinat tiga dimensi dari permukaan objek.
Pada penelitian ini, sebuah perangkat software scanner tiga dimensi bernama
David Laser Scanner akan diteliti. David Laser Scanner merupakan sebuah
perangkat software scanner tiga dimensi yang berbasiskan low-cost, kelebihan
David Laser Scanner dari scanner tiga dimensi yang lain adalah David Laser
Scanner mudah dipasang dan mudah dipindahkan dengan kata lain simple (Asri,
2014).
Pada penelitian sebelumnya (Asri, 2014), scanner tiga dimensi ini
menggunakan 3 bentuk objek yaitu piramida, kaleng, dan prisma segi delapan.
Namun pada penelitian ini, akan dilakukan pengembangan dengan mengganti objek
penelitian menjadi antropometri salah satu anggota tubuh manusia yaitu telapak
kaki.
Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan
ergonomis dalam interaksi manusia. Hasil data antropometri yang berkaitan dengan
penelitian ini dapat digunakan untuk menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang
tepat
dengan
produk
yang
dirancang
dan
manusia
yang
akan
mengoperasikan/menggunakan produk tersebut, diantaranya:
1. Perancangan area kerja (work station, interior mobil, dan lain lain)
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools) dan
sebagainya
3. Perancangan produk – produk konsumtif seperti kaus kaki, sandal, sepatu,
dan lain lain
4. Perancangan lingkungan fisik
Metode pengukuran antropometri biasanya cukup sederhana hanya dengan
menggunakan mistar atau jangka sorong, namun pada scanner 3 dimensi ini
menuntut proses pindai yang lebih teliti karena adanya bentuk lekukan yang
2
3
kompleks. Untuk itu penelitian ini akan menguji performansi David Laser Scanner
untuk pengukuran antropometri kaki.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah menguji performansi David Laser Scanner
untuk pengukuran antropometri kaki.
1.3. Asumsi dan Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan masalah, maka penulis menetapkan beberapa asumsi
dan batasan masalah sebagai berikut:
1. Parameter performansi pada penelitian ini dilihat dari uji validitas dan
reliabilitas data-data hasil pengukuran dengan menggunakan David Laser
Scanner.
2. Telapak kaki yang nantinya akan diteliti merupakan telapak kaki bagian
kanan.
3. Pengukuran manual digunakan sebagai pembanding untuk pengukuran
menggunakan Scanner.
4. Besarnya error menggambarkan error pada saat proses scanning dengan
David Laser Scanner, penggabungan gambar/fuse, dan pengukuran dengan
software Meslab.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui faktor
yang berpengaruh terhadap hasil pengukuran
antropometri menggunakan 3D Scanner.
2. Mengetahui validitas hasil-hasil pengukuran dari 3D Scanner.
3. Mengetahui
reliabilitas
David
Laser
Scanner
guna
pengukuran
antropometri kaki.
3
4
4. Dapat digunakan sebagai acuan dalam merancang model 3D kaki
menggunakan David Laser Scanner yang lebih efektif dan efisien ke
depannya.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu lebih mengoptimalkan penggunaan
David Laser Scanner sehingga penggunaannya dapat diperluas untuk pengukuran
antropometri anggota tubuh manusia yang hasil pengukurannya valid dan reliabel.
Serta menghasilkan model digital dalam bentuk 3D yang kemudian dapat
digunakan sebagai pertimbangan pembuatan produk dan lain sebagainya.
4
Download