Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong sangatlah
baik. Masyarakat terutama kaum wanita, semakin sadar akan pentingnya kosmetik
mulai dari pengunaan untuk event-event penting hingga sebagai kebutuhan seharihari. Tren penggunaan kosmetik yang semakin berkembang, serta tuntutan
seseorang untuk berpenampilan menarik di depan khalayak umum menjadi salah
satu alasan industri kosmetik berkembang dengan baik di Indonesia. Dengan
permintaan pasar akan kosmetik yang terus meningkat setiap tahun nya,
menyebabkan para produsen kosmetik untuk saling bersaing ketat menciptakan dan
menawarkan produk yang mampu memenuhi ekspektasi para calon pembeli.
Menurut data Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, penjualan
kosmetik di Indonesia pada tahun 2012 meningkat sebesar 12% dari tahun
sebelumnya yaitu sebesar Rp 8,5 triliun menjadi Rp. 9,76 triliun dan terus
mengalami peningkatan (Kemenperin, 2015).
Fenomena pesatnya industri
kosmetik di Indonesi menurut data dari Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia
(PERKOSMI) menunjukan industri kosmetik dalam negeri mendapat tantangan
dengan peredaran produk kosmetik impor di pasar domestik. Hal ini disebabkan
oleh tingginya permintaan pasar domestik premium (high branded) ditengah
menaiknya daya beli dan perpindahan pola konsumsi masyarakat.
Hal ini
dibuktikan dengan penghimpunan data oleh PERKOSMI pada 2012 penjualan
kosmetik impor mencapai Rp 2,44 triliun, naik 30% dibanding 2011 sebesar Rp
1
2
1,87 triliun. Tahun 2013, penjualan produk kosmetik impor diproyeksikan naik lagi
30% menjadi Rp 3,17 triliun (Kemenperin, 2015). Menariknya berdasarkan data
top brand award (2015) untuk kategori lipstick secara penjualan untuk kategori
lipstick saat ini masih didominasi oleh produk lokal yang sejalan dengan data top
brand index dari tahun 2012 – 2015 pada tabel 1.1.
Tahun
NO
2012
MEREK
2013
MERK
TBI
TBI
16,6
%
10,8
%
2014
MERK
2015
MERK
1
REVLON
14,6%
REVLON
2
PIXI
10,3%
PIXI
3
VIVA
10,1%
VIVA
8,3%
SARIAYU
9,2%
PIXI
4
MIRABELA
9,8%
MIRABELA
8,2%
PIXI
9,0%
ORIFLAME
TBI
14,9
%
12,4
%
11,0
%
7,7%
5
SARIAYU
8,8%
SARIAYU
8,0%
VIVA
8,2%
SARIAYU
7,6%
WARDAH
REVLON
TBI
13,0
%
12,6
%
WARDAH
REVLON
Tabel 1.1 Top Brand Index Kategori Lipstick 2012 – 2015
(Top Brand Award, 2015)
Sumber : www.topbrand-award.com
Lipstik menjadi salah satu peralatan kecantikan yang selalu identik dengan
dunia wanita. Bagi seorang wanita (khususnya remaja ke atas) lipstik telah menjadi
kebutuhan utama dalam hal kosmetik dan kecantikan, selain bedak (Fazriyati,
2012). Melihat hal tersebut, tentunya wanita menginginkan lipstik yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan serta harapan bagi diri pribadi masing-masing.
Menariknya Revlon merupakan satu – satunya produk asing yang berhasil
mempertahankan posisi yang cukup tinggi bahkan pernah menjadi brand no.1 untuk
kategori lipstick pada tahun 2013. Menurut Simamora (2004) salah satu faktor
yang berpengaruh terhadap niat seseorang malakukan pembelian adalah persepsi
terhadap citra merek (brand image) berupa kesan dan persepsi yang dirasakan
3
seseorang terhadap sebuah merek. Sehingga jelas bahwa persepsi citra merek yang
dipahami akan dijadikan sebagai penentu sikap dan tindakan konsumen terhadap
suatu merek. Citra merek yang baik memengaruhi daya saing suatu perusahaan
begitu juga produknya agar dapat tetap bertahan dan memiliki citra yang baik
dipasar yang nantinya akan menentukan sikap selanjutnya yang dilakukan oleh
konsumen.
Gambar 1.1 Pra survey Pembelian Lipstick Di Lingkungan Universitas Widyatama
(Olah Data, 2015)
Sebagai gambaran awal mengenai produk kosmetik khususnya produk
lipstick, dilakukan prasurvey di lingkungan Universitas Widyatama dengan jumlah
responden sebanyak 30 orang. Data menunjukan sebagian besar responden memilih
membeli produk wardah dibandingkan Revlon dengan rasio 9 berbanding 7. Meski
demikian dibanding produk lainnya Revlon merupakan produk yang cukup popular
berdasarkan data yang dihimpun dari para responden dengan menempati urutan
kedua. Pada kasus Revlon kesan produk internasional ditonjolkan dengan
mengedapankan citra merek internasional salah satunya dengan menggunakan
Brand Ambassador seperti Emma Stone. Hal lain yang patut diperhatikan adalah
4
proses pembelian produk lipstick adalah gaya hidup yang sangat beragam dari para
pelanggan dan calon pelanggannya. Gaya hidup merupakan sebuah stimuli dalam
proses keputusan pembelian pelanggan terutama kaitannya dengan segmentasi
produk dalam strategi pemasaran suatu perusahaan Hal ini disebabkan gaya hidup
menggambarkan pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia melalui
aktivitas, minat, dan lingkungannya (Kotler, 2012).
Research gap dalam penelitian ini didapat dari penelitian Hoeffler dan
Keller (2003) yang berjudul “The Marketing Advantage of Strong Brands” bahwa
saat ini kekuatan merek berpengaruh besar terhadap preferensi pembelian
konsumen. Selain itu dalam penelitian ini disimpulkan bahwa perusahaan yang
berinvestasi dalam pencitraan merek terhadap pelanggan memiliki daya saing yang
lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan investasi dalam
pencitraan merek. Selain itu Sathis dan Rajamohan (2012) dalam penelitiannya
yang berjudul “Consumer Behavior and Lifestyles Marketing” mengungkapkan
bahwa peran gaya hidup yang diukur melalui aktivitas, minat, dan opini sangat
berperan dalam menentukan keputusan seseorang terutama dalam hal melakukan
pembelian.
Berdasarkan latar belakang diatas, fenomena mengenai Revlon yang
merupakan satu – satunya produk asing yang berhasil mempertahankan posisi yang
cukup tinggi bahkan pernah menjadi brand no.1 untuk kategori lipstick pada tahun
2013 berdasarkan data Top Brand Award 2015 merupakan hal yang menarik untuk
diteliti. Hal ini menjadi penting mengingat gaya hidup dan citra merek diduga
merupakan salah satu faktor penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian
5
konsumen pada produk lipstick. Oleh karena hal-hal yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“DAMPAK
GAYA
HIDUP
DAN
CITRA
MEREK
TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN LIPSTICK REVLON DI LINGKUNGAN
FAKULTAS BISNIS MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat
diperoleh rumusan permasalahan sebagai berikut:
1
Bagaimana tanggapan gaya hidup konsumen lipstick Revlon di lingkungan
fakultas bisnis dan manajemen Universitas Widayatama?
2
Bagaimana tanggapan konsumen terhadap citra merek lipstick Revlon di
lingkungan fakultas bisnis dan manajemen Universitas Widayatama?
3
Bagaimana tanggapan konsumen mengenai keputusan pembelian lipstick
Revlon di lingkungan fakultas bisnis dan manajemen Universitas
Widayatama?
4
Seberapa besar dampak gaya hidup dan citra merek terhadap keputusan
pembelian lipstick Revlon di lingkungan fakultas bisnis dan manajemen
Universitas Widayatama?
6
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat
diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut:
1
Mengetahui bagaimana tanggapan gaya hidup konsumen lipstick Revlon
di lingkungan fakultas bisnis dan manajemen Universitas Widayatama.
2
Mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap citra merek lipstick
Revlon di lingkungan fakultas bisnis dan manajemen Universitas
Widayatama.
3
Mengetahui bagaimana tanggapan konsumen mengenai keputusan
pembelian lipstick Revlon di lingkungan fakultas bisnis dan manajemen
Universitas Widayatama.
4
Mengetahui seberapa besar dampak gaya hidup dan citra merek terhadap
keputusan pembelian lipstick Revlon di lingkungan fakultas bisnis dan
manajemen Universitas Widayatama.
1.4
Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dipaparkan, diharapkan penelitian
ini membawa manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan tambahan pengetahuan
khususnya tentang bagaimana tanggapan gaya hidup dan citra merek
terhadap keputusan pembelian lipstick Revlon.
7
2. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan informasi, dan
berguna sebagai bahan acuan untuk perbandingan dengan penelitian
keputusan pembelian pelanggan berdasarkan variable sejenis.
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Univeristas Widyatama, yang berlokasi di Jalan
Cikutra No. 204A Cibenying Kidul, Jawa Barat 40125, Indonesia. Telepon 0227275855. Waktu penelitian direncanakan mulai bulan September 2015 sampai
dengan selesai.
Download